Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

AKHLAK IBADAH DAN MUAMALAH


“AKHLAK DALAM ISLAM”

DOSEN PENGAMPU :
SITI MAJIDAH.MA

DISUSUN OLEH :

1. NURHANA NURDIN (2211304051)

2. DEDES ANTARI (2211304061)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wababarakatuh,

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah
Akhlak,Ibadah dan Muamalah dengan judul "Akhlak Dalam Islam" tepat pada
waktunya.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan kami kerjakan


secara kelompok yang beranggotakan 2 mahasiswi. Untuk itu tidak lupa i
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan sumber yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena
itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca
yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini


dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para
pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah
selanjutnya.

Wabillahit Taufiq Walhidayah,


Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Yogyakarta,Mei 2023
Penyusun,
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
BAB II POKOK PERMASALAHAN
A. Rumusan Masalah................................................................................... 2
B. Tujuan Penulisan .................................................................................... 2
BAB III PEMBAHASAN
A. Menuju Pemahaman Akhlak Dalam Islam .............................................. 3
B. Pokok Pembicaraan Ilmu Akhlak ........................................................... 5
C. Pembagian Akhlak Dalam Islam ............................................................. 6
D. Macam – Macam Akhlakul Karimah ...................................................... 8
E. Macam – Macam Akhlakul Madzmumah ................................................ 9 F.
Membiasakan Akhlak Terpuji Dan Menghindari Akhlak Tercela ............. 10
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 14
B. Saran....................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Akhlak merupakan salah satu ajaran pokok agama islam. Akhlak yang baik akan
menitik beratkan timbangan kebaikan seseorang pada hari kiamat, orang yang
paling dicintai dan yang paling dekat dengan Rasulullah saw pada hari kiamat
adalah yang paling baik akhlaknya. Salah satu misi utama agama Islam adalah
untuk menyempurnakan akhlak manusia. Sebagaimana dijelaskan dalam HR
Ahmad dan Baihaqi :

‫الَُ ُِ ْخلَ ْق‬ َ َ‫إِنَّ َما بُ ِعثْتُ ِلُُ ُِت‬


ْ ‫َار َم‬ ِ
ِ ‫مم َمك‬
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.” (HR: Ahmad dan
Baihaqi).

Akhlak mulia yang diajarkan oleh Islam merupakan orientasi yang harus
dipegang oleh setiap muslim. Akhlak merupakan ukuran kemanusiaan yang hakiki
dan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia, bahkan untuk
membedakan antara hewan dan manusia terletak pada akhlaknya. Manusia yang tak
berakhlak sama halnya dengan hewan, kelebihannya manusia hanya pandai berkata
kata. Krisis akhlak terjadi karena sebagian besar orang tidak mau lagi mengindahkan
tuntunan agama, yang secara normative mengajarkan kepada pemeluknya untuk
berbuat baik, dan meninggalkan perbutan-perbuatan maksiat.

Selain keluarga dan lingkungan, pendidikan merupakan faktor penting yang


memberikan pengaruh dalam pembentukan akhlak. Sebab dalam pendidikan ini, anak
didik akan diberikan didikan untuk dapat membedakan akhlak yang baik dan buruk,
menyalurkan dan mengembangkan pengetahuan mereka tentang akhlak tersebut
kedalam kehidupam sehari-hari, agar bermanfaat pada dirinya dan bagi masyarakat
sekitarnya. Karena akhlak merupakan faktor mutlak dalam menegakkan keluarga
sejahtera, kerukunan antar tetangga juga dalam pergaulan sehari-hari.
BAB II

PERMASALAHAN

A. RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini kami akan memaparkan beberapa point mengenai :

1. Bagaimana memahami tentang ilmu akhlak?

2. Apa pokok pembicaraan tentang ilmu akhlak?

3. Bagaimana pembagian ilmu akhlak dalam islam?

4. Apa saja macam-macam akhlak karimah (akhlak terpuji)?

5. Apa saja macam-macam akhlak madzmumah (akhlak tercela)?

6. Bagaimana cara membiasakan akhlak terpuji dan menghindari akhlak


tercela?

B. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Pembaca dapat memahami tentang ilmu akhlak.

2. Pembaca dapat mengetahui pokok-pokok pembicaraan tentang ilmu akhlak.

3. Pembaca dapat mengetahui pembagian ilmu akhlak dalam islam.

4. Pembaca dapat membedakan tentang akhlak karimah dan akhlak


madzmumah.

5. Pembaca dapat membiasakan akhlak terpuji dalam kehidupan sehari-hari,


dan menghindari akhlak tercela.
BAB III

PEMBAHASAN

A. MENUJU PEMAHAMAN AKHLAK DALAM ISLAM

1. Pengertian Akhlak
Secara etimologis, Akhlak berasal dari Bahasa Arab Jama’ dari bentuk
mufradnya “Khuluqun” yang menurut logat diartikan : budi pekerti, perangai,
tingkah laku atu tabiat. Akhalk adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang
mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan. Imam Al-Ghazali (1015-1111 M) Mengatakan akhlak adalah
sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan
dengan gambling dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Sementara, Ibnu Maskawaih meyebutkan defenisi akhlak sebagai berikut:

َ ‫َح ا ٌل لِلنَّ ْف ِس دَا ِع َية لَ َها ِإلََُ أ َ ْف َعا ِل َها مِ ْن‬


َّ ‫غيُِْ ُْ ِف ْك ٍر َولََُ َر ِو‬
‫ية‬

“Adalah suatu keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk berbuat


sesuatu tanpa berfikir atau direncanakan (terlebih dahulu)”
2. Ekuvalensi Akhlak
Akhlak sering kali diekuvalenkan dengan etika, moral, dan karakter.
Istilah etika berasal dari yunani kuno, yakni ethos. Bentuk jamak nya adalah ta
etha yang berarti adat kebiasaan. Kata moral dalam Bahasa Indonesia berasal
dari bahasa latin mores yang berarti adat kebiasaan. Akhlak dapat pula di
ekuvalensikan dengan karakter, Karakter itu ialah pancaran jati diri seseorang
yang mencerminkan “sifat Tuhan” artinya bertutur kata dan bersikap dengan
baik (berakhlak kharimah) agar ridho Allah SWT selalu menyertai kita.

3. Tujuan Mempelajari Akhlak


Tujuan dari mempelajari akhlak adalah agar setiap muslim mampu
mengenali berbagai akhlak yang ada, terutama akhlak mulia atau akhlak
karimah, serta mampu membedakankannya dari akhlak tercela.
Secara umum, pembiasaan dan pengamalan akhlak mulia memiliki tujuan
sebagai berikut :

a. Mendapatkan ridha Allah SWT.

b. Terhindar dari perbuatan yang hina.

c. Membentuk kehidupan yang harmonis antar sesama manusia.

d. Menuntun kepada kebaikan.

4. Karakteristik Akhlak dalam Islam


Islam memiliki sistem akhlak yang menyeluruh. secara detail, akhlak
(karimah) dalam islam memiliki beberapa karakteristik sendiri sebagi berikut :

a. Bersifat Universal
Akhlak terpuji bersifat universal, artinya akhlak terpuji dapat diterapkan
kepada siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Akhlak tersebut juga
meliputi hubungan dengan Allah SWT, sesama manusia, maupun dengan
alam.

b. Kesesuaian dengan Akal


Akhlakul Karimah dalam islam sesuai dengan akal, artinya tak ada
perilaku yang dianjurkan maupun dilarang lalu bertentangan dengan akal.
Misalnya larangan menggunjingkan orang lain. Dalam Al-Qur’an
disebutkan dalam surat al-Hujarat ayat 12 sebagi berikut :


H
Hai orang – orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka
(kecurigaan), karena sebagian dari purba sangka itu dosa. Dan janganlah
mencari-cari keburukan orang lain dan janganlah menggunjingkan satu
sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya,
dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
Taubat lagi Maha Penyayang” . (QS.Al-Hujarat : 12)
c. Bersifat Individu
Tanggung jawab akhlak bersifat individu, artinya bahwa akhlak seseorang
harus dipertanggung jawabkan sendiri.

d. Pengawasan Langsung Oleh Allah SWT


Pengawasan akhlak tidak hanya dilakukan oleh seseorang saja, tapi di awasi
oleh Allah SWT. Inilah yang di sebut ihsan, yakni berbuat aktivitas
kebaikan seakan-akan senantiasa Allah mengawasi kita, sekalipun kita tidak
dapat melihat-Nya, Allah senantiasa mengawasi kita.

B. POKOK PEMBICARAAN ILMU AKHLAK


Masalah pokok yang di bicarakan dalam kajian tentang akhlak adalah kebaikan
(al-khair), kebahagiaan (al-sa’adah) dan keutamaan (al-fadhillah). Mengenai tujuan
pokok dari akhlak dalam islam, menurut :
1. Al-Ghazali pada semboyanya al-shifatir-Rahman’ala taqhathil Basyathiyah.
Maksudnya agar manusia sejauh kesanggupanya meniru-niru perangai dan sifat
ketuhanan seperti pengasih, penyayang, pengampun, sabar , jujur, dsb.

2. Ibnu Maskawaih , Kebaikan adalah suatu keadaan dimana kita sampai kepada
batas akhir dan kesempurnaan wujud. Menurutnya, pada diri manusia ada dua
unsur, yaitu jiwa dan badan, maka kebahagiaan itu meliputi keduanya.
Kebahagiaan itu ada dua tingkat Pertama Manusia yang terikat yang bersifat
bendawi (duniawi) yang Kedua, Manusia yang melepaskan diri dari
keterikatanya kepada benda dan memperoleh kebahagiaan lewat jiwa.Tentang
keutamaan, Ibnu Maskawaih berpendapat bahwa asas semua keutamaan adalah
cinta kepada sesama manusia.

3. Al-Kindi, berpendapat bahwa keutamaan manusia tidak lain adalah budi pekerti
manusiawi yang terpuji.
5
C. PEMBAGIAN AKHLAK DALAM ISLAM
Pembagian akhlak yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah menurut sudut
pandang islam, baik dari segi sifat maupun dari objeknya. Dari segi sifatnya, akhlak
dikelompokan menjadi dua, yaitu: 1) Akhlakul Karimah/ terpuji 2) Akhlakul
Madzmumah/ tercela.

1. Akhlakul Karimah ( Akhlak Terpuji )


Akhlakul karimah adalah tingkah laku terpuji yang merupakan tanda
keimanan seseorang. Akhlakul karimah atau akhlak terpuji ini dilahirkan dari
sifat- sifat terpuji pula. Sifat terpuji yang dimaksud antara lain: cinta kepada
Allah SWT, cinta kepada rasul, taat beribadah, senantiasa mengharap ridha
Allah SWT dan sebagainya. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh HR. Bukhari,
Muslim sebagai berikut :

َ ‫ض ِس ْف‬
‫سافهََُ ا‬ َ َُِ‫إ َّن ُِهللاَ ُِكَ ر ْي ٌم ُِي حُبُّ ُِ ْالك ََر َم ُِ َو َمع ا‬
ُ ‫لي ُِ ْاْل ْخَُ الَ ق َِويبُ ُْ غ‬

“Sesungguhnya Allah Maha Pemurah menyukai kedermawanan dan akhlak yang


mulia serta membenci akhlak yang rendah (hina).” (HR. Bukhari, Muslim)

2. Akhlakul Madzmumah ( Akhlak Tercela / Buruk )


Akhlakul madzmumah adalah tingkah laku yang tercela atau perbuatan
jahat yang merusak iman seseorang dan menjatuhkan martabat manusia. Sifat
yang termasuk akhlakul madzmumah adalah segala sifat yang bertentangan
dengan akhlakul karimah, anara lain: kufur, syirik, munafik, murtad, takabbur,
riya, dengki, berbohong, sombong, dan sebaginya.
Akhlakul karimah memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain,
sedangkan akhlakul madzmumah merugikan diri sendiri dan orang lain. Allah
berfirman dalam surat At-Thin ayat 4-6.

6
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaikbaiknya. Kemudian Kami kembalikan mereka ke tempat yang serendah-
rendahnya
( neraka ). Kecuali yang beriman dan beramal shalih, mereka mendapat pahala
yang tidak ada putusnya”.

Kemudian dari segi objeknya, atau kepada siapa akhlak itu diwujudkan, dapat
dilihat sebagi berikut :

1. Akhlak kepada Allah SWT.


Meliputi antara lain: ibadah kepada Allah, Mencintai Allah, beramal kepada
Allah, takut kepada Allah, taubat, dan tawakal kepada Allah. Salah satu prilaku
atau tindakan yang mendasari akhlak kepada Allah SWT adalah Taubat. Taubat
secara Bahasa bearti kembali kepada kebenaran. Secara istilah adalah
meninggalkan sifat atau kelakuan yang tidak baik, salah, atau dosa dengan
penuh penyesalan dan berniat serta berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan
yang serupa. Menurut ibnu Katsir, Taubat adalah menjauhkan diri dari perbuatan
dosa dan menyesali atas dosa yang pernah dilakukan pada masa lalu serta yakin
tidak akan melakukan kesalahan yang sama pada masa mendatang. Sementara,
menurut al-Jurjani, taubat adalah kembali kepada Allah dengan melepaskan
segala keterikatan hati dan perbuatan dosa dan melaksanakan segala kewajiban
kepada Allah SWT.
Sedangkan menurut Hamka, Taubat adalah kembali kejalan yang benar setelah
menempuh jalan setelah menepuh jalan yang sangat sesat dan tidak tentu
ujungnya.

2. Akhlak Kepada Rasulullah SAW.


Meliputi antara lain: taat dan cinta kepada Rasulullah SAW. Setiap muslim
diwajibkan untuk mentaati segala ajaran Nabi Muhammad SAW (AlQur’an dan
Al-Sunnah). Semua isi Al-Qur’an dan Al-Sunnah merupakan bagian dari wahyu
yang diturunkan kepada-Nya, maka setiap muslim wajib mengamalkan apa yang
menjadi perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
3. Akhlak Kepada Keluarga
Meliputi antara lain: akhlak kepada ayah, kepada ibu, kepada anak,
kakek,nenek,dan seterusnya. Setiap muslim wajib memuliakan anak dan
istrinya, beserta keluarganya. Mereka merupakan amanah yang harus dipelihara,
dibimbing dan dididik semaksimal mungkin.

4. Akhlak Kepada Sesama Manusia.


Meliputi antara lain: akhlak pada tetangga, akhlak kepada sesama muslim, dan
sebagainya. Sebagai makhluk sosial tentunya kita saling berketergantungan antar
sesama makhluk. Kita tidak terlepas dari apa yang sudah ada dalam diri kita
salah satunya adalah akhlak. Karena akhlak adalah salah satu predikat yang di
sandang oleh manusia, akhlak akan berjalan setelah manusia itu sendiri berada
dalam lingkungan sosial. Baik dan Buruk nya akhlak kepada sesama tegantung
dari orang yang menjalani hidup.

5. Akhlak Kepada Lingkungan


Meliputi antara lain: menyayangi binatang, merawat tumbuhan, menjaga
kebersihan, dan sebaginya. Setiap muslim harus memperhatikan dan mengurusi
lingkunganya, baik lingkungan manusia (tetangga) maupun lingkungan alam

D. MACAM – MACAM AKHLAKUL KARIMAH ( AKHLAK TERPUJI )


Berikut ini beberapa macam dan penjelasan tentang akhlakul karimah :

1. Al-Rahman, yaitu belas kasihan dan lemah lembut.

2. Al-Afwu, yaitu pemaaf dan mau bermusyawarah.


3. Amannah, secara Bahasa amannah bermakna Al-Wafa’ (memenuhi) dan
wadi’ah (titipan). Sedangkan secara definisi amannah berarti memenuhi apa-
apa yang dititipkan kepadanya (dapat dipercaya dan menepati janji).

4. Adil, berarti menempatkan atau meletakan sesuatu pada tempatnya. Adil juga
tidak lain ialah perbuatan yang tidak berat sebelah. Contohnya: adil terhadap
diri sendiri, bawahan, atasan/pimpinan, sesame saudara.
5. Bersyukur.
6. Ikhlas. Sifat ikhlas akan menghasilkan kemenangan dan kejayaan. Setiap orang
yang mengamalkan sifat ikhlas, akan mencapai kebaikan lahir dan batin
maupun di dunia ataupun di akhirat, persaudaraan antar sesama, perdamaian,
serta kesejahteraan.

7. Anisatun, yaitu manis muka dan tidak sombong.


8. Khusyu dan Tadarru’, yaitu tidak lalai dan menundukan atau merendahkan diri
terhadap Allah SWT. Contoh sikap ini, misalnya diwaktu sholat hendaknya ada
konsentrasi pikiran sesuai dengan apa yang diucapkan dan dirasakan dalam
hati, sehingga tidak lalai dan tidak melamun.

9. Al-Haya, perasaan malu terhadap Allah SWT apabila melakukan terhadap


maksiat meskipun tersembunyi dari pandangan manusia.

10. Al-Ikhwan dan Al-Ishlah, yaitu persaudaraan atau perdamaian antar orang yang
beriman dengan yang beriman lainya.

11. Al-Amal dan Al-salihat, yaitu berbuat baik atau beramal shaleh.

12. Al-Sabru, yaitu saba. Sabar ini terhadap 3 macam hal yaitu, sabar dalam
beribadah, sabar dalam menjauhkan diri dari perbuatan maksiat (tidak tertarik
dengan godaan duniawiyah yang jelas tidak diperbolehkan agama ) dan sabar
dalam mendapat musibah.

E. MACAM – MACAM AKHLAK MADZMUMAH ( AKHLAK TERCELA )


Berikut ini macam-macam akhlak madzmumah:

1. Kufur
➢ Kufur I’tiqodi, yang bersumber dari keyakinan atau hati, seperti
keyakinan bahwa Allah SWT berwujud seperti wujudnya makhluk,
bertempat, ada pada satu arah atau semua arah, dan berkeyakinan bahwa
Allah adalah cahaya dan semacamnya.
➢ Kufur Fil’I, yang bersumber dari perbuatan, seperti menyembah kepada
berhala.

➢ Kufur Qauli, yang bersumber dari ucapan, seperti mencaci Allah SWT,
mencaci Nabi, melalaikan semua ajaran islam.
2. Nifaq ( Munafik )

➢ Nifaq Akbar, yaitu seseorang yang menampakan keimanan, namun


batinya tidak beriman dan mendustakanya. Nifaq ini dinamakan dengan
nifaq I’tiqaadiy. Pelakunya kafir, keluar didasar neraka paling bawah.

➢ Nifaq Ashgar, yaitu nifaq dalam amal-amal perbuatan, seperti : berdusta,


ingkar janji, dan berkhiatan. Nifaq ini dinamakan nifaq “amaliy”, yang
tidak menyebabkan pelakunya keluar dari agama.

3. Takabur ( Sombong )
Sifat takabur (sombong) sangat dilarang dalam agama islam.

F. MEMBIASAKAN AKHLAK TERPUJI DAN MENGHINDARI AKHLAK


TERCELA
Sebagai muslim yang baik, kita tidak boleh melakukan perbuatan apapun yang
merendahkan, mengejek, atau menghina orang lain dalam segi apapun karena hal
tersebut dapat memunculkan perasaan sakit hati dan dendam. Manusia yang baik
selalu memperhatikan dan memberikan pertolongan kepada orang-orang yang
membutuhkan. Seperti yang dijelaskan dalam (QS An-Nahl [16]:90)

‫ظ ُك ۡم لَ َعلَّ ُك ۡم‬
ُ ‫غ ُۡ ۚ يَ ِع‬ َ ‫ع ِن ۡالف َۡحشَاءِ َو ۡال ُم ۡنك َِر َو ۡال‬
ِ ‫ب‬ َ ‫ان َوا ِۡيت َِٕٓا ى ذِى ۡالقُ ۡر ى َّٰب َويَ ۡن ى َّٰه‬
ِ ‫س‬َ ۡ‫ا َِّن هال َّٰ َّل يَ ۡا ُم ُر ِب ۡال َع ۡد ِل َوا ِل َُُۡ ح‬
َ‫تَذَ َّك ُر ۡون‬
“ Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji,
kemungkaran,dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu
dapat mengambil pelajaran ”.

10
1. Adapun kebiasaan contoh akhlak terpuji yang harus kita terapkan dalam
kehidupan sehari-hari :

• Peduli terhadap orang lain.


• Menghargai karya orang lain.
• Menghoramti orang yang lebih tua dari kita.
• Menghargai orang yang lebih muda dari kita.
• Berkata lemah lembut kepada orang tua.

2. Adapun kebiasaan akhlak tercela yang harus kita hindari dalam kehidupan
seharihari :

• Syirik atau mempersekutukan Allah SWT.


• Meninggalkan sholat.
• Durhaka kepada orang tua.
• Berbohong, berzina, dan mencuri.
• Minum khamar dan berjudi.
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini yaitu pembaca dapat mengetahui
lebih jelas mengnai akhlak, dimana akhlak dibagi menjadi 2 yaitu akhlakul karimah
(akhlak terpuji ) dan akhlakul madzmumah ( akhlak tercela ).
Sehingga pembaca dapat menerapkan contoh-contoh akhlak terpuji dalam
kehidupan sehari-hari, dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-
hari.

B. SARAN
Melihat dari kejadian-kejadian yang terjadi dikehidupan sehari-hari masih banyak
yang menyimpang, atau berakhlakul madzmumah. Kami memberikan saran sebagai
berikut :

1. Lebih memperdalam agama.

2. Lebih mencari tahu mengenai akhlakul karimah dan akhlakul madzmumah.

3. Memberikan perhatian dan arahan kepada anak sejak dini.

4. Menerapkan akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari.

5. Menghindari akhlakul madzmumah dalam kehidupan sehari-hari.


DAFTAR PUSTAKA

1. Gofar, Ida abdul. 2016. Pendidikan Agama Islam Berbasis Karakter. Jakarta:
Mitra Wacana Media

2. https://prezi.com/yr2voso4ucy8/berperilaku-terpuji-dan-menghindari-
perilakutercela/

3. https://afifadirumekso.wordpress.com/2013/11/12/makalah-pendidikan-
agamaislam/

4. https://sumsel.tribunnews.com/2018/02/03/astaga-lagi-lagi-kasus-
muridmelawan-guru-sampai-berani-lakukan-hal-tercela-ini

Anda mungkin juga menyukai