Penyusun Makalah :
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, pujisyukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT, yang telah melimpahkan Rahmat,Hidayah, dan Inayah-
Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah
AL-ISLAM DAN KE-MUHAMMADIYAHAN dengan
judul "Akhlak Dalam Islam" tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan
didukung bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar dalam penyusunannya. Untukitu tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Terimakasih.
Kelompok 9
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Rumusan Masalah...................................................................................... 2
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 11
B. Saran........................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Akhlak merupakan salah satu ajaran pokok agama islam. Akhlak yang baikakan menitik
beratkan timbangan kebaikan seseorang pada hari kiamat, orang yang paling dicintai dan yang
paling dekat dengan Rasulullah saw pada hari kiamatadalah yang paling baik akhlaknya. Salah
satu misi utama agama Islam adalahuntuk menyempurnakan akhlak manusia. Sebagaimana
dijelaskan dalam
Akhlak mulia yang diajarkan oleh Islam merupakan orientasi yang harus dipegang oleh
setiap muslim. Akhlak merupakan ukuran kemanusiaan yang hakikidan bagian yang tak
terpisahkan dalam kehidupan manusia, bahkan untuk membedakan antara hewan dan manusia
terletak pada akhlaknya. Manusia yang tak berakhlak sama halnya dengan hewan,
kelebihannya manusia hanya pandai berkata-kata. Krisis akhlak terjadi karena sebagian besar
orang tidak mau lagi mengindahkan tuntunaan agama, yang secara normative mengajarkan
kepada pemeluknya untuk berbuat baik, dan meninggalkan perbutan-perbuatan maksiat.Selain
keluarga dan lingkungan, pendidikan merupakan factor penting yangmemberikan pengaruh
dalam pembentukan akhlak. Sebab dalam pendidikan ini, anak didik akan diberikan didikan
untuk dapat membedakan akhlak yang baik dan buruk,menyalurkan dan mengembangkan
pengetahuan mereka tentang akhlak tersebut kedalam kehidupam sehari-hari, agar bermanfaat
pada dirinya dan bagi masyarakatsekitarnya. Karena akhlak merupakan faktor mutlak dalam
menegakkan keluarga sejahtera, kerukunan antar tetangga juga dalam pergaulan sehari-hari
BAB II
PERMASALAHAN
A. RUMUSAN MASALAH
B. TUJUAN PENULISAN
BAB III
PEMBAHASAN
A. MENUJU PEMAHAMAN AKHLAK DALAM ISLAM
1. Pengertian Akhlak
Secara etimologis, Akhlak berasal dari Bahasa Arab Jama' dari bentuk mufradnya
"Khuluqun" yang menurut logat diartikan : budi pekerti, perangai,tingkah laku atau tabiat.
Akhalk adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan
tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Imam Al-Ghazali (1015-1111 M)
Mengatakan akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam
perbuatan dengan gambling dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan.Sementara, Ibnu maskawaih meyebutkan defenisi akhlak yang artinya sebagai
berikut:
2. Ekuvalensi Akhlak
Akhlak sering kali diekuvalenkan dengan etika, moral, dan karakter.Istilah etika berasal
dari yunani kuno, yakni ethos. Bentuk jamak nya adalah taetha yang berarti adat kebiasaan.
Kata moral dalam Bahasa Indonesia berasal dari bahasa latin mores yang berarti adat
kebiasaan. Akhlak dapat pula di ekuvalensikan dengan karakter, Karakter itu ialah pancaran
jati diri seseorang yang mencerminkan "sifat Tuhan" artinya bertutur kata dan bersikap dengan
baik agar ridho Allah SWT selalu menyertai kita.
Tujuan dari mempelajari akhlak adalah agar setiap muslim mampu mengenali berbagai
akhlak yang ada, terutama akhlak mulia atau akhlak karimah, serta mampu
membedakankannya dari akhlak tercela.
sebagai berikut :
Islam memiliki sistem akhlak yang menyeluruh. secara detail, akhlak (karimah) dalam
islam memiliki beberapa karakteristik sendiri sebagi berikut :
a. Bersifat Universal
Akhlak terpuji bersifat universal, artinya akhlak terpuji dapat diterapkan kepada siapa
saja, kapan saja, dan dimana saja. Akhlak tersebut juga meliputi hubungan dengan Allah SWT,
sesama manusia, maupun dengan alam.
Akhlakul Karimah dalam islam sesuai dengan akal, artinya tak ada perilaku yang
dianjurkan maupun dilarang lalu bertentangan dengan akal. Misalnya larangan
menggunjingkan orang lain. Dalam Al-Qur'an disebutkan dalam surat al-Hujarat ayat 12 yang
artinya sebagi berikut :
(kecurigaan), karena sebagian dari purba sangka itu dosa. Dan janganlah
sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya,
c. Bersifat Individu
Tanggung jawab akhlak bersifat individu, artinya bahwa akhlak seseorang harus dipertanggung
jawabkan sendiri.
d. Pengawasan Langsung Oleh Allah SWT
Pengawasan akhlak tidak hanya dilakukan oleh seseorang saja, tapi di awasi oleh Allah
SWT. Inilah yang di sebut ihsan, yakni berbuat aktivitas kebaikan seakan-akan senantiasa
Allah mengawasi kita, sekalipun kita tidak dapat melihat-Nya, Allah senantiasa mengawasi
kita.
2. Ibnu Maskawaih, Kebaikan adalah suatu keadaan dimana kita sampai kepada batas akhir
dan kesempurnaan wujud. Menurutnya, pada diri manusia ada dua unsur, yaitu jiwa dan badan,
maka kebahagiaan itu meliputi keduanya. Kebahagiaan itu ada dua tingkat Pertama Manusia
yang terikat yang bersifat bendawi (duniawi) yang Kedua, Manusia yang melepaskan diri dari
keterikatanya kepada benda dan memperoleh kebahagiaan lewat jiwa.Tentang keutamaan, Ibnu
Maskawaih berpendapat bahwa asas semua keutamaan adalah cinta kepada sesama manusia.
3. Al-Kindi, berpendapat bahwa keutamaan manusia tidak lain adalah budi pekerti
manusiawi yang terpuji.
Pembagian akhlak yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah menurut sudut pandang
islam, baik dari segi sifat maupun dari objeknya. Dari segi sifatnya,akhlak dikelompokan
menjadi dua, yaitu: 1) Akhlakul Karimah/ terpuji 2) Akhlakul Madzmumah/tercela.
Akhlakul karimah adalah tingkah laku terpuji yang merupakan tanda keimanan seseorang.
Akhlakul karimah atau akhlak terpuji ini dilahirkan dari sifat- sifat terpuji pula. Sifat terpuji
yang dimaksud antara lain: cinta kepada Allah SWT, cinta kepada rasul, taat beribadah,
senantiasa mengharap ridha Allah SWT dan sebagainya. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh
HR. Bukhari, Muslim yang artinya sebagai berikut :
mulia serta membenci akhlak yang rendah (hina)." (HR. Bukhari, Muslim)
Akhlakul madzmumah adalah tingkah laku yang tercela atau perbuatan jahat yang
merusak iman seseorang dan menjatuhkan martabat manusia. Sifat yang termasuk akhlakul
madzmumah adalah segala sifat yang bertentangan dengan akhlakul karimah, anara lain:
kufur, syirik, munafik, murtad, takabbur, riya, dengki, berbohong, sombong, dan sebaginya.
Akhlakul karimah memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain, sedangkan akhlakul
madzmumah merugikan diri sendiri dan orang lain. Allah berfirman dalam surat At-Thin ayat
4-6. yang artinya
(neraka). Kecuali yang beriman dan beramal shalih, mereka mendapat pahala
Kemudian dari segi objeknya, atau kepada siapa akhlak itu diwujudkan, dapat dilihat sebagi
berikut :
Meliputi antara lain: ibadah kepada Allah, Mencintai Allah, beramal kepada Allah, takut
kepada Allah, taubat, dan tawakal kepada Allah. Salah satu prilaku atau tindakan yang
mendasari akhlak kepada Allah SWT adalah Taubat. Taubat secara Bahasa bearti kembali
kepada kebenaran. Secara istilah adalah meninggalkan sifat atau kelakuan yang tidak baik,
salah, atau dosa dengan penuh penyesalan dan berniat serta berusaha untuk tidak mengulangi
kesalahan yang serupa. Menurut ibnu Katsir, Taubat adalah menjauhkan diri dari perbuatan
dosa dan menyesali atas dosa yang pernah dilakukan pada masa lalu serta yakin tidak akan
melakukan kesalahan yang sama pada masa mendatang. Sementara, menurut al-Jurjani, taubat
adalah kembali kepada Allah dengan melepaskan segala keterikatan hati dan perbuatan dosa
dan melaksanakan segala kewajiban kepada Allah SWT. Sedangkan menurut Hamka, Taubat
adalah kembali kejalan yang benar setelah menempuh jalan setelah menepuh jalan yang sangat
sesat dan tidak tentu ujungnya.
Meliputi antara lain: taat dan cinta kepada Rasulullah SAW. Setiap muslim diwajibkan
untuk mentaati segala ajaran Nabi Muhammad SAW (Al- Qur'an dan Al-Sunnah). Semua isi
Al-Qur'an dan Al-Sunnah merupakan bagian dari wahyu yang diturunkan kepada-Nya, maka
setiap muslim wajib mengamalkan apa yang menjadi perintah-Nya dan menjauhi larangan-
Nya.
Meliputi antara lain: akhlak pada tetangga, akhlak kepada sesama muslim, dan
sebagainya. Sebagai makhluk sosial tentunya kita saling berketergantungan antar sesama
makhluk. Kita tidak terlepas dari apa yang sudah ada dalam diri kita salah satunya adalah
akhlak. Karena akhlak adalah salah satu predikat yang di sandang oleh manusia, akhlak akan
berjalan setelah manusia itu sendiri berada dalam lingkungan sosial. Baik dan Buruk nya
akhlak kepada sesama tegantung dari orang yang menjalani hidup.
Meliputi antara lain: menyayangi binatang, merawat tumbuhan, menjaga kebersihan, dan
sebaginya. Setiap muslim harus memperhatikan dan mengurusi lingkunganya, baik lingkungan
manusia (tetangga) maupun lingkungan alam
3. Amannah, secara Bahasa amannah bermakna Al-Wafa' (memenuhi) dan wadi'ah (titipan).
Sedangkan secara definisi amannah berarti memenuhi apa-apa yang dititipkan kepadanya
(dapat dipercaya dan menepati janji).
4. Adil, berarti menempatkan atau meletakan sesuatu pada tempatnya. Adil juga tidak lain
ialah perbuatan yang tidak berat sebelah. Contohnya: adil terhadap diri sendiri, bawahan,
atasan/pimpinan, sesame saudara.
5. Bersyukur.
6. Ikhlas. Sifat ikhlas akan menghasilkan kemenangan dan kejayaan. Setiap orang yang
mengamalkan sifat ikhlas, akan mencapai kebaikan lahir dan batin maupun di dunia ataupun
di akhirat, persaudaraan antar sesama, perdamaian,serta kesejahteraan.
8. Khusyu dan Tadarru', yaitu tidak lalai dan menundukan atau merendahkan diri terhadap
Allah SWT. Contoh sikap ini, misalnya diwaktu sholat hendaknya ada konsentrasi pikiran
sesuai dengan apa yang diucapkan dan dirasakan dalam hati, sehingga tidak lalai dan tidak
melamun.
9. Al-Haya, perasaan malu terhadap Allah SWT apabila melakukan terhadap maksiat
meskipun tersembunyi dari pandangan manusia.
10. Al-Ikhwan dan Al-Ishlah, yaitu persaudaraan atau perdamaian antar orang yang beriman
dengan yang beriman lainya.
11. Al-Amal dan Al-salihat, yaitu berbuat baik atau beramal shaleh.
12. Al-Sabru, yaitu saba. Sabar ini terhadap 3 macam hal yaitu, sabar dalam beribadah, sabar
dalam menjauhkan diri dari perbuatan maksiat (tidak tertarik dengan godaan duniawiyah yang
jelas tidak diperbolehkan agama) dan sabardalam mendapat musibah.
1. Kufur
• Kufur I'tiqodi, yang bersumber dari keyakinan atau hati, seperti keyakinan bahwa
Allah SWT berwujud seperti wujudnya makhluk, bertempat, ada pada satu arah atau
semua arah, dan berkeyakinan bahwa Allah adalah cahaya dan semacamnya.
• Kufur Fil'l, yang bersumber dari perbuatan, seperti menyembah kepada berhala.
• Kufur Qauli, yang bersumber dari ucapan, seperti mencaci Allah SWT,mencaci Nabi,
melalaikan semua ajaran islam.
2. Nifaq (Munafik )
Nifaq Akbar, yaitu seseorang yang menampakan keimanan, namun batinya tidak beriman
dan mendustakanya. Nifaq ini dinamakan dengan nifaq I'tiqaadiy. Pelakunya kafir, keluar
didasar neraka paling bawah. Nifaq Ashgar, yaitu nifaq dalam amal-amal perbuatan, seperti :
berdusta, ingkar janji, dan berkhiatan. Nifaq ini dinamakan nifaq "amaliy", yang tidak
menyebabkan pelakunya keluar dari agama.
3. Takabur (Sombong)
Sebagai muslim yang baik, kita tidak boleh melakukan perbuatan apapun yang
merendahkan, mengejek, atau menghina orang lain dalam segi apapun karena hal tersebut dapat
memunculkan perasaan sakit hati dan dendam. Manusia yang baik selalu memperhatikan dan
memberikan pertolongan kepada orang-orang yang membutuhkan. Seperti yang dijelaskan
dalam (QS An-Nahl [16]:90) yang artinya
memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji,
10
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini yaitu pembaca dapat mengetahui lebih
jelas mengnai akhlak, dimana akhlak dibagi menjadi 2 yaitu akhlakul karimah (akhlak terpuji)
dan akhlakul madzmumah (akhlak tercela) Sehingga pembaca dapat menerapkan contoh-
contoh akhlak terpuji dalam kehidupan sehari-hari, dan menghindari akhlak tercela dalam
kehidupan sehari-hari.
B. SARAN
Melihat dari kejadian-kejadian yang terjadi dikehidupan sehari-hari masih banyak yang
menyimpang, atau berakhlakul madzmumah. Kami memberikan saran sebagai berikut :
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Gofar, Ida abdul. 2016. Pendidikan Agama Islam Berbasis Karakter. Jakarta: Mitra
Wacana Media
2. https://prezi.com/yr2voso4ucy8/berperilaku-terpuji-dan-menghindari-perilaku
tercela/
3. https://afifadirumekso.wordpress.com/2013/11/12/makalah-pendidikan-agama
islam/
4. https://sumsel.tribunnews.com/2018/02/03/astaga-lagi-lagi-kasus-murid
melawan-guru-sampai-berani-lakukan-hal-tercela-ini