Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“AKHLAK DALAM ISLAM”

Disusun Oleh :

1. MEI CATUR RIYANTO(202214201017)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

SATRIA BHAKTI NGANJUK

2022

0
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wababarakatuh,

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan
makalah pendidikan agama islam dengan judul "Akhlak Dalam Islam" tepat pada
waktunya. Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan
didukung bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam
penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh
karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para
pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah
ini. Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini
dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para
pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-
makalah

selanjutnya.

Wabillahit Taufiq Walhidayah, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi


Wabarakatuh.

Penulis

1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................

ii

DAFTAR ISI ..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

BAB II POKOK PERMASALAHAN

A. Rumusan Masalah................................................................................... 2

B. Tujuan Penulisan .................................................................................... 3

BAB III PEMBAHASAN

A. Menuju Pemahaman Akhlak Dalam Islam .............................................. 4

B. Pokok Pembicaraan Ilmu Akhlak ........................................................... 5

C. Pembagian Akhlak Dalam Islam ............................................................. 6

D. Macam – Macam Akhlakul Karimah ...................................................... 7

E. Macam – Macam Akhlakul Madzmumah ................................................ 8

F. Membiasakan Akhlak Terpuji Dan Menghindari Akhlak Tercela ............. 9

BAB IV BEDAH KASUS

2
A. Kasus ...................................................................................................... 10

B. Bedah Kasus ........................................................................................... 11

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 12

B. Saran....................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Akhlak merupakan salah satu ajaran pokok agama islam. Akhlak yang baik
akan menitik beratkan timbangan kebaikan seseorang pada hari kiamat, orang
yang
paling dicintai dan yang paling dekat dengan Rasulullah saw pada hari kiamat
adalah yang paling baik akhlaknya. Salah satu misi utama agama Islam adalah
untuk menyempurnakan akhlak manusia. Sebagaimana dijelaskan dalam HR
Ahmad dan Baihaqi : ْ
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.” (HR: Ahmad dan
Baihaqi).
Akhlak mulia yang diajarkan oleh Islam merupakan orientasi yang harus
dipegang oleh setiap muslim. Akhlak merupakan ukuran kemanusiaan yang hakiki
dan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia, bahkan untuk
membedakan antara hewan dan manusia terletak pada akhlaknya. Manusia yang
tak
berakhlak sama halnya dengan hewan, kelebihannya manusia hanya pandai
berkata
kata. Krisis akhlak terjadi karena sebagian besar orang tidak mau lagi
mengindahkan
tuntunaan agama, yang secara normative mengajarkan kepada pemeluknya untuk
berbuat baik, dan meninggalkan perbutan-perbuatan maksiat.
Selain keluarga dan lingkungan, pendidikan merupakan factor penting yang
memberikan pengaruh dalam pembentukan akhlak. Sebab dalam pendidikan ini,
anak

4
didik akan diberikan didikan untuk dapat membedakan akhlak yang baik dan
buruk,
menyalurkan dan mengembangkan pengetahuan mereka tentang akhlak tersebut
kedalam kehidupam sehari-hari, agar bermanfaat pada dirinya dan bagi
masyarakat
sekitarnya. Karena akhlak merupakan faktor mutlak dalam menegakkan keluarga
sejahtera, kerukunan antar tetangga juga dalam pergaulan sehari-hari.

B. RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini kami akan memaparkan beberapa point mengenai :
1. Bagaimana memahami tentang ilmu akhlak?
2. Apa pokok pembicaraan tentang ilmu akhlak?
3. Bagaimana pembagian ilmu akhlak dalam islam?
4. Apa saja macam-macam akhlak karimah (akhlak terpuji)?
5. Apa saja macam-macam akhlak madzmumah (akhlak tercela)?
6. Bagaimana cara membiasakan akhlak terpuji dan menghindari akhlak
tercela?
C. ALASAN PENULISAN
Adapun alasan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Pembaca dapat memahami tentang ilmu akhlak.
2. Pembaca dapat mengetahui pokok-pokok pembicaraan tentang ilmu
akhlak.
3. Pembaca dapat mengetahui pembagian ilmu akhlak dalam islam.
4. Pembaca dapat membedakan tentang akhlak karimah dan akhlak
madzmumah.
5. Pembaca dapat membiasakan akhlak terpuji dalam kehidupan sehari-
hari, dan menghindari akhlak tercela.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. MENUJU PEMAHAMAN AKHLAK DALAM ISLAM


1. Pengertian Akhlak Secara etimologis, Akhlak berasal dari Bahasa Arab
Jama’ dari bentuk mufradnya “Khuluqun” yang menurut logat diartikan :
budi pekerti, perangai,
tingkah laku atu tabiat. Akhalk adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang
mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran
dan pertimbangan. Imam Al-Ghazali (1015-1111 M) Mengatakan akhlak
adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam
perbuatan dengan gambling dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan.
Sementara, Ibnu maskawaih meyebutkan defenisi akhlak sebagai berikut
َ

“Adalah suatu keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk berbuat


sesuatu tanpa berfikir atau direncanakan (terlebih dahulu)”
2. Ekuvalensi Akhlak
Akhlak sering kali diekuvalenkan dengan etika, moral, dan karakter.
Istilah etika berasal dari yunani kuno, yakni ethos. Bentuk jamak nya adalah
ta ,etha yang berarti adat kebiasaan. Kata moral dalam Bahasa Indonesia

6
berasal dari bahasa latin mores yang berarti adat kebiasaan. Akhlak dapat
pula di ekuvalensikan dengan karakter, Karakter itu ialah pancaran jati diri
seseorang yang mencerminkan “sifat Tuhan” artinya bertuturkata dan
bersikap dengan baik (berakhlak kharimah) agar ridho Allah SWT selalu
menyertai kita.
3. Tujuan Mempelajari Akhlak Tujuan dari mempelajari akhlak adalah
agar setiap muslim mampu
mengenali berbagai akhlak yang ada, terutama akhlak mulia atau akhlak
karimah, serta mampu membedakankannya dari akhlak tercela.
3 Secara umum, pembiasaan dan pengamalan akhlak mulia memiliki tujuan
sebagai berikut :
a. Mendapatkan ridha Allah SWT.
b. Terhindar dari perbuatan yang hina.
c. Membentuk kehidupan yang harmonis antar sesama manusia.
d. Menuntun kepada kebaikan.
4. Karakteristik Akhlak dalam Islam
Islam memiliki sistem akhlak yang menyeluruh. secara detail, akhlak
(karimah) dalam islam memiliki beberapa karakteristik sendiri sebagi
berikut :
a. Bersifat Universal
Akhlak terpuji bersifat universal, artinya akhlak terpuji dapat diterapkan
kepada siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Akhlak tersebut juga
meliputi hubungan dengan Allah SWT, sesama manusia, maupun dengan
alam.
b. Kesesuaian dengan Akal
Akhlakul Karimah dalam islam sesuai dengan akal, artinya tak ada
perilaku yang dianjurkan maupun dilarang lalu bertentangan dengan akal.
Misalnya larangan menggunjingkan orang lain. Dalam Al-Qur’an
disebutkan dalam surat al-Hujarat ayat 12 sebagi berikut :

7
Hai orang – orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka
(kecurigaan), karena sebagian dari purba sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-
cari keburukan orang lain dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah
seorang diantara kamu yang suka memakan daging audaranya yang sudah mati?
Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya, dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang” . (QS.Al-
Hujarat : 12)

c. Bersifat Individu
Tanggung jawab akhlak bersifat individu, artinya bahwa akhlak
seseorang harus dipertanggung jawabkan sendiri.

d. Pengawasan Langsung Oleh Allah SWT


Pengawasan akhlak tidak hanya dilakukan oleh seseorang saja, tapi di
awasi oleh Allah SWT. Inilah yang di sebut ihsan, yakni berbuat aktivitas
kebaikan seakan-akan senantiasa Allah mengawasi kita, sekalipun kita tidak
dapat melihat-Nya, Allah senantiasa mengawasi kita.

B. POKOK PEMBICARAAN ILMU AKHLAK

Masalah pokok yang di bicarakan dalam kajian tentang akhlak adalah


kebaikan (al-khair), kebahagiaan (al-sa’adah) dan keutamaan (al-fadhillah).
Mengenai tujuan
pokok dari akhlak dalam islam, menurut :
1. Al-Ghazali pada semboyanya al-shifatir-Rahman’ala taqhathil Basyathiyah.
Maksudnya agar manusia sejauh kesanggupanya meniru-niru perangai dan
sifat
ketuhanan seperti pengasih, penyayang, pengampun, sabar , jujur, dsb.
2. Ibnu Maskawaih , Kebaikan adalah suatu keadaan dimana kita sampai
kepada
batas akhir dan kesempurnaan wujud. Menurutnya, pada diri manusia ada dua
unsur, yaitu jiwa dan badan, maka kebahagiaan itu meliputi keduanya.
Kebahagiaan itu ada dua tingkat Pertama Manusia yang terikat yang bersifat
bendawi (duniawi) yang Kedua, Manusia yang melepaskan diri dari
keterikatanya kepada benda dan memperoleh kebahagiaan lewat jiwa.Tentang

8
keutamaan, Ibnu Maskawaih berpendapat bahwa asas semua keutamaan
adalah
cinta kepada sesama manusia.
3. Al-Kindi, berpendapat bahwa keutamaan manusia tidak lain adalah budi
pekerti
manusiawi yang terpuji.

C. PEMBAGIAN AKHLAK DALAM ISLAM

Pembagian akhlak yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah menurut


sudut
pandang islam, baik dari segi sifat maupun dari objeknya. Dari segi sifatnya,
akhlak dikelompokan menjadi dua, yaitu: 1) Akhlakul Karimah/ terpuji 2)
Akhlakul Madzmumah/ tercela.

1. Akhlakul Karimah ( Akhlak Terpuji )


Akhlakul karimah adalah tingkah laku terpuji yang merupakan tanda
keimanan seseorang. Akhlakul karimah atau akhlak terpuji ini dilahirkan dari
sifat- sifat terpuji pula. Sifat terpuji yang dimaksud antara lain: cinta kepada
Allah SWT, cinta kepada rasul, taat beribadah, senantiasa mengharap ridha
Allah SWT dan sebagainya. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh HR.
Bukhari,
Muslim sebagai berikut :

“Sesungguhnya Allah Maha Pemurah menyukai kedermawanan dan


akhlak yang mulia serta membenci akhlak yang rendah (hina).” (HR.
Bukhari, Muslim)

2. Akhlakul Madzmumah ( Akhlak Tercela / Buruk )

Akhlakul madzmumah adalah tingkah laku yang tercela atau perbuatan


jahat yang merusak iman seseorang dan menjatuhkan martabat manusia.
Sifat
yang termasuk akhlakul madzmumah adalah segala sifat yang
bertentangan
dengan akhlakul karimah, anara lain: kufur, syirik, munafik, murtad,
takabbur,
riya, dengki, berbohong, sombong, dan sebaginya.
Akhlakul karimah memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain,
sedangkan akhlakul madzmumah merugikan diri sendiri dan orang lain.
Allah
berfirman dalam surat At-Thin ayat 4-6.

9
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik
baiknya. Kemudian Kami kembalikan mereka ke tempat yang serendah-
rendahnya
( neraka ). Kecuali yang beriman dan beramal shalih, mereka mendapat
pahala yang tidak ada putusnya”.

Kemudian dari segi objeknya, atau kepada siapa akhlak itu diwujudkan,
dapat dilihat sebagi berikut :

1. Akhlak kepada Allah SWT.


Meliputi antara lain: ibadah kepada Allah, Mencintai Allah, beramal
kepada Allah, takut kepada Allah, taubat, dan tawakal kepada Allah.
Salah satu prilaku atau tindakan yang mendasari akhlak kepada Allah
SWT
adalah Taubat. Taubat secara Bahasa bearti kembali kepada kebenaran.
Secara istilah adalah meninggalkan sifat atau kelakuan yang tidak baik,
salah, atau dosa dengan penuh penyesalan dan berniat serta berusaha untuk
tidak mengulangi kesalahan yang serupa. Menurut ibnu Katsir, Taubat
adalah menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan menyesali atas dosa yang
pernah dilakukan pada masa lalu serta yakin tidak akan melakukan
kesalahan yang sama pada masa mendatang.
Sementara, menurut al-Jurjani, taubat adalah kembali kepada Allah
dengan melepaskan segala keterikatan hati dan perbuatan dosa dan
melaksanakan segala kewajiban kepada Allah SWT.
Sedangkan menurut Hamka, Taubat adalah kembali kejalan yang benar
setelah menempuh jalan setelah menepuh jalan yang sangat sesat dan tidak
tentu ujungnya.
2. Akhlak Kepada Rasulullah SAW.
Meliputi antara lain: taat dan cinta kepada Rasulullah SAW. Setiap
muslim diwajibkan untuk mentaati segala ajaran Nabi Muhammad SAW
(AlQur’an dan Al-Sunnah). Semua isi Al-Qur’an dan Al-Sunnah
merupakan bagian dari wahyu yang diturunkan kepada-Nya, maka setiap
muslim wajib mengamalkan apa yang menjadi perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya.

3. Akhlak Kepada Keluarga


Meliputi antara lain: akhlak kepada ayah, kepada ibu, kepada anak,
kakek,nenek,dan seterusnya. Setiap muslim wajib memuliakan anak dan
istrinya, beserta keluarganya. Mereka merupakan amanah yang harus
dipelihara,

10
dibimbing dan dididik semaksimal mungkin.

4. Akhlak Kepada Sesama Manusia.


Meliputi antara lain: akhlak pada tetangga, akhlak kepada sesama
muslim, dan sebagainya. Sebagai makhluk sosial tentunya kita saling
berketergantungan antar sesama makhluk. Kita tidak terlepas dari apa yang
sudah ada dalam diri kita salah satunya adalah akhlak. Karena akhlak
adalah salah satu predikat yang di sandang oleh manusia, akhlak akan
berjalan setelah manusia itu sendiri berada dalam lingkungan sosial. Baik
dan Buruk nya akhlak kepada sesama tegantung dari orang yang menjalani
hidup.

5. Akhlak Kepada Lingkungan


Meliputi antara lain: menyayangi binatang, merawat tumbuhan,
menjaga kebersihan, dan sebaginya. Setiap muslim harus memperhatikan
dan mengurusi lingkunganya, baik lingkungan manusia (tetangga) maupun
lingkungan alam

D. MACAM – MACAM AKHLAKUL KARIMAH ( AKHLAK TERPUJI)

Berikut ini beberapa macam dan penjelasan tentang akhlakul karimah :


1. Al-Rahman, yaitu belas kasihan dan lemah lembut.
2. Al-Afwu, yaitu pemaaf dan mau bermusyawarah.
3. Amannah, secara Bahasa amannah bermakna Al-Wafa’ (memenuhi) dan
wadi’ah (titipan). Sedangkan secara definisi amannah berarti memenuhi
apa-apa
yang dititipkan kepadanya (dapat dipercaya dan menepati janji).
4. Adil, berarti menempatkan atau meletakan sesuatu pada tempatnya.
Adil juga tidak lain ialah perbuatan yang tidak berat sebelah. Contohnya:
adil terhadap diri sendiri, bawahan, atasan/pimpinan, sesame saudara.
5. Bersyukur.
6. Ikhlas. Sifat ikhlas akan menghasilkan kemenangan dan kejayaan.
Setiap orang
yang mengamalkan sifat ikhlas, akan mencapai kebaikan lahir dan batin
maupun di dunia ataupun di akhirat, persaudaraan antar sesama,
perdamaian,
serta kesejahteraan.
7. Anisatun, yaitu manis muka dan tidak sombong.
8.Khusyu dan Tadarru’, yaitu tidak lalai dan menundukan atau
merendahkan diri

11
terhadap Allah SWT. Contoh sikap ini, misalnya diwaktu sholat
hendaknya ada konsentrasi pikiran sesuai dengan apa yang diucapkan dan
dirasakan dalam hati,sehingga tidak lalai dan tidak melamun.
9. Al-Haya, perasaan malu terhadap Allah SWT apabila melakukan
terhadap maksiat meskipun tersembunyi dari pandangan manusia.
10. Al-Ikhwan dan Al-Ishlah, yaitu persaudaraan atau perdamaian antar
orang yang beriman dengan yang beriman lainya.
11. Al-Amal dan Al-salihat, yaitu berbuat baik atau beramal shaleh.
12. Al-Sabru, yaitu saba. Sabar ini terhadap 3 macam hal yaitu, sabar
dalam beribadah, sabar dalam menjauhkan diri dari perbuatan maksiat
(tidak tertarik dengan godaan duniawiyah yang jelas tidak diperbolehkan
agama ) dan sabra dalam mendapat musibah.

E. MACAM – MACAM AKHLAK MADZMUMAH ( AKHLAK


TERCELA )

Berikut ini macam-macam akhlak madzmumah:

1. Kufur
 Kufur I’tiqodi, yang bersumber dari keyakinan atau hati, seperti
keyakinan bahwa Allah SWT berwujud seperti wujudnya makhluk,
bertempat, ada pada satu arah atau semua arah, dan berkeyakinan
bahwa Allah adalah cahaya dan semacamnya.
 Kufur Fil’I, yang bersumber dari perbuatan, seperti menyembah
kepada berhala.
 Kufur Qauli, yang bersumber dari ucapan, seperti mencaci Allah
SWT, mencaci Nabi, melalaikan semua ajaran islam.
2. Nifaq ( Munafik )
 Nifaq Akbar, yaitu seseorang yang menampakan keimanan, namun
batinya tidak beriman dan mendustakanya. Nifaq ini dinamakan
dengan nifaq I’tiqaadiy. Pelakunya kafir, keluar didasar neraka paling
bawah.
 Nifaq Ashgar, yaitu nifaq dalam amal-amal perbuatan, seperti :
berdusta, ingkar janji, dan berkhiatan. Nifaq ini dinamakan nifaq
“amaliy”, yang
tidak menyebabkan pelakunya keluar dari agama.
3. Takabur ( Sombong )
Sifat takabur (sombong) sangat dilarang dalam agama islam.

F. MEMBIASAKAN AKHLAK TERPUJI DAN MENGHINDARI


AKHLAK TERCELA

12
Sebagai muslim yang baik, kita tidak boleh melakukan perbuatan
apapun yang merendahkan, mengejek, atau menghina orang lain dalam
segi apapun karena hal tersebut dapat memunculkan perasaan sakit hati
dan dendam. Manusia yang baik selalu memperhatikan dan memberikan
pertolongan kepada orang-orang yang membutuhkan. Seperti yang
dijelaskan dalam (QS An-Nahl [16]:90)

“ Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat


kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang
(melakukan) perbuatan keji, kemungkaran,dan permusuhan. Dia memberi
pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran ”.

1. Adapun kebiasaan contoh akhlak terpuji yang harus kita terapkan dalam
kehidupan sehari-hari :

 Peduli terhadap orang lain.


 Menghargai karya orang lain.
 Menghoramti orang yang lebih tua dari kita.
 Menghargai orang yang lebih muda dari kita.
 Berkata lemah lembut kepada orang tua.

3. Adapun kebiasaan akhlak tercela yang harus kita hindari dalam


kehidupan sehari hari :
 Syirik atau mempersekutukan Allah SWT.
 Meninggalkan sholat.
 Durhaka kepada orang tua.
 Berbohong, berzina, dan mencuri.
 Minum khamar dan berjudi.

13
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini yaitu pembaca
dapat
mengetahui lebih jelas mengnai akhlak, dimana akhlak dibagi
menjadi 2 yaitu akhlakul karimah (akhlak terpuji ) dan akhlakul
madzmumah ( akhlak tercela ).
Sehingga pembaca dapat menerapkan contoh-contoh akhlak
terpuji dalam kehidupan sehari-hari, dan menghindari akhlak
tercela dalam kehidupan sehari-hari.

B. SARAN
Melihat dari kejadian-kejadian yang terjadi dikehidupan sehari-hari
masih
banyak yang menyimpang, atau berakhlakul madzmumah. Kami
memberikan saran
sebagai berikut :

14
1. Lebih memperdalam agama.
2. Lebih mencari tahu mengenai akhlakul karimah dan akhlakul
madzmumah.
3. Memberikan perhatian dan arahan kepada anak sejak dini.
4. Menerapkan akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari.
5. Menghindari akhlakul madzmumah dalam kehidupan sehari-
hari.

15
DAFTAR PUSTAKA

1. Gofar, Ida abdul. 2016. Pendidikan Agama Islam Berbasis


Karakter. Jakarta:
Mitra Wacana Media
2. https://prezi.com/yr2voso4ucy8/berperilaku-terpuji-dan-
menghindari-perilaku tercela/
3. https://afifadirumekso.wordpress.com/2013/11/12/makalah-
pendidikan-agama islam/
4. https://sumsel.tribunnews.com/2018/02/03/astaga-lagi-lagi-
kasus-murid melawan-guru-sampai-berani-lakukan-hal-tercela-ini/

16

Anda mungkin juga menyukai