Disusun Oleh :
2022
0
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan
makalah pendidikan agama islam dengan judul "Akhlak Dalam Islam" tepat pada
waktunya. Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan
didukung bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam
penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh
karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para
pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah
ini. Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini
dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para
pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-
makalah
selanjutnya.
Penulis
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Rumusan Masalah................................................................................... 2
2
A. Kasus ...................................................................................................... 10
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 12
B. Saran....................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Akhlak merupakan salah satu ajaran pokok agama islam. Akhlak yang baik
akan menitik beratkan timbangan kebaikan seseorang pada hari kiamat, orang
yang
paling dicintai dan yang paling dekat dengan Rasulullah saw pada hari kiamat
adalah yang paling baik akhlaknya. Salah satu misi utama agama Islam adalah
untuk menyempurnakan akhlak manusia. Sebagaimana dijelaskan dalam HR
Ahmad dan Baihaqi : ْ
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.” (HR: Ahmad dan
Baihaqi).
Akhlak mulia yang diajarkan oleh Islam merupakan orientasi yang harus
dipegang oleh setiap muslim. Akhlak merupakan ukuran kemanusiaan yang hakiki
dan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia, bahkan untuk
membedakan antara hewan dan manusia terletak pada akhlaknya. Manusia yang
tak
berakhlak sama halnya dengan hewan, kelebihannya manusia hanya pandai
berkata
kata. Krisis akhlak terjadi karena sebagian besar orang tidak mau lagi
mengindahkan
tuntunaan agama, yang secara normative mengajarkan kepada pemeluknya untuk
berbuat baik, dan meninggalkan perbutan-perbuatan maksiat.
Selain keluarga dan lingkungan, pendidikan merupakan factor penting yang
memberikan pengaruh dalam pembentukan akhlak. Sebab dalam pendidikan ini,
anak
4
didik akan diberikan didikan untuk dapat membedakan akhlak yang baik dan
buruk,
menyalurkan dan mengembangkan pengetahuan mereka tentang akhlak tersebut
kedalam kehidupam sehari-hari, agar bermanfaat pada dirinya dan bagi
masyarakat
sekitarnya. Karena akhlak merupakan faktor mutlak dalam menegakkan keluarga
sejahtera, kerukunan antar tetangga juga dalam pergaulan sehari-hari.
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini kami akan memaparkan beberapa point mengenai :
1. Bagaimana memahami tentang ilmu akhlak?
2. Apa pokok pembicaraan tentang ilmu akhlak?
3. Bagaimana pembagian ilmu akhlak dalam islam?
4. Apa saja macam-macam akhlak karimah (akhlak terpuji)?
5. Apa saja macam-macam akhlak madzmumah (akhlak tercela)?
6. Bagaimana cara membiasakan akhlak terpuji dan menghindari akhlak
tercela?
C. ALASAN PENULISAN
Adapun alasan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Pembaca dapat memahami tentang ilmu akhlak.
2. Pembaca dapat mengetahui pokok-pokok pembicaraan tentang ilmu
akhlak.
3. Pembaca dapat mengetahui pembagian ilmu akhlak dalam islam.
4. Pembaca dapat membedakan tentang akhlak karimah dan akhlak
madzmumah.
5. Pembaca dapat membiasakan akhlak terpuji dalam kehidupan sehari-
hari, dan menghindari akhlak tercela.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
berasal dari bahasa latin mores yang berarti adat kebiasaan. Akhlak dapat
pula di ekuvalensikan dengan karakter, Karakter itu ialah pancaran jati diri
seseorang yang mencerminkan “sifat Tuhan” artinya bertuturkata dan
bersikap dengan baik (berakhlak kharimah) agar ridho Allah SWT selalu
menyertai kita.
3. Tujuan Mempelajari Akhlak Tujuan dari mempelajari akhlak adalah
agar setiap muslim mampu
mengenali berbagai akhlak yang ada, terutama akhlak mulia atau akhlak
karimah, serta mampu membedakankannya dari akhlak tercela.
3 Secara umum, pembiasaan dan pengamalan akhlak mulia memiliki tujuan
sebagai berikut :
a. Mendapatkan ridha Allah SWT.
b. Terhindar dari perbuatan yang hina.
c. Membentuk kehidupan yang harmonis antar sesama manusia.
d. Menuntun kepada kebaikan.
4. Karakteristik Akhlak dalam Islam
Islam memiliki sistem akhlak yang menyeluruh. secara detail, akhlak
(karimah) dalam islam memiliki beberapa karakteristik sendiri sebagi
berikut :
a. Bersifat Universal
Akhlak terpuji bersifat universal, artinya akhlak terpuji dapat diterapkan
kepada siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Akhlak tersebut juga
meliputi hubungan dengan Allah SWT, sesama manusia, maupun dengan
alam.
b. Kesesuaian dengan Akal
Akhlakul Karimah dalam islam sesuai dengan akal, artinya tak ada
perilaku yang dianjurkan maupun dilarang lalu bertentangan dengan akal.
Misalnya larangan menggunjingkan orang lain. Dalam Al-Qur’an
disebutkan dalam surat al-Hujarat ayat 12 sebagi berikut :
7
Hai orang – orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka
(kecurigaan), karena sebagian dari purba sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-
cari keburukan orang lain dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah
seorang diantara kamu yang suka memakan daging audaranya yang sudah mati?
Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya, dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang” . (QS.Al-
Hujarat : 12)
c. Bersifat Individu
Tanggung jawab akhlak bersifat individu, artinya bahwa akhlak
seseorang harus dipertanggung jawabkan sendiri.
8
keutamaan, Ibnu Maskawaih berpendapat bahwa asas semua keutamaan
adalah
cinta kepada sesama manusia.
3. Al-Kindi, berpendapat bahwa keutamaan manusia tidak lain adalah budi
pekerti
manusiawi yang terpuji.
9
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik
baiknya. Kemudian Kami kembalikan mereka ke tempat yang serendah-
rendahnya
( neraka ). Kecuali yang beriman dan beramal shalih, mereka mendapat
pahala yang tidak ada putusnya”.
Kemudian dari segi objeknya, atau kepada siapa akhlak itu diwujudkan,
dapat dilihat sebagi berikut :
10
dibimbing dan dididik semaksimal mungkin.
11
terhadap Allah SWT. Contoh sikap ini, misalnya diwaktu sholat
hendaknya ada konsentrasi pikiran sesuai dengan apa yang diucapkan dan
dirasakan dalam hati,sehingga tidak lalai dan tidak melamun.
9. Al-Haya, perasaan malu terhadap Allah SWT apabila melakukan
terhadap maksiat meskipun tersembunyi dari pandangan manusia.
10. Al-Ikhwan dan Al-Ishlah, yaitu persaudaraan atau perdamaian antar
orang yang beriman dengan yang beriman lainya.
11. Al-Amal dan Al-salihat, yaitu berbuat baik atau beramal shaleh.
12. Al-Sabru, yaitu saba. Sabar ini terhadap 3 macam hal yaitu, sabar
dalam beribadah, sabar dalam menjauhkan diri dari perbuatan maksiat
(tidak tertarik dengan godaan duniawiyah yang jelas tidak diperbolehkan
agama ) dan sabra dalam mendapat musibah.
1. Kufur
Kufur I’tiqodi, yang bersumber dari keyakinan atau hati, seperti
keyakinan bahwa Allah SWT berwujud seperti wujudnya makhluk,
bertempat, ada pada satu arah atau semua arah, dan berkeyakinan
bahwa Allah adalah cahaya dan semacamnya.
Kufur Fil’I, yang bersumber dari perbuatan, seperti menyembah
kepada berhala.
Kufur Qauli, yang bersumber dari ucapan, seperti mencaci Allah
SWT, mencaci Nabi, melalaikan semua ajaran islam.
2. Nifaq ( Munafik )
Nifaq Akbar, yaitu seseorang yang menampakan keimanan, namun
batinya tidak beriman dan mendustakanya. Nifaq ini dinamakan
dengan nifaq I’tiqaadiy. Pelakunya kafir, keluar didasar neraka paling
bawah.
Nifaq Ashgar, yaitu nifaq dalam amal-amal perbuatan, seperti :
berdusta, ingkar janji, dan berkhiatan. Nifaq ini dinamakan nifaq
“amaliy”, yang
tidak menyebabkan pelakunya keluar dari agama.
3. Takabur ( Sombong )
Sifat takabur (sombong) sangat dilarang dalam agama islam.
12
Sebagai muslim yang baik, kita tidak boleh melakukan perbuatan
apapun yang merendahkan, mengejek, atau menghina orang lain dalam
segi apapun karena hal tersebut dapat memunculkan perasaan sakit hati
dan dendam. Manusia yang baik selalu memperhatikan dan memberikan
pertolongan kepada orang-orang yang membutuhkan. Seperti yang
dijelaskan dalam (QS An-Nahl [16]:90)
1. Adapun kebiasaan contoh akhlak terpuji yang harus kita terapkan dalam
kehidupan sehari-hari :
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini yaitu pembaca
dapat
mengetahui lebih jelas mengnai akhlak, dimana akhlak dibagi
menjadi 2 yaitu akhlakul karimah (akhlak terpuji ) dan akhlakul
madzmumah ( akhlak tercela ).
Sehingga pembaca dapat menerapkan contoh-contoh akhlak
terpuji dalam kehidupan sehari-hari, dan menghindari akhlak
tercela dalam kehidupan sehari-hari.
B. SARAN
Melihat dari kejadian-kejadian yang terjadi dikehidupan sehari-hari
masih
banyak yang menyimpang, atau berakhlakul madzmumah. Kami
memberikan saran
sebagai berikut :
14
1. Lebih memperdalam agama.
2. Lebih mencari tahu mengenai akhlakul karimah dan akhlakul
madzmumah.
3. Memberikan perhatian dan arahan kepada anak sejak dini.
4. Menerapkan akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari.
5. Menghindari akhlakul madzmumah dalam kehidupan sehari-
hari.
15
DAFTAR PUSTAKA
16