Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MENGANALISIS AKHLAK SEBAGAI POKOK AJARAN AGAMA ISLAM

Oleh:
Kelompok 6
Aulia Putri Fathani (23042247)
Muhammad Zamzami (23042309)

Gilang Ramadhan (23323010)


Rahmatul Ilham (23042331)

Dosen Pengampu:
Etri Wahyuni,M.Pd

UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2024


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pendidikan
Agama Islam.Berkat rahmat dan karunia-Nya, serta didorong kemauan yang keras disertai
kemampuan yang ada, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang membahas
tentang ”AKHLAK SEBAGAI POKOK AJARAN AGAMA ISLAM” dalam mata kuliah
Pendidikan Agama Islam.
Makalah berisi tentang “akhlak”. Manusia yang hidup dalam
bimbingan akhlak akan melahirkan suatu kesadaran untuk berprilaku yang sesuai dengan
tuntutan dan tuntunan Allah dan Rasulnya, serta akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan
akhirat. penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena
keterbatasan ilmu dan pengetahuan penulis, maka kritik dan saran yang membangun, sangat
kami harapkan demi kebaikan dimasa mendatang dan semoga bermanfaat bagi pembaca yang
budiman dan khususnya pembaca.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah Aqidah Akhlak yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin
mengucapkan terimah kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan
makalah ini.

Padang,06 Februari 2024


DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..............................................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................3
BAB I........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................4

BAB II.........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...........................................................................................................................5

2.1 Pengertian Akhlaq...........................................................................................................5


2.2 Bagaimana konsep etika,moral dan akhlaq......................................................................6
2.3 Bagaimana aktualisasi akhlaq dalam kehidupan modern..............................................10
2.4 Apa saja faktor-faktor pembentuk akhlaq......................................................................13
2.5 Akhlak Terhadap Lingkungan Sekitar..............................................................................16

BAB III
PENUTUP.................................................................................................................................18

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengertian Akhlak Secara Etimologi, Menurut pendekatan etimologi, perkataan


“akhlak” berasal dari bahasa Arab jama’ dari bentuk mufradnya “Khuluqun” yang menurut
logat diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung
segi-segi persesuain dengan perkataan “khalkun” yang berarti kejadian, serta erat hubungan
”Khaliq” yang berarti Pencipta dan “Makhluk” yang berarti yang diciptakan. Pengertian
akhlak adalah kebiasaan kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka kebiasaannya itu
disebut akhlak. Jadi pemahaman akhlak adalah seseorang yang mengeri benar akan kebiasaan
perilaku yang diamalkan dalam pergaulan semata mata taat kepada Allah dan tunduk
kepada-Nya. Oleh karena itu seseorang yang sudah memahami akhlak maka dalam
bertingkah laku akan timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan,
bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang
dihayati dalam kenyataan hidup keseharian.

Dengan demikian memahami akhlak adalah masalah fundamental dalam Islam. Namun
sebaliknya tegaknya aktifitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itulah yang
dapat menerangkan bahwa orang itu memiliki akhlak. Jika seseorang sudah memahami
akhlak dan menghasilkan kebiasaan hidup dengan baik, yakni pembuatan itu selalu
diulang ulang dengan kecenderungan hati.Akhlak merupakan kelakuan yang timbul dari hasil
perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu,
membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian.
Semua yang telah dilakukan itu akan melahirkan perasaan moral yang terdapat di dalam diri
manusia itu sendiri sebagai fitrah, sehingga ia mampu membedakan mana yang baik dan
mana yang jahat, mana yang bermanfaat dan mana yang tidak berguna, mana yang cantik dan
mana yang buruk.

1.2 Rumusan Masalah

a.Pengertian Akhlaq?
b.Bagaimana konsep etika, moral dan akhlaq?
c.Bagaiman aktualisasi akhlaq dalam kehidupan modern?
d.Apa saja faktor-faktor pembentuk akhlaq?
e.Akhlak terhadap lingkungan sekitar?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akhlak


Kata “akhlak” secara bahasa diartikan dengan budi pekerti, perangai, tingkah laku atau
tabiat, tata karma, sopan santun, adab, dan tindakan. Sedangkan secara istilah akhlak
merupakan tingkah laku atau sikap seseorang yang sudah menjadi kebiasaan setiap
individu, dan kebiasaan tersebut selalu terlihat dalam perbuatan sehari-hari.
Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul perbuatan-
perbuatan dengan mudah dan gampang tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Maka bila sifat itu memunculkan perbuatan baik dan terpuji menurut akal dan syariat
maka sifat itu disebut akhlak yang baik atau akhlakul karimah, dan bila yang muncul dari
sifat itu perbuatan-perbuatan buruk maka disebut akhlak yang buruk atau akhlakul
mazhmumah.

Dengan demikian pengertian akhlak adalah tindakan yang berhubungan dengan tiga
unsur yang sangat penting, yaitu sebagai berikut:

1.Kognitif, yaitu pengetahuan dasar manusia melalui potensi intelektualitasnya.


2. Afektif, yaitu pengembangan potensi akal manusia melalui upaya menganalisis
berbagai kejadian sebagai bagian dari pengembangan ilmu pengetahuan.
3. Psikomotorik, yaitu pelaksanaan pemahaman rasional kedalam bentuk perbuatan yang
konkret.

Konsep akhlak dalam Al-Qur’an, salah satunya dapat diambil dari pemahaman terhadap
surat Al-Alaq ayat 1-5 yang secara tekstual menyatakan perbuatan Allah SWT dalam
menciptakan manusia sekaligus membebaskan manusia dari kebodohan (‘allamal insana
malam ya’lam). Didalam islam pengertian akhlak adalah sistem nilai yang mengatur pola
sikap dan tindakan manusia diatas bumi yang didasarkan kepada Al-Qur’an dan al-Hadist.

2.2 Bagaimana konsep etika,moral dan akhlaq


Etika dalam islam disebut akhlak. Berasal dari bahasa Arab al-akhlak yang
merupakan bentukjamakdari al-khuluq yang berartibudipekerti, tabiat atau watak yang
tercantum dalam al-qur’an sebagai konsideran.

Moral adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Moral, etika dan akhlak memiliki
substansi yang sangat dekat bahkan bisa dikatakan sama. Sebab tujuan ketiganya adalah
mencari nilai-nilai positif dalam bertingkah laku untuk menjadi makhluk yang bermoral
etis sebagai ciptaan, baik di mata Tuhan maupun makhluknya. Namun moral lebih
cenderung digunakan kepada sosial. Apabila etika dan moral dihubungkan maka dapat
dikatakan bahwa antara etika dan moral memiliki obyek yang sama yaitu sama-sama
membahas tentang perbuatan manusia untuk selanjutnya di tentukan posisinya baik atau
buruk. Tolak ukur yang di gunakan dalam moral untuk mengukur tingkah laku manusia
adalah adat istiadat, kebiasaan, dan lainnya yang berlaku dimasyarakat. Secara sub-
stabsial etika, moral dan akhlak adalah sama, yakni ajaran tentang baik dan buruk
perilaku manusia dalam hubungannya dengan Allah, hubungannya dengan sesama
manusia dan hubungannya dengan alam. Yang membedakan satu dengan yang lain
adalah dasar atau ukuran baik dan buruk sendiri.

2.3 Bagaimana aktualisasi akhlak dalam kehidupan modern


Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat mengimplementasikan iman yang
dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh ajaran Islam dalam setiap tingkah laku sehari-
hari. Dan akhlak seharusnya diaktualisasikan dalam kehidupan seorang muslim seperti
di bawah ini.
1. Akhlak terhadap Allah
a. Mentauhidkan Allah
Tauhid adalah konsep dalam aqidah Islam yang menyatakan keesaan Allah dan
Beriman bahwa hanya Allah semata yang berhak disembah, tidak ada sekutu bagiNya.
Terdapat pada surat Al-Ikhlas ayat 1 sampai 4.

b. Banyak Berzdikir pada Allah


Zikir (atau Dzikir) artinya mengingat Allah di antaranya dengan menyebut dan memuji
nama Allah. Zikir adalah satu kewajiban. Dengan berzikir hati menjadi tenteram.
Terdapat dalam surat Al Ahzab ayat 41 sampai 44

c. Berdo’a dan Bertakwa kepada Allah SWT.


Berdo’a adalah inti dari ibadah. Orang-orang yang tidak mau berdo’a adalah orang-orang
yang sombong karena tidak mau mengakui kelemahan dirinya di hadapan Allah SWT.
Terdapat dalam surat An-Nisa ayat 1.

d. Bertawakal Hanya Pada Allah


Tawakal kepada Allah SWT merupakan gambaran dari sikap sabar dan kerja keras yang
sungguh-sungguh dalm pelaksanaanya yang di harapkan gagal dari harapan
semestinya,sehingga ia akan mamppu menerima dengan lapang dada tanpa
ada penyesalan. Terdapat pada sural
Ali Imron ayat 159

e. Berhusnudzhon dan tidak berbuat syirik kepada Allah


Yakni berbaik sangka kepada Allah SWT karena sewsungguhnya apa saja yang
di berijan Allah merupakan jalan yang terbaik untuk hamba-Nya. Terdapat dalam surat
Luqmas ayat 13.

2. Akhlak terhadap Rasulullah


a. Mengikuti atau menjalankan sunnah Rosul
Mengacu kepada sikap, tindakan, ucapan dan cara Rasulullah menjalani Hidupnya atau
garis-garis perjuangan / tradisi yang dilaksanakan oleh Rasulullah. Sunnah merupakan
sumber hukum kedua dalam Islam, setelah Al-Quran. Terdapat dalam surat Ali Imron
ayat 30.

b. Bersholawat Kepada Rosul


Mengucapkan puji-pujian kepada Rosulullah S.A.W . Sesungguhnya Tuhan
beserta para malaikatnya semua memberikan Sholawat kepada Nabi (dari Allah berarti
memberi rakhmat, dan dari malaikat berarti memohonkan ampunan). Hai orang-
orang beriman, ucapkanlah Sholawat kepadanya ( AQ Al Ahzab : 56)

3. Akhlak Terhadap diri sendiri


a. Sikap sabar
Sabar adalah menahan amarah dan nafsu yang pada dasarnya bersifat negative.
Kemudian manusia harus sabar dalam menghadapi segala cobaan. Terdapat dalam surat
Al-Baqarah ayat 153.

b. Sikap Syukur.
Dalam keseharian, kadang atau bahkan sering kali kita lupa untuk ber-Syukur, atau men-
Syukuri segala Nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita. ada 3 (tiga) Cara yang
mudah untuk men-Syukuri Nikmat Allah yaitu bersyukur dengan hati yang tulus,
mensyukuri dengan lisan yang dilakukan dengan memuji Allah melalui ucapan
Alhamdulillah, dan bersyukur dengan perbuatan yang dilakukan dengan
menggunakan Nikmat dan Rahmat Allah pada jalan dan perbuatan yang diridhoi-Nya.

c. Sikap Tawadlhu’
Tawadlhu’ atau Rendah hati merupakan salah satu bagian dari akhlak mulia jadi sudah
selayaknya kita sebagai umat muslim bersikap tawadhu, karena tawadhu merupakan
salah satu akhlak terpuji yang wajib dimiliki oleh setiap umat islam. Orang yang
tawadhu’ adalah orang menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya bersumber
dari Allah SWT. Terdapat dalam surat Luqman ayat 18.

d. Bertaubat.
Apabila melakukan kesalahan, maka segera bertaubat dan tidak mengulanginya lagi.
Apabila ada dari kita yang merasa telah terlalu banyak berbuat dosa dan maksiat
sebaiknya kita jangan berputus asa dari rahmat ampunan Allah, karena Allah SWT selalu
memberikan kesempatan pada kita untuk bertobat. Terdapat dalam surat Ali Imron ayat
135.

4. Aklak Terhadap Sesama Manusia

a. Merajut Ukhuwah atau Persaudaraan


Membina persaudaraan adalah perintah Allah yang diajarkan oleh semua agama,
termasuk agama Islam. Oleh sebab itu, sudah sewajarnya kalau semua elemen
membangun ukhuwwah dalam komunitasnya. Apabila ada kelompok tertentu dengan
mengatas-namakan agama tetapi enggan memperjuangkan perdamaian dan persaudaraan
maka perlu dipertanyakan kembali komitmen keagamaannya.
Terdapat dalam surat Al-Hujurat ayat 10.

b. Ta’awun atau saling tolong menolong


Dalam Islam, tolong-menolong adalah kewajiban setiap Muslim. Sudah semestinya
konsep tolong-menolong tidak hanya dilakukan dalam lingkup yang sempit. Tolong-
menolong menjadi sebuah keharusan karena apapun yang kita kerjakan membutuhkan
pertolongan dari orang lain. Tidak ada manusia seorang pun di muka bumi ini yang tidak
membutuhkan pertolongan dari yang lain.

c. Suka memaafkan kesalahan orang lain


Islam mengajar umatnya untuk bersikap pemaaf dan suka memaafkan kesalahan orang
lain tanpa menunggu permohonan maaf daripada orang yang berbuat salah kepadanya.
Pemaaf adalah sikap suka memberi maaf terhadap kesalahan orang lain tanpa ada sedikit
pun rasa benci dan dendam di hati. Sifat pemaaf adalah salah satu perwujudan daripada
ketakwaan kepada Allah. Terdapat dalam surat Al-Maidah ayat 2.

d. Menepati Janji
Janji memang ringan diucapkan namun berat untuk ditunaikan.Menepati janji adalah
bagian dari iman. Maka seperti itu pula ingkar janji, termasuk tanda kemunafikan.
Terdapat dalam surat AT-Taubah ayat 111.

2.4 Apa saja faktor-faktor pembentuk akhlaq

a. Instinct (naluri)
 Nutritive instinct (Naluri sejak lahir)
 Sexual istinct (Naluri berjodoh)
 Paternal instinct (Naluri keibuan dan kebapakan)
 Combative instinct (Naluri berjuang)
 Naluri bertuhan

b. Keturunan
1. Memiliki keturunan pokok Beberapa sifat dan pembawaan yang bersamaan. Misal
badan, perasaan, akal pikiran dan perasaan.

“ Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari
seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah
memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada
Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan
(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi
kamu.” ( An nisa )Maksud dari padanya menurut jumhur mufassirin ialah dari bagian
tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadits riwayat Bukhari dan Muslim. di
samping itu ada pula yang menafsirkan dari padanya ialah dari unsur yang serupa, yakni
tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan.
2.Menurunkan sifat-sifat manusia.

“ Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah
ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Al Hujurat )

3. Menurunkan fisik ‘Azam (kemauan keras).

“Maka bersabarlah kamu seperti orang -orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-
rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. Pada
hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak
tinggal (didunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup,
maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik.

2.5 Akhlak terhadap lingkungan sekitar

Manusia diperintahkan untuk menjalin hubungan yang baik dengan lingkungan hidupnya.
Sebagai makhluk yang ditugaskan sebagai kholifatullah fil ardh, manusia dituntut untuk
memelihara dan menjaga lingkungan alam. Karena itu, berakhlak terhadap alam sangat
dianjurkan dalam ajaran islam. Beberapa prilaku yang menggambarkan akhlak yang baik
terhadap alam antara lain, memelihara dan menjaga alam agar tetap bersih dan sehat,
menghindari pekerjaan yang menimbulkan kerusakan alam.

Yang berkaitan dengan lingkungan adalah sesuatu yang berkaitan dengan manusia,
tumbuh-tumbuhan atau benda-benda yang tidak bernyawa. Pada dasarnya akhlak yang
membahas terhadap Lingkungan yang bersumber dari manusia sebagai khalifah.
Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia dengan sesamanya dan manusia
terhadap alam. Kekhalifahan mengandung arti pengayoman, pemeliharaan, bimbingan,
agar setiap pencapaian mencapai tujuan penciptaanya.

Dalam pandangan Islam, seseorang tidak dibenarkan mengambil buah sebelum matang,
atau memetik bunga sebelum mekar, karena hal ini berarti tidak memberi peluang bagi
kepentingan untuk mencapai tujuan yang diinginkannya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Akhlak merupakan tingkah laku atau sikap seseorang yang sudah menjadi kebiasaan
setiap individu, dan kebiasaan tersebut selalu terlihat dalam kehidupan sehari-hari.

Berakhlak dengan akhlak yang disyariatkan dalam Islam, bukan hanya kepada sesama
mausia tetapi juga kepada sang Khaliq yaitu Allah SWT, kepada Rasulullah SAW dan
Lingkungan Alam. Kenapa kita harus berakhlak kepada Allah ? ada tiga
alasannya,Pertama karena Allah SWT-lah yang menciptakan manusia. Kedua karena
Allah SWT-lah yang telah memperlengkapkan panca indera, berupa pendengaran,
penglihatan, akal fikiran dan hati, serta anggota badan yang kokoh dan sempurna
kepada manusia. Ketiga, karena Allah SWT-lah yang menyediakan berbagai bahan dan
sarana yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia. Maka dari itu kita sebagai
umat islam harus tunduk dan patuh atas segala perintah dan larangannya.

Akhlak yang baik adalah tanda kebahagiaan seseorang di dunia dan di akhirat. Tidaklah
kebaikan-kebaikan datang atau didapatkan di dunia dan di akhirat kecuali dengan
berakhlak dengan akhlak yang baik. Dan tidaklah keburukan-keburukan ditolak kecuali
dengan cara berakhlak dengan akhlak yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

“Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi” Grasindo (Wahyudin, Achmad, M. Ilyas,
M. Syaifulloh, M. Muhibbin)

“Pendidikan Agama Islam Membangun Karakter Madani” (Wahyudin, Achmad, M.


Ilyas, M. Syaifulloh, M. Muhibbin).

Beni Ahmad Saebani dan Abdul Hamid. Ilmu Akhlak (Bandung: Pustaka Setia, 2010).

Anda mungkin juga menyukai