DOSEN PENGAMPU :
AFRUS NUFRIZAL
Alhamdulilah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Awt atas rahmat dan
karunia-nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini pada pada mata
kuliah "Akhlak Tasawuf" yang berjudul "Pengertian Akhlak, Moral, Etika"
Sholawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, yang telah
membimbing umat manusia dari kejahilan kepada kebenaran, dan semoga isi dan makna
yang terkandung dalam Makalah ini dapat membantu proses perkuliahan kita pada mata
kuliah ini.
Dan juga dalam menyelesaikan makalah ini, penulis ucapkan terima kasih kepada
dosen pembimbing atau dosen yang mengajar mata kuliah Akhlak Tasawuf , karena
berkat bimbingan beliau lah penulis bisa menyelesaikan makalah ini yang berjudul "
Pengertian Akhlak, Moral, Etika"
Demikian lah yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penulis juga menyadari bahwa Makalah ini tidak luput dari segala kekurangan, untuk itu
kritik dan saran dari dosen Pembimbing demi kesempurnaan makalah ini dan menjadi
pedoman selanjutnya bagi penulis.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 11
B. Saran .................................................................................................................. 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Agama islam mengatur berbagai aspek dalam kehidupan, antara lain : akhlak,
etika dan moral. Semua tercantum dalam Al-Qur’an dan Hadist. Timbulnya kesadaran
akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah pangkalan yang mnetukan corak
hidup manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian akhlak, etika dan moral ?
2. Apakah perbedaan akhlak, etika dan moral ?
3. Apakah perbedaan akhlak, etika dan moral ?
4. Apa landasan dan kedudukan akhlak ?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian akhlak, etika dan moral
2. Untuk mengetahui perbedaan akhlak, etika dan moral
3. Untuk mengetahui persamaan akhlak,etika dan moral
4. Untuk mengetahui landasan dan kedudukan akhlak.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kata akhlak berasal dari bahasa arab khuluq yang jamaknya akhlaq. Menurut
bahasa, Akhlaq adalah perangai, tabiat, dan agama. Kata tersebut mengandung segi-segi
persesuaian dengan perkataan khalq yang berarti “kejadian” , serta erat hubungannya
dengan kata khaliq yang berarti “pencipta” dan makhluq yang berarti “yang diciptakan”.
Ibn Al-Jauzi menjelaskan (w.597 H) bahwa al-khuluq adalah etika yang dipilih
seseorang . dinamakan khuluq karena etika bagaikan khalqah ( karakter) pada dirinya.
Dengan demikian, Khuluq adalah etika yang menjadi pilihan dan diusahakan seseorang.
Adapun etika yang sudah menjadi tabiat bawaannya dinamakan al-khaym.
Secara sempit, pengertian akhlak dapat diartikan dengan kumpulan kaidah untuk
menempuh jalan yang baik, jalan yang sesuai untuk menuju jalan yang baik, jalan yang
sesuai untuk menuju akhlak, pandangan akal tentang kebaikan dan keburukan.
3
Jadi, akhlak merupakan sikap yang melekat pada diri seseorang dan secara
spontan di wujudkan dalam tingkah laku dan perbuatan .
Kata akhlak lebih luas artinya dari pada moral atau etika yang sering dipakai
dalam bahasa indonesia sebab akhlak meliputi segi-segi kejiwaan dari tingkah laku
lahiriah dan batiniah seseorang.
Istilah akhlak sudah sangat akrab ditengah kehidupan kita. Sebenarnya, ada dua
pendekatan yang dapat digunakan untuk mendefinisikan kata “akhlaq”, yaitu
pendekatan lingguistik (kebahasaan), dan pendekatan Terminologik (peristilahan). Dari
sudut kebahasaan, akhlaq berasal dari bahasa Arab, yaitu isim mashdar (bentuk infinitif)
dari kata “al-akhlaqa-yakhliqu-ikhlaqan”. Defenisi-defenisi akhlak tersebut secara
subtansial tampak saling melengkapi, dan memiliki lima ciri penting dari akhlak yaitu :
1. Akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang
sehingga menjadi kepribadiannya.
2. Akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran..
ini tidak berarti bahwa saar melakukan sesuatu perbuatan, yang bersangkutan
dalam keadaan tidak sadar , hilang ingatan, tidur, atau gila.
3. Akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang
mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar. Perbuatan akhlak
4
adalah perbuatan yang dilakukan atas dasar kemauan, pilihan, dan keputusan
yang bersangkutan.
4. Akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-
main-main atau karena bersandiwara.
5. Sejalan dengan ciri yang keeempat perbuatan akhlak (khususnya akhlak yang
baik) , akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan ikhlas semata-mata
karena Allah SWT, bukan karena ingin mendapatkan suatu pujian.
ِ ْ علَّ َم
َ اْل ْن
سانَ َما َ علَّ َم بِا ْلقَلَ ُِۙم
َ ي َ ْ َعلَ َۚق اِ ْق َرأْ َو َربُّك
ْ اْل ْك َر ُۙم الَّ ِذ َ مِن َ اْل ْن
ْ َسان ْ ا ِِ ْق َرأْ بِاس ِْم َربِكَ الَّ ِذ
ِ ْ َي َخلَ َۚقَ َخلَق
لَ ْم يَ ْعلَ ْم
Dengan ayat-ayat diatas, dapat diambil suatu pemahaman bahwa kata khalaq artinya
telah berbuat, telah menciptakan atau telah mengambil jeputusan untuk bertindak.
Secara terminologis, akhlak adalah tindakan (kreativitas) yang tercermin pada akhlak
Allah SWT, yang salah satu nya dinyatakan sebagai pencipta manusia dari segumpal
darah; Allah SWT sebagai sumber pengetahuan yang melahirkan kecerdasan manusia,
pembebasan dari kebodohan serta peletak dasar yang paling utama dalam pendidikan.
Adapun tentang pengertian ilmu akhak, berikut ini ada beberapa defenisi yang
dikemukakan oleh beberapa pakar :
1. Al-Ghazali : ilmu menujuu jalan ke akhirat yang dapat disebut ilmu sifst hati
dan ilmu rahasia.
2. Ahmad Amin : suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk menerangkan
apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia kepada sesamanya, menjelaskan
tujuan manusia melakukan sesuatu, dan menjelaskan apa yang harus diperbuat.
5
3. R. Jolivet : ilmu yang membahsa hal-hal yang wajib dan patut bagi manusia
hingga persoalan yang dilarang.
4. G. Gusdorof : jalan untuk menentukan suatu kebaikan sehingga menerangkan
keadaan manusia dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pengertian Etika
Selain istilah akhlak, lazim juga dipergunakan istilah “etika” perkataan ini
berasal dari bahasa yunani “Ethos” yang berarti adat kebiasaan. Ia membicara kebiasaan
(perbuatan), tetapi bukan menurut arti tata adat, melainkan tata-adab, yaitu berdasarkan
intisari atau sifat dasar manusia baik buruk. Jadi, etika adalah teori tentang perbuatan
manusia dilihat dari baik buruknya. Dalam pelajaran filsafat, etika merupakan cabang
dari ilmu filsafat.
Para ahli memberikan pengertian berbeda-beda terhadap kata “etika” antara lain
sebagai berikut :
Selanjutnya, perlu diketahui karakteristik etika islam, yang berbeda dengan etika
filsafat, yaitu sebagai berikut :
6
a. Etika islam mengajarkan dan menuntun manusia pada tingkah laku yang baik
dan menjauh kan diri dari tingkah laku yang buruk.
b. Etika islam menetyapkan bahwa sumber moral, ukuran baik-buruknya perbuatan
didsarkan pada ajaran Allah SWT. (Al-Qur’an) dan ajaran Rasul-Nya ( sunnah).
c. Etika islam bersifat universal dan komprehensif, dapat diterima oleh seluruh
umat manusia dalam segala waktu dan tempat.
d. Dengan rumus-rumus yang praktis dan tepat, sesuai dengan fitrah (naluri) dan
akal pikiran manusia, etika islam dapat dijadikan pedoman oleh seluruh
manuisa.
e. Etika islam mengatur dan mengarahkan fitrah manusia pada jenjang akhlak yang
luhur dan meluruskan perbuatan manusia di bawah pancaran sinar untuk Allah
SWT. Menuju keridhaan-Nya, sehingga terselamatkanlah manusia dari pikiran
dan perbuatan yang keliru dan menyesatkan.
3. pengertian Moral
akhlak, disamping dikenal sebagai dengan istilah etika, juga dikenal dengan
istilah moral. Perkataan “moral” berasal dari bahasa latin mores, kata jama’ dari mos
yang berarti adat kebiasaan . dalam bahsa indonesia, moral diterjemahkan sebagai
susila. Moral artinya sesuai dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan
manusia, yang baik dan wajar, sesuai dengan ukuran tindakan yang oleh umum
diterima, meliputi kesatua sosial atau lingkungan tertentu.
7
B. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA AKHLAK, ETIKA, DAN
MORAL.
1. Persamaan
Ada beberapa persamaan anatara akhlak, etika, dan moral, yaitu sebagai berikut:
Pertama, akhak, etika, dan moral mengacu pada ajaran atau gambaran tentang
perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik.
Kedua, akhlak, etika, dan moral merupakan prinsip atau aturan semakin tiggi
kualitas akhlak, etika, moral,dan susila, seseorang atau sekelompok orang, semakin
tinggi kualitas kemanusiannya. Sebaliknya semakin rendah kualitas aklahk, etika, moral
dan susila seseorang atau sekelompok orang, semakin rendah pula kualitas
kemanusiaanya.
Secara etimolgis, kata “etika” sama dengan kata “moral” karena kedua kata
tersebut sama-sama mempunyai arti, yaitu kebiasaan, adat. Dengan kata lain kalau kata
moral sama dengan kata etika, rumusan arti kata moral adalh nilai-nilai dan norma yang
menjadi pengangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya.
8
2. Perbedaan
Selain persamaan antara akhlak, etika, dan moral, sebagaimana diuraikan diatas,
terdapat pula beberapa segi perbedaan yang menjadi ciri khas masing-masing. Berikut
ini adalah uraian mengenai segi-segi perbedaan tersebut.
Pertama, akhlak merupakan istilah yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-
Sunnah. Nilai-nilai yang menentukan baik dan buruknya, layak atau tidak layak suatu
perbuatan, kelakuan, sifat,dan perangai dalam akhlak bersifat universal dan bersumber
dari ajaran Allah SWT. Sementara itu, etika merupakan filafat nilai, pengetahuan
tentang nilai-nilai, dan kesusilaan tentang baik dan buruk. Jadi, etika bersumber dari
pemikiran yang mendalam dan renungan filosofis, yang pada intinya bersumber dari
akal sehat dan hati nurani. Etika bersifat temporer, sangat bergantung pada aliran
filosofis yang menjadi pilihan orang-orang yang menganutnya.
Dalam islam, dasar atau alat pengukur yang menyatakan bahwa sifat seseorang
itu baik atau buruk adalah Al-qur’an dan As-Sunnah. Segala sesuatu yang baik menurut
Al-qur’an dan As-Sunnah, itu lah yang baik untuk dijadikan pegangan dalam kehidupan
sehari-hari. Sebalik nya sesuatu yang buruk menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, berarti
tidak baik dan harus dijauhi.
9
Al-Qur’an dalam menerang akhlak yang mulia, bukan pendakatan teoritikal, melainkan
dalam bentuk konseptual dan penghayatan. Al-Qur’an juga menggambarkan perjuangan
para rasul untuk menegakkan nilai-nilai mulia dan murni didalam kehidupan dan etika
mereka ditentang oleh kefasikan, kekufuran, dan kemunafikan yang menggalkan
tegaknya akhlak yang mulia sebagai teras kehidupan yang luhur dan murni itu.
ْع ْن َكثِيْرە قَد ِ ب قَدْ َج ۤا َءك ْم َرس ْولنَا ي َب ِين َلك ْم َكثِي ًْرا ِم َّما ك ْنت ْم ت ْخف ْونَ مِنَ ا ْل ِك ٰت
َ ب َو َي ْعف ْوا ِ ي ِِٰاَ ْه َل ا ْل ِك ٰت
ت اِلَى
ِ ٰظلم ُّ ّٰللا َم ِن ات َّ َب َع ِرض َْوانَهٗ سب َل الس َّٰل ِم َوي ْخ ِرجه ْم مِنَ الي ِب ِه ه ْ ّٰللا ن ْو ٌر َّو ِك ٰتبٌ ُّم ِب ْي ُۙ ٌن يَّ ْه ِد
ِ َج ۤا َءك ْم مِنَ ه
ِ النُّ ْو ِر ِب ِاذْن ِٖه َو َي ْه ِد ْي ِه ْم ا ِٰلى
ص َراط ُّم ْستَ ِقيْم
15. Wahai Ahlulkitab, sungguh rasul Kami telah datang kepadamu untuk menjelaskan
banyak hal dari (isi) kitab suci yang kamu sembunyikan dan membiarkan (tidak
menjelaskan) banyak hal (pula). Sungguh, telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan
kitab suci207) yang jelas.
16. Dengannya (kitab suci) Allah menunjukkan kepada orang yang mengikuti rida-Nya
jalan-jalan keselamatan, mengeluarkannya dari berbagai kegelapan menuju cahaya
dengan izin-Nya, dan menunjukkan kepadanya (satu) jalan yang lurus.
2. Kedudukan Akhlak
Dalam islam, akhlak memiliki posisi yang sangat penting, yaitu sebagai salah
satu rukun agama Islam. Dalam kaitan ini, Rasuullah SAW. Pernah ditanya, “beragama
itu apa?” beliau menjawab, “Berakhlak yang baik” ( HR. Muslim ). Pentingnya
kedudukan akhlak dapat dilihat ketika melihat bahwa salah satu sumber akhlak adalah
wahyu.
Akhlak memberikan peran penting bagi kehidupan, baik yang bersifat individual
maupun kolektif. Tak heran jika kemudian Al-Qur’an memberikan penekaan
terhadapnya. Al-Qur’an meletak kan dasar-dasar akhlak mulia. Demikian pula hadist
telah memberikan porsi cukup banyak dalam bidang akhlak.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
pengertian akhlak dapat diartikan dengan kumpulan kaidah untuk menempuh jalan yang
baik, jalan yang sesuai untuk menuju jalan yang baik, jalan yang sesuai untuk menuju
akhlak, pandangan akal tentang kebaikan dan keburukan.
etika adalah teori tentang perbuatan manusia dilihat dari baik buruknya. Dalam
pelajaran filsafat, etika merupakan cabang dari ilmu filsafat.
Moral artinya sesuai dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan
manusia, yang baik dan wajar, sesuai dengan ukuran tindakan yang oleh umum
diterima, meliputi kesatua sosial atau lingkungan tertentu.
akhak, etika, dan moral mengacu pada ajaran atau gambaran tentang perbuatan,
tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik.
Perbedaan antara akhlak, etika dan moral adalah Akhlak tolak ukurnya adalah
Al-Qur’an dan As-sunnah. Etika tolak ukurnya adalah pikiran atau akal. Moral tolak
ukurnya adalah norma yang hidup dalam masyarakat.
dasar atau alat pengukur yang menyatakan bahwa sifat seseorang itu baik atau
buruk adalah Al-qur’an dan As-Sunnah. Segala sesuatu yang baik menurut Al-qur’an
dan As-Sunnah, itu lah yang baik untuk dijadikan pegangan dalam kehidupan sehari-
hari. Sebalik nya sesuatu yang buruk menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, berarti tidak
baik dan harus dijauhi.
Akhlak memberikan peran penting bagi kehidupan, baik yang bersifat individual
maupun kolektif. Tak heran jika kemudian Al-Qur’an memberikan penekaan
terhadapnya. Al-Qur’an meletak kan dasar-dasar akhlak mulia. Demikian pula hadist
telah memberikan porsi cukup banyak dalam bidang akhlak.
11
B. Saran
Sebagai penulis , kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna,
untuk itu kami sangat menerima kritikan untuk memperbaiki makalah ini demi
kesempurnaan makalah kami berikutnya
12
DAFTAR PUSTAKA
Nata, Abudin. Akhlak Tasawuf dan Karakter . Jakarta: balai Pustaka . 2014
13