AKIDAH ISLAM
Akhlak Kepada Diri Sendiri Dan Kepada Sesama Manusia
PASIR PENGARAIAN
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan
tugas makalah ini yang merupakan salah satu tugas pada mata kuliah Akidah
Akhlak oleh Dosen Pengampu Mustika Sari‟ah Siagian, M.S.I
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini, untuk
itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang
berkonstribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu,kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya, maka oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari rekan-rekan sekalian, sehingga makalah
yang kami buat ini menjadi makalah yang sempurna.semoga bermanfaat bagi para
mahasiswa-mahasiswi, khususnya pada kami dan semua yang membaca makalah
ini, Dan mudah-mudahan juga dapat menambah wawasan pembaca.
penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian akhlak?
2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam akhlak seseorang kepada dirinya
sendiri?
3. Bagaimana cara memelihara akhlak terhadap diri sendiri?
4. Bagaimana akhlak terhadap sesama manusia?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian akhlak
1
Al-Bahra bin Ladjamuddin, Analisa Terhadap Pemahaman Akhlaq Terhadap Diri Sendiri, Serta
Bagaimana Implementasinya Dalam Realitas Kehidupan, Vol.2 No.2 – (Agustus, 2016), Hal 134.
1
2. Untuk mengetahui macam-macam akhlak seseorang kepada dirinya
sendiri
3. Untuk mengetahui cara memelihara akhlak terhadap diri sendiri
4. Untuk mengetahui akhlak terhadap sesama manusia
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa Arab jama’ dari bentuk mufradatnya “khuluq”
خ لقyang berari budi pekerti, perangai, tingkah laku dan tabiat. Sedangkan
menurut istilah adalah pengetahuan yang menjelaskan tentang baik dan buruk
(benar dan salah), mengatur pergaulan manusia, dan menentukan tujuan akhir
dari usaha dan pekerjaannya. 2
ُ ُ َّ َ ى
َو ِان َك ل َعٰل خل ٍق َع ِظ ْي ٍم
“dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”.
(QS:Al-Qalam:4).
2
Syarifah Habibah, Akhlak Dan Etika Dalam Islam, Jurnal Pesona Dasar, Vol. 1 No. (4, Oktober
2015), Hal 73.
3
Dari beberapa definisi di atas jika diperhatikan secara seksama, tampak
bahwa ada persamaan dan bahkan saling melengkapi, yaitu sifat yang
melekat pada diri manusia, sudah menjadi kebiasaan dan dilakukan dengan
sengaja maupun tidak sengaja, tanpa melakukan pertimbangan untuk
melakukan sesuatu. Oleh karena itu lahirlah perbuatan yang baik disebut
akhlakul karimah, sedangkan perbuatan yang buruk disebut akhlakul
madzmumah.3
ْ َ ُّ َ َ ْ َ َّ َ ْ ٰ ْ َّ َ َ َ ِّ ُ ٌ ْ َ َ ۗ ً َ َ ْ ْ ُ َ َ
َل تقم ِفي ِه ابدا لمس ِجد اسس عٰل التقوى ِمن او ِل يو ٍم احق ان
ُ طه ُ ۗ ْروا َو ه
ِّ َّ اّٰلل ُيح ُّب ْال ُم
طه ِْري َن َّ َ َ تُق ْو َم ف ْيۗه ف ْيه ر َج ٌال ُّيح ُّب ْو َن َ ا ْن َّيَت
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya.
Sesungguh-nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak
hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid
itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bersih”. (QS:At-Taubah:108)
3
Miftahul Jannah, Studi Komparasi Akhlak Terhadap Sesama Manusia Antara Siswa Fullday
School Dengan Siswa Boarding School Di Kelas Xi Sma It Abu Bakar Yogyakarta, Jurnal Al-
Thariqiah, Vol. 3, No.2, Juli-Desember 2018, Hal 3-4.
4
b. Menjaga Makan dan Minumnya.
Makan dan minum merupakan kebutuhan vital bagi jasmani (tubuh)
manusia, jika tidak makan dan minum dalam keadaan tertentu yang
normal, maka manusia akan mati. Allah memerintahkan kepada manusia
agar makan dan minum dari yang halal dan tidak berlebihan. Sebaiknya
sepertiga dari perut untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan
sepertiganya untuk udara. Allah berfirman:4
ُ ْ ُ ْ َ ُ ُ ْ َّ َ َ َ ُ ُ ه ُ َ ى ا َ ِّ ً ۖ َّ ْ ُ ُ ْ ْ َ َ ه
اّٰلل ِان كنت ْم ِ َّاي ُاه
ِ فكلوا ِمما رزقكم اّٰلل حلًل طيبا واشكروا ِنعمت
َ ُ َ
ت ْع ُبد ْون
“Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah
kepadamu; dan syukurilah ni'mat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja
menyembah”. (QS:An-Nahl:114)5
c. Menjaga Kesehatan.
Menjaga kesehatan bagi seorang muslim adalah wajib dan merupakan
bagian dari ibadah kepada Allah, sekaligus melaksanakan amanah dari-
Nya. Olahraga atau latihan jasmani sangat penting dalam menjaga
kesehatan jasmani. Olahraga yang teratur juga merupakan salah satu dari
akhlaq Islam. Orang mukmin yang kuat, lebih baik dan lebih dicintai Allah
SWT daripada mukmin yang lemah.
4
Al-Bahra bin Ladjamuddin. Analisa Terhadap Pemahaman Akhlaq Terhadap Diri Sendiri, Serta
Bagaimana Implementasinya Dalam Realitas Kehidupan. Vol.2 No.2 – (Agustus, 2016), Hal 136.
5
Ibid, Hal 136.
5
d. Berbusana yang Islami.
Setiap manusia (pria ataupun wanita) mempunyai bagian-bagian
anggota tubuh yang indah, sehingga bagian-bagian badannya tersebut ada
yang harus ditutupi (aurat) karena tidak pantas untuk dilihat orang lain.
Dari segi kebutuhan alaminya, badan manusia perlu ditutup dan dilindungi
dari gangguan bahaya alam sekitarnya, seperti dingin, panas, dan lain-lain.
Oleh karena itu Allah memerintahkan manusia menutup auratnya dan
Allah menciptakan bahan-bahan di alam ini untuk dibuatkan pakaian
sebagai penutup badan, untuk menutup aurat. Aurat pria adalah dari pusar
hingga lututnya. Sementara aurat wanita adalah seluruh bagian tubuhnya,
kecuali muka dan telapak tangan. Pada setiap bagian tubuh wanita tersebut
banyak terdapat keindahan, sehingga harus ditutupi agar tidak menggangu
pandangan lawan jenis/pria. Menutup aurat bagi pria dan wanita
merupakan salah satu akhlaq terhadap diri sendiri. Sebagaiman Allah SWT
berfirman:
ۗ ً ْ َ ْ ُ ْ َ ْ َ ُّ ً َ ْ ُ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ ٰ َ ْٓ ْ ى
ُ شا َول َب
اس ِ يب ِ ِن ادم قد انزلنا عليكم ِلباسا يو ِاري سوء ٰ ِتكم و ِري
َ ْ ُ َّ َّ َ ْ ُ َّ َ َ ه َٰ َ ْۗ َ ْ ى ْ َّ
اّٰلل لعلهم يذكرون ِ التق ٰوى ٰذ ِلك خ ٌي ٰذ ِلك ِمن اي ِت
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu
pakaian untuk menutup 'auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan
pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah
sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka
selalu ingat”. (QS:Al-A’raf:26)
6
“Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan kedalam (jasad)nya ruh-
Nya, dan dijadikannya bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati,
tetapi kamu sedikit sekali bersyukur” (QS:As-Sajdah:9).
Unsur nafsiah ini tidak dimiliki oleh makhluk lain kecuali manusia.
Unsur nafsiah akan diberikan oleh Allah kepada setiap manusia setelah di
tiup kannya Ruh kedalam jiwa manusia tersebut. Adanya unsur nafsiah
inilah yang menyebakan eksistensi manusia berbeda dengan eksistensi
makhluk hidup lain. Sedangkan hewan dan tumbuh-tumbuhan karena tidak
memiliki nafsiah, maka keberadaannya tidak memiliki posisi sentral dalam
kehidupan di alam semesta ini. Hewan dan tumbuh-tumbuhan tidak
memiliki potensi-potensi nafsiah (sam'a, abshor dan af"idah) seperti yang
dimiliki oleh manusia, sehingga hewan dan tetumbuhan tidak memiliki
kemampuan untuk menerima, merespon dan mengendalikan
kehidupannya. Hewan dan tumbuh-tumbuhan tidak memiliki
kecenderungan untuk berbuat fujur dan taqwa, serta tidak memiliki
kecendrungan aqal dan hawa yang akan menguasai dirinya. Karena fujur
dan taqwa, aqal dan hawa adalah sifat-sifat nafsiah. Oleh karena itu hewan
dan tumbuhan tidak memiliki misi dan tanggung jawab yang harus
diemban dalam kehidupannya. Lebih jauhnya mereka tidak memiliki
potensi untuk melaksanakan amanah-amanah Allah. Hanya nafsiahlah
yang mampu mewujudkan misi amanah tersebut.7
6
Ibid, Hal 137.
7
Ibid, Hal 138.
7
Dalam Al-Qur’an menjelaskan bahwa Allah telah mengilhamkan
kedalam jiwa dua jalan yakni fujur dan taqwa, sebagaimana firman Allah
yang artinya:
8
Ibid, Hal 139-140.
8
nafsiah akan yaitu menjadi manusia-manusia yang sholeh, tawadhu, selalu
bersyukur, dan menjadi manusia yang muttaqin.
a. Menuntut Ilmu.
Menuntut ilmu merupakan salah satu kewajiban bagi setiap muslim,
sekaligus sebagai bentuk akhlak seorang muslim. Muslim yang baik, akan
memberikan porsi terhadap akalnya yakni berupa penambahan
pengetahuan dalam sepanjang hayatnya. Rasulullah SAW bersabda yang
artinya, “Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim.” (HR.
Ibnu Majah)
9
Berzina dan menuduh orang lain berzina, melakukan perbuatan yang
mendekati zina (Seperti berpacaran, tidak menutup aurat , dan lain-lain.)9
d. Bermuraqabah.
Muraqabah adalah rasa kesadaran seorang muslim, bahwa dia selalu
diawasi oleh Allah. Dengan demikian dia tidak akan berani melakukan
perbuatan yang melanggar perintah Allah. Sebagaimana firman Allah:
ُ َ َ َ ِّ
اهلل َعل ْيك ْم َر ِق ًيبا ان
“sesungguhnya allah itu maha mengawasimu” (QS.An-Nisa:1)
e. Bermuhasabah
Muhasabah adalah menyempatkan diri pada suatu waktu untuk
menghitung-hitung amal hariannya. Apabila terdapat kekurangan pada
yang diwajibkan kepadanya, maka menghukum diri sendiri dan berusaha
memperbaikinya. Kalau termasuk yang harus diqadha maka meng-
qadhanya. Dan bila ternyata terdapat sesuatu yang terlarang maka
memohon ampun, menyesali dan berusaha tidak mengulangi kembali.
Muhasabah merupakan salah satu cara untuk memperbaiki diri, membina,
menyucikan, dan membersihkannya.
f. Mujahadah
Mujahadah adalah berjuang, bersungguh-sungguh, berperang melawan
hawa nafsu. Hawa nafsu senantiasa mencintai ajakan untuk terlena,
menganggur, tenggelam dalam nafsu yang menghembuskan syahwat,
kendatipun padanya terdapat kesengsaraan dan penderitaan.10
10
c. Adil ( al-‘adlu ), yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya.
d. Memelihara kesucian ( al-Ifafah ), yaitu menjaga dan memelihara
kesucian dan kehormatan diri dari tindakan tercela, fitnah dan perbuatan
yang dapat mengotori dirinya.
e. Malu ( al-Haya ), yaitu malu terhadap Allah dan diri sendiri dari
perbuatan melanggar perintah Allah
f. Keberanian ( as-Syajaah ), yaitu sikap mental yang menguasai hawa
nafsu dan berbuat semestinya.
g. Kekuatan ( al-Quwwah ), yaitu kekuatan fisik, jiwa atau semangat dan
pikiran atau kecerdasan.
h. Kasih Sayang ( ar-Rahman ), yaitu sifat mengasihi terhadap diri sendiri,
orang lain dan sesama makhluk.
i. Hemat ( al-iqtishad ) yaitu tidak boros terhadap harta, hemat tenaga dan
waktu.11
j. Kesabaran. Sabar adalah keadaan jiwa yang kokoh, stabil, dan konsekuen
dalam pendirian. Jiwanya tidak tergoyahkan, pendiriannya tidak berubah
bagaimanapun berat tantangan yang dihadapi
k. Syukur. Syukur adalah akhlak terpuji dari seorang hamba kepada Allah.
Dengan bersyukur atas apa yang Allah berikan menjadikan hidup
seseorang menjadi lebih damai dan tenang. Dengan demikian, ia
menjalankan kehidupan dengan ketenangan jiwa12
11
Syarifah Habibah, Akhlak Dan Etika Dalam Islam, Jurnal Pesona Dasar, Vol. 1 No. (4, Oktober
2015), Hal 84.
12
Agus Syukur, Akhlak Terpuji dan Implementasinya di Masyarakat, : Jurnal Kajian Islam Dan
Masyarakat, Vol 3, NO 2, (2020), Hal 115.
11
terhadap orang lain. Adapun akhlak terhadap sesama manusia dibagi menjadi
4 yakni:
13
Miftahul Jannah, Studi Komparasi Akhlak Terhadap Sesama Manusia Antara Siswa Fullday
School Dengan Siswa Boarding School Di Kelas Xi Sma It Abu Bakar Yogyakarta, Jurnal Al-
Thariqiah, Vol. 3, No.2, Juli-Desember 2018, Hal 4.
12
tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau
berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat
amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan
(memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat
kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang
berserah diri." ( Q.S Al-Ahqaf :15 )14
14
Syarifah Habibah, Akhlak Dan Etika Dalam Islam, Jurnal Pesona Dasar, Vol. 1 No. (4, Oktober
2015), Hal 85.
15
Op.cit. Hal 4-5.
13
a. Saling Menasehati, Ketika ada teman yang bertengkar ataupun
melakukan perbuatan yang tidak baik terhadap teman yang lain maka
sesama teman wajib menasehati.
b. Saling Menyayangi dan Menghargai, Mengasihi teman dengan tulus,
melahirkan sebuah persaudaraan. Selain itu, sesama teman harus saling
menghargai agar hubungan pertemanan tetap harmonis.
c. Saling Membantu dan Tolong Menolong, Ketika teman membutuhkan
bantuan maka sebisa mungkin membantunya karena teman harus saling
tolong menolong.
d. Saling Jujur dan Memaafkan, Berusahalah untuk selalu jujur dengan
siapa saja karena kejujuran yang akan membuat suatu keadaan menjadi
tenang. Dan belajarlah untuk selalu memafkan semua kesalahan, tanpa
menunggu teman meminta maaf.
14
memuliakan tetangga; kedua, kewajiban menghormati hak keislaman. Jika
ia tidak muslim dan tidak famili maka hanya ada satu kewajiban saja, yaitu
memuliakan tetangga. 16
16
Ibid, Hal 5-6.
15
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Sebagai bagian akhir dari makalah ini dapat penulis simpulkan bahwa
yang dimaksud dengan akhlak mahmudah adalah perilaku manusia yang
baik dan disenangi menurut individu maupun sosial, serta sesuai dengan
ajaran yang bersumber dari Tuhan. Akhlak mahmudah dilahirkan oleh
sifat-sifat mahmudah yang terpendam dalam jiwa manusia, demikian pula
akhlak madzmumah, dilahirkan oleh sifat-sifat madzmumah.
B. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
Habibah syarif. (2015). Akhlak dan etika dalam islam. Jurnal pesona dasar.
Universitas syiah kuala. Vol. 1 No, 4.
17