Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH AKHLAK TASAWUF

“DEFENISI AKHLAK”

Tugas Terstruktur Akhlak Tasawuf

Dosen Pembimbing:

Dr. GAZALI, M.Ag

JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SJECH M DJAMIL DJAMBEK


BUKITTINGGI TP. 2022

Disusun Oleh:

KELOMPOK 1

MUHAMMAD FARHAN ALGHIFARI (4422001)

TEGAR DARATUL HIKMAH (4422002)

JULIA AYU KHATY (4422029)


BAB 1

PENDAHULUAN

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

Akhlak dalam islam menjadi sesuatu yang penting dan berguna bagi
umatnya. Akhlak menjadi suatu yang akan membuat seseorang mendapatkan
keahagiaan di dunia maupun di akhirat. Pada masa awal dakwah Rasulullah SAW
akhlak merupakan salah poin penting yang di dakwahkan oleh nabi kepada
masyarakat makkah. Rasulullah SAW melakukan revolusi akhlak pada saat itu
mengingat bagaimana akhlak nya orang orang jahiliyah di makkah yang pada saat
itu sangat memprihatinkan.

Jadi Akhlak merupakan salah satu aspek penting selain aqidah yang kuat.
Disamping kita punya aqidah yang kuat tentunya kita harus punya akhlak yang
bagus. Ajaran islam tentang iman, islam dan Ihsan misalnya dinilai belum
sempurna jika tidak menimbulkan dampak pembinaan akhlak dan karakter mulia.

Maka oleh sebab itu agama islam sangat memperhatikan pembinaan


akhlak dan karakter mulia secara kompherensif, baik dari segi materi, metode,
pendekatan, dan pelaksanaan nya. Di masa sekarang akhlak juga merupakan suatu
standart penilaian khusus di tengah masyarakat, orang yang mempunyai akhlak
yang bagus maka ia biasanya akan mudah pula di terima di tengah masyaraat.
Mempunyai akhlak yang bagus juga akan memberi efek yang begitu luar biasa
tidak hanya mendapat balasan di akhirat bahkan di dunia pun jika kita mempunyai
akhlak yang baik maka akan medapat dampak yang baik pula.

i
DAFTAR ISI

BAB 1.......................................................................................................................i
PENDAHULUAN....................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 2......................................................................................................................1
PEMBAHASAN......................................................................................................1
PENGERTIAN AKHLAK...................................................................................1
RUANG LINGKUP AKHLAK...........................................................................3
CIRI-CIRI AKHLAK DALAM ISLAM..............................................................4
Akhlak, Moral, dan Etika.....................................................................................5
STANDAR UKURAN BAIK DAN BURUK DALAM AKHLAK...................6
Baik Buruk Menurut Aliran Adat-istiadat (sosialisme)....................................6
Baik Buruk menurut Aliran Hedonisme...........................................................7
Baik Buruk Menurut Aliran Utilitarianisme.....................................................7
Baik Dan Buruk Menurut Paham Intuisisme (Humanisme).............................7
Baik Buruk Menurut Paham Vitalisme.............................................................8
Baik Buruk menurut Paham Religiosisme........................................................8
Baik Buruk Menurut Paham Evolusi (Evolution)............................................8
Baik Buruk Menurut Ajaran Islam...................................................................9
MANFAAT MEMPELAJARI ILMU AKHLAK..............................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

ii
BAB 2

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN AKHLAK

Secara bahasa kata akhlak berasal dari bahasa Arab, jamak dari khuluqun (
ٌ ُ‫ ) ُخل‬yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kata tersebut
‫ق‬
ٌ ‫ )خَ ْل‬yang berarti kejadian, yang juga erat
juga bersesuaian dengan kata khalqun (‫ق‬
ٌ ِ‫ )خَال‬yang berarti pencipta. Demikian pula
hubungannya dengan khaliq (‫ق‬
ٌ ْ‫و‬JJُ‫ ) َم ْخل‬yang berarti yang diciptakan.1Dalam Kamus Besar
dengan makhluqun (‫ق‬
Bahasa Indonesia (KBBI), kata akhlak diartikan sebagai kelakuan, tabiat, tingkah
laku.2

Baik kata akhlaq maupun khuluqun sering kita jumpai dalam al quran
dan hadist-hadist:

‫ك َل َع ٰلى ُخلُ ٍق عَظِ ي ٍْم‬


َ ‫َو ِا َّن‬
Artinya: “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi
pekerti yang luhur”. (Qs. Al-Qalam : 4)

‫ار َم اَأل ْخالق‬ ‫َّن َما ُبع ِْث ُ ُأل‬


ِ ‫ت َت ِّم َم َم َك‬ ‫ِإ‬
Artinya : “Bahwasanya aku diutus (allah) untuk menyempurnakan
kelujuran budi pekerti.” (HR. Ahmad)

1
Muhammad Muhajir. 2020.Akhlak Tasawuf. Hal 7
2
Em Zul Fajri. Ratu Aprilia senja. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Hal. 33

1
Menurut Ibnu maskawih Akhlak adalah Sifat yang tertanam dalam jiwa
yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran
dan pertimbangan.3

Dan juga menurut Prof. KH. Farid Ma’ruf akhlak yaitu kehendak jiwa
manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan, tanpa
memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu.4

Sedangkan menurut imam alghazali akhlak adalah sifat yang tertanam


dalam jiwa (manusia) yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa
memerlukan pemikiran maupun pertimbangan.5

Dan sementara Ahmad Amin dalam bukunya Al-Akhlak memberikan


defenisi bahwa akhlak adalah adatul iradah atau kehendak yang dibiasakan.
Defenisi ini terdapat dalam suatu tulisan yang berbunyi: “Sementara orang
membuat defenisi akhlak bahwa yang disebut akhlak ialah kehendak yang di
biasakan. Artinya bahwa kehendak itu bila membiasakan sesuatu, maka kebiasaan
itu dinamakan akhlak.6

Ibrahim Anis juga mengungkapkan bahwa “akhlak adalah sifat yang


tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlahmacam-macam perbuatan, baik atau
buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan.7

Definisi -Defenisi di atas tadi tidak ada yang bertentangan melainkan


justru memiliki kemiripan antara satu dengan lainnya definisi-definisi tersebut
secara substantif saling melengkapi dan darinya dapat kita temui ciri yang
terdapat dalam perbuatan akhlak (Karakteristik Akhlak) yakni:

1. Akhlak adalah sesuatu yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang
sehingga menjadi kepribadian.

3
Abuddin Nata. 2013. Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia. hal.1
4
Mustofa. 1999. Akhlak Tasawuf. Hal 13
5
Badrudin. 2015. Akhlak Tasawuf. Hal 9
6
Muhammad Muhajir. 2020. Akhlak Tasawuf. Hal 7
7
Dr. H. Muhammad Hasbi. M.Ag. Akhlak Tasawuf. Hal 4

2
2. Akhlak adalah sesuatu yang dilakukan dengan mudah dan tanpa
pemikiran.
3. Akhlak adalah sesuatu yang timbul dari diiri seseorang yang
mengerjakannya tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar.
4. Akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya,
bukan main-main atau karena bersandiwara.
5. Akhlak (Yang baik) adalah sesuatu yang dilakukan secara ikhlas
semata karena allah.8
Menurut Dr. H. Muhammad Hasbi Akhlak adalah tindakan yamg
berhubungan dengan tiga jenis unsur yang sangat penting yaitu:
1. Kognitif, Yaitu pengetahuan dasar manusia melaui potensi intelektuanya.
2. Afektif, yaitu pengembangan potensi akal manusia melaui upaya
menganalisis berbagai kejadian sebagai bagian dari pengembangan ilmu
pengetahuan .
3. Psikomotorik, yaitu pelaksanaan pemahaman rasional ke dalam bentuk
perbuatan yang kongkret.9

Dalil-dalil Tentang akhlak dalam al-quran:

B. RUANG LINGKUP AKHLAK


Pokok-pokok masalah yang dibahas dalam ilmu akhlak adalah intinya
perbuatan manusia. Perbuatan tersebut selanjutnya ditentukan kriterianya apakah
baik atau buruk. Menurut Ahmad Amin menyatakan: “Bahwa objek ilmu akhlak
adalah membahas perbuatan manusia yang selanjutnya perbuatan tersebut
ditentukan baik atau buruk”. Muhammad Ghazali menyebutkan bahwa kawasan
pembahasan ilmu akhlak adalah seluruh aspek kehidupan manusia, baik sebagai
individu ataupun kelompok.10

Objek pembahasan ilmu akhlak berkaitan dengan norma atau penilaian


terhadap suatu perbuatan yang dilakukan seseorang. Jika kita katakan baik dan

8
Dr. Asmail azmy HB, M.Fil.i. 2021. Akhlak Tasawuf. Hal 3
9
Dr. H. Muhammad Hasbi. 2020. M.Ag. Akhlak Tasawuf. Hal 3
10
Muhammad Muhajir. 2020. Akhlak Tasawuf. Kementrian Agama RI. Hal

3
buruk,maka ukuran yang harus digunakan adalah ukuran normatif. Selanjutnya,
jika kita katakan sesuatu itu benar atau salah, maka ukurannya adalah
rasonalitas.11

Akhlak bukan saja merupakan tata aturan atau norma perilaku yang
mengatur hubungan antar sesama manusia, tetapi juga norma yang mengatur
hubungan antara manusia dengan Tuhan dan bahkan dengan alam semesta
sekalipun.12

C. CIRI-CIRI AKHLAK DALAM ISLAM


Menurut Dr. H. Muhammad Hasbi Akhlak dalam islam memiliki lima
ciri-ciri yaitu: rabbani, manusiawi, universal, seimbang, dan realistik. Berikut
uraian ringkas kelima ciri-ciri tersebut.

1. Akhlak rabbani

Ciri akhlak rabbani menegaskan bahwa akhlak dalam islam bukanlah moral yang
kondisional dan situasional, tetapi akhlak yang benar-benar memiliki nilai yang
mutlak.

2. Akhlak Manusiawi

Ajaran Akhlak dalam islam sejalan dan memenuhi tuntunan fitrah manusia.
Kerinduan jiwa manusia kepada kebaikan akan terpenuhi dengan mengikuti ajaran
akhlak dalam islam. Ajaran akhlak dalam islam diperuntukkanbagi manusia yang
merindukan kebahagian dalam arti hakiki.

3. Akhlak Universal

Ajaran akhlak dalam islam sesuai dengan kemansiaan yang universal dan
mencakup segala hal aspek hidup manusia, baik yang dimensi nya vertikal
maupun horizontal.

11
Drs. Asmail Azmy HB, M.Fil.i. 2021. Akhlak Tasawuf. Hal.4
12
Dr. H. Muhammad Hasbi. M.Ag. 2020. Akhlak Tasawuf. Hal 3

4
4. Akhlak Keseimbangan

Ajaran Akhlak dalam islam berada di tengah antara yang mengkhayalkan manusia
sebagai malaikat apa bila dia memiliki kebaikan yang luar biasa, dan
mengkhayalkan manusia apa bila dia berbuat keburukan. Sementara itu Dalam
islam manusia memiliki dua kekuatan dalam diri nya kekuatan baik pada hati
nurani dan akalnya dan kekuatan buruk pada hawa nafsunya.

5. Akhlak Realistik

Ajaran akhlak dalam islam memperhatikan kenyataan hidup manusia. Meskipun


manusia telah dinyatakan sebagai makhluk yang memiliki kelebihan di banding
makhluk yang lain, tetapi manusia mempunyai kelemahan, kecendrungan
manusiawi, seta berbagai macam kebutuhan material dan spiritual. Dengan
kelemahan-kelemahan itu, manusia sangat mungkin melakukan kesalahan dan
pelanggaran. Oleh sebab itu, islam memberikan kesempatan kepada manusia yang
melakukan kesalahan untuk memperbaiki diri dengan bertaubat.13

D. Akhlak, Moral, dan Etika


Jika dikaji lebih mendalam dan dihubungkan dengan konteks kalimat,
kata moral, etika dan akhlak memiliki pengertian yang berbeda. Moral artinya
ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap,
kewajiban, budi pekerti. Moral adalah istilah yang digunakan untuk menentukan
batas-batas suatu sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang layak
dikatakan benar, salah, baik, buruk. Yang dimaksud penilaian benar atau salah
dalam moral, adalah masyarakat secara umum. Sedangkan akhlak, tingkah laku
baik, buruk, salah, dan benar adalah penilaian dipandang dari sudut hukum yang
ada dalam ajaran agama.14

13
Dr. H. Muhammad Hasbi. M.Ag. Akhlak Tasawuf. Hal 9
14
Badrudin. 2015. Akhlak Tasawuf. Hal 9

5
Sedangkan etika merupakan penjabaran dari moral dalam bentuk
formula, peraturan atau ketentuan pelaksanaan. Misal nya saja etika belajar, etika
mengajar, dan etika dokter.15

Ketiga istilah ini juga memiliki perbedaan lain. Perbedaannya terletak


pada standar masing-masing. Akhlak standarnya adalah al-Qur‟an dan Sunnah,
etika standarnya pertimbangan akal pikiran, dan moral standarnya adat kebiasaan
yang umum berlaku di masyarakat.16

E. STANDAR UKURAN BAIK DAN BURUK DALAM


AKHLAK
Dari segi bahasa baik adalah terjemahan dari kata khair dalam bahasa
Arab, atau good dalam bahasa inggris. Lois Ma’luf Dalam kitapnya, Munji,
mengatakan bahwa yang disebut baik adalah sesuatu yang telah mencapai
kesempurnaan. Sementara yang buruk dalam istilah bahasa arab dikenal dengan
istilah syarr, dan diartikan sebagai sesuatu yang tidak baik, yang tidak seperti
yang seharus nya, tak sempurna dalam kualitas. Menurut poedjawijatna
mengatakan sejumlah pandangan filsafat yang di gunakan dalam menilai baik dan
buruk yaitu hedonisme, utilitarianisme, vitalisme, sosialisme, religiosisme, dan
humanisme.17

1) Baik Buruk Menurut Aliran Adat-istiadat (sosialisme)

Menurut aliran ini baik atau buruk di tentukan berdasarkan adat-istiadat


yang berlaku dan ditentukan berdasarkan adat-istiadat yang berlaku dan di pegang
teguh oleh masyarakat. Orang yang mengikuti dan berpegang teguh pada adat
akan di katakan baik apa bila orang itu melakukan yang buruk akan di hukum
secara adat.18

15
Muslim nurdin. 1993. Moral Dan Kognisi Islam. Hal 5
16
Ibid., Hal 6
17
Prof. Dr. Abuddin Nata, M.A. 2014. Akhlak Tasawuf Edisi Revis. Hal 89
18
Ibid., Hal 90

6
Manusia itu kapan dan di mana pun juga, dipengaruhi oleh adat
kebiasaan/tradisi, karena lahir dalam lingkungan itu. jadi seandainya manusia itu
menyalahi adatistiadat, maka hal itu sangat dicela dan dianggap ke luar dari
golongannya atau suku nya.19

2) Baik Buruk menurut Aliran Hedonisme

Aliran Hedonisme berpendapat bahwa norma yang baik dan buruk adaiah
"kebahagiaan". karenanya suatu perbuatan apabila dapat mendatangkan
kebahagiaan maka perbuatan itu baik, dan sebaliknya perbuatan itu buruk apabila
mendatangkan penderitaan.

Menurut aliran ini, setiap manusia selalu menginginkan kebahagiaan,


yang merupakan dorongan daripada tabiatnya dan ternyata kebahagiaan adalah
merupakan tujuan akhir dari hidup manusia, oleh karenanya jalan yang
mengantarkan ke arahnya dipandang sebagai keutamaan (perbuatan mulia/baik).20

3) Baik Buruk Menurut Aliran Utilitarianisme

Secara Harfiah utilis berarti berguna. Menurut paham ini bahwa yang
baik adalah yang berguna. Jika ukuran ini berlaku bagi perorangan, disebut
individual, dan jika berlaku bagi masyarakat dan negara di sebut sosial.

Paham penentuan baik buruk berdasarkan nilai guna ini mendapatkan


perhatian dimasa sekarang. Dalam abad sekarang ini kemajuan di bidang teknik
cukup meninggkat, dan kegunannlah yang menentukan segala galanya.21

4) Baik Dan Buruk Menurut Paham Intuisisme (Humanisme)

Intuisi adalah merupakan kekuatan batin yang dapat menentukan sesuatu


sebagai baik atau buruk dengan sekilas tanpa melihat buah atau
akibatnya.22Kekuatan batin atau disebut juga sebagai kata hati adalah merupakan
potensi rohaniah yang secara fitrah telah ada pada diri setiap orang. Paham ini

19
Mustopa. 2018. Baik dan Buruk dalam perspektif Ilmu Akhlak. YAQZHAN. Hal 393
20
Ibid. Hal 393
21
Prof. Dr. Abuddin Nata, M.A. 2014. Akhlak Tasawuf Edisi Revis. Hal 96
22
Asmaran As, Pengantar Ilmu Akhlak, Hal 30.

7
berpendapat bahwa pada setiap manusia mempunyai kekuatan insting batin yang
dapat membedakan baik dan buruk dengan sekilas pandang.23

5) Baik Buruk Menurut Paham Vitalisme

Menurut paham ini yang baik ialah yang mencerminkan kekuatan dalam
hidup manusia. Kekuatan dan kekuasaan yang menaklukkan orang lain yang
lemah dianggap sebagai yang baik. Paham ini lebih lanjut cendrung pada sikap
binatang, dan berlaku hukum siapa yang kuat dan menang itulah yang baik.

Paham vitalisme ini pernah di praktikkan para penguasa di zaman


feodalisme terhadap kaum yang lemah dan bodoh. Dengan kekuatan dan
kekuasaan yang dimiliki ia mengembangkan pola hidup feodalisme, kolonialisme,
diktator dan tiranik.24

6) Baik Buruk menurut Paham Religiosisme

Menurut paham ini yang dianggab baik adalah perbuatan yang sesuai
dengan kehendak Tuhan, sedangkan perbuatan buruk adalah perbuatan yang tidak
sesuai dengan kehendak Tuhan. Dalam paham ini keyakinan teologis, yakni
keimanan kepada tuhan sangat memegang peranan penting, karena tidak mungkin
seseorang ingin melakukan sesuatu yang di kehendakkan oleh Tuhan, jika yang
bersangkutan tidak beriman kepadaNya.25

7) Baik Buruk Menurut Paham Evolusi (Evolution)

Mereka yang mengikuti paham ini mengatakan bahwa segala sesuatu


yang ada di alam ini mengalami evolusi, yaitu berkembang dari apa adanya
menuju kepada kesempurnaannya. Pendapat seperti ini bukan hanya berlaku pada
benda benda yang tampak, seperti manusia, hewan, tumbuh tumbuhan, Tetapi
juga berlaku pada benda yang tak dapat dilihat atau di raba oleh indera, seperti
akhlak dan moral.26

23
Prof. Dr. Abuddin Nata, M.A. 2014. Akhlak Tasawuf Edisi Revis. Hal 93
24
Ibid., Hal 97
25
Ibid., Hal 99
26
Ibid., Hal 99

8
8) Baik Buruk Menurut Ajaran Islam

Menurut Ajaran islam penentuan Yang baik dan buruk di dasarkan


kepada petunjuk Al- Qur’an dan al-Hadis Diantara istilah mengacu kepada yang
baik adalah:

1. al-hasanah

Istilah ini biasanya di gunakan untuk menunjukkan sesuatu yang baik di sukai
atau dipandang baik. al-hasanah selanjutnya dapat di bagi menjadi tiga bagian.
Pertama hasanah dari segi akal, kedua dari segi hawa nafsu/keinginan dan hasanah
dari segi pancaindra.

2. al-thayyibah

Khusus digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang memberikan kelezatan


kepada pancaindra dan jiwa, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal dan
sebagainya..

3.al-khair

Digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang baik oleh seluruh umat manusia,
seperti berakal, adil, keutamaan dan segala sesuatu yang bermanfaat. 27

4. al-mahmudah

Digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang utama sebagai akibat dari melakukan
sesuatu yang di sukai oleh Allah SWT. Dengan demikian kata al-mahmudah lebih
menunjukan pada kebaikan yang bersifat batin dan spiritual.

5. al-karimah

Digunakan untuk menunjukan pada perbuatan dan akhlak yang terpuji yang
ditampak ke dalam kenyataan hidup sehari hari. Selanjutnya kata al-karimah ini
biasanya digunakan menunjukan perbuatan terpuji yang sekalanya besar, seperti

27
Ibid., Hal 101

9
menafkahkan harta di jalan Allah, berbuat baik pada kedua orang tua dan lain
sebagainya.28

6.al-birr

Digunakan untuk menunjukkan pada upaya memperluas atau memperbanyak


melakukan perbuatan yang baik Kata itu terkadang di gunakan sebagai sifat Allah,
dan terkadang juga untuk sifat manusia.29

F. MANFAAT MEMPELAJARI ILMU AKHLAK


Orang yang berakhlak karena ketakwaan kepada Tuhan semata-mata,
maka dapat menghasilkan kebahagiaan, antara lain:

1. Mendapa tempat yang baik dlam masyarakat

2. Akan di senangi orang dalam pergaulan

3. Akan dapat terpelihara dari hukuman yang sifatnya manusiawi dan sebagai
makhluk yang diciptakan

4. Orang yang bertakwa dan berakhlak mendapat pertolongan dan kemuduhan


dalam memperoleh keluhuran, kecakupan, dan sebutan yang baik.

5. Jasa manusia yang berakhlak mendapat perlindungan dari segala penderitaan


dan kesukaran.30

DAFTAR PUSTAKA

28
Ibid., Hal 102
29
Ibid., Hal 105
30
Mustofa. 1999. Akhlak Tasawuf. Hal 26

10
Muhajir,Muhammad. 2020. Akhlak Tasawuf. Jakarta: Kementrian Agama
Republik Indonesia.

Zul Fajri,Em. dkk. 2008.Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Jakarta: Difa


Publisher.

Nata,Abuddin. 2013. Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia. Jakarta: PT Raja


Grafindo persada.

Mustofa. 1999. Akhlak Tasawuf. Bandung: Penerbit Pustaka Setia Bandung.

Badrudin. 2013. Akhlak Tasawuf. Serang: IAIB Press.

Hasbi,Muhammad. Akhlak Tasawuf. Yogyakarta: TrustMedia Publishing.

Azmy,Asmail. 2021. Akhlak Tasawuf. Yogyakarta: Penerbit K-Media.

As,Asmaran. 2002.Pengantar Ilmu Akhlak. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Mustopa. 2018. Baik dan Buruk dalam perspektif Ilmu Akhlak. Yaqzhan.

Nurdin,Muslim. 1993. Moral Dan Kognisi Islam. Bandung: CV Alvabeta.

11

Anda mungkin juga menyukai