Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK I

TEGAR DARATUL HIKMAH (4422001)

FITRI YUMAITUL AINI (4422007)

FADIL MUHAMMAD ANELDI (4422008)

SELVI ERWINA WATI (4422009)

PUJA INDAH PRATIWI (4422018)

JULIA SAIFAH (4422020)

PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SJECH M. DJAMIL

DJAMIL BUKITTINGGI

2022
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia tidak dapat dilepaskan dari kedudukan
manusia sebagai pribadi, sebagai pribadi, karena tanpa hak asasi manusia dan kebebasan dasar
manusia,yang bersangkutan akan kehilangan harkat dan martabat kemanusiaannya. Setiap
Negara yang mengaku sebagai negara hukum, berkewajiban baik secara hukum maupun politik,
ekonomi, sosial, dan moral, untuk melindungi dan memajukan serta mengambil langkah-langkah
konkret demi tegaknya hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia. Salah satu langkah
penting tersebut ialah dengan memasukkan ketentuan mengenai HAM dalam Konstitusi Negara.
Hal ini diperlukan dalam rangka memberikan perlindungan konstitusional bagi setiap warga
negara. Selain itu, konsepsi tentang HAM juga perlu dimasukkan ke dalam instrumen hukum
lainnya dalam rangka penegakannya.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian HAM dan Rule Of Law
2. Perkembangan Hak Asasi Manusia di Indonesia
3. Hak Asasi Manusia di Indonesia
4. Hak Asasi Manusia sebagai Dasar Kebijakan Negara
C. Tujuan Paper
1. Dapat memahami pengertian HAM dan Rule Of Law
2. Dapat mengetahui perkembangan Hak Asasi Manusia di Indonesia
3. Dapat mengetahui Hak Asasi Manusia di Indonesia
4. Dapat mengetahui Hak Asasi Manusia sebagai Dasar Kebijakan Negara
PEMBAHASAN

A. Pengertian HAM dan Rule Of Law


1. Pengertian HAM
HAM / Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak
awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun.
Sebagai warga negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak asai manusia
tanpa membeda-bedakan status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya.

HAM menurut para ahli:


 jan materson, dalam Teaching Human Ringhts, United Nation sebagaimana dikutip
Baharuddin Lopa menegaskan bahwa HAM adalah hak-hak yang melekat pada setiap
manusia, yang tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia.
 John Locke, menyebut hak hak asasi ini meliputi hak hidup, hak milik, dan hak merdeka.
 Prof. Padmo Wahyono Hak asasi manusia adalah hak yang memungkinkan orang hidup
berdasarkan suatu harkat dan martabat tertentu.
 Emerita S. Quito dalam bukunya, Mengatakan bahwa meskipun hak merupakan
kekuatan bagi pemiliknya, hak lebih menekankan kepada aspek moral.

2. Pengertian Rule Of Law


Rule Of Low merupakan suatu legalisme sehingga mengandung gagasan
bahwa keadilan dapat dilayani melalui pembuatan system peraturan dan
prosedur yang objektif, tidak memihak, tidak personan dan otonom.

B. Perkembangan Hak Asasi Manusia di Indonesia


1. HAM pada masa sebelum kemerdekaan (Sebelum 1945)
2. HAM pada masa awal kemerdekaan (1945-1949)
3. HAM pada masa republik Indonesia serikat (1949-1950)
4. HAM pada masa demokrasi liberal (1950-1959)
5. HAM pada masa demokrasi terpimpim (1959-1966)
6. HAM pada masa orde baru (1966-1998)
7. HAM pada masa reformasi (1998-Sekarang)

C. Hak Asasi Manusia di Indonesia


Proses globalisasi yang bergulir pada tahun 80-an, bukan saja masalah kehidupan
ekonomi, tetapi telah melanda dalam kehidupan politik, hankam, iptek,
pendidikan, sosial budaya, dan hukum. Globalisasi di bidang politik tidak terlepas
dari pergerakan tentang HAM, transparansi, dan demokratisasi.
Dengan ditetapkan rencana aksi nasional HAM (RANHAM) berdasarkan keppres
no 40 tahun 2004 tamggal 11 mei 2004, merupakan kelanjutan RANHAM 1998-
2003 yang dicanangkan presiden B.J Habibie melalui keppres no 129 tahun 1998
tanggal 15 agustus 1998 yang semula memuat 4 program uatama, yaitu:
a. Persiapan mengesahan perangkat internasional HAM
b. Diseminasi (proses penyebaran) dan pendidikan HAM
c. Pelaksanaan HAM yang ditetapkan, sebagai prioritas
d. Pelaksanaan isi atau ketentuan berbagai perangkat internasional HAM yang
telah disahkan Indonesia.

D. Hak Asasi Manusia sebagai Dasar Kebijakan Negara


Konsep negara hukum menempatkan ide perlindungan hak asasi manusia sebagai
salahsatu elemen penting. Dengan mempertimbangkan urgensinya perlindungan hak asasi
manusia tersebut, maka konstitusi harus memuat pengaturan hak asasi manusia agar ada jaminan
negara terhadap hak-hak warga negara. Hak asasi manusia merupakan nilai-nilai universal yang
telah diakui secara universal. Berbagai instrumen internasional mewajibkan negara-negara
peserta untuk memberikan jaminan perlindungan dan pemenuhan hak warga negara. Indonesia
merupakan hukum yang memiliki sejarah panjang dalam perjuangan perlindungan hak asasi
manusia. Sebagai negara hukum yang demokratis, Indonesia telah meratifikasi berbagai
instrumen hukum internasional.
Perlindungan terhadap hak asasi manusia dalam negara hukum terwujud dalam bentuk
penormaan hak tersebut dalam konstitusi dan undang-undang dan untuk selanjutnya
penegakannya melalui badan-badan peradilan sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman.
Perlindungan Hak Asasi Manusia sudah menjadi asas pokok dalam
kehidupan bernegara di Indonesia. Hal ini terbukti dari pernyataan Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia 1945 dalam pembukaannya di Alinea pertama yang menyatakan
bahwa “ kemerdekaan ialah haksegala bangsa, maka penjajahan harus dihapuskan karena tidak
sesuai dengan peri kemanusiaan”. Hal ini berarti adanya “freedom to be free”, yaitu kebebasan
untuk merdeka, dan pengakuan atas perikemanusiaan telah menjelaskan bahwa Bangsa Indonesia
mengakui akan adanya hak asasi manusia.
Prinsip-prinsip HAM secara keseluruhannya sudah tercakup didalam Undang- Undang
Dasar Republik Indonesia 1945. Prinsip universalitas yang merupakan bentuk menyeluruh,
artinya setiap orang/tiada seorangpun tanpa memandang ras, agama, bahasa, kedudukan maupun
status lainnya,di mana setiap orang memiliki hak yang sama dimata hukum, namun prinsip
universalitas tidak keseluruhannya terkandung dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
1945, hal ini dibuktikan dari pernyataan di dalam pembukaannya yaitu: “melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia ”Hal ini berarti Negara hanya bertanggung
jawab kepada hak dari seluruh warga Indonesia saja. Begitu juga dengan beberapa pasal yang
mengistilahkan “setiap warga Negara/tiap-tiap warga Negara”, seperti pada pasal 27 ayat (1), (2),
pasal 30 ayat (1),pasal 31 ayat (1) Padahal yang dimaksudkan sebagai prinsip universal adalah
ketentuan hak yang berlaku bagi semua orang, bukan terbatas pada wilayah tertentu.
PENUTUP
1. Kesimpulan
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap
individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat
bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain. HAM setiap individu dibatasi
oleh HAM orang lain. Dalam Islam, Islam sudah lebih dulu memperhatikan HAM. Ajaran Islam
tentang Islam dapat dijumpai dalam sumber utama ajaran Islam itu yaitu Al-Qur’an dan Hadits
yang merupakan sumber ajaran normatif, juga terdapat dalam praktik kehidupan umat Islam.
Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana
setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu
instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan
HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat
dalam Undang-Undang pengadilan HAM.
2. Saran-saran
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM kita
sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan
sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan Jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan
dinjak-injak oleh orang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Al Hakim ddk, Suparlan. 2014. Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Konteks Indonesia.


Malang: Madani
Jakni. 2018. Pendidikan Kewarganegaraan Di Perguruan Tinggi. Bandung: ALFABETA
Sunarso. 2020. Pendidikan Hak Asasi Manusia. Surakarta: Cv Indotama Solo
Waluyo, Bambang. 2017. Penegakan Hukum Di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika
Aprita, Serlika. 2020. Hukum Dan Hak Asasi Manusia. Jakarta: Mitra Wacana Media

Anda mungkin juga menyukai