Oleh:
Jehoash Nicolas Cussoy
312014158
312015163
Stefanus Lintang
Satyasa
Rakha
Dimas
Odie
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aspek dalam Negara Hukum yang dianut negara Indonesia yaitu salah satunya
berkenaan dalam hal perlindungan hak masyarakat. Sebagaimana tertuang dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea ke 4
yang berbunyi melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial, menjelaskan bahwa Indonesia menjamin hak semua
masyarakatnya atau bisa juga diartikan bahwa negara memiliki kewajiban untuk memenuhi
hak masyarakatnya. Hak asasi manusia (human right) dibingkai dalam UUD 1945 dalam
pasal ke 28 a sampai ke 28 j. Jadi jelas, bahwa Indonesia yang mana sebagai Negara
Hukum memiliki aspek perlindungan hak dan penjaminan hak sebagaimana tercancum
dalam Pembukaan UUD 1945. Salah satu hak yang menjadi isu HAM ialah hak kesehatan
yang mana masuk dalam kategori kesejahteraan umum.
Dalam pembahasan ini, harus disadari bahwa hidup dan kebebasan manusia tidak
bermakna jika kesehatannya tidak terurus. Hak atas derajat kesehatan yang optimal, dengan
konsekuensi setiap manusia berhak atas derajat kesehatan yang optimal dan negara
berkewajiban memenuhi hak itu. Tercantum dalam UUD 1945 Pasal 28 h bahwa negara
menjamin hak untuk mendapat pelayanan kesehatan. Kemudian dalam Pasal 34 ayat (3)
dinyatakan bahwa negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan
dan fasilitas pelayanan umum yang layak. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas
pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan
dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.
Maka, makalah ini berisi suatu pemaparan dan analisis mengenai hakikat dari hak atas
kesehatan. Dalam bagian yang pertama dipaparkan pengertian mengenai HAM secara
umum. Selanjutnya diikuti pengertian hak atas kesehatan terkhusus pada pelayanan
kesehatan menurut hukum. Dalam bagian berikutnya, makalah ini juga berisi pemaparan
hasil penelitian atas beberapa kasus mengenai pelayanan kesehatan yang terjadi khusunya
di Indonesia. Dan makalah ini ditutup dengan suatu kesimpulan dan saran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa kewajiban negara dalam memenuhi hak masyarakat terkhususnya pelayanan
kesehatan ?
2. Bagaimana hak mendapatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di rumah sakit
pemerintah ?
C. Tujuan
1. mengetahui
D. D
a. UUD 1945 (Pasal 28 h ayat 1&3 jo. Pasal 34 ayat 3)
b. Pasal 4 UU No. 23 Tahun 1992
c. Pasal 40-42,49 & 62 UU No.39 Tahun 1999
A. Kewajiban Negara untuk Memenuhi Hak Masyarakat dalam Hal Pelayanan
Kesehatan
a. Hak Asasi Manusia
Hak kesehatan adalah hak yang wajib didapatkan oleh semua masyarakat Indonesia
dengan tak terkecuali, karena telah diatur di dalam UUD bahwa negara menjamin atas
hak kesehatan terutama yang akan dibahas mengenai hak pelayanan kesehatan. Disadari
atau tampa disadari masyarakat sudah terjamin hak kesehatan dengan adanya. Sebelum
membahas lebih dalam mengenai hak kesehatan yang menjurus kepada hak pelayanan
kesehatan dan hak pasien. Perlu kita ketahuan yang menjadi dasar dari pembahasan kita
yaitu kewajiban negara dalam HAM dan dilanjutkan HAM itu sendiri.
Hak asasi manusia (human right) menurut Titon Slamet Kurnia dapat dimaknai
sebagai seperangkat hak yang melekat/ inheren pada diri manusia semata-mata karena
kodrat manusia1. Secara kodrati setiap manusia terlahir bebas dan sama. Karena itu dalam
diri manusia melekat hak hidup, kebebabsan, integritas pribadi dan lain-lain yang niscaya
perlu dalam rangka mengartikulasikan kehidupannya sesuai kodratnya secara
bermatabat2. Menurut Titon kehidupan manusia dari segala aspek memiliki hak
didalamnya yang mana dipastikan HAM ini diperlukan dari pertama kali manusia hidup
hingga sampai kapanpun.
Menurut Prof. Koentjoro Poerbapranoto, hak asasi adalah hak yang bersifat asasi,
artinya hak yang dimiliki oleh manusia secara kodrat dan tidak dapat dipisahkan dari
manusia itu sendiri sehingga sifatnya suci3. Sehingga dapat juga dikatakan bahwa hak
asasi manusia merupakan hak dasar yang dimiliki oleh seseorang sebagai anugerah
Tuhan yang dibawa sejak lahir. Konsep HAM yang sebelumnnya cenderung bersifat
theologies, filsafati, ideologis, atau moralistic dengan kemajuan berbangsa dan
bernegara dalam konsep modern akan cenderung bersifat yuridis dan politik, karena
instrument HAM dikembangkan sebagai bagian yang menyeluruh dan hukum
internasional baik tertulis maupun tidak tertulis 4. Tetapi konsep HAM tersebut tidak
secara universal, disesuaikan dengan kebudayaan negara Indonesia yang berdasarkan
pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Konsep HAM di Indonesia bukan
saja terhadap hak-hak mendasar manusia, tetapi ada kewajiban dasar manusia sebagai
warga negara untuk mematuhi peraturan perundang-undangan, hukum tak tertulis,
menghormati HAM orang lain, moral, etika, patuh pada hukum internasional
mengenai HAM yang telah diterima bangsa Indonesia, juga wajib membela terhadap
negara.
Hak asasi manusia dipercaya sebagai memilki nilai universal yang berarti tidak
mengenal batas ruang dan waktu. Berjalannya waktu nilai universal ini kemudian
diterjemahkan dalam berbagai produk hukum nasional. Dengan tujuan untuk
1 Titon Slamet Kurnia, Hak Atas Derajat Kesehatan Optimal sebagai HAM di
Indonesia , Cet. 1, (Bandung : PT ALUMNI, 2007), hal. 10.
2 Ibid, hal. 11.
3 Budiyanto. 2000. Dasar-Dasar Ilmu Tata Negara. Jakarta. Erlangga. Hal 53.
4 Muladi, 2009, Hak Asasi Manusia, Cetakan Ketiga, Bandung. PT.Refika Aditama,
hal. 6.
menemukan dasar HAM yang tepat bagi Indonesia. Dari semua peraturan perundangundangan selalu mengalami perubahan yang diakibatkan karena hak itu sendiri. Hak
masyarakat yang dijamin oleh pemerintah atau hak pemerintah untuk menjalankan
wewenangnya untuk kemakmuran rakyatnya.
Ham tidak dipisahkan dari pandangan-pandangan yang abstrak dari para ahli dan
dari orang perorangan. Yang menjadi pokok permasalahan yaitu apabila setiap
manusia mementingkan hak dirinya dan hak orang lain maka HAM disini dipandang
sebagai hukum tertinggi yang membingkai semua manusia menuju ke satu keadilan.
HAM adalah hakiki yang ada dan yang sangat melekat pada setia manusia, akan tetapi
hak asasi manusia bisa menjadi kehancuran pola pandang dan kehancuran bagi negara
apabila tidak benar-benar diindahkan. Indonesia sebagi negara hukum sangatlah
mengerti akan hak yang dimiliki oleh masyarakat, terlihat dari tercantumnya
instrument hukum yang berhubungan dengan perlindungan atas hak asasi manusia
tergolong sudah cukup memadai. Dalam bentuk peraturan perundang-undangan,
kwalitas aparat penegak hukum, sistem menejemen ataupun pembangunan fisiknya.
Hanya menjadi masalah apabila hancurnya moral penegakan hukumnya.
b. Hak pelayanan kesehatan
Amanat Pasal 28 H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 telah ditegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan
kesehatan, kemudian dalam Pasal 34 ayat (3) dinyatakan negara bertanggung jawab
atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang
layak. Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan
bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung
penyelenggaraan upaya kesehatan. Yang dapat digolongkan pelayanan kesehatan
antara lain ialah pemeriksaan medic, diagnosis, terapi, anestesi, menulis resep obatobatan, pengobatan dan perawatan di rumah sakit, peningkahan pasien, control,
pelayanan pasca perawatan, pemberian, pemberian keterangan medik, pemberian
informasi, kerja sama vertikel penyelenggara pelayaan kesehatan, dan sebagainya 8.
Jelas bahwa pelayanan kesehatan identik dengan rumah sakit, lebih mendalam pekerja
kesehatan dan pasien. Salah satu tujuan hukum kesehatan adalah melindungi
kepentingan-kepentingan pasien.
8 Freddy Tengker, Hak Pasien, Cet. 1, Mandarmaju. Bandung. 2007, hal. 56.