Anda di halaman 1dari 10

Lex Administratum, Vol. X/No.

1/Jan-Mar/2022

KAJIAN YURIDIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN kesehatan.5Pasal 9 Undang-Undang Nomor 39


NEGARA TERHADAP JAMINAN KESEHATAN Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia
BAGI WARGA NEGARA DALAM PERSPEKTIF menyatakan bahwa: Setiap orang berhak untuk
HAK ASASI MANUSIA1 hidup, mempertahankan hidup dan
Oleh: Rico Antonius Mangkey2 meningkatkan taraf kehidupannya. Setiap orang
Flora Pricilla Kalalo3 berhak hidup tenteram, aman, damai, bahagia,
Theodorus H. W. Lumunon4 sejahtera, lahir dan batin. Setiap orang berhak
atas lingkungan hidup yang baik dan
ABSTRAK sehat.6Jaminan atas hak memperoleh derajat
Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk kesehatan yang optimal dan setinggi-tingginya,
mengetahui bagaimanakah perlindungan juga terdapat dalam Pasal 3 Undang-Undang
hukum atas jaminan kesehatan dan Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.Hak
bagaimanakah kedudukan jaminan kesehatan yang dimaksudkan betul-betul diterapkan di
dalam hak asasi manusia, di mana dengan Indonesia.Hak-hak warga negara yang
menggunakanmetode penelitian hukum selanjutnya dikemas dalam hak asasi manusia
normatif disimpulkan bahwa: Bentuk tanggung tertuang di dalam konstitusi salah satunya
jawab penuh negara terhadap Jaminan adalah jaminan kesehatan.Maksud dari
kesehatan dimulai dengan diterbitkannya ditempatkannya jaminan kesehatan ke dalam
berbagai peraturan internasional berupa konstitusi merupakan salah satu bentuk
Kovenan Internasional tentang Hak-hak pemerataan yang menuju keadilan bagi seluruh
Ekonomi, Sosial dan Budaya (International masyarakat.
Covenant on Economic, Social, and Cultural
Rights), Kovenan Internasional tentang Hakhak B. Rumusan Masalah
Sipil dan Politik (International Covenant on Civil 1. Bagaimanakah perlindungan hukum atas
and Political Rights) 1966, hingga peraturan jaminan kesehatan?
nasional Undang-Undang Dasar Negara 2. Bagaimanakah kedudukan jaminan
Republik Indonesia Tahun 1945, Undang- kesehatan dalam hak asasi manusia?
Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan, Undang-Undang Nomor 39 Tahun C. Metode Penelitian
1999 Tentang Hak Asasi Manusia, Undang- Dalam metode penelitian ini yang digunakan
Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem ialah penelitian hukum normative
Jaminan Nasional, dan Undang-Undang Nomor
24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara PEMBAHASAN
Jaminan Negara dalam menyejahterakan A. Perlindungan Hukum Atas Jaminan
rakyatnya. Kesehatan
Kata kunci: jaminan kesehatan; hak asasi Sejatinya Indonesia menempatkan hak asasi
manusia; manusia di hukum yang paling dasar yaitu pada
konstitusi negara artinya Indonesia tidak
PENDAHULUAN melihat hak asasi manusia ini dengan sebelah
A. Latar Belakang mata.Hampir setiap negara ada permasalahan
Pada lingkup nasional, Pasal 28 H Ayat (1) dalam usaha untuk menegakkan HAM, tidak
UUD 1945 menyatakan bahwa setiap orang terkecuali di Indonesia. Bangsa Indonesia akhir-
berhak hidup sejahtera lahir dan batin, akhir ini menjadi sorotan negara-negara di
bertempat tinggal, dan mendapatkan dunia berkaitan dengan penegakan HAM.
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta Masalah penegakan HAM selalu beriringan
berhak memperoleh pelayanan dengan masalah penegakan hukum, di mana
hal ini menjadi salah satu hal krusial yang paling
sering dikeluhkan oleh warga masyarakat pada
1 Artikel Skripsi
2 Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM. 5 Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik
14071101666 Indonesia Tahun 1945
3 Fakultas Hukum Unsrat, Doktor Ilmu Hukum 6 Pasal 9 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang
4 Fakultas Hukum Unsrat, Doktor Ilmu Hukum Hak Asasi Manusia

188
Lex Administratum, Vol. X/No. 1/Jan-Mar/2022

saat ini.Yaitu lemahnya penegakan hukum. maupun sebagai mahluk sosial yang di dalam
Masyarakat terkesan apatis melihat hampir kehidupannya itu semua menjadi sesuatu yang
semua kasus hukum dalam skala besar dan inheren, serta dipertegas dalam Pancasila dari
menghebohkan, baik yang berhubungan sila pertama hingga sila kelima. Jika dilihat dari
dengan tindak kriminal, kejahatan ekonomi, terbentuknya Deklarasi Hak Asasi Manusia
apalagi pelanggaran hak asasi manusia (HAM) bangsa Indonesia lebih dahulu terbentuk dari
belum ada yang diselesaikan dengan tuntas dan pada Hak-Hak Asasi Manusia PBB yang baru
memuaskan. Masyarakat berharap, bahwa terbentuk pada tahun 1948.
demi kebenaran, maka hukum harus senantiasa Pernyataan HAM di dalam Pancasila
ditegakkan. mengandung pemikiran bahwa manusia
Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan
pada Pasal 1 Ayat (2) bahwa kedaulatan berada menyandang dua aspek yakni, aspek
ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut individualitas (pribadi) dan aspek sosialitas
Undang-Undang Dasar. Jelaslah bahwa negara (bermasyarakat). Oleh karena itu, kebebasan
Indonesia ialah suatu negara yang berdasarkan setiap orang dibatasi oleh hak asasi orang lain.
atas Undang-Undang Dasar yang mengatur Ini berarti, bahwa setiap orang mengemban
segala sendi-sendi kehidupan dengan kewajiban mengakui dan menghormati hak
peraturan- peraturan yang bermula dari asasi orang lain. Kewajiban ini juga berlaku bagi
kedaulatan rakyat yang didelegasikan kepada setiap organisasi pada tatanan manapun,
negara yang bermuara demi kedaulatan rakyat terutama negara dan pemerintah khususnya di
itu sendiri.Karena walaupun sebenarnya Negara Indonesia.
perangkat-perangkat yang ada dirasa sudah Dengan demikian, negara dan pemerintah
cukup memadai, tetapi dalam realitanya hukum bertanggung untuk menghormati, melindungi,
masih belum menunjukkan keadaan seperti membela dan menjamin hak asasi manusia
yang diharapkan. setiap warga negara dan penduduknya tanpa
Melihat kondisi penegakan hukum yang ada, diskriminasi. Ir. Soekarno pernah berkata
kebanyakan orang menyaksikan betapa banyak bahwa filsafat pancasila itu berjiwa
kasus-kasus hukum yang belum terselesaikan kekeluargaan ini disebabkan, karena pertama-
secara tuntas. Seperti yang sering terdengar, tama pancasila ini untuk pertama kalinya
ketika proses pengadilan sedang berlangsung, disajikan kepada khalayak ramai sebagai dasar
upaya naik banding berlarut-larut, muncul isu filsafat negara republik Indonesia yang kelak
mafia peradilan dan tuduhan suap yang dapat akan didirikan. Dan kehidupan manusia yang
membebaskan terdakwa dari jerat hukum dan didasari filsafat pancasila, jadi bangsa Indonesia
sebagainya. Selalu muncul alasan klise dari itu melihatnya sebagai suatu kehidupan
pengadil, yaitu telah diputus sesuai dengan kekeluargaan.8
prosedur hukum yang berlaku, sehingga secara Kewajiban menghormati hak asasi manusia
yuridis formal tidak salah.Bahwa perbedaan tersebut tercermin dalam Pembukaan Undang-
antara pengadilan dan instansi-instansi lain Undang Dasar 1945 yang menjiwai keseluruhan
ialah, bahwa pengadilan dalam melakukan pasal dalam batang tubuhnya, terutama
tugasnya sehari-hari selalu secara positif dan berkaitan dengan persamaan kedudukan warga
aktif memperhatikan dan melaksanakan negara dalam hukum dan pemerintahan, hak
macam-macam peraturan hukum yang berlaku atas pekerjaan dan penghidupan yang layak,
di suatu negara.7 kemerdekaan berserikat dan berkumpul, hak
Deklarasi Hak-Hak Asasi Manusia bagi untuk mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
negara Indonesia telah ada dari jaman dahulu tulisan, kebebasan memeluk agama dan untuk
namun baru di ikrarkan pada pedoman dasar beribadat sesuai dengan agama dan
negara ini yaitu yang berada di dalam kepercayaannya itu, hak untuk memperoleh
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang pendidikan dan pengajaran.
di dalamnya terdapat hak-hak asasi selaku Dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun
manusia baik manusia selaku mahluk pribadi 1999 Tentang Hak Asasi Manusia, pengaturan

7 Andi Hamzah, Pengantar Hukum Acara Pidana Indonesia, 8 Sri Sumantri, Bunga Rampai Hukum Tata Negara
(Jakarta: Ghalia Indonesia, 1990), hlm.100 Indonesia, (Bandung: Alumni), hlm.3

189
mengenai hak asasi manusia ditentukan dengan terhadap wanita, konvensi Perserikatan Bangsa
berpedoman pada Deklarasi Hak Asasi Manusia Bangsa tentang hak-hak anak dan berbagai
Perserikatan Bangsa Bangsa, Konvensi instrumen internasional lain yang mengatur
Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang mengenai Hak Asasi Manusia. Materi Undang-
Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Undang ini tentu saja harus disesuaikan dengan
terhadap Wanita, Konvensi Perserikatan kebutuhan hukum masyarakat dan
Bangsa-Bangsa Tentang Hak-Hak Anak, dan pembangunan hukum nasional yang
berbagai instrument internasional lain yang berdasarkan pancasila dan Undang- Undang
mengatur mengenai hak asasi manusia. Materi Dasar 1945.
undang-undang ini disesuaikan juga dengan Sedangkan di dalam Undang- Undang Dasar
kebutuhan hukum masyarakat dan 1945 (yang telah diamandemen), masalah
pembangunan hukum nasional yang mengenai Hak Asasi Manusia dicantumkan
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang secara khusus dalam Bab XA pasal 28A sampai
Dasar 1945. Sedangkan di dalam Undang- dengan 28J yang merupakan hasil amandemen
Undang Dasar 1945 (yang diamandemen), kedua tahun 2000. Pemerintah dalam hal untuk
masalah mengenai HAM dicantumkan secara melaksanakan amanah yang telah diamanatkan
khusus dalam Bab X Pasal 28 A sampai dengan melalui TAP MPR tersebut di atas, di bentuklah
28 J, yang merupakan hasil Amandemen Kedua Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
Tahun 2000. Tentang Hak Asasi Manusia, pada tanggal 23
Di mancanegara dan Indonesia khususnya, September 1999 telah disahkan Undang-
tercatat banyak kasus pelanggaran hak asasi Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak
manusia (HAM) atau kejahatan atas Asasi Manusia yang mengatur beberapa hal
kemanusiaan, dimana pelakunya bebas penting yang menyangkut Pengadilan Hak Asasi
berkeliaran dan bahkan tak terjangkau oleh Manusia.
hukum atau dengan kata lain perkataan Pertama, definisi pelanggaran hak asasi
membiarkan tanpa penghukuman oleh negara manusia dideskripsikan sebagai setiap
terhadap pelakunya impunity.Impunitas yaitu perbuatan seseorang atau kelompok orang
membiarkan para pemimpin politik dan militer termasuk aparat negara baik disengaja maupun
yang diduga terlibat dalam kasus pelanggaran tidak disengaja atau kelalaian yang secara
berat Hak Asasi Manusia seperti, kejahatan melawan hukum mengurangi, menghalangi,
genosida, kejahatan manusia, dan kejahatan membatasi dan atau mencabut Hak Asasi
perang tidak diadili merupakan fenomena Manusia seseorang atau kelompok orang yang
hukum politik yang dapat kita saksikan sejak dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak
abad yang lalu hingga hari ini.9 mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan
Pengaturan mengenai hak asasi manusia memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan
telah ada sejak di sahkannya Pancasila sebagai benar, berdasarkan mekanisme hukum yang
dasar pedoman negara Indonesia, meskipun berlaku yaitu pada Pasal 1 Ayat 6.
secara tersirat.Baik yang menyangkut mengenai Kedua, hak untuk hidup, hak untuk tidak
hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha dipaksa, hak kebebasan pribadi, pikiran dan
Esa, maupun hubungan manusia dengan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak
manusia.Hal ini terkandung dalam nilai-nilai diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi
yang terkandung dalam sila-sila yang terdapat dan persamaan untuk tidak dituntut atas dasar
pada pancasila.Dalam Undang- Undang Nomor hukum yang berlaku surut dapat di kecualikan
39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dalam hal pelanggaran berat terhadap hak asasi
pengaturan mengenai Hak Asasi Manusia manusia yang digolongkan ke dalam kejahatan
ditentukan dengan berpedoman pada deklarasi terhadap kemanusiaan.
Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa Bangsa. Ketiga, dalam Pasal 7 dinyatakan, bahwa
Konvensi Perserikatan Bangsa Bangsa tentang setiap orang berhak untuk menggunakan
penghapusan segala bentuk diskriminasi semua upaya hukum nasional dan forum
internasional atas semua pelanggaran hak asasi
9Abdul Hakim Nusantara, Sebuah Upaya Memutus manusia yang di jamin oleh hukum Indonesia
Impunitas: Tanggung Jawab Komando Dalam Pelanggaran oleh negara Republik Indonesia menyangkut
Berat Hak Asasi Manusia, (Jurnal HAM. Vol 2 No. 2),
diakses pada 5 Agustus 2021
Hak Asasi Manusia menjadi hukum nasional.
Lex Administratum, Vol. X/No. 1/Jan-Mar/2022

Keempat, di dalam Pasal 104 diatur tentang hak asasi manusia, antara lain melalui
pengadilan Hak Asasi Manusia sebagai berikut: pembaruan serta pembentukan hukum terus
Untuk mengadili pelanggaran Hak Asasi menunjukkan kemajuan yang berarti, maupun
Manusia yang berat di bentuk pengadilan pada sisi lain terbangunnya ruang publik yang
dalam ayat (1) di bentuk dengan Undang- lebih terbuka bagi perjuangan hak asasi
Undang dalam jangka waktu paling lama 4 manusia dalam kurun waktu beberapa tahun
tahun sebelum terbentuk pengadilan Hak Asasi belakangan ini itulah mengapa sebabnya segala
Manusia sebagai mana dimaksudkan dalam bentuk penindakan atas pelanggaran hak asasi
ayat (2) diadili oleh pengadilan yang manusia perlu diperjelas.
berwenang. Negara Republik Indonesia adalah negara
Selanjutnya Pasal 104 Ayat (1) Undang- yang berdasarkan atas hukum. Segala sesuatu
Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak yang berkenaan dengan pelaksanaan sendi-
Asasi Manusia menyatakan bahwa yang sendi kehidupan bernegara di negara ini harus
berwenang mengadili pelanggaran Hak Asasi tidak bertentangan dengan nilai-nilai, norma-
Manusia yang berat adalah pengadilan Hak norma dan kaidah-kaidah yang ada dalam
Asasi Manusia. Pada tanggal 8 Oktober 1999 kegiatan-kegiatan bernegara, Indonesia yang
ditetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti menyatakan dalam pedoman dasar konstitusi
Undang-Undang (Perpu) Nomor 1 Tahun 1999 bahwa Indonesia adalah negara hukum, berarti
Tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia yang tiada kebijakan ataupun wewenang dan
bertugas menyelesaikan perkara pelanggaran amanah tanpa berdasarkan hukum.
Hak Asasi Manusia yang berat. Namun Lembaga pengadilan yang ada di negara
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Indonesia merupakan bagian dari fungsi
Undang Nomor 1 Tahun 1999 Tentang yudikatif yang telah diamanahkan oleh
Pengadilan Hak Asasi Manusia yang dinilai tidak konstitusi.Keberadaan pengadilan yaitu sebagai
memadai, sehingga tidak disetujui oleh Dewan wadah untuk menegakkan hukum yang ada di
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menjadi negara ini.Lembaga pengadilan adalah suatu
Undang-Undang dan oleh karena itu Peraturan lembaga yang mempunyai peran untuk
Pemerintah Pengganti Undang-Undang mengadili dan menegakkan kaidah-kaidah
tersebut di cabut. hukum yang berlaku di wilayah negara hukum
Pada tanggal 23 November 2000 di tetapkan nasional dan fungsi dari pada lembaga
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 pengadilan sebagai wilayah guna mendapatkan
Tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia sebagai simpul keadilan yang tiada sewenang-
pengganti Perpu Nomor 1 Tahun 1999. wenang.Dalam lingkungan peradilan di
Pengadilan Hak Asasi Manusia bertugas Indonesia, mengenai masalah-masalah hak
menyelesaikan perkara pelanggaran hak asasi asasi manusia dewasa ini, sedang begitu
manusia yang berat dalam hal ini adalah semarak di wacanakan bukan hanya saja dalam
kejahatan genosida yaitu penghancuran atau wahana seminar, diskusi, semiloka bahkan di
pemusnahan seluruh atau sebagian kelompok dalam praktisi pengembala hukum itu sedang
bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama menjadi topik yang sering dibicarakan dan
dengan melakukan perbuatan membunuh diperdebatkan. Hak asasi manusia sekarang di
anggota kelompok.Mengakibatkan penderitaan dunia telah menjadi suatu isu global meskipun
fisik dan mental yang berat terhadap anggota- perkembangan hak asasi manusia telah lama.
anggota kelompok.Menciptakan kondisi Indonesia seperti negara lain yang memiliki
kehidupan yang bertujuan mengakibatkan kepekaan dan tanggung jawab terhadap
kelompok tersebut musnah.Memaksakan pelaksanaan nilai-nilai kemanusiaan yang ada di
tindakan-tindakan yang bertujuan mengenai dalam pancasila tentu tidak dapat diam dengan
kelahiran dalam kelompok tersebut. seribu bahasa berkenaan dengan pelaksanaan
Memindahkan secara paksa anak-anak dari hak asasi manusia di wilayah Indonesia.
kelompok tertentu ke kelompok lain. Indonesia sebagai negara yang memiliki kultur
Prospek penegakan hak asasi manusia nilai-nilai yang begitu menghormati dan
kedepan tentu akan lebih baik dan cerah, menghargai arti dasar manusia yang telah di
mengingat pada satu sisi proses institusional buktikan oleh historis Indonesia yang panjang,

191
bahwa Indonesia suatu wilayah yang Pasal 104 bahwa yang dimaksud dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan pelanggaran Hak Asasi Manusia yang berat
dengan ke khasan yang beraneka ragam adalah pembunuhan massal (genocide),
budayanya tetapi dengan sesuai nilai-nilai pembunuhan sewenang-wenang atau diluar
budaya nusantara telah melaksanakan dalam putusan pengadilan (arbitrary/extra judicial
kehidupan sehari-harinya dalam bermasyarakat killing), penyiksaan, penghilangan orang secara
berbangsa dan bernegara dengan bermartabat paksa, pembudakan, atau diskriminasi yang
tanpa harus menghilangkan nilai-nilai budaya dilakukan secara sistematis (systematic
nusantara yang telah menempatkan posisi descrimination), berkenaan dengan pengadilan
manusia di dalam bingkai yang harmonis dan yang berwenang yaitu meliputi empat
kesetaraan yang sesuai dengan masyarakat lingkungan pengadilan sesuai dengan Undang-
Indonesia. Undang Nomor 14 Tahun 1970 Tentang
Negara Indonesia, pengadilan mengenai Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan
masalahberkaitan dengan pelanggaran, Kehakiman diubah menjadi Undang-Undang
pelecehan, dan kejahatan hak asasi manusia Nomor 35 Tahun 1999.
telah ada dan di atur namun hukum yang Lembaga yang dapat mengadili Pelanggaran
mengatur tentang pelanggaran ataupun Hak Asasi Manusia di Indonesia ada empat
kejahatan hak asasi manusia masih bersifat lingkungan peradilan sesuai dengan Undang-
umum yaitu terdapat dalam Kitab Undang- Undang yaitu:
Undang Hukum Pidana (KUHP) 1. Pengadilan Umum.
Indonesia.Namun dalam pelaksanaannya 2. Pengadilan Militer.
peraturan hukum yang mengatur tentang itu 3. Pengadilan Agama.
belum mampu mengakomodir segala 4. Pengadilan Niaga.
permasalahan-permasalahan hak asasi manusia Pengadilan Hak Asasi Manusia di Indonesia
yang kian hari kian berkembang dengan seiring sekarang telah memasuki babak baru dengan
era globalisasi dan peradaban manusia di dunia telah diselesaikannya Amanat Undang-Undang
ini.Undang-Undang Dasar 1945 yang telah Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi
diamandemen perihal tentang pengadilan yaitu Manusia yang menegaskan pemerintah sebagai
termasuk dalam kekuasaan kehakiman yang penyelenggara negara dan Dewan Perwakilan
mana kekuasaan itu merdeka terlepas dari Rakyat sebagai badan legislatif guna membuat
pengaruh kekuasaan pemerintah, harus ada suatu perundang-undangan yang berkaitan
jaminan undang-undang tentang kedudukan dengan pengadilan terhadap para pelaku
para hakim. pelanggaran kejahatan Hak Asasi Manusia di
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Indonesia.
Tentang Hak Asasi Manusia yang membahas Pengadilan Hak Asasi Manusia diatur dalam
tentang pengadilan Hak Asasi Manusia di Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000
Indonesia terdapat dalam pasal 104 yang Tentang Pengadilan Hak Asasi
berbunyi: Manusia.Keberadaannya secara hukum
1. Untuk mengadili Pelanggaran Hak Asasi “menjawab” bahwa Indonesia mau dan mampu
Manusia yang berat di bentuk Pengadilan dengan sungguh-sungguh mengadili pelaku
Hak Asasi Manusia di lingkungan pelanggaran hak asasi manusia yang berat,
pengadilan umum. seperti yang diamanatkan Deklarasi Hak Asasi
2. Pengadilan sebagaimana dimaksud Manuasia dan berbagai intrumen internasional
dalam ayat (1) dibentuk dengan Undang- serta Pradilan Pidana Internasional. Ada
Undang dalam jangka waktu paling lama keistimewaan Pengadilan Hak Asasi Manusia
4 (empat) tahun. Indonesia yang menganut asas “retroaktif”,
3. Sebelum terbentuk Pengadilan Hak Asasi yaitu mengadili pelanggaran Hak Asasi Manusia
Manusia sebagaimana dimaksud dalam yang berat, yang dilakukan sebelum Undang-
ayat (2), maka kasus-kasus pelanggaran Undang Nomor 26 Tahun 2000, hal ini
Hak Asasi Manusia sebagaimana dimungkinkan dengan usul Dewan Perwakilan
dimaksud dalam ayat (1) diadili oleh Rakyat dan keputusan Presiden. Pengadilan Hak
pengadilan yang berwenang.
Lex Administratum, Vol. X/No. 1/Jan-Mar/2022

Asasi Manusia yang retroaktif ini dinamakan yang dilindungi oleh undang-undang.Setiap
Pengadilan Hak Asasi Manusia Ad Hoc.10 negara mengakui bahwa kesehatan menjadi
Pancasila sebagai falsafah bangsa dan modal terbesar untuk mencapai
Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sudah kesejahteraan.Oleh karena itu, perbaikan
mengandung nilai-nilai perlindungan hak asasi pelayanan kesehatan pada dasarnya
manusia. Mengenai perjuangan perlindungan merupakan suatu investasi sumber daya
hak asasi manusia dalam dunia peradilan mulai manusia untuk mencapai masyarakat yang
terwujud dengan di undangkannya Undang- sejahtera.Di negara berkembang seperti
Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Indonesia, untuk dapat meningkatkan
Asasi Manusia (HAM), kemudian disusul dengan kesejahteraan masyarakat maka diperlukan
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 adanya peran pemerintah melalui layanan
Tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia sebagai publik untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar
perwujudan Pasal 104 Undang-Undang Nomor rakyatnya seperti kesehatan, pendidikan, dan
39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi kebutuhan pokok lainnya.11
Manusia.Kegiatan kepemerintahan ini Peranan negara dalam pemenuhan
merupakan perkembangan hukum yang kebutuhan dasar rakyat sangat diperlukan
mencerminkan wawasan perikemanusiaan yang terutama di dalam bentuk pelayanan kesehatan
berakar dalam budaya bangsa yang hakikatnya secara menyeluruh, dengan diakui kesehatan
merupakan ekpresi penghargaan terhadap sebagai salah satu hak asasi manusia yaitu
nilai-nilai hak asasi manusia yang terkandung seperangkat hak yang melekat pada hakikat
dalam pancasila sebagai pandangan hidup dan keberadaan manusia sebagai makhluk
bangsa. Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
Pengadilan Hak Asasi Manusia Indonesia anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung
mulai digelar untuk pertama kalinya pada tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum dan
tanggal 14 Maret 2002 yang mengadili perkara pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan
pelanggaran hak asasi manusia yang berat di serta perlindungan harkat dan martabat
Timor-Timur pasca jejak pendapat, yang akan manusia. Dalam konteks asasi, kesehatan
disusul dengan kasus terhadap pelanggaran merupakan hak setiap orang dengan negara
berat hak asasi manusia lain di tanah air. yang wajib menghormati, menjunjung dan
Terhadap pelanggaran Hak Asasi Manusia berat melindungi.
yang dilakukan sebelum Undang-Undang Kesehatan merupakan kondisi sejahtera dari
Nomor 26 Tahun 2000 dilakukan oleh badan, jiwa, dan sosial yang memungkin setiap
Pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) orang produktif secara ekonomis (Pasal 1 Angka
permanen. 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992
Penerapan Peradilan Hak Asasi Manusia Tentang Kesehatan). Karena itu kesehatan
(HAM) bersifat ad hoc sesuatu tanah air bahkan merupakan dasar dari diakuinya derajat
sampai manca negara.Demi kredibilitas dan jati kemanusiaan. Apabila kesehatan terganggu,
diri yang berwibawa dan adil dari peradilan hak seseorang menjadi tidak sederajat secara
asasi manusia Indonesia.Banyak pakar dan kondisional. Apabila kesehatan terganggu,
ilmuwan yang mendalami intrumen Hak Asasi seseorang tidak akan mampu memperoleh hak-
Manusia Internasional, termasuk haknya yang lain. Seseorang yang tidak sehat
implementasinya dalam dunia peradilan hak dengan sendirinya akan berkurang haknya atas
asasi manusia ad hoc di Indonesia yang sangat hidup, tidak bisa memperoleh dan menjalani
berharga. pekerjaan yang layak, tidak bisa menikmati
haknya untuk berserikat dan berkumpul serta
B. Kedudukan Jaminan Kesehatan Dalam Hak mengeluarkan pendapat, dan tidak bisa
Asasi Manusia memperoleh pendidikan demi masa depannya.
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan
dasar manusia, karena itu kesehatan
11 Hubaib Alif Khariza, Program Jaminan Kesehatan
merupakan hak bagi setiap warga masyarakat
Nasional: Studi Deskriptif Tentang Faktor-Faktor Yang
Dapat Mempengaruhi Keberhasilan Implementasi
10Seodjono Dirjdjosisworo, Pengadilan Hak Asasi Manusia, Program Jaminan Kesehatan Nasional, (Jakarta: Kebijakan
(Bandung: Citra Aditya Bakti, 2002), hlm.145 dan Manajemen Publik, 2015), hlm.3

193
Singkatnya, seseorang tidak bisa menikmati optimal juga terdapat dalam pasal 4 Undang-
sepenuhnya kehidupan sebagai manusia. Undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang
Pentingnya kesehatan sebagai hak asasi Kesehatan.
manusia dan sebagai kondisi yang diperlukan Landasan utama bahwa perlindungan HAM
untuk terpenuhinya hak-hak lain telah diakui merupakan kewajiban pemerintah adalah
secara internasioal.Hak atas kesehatan meliputi prinsip demokrasi bahwa sesungguhnya
hak untuk mendapatkan kehidupan dan pemerintah diberi amanah kekuasaan adalah
pekerjaan yang sehat, hak untuk mendapatkan untuk melindungi hak-hak warga
pelayanan kesehatan, dan perhatian khusus negara.Terlebih lagi dengan konsep negara
terhadap kesehatan ibu dan anak. Hal ini kesejahteraan sebagai konsep negara modern
menunjukkan bahwa setiap orang berhak atas telah memberikan kekuasaan lebih besar pada
taraf kehidupan yang memadai untuk pemerintah untuk bertindak.Kekuasaan ini
kesehatan dan kesejahteraan dirinya sendiri semata-mata adalah untuk memajukan dan
dan keluarganya, termasuk hak atas pangan, mencapai pemenuhan hak asasi
sandang, papan, dan pelayanan kesehatan, manusia.Pemerintah tidak lagi hanya menjaga
pelayanan sosial yang diperlukan, serta hak atas agar seseorang tidak melanggar atau dilanggar
keamanan pada saat menganggur, sakit, cacat, haknya, namun harus mengupayakan
ditinggalkan oleh pasangannya, lanjut usia, atau pemenuhan hak-hak tersebut.Demikian pula
keadaan-keadaan lain yang mengakibatkan dengan hak atas kesehatan, merupakan
merosotnya taraf kehidupan yang terjadi di luar kewajiban pemerintah untuk memenuhinya.
kekuasaannya.
Jaminan hak atas kesehatan juga terdapat Kewajiban Pemerintah untuk memenuhi hak
dalam Pasal 12 Ayat (1) Konvensi Internasional atas kesehatan sebagai hak asasi manusia
Tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya yang memiliki landasan yuridis internasional dalam
ditetapkan oleh Majelis Umum PBB 2200 A Pasal 2 Ayat (1) Konvensi Hak Ekonomi, Sosial
(XXI) tanggal 16 Desember 1966, yaitu bahwa dan Budaya. Pasal 28 I Ayat (4) UUD 1945
negara peserta kovenan tersebut mengakui hak menyatakan bahwa perlindungan, pemajuan,
setiap orang untuk menikmati standar tertinggi penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia
yang dapat dicapai dalam hal kesehatan fisik adalah tanggung jawab negara, terutama
dan mental. Perlindungan terhadap hak-hak ibu pemerintah. Kewajiban pemerintah ini juga
dan anak juga mendapat perhatian terutama ditegaskan dalam Pasal 8 Undang-Undang Hak
dalam Konvensi Hak Anak. Instrumen Asasi Manusia.Dibidang kesehatan, Pasal 7
internasional lain tentang hak atas kesehatan Undang-Undang Kesehatan menyatakan bahwa
juga terdapat pada Pasal 12 dan 14 Konvensi pemerintah bertugas menyelenggarakan upaya
Internasional tentang Penghapusan Semua kesehatan yang merata dan terjangkau oleh
Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan, dan masyarakat.Pasal 9 Undang-Undang Kesehatan
Ayat 1 Deklarasi Universal tentang menyatakan bahwa pemerintah bertanggung
Pemberantasan Kelaparan dan kekurangan Gizi. jawab untuk meningkatkan derajat kesehatan
Pada lingkup nasional, Pasal 28 H Ayat (1) masyarakat.
UUD 1945 menyatakan bahwa setiap orang Bentuk upaya Negara dalam memberikan
berhak hidup sejahtera lahir dan batin, pelayanan kesehatan yaitu dengan
bertempat tinggal, dan mendapatkan meluncurkan Program Jaminan Kesehatan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta Nasional (JKN).Program ini diselenggarakan
berhak memperoleh pelayanan kesehatan. oleh BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan
Pasal 9 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Sosial) yang merupakan lembaga yang dibentuk
Tentang Hak Asasi Manusia menyatakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun
bahwa: Setiap orang berhak untuk hidup, 2011 Tentang BPJS yang diamanatkan dalam
mempertahankan hidup dan meningkatkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang
taraf kehidupannya. Setiap orang berhak hidup Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).Jaminan
tenteram, aman, damai, bahagia, sejahtera, Kesehatan Nasional (JKN) ini dijadikan sebagai
lahir dan batin. Setiap orang berhak atas upaya pemerintah untuk mengayomi
lingkungan hidup yang baik dan sehat.Jaminan masyarakat kecil yang selama ini kesulitan
atas hak memperoleh derajat kesehatan yang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Lex Administratum, Vol. X/No. 1/Jan-Mar/2022

Ketentuan bunyi Pasal 14 Undang-Undang sering diabaikan, dan kesehatan fisik setara
BPJS menyebutkan “Setiap orang, termasuk pertimbangan.
orang asing yang bekerja paling singkat 6 Instrumen hak asasi manusia internasional
(enam) bulan di Indonesia, wajib menjadi dan regional berikutnya membahashak atas
Peserta program Jaminan Sosial, “wajib” dalam kesehatan dalam berbagai cara. Beberapa
Pasal 14 Undang-Undang BPJS ini memberi aplikasi umum sementara yang lainmenangani
makna, setiap orang baik anak-anak maupun hak asasi manusia kelompok tertentu, seperti
dewasa, orang miskin, atau orang kaya perempuan atau anak-anak. Selain itu HAM,
semuanya wajib ikut program jaminan sosial dalam pengertian yang sederhana, merupakan
kesehatan di BPJS. Hal ini tentunya, Pasal 14 hak yang secara alamiah dan kodrati melekat
Undang-Undang BPJS ini bertentangan dengan pada makhluk hidup yang bernama manusia
Pasal 34 ayat (3) UUD 1945, yang menyebutkan semata-mata karena ia merupakan manusia
negara bertanggung jawab atas penyediaan (human being), bukan makhluk lain selain
fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas manusia. Begitu benarbenar ada pada manusia,
pelayanan umum yang layak. maka melekat dalam dirinya hak tersebut.Hak-
Hak asasi manusia merupakan hak dasar hak asasi tersebut sangat berkaitan erat dengan
seluruh umat manusia tanpa ada perbedaan. harkat dan martabat manusia (human
Mengingat hak dasar merupakan anugerah dari dignity).Tanpa hak-hak dasar tersebut manusia
Tuhan Yang Maha Esa, maka pengertian hak tidak dapat hidup sesuai dengan harkat dan
asasi manusia adalah hak sebagai anugerah martabatnya itu. Pemenuhan dan
Tuhan Yang Maha Esa yang melekat pada diri penghormatan terhadap HAM memungkinkan
manusia, bersifat kodrati, universal dan abadi, perseorangan dan masyarakat untuk
berkaitan dengan harkat dan martabat berkembang secara utuh.
manusia.12Secara universal, hak-hak Ekonomi, Membicarakan hak asasi manusia (HAM)
Sosial dan Budaya (International Covenant on berarti membicarakan dimensi kehidupan
Economic, Social, and Cultural Rights), Kovenan manusia.HAM, ada bukan karena diberikan oleh
Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik masyarakat dan kebaikan dari negara,
(International Covenant on Civil and Political melainkan berdasarkan martabatnya sebagai
Rights) 1966, hingga Undang-Undang Dasar manusia.Pengakuan atas eksistensi manusia
1945, Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 menandakan bahwa manusia sebagai makhluk
Tentang Kesehatan, Undang-Undang 39 Tahun hidup adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa
1999 Tentang Hak Asasi Manusia, Undang- patut memperoleh apresiasi secara
13
Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem positif. Maka dari itu hak asasi manusia adalah
Jaminan Nasional dan Undang-Undang Nomor hak-hak dasar yang terdapat dalam diri
24 Tahun 2011 Tentang Badan manusia dan tidak dapat dicabut oleh siapa pun
Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan. selama seseorang masih hidup.
Hak atas standar kesehatan tertinggi yang Instrumen utama lainnya yang
dapat dicapai adalah hak asasi manusia diakui mendefinisikan dan melindungi hak untuk
dalam hukum hak asasi manusia kesehatan, selain ICESCR, adalah Organisasi
internasional.Kovenan Internasional tentang Kesehatan Dunia Konstitusi yang
Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya, yang secara mendefinisikan kesehatan sebagai keadaan fisik
luas dianggap sebagai pusat instrumen yang lengkap, kesejahteraan mental dan sosial
perlindungan hak atas kesehatan, mengakui dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau
“hak setiap orang untuk menikmati standar fisik kelemahan. Hak atas kesehatan juga secara
tertinggi yang dapat dicapai dan kesehatan khusus diabadikandalam instrumen hak asasi
mental."Penting untuk dicatat bahwa Kovenan manusia internasional lainnya. Pihak yang
memberikan keduanya kesehatan mental, yang terikat secara hukum dalam pelaksanaan HAM
berdasarkan hukum internasional adalah
negara. Dalam konteks ini, peran dan tanggung
12 Satya Arinanto, Hak Asasi Manusia dalam Transaksi
Politik di Indonesia, (Jakarta: Pusat Studi Hukum Tata 13 Majda El Muhtaj, Hak Asasi Manusia dalam Konstitusi
Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018), Indonesia dari UUD 1945 sampai dengan Perubahan UUD
hlm.52 1945 Tahun 2002, (Jakarta: Kencana, 2005), hlm.1

195
jawab negara merupakan hal yang paling utama sampai manusia mati sehingga diibaratkan tak
dalam menjalankan kewajiban konstitusional, ada satu sisi kehidupanpun dari kehidupan
yaitu berjanji untuk mengakui, menghormati, warganya yang tidak dicampur tangani oleh
melindungi, memenuhi dan menegakkan HAM. pemerintah. Paham asasi positif mengatakan
Negara sebagai pemangku kewajiban hak bahwa negara bukan tujuan pada dirinya
asasi manusia harus mewujudkan pemenuhan sendiri, melainkan merupakan lembaga yang
hak asasi manusia terhadap semua warga diciptakan dan dipelihara oleh masyarakat
negara tanpa terkecuali. Terwujudnya untuk memberikan pelayanan-pelayanan
pemenuhan hak asasi manusia akan dapat tertentu.Maka masyarakat dengan sendirinya
menciptakan masyarakat yang adil dan berhak atas pelayanan itu dan negara wajib
sejahtera sehingga mengurangi segala bentuk untuk memberikannya.16
permasalahan diskriminasi hak asasi manusia
yang terjadi di Indonesia. Dalam perspektif PENUTUP
pemenuhan hak dasar warga negara atas A. Kesimpulan
kesehatan, pemerintah terikat tanggung jawab Bentuk tanggung jawab penuh negara
untuk menjamin akses yang memadai bagi terhadap Jaminan kesehatan dimulai dengan
setiap warga negara atas pelayanan kesehatan diterbitkannya berbagai peraturan
yang layak dan optimal. Sebagai upaya untuk internasional berupa Kovenan Internasional
menghormati, melindungi dan memenuhi tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya
kewajiban negara dengan (International Covenant on Economic, Social,
mengimplementasikan norma-norma HAM and Cultural Rights), Kovenan Internasional
pada hak atas kesehatan, harus memenuhi tentang Hakhak Sipil dan Politik (International
prinsip-prinsip: Covenant on Civil and Political Rights) 1966,
1. Ketersediaan pelayanan kesehatan; hingga peraturan nasional Undang-Undang
2. Aksesibilitas; Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
3. Penerimaan; dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
4. Kualitas14 Tentang Kesehatan, Undang-Undang Nomor 39
Pasal 17 Undang-Undang Nomor 36 Tahun Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia,
2009 Tentang Kesehatan, Pemerintah Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004
bertanggung jawab atas ketersediaan akses Tentang Sistem Jaminan Nasional, dan Undang-
terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan
pelayanan Kesehatan untuk meningkatkan dan Penyelenggara Jaminan Negara dalam
memelihara derajat kesehatan yang setinggi- menyejahterakan rakyatnya.
tingginya. Penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang B. Saran
layak merupakan salah satu hak atas Diharapkan agar dilakukan upaya
kesehatan.15 reformulasi dalam aspek tanggung jawab
Jaminan kesehatan nasional merupakan negara terhadap jaminan kesehatan nasional
upaya negara dalam memberikan perlindungan dengan prioritas perspektif hak asasi manusia,
sosial, yang dimana telah diatur apa yang dimulai dengan penguatan instrumen hukum
menjadi kewajiban negara dalam pemenuhan (regulasi) oleh pemangku kewenangan
jaminan tersebut. Jaminan kesehatannasional pembentukan peraturan perundang-undangan,
merupakan program negara yang bertujuan hingga pada evaluasi atas kekurangan-
memberikan kepastian perlindungan dan kekurangan dalam tataran.Implementasi
kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat, dalam jaminan kesehatan nasional yang
konsep Negara Kesejahteraan, negara diselenggarakan, agar program JKN dapat
bertanggung jawab untuk mewujudkan benar-benar dinikmati seluruh masyarakat
kesejahteraan rakyatnya, dengan mencampur sebagaimana yang dicita-citakan, sehingga
tangani urusan warganya mulai manusia lahir perwujudan tanggung jawab negara dalam

14Dedi Afandi, Hak Atas Kesehatan Dalam Perspektif HAM,


(Jakarta: Jurnal Ilmu Kedokteran, 2008), hlm.2 16Aries Harianto Bambang Sunggono, Bantuan Hukum dan
15 Siska Elvandari, Hukum Penyelesaian Sengketa Medis, Hak Asasi Manusia, (Bandung: Mandar Maju, 2009),
(Yogyakarta: Thafa Media, 2015), hlm.9 hlm.23
Lex Administratum, Vol. X/No. 1/Jan-Mar/2022

perlindungan, penghormatan, dan pemenuhan Sunggono, A. H. (2009). Bantuan Hukum dan


hak atas kesehatan menjadi paripurna. Hak Asasi Manusia. Bandung: Mandar
Maju.
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur B. Jurnal
Afandi, D. (2008). Hak Atas Kesehatan Dalam Abdul Hakim Nusantara, “Sebuah Upaya
Perspektif HAM. Jakarta: Jurnal Ilmu Memutus Impunitas: Tanggung Jawab
Kedokteran. Komando Dalam Pelanggaran Berat Hak
Afriko, J. (2016). Hukum Kesehatan: Teori dan Asasi Manusia”. Jurnal HAM, Vol. 2, No. 2.
Aplikasinya Dilengkapi UU Kesehatan dan Diakses pada 5 Agustus 2021
Keperawatan. Bogor: IN MEDIA. Batubara, “Konsep Good Governance Dalam
Arinanto, S. (2018). Hak Asasi Manusia dalam Konsep Otonomi Daerah Analisis
Transaksi Politik di Indonesia. Jakarta: Administrasi Dan Kebijakan”. 2006
Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hasan, Ayuningtyas, Misnaniarti, “Good
Hukum Universitas Indonesia. Corporate Governance Implementation
Asyhadie, Z. (2008). Aspek-Aspek Hukum and Performance of Civil Servant”. Kesmas,
Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Jakarta: National Public Health
Rajawali Pers. Journal.https://doi.org/10.21109/kesmas.v
Dirjdjosisworo, S. (2002). Pengadilan Hak Asasi 11i1.855. Diakses pada 2 Agustus 2021.
Manusia. Bandung: Citra Aditya Bakti. Pertiwi, Nurcahyanto, “Efektivitas Program
Donnely, J. (2003). Universal Human Rights in BPJS Kesehatan di Kota Semarang (Studi
Theor and Practice. Ithaca and London: Kasus pada Pasien Pengguna Jasa BPJS
Cornell University Press. Kesehatan di Puskesmas Srondol)”. Journal
Elvandari, S. (2015). Hukum Penyelesaian of Public Policy and Management Review.
Sengketa Medis. Yogyakarta: Thafa Media. Diakses pada 2 Agustus 2021
Hamzah, A. (1990). Pengantar Hukum Acara Putri, Murdi, “Pelayanan Kesehatan di Era
Pidana Indonesia. Jakarta: Ghalia Jaminan Kesehatan Nasional Sebagai
Indonesia. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Khariza, H. A. (2015). Program Jaminan Kesehatan”. Jurnal Wacana
Kesehatan Nasional: Studi Deskriptif Hukum.https://doi.org/10.33061/1.diakses
Tentang Faktor-Faktor Yang Dapat .2019.25.1
Mempengaruhi Kebehasilan Implementasi
Program Jaminan Kesehatan Nasional. C. Perundang – Undangan
Jakarta: Kebijakan dan Manajemen Publik. Undang –Undang Dasar Negara Republik
Manan, B. (2001). Perkembangan Pemikiran Indonesia Tahun 1945
dan Pengaturan Hak Asasi Manusia di Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009
Indonesia. Bandung: Alumni. Tentang Kesehatan
Muhtaj, M. E. (2005). Hak Asasi Manusia dalam Undang –Undang Nomor 39 Tahun 1999
Konstitusi Indonesia. Jakarta: Prenada Tentang Hak Asasi Manusia
Media.
Muhtaj, M. E. (2005). Hak Asasi Manusia dalam D. Website
Konstitusi Indonesia dai UUD 1945 sampai Sarjanaku, Sejarah Timbulnya Hak Asasi
dengan Perubahan UUD 1945 Tahun 2002. Manusia (HAM)
Jakarta: Kencana. http://www.sarjanaku.com/2010/10/sejar
Nasution, B. J. (2017). Negara Hukum dan Hak ah-timbulnya-hak-asasi-manusia-
Asasi Manusia. Bandung: CV. Mandar ham.html, diakses tanggal 2 Agustus 2021
Maju.
Sumantri, S. (n.d.). Bunga Rampai Hukum Tata
Negara Indonesia. Bandung: Alumni.
Sunandar, M. W. (2017). Hukum Kedokteran.
Bandung: Alfabeta.

197

Anda mungkin juga menyukai