Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : AHMAD NADIAN

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 859869675

Kode/Nama Mata Kuliah : PKNI4317/ HAK ASASI MANUSIA (HAM)

Kode/Nama UPBJJ : 12/ UPBJJ MEDAN

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1.A HAM (Hak Asasi Manusia) adalah seperangkat hak kodrati yang merupakah hak dasar dan telah
melekat pada diri seseorang semenjak lahir, sebagai pemberian langsung dari Tuhan yang Maha Esa,
yang sudah pasti dimiliki oleh setiap individu tanpa pengecualian, karena HAM bersifat universal. HAM
tidak dapat dicabut maupun dirampas melainkan harus dijunjung tinggi dan wajib untuk dihormati,
dilindungi oleh setiap orang, negara, pemerintah dan hukum, atas kehormatan dan perlindungan
harkat dan martabat manusia. Sebagai negara hukum, negara memiliki suatu kewajiban di dalam
melindungi hak asasi manusia warga negaranya. Yang mana salah satu ciri yang melekat di dalam
negara hukum adalah terjaminnya perlindunagn hak asasi manusia yang telah tercantun di dalam
ideologi negara maupun hukum nasional.
Negara-negara di dunia sebagian besarnya telah mengakui dan menghormati keberadaan HAM. Di
indonesia sendiri sebagai salah satu negara hukum, HAM begitu diperhatikan dan dijunjung tinnggi,
hal ini dapat terlihat dari peraturaan mengenai hak asasi manusia di dalam hukum dasar dan
perundang-undangan negera indonesia yakni dalam pembukaan UUD 1945 dan batang tubuh UUD
1945 (sebelum amandemen), dalam pasal 27 ayat 1 dan 2, pasal 29 ayat 2, pasal 30 dan 31 ayat 1, dan
Undang-Undang No.39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Sedangkan di dalam Undang-Undang
Republik Indonesia 1945 sesudah amandemen, mengenai hak asasi manusia tercantum di dalam pasal
28 a sampai dengan pasasl 28 j, dan juga Ketetapan Nomor XVII/MPR/1998. Selain itu pengupayaan
penegakkan HAM di Indonesia juga dilakukan dengan membuat beberapa lembaga-lembaga
perlindunagn HAM demi mendukung penegakan dan perlindungan HAM
B. A.V. Dicey menguraikan adanya tiga ciri penting dalam setiap Negara Hukum yang disebutnya dengan
istilah “The Rule of Law”, yaitu:
1. Supremacy of Law (upaya menegakkan dan menempatkan hukum pada posisi tertinggi.
Kemudian, tujuan supremasi hukum adalah menjadikan hukum untuk melindungi dan menjaga
stabilitas berbangsa dan bernegara )
2. Equality before the law (manifestasi dari Negara Hukum (Rechstaat) sehingga harus adanya
perlakuan sama bagi setiap orang di depan hukum (Gelijkheid van ieder voor de wet) )
3. Due Process of Law (Proses hukum yang adil ini berupa penerapan hukum atau peraturan
perundang-undangan (yang dirumuskan adil) secara formal dan juga mengandung jaminan hak
atas kemerdekaan dari seorang warga negara)

2. Pasal 28 UUD Negara Republik Indonesia 1945 menjadi salah satu wujud implementasi hak asasi
manusia dalam Undang-Undang Dasar 1945. Apa makna pasal 28 dalam UUD negara Republik
Indonesia Tahun 1945? Pasal 28 UUD 1945 mengalami amandemen Perubahan Kedua Undang-Undang
Dasar Tahun 1945. Sebelum diamandemen, pasal 28 UUD 1945 berbunyi "Kemerdekaan berserikat
dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan
undang-undang." Setelah diamandemen, Pasal 28 UUD 1945 terdiri dari Pasal 28A sampai 28J yang
melengkapi wujud implementasi hak asasi manusia dalam Undang-Undang Dasar 1945. Baca artikel
detikedu, "Makna Pasal 28 dalam UUD 1945 untuk Hak Asasi Manusia" selengkapnya
Makna yang terkandung dalam pasal 28 UUD negara Republik Indonesia tahun 1945 yakni negara
menjamin hak asasi manusia secara menyeluruh yang mencakup hak hidup, hak membentuk keluarga,
mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, mengembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasar, perlakuan yang sama di mata hukum, hak memeluk agama, dan beribadat menurut
agamanya, dan hak-hak lainnya
3. Dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia disebutkan tentang
beberapa macam hak, di antaranya adalah sebagai berikut:
▪ Hak untuk hidup
▪ Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan
▪ Hak mengembangkan diri
▪ Hak memperoleh keadilan.
Semua bentuk Hak Asasi Manusia (HAM) dijabarkan secara detail dalam Pasal 9 hingga Pasal 66 UU
Nomor 39 Tahun 1999.
Berikut beberapa jenis hak asasi manusia dalam UU Nomor 39 Tahun 1999:
▪ Hak atas kebebasan pribadi
▪ Hak atas rasa aman
▪ Hak atas kesejahteraan
▪ Hak turut serta dalam pemerintahan
▪ Hak wanita (hak yang diperoleh wanita sesuai HAM)
▪ Hak anak (hak yang diperoleh anak sesuai HAM).
Kesepuluh hak asasi tersebut masih dijabarkan lagi pada beberapa pasal dalam UU Nomor 39 Tahun
1999. Contohnya hak untuk hidup, berarti tiap manusia berhak hidup, mempertahankan hidup, serta
meningkatkan taraf kehidupannya. Hak ini juga berarti tiap manusia berhak mendapat kehidupan
yang tenteram, aman, damai, bahagia, dan sejahtera lahir batin. HAM ini juga menandakan bahwa
tiap orang berhak mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat.

4. Salah satu nilai yang dianut dalam paham konstitusionalisme adalah supremasi konstitusi. Konstitusi-
lah yang memiliki kedudukan paling tinggi dibanding kekuasaan. Konstitusi yang membawahkan
kekuasaan, bukan sebaliknya. Kekuasaan negara harus dijalankan dalam bingkai
pembatasanpembatasan yang ditetapkan konstitusi. Bagi Indonesia, pembatasan kekuasaan dan
penegasan bahwa kekuasaan itu berada dan tunduk pada hukum dimuat dalam UUD 1945 sebagai
konstitusi negara. Supremasi konstitusi dimaksud dimuat dalam Pasal 1 ayat (3) UUD 1945. Dalam
ketentuan tersebut dinyatakan bahwa Indonesia ialah negara hukum. Norma hukum dasar dimaksud
mengukuhkan supremasi hukum atau supremasi konstitusi dalam kekuasaan negara. Kekuasaan
negara di mana rakyat berdaulat di dalamnya harus dijalankan di bawah ketentuan konstitusi sebagai
hukum tertinggi dalam negara. Supremasi konstitusi tersebut juga dapat dibaca dalam ketentuan UUD
1945 yang mengatur tentang kedaulatan rakyat, yaitu Pasal 1 ayat (2) UUD 1945. Norma dimaksud
menyatakan, Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UndangUndang Dasar.
Artinya, kedaulatan rakyat dalam negara mesti dijalankan menurut ketentuan UUD 1945. Segala
pembatasan yang ditentukan dalam konstitusi merupakan panduan bagi berjalannya kekuasaan
negara yang didasarkan atas kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Dalam konteks ini, UUD 1945
menganut apa yang disebut sebagai konvergensi kedaulatan rakyat dengan kedaulatan hukum, di
mana kedaulatan hukum diposisikan sebagai bingkai bagi kedaulatan rakyat.

5. Peran PBB dalam perlindungan hak asasi manusia di dunia, memberikan dampak yang positif dalam
upaya perlindungan dan penegakan hak asasi manusia secara universal dan sangat terlihat jelas karena
telah banyak membuat dokumen-dokumen hukum internasional dalam rangka perlindungan hak asasi
manusia. Contoh yang paling umum adalah Pengesahan deklarasi universal hak asasi manusia
(DUHAM), Konvensi tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan, dan
Konvensi tentang hak anak. Dalam upaya perlindungan dan penegakan hak asasi manusia, PBB
membuat komite khusus untuk menangani masalah hak asasi manusia yang bernama komite hak asasi
manusia PBB (United Nation Comitte of Human Rights/UNCHR) yang bertugas untuk memberikan
perlindungan dan bantuan kepada pengungsi berdasarkan perintah negara anggota ataupun perintah
PBB

Anda mungkin juga menyukai