Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 4 :

1. Dimas Suryo Waskito A. (15/380821/SV/08628)


2. Khurnia Nailul Izzah (15/380831/SV/08638)
3. Risma Agustina Fajarwati (15/380843/SV/08650)
4. Fajar Dwi Arifianto (15/384709/SV/09066)
5. Reza Adi Bastara (15/384717/SV/09074)
6. Ami Diani (15/386617/SV/10003)
 Hak adalah Sesuatu yang mutlak dan menjadi milik
kita semua dan penggunaannya tergantung pada
diri kita sendiri.

Contoh : Hak mendapatkan pengajaran dari dosen


sewaktu kuliah dan hak mendapatkan nilai sewaktu
ujian selesai.
 Menurut Prof. Dr. Notonagoro:
Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan
suatu yang semestinya diterima atau dilakukan oleh
pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain
manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut
secara paksa olehnya.
 Warga negara merupakan terjemahan kata citizens (bhs
Inggris) yang mempunyai arti; warga negara, petunjuk dari
sebuah kota, sesama warga negara, sesama penduduk, orang
setanah air; bawahan.

 Warga mengandung arti peserta, anggota atau warga dari


suatu organisasi atau perkumpulan. Warga negara artinya
warga atau anggota dari organisasi yg bernama negara
 Yang menjadi warga negara ialah orang-orang
bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain
yang disahkan dengan undang-undang sebagai
warga negara.

 Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang


asing yang bertempat tinggal di Indonesia.

 Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk


diatur dengan undang- undang (pasal 26 UUD
1945)
 Di Indonesia , hubungan antara warga negara dengan negara (hak
dan kewajiban) digambarkan dalam UUD 1945

 Hubungan antara warga negara dengan negara Indonesia tersebut


digambarkan dalam pengaturan mengenai hak dan kewajiban yang
mencakup berbagai bidang

 Hak dan kewajiban warga negara tercantum dalam pasal 27 sampai


dengan pasal 34 UUD 1945

 Penjabaran lanjut mengenai hak dan kewajiban warga negara


dituangkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan. Contoh
hal dan kewajiban WNI dalam bidang pendidikan pada pasal 31
dijabarkan kedalam UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas

 Disamping adanya hak dan kewajiban warga negara terhadap negara


, dalam UUD 1945 hasil amandemen I telah dicantumkan adanya hak
asasi manusia dan kewajiban dasar manusia yaitu pada pasal 28 I – J
UUD 1945
 Hak-Hak Warga Negara
 Pasal 27 (1, 2,3)
 Pasal 28 (A, B, C, D, E, F, G, H, I, J)
 Pasal 29 (2) (kebebasan memeluk agama) Pasal 30 (Pertahanan
dan keamanan negara) Pasal 31 (Mendapatkan Pendidikan)
 Pasal 27 (1)
Menetapkan hak warga negara yang sama dalam hukum dan
pemerintahan, serta kewajiban untuk menjunjung hukum
pemerintahan.
Pasal 27 (2)
Menetapkan hak warganegara atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan.
Pasal 27 (3)
Menetapkan hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam
upaya pembelaan negara.
 Hak Warga Negara
Pasal 28
Menetapkan hak kemerdekaan warganegara untuk berserikat,
berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan
Pasal 29 (2)
Menetapkan adanya hak kemerdekaan untuk memeluk
agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya.
Pasal 30 (1)
Menetapkan hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta
dalam usaha pertahanan dan kemanan negara.
Pasal 31 (1)
Menyebutkan bahwa tiap-tiap warga negara berhak untuk
mendapatkan Pendidikan
 Latar Belakang Hak Asasi Manusia :
◦ Rujukan yang melatarbelakangi perumus- an Bab XA (Hak Asasi
Manusia) UUD 1945 adalah Ketetapan MPR Nomor
XVII/MPR/1998. Ketetap- an MPR tersebut kemudian melahirkan
Undan-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi
Manusia
◦ UUD 1945 pasca Amandemen, melalui Pasal 28 J nampaknya
melanjutkan paham kons- titusi (konstitusionalisme) yang dianut oleh
konstitusi Indonesia sebelumnya, yakni melakukan pembatasan tentang
hak asasi manusia sebagaimana telah diuraikan pada pasal 28 J.
 Sumber hukum :
1. Tap MPR Nomor XVII/MPR/1998 memuat “Pandangan dan Sikap
Bangsa Terhadap Hak Asasi Manusia” yang bersumber pada :
a. Ajaran
b. Nilai moral universal
c. Nilai luhur budaya bangsa
d. Pancasila dan UUD 1945
 Hukum yang terkait :
1. Pasal 4 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
Yang mengatur tentang hak-hak yang bersifat non-derogable,
hak setiap orang untuk diakui sebagai pribadi di bidang hukum
yang berhak untuk mendapat bantuan dan perlindungan yang
adil dari pengadilan yang objektif dan tidak berpihak.
2. Pasal 5 ayat (1) dan (2), Pasal 5 ayat (3) Undang-Undang Nomor
39 Tahun 1999
Yang mengharuskan adanya perlindungan HAM yang lebih
terhadap kelompok yang rentan.
 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 ini adalah
penempatan pengatiran mengenai HAM anak dan HAM
wanita yang dilakukan secara terpisah. Penempatan ini
tampaknya sejalan dengan perkembangan yang terjadi di
dunia internasional, yang dibuktikan dengan adanya
instrumen hukum internasional yang terpisah bagi anak dan
wanita.
 Tahun 1999 Hak Asasi Mencakup hak hak :
1) Hak untuk hidup;
2) Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan;
3) Hak mengembangkan diri;
4) Hak memperoleh keadilan;
5) Hak atas kebebasan pribadi;
6) Hak atas rasa aman;
7) Hak atas kesejahteraan;
8) Hak turut serta dalam pemerintahan;
9) Hak wanita;
10) Hak anak.
 Pengaturan tentang hak asasi manusia setelah amandemen
UUD 1945 diatur secara rinci dalam Pasal 28 A sampai
dengan 28 J. Berdasarkan ketentuan tersebut, bahwasannya
tidak ada satupun hak asasi manusia di Indonesia yang
bersifat mutlak dan tanpa batas,. Hak asasi manusia
bukanlah hak yang absolute. dalam pelaksanaannya dibatasi
oleh hak orang lain, moral, keamanan, dan ketertiban. Oleh
karena itu, dalam hak asasi manusia dikenal juga adanya
kewajiban dasar mnusia. Dengan demikian, pelaksanaan hak
asasi seseorang dan segenap elemen masyarakat hendaknya
dapat menghormati hak asasi orang lain, sebagimana telah
diatur dalam UUD 1945.
Buku
Arinanto, Satya. 2003. Hak Asasi Manusia Dalam Transisi Politik
Indonesia, Jakarta: FH-UI;
Asshiddiqie, Jimly. 2005. Konstitusi dan Konstitusionalisme
Indonesia. Jakarta: Konstitusi Press;

Bahar, Safroedin. 1996. Hak Asasi Manusia, Analisis Komnas HAM dan
Jajaran Hankam/ABRI. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan;

Budiardjo, Miriam. 1980. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia;

Effendi, Masyhur. 1994. Haka Asasi Manusia dalam Hukum Nasional dan
Internasional. Jakarta: Ghalia Indonesia
Fadjar, Mukthi, 2004, Tipe Negara Hukum, Malang: Bayumedia Publishing

Lubis, T. Mulya. 1993. Hak-Hak Asasi Manusia Dalam Masyarakat Dunia: Isu
dan Tindak- an. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia;

Manan, Bagir. 2001. Perkembangan Pemikiran dan Pengaturan Hak Asasi


Manusia di Indonesia. Bandung: Alumni;

Sumali. 2003. Reduksi Kekuasaan Eksekutif di Bidang Peraturan Pengganti


Undang- Undang. Malang: Universitas Muhamma- diyah Malang;

Wahjono, Padmo. 1983. Indonesia Negara Berdasar Hukum. Jakarta: Ghalia


Indonesia;

Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang Dasar Republik Negara Indonesia 1945;
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

Anda mungkin juga menyukai