Anda di halaman 1dari 5

TR 7 PKN

Nama : Christofer Fransiskus Ambarita


Nim : 6203311030
Kelas : PJKR IV F

Literasi Hak dan Kewajiban Warga Negara


Istilah warga negara sendiri merupakan hasil terjemahan dari kata bahasa Inggris
yaitu citizen yang memiliki makna yaitu warga negara atau juga dapat diartikan
sebagai sesama penduduk serta individu setanah air.
Sementara itu, menurut Encyclopedia of the Social Science (1968), warga negara
didefinisikan sebagai orang yang tercatat keanggotaannya dari sebuah negara, baik
yang tinggal di wilayah negara tersebut maupun berada di luar negara tersebut
pada jangka waktu tertentu.
Dalam bahasa Inggris, kata warga negara dapat didefinisikan sebagai kelompok
orang yang menjadi bagian dari sebuah kependudukan yang merupakan salah satu
unsur terbentuknya sebuah negara.
Orang yang dapat disebut sebagai warga negara dapat berupa penduduk lokal
maupun warga negara asing yang datang ke sebuah negara tersebut. Secara umum,
terdapat asa kewarganegaraan yang dapat digunakan dalam menentukan
kewarganegaraan yang dimiliki oleh seseorang.
Pertama, yaitu asas ius sanguinis yang didasarkan pada keturunan berdasarkan
darah maupun kewarganegaraan yang dimiliki oleh orang tua yang melahirkan
mereka.
Kedua, yaitu ius soli yang didasarkan pada tempat kelahiran dari seseorang di
sebuah negara tersebut.
Selain itu, berdasarkan buku “Pendidikan Kewarganegaraan” oleh Maryanto,
terdapat pengertian warga negara berdasarkan beberapa ahli, sebagai berikut.

Menurut A.S. Hikam yang mengemukakan definisi dari warga negara sebagai
terjemahan yang berasal dari kata bahasa Inggris yaitu citizenship. Kata tersebut
memiliki makna sebagai anggota yang menjadi bagian dari sebuah komunitas yang
membentuk sebuah negara itu sendiri. Hikam mendefinisikan warga negara
sebagai anggota suatu negara itu sendiri.
Menurut Koerniatmanto S., mengartikan warga negara sebagai anggota dari sebuah
negara, yang merupakan seseorang yang memiliki kedudukan khusus di dalam
negara tersebut. Selain itu, ia juga menambahkan bahwa seorang warga negara
memiliki hubungan antara hak serta kewajiban yang sifatnya timbal balik terhadap
negara tersebut.
Menurut Austin Ranney, definisi dari warga negara adalah sekelompok orang yang
memiliki kedudukan secara resmi menjadi anggota penuh dari suatu negara.
Sedangkan, berdasarkan UU No. 62 Tahun 1958 menyatakan, bahwa warga negara
RI atau warga negara Republik Indonesia merupakan sekelompok orang yang
memiliki dasar undang-undang serta maupun perjanjian-perjanjian serta maupun
peraturan-peraturan yang berlaku sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945
dan sudah menjadi warga negara Republik Indonesia.
Istilah warga negara sendiri juga bisa dibagi menjadi dua kategori, yang terdiri dari
warga negara asli atau pribumi dan warga negara asing atau vreemdeling. Hal ini
secara yuridis diatur berdasarkan pasal 26 ayat 1 UUD 1945 dan perubahannya.
Simak informasi berikut.

Warga negara asli atau pribumi merupakan penduduk asli sebuah negara tersebut.
Seperti contohnya warga negara Indonesia yang berasal dari suku Jawa, Madura,
Sunda, Batak, Bugis, Dayak, Asmat, Minang, Toraja, Bali, Aceh, serta etnis
keturunan negara Indonesia yang lain.
Warga negara asing atau vreemdeling merupakan penduduk yang berasal dari suku
bangsa keturunan di luar negara tersebut. Seperti pada contohnya warga negara
Indonesia yang berasal dari suku China atau Tionghua, India, Belanda, Eropa,
Arab, dan masih banyak lagi. Hal ini telah disahkan berdasarkan UU atau undang-
undang yang telah berlaku mengenai warga negara Indonesia.
Fungsi Warga Negara
Fungsi warga negara yang pertama adalah menjunjung hukum serta pemerintahan
yang sah serta berdaulat.
Fungsi warga negara yang kedua adalah ikut serta dalam upaya pembelaan sebuah
negara menyesuaikan dengan kapasitas serta bidang yang dikuasai masing-masing.
Fungsi warga negara yang ketiga adalah menghormati HAM atau hak asasi
manusia yang dimiliki oleh orang lain dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
serta bernegara.
Fungsi warga negara yang keempat adalah tunduk kepada peraturan serta batasan
yang ada dan sudah ditetapkan berdasarkan undang-undang maupun peraturan
yang berlaku.
Fungsi warga negara yang kelima adalah menjaga persatuan serta kesatuan sebuah
negara.
Fungsi warga negara yang keenam adalah mentaati dasar sebuah negara, hukum
yang berlaku, serta sistem pemerintahan tanpa adanya terkecuali.
Fungsi warga negara yang ketujuh adalah turut serta dalam proses pembangunan
dalam memangun bangsa dan cita-cita yang ingin dicapainya.

Hak dan Kewajiban Sebagai Warga Negara Indonesia Beserta Undang-Undangnya


Berdasarkan Undang Undang Dasar atau UUD mengenai HAM atau Hak Asasi
Manusia pasal 28 UUD perubahan kedua, terdapat hak serta kewajiban sebagai
WNI atau Warga Negara Indonesia, yang terdiri sebagai berikut.
1. Hak serta Kewajiban sebagai Warga Negara Indonesia telah dicantumkan ke
dalam UUD atau Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 26, pasal 27, pasal 28,
dan pasal 30. Berikut penjelasannya.
Pada pasal 26 ayat 1, dijelaskan bahwa dalam menjadi warga negara memiliki
pengertian yaitu sekelompok orang bangsa Indonesia asli serta kelompok orang
bangsa lain yang telah disahkan melalui undang-undang sebagai warga negara.
Selanjutnya, pada ayat 2 syarat yang ada mengenai kewarganegaraan ditetapkan
melalui undang-undang.
Pada pasal 27 ayat 1, dijelaskan bahwa semua warga negara memiliki kedudukan
yang sama di dalam hukum serta sistem pemerintahan yang ada, dan sebagai warga
negara wajib menjunjung hukum dan pemerintahan yang ada tersebut. Selanjutnya,
pada ayat 2 setiap warga negara memiliki hak atas pekerjaan serta penghidupan
yang layak sebagai manusia.
Pada pasal 28, dijelaskan bahwa setiap warga negara memiliki hak atas
kemerdekaan berserikat serta berkumpul, maupun mengeluarkan pikiran secara
lisan, dan sebagainya yang telah ditetapkan dalam undang-undang yang berlaku.
Pada pasal 30 ayat 1, dijelaskan bahwa semua warga negara memiliki hak dan
kewajibannya sebagai warga negara dalam partisipasi ikut serta membela negara.
Selanjutnya, pada ayat 2 dinyatakan juga bahwa pengaturan lebih lanjut diatur
dalam undang-undang yang berlaku.
2. Hak sebagai WNI atau Warga Negara Indonesia
Pada pasal 27 ayat 1, hak yang pertama adalah setiap warga negara Indonesia
memiliki kesamaan dalam hukum dan pemerintahan.
Pada pasal 27 ayat 2, hak yang kedua adalah setiap warga negara Indonesia
memiliki hak atas pekerjaan serta penghidupan yang layak.
Pada pasal 27 ayat 3 yang mengalami perubahan kedua pada tanggal 18 Agustus
2000, hak yang ketiga adalah setiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk
ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
Pada pasal 31 ayat 1 yang mengalami perubahan keempat pada tanggal 10 Agustus
2000, hak yang keempat adalah setiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk
mendapatkan pendidikan.
Pada pasal 33 ayat 1 dan 2 serta pada pasal 34, hak yang kelima adalah setiap
warga negara Indonesia memiliki hak untuk mendapatkan kesejahteraan sosial.
Pada pasal 28A, hak yang keenam adalah setiap warga negara Indonesia memiliki
hak untuk hidup serta berhak untuk mempertahankan hidup dan kehidupannya.
Pada pasal 28B ayat 1, hak yang ketujuh adalah setiap warga negara Indonesia
memiliki hak untuk membentuk keluarga serta melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah.
Hak atas kelangsungan hidup, yang merupakan hak yang kedelapan adalah setiap
anak memiliki hak atas kelangsungan hidup, tumbuh, serta berkembang.
Pada pasal 28C ayat 1, hak yang kesembilan adalah setiap warga negara Indonesia
memiliki hak untuk mengembangkan diri serta melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya serta berhak untuk mendapatkan pendidikan, ilmu pengetahuan,seni dan
budaya, serta teknologi, dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dirinya demi
kesejahteraan hidup manusia.
Pada pasal 28C ayat 2, hak yang kesepuluh adalah setiap warga negara Indonesia
memiliki hak untuk dapat memajukan dirinya sendiri dalam memperjuangkan
haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, serta negaranya.
Pada pasal 28D ayat 1, hak yang kesebelas adalah setiap warga negara Indonesia
memiliki hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, serta kepastian hukum secara
adil dan perlakuan yang sama di hadapan hukum.
Pada pasal 28I ayat 1, hak yang kedua belas adalah setiap warga negara Indonesia
memiliki hak untuk mempunyai hak milik pribadi, hak untuk hidup, hak untuk
tidak disiksa, hak kemerdekaan baik pikiran maupun hati nurani, hak untuk
beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan
hukum, serta hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut ialah
hak asasi manusia atau HAM yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan atau
situasi apapun.
3. Kewajiban sebagai WNI atau Warga Negara Indonesia
Pada pasal 27 ayat 1, kewajiban yang pertama adalah setiap warga negara
Indonesia memiliki kewajiban untuk menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan.
Pada pasal 27 ayat 3 yang mengalami perubahan kedua pada tanggal 18 Agustus
2000, kewajiban yang kedua adalah setiap warga negara Indonesia memiliki
kewajiban untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
Pada pasal 23A yang mengalami perubahan ketiga pada tanggal 10 November
2001, kewajiban yang ketiga adalah setiap warga negara Indonesia memiliki
kewajiban untuk setia membayar pajak negara.
Pada pasal 30 ayat 1 yang mengalami perubahan kedua pada tanggal 18 Agustus
2000, kewajiban yang keempat adalah setiap warga negara Indonesia memiliki
kewajiban untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
Pada pasal 28J ayat 1, kewajiban yang kelima adalah setiap warga negara
Indonesia memiliki kewajiban untuk menghormati HAM atau hak asasi manusia
milik orang lain.
Pada pasal 28J ayat 2, kewajiban yang keenam adalah setiap warga negara
Indonesia memiliki kewajiban untuk tunduk kepada pembatasan yang telah
ditetapkan melalui undang-undang. Pasal tersebut berbunyi sebagai berikut:
“Dalam menjalankan hak serta kebebasannya. Setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang telah ditetapkan melalui undang-undang dengan maksud untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain serta
untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai
agama, keamanan, serta ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.”

Anda mungkin juga menyukai