Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 3

Nama Mahasiswa : Alif Kuntoro

Nomer Induk Mahasiswa/ NIM : 857039319

Kode/ Nama Mata Kuliah : PKNI4317/Hak Asasi Manusia (HAM)

Kode/ Nama UPBJJ : Bandar Lampung

Masa Ujian : 2023/2024 (2023.2)

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
1a. Kalimat tersebut menyatakan bahwa salah satu indikasi untuk disebut sebagai negara hukum adalah
ditegakkannya hak asasi manusia (HAM) agar penegakannya tercapai. Ini berarti bahwa negara harus
melindungi hak asasi manusia agar dapat disebut sebagai negara hukum. Selain itu, pembagian
kekuasaan dalam negara dan proses hukum yang adil juga merupakan syarat untuk disebut sebagai
negarah.
1b. Menurut A.V. Dicey, syarat untuk disebut sebagai negara hukum adalah sebagai berikut:
● Supremasi hukum, yaitu bahwa hukum di atas segala-galanya dan bukan sebaliknya.
● Persamaan di hadapan hukum, artinya semua warga negara dapat mengambil bagian dalam
hukum dan pemerintahan tanpa ada kecuali.
● Proses hukum yang adil, sebagai pengejawantahan dari seluruh rakyat.

2. Pasal-pasal yang mengatur tentang HAM mulai dari Pasal 28A sampai Pasal 28J dalam BAB XA
UUD 1945 memberikan jaminan hak kesejahteraan dan hak mendapat perlindungan, bebas dari
ketakutan pada setiap manusia. Beberapa pasal yang memberikan jaminan tersebut adalah sebagai
berikut:
● Pasal 28A memberikan hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan, sehingga setiap
orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.
● Pasal 28B ayat (1) memberikan hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan yang sah.
● Pasal 28C ayat (1) memberikan hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian
hukum yang adil serta perlakuan yang sama di depan hukum.
● Pasal 28D ayat (1) memberikan hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian
hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.
● Pasal 28H ayat (1) memberikan hak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta hak untuk memperoleh pelayanan
kesehatan.
● Pasal 28I ayat (1) memberikan hak untuk beragama dan beribadah.
● Pasal 28J ayat (2) menyatakan bahwa dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap
orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan
maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan
untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.

Selain itu, terdapat beberapa undang-undang yang mengatur tentang hak kesejahteraan dan
perlindungan, seperti Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-Ketentuan
Pokok Kesejahteraan Sosial dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial. Undang-undang tersebut memberikan jaminan hak atas kebutuhan
dasar, penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara komprehensif dan profesional, serta
perlindungan masyarakat.
3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia secara komprehensif mengatur
hak asasi manusia di Indonesia. Beberapa pokok hak asasi manusia yang diatur dalam UU tersebut
adalah sebagai berikut:
● Pasal 4 menyatakan bahwa hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan
pribadi, pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk
diakui sebagai pribadi dan persamaan di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas
dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam
keadaan apapun dan oleh siapapun.
● Pasal 5 ayat (1) menyatakan bahwa dalam rangka penegakan hak asasi manusia, perbedaan
dan kebutuhan dalam masyarakat hukum adat harus diperhatikan dan dilindungi oleh
hukum, masyarakat, dan pemerintah.
● Pasal 7 menyatakan bahwa perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi
manusia terutama menjadi tanggung jawab pemerintah.
● Bagian Kesatu Pasal 9 menyatakan bahwa setiap orang berhak untuk hidup,
mempertahankan hidup dan meningkatkan taraf kehidupannya. Setiap orang berhak
tenteram, aman, damai, bahagia, sejahtera lahir dan batin.
● Bagian Ketujuh Pasal 36 memberikan hak atas kesejahteraan, yaitu hak untuk hidup
sejahtera lahir dan batin, hak atas pendidikan, hak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak, hak atas kesehatan, hak atas perumahan dan lingkungan yang sehat dan layak, serta
hak atas sosial dan budaya.

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia juga mengatur tentang
lembaga perlindungan hak asasi manusia, yaitu Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas
HAM) dan Komisi Hak Asasi Manusia dan Kehidupan Beragama (Komisi HAM dan KB) yang
bertugas untuk melindungi, memajukan, dan menegakkan hak asasi manusia di Indonesia.

4. Supremasi konstitusi adalah prinsip yang menyatakan bahwa konstitusi merupakan hukum tertinggi
dalam suatu negara dan segala tindakan pemerintah atau negara harus didasarkan pada konstitusi
tersebut. Dalam sistem hukum nasional, hierarki tatanan norma berpuncak pada konstitusi. Oleh
karena itu, dalam sebuah negara hukum, prinsip supremasi konstitusi harus dipegang teguh. Hal ini
berarti bahwa semua tindakan pemerintah harus sesuai dengan konstitusi dan tidak boleh
bertentangan dengan hak asasi manusia yang diatur dalam konstitusi tersebut. Prinsip ini juga
menjamin bahwa hak asasi manusia harus diakui dan dilindungi oleh negara, sehingga setiap orang
memiliki hak yang sama di depan hukum dan tidak boleh diskriminatif. Dengan demikian, prinsip
supremasi konstitusi sangat penting dalam menjaga keadilan dan kebebasan dalam suatu negara
hukum.

5. PBB memiliki peran penting dalam penegakan hak asasi manusia di seluruh dunia. PBB telah
membentuk beberapa organ yang terkait dengan hak asasi manusia, seperti Dewan HAM PBB, yang
bertanggung jawab untuk memperkuat kemajuan dan perlindungan hak asasi manusia di seluruh
dunia dan untuk mengatasi situasi pelanggaran hak asasi manusia. Selain itu, PBB juga telah
mengeluarkan beberapa dokumen dan perjanjian internasional yang mengatur tentang hak asasi
manusia, seperti Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dan Konvensi Internasional tentang
Hak-Hak Sipil dan Politik. PBB juga memiliki mekanisme pengawasan dan penegakan hak asasi
manusia, seperti Komite Hak Asasi Manusia dan Pengadilan Internasional untuk Kejahatan Perang.
Melalui peran dan mekanisme ini, PBB berupaya untuk memastikan bahwa hak asasi manusia diakui
dan dilindungi di seluruh dunia tanpa terkecuali.

Anda mungkin juga menyukai