Syarat perubahan Terdapat beberapa syarat untuk melakukan perubahan pasal dalam
UUD 1945, di antaranya: Usul perubahan pasal-pasal UUD 1945 dapat diagendakan
dalam Sidang MPR bila diajukan sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota MPR.
Setiap usul perubahan pasal-pasal UUD 1945, diajukan secara tertulis dan ditunjukkan
dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya. Untuk mengubah
pasal UUD 1945, Sidang MPR harus dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah
anggota MPR. Putusan untuk mengubah pasal UUD 1945 dilakukan dengan
persetujuan 50 persen ditambah satu anggota dari seluruh anggota MPR. Khusus
mengenai bentuk NKRI tidak dapat dilakukan perubahan.
Hubungan kerja sama antara lembaga legislatif, yudikatif dan eksekutif yaitu berkaitan
dengan undang undang. Ketiga jenis kekuasan tersebut tidak boleh saling tumpang tindih
dan harus berfungsi secara optimal pada ranahnya masing masing agar sistem
pemerintahan berjalan dengan baik.
Misalnya saat Negara akan melaksanakan pemilihan umum, maka lembaga legislatif
bertanggung jawab untuk membuat undang undang tentang pemilihan umum yang akan
dilaksanakan sebagai batasan yang harus dipatuhi oleh partai politik peserta pemilu.
Sedangkan lembaga eksekutif bertanggung jawab dalam melaksanakan undang undang
tersebut sehingga pelaksanaan pemilihan umum tetap sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Kemudian untuk lembaga yudikatif bertugas untuk mengadili semua pihak yang
melanggar undang undang yang telah ditetapkan sebelumnya.