Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

Berbicara tentang hak asasi manusia adalah membicarakan tentang hal penting yang
menjadi hak mutlak seseorang atau hak pribadi diri kita sendiri. Ham atau hak asasi
manusia ini sendiri merupakan kebebasan persamaan dalam kehidupan sebagai hak
normatif yang terdapat dalam individu diri masing-masing sebagai makhluk hidup.

Hak asasi manusia juga berarti hak-hak yang didasarkan atas kemanusiaan dalam
setiap individu. Untuk penerapannya ham sering kali dilanggar dan tidak begitu
menjadi suatu pertimbangan penting dalam bertindak dan bersikap. Padahal banyak
hal kecil yang yang tidak pernah terpikirkan namun menjadi bagian hak asasi
manusia lain selain kita yang wajib di perhatikan

Demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang segenap rakyat turut serta
memerintah dengan perantaraan wakil-wakilnya atau pemerintahan rakyat.
Demokrasi juga dapat diartikan sebagai gagasan atau pandangan hidup yang
mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua
warga negara. Inti dari demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan
untuk rakyat. Salah satu tonggak utama untuk mendukung sistem politik yang
demokratis adalah melalui Pemilu. Pemilu diselenggarakan dengan tujuan untuk
memilih wakil rakyat baik di tingkat pemerintahan pusat maupun pemerintahan
daerah, serta untuk membentuk pemerintahan yang demokratis, kuat, dan
memperoleh dukungan rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan nasional
sebagaimana yang diamanatkan oleh pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Pemilihan umum dilaksanakan oleh negara
Indonesia dalam rangka mewujudkan kedaulatan rakyat sekaligus penerapan prinsip-
prinsip atau nilainilai demokrasi, meningkatkan kesadaran politik rakyat untuk
berpartisipasi aktif dalam pemilihan umum demi terwujudnya cita-cita masyarakat
Indonesia yang demokratis.

Civil society merupakan suatu konsep yang memiliki banyak arti dan kerapkali
dimaknai secara berbeda. Civil society bukan hanya manifestasi dari sebuah entitas
sosial dan sekumpulan manusia, serta juga bukan hanya manifestasi dari sebuah
sistem komunal. Melainkan civil society saat ini dimaknai sebagai suatu ruang publik
yang berisikan manusia sebagai individu-individu dengan segala atributnya. Selain
itu, civil society pun juga dimaknai sebagai asosiasi atau organisasi yang muncul
secara sukarela, mandiri, rasional dan partisipatif, baik dalam wacana maupun
praksisnya mengenai segala hal yang berkaitan dengan masyarakat.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Hak Asasi Manusia (HAM) ?
2. Apa saja bentuk-bentuk HAM ?
3. Apa yang dimaksud dengan Demokrasi ?
4. Apa saja macam-macam demokrasi ?
5. Apa yang dimaksud Civil Society ?
6. Bagaimana Civil Society di indonesia ?

1.2 Tujuan Penulis

1. Mengetahui Apa Yang Dimaksud Hak Asasi Manusia


2. Mengetahui Apa saja bentuk-bentuk HAM
3. Mengetahui Apa yang dimaksud dengan Demokrasi
4. Mengetahui Apa saja macam-macam demokrasi
5. Mengetahui Apa yang dimaksud Civil Society
6. Mengetahui Bagaimana Civil Society di indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hak Asasi Manusia


1.1 Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)
HAM adalah hak hak yang telah dipunyai seseorang sejak dalam lahir.
Menurut John Locke HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang
Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati. Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39
Tahun 1999 tentang HAM disebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat
hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”.
Tercantum juga dalam UUD 1945 :
a. Pasal 27 ayat 1
Segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hokum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak
ada kecualinya.
b. Pasal 28
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang undang.
c. Pasal 29 ayat 2
Negara menjamin kemerdekaan tiap tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing masing dan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu.
d. Pasal 30 ayat 1
Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan Negara.
e. Pasal 31 ayat 1
Setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan.

Ruang lingkup HAM meliputi :


1. Hak pribadi : hak-hak persamaan hidup, kebebasan, keamanan, dan lain-lain.
2. Hak milik pribadi dan kelompok sosial tempat seseorang berada.

3
3. Kebebasan sipil dan politik untuk dapat ikut serta dalam pemerintahan.
4. Hak-hak berkenaan dengan masalah ekonomi dan sosial.

Hakikat Hak Asasi Manusia sendiri merupakan upaya menjaga keselamatan


eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan
perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati,
melindungi, dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia menjadi kewajiban dan
tangung jawab bersama antara individu, pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil
maupun Militer),dan negara.

Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas, dapat ditarik


kesimpulan tentang sisi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu :
a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah bagian dari
manusia secara otomatis.
b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama,
etnis, pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa.
c. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi
atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah
negara membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM.

1.2 Macam Macam Bentuk HAM


1. Menurut rumusan hak asasi manusia menurut piagam hak asasi manusia sedunia
universal deklarasion of human rights yang di tetapkan PBB pada 10 Desember 1948.
Hak Asasi Manusia terbagi kedalam beberap jenis, yaitu hak personal( hak jaminan
pribadi), hak legal ( hak jaminan perlindungan hokum), hak sipil dan politik, hak
subtensi(hak jaminan adanya sumber daya untuk menunjang kehidupan ) serta hak
ekonomi, sosial dan budaya. Hak personal, hak legal, hak sipil, dan politik yang
terdapat dalam pasal 3 -21 dalam DUHAM memuat :

 Hak untuk hidup, kebebasan dan keamanan pribadi


 Hak bebas dari perbudakan dan penghambaan
 Hak bebas penyiksaan
 Hak untuk memperoleh pengakuan hokum dimana saja secara pribadi

4
 Hak untuk pengampunan hokum secara efektif
 Hak bebas dari penangkapan penahanan atau pembuangan yang sewenang-
wenang
 Hak untuk peradilan yang indefenden dan tidak memihak
 Hak untuk praduga tak bersalah sampai terbukti bersalah
 Hak bebas dari campur tangan yang sewenang-wenang terhadap kekuasaan
pribadi, keluarga, tempat tinggal, maupun surat-surat
 Hak bebas dari serangan terhadap kehormatan dan nama baik
 Hak atas perlindungan hokum terhadap serangan semacam itu
 Hak bergerak
 Hak memperolah suara
 Hak atas satu kebangsaan
 Hak untuk menikah dan membentuk keluarga
 Hak untuk mempunyai hak milik
 Hak bebas berfikir, berkesadaran , dan beragama
 Hak bebas berfikir dan menyatakan pendapat
 Hak untuk berhimpun dan berserikat
 Hak untuk mengambil bagian dalam pemerintahan
2. Secara umum HAM dapat dikelompokkan menjadi enam macam :
a. Hak asasi pribadi (personal rights)
 Hak mengeluarkan pendapat
 Hak menikah
 Hak untuk memeluk agama
 Hak untuk kebebasan untuk bergerak
b. Hak asasi politik
 Hak mendirikan, menjadi anggota dan simpatisan parpol
 Hak ikut pemilu dan kampanye dalam pemilu
 Hak ikut berpartisipasi dalam pembentukan kebijakan umum
c. Hak asasi ekonomi
 Hak mendirikan koperasi
 Hak menjual, membeli, dan menyimpan barang
 Hak mendirikan badan usaha swasta

5
 Hak mengadakan transaksi bisnis
d. Hak mendapatkan persamaan hukum dan pemberitahuan ( rights of legal
aquality )
 Hak untuk menjadi pejabat
 Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum
 Hak perlindungan hukum
e. Hak sosial budaya ( sosial and cultural rights)
 Hak mendapatkan pendidikan
 Hak menikmati hasil kebudayaan
 Hak untuk mengembangkan kebudayaan
 Hak untuk mendapatkan kehidupan yang layak
f. Hak untuk mendapatkan prosedur hukum yang benar (procedural rights)
 Hak untuk mendapatkan prosedur hukum yang benar dalam penahan
penangkapan , penggeledahan dan razia
 Hak untuk mendapatkan prosedur yang benar dalam proses pengadilan
3. Sementara itu dalam UUD 1945 (amandemen I-IV UUD 1945) memuat hak asasi
manusia yang terdiri dari hak :
a. Hak kebebasan untuk mengeluarkan pendapat
b. Hak kedudukan yang sama didalam hukum
c. Hak kebebasan berkumpul
d. Hak kebebasan beragama
e. Hak penghidupan yang layak
f. Hak kebebasan berserikat
g. Hak memperoleh pengajaran atau pendidikan
4. Sementara itu secara operasional beberapa bentuk ham yang terdapat dalam UU
No.39 tahun 1999 tentang HAM sebagai berikut:
a. Hak untuk hidup
b. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan
c. Hak mengembangkan diri
d. Hak memperoleh keadilan
e. Hak atas kebebasan pribadi
f. Hak atas rasa aman
g. Hak atas kesejahteraan

6
h. Hak turut serta dalam pemerintahan
i. Hak wanita
j. Hak anak

B. DEMOKRASI

1.1 Pengertian Demokrasi

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang keputusan-keputusan penting,


baik secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang
diberikan secara bebas dari masyarakat dewasa[1].
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya
memiliki hak yang sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup
mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara ikut serta baik secara langsung atau
melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.
Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, adat dan budaya yang memungkinkan
adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Demokrasi juga merupakan
seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan beserta praktik dan prosedurnya.
Demokrasi mengandung makna penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia.
Landasan demokrasi mencakup kebebasan berkumpul, kebebasan
berserikat dan kebebasan berbicara, inklusivitas dan kebebasan
politik, kewarganegaraan, persetujuan dari yang terperintah, hak suara, kebebasan dari
perampasan pemerintah yang tidak beralasan atas hak untuk hidup, kebebasan,
dan kaum minoritas.
Kata ini berasal dari bahasa Yunani Kuno δημοκρατία (dēmokratía)
"kekuasaan rakyat", yang terbentuk dari δῆμος (dêmos) "rakyat" dan κράτος (kratos)
"kekuatan" atau "kekuasaan" pada Abad ke-5 SM untuk menyebut sistem
politik negara-kota Yunani, salah satunya Athena Klasik; kata ini merupakan antonim
dari wikt:ἀριστοκρατία (aristocratie) "kekuasaan elit". Secara teoretis, kedua definisi
tersebut saling bertentangan, namun kenyataannya sudah tidak jelas lagi.[4] Sistem
politik Athena Klasik, misalnya, memberikan kewarganegaraan demokratis kepada
pria elit yang bebas dan tidak menyertakan budak dan wanita dalam partisipasi
politik. Di semua pemerintahan demokrasi sepanjang sejarah modern,
kewarganegaraan demokratis tetap ditempati kaum elit sampai semua penduduk
dewasa di sebagian besar negara demokrasi modern benar-benar bebas setelah
perjuangan gerakan hak suara di mulai pada abad ke-19 hingga sekarang. Kata
demokrasi (democracy) sendiri sudah ada sejak Abad ke-16 se-jaman dengan sultan
banten Abdul Mahasin Muhammad Zainal Abidin, Democracy berasal dari bahasa
Prancis Pertengahan dan bahasa Latin Pertengahan lama. Tahun Masehi di mulai
dari 570 Masehi. Konsep demokrasi lahir dari Yunani kuno yang dipraktikkan dalam
hidup bernegara antara Abad ke-4 Sebelum Masehi sampai dengan Abad ke-6 SM.
Demokrasi yang dipraktikkan pada waktu itu adalah demokrasi langsung, artinya hak

7
rakyat untuk membuat keputusan-keputusan politik dijalankan secara langsung oleh
seluruh rakyat atau warga negara.
Suatu pemerintahan demokratis berbeda dengan bentuk pemerintahan yang
kekuasaannya dipegang satu orang, seperti monarki. Yang berasal dari filosofi Yunani
ini sekarang tampak ambigu karena beberapa pemerintahan kontemporer mencampur
aduk elemen-elemen demokrasi, oligarki, dan monarki. Karl Popper mendefinisikan
demokrasi sebagai sesuatu yang berbeda dengan kediktatoran atau tirani, sehingga
berfokus pada kesempatan bagi masyarakat untuk mengendalikan para pemimpinnya
yang tidak jujur atau tidak dapat dipercaya dan memberhentikan mereka tanpa perlu
melakukan revolusi.
Ada beberapa jenis demokrasi, tetapi hanya ada dua bentuk dasar. Keduanya
menjelaskan cara seluruh rakyat menjalankan keinginannya. Bentuk demokrasi yang
pertama adalah demokrasi langsung, yaitu semua warga negara berperan langsung dan
aktif dalam pengambilan keputusan pemerintahan. Di kebanyakan negara demokrasi
modern, seluruh rakyat masih merupakan satu kekuasaan berdaulat namun kekuasaan
politiknya dijalankan secara tidak langsung melalui perwakilan; yang disebut
demokrasi tidak langsung.
1.2 Macam-Macam Demokrasi
Melansir laman Sumber Belajar Kemdikbud, berdasarkan penyaluran kehendak
rakyat, prinsip ideologi, dan titik perhatian atau tujuan, macam demokrasi yang ada di
masyarakat. Berikut penjelasannya.

1. Berdasarkan Penyaluran Kehendak Rakyat


a. Demokrasi Langsung
Demokrasi langsung adalah demokrasi yang mengikutsertakan setiap warga
negaranya untuk bermusyawarah dalam menentukan kebijakan umum negara.

b. Demokrasi Tidak Langsung


Demokrasi tidak langsung adalah demokrasi yang dilaksanakan melalui sistem
perwakilan. Demokrasi jenis ini diterapkan atas pertimbangan kenyataan suatu negara
dengan jumlah penduduk yang besar, wilayah yang luas, dan permasalahan yang
semakin kompleks.

2. Berdasarkan Prinsip Ideologi


a. Demokrasi Konstitusional
Demokrasi konstitusional adalah demokrasi yang berlandaskan pada kebebasan atau
individualisme. Demokrasi ini dicirikan dengan kekuasaan pemerintah yang terbatas
dan tidak diperkenankan banyak campur tangan dan bertindak sewenang-wenang
terhadap warganya. Dalam hal ini, kekuasaan pemerintah dibatasi oleh konstitusi.

8
b. Demokrasi Rakyat
Demokrasi rakyat atau demokrasi proletar merupakan salah satu jenis demokrasi yang
berhaluan Marxisme-Komunisme. Demokrasi ini menginginkan kehidupan tanpa
adanya kelas sosial. Contohnya adalah negara Korea utara dan bekas negara Uni
Soviet.

c. Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang berlaku di Indonesia. Demokrasi ini
bersumber dari tatanan nilai sosial dan budaya dengan berasaskan musyawarah untuk
mufakat. Demokrasi ini juga mengutamakan kepentingan yang berimbang.

3. Berdasarkan Tujuan
a. Demokrasi Formal
Demokrasi formal adalah demokrasi yang menjunjung tinggi persamaan dalam bidang
politik tanpa adanya pengurangan kesenjangan dalam bidang ekonomi. Demokrasi
formal dianut oleh negara-negara liberal.

b. Demokrasi Material
Demokrasi material adalah demokrasi yang fokus pada upaya untuk menghilangkan
perbedaan dalam bidang ekonomi, di mana persamaan dalam bidang politik kurang
diperhatikan. Demokrasi jenis ini dianut oleh negara-negara komunis.

c. Demokrasi Gabungan
Macam-macam demokrasi selanjutnya adalah demokrasi gabungan yang dianut oleh
negara-negara non blok. Demokrasi gabungan berada pada jalur tengah, yakni
mengambil kebaikan dan membuang keburukan dari pelaksanaan demokrasi formal
dan material.

C. CIVIL SOCIETY (Masyarakat Madani)

1.1 Pengertian

Masyarakat madani adalah sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip moral yang
menjamin keseimbangan antara kebebasan individu untuk stabilitas masyarakat.
Inisiatif individu dan masyarakat akan berpikir, seni, pelaksanaan pemerintah oleh
hukum dan tidak nafsu atau keinginan individu.

Pengertian lain dari masyarakat madani adalah masyarakat yang beradab, menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan, dan
teknologi.

Allah SWT memberikan gambaran dari masyarakat madani dengan firman-Nya dalam
Q.S. Saba’ ayat 15:

9
Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman
mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka
dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan
bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu)
adalah Tuhan yang Maha Pengampun”.

Pengertian Masyarakat Madani Menurut Para Ahli


Berikut ini terdapat beberapa pengertian masyarakat madani menurut para ahli, terdiri
atas:

1. Mun’im (1994) mendefinisikan istilah civil society sebagai seperangkat


gagasan etis yang mengejawantah dalam berbagai tatanan sosial, dan yang
paling penting dari gagasan ini adalah usahanya untuk menyelaraskan
berbagai konflik kepentingan antarindividu, masyarakat, dan negara.
2. Hefner menyatakan bahwa masyarakat madani adalah masyarakat modern
yang bercirikan demokratisasi dalam beriteraksi di masyarakat yang
semakin plural dan  heterogen. Dalam keadan seperti ini masyarakat
diharapkan mampu mengorganisasi dirinya, dan tumbuh kesadaran diri
dalam mewujudkan peradaban. Mereka akhirnya mampu mengatasi dan
berpartisipasi dalam kondisi global, kompleks, penuh persaingan dan
perbedaan.
3. Mahasin (1995) menyatakan bahwa masyarakat madani sebagai terjemahan
bahasa Inggris, civil society. Kata civil society sebenarnya berasal dari
bahasa Latin yaitu civitas dei yang artinya kota Illahi dan society yang
berarti masyarakat. Dari kata civil akhirnya membentuk
kata civilization yang berarti peradaban. Oleh sebab itu, kata civil
society dapat diartikan sebagai komunitas masyarakat kota yakni
masyarakat yang telah berperadaban maju.
4. Istilah madani menurut Munawir (1997) sebenarnya berasal dari bahasa
Arab, madaniy. Kata madaniy berakar dari kata kerja madana yang berarti
mendiami, tinggal, atau membangun. Kemudian berubah istilah
menjadi madaniy  yang artinya beradab, orang kota, orang sipil, dan yang
bersifat sipil atau perdata. Dengan demikian, istilah madaniy dalam bahasa
Arabnya mempunyai banyak arti. Konsep masyarakat madani menurut
Madjid (1997) kerapkali dipandang telah berjasa dalam
menghadapi rancangan kekuasaan otoriter dan menentang pemerintahan
yang sewenang-wenang di Amerika Latin, Eropa Selatan, dan Eropa
Timur.
5. Hall (1998) mengemukakan bahwa masyarakat madani identik dengan civil
society, artinya suatu ide, angan-angan, bayangan, cita-cita suatu
komunitas yang dapat terjewantahkan dalam kehidupan sosial. Pada
masyarakat madani pelaku social akan berpegang teguh pada peradaban
dan kemanusiaan.

10
1.2 Civil Socicety Di Indonesia

Kata Civil Society atau masyarakat madani mempunyai banyak arti yang berbeda-
beda. Civil society di Indonesia sudaah ada sejak masa penjajahan Belanda. Civil
society lebuh merujuk kepada institusi yang non pemerintah dan  mampu untuk
mengimbangi sebuah negara. Menurut Alexiz De Toucqueville ,civil
society merupakan kekuatan dari politik sendiri, kekuatan pengimbang yang dapat
melakukan check and balance terhadap kekuatan negara. 

ciri-ciri dari masyarakat sipil yaitu kesukarerwalaan(voluntary), kewasembadaan


(self-generating), kesewadayaan (self-supporting, kemandirian yang tinggi dalam
menghadapi negara, dan berkaitan dengan norma dan nilai-nilai hukum yang diikuti
warganya.  Dan konsep dari masyarakat sipil yaitu menjadi intentitas yang dapat
memajukan diri sendiri, dapat membatasi intervensi pemerintahan maupun negara
dalam realistis yang diciptakannya, dan dapat bersikap kritis dalam dalam kehidupan
politik.

Bentuk dari civil society yaitu bermacam-macam. Seperti, lembaga swadaya


maysaralat, organisasi non pemerintah, yayasan dalam bidang kesehatan dan juga bisa
dari sekelompok orang-orang yang mempunyai respon terhadap isu sosial dan politik.

Peran Civil Societi dalam menuju negara demokratis sangat penting. Seperti pada saat
kepemimpinan Baharuddin Jusuf Habibi yang telah membentuk satu tim dengan
keputusan Presiden Nomor  198 Tahun 1998, tentang pembentukan Tim Nasional
Reformasi menuju Masyarakat Madani. Hal tersebut membuktikan bahwa peranan
masyarakat sipil sangat penting dalam negara demokrasi. Dalam hal ini Civil Society
mempunyai tiga fungsi dalam negara demokrasi yaitu : 1)Advokkasi, 2)
empowerment, dan 3) social control, yang dapat menopang terciptanya demokrasi
yang intensif.

Upaya masyarakat civil mendorong demokrasi dalam berbagai aspek pembangunan


yaitu seperti: anti korupsi, mengawasi kerja parlemen dan memperjuangkan hak
buruh.

Pada kehidupan modern seperti saat ini banyak munculnya fakta bahwa seolah olah
negara merupakan kekuatan yang paling besar, faktanya jika kita lihat bahwa negara
tidak akan maju jika tanpa adanya peran andil atau campur tangan masyarakatnya
terlebih lagi masyarakat sipil. Dalam negara demokrasi, masyarakat merupakan
pemiliki kedaulatan sejati.

Dan mengapa Civil Society dengan demokrasi mempunyai hubungan yang saling
bergantungan ? Karena masyarakat sipil tanpa adanya negara tidak dapat tumbuh
berkembang dengan baik dan begitu juga dengan negara. Negara tanpa masyarakat
sipil akan menjadi negara yang otoriter seperti halnya pada kepemimpinan Soeharto.
Pada saat kepemimpinan Soeharto civil society memang sudah ada, tetapi peran civil
society pada saaat itu sangat lemah.

11
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan
kiprahnya. Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu
hal yang perlu kita ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang
lain.Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-
undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh
seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam
pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui
hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang
pengadilan HAM. Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia
yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai anugrah dari Tuhan yang harus
dihormati, dijaga dan dilindungi oleh setiap individu.

Demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang segenap rakyat turut
serta memerintah dengan perantaraan wakil-wakilnya atau pemerintahan rakyat.Kata
“demokrasi” seiring waktu memiliki sangat banyak pengertian. Namun, diantara
banyaknya pengertian yang berbeda terdapat juga sejumlah persamaan penting yang
menunjukkan unuversalitas konsep demokrasi berdasarkan kriteria-kriteria yang
menjadi cerminan perwujudan konsep tersebut. Hendry B. Mayo, misalnya, mencatat
setidaknya ada 8 ciri utama yang harus diperhatikan untuk menilai apakah suatu
masyarakat bersifat demokratis atau tidak.

Dapat kita pahami bahwa makna dari civil society itu adalah suatu masyarakat
yang begitu partisipasi atas system demokrasi dan menjunjung tinggi hak asasi orang
lain. Hal tersebut sesuatu yang baik, yang apabila suatu parlemen (pemerintahan)
belum bisa, bahkan tidak bias menegakan system demokrasi dan hak asai manusia.. Di
sinilah kemudian civilsocietymenjadi alternatif pemecahan dengan pemberdayaan dan
pnguatan daya kontrol masyarakat terhadap kebijakan – kebijakan pemerintah yang
pada akhirnya terwujud kekuatan masyarakat sipil yang

12
DAFTAR PUSTAKA

1. https://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi
2. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5811772/8-macam-demokrasi-dan-
penjelasannya-yang-perlu-diketahui-siswa
3. https://www.studocu.com/id/document/universitas-syiah-kuala/hukum-dan-
administrasi-perencanaan/makalah-hak-asasi-manusia-ham/31682561
4. https://www.kompasiana.com/nilamsari04/61064c2606310e6653298362/civil-
society-di-indonesia
5. https://adminpublik.uma.ac.id/2021/04/06/pengertian-masyarakat-madani-menurut-
para-ahli/
6.

13

Anda mungkin juga menyukai