Hak asasi tidak mengenal perbedaan latar belakang, ras, suku bangsa, agama, pekerja,
budaya dan lainnya. Dengan demikian tidak seorang yang dapat mengambil dan mencabut atu
melanggarnya, siapaun dia, kapanpun dan dimana pun. Berdasarkan sifat seperti itu hak asasi
manusia berlaku universal, merata dan tidak dapat dialihkan kepada orang lain.
Ada pula yang mengelompokkan HAM dalam tiga kelompok besar, yaitu Hak Sipil
dan Politik, Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya, dan Hak Solidaritas. Ketiga kelompok hak
tersebut dijamin dalam UUD 1945. Hak Sipil dan Politik di antaranya adalah kemerdekaan
berserikat dan berkumpul, kebebasan menyampaikan pendapat, hak membentuk keluarga dan
melanjutkan keturunan, hak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan, hak
atas status kewarganegaraan, hak memeluk agama dan beribadat sesuai agamanya, dan lain-
lain.
Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya di antaranya adalah hak memenuhi kebutuhan
dasar, hak mendapat pendidikan, hak memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan teknologi
dan sosial budya, hak untuk bekerja, hak atas jaminan sosial, hak atas identitas budaya, dan
lain-lain. Hak solidaritas misalnya adalah hak memajukan diri dalam memperjuangkan
haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, hak untuk berkomunikasi dan
memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungannya, dan lain-lain
Selain ketiga kelompok hak tersebut, dalam UUD 1945 juga dimuat hak-hak khusus
seperti hak anak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta hak anak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Bahkan dalam UUD 1945 juga ditentukan hak-
hak yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun (non-derogable rights), yaitu hak
untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama,
hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak
untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut.
Rumusan HAM dalam UUD 1945 dapat dibagi ke dalam beberapa aspek, yaitu:
1. HAM berkaitan dengan hidup dan kehidupan;
2. HAM berkaitan dengan keluarga;
3. HAM berkaitan dengan pendidikan, ilmu pengetahuan, dan teknologi;
4. HAM berkaitan dengan pekerjaan;
5. HAM berkaitan dengan kebebasan beragama dan meyakini kepercayaan, kebebasan
bersikap, berpendapat, dan berserikat;
6. HAM berkaitan dengan informasi dan komunikasi;
7. HAM berkaitan dengan rasa am an dan perlindungan dari perlakuan
yang merendahkan derajat dan mertabat manusia;
8. HAM berkaitan dengan kesejahteraan sosial:
9. HAM berkaitan dengan persamaan dan keadilan; dan
10. HAM berkewajiban menghargai hak orang dan pihak lain.
d) Peraturan Perundang-undangan
Dalam peraturan perundangan selain dari UUD, HAM di Indonesia di atur dalam:
1) Undang-Undang (UU) No. 39 Tahun 1999 tentang HAM yang terdiri dari 11 Bab
dan 106 pasal.
2) UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM yang terdiri dari 10 bab dan 51
pasal.
3) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1998 tentang Konvensi menentang penyiksaan dan
perlakun atau penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi atau merendahkan
martabat manusia.
4) Keppres Nomor 181 Tahun 1998 tentang Komisi Nasonal Anti Kekerasan terhadap
perempuan.
5) Keppres nomor 129 tentang rencana aksi nasional HAM Indonesia
6) Intruksi Presiden No. 26 Tahun 1988 tentang penghentian penggunaan istilah
pribumi dan non pribumu dalam semua program ataupun pelaksanaan kegiatan
penyelenggaraaan pemerintah.
7) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 2 Tahun 2002 tentang tata cara perlindungan
korban dan sanki dalam pelaggaran HAM.
8) PP Nomor 3 tahun 1998 tentang kompensasi dan rehabilitasi terhadap korban
pelanggaran HAM.
6. Yang bukan merupakan hak asasi manusia yang pokok berikut ini adalah........
A. hak untuk berkumpul
B. hak hidup
C. hak kemerdekaan
D. hak memperoleh kebahagiaan
7. Hak berserikat dan berkumpul serta mengeluarkan pendapat tercantum dalam UUD
1945 pasal............
A. 28E ayat 1
B. 28E ayat2
C. 28 ayat 3
D. 28D ayat 4
8. Pasal 28A UUD 1945 menyebutkan bahwa setiap orang berhah untuk hidup,
sertaberhah mempertahankan hidup dan ..........
A. kemerdekaan
B. kehidupan
C. ketentraman
D. keinginan.
9. Setiap orang berhak atas status kewarga negaraan. Hal ini ditegaskan dalam UUD
1945 pasal......
A. 28D ayat 1
B. 28D ayat 4
C. 28G ayat 1
D. 28G ayat 2.
14. Berikut ini termasuk lembaga perlindungan dan penegakan HAM selain KOMNAS
HAM, kecuali.......
A. Kejaksaan RI
B. POLRI
C. Pengadilan HAM
D. Perusahaan Nasional.
Soal-soal Uraian
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat.
1. Jelaskan pengertian HAM?
2. Sebutkan 3 lembaga perlindungan HAM yang ada di Indonesia.
3. Jelaskan latar belakang lahirnya perundang-undangan HAM Nasional.
4. Apa yang dimaksud Komnas HAM (sebutkan pula fungsi atau perannnya)
5. Apa yang dimaksud Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (sebutkan pula fungsi atau
perannnya)
6. Apa yang dimaksud Pengadilan HAM (sebutkan pula fungsi atau perannnya)
7. Apa yang dimaksud Komisi untuk orang hilang dan Tindak Kekerasan. (sebutkan
pula fungsi atau perannnya)
Selain contoh kasus tersebut, pelanggaran hak asasi manusia juga masih banyak
terjadi dalam kehidupan sehari-hari, seperti:
·kekerasan dalam rumah tangga;
·kekerasan terhadap perempuan;
·penganiayaan;
·main hakim sendiri; dan
·pelecehan seksual.
Pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi baik yang ringan maupun berat,
kemungkinan karena beberapa faktor.
Rendahnya kesadaran hukum, kesadaran kemanusiaan, dan kesadaran politik
sehingga dapat mengakibatkan terjadinya penyalahgunaan wewenang dan memungkinkan
lahirnya kebijakan publik yang potensial menyebabkan terjadinya pelanggaran hak asasi
manusia.
1) Tingkat pendidikan yang relatif masih rendah, sehingga hak asasi manusia
hanya dinikmati oleh kalangan elite di pus at dan di daerah, sedangkan rakyat
yang sebagian besar berada di desa belum begitu merasakan kebebasan atau
tidak begitu menikmati hak-hak asasi manusia.
2) Belum membudayanya pemahaman tentang hak asasi manusia di kalangan
rakyat, terutama lapisan bawah.
Beberapa kasus pelanggaran hak asasi manusia, telah diproses melalui pengadilan
sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Tetapi ada beberapa kasus pelanggaran hak
asasi manusia berat yang belum dapat diputuskan perkaranya, disebabkan oleh beberapa hal:
1) tidak memiliki bukti awal yang memadai;
2) materi pengaduan bukan masalah pelanggaran hak asasi manusia ;
3) minimnya saksi, sehingga tidak dapat dijadikan bukti yang memadai;
4) pengaduan diajukan dengan itikad buruk;dan
5) tidak ada kesungguhan dari pihak pengadu.
Untuk menegakkan hak asasi manusia, langkah pertama adalah memasyarakatkan hak
asasi manusia ditengah-tengah masyarakat. Tujuan yang hendak dicapai dari usaha ini
antara lain adalah :
a. Agar manusia respek terhadap hak asasi manusia dan menjunjung tinggi harkat
dan martabat manusia sebagai inti hak asasi manusia.
b. Tumbuhnya kesadaran rakyat tentang hak asasi manusia.
c. Mempercepat proses demokr.atisasi sehingga dapa,t dicegah munculnya
kekuasaan yang sewenang-wenang.
2. Pendidikan HAM
Dalam rangka internalisasi nilai-nilai hak asasi manusia perlu dikembangkan dalam
kehidupan manusia sejak dini, pada sekolah, kampus, dan media masa. Sebagai suatu
tata nilai hak asasi rnanusia untuk bisa dipahami, dihayati, dan diamalkan melalui
proses yang panjang. Pembentukan sikap dan kebiasaan memerlukan ,interaksi
dengan Iingkungan di bawah' pimpinan, guru atau tokoh
masyarakat.
3. Advokasi HAM
Advokasi adalah dukungan, pembelahan, atau upaya dan tindakan yang terorganisir
dengan menggunakan peralatan demokrasi untuk menegakkan dan melaksanakan
hu.~um dan kebijakan yang dapat menciptakan masyarakat yang adil 'dan sederajat.
Tujuan advok<. . terhadap HAM adalah untuk mengubah lembaga-Iembaga
masyarakat dengan menegakkan keadilc , dan kesetaraan untuk memperoleh akses
dari tuntutan pengambilan keputusan.
4. Kelembagaan
Dalam rangka menegakkan hak asasi manusia maka pemerintah membentuk komisi
nasional hak asasi manusia. Komisi ini dimaksudkan untuk membantu
pengembangankondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia dan
meningkatkan perlindungan hak asasi manusia guna mendukung terwujudnya
Pembangunan Nasional.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut komisi hak asasi manusia telah melaksanakan
kegia an sebagai berikut:
a. Menyebarluaskan. wawasan nasional dan internasional mengenai HAM, baik
kepada masyarakat Indonesia maupun kepada masyarakat internasional.
b. Mengkaji beberapa instrumen Perserikatan Bangsa-bangsa tentang HAM denga
tujuan memberikan saran-saran mengenai kemungkinan meratifikasinya.
a. Kendala Ideologis
Salah satu hambatan yang manjadi kendala dalam menegakkan HAM adalah adanya
perbedaan pandangan antara ideologi sosialis dan ideologi Iiberalis, serta pandangan
negara berkembang tentang hak asasi mansuia.
UJI KOMPETENSI