Anda di halaman 1dari 21

HAK ASASI MANUSIA

 Disampaikan oleh EMIR HARAHAP

Pengertian dan Jenis Hak Asasi Manusia

A. Pengertian Hak Asasi Manusia


Pengetian Hak Asasi Manusia, Istilah Hak Asasi  terdiri dari dua kata, yaitu hak dan asasi.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia hak diartikan sebagai “milik, kepunyaan, kewenangan,
kekuasaan untuk berbuat sesuatu, kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut
sesuatu, derajat atau martbat” Sedangkan secara umum hak sering diarikan sebagai
kewenangan yang dimiliki manusia untuk memperoleh sesuatu, dan untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu. Sedangkan kata “asasi” diartikan sebagai dasar atau pokok. Oleh
karena itu hak asasi manusia sering diartikan hak/kewenangan dasar yang dimiliki manusia
sejak lahir (bahkan sejak dalam kandungan) sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa

Hak asasi tidak mengenal perbedaan latar belakang, ras, suku bangsa, agama, pekerja,
budaya dan lainnya. Dengan demikian tidak seorang yang dapat mengambil dan mencabut atu
melanggarnya, siapaun dia, kapanpun dan dimana pun. Berdasarkan sifat seperti itu hak asasi
manusia berlaku universal, merata dan tidak dapat dialihkan kepada orang lain.

B. Pengelompokkan Hak Asasi Manusia


Kita mengenal berberapa macam hak asasi di anataranya, sebagi berikut:
a)     Hak asasi pribadi (personal rights) yaitu meliputi hak untuk bebas menyatakan
pendapat, bebas memeluk agama, bebas bergerak dan sebagainya.
b)     Hak asasi ekonomi atau property rights , yaitu hak untuk memiliki sesuatu, membeli
atau menjual dan mamanfaatkannya.
c)      Hak asasi untuk mendapat perlakuan yang sama dalam hokum dan pemerintahan
(right of legal quality)
d)     Hak asasi politik atau political rights, yitu hak ikut serta dalam pemerintahan, hak
pilih (memilih dan dipilih) dalam pemilu.
e)     Hak asasi Sosial dan Kebudayaan (social and culture right), misalnya hak untuk
memiliki pendidikikan, mengembangkan kesenian atau kebudayaan serta hak untuk
mendapat kehidupan yang layak
f)       Hak asasi untuk mendapat perlakuan tata cara peradilan dan perlidungan hokum
(procedural rights) misalnya peraturan dalam hal penangkapan, penggeladahan,
pemeriksaan, dan lainnya.

Ada pula yang mengelompokkan HAM dalam tiga kelompok besar, yaitu Hak Sipil
dan Politik, Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya, dan Hak Solidaritas. Ketiga kelompok hak
tersebut dijamin dalam UUD 1945. Hak Sipil dan Politik di antaranya adalah kemerdekaan
berserikat dan berkumpul, kebebasan menyampaikan pendapat, hak membentuk keluarga dan
melanjutkan keturunan, hak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan, hak
atas status kewarganegaraan, hak memeluk agama dan beribadat sesuai agamanya, dan lain-
lain.
Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya di antaranya adalah hak memenuhi kebutuhan
dasar, hak mendapat pendidikan, hak memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan teknologi
dan sosial budya, hak untuk bekerja, hak atas jaminan sosial, hak atas identitas budaya, dan
lain-lain. Hak solidaritas misalnya adalah hak memajukan diri dalam memperjuangkan
haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, hak untuk berkomunikasi dan
memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungannya, dan lain-lain
Selain ketiga kelompok hak tersebut, dalam UUD 1945 juga dimuat hak-hak khusus
seperti hak anak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta hak anak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Bahkan dalam UUD 1945 juga ditentukan hak-
hak yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun (non-derogable rights), yaitu hak
untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama,
hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak
untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut.
Rumusan HAM dalam UUD 1945 dapat dibagi ke dalam beberapa aspek, yaitu:
1.             HAM berkaitan dengan hidup dan kehidupan;
2.             HAM berkaitan dengan keluarga;
3.             HAM berkaitan dengan pendidikan, ilmu pengetahuan, dan teknologi;
4.             HAM berkaitan dengan pekerjaan;
5.             HAM berkaitan dengan kebebasan beragama dan meyakini kepercayaan, kebebasan
bersikap, berpendapat, dan berserikat;
6.             HAM berkaitan dengan informasi dan komunikasi;
7.             HAM berkaitan dengan rasa am an dan perlindungan dari perlakuan
yang merendahkan derajat dan mertabat manusia;
8.             HAM berkaitan dengan kesejahteraan sosial:
9.             HAM berkaitan dengan persamaan dan keadilan; dan
10.   HAM berkewajiban menghargai hak orang dan pihak lain.

C. Peraturan Perundang-Undangan Hak Asasi Manusia


1. HAM dalam Piagam PBB
Secara umum peraturan perundang-undangan HAM yang ada di dunia mengacu
kepada Piagam PBB tentang Hak Asasi Manusia. Dalam piagam ini terdapat dokumen yang
berisi Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dan Perjanjian Hak Asasi Manusia yang
disahkan 1948. Apabila kita mengkaji UUD 1945 yang tentunya lahir sebelum
dikeluarkannya Piagam PBB tentang  HAM, beberapa pasal-pasalnya telah memuat hak-hak
asasi manusia (baca kembali dokumen UUD 1945 pertama pasal 27-34).

2. HAM dalam Perundang-Undangan di Indonesia


Setiap orang mempunyai HAM. HAM adalah hak yang melekat pada manusia karena
kodratnya sebagai manusia. Hak-hak tersebut melekat pad a diri manusia yang berarti bukan
pemberian orang lain ataupun pemberian negara, tetapi karena kelahirannya sebagai manusia.
Dari sisi agama, hak itu merupakan karunia Tuhan. Karena HAM merupakan hak yang
diperoleh saat kelahirannya sebagai manusia, maka HAM meliputi hak-hak yang apabila
dicabut atau dikurangi akan mengakibatkan berkurang derajat kemanusiaannya.
Ukuran derajat kemanusiaan selalu berkembang sesuai dengan peradaban
masyarakatnya. Jelas bahwa hak dasar pertama adalah hak hidup yang membawa konsekuensi
adanya hak lain seperti hak mendapatkan kehidupan dan pekerjaan yang layak, hak
berkeluarga dan melanjutkan keturunan, hak mendapatkan kewarganegaraan dan hak
mengeluarkan pendapat, berserikat dan berkumpul. Pada perkembangan selanjutnya, derajat
kemanusiaan juga ditentukan oleh tingkat pendidikan dan kesehatannya sehingga pendidikan
dan kesehatan pun menjadi bagian dari HAM.
Untuk menjamin perlindungan, pemenuhan, dan pemajuannya, maka HAM menjadi
salah satu materi yang utama dalam konstitusi. Pemuatan HAM dalam UUD 1945 merupakan
suatu penegasan konstitusional sekaligus memberikan kewajiban kepada penyelenggara
negara untuk melakukan perlindungan, pemenuhan, dan pemajuan HAM.
Beberapa landasan hukum pelaksnaan HAM di Indonesia di antaranya:
a) Pancasila
Dalam sila-sila Pancasila terdapat jelas perlindungan akan HAM. Dalam sila pertama
mislanya, Pancasila memberikan jaminan kebebasan bagi warga negara untuk memeluk
agama. Sila kedua menghendaki agar manusia diperlukan secara pantas, sesuai dengan
harkat, martabat dan derajatnya. Sila ketiga memberikan pedoman kepada warga negara
dalam melaksanakan hak asasi agar mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Sila
keempat Pancasila menjamin hak warga negara untuk berkumpul, berpendapat,  serta ikut
serta dalam pemerinatahan. Sedangkan sila kelima, Pancasila memberi jaminan adanya
perimbangan hak milik dengan fungsi sosial , Ini berarti, tiap-tiap orang berhak hidup
layak, dan memperoleh kesempatan yang sama untuk mendapatkan pekerjaan.

b) Pembukaan UUD 1945


Dalam pembukaan UUD 1945 jaminan HAM termuat secara jelas dalam alinea ke-1 dan
ke-4. Alina pertama terungkap bahwa setiap bangsa memiliki  hak merdeka dan
penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusian dan keadilan. Sedangkan dalam alinea ke-
4 terungkap bahwa negara hendak melindung segenap rakyat Indonesia; memajukan
kesejahteraan umum, mencerdasakan kehidupan bangsa, dan ikut serta memilihara
perdamaian dunia. Empat hal yang sekaligus menjadi tujuan negara tersebut sangat jelas
mendndung makna perlindungan akan hak asasi manusia.

c) Pasal-pasal UUD 1945


Sebelum perubahan dilakukan terhadap UUD 1945, HAM dirumuskan secara singkat
dalam beberapa pasal, yaitu persamaan di dalam hukum dan pemerintahan, hak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak, kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat, kemerdekaan memeluk agama dan beribadat, hak atas
pembelaan negara, dan hak at as pengajaran. Melalui Perubahan Kedua UUD 1945, HAM
dirumuskan secara mendetail dan lengkap. Perubahan tersebut diletakkan pada Pasal28
yang kini menjadi Pasal28, Pasal28A sampai dengan J
Dalam pasal-pasal UUD 1945; HAM diatur dalam 27 ayat (1), (2), (3); pasal 28 A-J;
pasal 29 ayat (1); (2); pasal 30 ayat (1); pasal 31 ayat (1) dan (2); pasal 32 ayat (1); pasal
33 ayat (1), (2) dan (3) dan pada pasal 34 ayat (1).

1) Pasal 27 UUD 1945, berbunyi:


(1) “Segala warga negara bersamaan kedudukan di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjungjung hukum dan pemerinatah itu dengan tidak ada kecualinya”.
 (2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
(3) “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.”
2) Pasal 28 UUD 1945
”Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan
dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”
3) Pasal 28 A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya
4) Pasal 28 B
(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah
(2) Setiap orang berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak
atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi
5) Pasal 28 C
(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan
umat manusia.
(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya
6) Pasal 28 D
(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlidungan dan kepastian hukum yang
adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum
(2) Setiap orang berhak untuk berkerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil
dan layak dalam hubungan kerja
(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalm pemerintahan
(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan
7) Pasal 28 E
(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadah menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak kembali.
(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan
sikap sesuai hati nuraninya.
(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan
pendapat.
8) Pasal 28 F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan
menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
9) Pasal 28 G
(1) Setiap orang berhak atas perlindung diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan
harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan
dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak
asasinya.
(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan
derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.
10) Pasal 28 H
(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapat
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
(2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan
(3) Setiap orang berhak atas imbalan jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan
dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat
(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh
diambil alih sewenang-wenang oleh siapapun.
11) Pasal 28 I
(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,
hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan
hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak
asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.
(2) Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yanbg bersifat diskriminatif atas dasar
apaun dan berhak mendapat perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat
diskriminatif itu.
(3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan
perkembangan zaman dan peradaban.
(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan hak asasi manusia adalah
tanggung jawab negara terutama pemerintah
(5) Untuk menegakkan dan melindungi hak asaso manusia sesuai dengan prinsip negara
hukum yang demokrastis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur dan
dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.
12) Pasal 28 J
(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
(2) Dalam menajlan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimabangan moral, nilai-nilai agama,
keamanan dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokrastis.
13) Pasal 29
(1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan yang Maha Esa
(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk berinadah menurut agama dan kepercayaannya itu.
14) Pasal 30 ayat (1)
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
15) Pasal 31
(1) Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan
(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.
16) Pasal 32 AYAT (1)
(1) Negara mamajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia
dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-
nilai budayanya.
17)  Pasal 33
(1) Perekonomian disusun sebagi usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
18)  Pasal 34
(1) Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.

d) Peraturan Perundang-undangan
Dalam peraturan perundangan selain  dari UUD, HAM di Indonesia di atur dalam:
1)     Undang-Undang (UU) No. 39 Tahun 1999 tentang HAM yang terdiri dari 11 Bab
dan 106 pasal.
2)     UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM yang terdiri dari 10 bab dan 51
pasal.
3)     Undang-undang Nomor 5 Tahun 1998 tentang Konvensi menentang penyiksaan dan
perlakun atau penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi atau merendahkan
martabat manusia.
4)     Keppres Nomor 181 Tahun 1998 tentang Komisi Nasonal Anti Kekerasan terhadap
perempuan.
5)     Keppres nomor 129 tentang rencana aksi nasional HAM Indonesia
6)     Intruksi Presiden No. 26 Tahun 1988 tentang penghentian penggunaan istilah
pribumi dan non pribumu dalam semua program ataupun pelaksanaan kegiatan
penyelenggaraaan pemerintah.
7)     Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 2 Tahun 2002 tentang tata cara perlindungan
korban dan sanki dalam pelaggaran HAM.
8)     PP Nomor 3 tahun 1998 tentang kompensasi dan rehabilitasi terhadap korban
pelanggaran HAM.

Latihan Uji Kompetensi


1. Sebutkan pengertian Hak Asasi Manusia!
2. Tuliskan 6 Macam hak asasi manusia!
3. berikan 2 comtoh hak asasi yang termasuk dalam kelompok ”property rights”
4. Kemukakan 3 pasal yang terdapat UUD 1945 yang mengemukakan tentang Hak Asasi
Manusia, serta kemukakan isi pasal tersebut!
5. Tuliskan beberapa peundang-undang selain UUD 1945 yang berkenaan dengan Hak Asasi
Manusia!

D. Lembaga Perlindungan Hak Asasi Manusia di Indonesia


Secara kelembagaan perlidungan HAN di Indonesia ditandai dengan
munculnya:
1. Komisi nasional Hak Asasi Manusia
2. Kejaksaan Rebuplik Indonesia.
3. Polisi Republik Indonesia
4. Lembaga Bantuan Hukum  dan Lembaga perlidungan Hak Asasi Manusia lainnya.

1) Komisi Nasional HAM


Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau dikenal dengan istilah
KOMNASHAM dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden No. 50 Tahun 1993 tanggal 7
Juni 1993 yang selanjutnya di atur dengan UU Nomor 39/1999 tentang Hak Asasi
Manusia.
KOMNASHAM adalah lembaga yang kedudukannya setingkat dengan
lembaga negara lainnya. Anggota KOMNASHAM terdiri dari tokoh masyarakat yang
berdedikasi (pengabdian) berintegrasi tinggf (kejujuran), dan menghayati cita-cita negara
sebagi negara hukum yang berkesejahteraan dan berintikan keadilan serta menggormati
HAM sebagai kewajiban dasar manusia.
Komnas HAM beranggotakan tokoh masyarakat yang profesional, berdedikasi
dan berintegrasi tinggi menghayati cita-cita negara hukum  dan negara kesejahteraan 
yang berintikan keadilan, menghormati hak asasi manusia dan kewajiban asasi manusia.
Tujuan KOMNASHAM adalah:
a)           Mengembangkan kondisi yang kondusif (baik) bagi pelaksanaan HAM
sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, Piagam Perserikatan Bangsa-bangsa
dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.
b)          Meningkatan perlindungan dan penegakkan HAM dan mengembangkan
pribadi manusia seutuhnyha serta menumbuhkan kemampuan berrpartsipasi
dalam berbagai bidang kehidupan
Adapun fungsi KOMNASHAM adalah mengkaji, meneliti, memberi
penyuluhan, mamantau dan melakukan meditiasi tentang HAM.
Untuk melaksanakan fungsi tersebut, tugas dan wewenang KOMNASHAM adalah:
a)     Mengamati pelaksanaan HAM kemudian menyusun menjadi sebuah laporan;
b)     Menyelidiki dan memeriksa peritiwsa yang timbul dalam masyarakat berdasarkan
sifat dan ruang lingkup yang diduga terdapat pelanggaran HAM
c)      Memanggil pihak pengadu atau korban, juga pihak yang diadukan untuk dimintai
dan didengar keterangannya.
d)     Memanggil saksi untuk diminta dan didengar kesaksiannya.
e)     Meninjau tempat kejadian atau tempat yang dianggap perlu.
f)       Memanggil pihak terkait untuk memberikan dan menyerahkan dokukmen asli
tertulis dengan persetujuan ketua pengadilan.
g)     Melakukan pemeriksaan terhadap rumah, pekarangan, bangunan, dan tempat lain
dengan persetujua ketua pengadilan.
h)     Memberikan pendapat berdasarkan persetujuan ketua pengadilan terhadap perkara
tertentu yang sedang dalam proses pengadilan

2) Polisi Republik Indonesia (POLRI)


POLRI adalah aparat sipil yang bertugas memberikan perlindungan atas jiwa,
harta benda dan hak asasi warga negara atau masyarakat Indonesia.
Tugas Pokok Polri menutut UU No 2 Tahun 2002 adalah :
a)     memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat
b)     Menegakkan hukum
c)      Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.
Untuk melaksanakan tugas penyaoman, polri berhak melakukan tindakan
preventif (pencegahan) dan represif (penanggulangan atau penindakan)
Tugas dan wewenang Polri dalam hal penyelidikan menurut pasal 7 KUHAP
adalah:
a)       menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindakan pidana
b)      menyuruh berhenti seorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal
c)       melakukan penangkapan, penahanan, penggeladahan, penyitaan, pengambilan sidik
jari, dan pemotretan terhadap seseorang.
d)      Mengambil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi
e)       Mendatangkan ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan
perkara.
3) Pengadilan HAM
Pengadilan HAM diatur dalam UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan
HAM.
Pengadilan HAM merupakan pengadilan khusus yang berada di lingkungan
peradilan umum. Pengadilan HAM berkedudukan di daerh kabupaten atau daerah kota
yang daerah hukum pengadilan negaeri yang bersangkutan.
Lingkup pengadilan HAM
1. berwenang memeriksa dan memutuskan perkara pelanggaran HAM yang berat
2. berwenang mmemeriksa dan memutuskan perkara pelanggaran HAM yang dilakukan
di luar batas teritorial wilayah negara RI oleh WNI.
Katagori pelangaran HAM Berat/kejam, yaitu:
1. Kejahatan Genosida
Kejahatan genosida adalah perbuatan yang dilakuan dengan maksud untuk
memusnahkan seluruh atau sebagaian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis,
kelompok agama dengan cara:
a)     membuhuh anggota kelompok
b)     mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota
kelompok
c)      menciptakan kondisi kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan
secara fisik baik seluruh maupun sebagian
d)     memaksa tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam
kelompok.
e)     Memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok
lain.
1. Kejahatan terhadap kemanusiaan
Kejahatan terhadap kemanusiaan adalah suatu perbuatan yang dilakukan sebagai
bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahui bahwa serangan
tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil. Serang tersebut dapat
berupa:
a)     Pembunuhan
b)     Pemusnahan
c)      Perbvudakan
d)     Pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa
e)     Perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan pisik lain secara
langsung  sewenang-wenang yang melanggar ketentuan pokok hukum
internasional
f)       Penyiksaan
g)     Pemerkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa atau bentuk-
bentuk kekerasan seksual lain yang setara.
h)     Penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang di
dasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis
kelamin, atau alasan lain yang telah dilakui secara universal sebagai hal yang
dilarang menurut hukum internasional.
i)        Penghilangan orang secara paksa
j)        Kejahatan apartheid
Pengadilan HAM tidak berwenang memeriksa dan memutuskan perkara
pelanggaran HAM yang berat yang dilakukan oleh seseorang yang berumur dibawah 18
tahun pada saat kejahatan dilakukan.

4. Lembaga Bantuan Hukum (LBH)


LBH merupakan organisasi independen yang memberi bantuan dan pelayanan
hukum kepada masyarakat, membantu para korban kejahatan HAM atau pihak-pihak lain
yang tertindas oleh ketidakadilan.
Peranan LBH di antaranya:
a)             Sebagai relawan yang membantu pihak-pihak yang membutuhkan bantuan di
bidang hukum
b)            Sebagai pembela dalam menegakkan kebenaran dan keadilan.
c)             Sebagai pembela dalam menegakkan hak asasi manusia
d)            Sebagai penyuluh dan penyebar informasi di bidang hukum dan HAM

5. Lembaga Perlindungan Hak Asasi Manusia Lainnya


Selain lembaga-lembaga yang disebutkan di atas, di masyarakat terdapat pula
lembaga perlindungan hak asasi manusia lainnya, seperti Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM). Komisi Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KONTRAS), Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia (YLKI), dan lainnya. Keberadaan lembaga tersebut salah satu
tujuannya adalah memeperjuangan hak-hak warga negara, seperti hak-hak dibidang
pendidikan, hak-hak dibidang ekonomi, hak-hak masyarakat yang tertindas, serta hak-hak
lainnya.
LATIHAN UJI KOMPETENSI

1.      Berikut ini merupakan instrumen HAM nasional, kecuali.....


A.     KOMNAS HAM
B.     Pengadilan HAM
C.     UU No. 22 Tahun 1999
D.    UU No. 39 Tahun 1999
2.      Lahirnya perundang-undangan HAM nasional terutama didorong untuk keperluan....
A.     mencegah berkembangnya paham individualisme.
B.     Mengembangkan dan memenuhi tuntutan masyarakat internasional
C.     Mengembangkan hak-hak warga negara agar sederajat dengan bangsa-bangsa
lain.
D.    Melindungi warga negara dari kesewenang-wenangan yang dilakukan penguasa  
maupun pihak lain.
3.      Dalam menjalankan fungsinya, KOMNAS HAM berperan .......
A.     melakukan penelitian berbagai instrumen HAM nasional
B.     menyelidiki perkara HAM melalui cara konsultasi, negosiasi, konsiliasi, dan
penilaian ahli.
C.     Menyebarkan wawasan mengenai HAM kepada keluarga, masyarakat saja.
D.    Mengamati pelaksanaan HAM dan menyusun laporan hasil pengamatan tersebut.

4.      Berikut ini merupakan dasar hukum HAM kecuali.........


A.     UU No. 20 Tahun 1997
B.     UU No. 8 Tahun 1998
C.     UU No. 32 Tahun 2004
D.    UU No. 39 Tahun 1999

5.      Lahirnya perundang-undangan HAM nasional terutama dilatar belakangi oleh hal-


hal berikut, kecuali........
A.     komitmen untuk melaksanakan UDHR
B.     desakan masyarakan untuk lebih mengembangkan kehidupan yang demokratis,
C.     melaksanakan amanat Tap MPR No. XVII/MPR/1998 tentang HAM,
D.    supaya hak asasi manusia perorangan tergeser oleh paham kekeluargaan.

6.      Yang bukan merupakan hak asasi manusia yang pokok berikut ini adalah........
A. hak untuk berkumpul
B. hak hidup
C. hak kemerdekaan
D. hak memperoleh kebahagiaan
7.      Hak berserikat dan berkumpul serta mengeluarkan pendapat tercantum dalam UUD
1945 pasal............
A. 28E ayat 1
B. 28E ayat2
C. 28 ayat 3
D. 28D ayat 4

8.      Pasal 28A UUD 1945 menyebutkan bahwa setiap orang berhah untuk hidup,
sertaberhah mempertahankan hidup dan ..........
A. kemerdekaan
B. kehidupan
C. ketentraman
D. keinginan.

9.      Setiap orang berhak atas status kewarga negaraan. Hal ini ditegaskan dalam UUD
1945 pasal......
A. 28D ayat 1
B. 28D ayat 4
C. 28G ayat 1
D.  28G ayat 2.

10.  Berdasarkan pasal 28J, setiap orang......


A. berhak menghormati orang lain
B. membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan
C. wajib menghormati hak asasi orang lain.
D. bebas memiliki hak yang seluas-luasnya.

11.  lembaga resmi yang bertujuan meningkatkan perlindungan dan penegakan HAM di


Indonesia adalah.....
A. Pengadilan
B. DPR
C. POLRI
D. Komnas HAM.

12.  Tugas dan wewenang Komnas HAM  adalah.........


A. mengamati pelaksanaan HAM
B. mewujudkan lembaga yang mandiri dan profesional
C. membantu menyelesaikan pelanggaran HAM di masyarakat.
D. mengadakan pengkajian, penelitian, dan penyuluhan tentang HAM

13.  Komnas HAM berkedudukan di ..........


A. Jakarta
B. Kabupaten
C. Provinsi
D. Kecamatan

14.  Berikut ini termasuk lembaga perlindungan dan penegakan HAM selain KOMNAS
HAM, kecuali.......
A. Kejaksaan RI
B. POLRI
C. Pengadilan HAM
D.  Perusahaan Nasional.

15.  Perhatikan pernyataan berikut ini


1) Pengadilan HAM bertugas dan berwenang memeriksa dan memutuskan semua
pelanggran HAM  yang terjadi di masyarakat
2) Pengadilan HAM bertugas dan berwenang memeriksa dan memutuskan perkara
pelangggaran HAM yang berat
3) Pengadilan HAM juga bertugas memeriksa dan memutuskan perkara pelangggaran
HAM yang berat yang dilakukan di luar batas teritorial Indonesia oleh Warga
Negara Indonesia
4) Pengadilan HAM juga bertugas memeriksa dan memutuskan semua pelanggran
HAM yang dilakukan di luar batas teritorial Indonesia oleh Warga Negara
Indonesia
5) Pengadilan HAM tidak berwenang memeriksa dan memutuskan pelanggaran HAM
yang dilakukan oleh seseorang yang berumur 18 tahun pada saat kejahatan dilakukan

Berdasarkan pernyataan di atas, manakah yang merupakan tugas dan wewenang


Pengadilan HAM
A. 1,2,3                                                   B. 1,3,5
C. 1,4,5                                                   D. 2,3,5

Soal-soal Uraian
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat.
1. Jelaskan pengertian HAM?
2. Sebutkan 3 lembaga perlindungan HAM yang ada di Indonesia.
3. Jelaskan latar belakang lahirnya perundang-undangan HAM Nasional.
4. Apa yang dimaksud Komnas HAM (sebutkan pula fungsi atau perannnya)
5. Apa yang dimaksud Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (sebutkan pula fungsi atau
perannnya)
6. Apa yang dimaksud Pengadilan HAM (sebutkan pula fungsi atau perannnya)
7. Apa yang dimaksud Komisi untuk orang hilang dan Tindak Kekerasan. (sebutkan
pula fungsi atau perannnya)

E. Kasus-Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia


Masalah hak asasi manusia bukan lagi masalah lokal, nasional maupun regional,
melainkan masalah universal. Hak asasi manusia menjadi milik dan kebutuhan setiap
manusia. Hal ini berarti bahwa penyelewengan dan pelanggaran hak asasi manusia
memerlukan kepedulian semua orang.
Hingga saat ini, tuntutan masyarakat akan demokratisasi dan pelaksanaan
perlindungan hak asasi manusia sudah diambang batas dan sulit dibendung. Hal tersebut dapat
dilihat dari maraknya demonstrasi ke Komnas Hak Asasi Manusia atau lembaga perlindungan
hak asasi manusia yang lain.
Tuntutan masyarakat tersebut, didasarkan pada realita, bahwa hingga saat ini berbagai
penderitaan, kesengsaraan, dan kesenjangan sosial masih nampak. Hal ini karena masih
ada perilaku tidak adil atas dasar etnik, ras, warna kulit, budaya, bahasa, agama,
golongan, jenis kelamin, dan status sosial lairtnya. Diskriminasi menyebabkan berbagai kasus
pelanggaran hak asasi manusia, baik yang terjadi di masa lalu maupun yang terjadi di masa
sekarang.
       Contohnya adalah:
 ·Kasus Tanjung Priok;
 ·Kasus Harr Konceng, Majalengka, Jawa Barat (1993);
 ·Opera si Militer di Aceh (1989-1998);
 ·Pembunuhan di lrian Jaya (1994-1995);
 ·Penghilangan Aktivis, Peristiwa 27 Juli 1996;
 ·Pembunuhan Marsinah (1994);
 ·Peristiwa Kemerdekaan Timor Timur (1999);

Selain contoh kasus tersebut, pelanggaran hak asasi manusia juga masih banyak
terjadi dalam kehidupan sehari-hari, seperti:
 ·kekerasan dalam rumah tangga;
 ·kekerasan terhadap perempuan;
 ·penganiayaan;
 ·main hakim sendiri; dan
 ·pelecehan seksual.
Pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi baik yang ringan maupun berat,
kemungkinan karena beberapa faktor.
Rendahnya kesadaran hukum, kesadaran kemanusiaan, dan kesadaran politik
sehingga dapat mengakibatkan terjadinya penyalahgunaan wewenang dan memungkinkan
lahirnya kebijakan publik yang potensial menyebabkan terjadinya pelanggaran hak asasi
manusia.
1)      Tingkat pendidikan yang relatif masih rendah, sehingga hak asasi manusia
hanya dinikmati oleh kalangan elite di pus at dan di daerah, sedangkan rakyat
yang sebagian besar berada di desa belum begitu merasakan kebebasan atau
tidak begitu menikmati hak-hak asasi manusia.
2)      Belum membudayanya pemahaman tentang hak asasi manusia di kalangan
rakyat, terutama lapisan bawah.
Beberapa kasus pelanggaran hak asasi manusia, telah diproses melalui pengadilan
sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Tetapi ada beberapa kasus pelanggaran hak
asasi manusia berat yang belum dapat diputuskan perkaranya, disebabkan oleh beberapa hal:
1)            tidak memiliki bukti awal yang memadai;
2)            materi pengaduan bukan masalah pelanggaran hak asasi manusia ;
3)            minimnya saksi, sehingga tidak dapat dijadikan bukti yang memadai;
4)            pengaduan diajukan dengan itikad buruk;dan
5)            tidak ada kesungguhan dari pihak pengadu.

latihan Uji Kompetensi


1.         Berikan contoh pelanggaran HAM di Indonesia
2.         Bagaimana pendapatmu, terhadap berbagai pelanggaran hak asasi manusia di
Indonesia?

F. Pelaksanaan HAM di Indonesia


UUD 1945 menegaskan bahwa perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan
HAM adalah tanggung jawab negara terutama pemerintah. Penegasan ini menunjukkan
betapa pentingnya peran pemerintah dalam perlindungan dan penegakan HAM. Hal itu juga
sesuai dengan makna keberadaan negara, yang tidak lain adalah untuk memenuhi hak-hak
warga negaranya. Negara diberi kekuasaan oleh rakyat sebagai pemegang kedaulatan adalah
untuk melindungi, memenuhi, dan memajukan hak-hak rakyat.
Hal itu dilatarbelakangi oleh adanya penindasan oleh para penguasa absolut dan
tirani terhadap warga negara, yang tentu saja hal itu tidak sesuai dengan martabat
kemanusiaan. Untuk itu perlindungan HAM ditujukan agar warga negara terlindungi serta
membatasi wewenang penguasa dalam menjalankan kekuasaannya. Pemajuan HAM
ditujukan untuk memberikan pengetahuan, wawasan, dan kesadaran kepada warga akan hak-
hak dasar dan kewajiban asasinya, yang dalam pemenuhannya menjadi tanggung jawab
negara. Agar semua unsur tersebut terlaksana dengan baik, pemerintah wajib menegakkan
HAM dengan merumuskan aturan, melaksanakan, dan menegakkannya secara konsisten.
Karena setiap orang memiliki HAM, bukan tidak mungkin akan terjadi benturan
antara hak satu orang dan hak orang yang lain. Jika terjadi benturan, bukan perlindungan dan
pemenuhan HAM yang terjadi, melainkan pelanggaran HAM seseorang oleh orang lain yang
juga mengatasnamakan HAM. Setiap orang juga wajib menghormati HAM orang lain dalam
tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Untuk itu diperlukan pengaturan dan pembatasan tertentu yang harus dimuat dalam
UU. Namun pembatasan tersebut semata-mata adalah untuk (a) menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain; dan (b) memenuhi tuntutan yang adil yang
sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan dan ketertiban umum
dalam masyarakat yang demokratis.

G. Sikap Positif terhadap Perlindungan HAM


Beberapa upaya Perlindungan hak asasi manusia dapat dilakukan melalui
kegiatan berikut:
1.      Sosialisasi Hak Asasi Manusia

Untuk menegakkan hak asasi manusia, langkah pertama adalah memasyarakatkan hak
asasi manusia ditengah-tengah masyarakat. Tujuan yang hendak dicapai dari usaha ini
antara lain adalah :

a.  Agar manusia respek terhadap hak asasi manusia dan menjunjung tinggi harkat
dan martabat manusia sebagai inti hak asasi manusia.
b.        Tumbuhnya kesadaran rakyat tentang hak asasi manusia.
c.         Mempercepat proses demokr.atisasi sehingga dapa,t dicegah munculnya
kekuasaan yang sewenang-wenang.
2.       Pendidikan HAM

Dalam rangka internalisasi nilai-nilai hak asasi manusia perlu dikembangkan dalam
kehidupan manusia sejak dini, pada sekolah, kampus, dan media masa. Sebagai suatu
tata nilai hak asasi rnanusia untuk bisa dipahami, dihayati, dan diamalkan melalui
proses yang panjang. Pembentukan sikap dan kebiasaan memerlukan ,interaksi
dengan Iingkungan di bawah' pimpinan, guru atau tokoh
            masyarakat.                                                                                   
3.  Advokasi HAM                                                                                        

Advokasi adalah dukungan, pembelahan, atau upaya dan tindakan yang terorganisir
dengan menggunakan peralatan demokrasi untuk menegakkan dan melaksanakan
hu.~um dan kebijakan yang dapat menciptakan masyarakat yang adil 'dan sederajat.
Tujuan advok<. . terhadap HAM adalah untuk mengubah lembaga-Iembaga
masyarakat dengan menegakkan keadilc , dan kesetaraan untuk memperoleh akses
dari tuntutan pengambilan keputusan.
4.       Kelembagaan
Dalam rangka menegakkan hak asasi manusia maka pemerintah membentuk komisi
nasional hak asasi manusia. Komisi ini dimaksudkan untuk membantu
pengembangankondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia dan
meningkatkan perlindungan hak asasi manusia guna mendukung terwujudnya
Pembangunan Nasional.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut komisi hak asasi manusia telah melaksanakan
kegia an sebagai berikut:
a.       Menyebarluaskan. wawasan nasional dan internasional mengenai HAM, baik
kepada masyarakat Indonesia maupun kepada masyarakat internasional.
b.      Mengkaji beberapa instrumen Perserikatan Bangsa-bangsa tentang HAM denga
tujuan memberikan saran-saran mengenai kemungkinan meratifikasinya.

a.       Memantau dan menyelidiki pelaksanaan hak asasi manusia serta memberikan


pe dapat, pertimbangan, dan saran kepada badan pemerintahan negara mengenai
pelaksanaan hak asasi manusia.
b.      Mengadakan kerja sama regional dan internasional dalam rangka mengajukan
dan meli dungi hak asasi manusia, KOMNAS HAM, KONTRAS, YLBHI, KPP
HAM.
5: Pelestarian Budaya yang sesuai dengan kepribadian bangsa
Keberhasilan penguasaan dan pemberdayaan hak asasi manusia suatu bangsa sangat
diten an oleh pemantapan budaya hak-tlak asasi manusia dan bangsa tersebut melalui
usaha-usaha secara sadar kepada seluruh anggota masyarakat. Pelaksanaan hak-hak
asasi manusia di Indonesia erlu memperhitungkan nilai-nilai adat istiadat, budaya,
agama, dan tradisi bangsa dengan :anpa membeda-bedakan suku, ras, ';lgama, dan
golongan.
6. Pemberdayaan Hukum
Untuk menegakkan hak asasi manusia harus ada kesiapan struktural dan kultur politik
yang ebih demokratis. Hak asasi manusia tidak mungkin dapat ditegakkan oleh
pemerintah yang represif. Eksistensi hak asasi manusia tergantung s'ejumlah faktor,
seperti :
Hukum positif dan politik.
Tingkat solidaritas politik.
C. Tingkat konsensus atas nilai-nilai tersebut.
Tingkat stabilitas politik.
Tipe sistem hukum dari pemerintah.
Tingkat perkembangan ekonomi.
Tingkat kepercayaan terhadap produk hukum badan-badan legislatif dan peradilan.
Sifat dari komunikasi internal serta faktor pendidikan dapat mendukung
pembangunan hak asasi rnanusia.
7. Pengesahan Perangkat Nasional
Untuk menegakkan dan menjamin perlindungan hak asasi manusia perlu pengesahan
perangkat-perangkat nasional hak asasi manusia. Pemerintah minimal mengesahkan
piagam hak asasi manusia sedunia (Universal Declaration of Human Rights) yang
disahkan oleh Majelis             PBB tanggal 10 Desember 1948.
Piagam ini mempunyai fungsi antara lain sebagai berikut :
Sebagai standar umum pelaksanaan hak asasi manusia untuk seluruh rakyat da
egaya.
Sebagai kode perilaku yang dapat menjadi parameter kebijakan sebuah pemerin ah~
8. Rekonsiliasi Nasional                                                                     .
Cara lain yang harus ditempuh untuk menegakkan hak asasi manusia adalah dengan
embentuk komisi kebenaran dan rekonsiliasi yang dibentuk berdasarkan undang-
undang. Komisi ini berfungsi sebagai lembaga ekstra yuridis untuk menegakkan
kebenaran dengan mengungka e 'alahgunaan kekerasan dan pelanggaran HAM
dimasa lampau demi kepentingan bangsa dan negara

Beberapa Hambatan dan -tanta'ngan utama yang sering ditemukan.dalam


penegakan hak asasi manusia di Indonesia adalah :  
a)     Masalah ketertiban dan keamanan nasional
b)     Rendahnya, kesadaran akankeberadaan  hak-hak asasi manusia yang dimiliki rang
lain yang perlu dihormati.
c)      Terbatasnya perangkat hukum dan perundang-undangan yang ada.
d)     Adanya dikotomi antara individualisme dan kolektivitis'me.
e)     Kurang berfungsinya lembaga-Iembaga penegakan hukum, seperti polisi, jaksa, dan
pengadilan.
f)       Pemahaman belum merata baik kalangan sipil maupun militer.
Secara hambatan dan tantangan yang disebutkan di atas, penegakkan HAM juga
dihadapkan pada kendala ideologis, teknis dan ekonomis.

a. Kendala Ideologis
Salah satu hambatan yang manjadi kendala dalam menegakkan HAM adalah adanya
perbedaan pandangan antara  ideologi sosialis dan ideologi Iiberalis, serta pandangan
negara berkembang tentang hak asasi mansuia.

1)     Pandangan liberal is mengenai konsepsi hak asasi manusia lebih


mengutamakan penghormatan terhadap hak-hak pribadi, sipil,dan politik.

2)     Pandangan sosialis lebih menonjolkan peran negara atau peran masyarakat,


sehingga kepentingan umum harus dikedepankan terhadap kepentingan pribadi
dan golongan.
b. Kendala Teknis

Belumdiratifikasi berbagai instrumen internasional HAM oleh negara-negara di


dunia. Walaupun sudah diratifikasi, pengawasan pelaksanaan ketentuan konvensi
masih tertunda-tunda, serta banyaknya persyaratan yang dikemukakan oleh
negara;negara yang .akan meratifikasi suatu konvensi HAM internasional.
c. Kendala Ekonomi
Ada hubungan antara kondisi ekonomi masyarakat suatu negara yang ekonominya
mapan dengan penegakan HAM. Semakin maju masyarakat semakin tinggi usaha
menegakkan hak' asasi manusia. Di negara berkembang yang secara ekonomis masih
terbelakang, pada umumnya kurang memperhatikan HAM. Negara berkembang pada
umumnya berkonsentrasi pad a bagaimana meningkatkan pembangunan
perekonomian masyarakat sehingga HAM terabaikan.

H.  Sikap Positif terhadap Penegakkan HAM di Indonesia


Setiap orang memiliki tanggung jawab untuk terlibat dalam upaya penegakan
hak asasi manusia. Walaupun secara formal tanggung jawab negara, tetapi peran
masyarakat luas sebenarnya rnemiliki dampak yang sangat besar bagi terbangunhya
kesa,daran untuk menghormati HAM. Tentu saja tanggung jawab tersebut harus diawali
dengan pemahaman akan pentingnya hak asasi manusia. Tiap orang harus memahami
bahwa martabat kemanusiaan seseorang perlu mendapat pengakuan dan perlindungan
agar keberadaannya sebagai manusia menjadi terhormat. Jika semua. orang memahami
konsep dasar semacam itu, maka akan semakin mudah untuk menyebarluaskan
pentingnya tanggung jawab masing- masing individu untuk turut aktif dalam upaya
penegakan hak asasi manusia.,
Upaya penegakan hak asasi manusia (HAM) dapat dimulai dari lingkungan
keluarga, tempat tinggal (kampung), sekolah, dan masyarakat luas.

Dalam lingkungan masyarakat luas, sikap positif terhadap upaya penegakan


hak asasi manusia dapat dilakukan antara lain dengan :
1.      Tidak mengganggu ketertiban umum.
2.      Saling r:1enjaga: dan melindungi harkat dan martabat manusia.
3.      Menghormati keberadaan masing-masing.
4.      Berkomunikasi dengan baik dan sopan.
5.      Turut membantu terselenggaranya masyarakat madani, yakni hidup berdampingan
secara damai,. sayang-menyayangi tanpa membeda-bedakal") agama, ras, keturunan
dan pandangan politiknya, serta kelompok besar tidak memaksakan kehendaknya
terh.adap kelompok yang lebih kecil dan sebaliknya kelompok yang kecil
menghormatl kelompok yang besar.  
Kita sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) wajib mendukung adanya.
upaya. penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) yang dilakukan oleh lembaga-Iem~b~ga
perlindungan HA~. Adapun dukungan tersebut
     dapat ditunjukkan antara lain dengan sikap berikut:                           
1        .Menghormati dan melaksanakan instrumen hak asasi manusia.
2        Membantu terlaksananya program penyuluhan hak-hak asasi manusia yang
dilaksanakan oleh salah satu lembagaperlindungan HAM.  
3        Mendengarkan dan melaksanakan materi penyuluhan hukum dan HAM.
4        Aktif turut serta mensosialisasikan hukum dan HAM
5        Mengharagai hak-hak kaum perempuan
6        Membantu perlindungan terhdap hak anak-anak.

UJI KOMPETENSI

Anda mungkin juga menyukai