Anda di halaman 1dari 15

PERTEMUAN KE-10

HAK ASASI MANUSIA


 Pengertian Hak Asasi Manusia
 Musthafa Keal (2002) menyatakan hak asasi manusia
merupakan hak-hak dasar yang dibawa manusia sejak lahir
yang melekat pada esensinya sebagai anugerah Allah SWT.
 Pendapat lain yang senada menyatakan bahwa hak asasi
manusia adalah hak dasar yang dibawa sejak lahir dan
melekat dengan potensinya sebagai mahluk dan wakil
Tuhan.
 Rumusan “sejak lahir” sekarang ini dipertanyakan, sebab
bunyi yang ada dalam kandungan sudah memiliki hak untuk
hidup. Oleh karena itu, rumusan yang lebih sesuai adalah
hak dasar yang melekat pada manusia sejak ia hidup.
Pengakuan terhadap HAM memiliki
dua landasan
 1) Landasan yang langsung dan pertama, yakni
kodrat manusia. Kodrat manusia adalah sama derajat
dan martabatnya. Semua manusia adalah sederajat
tanpa membedakan ras, agama, suku, bangsa dan
sebagainya.
 2) Landasan yang kedua dan yang lebih dalam:
Tuhan menciptakan manusia. Semua manusia adalah
mahluk dari pencipta yang sama yaitu Tuhan Yang
Maha Esa. Karena itu dihadapan Tuhan manusia
adalah sama kecuali nanti pada amalnya.
Istilah hak asasi manusia bermula dari Barat yang dikenal
dengan right of man untuk menggantikan natural right. Karena
istilah right of man tidak mencakup right of women maka oleh
Eleanor Roosevelt diganti dengan istilah human right yang
lebih universal dan netral.
Istilah natural right berasal dari konsep John Locke
mengenai hak-hak alamiah manusia. John Locke
menggambarkan bahwa kehidupan manusia yang asli
sebelum bernegara (state of nature) memiliki hak-hak
dasar perorangan yang alami. Hak-hak alamiah itu
merupakan hak untuk hidup, hak kemerdekaan dan hak
milik. Setelah bernegara, hak-hak dasar itu tidak lenyap
tetapi justru harus dijamin dalam kehidupan bernegara
2. Macam Hak Asasi Manusia
Berdasarkan pada undang-undang Nomor 39
Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dinyatakan
bahwa hak asasi manusia adalah seperangkat hak
yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara hukum,
pemerintah dan setiap orang demi kehormatan
serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Hak asasi manusia menurut Piagam PBB tentang
Deklarasi Universal of Human Rights 1948, meliputi
 a. Hak berpikir dan mengeluarkan pendapat,
 b. Hak memiliki sesuatu,
 c. Hak mendapatkan pendidikan dan pengajaran,
 d. Hak menganut aliran kepercayaan atau agama,
 e. Hak untuk hidup,
 f. Hak untuk kemerdekaan hidup,
 g. Hak memperoleh nama baik,
 h. Hak untuk memperoleh pekerjaan dan
 i. Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum.
Hak asasi manusia menurut Undang-undang Nomor
39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, meliputi
 a. Hak untuk hidup,
 b. Hak berkeluarga,
 c. Hak mengembangkan diri,
 d. Hak keadilan,
 e. Hak kemerdekaan,
 f. Hak berkomunikasi,
 g. Hak keamanan,
 h. Hak kesejahtraan dan
 i. Hak perlindungan
Hak asasi manusia meliputi beberapa bidang, sebagai berikut.
a. Hak asasi pribadi (personal Rights), misal, hak
kemerdekaan, hak menyatakan pendapat, hak memeluk agama.
b. Hak asasi politik (political Rights), yaitu hak untuk diakui
sebagai warga negara. Misalnya, memilih dan dipilih, hak berserikat,
hak berkumpul.
c. Hak asasi ekonomi (Property Rights) misal, hak memiliki
sesuatu, hak mengadakan perjanjian, hak bekerja, hak mendapatkan
hidup layak.
d. Hak asasi social dan kebudayaan (Social and Cultural
Rights), misalnya, mendapatkan pendidikan, hak mendapatkan
santunan, hak pensiun, hak mengembangkan kebudayaan, hak
berekspresi.
e. Hak untuk mendapat perlakuan yang sama dalam hukum
dan pemerintah (rights of Legal Equality).
f. Hak untuk mendapat perlakuan yang sama dan tata cara
peradilan dan perlindungan (Proceural Rights)
SEJARAH PERKEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA
 1) Perjuangan Nabi Musa dalam membebaskan umat
Yahudi dan perbudakan (Tahun 6000 sebelum masehi)
 2) Hukum Hammurabi di Babylonia yang member
jaminan keadilan bagi warga negara (Tahun 2000
sebelum Masehi)
 3) Socrates (469-399 SM), Plato (429-347 SM), dan
Aristoteles (384-322 SM) sebagai filsuf Yunani peletak
dasar diakuinya hak asasi masusia. Mereka mengajarkan
untuk mengkritik pemerintah yang tidak berdsarkan
keadilan, cita-cita dan kebijaksanaan.
 4) Perjuangan Nabi Muhammmad saw. Untuk
membebaskan para bayi wanita dan wanita dari
penindasan bangsa Quraisy (Tahun 600 Masehi).
HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

 Pengakuan akan hak asasi manusia di Indonesia telah


tercantum dalam UUD 1945 yang sebenarnya lebih
dahulu ada dibandingkan dengan Deklaraasi Universal
PBB yang lahir pada 10 Desember 1945. Pengakuan akan
hak asasi manusia dalam Undang-undang Dasar 1945 dan
peraturan perundang-undangan lainnya adalah sebagai
berikut.
 a. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea Pertama
 b. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea Keempat
 c. Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945
 d. Ketetapan MPR
Ketetapan MPR
Ketetapan MPR mengenai hak asasi manusia Indonesia tentang dalam
ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia.
Berdasarkan hal itu, kemudian keluarlah Undang-undang Nomor 39 Tahun
1999 tentang Hak Asasi Manusia sebagai undang-undang yang sangat
penting kaitannya dalam proses jalannya Hak Asasi Manusia di Indonesia.
Selain itu juga Undang-undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan
Hak Asasi Manusia.
Macam-macam hak asasi manusia yang tercantum dalam ketetapan
tersebut adalah
a. Hak untuk hidup,
b. Hak berkeluarha dan melanjutkan keturunan,
c. Hak keadilan,
d. Hak kemerdekaan,
e. Hak atas kebebasan informasi,
f. Hak Keamanan,
g. Hak Kesejahtraan,
h. Kewajiban,
i. Perlindungan dan pemajuan.
Ketahanan nasional Indonesia yang ada pada dasarnya merupakan
kondisi dinamik bangsa Indonesia yang memiliki sifat-sifat sebagai
berikut:
a. Manunggal. Bersifat sebagai integrator untuk mewujudkan kesatuan
yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan
nasional.
b. Dinamis. Tingkat ketahanan nasional suatu bangsa tidak tetap, tetapi
dapat meningkat dan menurun tergantung situasi serta kondisi negara
itu sendiri.
c. Mandiri. Dari sifat manunggal itu akan mewujudkan kewibawaan
nasional yang akan diperhitungkan oleh pihak lain, sehingga merupakan
daya tangkal terhadap negara lain.
d. Mengutamakan konsultasi dan kerjasama. Ketahanan nasional tidak
mengutamakan sikap adu kekuatan atau adu kekuasaan, namun
ketahanan nasional mengutamakan konsultasi dan saling menghargai
dalam pergaulan hidup berbangsa dan bernegara serta menjauhi
antagoisme dan konfrontasi.
▪Hubungan antara trigatra dan pancagatra yaitu hubungan timbale balik yang
erat yang dinamakan korelasi dan interdependensi.
▪Hubungan antar gatra dalam trigatra
1. Antara gatra geografi dan gatra kekayaan alam
2. Antara gatra geografi dan gatra kependudukan
3. Antara gatra kependudukan dan gatra kekayaan alam
Hubungan antar gatra dalam pancagatra
a. Hubungan antara gatra idiologi dengan gatra politik,ekonomi,social
budaya,dan pertahanan dan keamanan sebagai falsafah bangsa dan landasan
idiil
b. Hubungan antara gatra politik dengan gatra idiologi,ekonomi,social
budaya, dan pertahanan dan keamanan berarti menjalankan kebenaran
ideology.
c. Hubungan antara gatra ekonomi dengan gatra ideology ,politik,social
budaya,dan pertahanan dan keamanan berarti kehidupan ekonomi yang
tumbuh mantap dan merata
d. Hubungan antara gatra social budaya dengan gatra idiologi,ekonomi,
politik, dan pertahanan dan keamanan akan meyakinkan kebenaran ideology.
e. Hubungan antara gatra pertahanan dan keamanan dengan gatra
idiologi,ekonomi, politik.
Astagatra dalam pendekatan kesejahteraan dan keamanan
Peranan tiap-tiap gatra untuk kesejahteraan dan keamanan
tergantung dari sifat masing-masing gatra yakni :
1. Gatra almiah mempunyai peranan sama besar baik
untuk kesejahteraan maupun keamanan.
2. Gatra ideology,politik dan social budaya
mempunyai peranan sama besar untuk kesejahteraan
dan keamanan .
3. Gatra ekonomi relative mempunyai peranan lebih
besar untuk kesejahteraan dari pada peranan untuk
keamanan.
4. Gatra pertahanan dan keamanan relative
mempunyai peranan lebih besar untuk keamanan dari
pada peranan untuk kesejahteraan.

Anda mungkin juga menyukai