2.5. Periode 1998 – sekarang. Pada periode ini, HAM mendapat perhatian yang resmi
dari pemerintah dengan melakukan amandemen UUD 1945 guna menjamin HAM
dan menetapkan Undang – undang nomor 39 tahun 1999 tentang Hak asasi manusia.
Artinya bahwa pemerintah member perlindungan yang siginifikan terhadap
kebebasan HAM dalam semua aspek, yaitu aspek hak politik, sosial, ekonomi,
budaya, keamanan, hukum, dan pemerintahan.
D. HAM pada Tatanan Global dan di Indonesia
Sebelum konsep HAM diratifikasi PBB, terdapat bebrapa konsep utama mengenai
HAM yang telah berkembang sebelumnya, yaitu:
1. HAM menurut konsep negara-negara Barat/ liberalism
a. Ingin meninggalkan konsep negara yang mutlak
b. Ingin mendirikan federasi rakyat yang bebas, negara sebagai koordinator dan
pengawas.
c. Filosofi dasar : Hak asasi tertanam pada diri individu manusia.
d. Hak asasi lebih dulu ada daripada tatanan negara
- Hak hidup.
- Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan.
- Hak mengembangkan diri.
- Hak memperoleh keadilan.
- Hak atas kebebasan pribadi.
- Hak atas rasa aman.
- Hak atas kesejahteraan.
- Hak turut serta dalam pemerintahan
- Hak wanita.
- Hak anak.
E. HAM di Indonesia : Permasalahan dan Penegakannya
Sesuai dengan pasal 1 (3), pasal 55 dan 56 Piagam PBB upaya pemajuan dan
perlindungan HAM harus dilakukan melalui suatu konsep kerja sama
internasional yang berdasarkan pada prinsip saling ngenghormati,
kesederajata, dan hubungan antar negara serta hukum internasional yang
berlaku.
HAM di Indonesia didasarkan pada Konstitusi NKRI, yaitu : Pembukaan UUD
1945 (alenia I), Pancasila sila keempat, Batang tubuh UUD 1945 (Pasal 27,29,
dan 30), UU nomor 39/1999 tentang HAM dan UU Nomor 26/2000 tentang
Pengadilan HAM. HAM di Indonesia menjamin hak untuk hidup, hak
berkeluarga dan melanjutkan keturunan, hak mengembangkan diri, hak
memperoleh keadilan , hak atas kebebasan, hak atas rasa aman, hak atas
kesejahteraan, hak turut serta dalam pemerintahan, hak wanita dan hak anak.
Program penegakkan hukum dan HAM (PP Nomor 7 tahun 2005), meliputi
pemberantasan korupsi, anti teroris, dan pembasmian penyalahgunaan
narkotika dan obat berbahaya. Oleh sebab itu, penegakan hukum dan HAM
harus dilakukan secara tegas, tidak diskriminatif, konsisten.
Kegiatan-kegiatan pokok penegakan HAM meliputi:
- Penguatan upaya-upaya pemberantasan korupsi melalui pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Pemberantasan Korupsi Tahun
2004 – 2009.
- Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) dari Tahun 2004-2009 sebagai gerakan nasional.
- Peningkatan penegakan hukum terhadap pemberantasan tidak pidana terorisme dan penyalahgunaan narkotika serta obat
berbahaya lainnya.
- Peningkatan efektivitas dan penguatan lembaga/institusi hukum maupun lembaga yang berfungsi dan tugasnya mencegah
dan memberantas korupsi.
- Peningkatan Peningkatan efektivitas dan penguatan lembaga/institusi hukum maupun lembaga yang fungsi dan tugasnya
menegakkan hak asasi manusia
- Peningkatan upaya penghormatan persamaan terhadap setiap warga negara di depan hukum melalui keteladanan kepala
negara dan pimpinan lainnya untuk mematuhi dan menaati hukum dan hak asasi manusia secara konsisten dan konsekuen.
- Penyelenggaraan audit regular atas seluruh kekayaan pejabat pemerintah dan pejabat negara.
- Peninjauan serta penyempurnaan sebagai konsep dasar dalam rangka mewujudkan proses hukum yang lebih sederhana, cepat,
tepat, dan dengan biaya yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
- Peningkatan berbagai kegiatan operasional penegakan hukum dan hak asasi manusia dalan rangka penyelenggarakan
ketertiban sosial agar dinamika masyaeakat dapat berjalan sewajarnya.
- Pembenahan system manajemen penanganan perkara yang menjamin akses pablik, pengembangan system pengawasan yang
transparan dan akuntabel.
- Pengembangan system manajemen kelembagaan hukum yang transparan.
- Penyelamatan barang bukti akuntabilitas kinerja yang berupa dokumen/arsip lembaga negara dan badan pemerintahan untuk
mendukung penegakan hukum dan HAM
- Peningkatan koordinasi dan kerjasama yang menjamin efektivitas penegakan hukum dan HAM
- Pembaharuan materi hukum yang terkait dengan pemberantasan korupsi.
- Peningkatan pengawasan terhadap lalu lintas orang yang melakukan perjalanan baik keluar maupun masuk wilayah Indonesia
- Peningkatan fungsi intelejen agar aktifitas terorisme dapat di cegah pada tahap yang sangat dini, serta meningkatkan berbagai
operasi keamanan dan ketertiban.
- Peningkatan penanganan dan tindakan hukum terhadap penyalahgunan narkotika dan obat berbahaya melalui indentifikasi
dan memutus jaringan peredarannya, meningkatkan penyidikan, penyelidikan, penuntutan, serta menghukum para
pengedarnya secara maksimal.
F. Lembaga Penegak Hukum
Untuk membatasi masalah penegakan HAM, maka dalam Bab VII Pasal 75 UU tentang
HAM, negara membentuk komisi hak asasi manusia atau KOMNAS HAM, dan Bab XIII
pasal 100-103.
1. Komnas HAM
Komnas HAM adalah lembaga yang mandiri yang kedudukannya setingkat
dengan lembaga negara lainnya yang berfungsi melaksanakan
pengkajian,penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi hak asasi manusia.