Anda di halaman 1dari 8

1.

NEGARA HUKUM :
Negara yang penyelenggaraan kekuasaan pemerintahhnya didasarkan atas hukum dan
melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi dan dipertanggung jawabkan secara hukum
dengan berdasar suatu konstitusi atau undang – undang dasar sebagai landasan
penyelenggaraan pemerintahan

Ciri – Ciri Negara Hukum

1. Kekuasaan dijalankan sesuai dengan hukum positif yang berlaku dan Kegiatan
negara berada dibawah kontrol kekuasaan kehakiman yang efektif
2. Adanya sebuah undang-undang yang menjamin HAM sepenuhnya
3. Menuntut pembagian kekuasaan : di dalam pemerintahan penting adanya
sebuah pembagian kekuasan agar ranah dan kinerja suatu Lembaga itu jelas dan
tidak sewenang wenang dalam melaksanakan kegiatan yang dapat menimbulkan
pelanggaran HAM

Unsur – Unsur Negara Hukum

1. Hak asasi manusia dihargai sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
manusia
2. Adanya pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak itu
3. Pemerintahan dijalankan berdasarkan peraturan perundang-undangan
4. Adanya peradilan administrasi dalam perselisihan antara rakyat dengan
pemerintahannya.

4 Pedoman Pelaksanaan Negara Hukum

1. Supremasi Hukum : Adanya pengakuan normatif dari hukum, yaitu bahwa


semua masalah diselesaikan denganhukum sebagai pedoman tertinggi.
2. Persamaan dalam Hukum : Adanya persamaan kedudukan setiap orang dalam
hukum dan pemerintahan, yang diakuisecara normatif dan dilaksanakan secara
empirik.
3. Asas Legalitas : Bahwa segala tindakan pemerintahan harus didasarkan atas
peraturan perundang-undanganyang sah dan tertulis.
4. Pembatasan Kekuasaan : Adanya pembatasan kekuasaan Negara dan organ-
organ Negara dengan cara menerapkan prinsip pembagian kekuasaan secara
vertikal atau pemisahan kekuasaan secara horizontal.

1
5. Peradilan Bebas dan Tidak Memihak: Adanya peradilan yang bebas dan
tidak memihak (independent and impartial judiciary).
6. Perlindungan Hak Asasi Manusia : Adanya perlindungan
konstitusionalterhadap hak asasi manusia dengan jaminan hukum bagituntutan
penegakannya melalui proses yang adil.
7. Bersifat Demokratis : Dianut dan dipraktekkannya prinsip demokrasi atau
kedaulatan rakyat yang menjamin peranserta masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan kenegaraan, sehingga setiap peraturanperundang-
undangan yang ditetapkan dan ditegakkan mencerminkan perasaan keadilan
yanghidup di tengah masyarakat.

Tujuan Negara Hukum

1. Pencapaian Keadilan
2. Hukum adalah untuk mengatur hubungan, baik warga masyarakat maupun
Negara
3. Hukum dilaksanakan untuk mencapai kepastian

APA ITU HAM ??

Hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai
suatu anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga dan dilindungi oleh setiap
individu, masyarakat atau negara

Sejarah HAM di Dunia

1. Magna Charta

Pada awal abad ke XII kesewenang-wenangan Raja John Lackland


mengakibatkan timbulnya pemberontakan dari para Baron. Sehingga terjadi suatu
perjanjian antara Raja John dengan para Baron yang dikenal dengan Magna Charta
yang dicetuskan pada 15 Juni 1215 di Inggris yang berintikan menghiangkan hak
kekuasaan absolutisme Raja.

2. Bill Of Rights
Lahirnya Bill Of Rights merupakan undang-undang yang dicetuskan di Inggris pada
tahun 1689. Saat itu mulai timbul pandangan yang intinya bahwa manusia sama di

2
muka hukum. Pandangan tersebut memperkuat timbulnya negara hukum dan
demokrasi, serta melahirkan asas persamaan an hak ebebasan untuk menwujudkannya.
3. Deklerasi Amerika Serikat
Deklarasi Amerika Serikat dicetuskan pada tahun 4 Juli 1776, berpandangan
bahwa Hak Asasi Manusia sebagai sesuatu yang berasal dari Tuhan. Amanat
Presiden Franklin D. Roosevelt tentang empat kebebasan yang diucapkannya di
depan kongres Amerika Serikat tanggal 16 Januari 1941 yaitu :
1. kebebasan untuk berbicara dan melahirkan pikiran,
2. kebebasan memilih agama sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya,
3. kebebasan dari rasa takut, dan
4. kebebasan dari kekurangan dan kelaparan

4. Deklarasi tentang Hak Asasi Manusia di Perancis


Perjuangan hak asasi manusia di perancis di buat dalam suatu naskah yang
dikenal dengan “ Declaracion Des Droits De L Home Et Du Citoyen “ yaitu
mengenai hak – hak manusia dan warga negara yang dicetuskan pada tahun 1789.
Dimana didalamnya menyimpulkan isi deklarasi tersebut, antara lain :
1. Manusia dilahiran merdeka dan tetap merdeka,
2. Manusia mempunyai hak yang sama,
3. Manusia merdeka berbuat sesuatu tanpa merugikan pihak lain,
4. Manusia mempunyai kemerdekaan agama dan kepercayaan, dan
5. Manusia merdeka mengeluarkan pikiran.

5. Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia

Setelah perang dunia ke II, tahun 1946 disusun rancangan piagam hak-hak
asasi oleh organisasi kerja sama untuk sosial ekonomi Perserikatan Bangsa-
Bangsa yang terdiri dari 18 negara. Dua tahun kemudian, tanggal 10 Desember
1948 Sidang Umum PBB yang diselenggarakan di Istana Chailot,Paris. Karya itu
berupa pernyataan Sedunia tentang Hak-Hak Asasi Manusia yang terdiri dari 30
pasal. Di dalam Universal Declaration Of Human Rights mencantumkan, Bahwa
setiap orang mempunyai hak, diantaranya [3] :

3
1. Hak hidup,
2. Hak kemerdekaan dan keamanan badan,
3. Hak diakui kepribadiannya,
4. Hak mendapatkan asylum,
5. Hak masuk dan keluar wilayah suatu negara,
6. Hak mendapatkan suatu kebangsaan,
7. Hak mengutarakan pikiran dan perasaan,
8. Hak bebas memeluk agama,
9. Hak mengeluarkan pendapat
10. Hak mendapat jaminan social

Sejarah HAM di Indonesia

1. Pada Masa Prakemerdekaan

Pemikiran modern tentang HAM di Indonesia baru muncul pada abad ke-19.
Orang Indonesia pertama yang secara jelas mengungkapkan pemikiran mengenai
HAM adalah Raden Ajeng Kartini. Pemikiran itu diungkapkan dalam surat-surat
yang ditulisnya 40 tahun sebelum proklamasi kemerdekaan.

2. Pada Masa Orde Lama


Gagasan mengenai perlunya HAM selanjutnya berkembang dalam sidang
BPUPKI. Tokoh yang gigih membela agar HAM diatur secara luas dalam UUD
1945 dalam sidang itu adalah Mohammad Hatta dan Mohammad Sukiman.
Tetapi, upaya mereka kurang berhasil. Hanya sedikit nilai-nilai HAM yang
diatur dalam UUD 1945. Sementara itu, secara menyeluruh HAM diatur dalam
Konstitusi RIS dan UUDS 1950.
3. Pada Masa Orde Baru

Pelanggaran HAM pada masa orde baru mencapai puncaknya. Ini terjadi
terutama karena HAM dianggap sebagai paham liberal (Barat) yang
bertentangan dengan budaya timur dan Pancasila. Karena itu, HAM hanya diakui
secara sangat minimal. Komisi Hak Asasi Manusia dibentuk pada tahun 1993.

4
Namun, komisi tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik karena kondisi
politik.

4. Pada Masa Reformasi

Membaiknya iklim kebebasan dan lahirnya berbagai dokumen HAM yang lebih
baik dengan adanya dokumen penting meliputi UUD 1945 hasil amendemen,
Tap MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia, UU No. 39 tahun
1999 tentang Hak Asasi Manusia, dan UU No. 26 tahun 2000 tentang Pengadilan
Hak Asasi Manusia.

Ciri – Ciri Hak Asasi Manusia

Berikut ini adalah ciri khusus Hak Asasi Manusia:

1. HAM tidak diberikan kepada seseorang, melainkan merupakan hak semua orang,
baik itu hak sipil, hak politik, hak ekonomi, hak sosial, dan hak budaya.
2. HAM tidak dapat dicabut, dihilangkan, atau diserahkan
3. HAM bersifat hakiki, yaitu hak yang sudah ada sejak manusia lahir ke dunia
4. HAM sifatnya universal sehingga berlaku bagi semua manusia tanpa memandang
status, suku, gender, dan berpedaan lainnya.

Jenis Hak Asasi Manusia

a. Hak Asasi Pribadi (Perseonal Rights) Hak Asasi Pribadi adalah hak yang meliputi
kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan memeluk agama, kebebasan bergerak,
kebabasan dalam untuk aktif setiap organisasi atau perkumpulan dan sebagainya
b. Hak Asasi Ekonomi (Property Rights) Hak Asasi Ekonomi adalah Hak untuk
memiliki, membeli dan menjual, serta memanfaatkan sesuatu.
c. Hak Asasi Politik (Politik Rights) Hak Asasi Politik adalah hak ikut serta dalam
pemerintahan, hak pilih maksunya hak untuk dipilih contohnya : mencalonkan
sebagai Bupati , dan memilih dalam suatu pemilu contohnya memilih Bupati atau
Presiden), hak untuk mendirikan parpol, dan sebagainya
d. Hak Asasi Hukum (Rights Of Legal Equality) Hak Asasi Hukum adalah hak untuk
mendapatkan perlakukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan

5
e. Hak Asasi Sosial dan Budaya (Social and Culture Rights)Hak Asasi Sosial
dan Budaya adalah hak yang menyangkut dalam masyarkat yakni untuk
memilih pendidikan, hak untuk mengembangkan kebudayaan dan sebagainya
f. Hak Asasi Peradilan (Procedural Rights) Hak Asasi Peradilan adalah hak untuk
mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan (procedural rights),
misalnya peraturan dalam hal penahanan, penangkapan dan penggeledahan

Landasan Hukum HAM di Indonesia

1. Pancasila
2. Pembukaan UUD 1945
3. Batang Tubuh UUD 1945
4. UU No 39 Tahun 1999
5. Peraturan Perundang – Undangan lainnya
6. Hukum Internasional Tentang HAM yang Sudah Diratifikasi di
Indonesia

KASUS DAN LEMBAGA PERLINDUNGAN HAM

1. Kasus pelanggaran HAM yang bersifat berat, meliputi :


 Pembunuhan masal (genosida)
 Pembunuhan sewenang-wenang atau di luar putusan pengadilan
 Penyiksaan
 Penghilangan nyawa orang secara paksa
 Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis
 Kasus Tanjung Priok (1984) Kasus tanjung Priok terjadi tahun 1984 antara aparat
dengan warga sekitar yang berawal dari masalah SARA dan unsur politis. Dalam
peristiwa ini diduga terjadi pelanggaran HAM dimana terdapat rarusan korban
meninggal dunia akibat kekerasan dan penembakan
 Kasus terbunuhnya Marsinah, seorang pekerja wanita PT Catur Putera
Surya Porong, Jatim (1994) Dia meninggal secara mengenaskan dan diduga
menjadi korban pelanggaran HAM berupa penculikan, penganiayaan dan
pembunuhan.

6
 Kasus Pembunuhan Aktivis HAM Munir Kasus munir merupakan contoh lemahnya
penegakkan HAM di Indonesia. Kasus Munir juga merupakan hasil dari sisa-sisa
pemerintahan orde baru yang saatitu lebih bersifat otoriter. Seharusnya kasus Munir
ini dijadikan suatu pelajaran untuk bangsa ini agar meninggalkan cara-cara yang
bersifat otoriter karena setiap manusia atau warga Negara memiliki hak untuk
memperoleh kebenaran, hak hidup, hak memperoleh keadilan, dan hak atas rasa aman

2. Kasus pelanggaran HAM yang biasa, meliputi :


 Pemukulan
 Penganiayaan
 Pencemaran nama baik
 Menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapatnya
 Menghilangkan nyawa orang lain

LEMBAGA PERLINDUNGAN HAM

o Komnas HAM
o Pengadilan HAM
o Lembaga Bantuan Hukum (LBH)
o Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum Perguruan Tinggi

HUBUNGAN HUKUM DAN HAM

Bagaikan Mata Uang yang memiliki dua sisi yang tidak dapat dipisahkan

UPAYA PENEGAKAN HAM

o Mengadakan Langkah Konkrit dan Sistematik


o Mengatur Mekanisme perlindungan HAM secara terpadu
o Meningkatkan peran aktif media massa
o Meningkatkan hubungan dengan Lembaga yang menangani HAM

7
8

Anda mungkin juga menyukai