Anda di halaman 1dari 12

RULE OF LAW DAN HAM

KELOMPOK 5 :

-FANI FADILAH

-FEBIOLA ABDI
WIGUNA

-DELA NUR PRATIWI


RULE OF LAW
Rule of Law adalah gerakan masyarakat yang menghendaki bahwa kekuasaan raja
maupun penyelenggara negara harus dibatasi dan diatur melalui suatu peraturan
perundang-undangan dan pelaksanaan dalam hubungannya dengan segala
peraturan perundang-undangan.

Sulit menentukan pengertian “Rule of Law” secara universal, karena setiap


masyarakat dapat menafsirkan secara berbeda. Pada hakekatnya pengertian
“Rule of Law” tidak hanya sekadar adanya konstitusi yang membatasi
kekuasaan dalam negara.Tetapi lebih luas dari itu, konstitusi dijadikan
sebagai perwujudan hukum tetrtinggi yang harus dipatuhi oleh negara dan
pejabat pemerintah di negara itu.“Rule of Law” dikenal pada permulaan
abad ke-20 dengan melalui suatu organisasi internasional Nongovermental
dari Jurist berpusat di Geneva dan diterima umumnya oleh negara Anglo-
Saxon
UNSUR RULE OF LAW MENURUT
ALBERT VENN DICEY:
-Supremasi aturan-aturan hukum

-Kedudukan yang sama di muka

-hukumTerjaminnya hak-hak asasi


manusia oleh UU serta keputusan-
keputusan uu
HAK ASASI MANUSIA
UU No. 39 Tahun 1999
Menurut UU No. 39 tahun 1999 HAM ialah seperangkat hak yang melekat pada hakikat
setiap keberadaan manusia yang merupakan makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Hak
merupakan anugerah-Nya yang haruslah untuk dihormati, dijunjung tinggi, serta
dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang untuk kehormatan serta
perlindungan harkat martabat manusia

John Locke
HAM merupakan suatu hak yang diberikan langsung oleh Tuhan
yang bersifat kodrati. Artinya adalah hak yang dimiliki oleh setiap
manusia menurut kodratnya dan tidak dapat dipisahkan
hakikatnya, sehingga sifatnya adalah suci.

Mahfudz M.D.
HAM merupakan hak yang sudah melekat pada martabat setiap
manusia dan hak tersebut sudah dibawa pada saat sejak lahir ke
dunia dan pada hakikatnya hak tersebut memiliki sifat kodrati.

HAM
Hak asasi manusia dalam pengertian umum adalah hak-hak dasar yang dimiliki setiap
pribadi manusia sebagai anugerah Tuhan yang dibawa sejak lahir.
MACAM-MACAM HAM
Hak Asasi Pribadi
Hak asasi pribadi ialah hak yang masih berhubungan dengan kehidupan pribadi
manusia.
Hak Asasi Politik
Hak asasi politik ialah hak yang berhubungan dengan kehidupan politik
Hak Asasi Hukum
Hak asasi hukum ialah kesamaan kedudukan dalam hukum dan juga pemerintahan,
yaitu hak yang berhubungan dengan berbagai kehidupan hukum dan juga
pemerintahan.
Hak Asasi Ekonomi
Hak asasi ekonomi ialah hak yang berhubungan dengan berbagai kegiatan
perekonomian.
Hak Asasi Peradilan
Hak asasi peradilan ialah hak untuk diperlakukan sama terhadap tata cara pengadilan
Hak Asasi Sosial Budaya
Hak asasi sosial budaya ialah hak yang brhubungan dengan kehidupan dalam
bermasyarakat.
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN HAM DI DUNIA
1. Magna Charta
Magna Charta (1215) merupakan piagam kesepakatan antara para bangsawan dengan
Raja John di Inggris. Kesepakatan ini menyatakan bahwa raja memberi jaminan
beberapa hak untuk para bangsawan dan keturunannya. Hak tersebut di antaranya
adalah hak untuk tidak dipenjara tanpa proses pemeriksaan pengadilan. Hak tersebut
menjadi bagian dari sistem konstitusional Inggris sejak saat itu.

2. Revolusi Amerika
Revolusi Amerika merupakan peristiwa perjuangan rakyat Amerika Serikat dalam
melawan Inggris sebagai penjajah kala itu. Hasil dari peristiwa ini adalah Declaration of
Independence dan Amerika Serikat merdeka pada 4 Juli 1776.

3. Revolusi Perancis
Revolusi Prancis (1789) merupakan peristiwa pemberontakan rakyat Perancis
terhadap rajanya sendiri karena dianggap telah bertindak absolut dan sewenang-
wenang. Peristiwa ini menghasilkan Pernyataan Hak-hak Manusia dan Warga Negara
yang memuat tentang hak kebebasan, kesamaan, dan persaudaraan.
Perkembangan Pemikiran Ham Di Indonesia

Perkembangan HAM di indonesia terbagi dalam dua periode


1. Periode sebelum kemerdekaan (1908-1945) Lahirnya HAM pada periode
ini tidak lepas dari penyebab pelanggaran HAM oleh penjajahan kolonial
Belanda dan Jepang sehingga muncul pergerakan-pergerakan yang membela
HAM. Boedi Oetomo yang mengawali organisasi pergerakan nasional mula-
mula yang menyuarakan kesadaran berserikat dan mengeluarkan pendapat
melalui petis-petisi yang ditujukan kepada pemerintah kolonial maupun
lewat tulisan di surat kabar. Selain Boedi Oetomo (1908), juga terdapat
organisasa lain seperti :
- Sarekat Islam (1911),
- Indische Partij (1912),
- Partai Komunis Indonesia (1920)
- Perhimpunan Indonesia (1925),dan
- Partai Nasional Indonesia (1927)Puncak perdebatan punn terjadi
dalam sidang BPUPKI.
2. Masa Kemerdekaan
a. Masa Orde Lama
Pemikiran tentang pentingnya hak asasi manusia berikutnya berkembang dalam Sidang
BPUPKI. Beberapa tokoh Indonesia menginginkan supaya hak asasi manusia diatur
dengan jelas dalam UUD 1945. Namun, usaha mereka kurang berhasil. Persoalan HAM
hanya sedikit diatur dalam UUD 1945. Di sisi lain, UUDS 1950 dan Konstitusi RIS
sebenarnya mengatur persoalan HAM secara menyeluruh, tetapi kedua konstitusi
tersebut tidak berlaku lama.
b. Masa Orde Baru
Masa Orde Baru merupakan puncak pelanggaran HAM di Indonesia. Gagasan
mengenai HAM dianggap sebagai paham liberal yang tidak sesuai dengan Pancasila dan
budaya timur. Komisi Hak Asasi Manusia pun dibentuk pada tahun 1993. Akan tetapi,
komisi tersebut tak dapat berfungsi secara baik karena kondisi politik pada waktu itu.
Banyak pelanggaran HAM terjadi kala itu, bahkan diduga ada pelanggaran HAM berat
yang terjadi waktu itu. Hal itu mendorong timbulnya reformasi sebagai pengganti masa
Orde Baru.
c. Masa Reformasi
Pada era reformasi, pemikiran tentang HAM mengalami kemajuan. Berbagai dokumen
HAM lahir, di antaranya adalah UUD 1945 hasil amandemen.
Hak Dan Kewajiban Warga Negara
Pendidikan Berpendapat Kesaamaan Dalam Hukum

Memeluk Dan
Menikah Kehidupan Yang Layak
Menjalankan Agama
menghargai
orang lain

Tunduk atas
pembatasan pembelaan
hak negara
kebebasan

Kewajiban

mengikuti
membayar
pendidikan
pajak
dasar

menaati
peraturan
Peristiwa Pelanggaran Hak Asasi
Manusia Di Indonesia

1. Kasus Tanjung Priok (1984)


2. Kasus Perbunuhnya Marsinah, Seorang Pekerja Wanita Pt Catur
Putera Surya Porong, Jatim (1994)
3. Peristiwa Penculikan Para Aktivis Politik (1998)
4. Peristiwa Aceh (1990)
5. Kasus Trisakti Dan Semanggi
6. Kasus Bom Bali
7. Kasus Pembunuhan Munir

Anda mungkin juga menyukai