Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ardi Arfian

NIM : 2010312110031
Tugas : Mereseume materi HAM dan Rule of Law

A. Hak Asasi Manusia (HAM)


Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang dimiliki manusia, sesuai dengan
kodratnya.Menurut ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1988 bahwa hak asasi manusia
adalah hak dasar yang melekat pada diri manusia secara kodrati, universal, dan abadi
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
Sejarah singkat timbulnya HAM.
1. Inggris
Magna Charta (1215) : terlahir karena protes keras kalangan bangsawan atas
pemerintahan John Lackland (1199-1216),seorang raja inggris yang pada waktu itu
bertindak sewenang-wenang.
Petition Of Right (1628) : perselisihan raja Charles 1 dengan parlemen yang
terdiri dari utusan rakyat (The House Of Common).
Bill Of Right (1689) : ditandatangani oleh raja Willem III sebagai hasil dari The
Glorious Revolution.
2. Peancis
Trias Politica : disusun oleh Montesque yang berisi tentang pemisahan kekuasaan
antara legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Declaration des Droits de’L Home et du Citoyen : pernyataan HAM dan warga
negara, diumumkan pada tanggal 27 Agustus 1789.

3. Amerika Serikat
The Four Freedom :
- Freedom of Speech : kebebasan berbicara
- Freedom of Religion : kebebasan beragama
- Freedom of Fear : kebebasan dari rasa takut
- Freedom of Want : kebebasan dari kemlaratan
Universal Declaration of Human Right (pernyataan sedunia tntang hak asasi manusia)
dideklarasikan pada tanggal 10 desember 1948 oleh PBB. Deklarasi ini merupakan
pelaksanaan umum yang baku bagi semua bangsa dan negara agar menjamin
pengakuan dan pelaksanaan hak-hak kebebasan secara umum dan efektif.

B. Hak Asasi Manusia di Indonesia


Sejak kemerdekaan tahun 1945 sampai sekarang, di Indonesia telah berlaku 3 UUD
dalam 4 periode, antara lain :

1. Periode 18 agustus 1945 sampai 27 desember 1949 berlaku UUD 1945.


2. Periode 27 desember 1949 sampai 17 agustus 1950 berlaku konstitusi Republik
Indonesia Serikat.
3. Periode 17 agustus 1950 sampai tahun 1959 berlaku UUDS 1950.
4. Periode 5 juli 1959 sampai sekarang berlaku UUD 1945.

Dalam UUD 1945 butir-buti hak asasi manusia hanya tercantum beberapa saja.
Sementara konstitusi RIS 1945 dan UUDS 1950 hampir bulat-bulat mencantumkan isi
deklarasi HAM dari PBB.

Pada awal orde baru, salah satu tujuan pemerintah adalah melaksanakan hak asasi
manusia yang tercantum dalam UUD 1945 serta berusaha untuk melengkapinya. Tugas
untuk melengkapi HAM ini ditangani oleh panitia MPRS yang kemudian menyusun
rancangan piagam hak asasi manusia serta hak dan kewajiban warga negara yang dibahas
dalam sidang MPRS tahun 1968.

C. Rule Of Law
Rule of law merupakan suatu doktrin dalam hukum yang mulai muncul pada abad ke
19 bersamaan dengan kelahiran negara konstitusi dan demokrasi, kehadirannya boleh
disebut dengan reaksi dan koreksi terhadap negara absolut. Rule of law lahir dengan
semangat yang tinggi, bersama-sama dengan demokrasi, parlemen dan lain-lain, kemudian
mengambil alih dominasi dari golongan-golongan gereja, ningrat, prajurit dan kerajaan.
Rule of law (Fried Man,1959) dibedakan antara :
1. Pengertian formal (in the formal sence) yaitu ‘organized public power’ atau
kekuasaan umum yang terorganisasikan.
2. Pengertian hakiki (ideological sense) erat hubungannya dengan ‘menegakkan rule of
law’ karena menyangkut ukuran-ukuran tentang hukum yang baik & buruk.
Namun diakui bahwa sulit untuk memberikan pengertian Rule of law, tapi pada intinya
tetap sama, bahwa Rule of law harus menjamin apa yang oleh masyarakat/bangsa yang
bersangkutan dipandang sebagai keadilan, khususnya keadilan sosial (Sunarjati
Hartono,1982). Dalam penelitian historis komparatifnya di Inggris, Belanda dan AS
tentang Rule of Law, Sunarjati Hartono:
1. Setiap bangsa memiliki faham rule of law yang berbeda-beda.
2. Penegakan rule of law tidak dg sendirinya mengakibatkan tegaknya negara hukum.
3. Penegakan rule of law harus diartikan secara hakiki (materiil) yaitu pelaksanaan dari
just law agar terciptanya negara hukum yg membawa keadilan bagi seluruh
rakyatnya.
4. Pelaksanaan rule of law & terjaminnya negara hukum (inggris), tidak saja warga
negaranya yg tunduk pada hukum, melainkan pemerintahannya juga sebagai
‘untergeordnet’ pada hukumnya.
5. Faham rule of law di Inggris diletakkan pada hubungan antara hukum & keadilan di
Amerika pada HAM & di Belanda lahir dari faham kedaulatan negara.

 Prinsip-prinsip secara formal (in the formal sense) Rule Of Law tertera dalam UUD
1945 dan pasal-pasal UUD negara RI tahun 1945. Inti dari Rule Of Law adalah
jaminan adanya keadilan bagi masyarakatnya, khususnya keadilan sosial.Prinsip-
prinsip Rule of Law Secara Formal (UUD 1945) :
1. Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1: 3)
2. Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu tanpa kecuali (pasal 27:1)
3. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan sama di hadapan hukum (pasal 28 D:1)
4. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil
dan layak dalam hubungan kerja ( pasal 28 D: 2)

 Prinsip-prinsip Rule of Law secara Materiil/ Hakiki :


1. Berkaitan erat dengan the enforcement of the Rule of Law
2. Keberhasilan the enforcement of the rule of law tergantung pada kepribadian
nasional masing-masing bangsa (Sunarjati Hartono, 1982)
3. Rule of law mempunyai akar sosial dan akar budaya Eropa (Satdjipto Rahardjo,
2003)
4. Rule of law juga merupakan suatu legalisme, aliran pemikiran hukum,
mengandung wawasan sosial, gagasan tentang hubungan antarmanusia,
masyarakat dan negara.
5. Rule of law merupakan suatu legalisme liberal (Satdjipto Rahardjo, 2003).

 Ciri Utama Rule of Law:


1. Lahir dari kandungan “negara konstitusi” yang kemudian memunculkan “doktrin
egalitarian”
2. Menjadi doktrin dengan semangat dan idealisme yang tinggi seperti “supremasi
hukum” dan “kesamaan semua orang di hadapan hukum”

Anda mungkin juga menyukai