Anda di halaman 1dari 24

RULE OF LAW

DAN
HAK AZASI MANUSIA
1. Pengertian Rule of Law dan
Negara Hukum
• Sulit menentukan pengertian “Rule of Law” secara universal, karena setiap masyarakat dapat
menafsirkan secara berbeda.

• Pada hakekatnya pengertian “Rule of Law” tidak hanya sekadar adanya konstitusi yang
membatasi kekuasaan dalam negara.

• Tetapi lebih luas dari itu, konstitusi dijadikan sebagai perwujudan hukum tetrtinggi yang harus
dipatuhi oleh negara dan pejabat pemerintah di negara itu.

• “Rule of Law” dikenal pada permulaan abad ke-20 dengan melalui suatu organisasi
internasional Nongovermental dari Jurist berpusat di Geneva dan diterima umumnya oleh
negara Anglo-Saxon
1. Pengertian Rule of Law dan
Negara Hukum (lanjutan)
• Bagi negara Indonesia ditentukan secara Yuridis Formal bahwa negara
Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas Hukum.
• Hal ini tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV.
• Pada pengertian UUD 1945 jelas dinyatakan bahwa Indonesia adalah negara
hukum atau Rechsstaat dan bukan negara kekuasaan atau Machsstaat.
• Dalam Rechsstaat, hukumlah yang menjadi komando tertinggi dalam
hukum itu sendiri.
• Berdasarkan ini, Negara Indonesia pada hakikatnya bedasarkan atas
penganut “Rulr of Law, and of Man” yang sejalan dengan pengertian
nomocrate, yaitu kekuasaan yang dijalankan oleh hukum atau nomos.
2. Prinsip – Prinsip Rule Of Law

Albert Venn Dicey merperkenalkan the rule of law yang


secara sederhana diartikan sebagai suatu keteraturan
hukum. Menurut dicey the rule of law memiliki tiga
unsur yang fundamental yaitu :

1. Supremasi aturan hukum

2. Kedudukan sama didepan hukum

3. Terjaminnya hak asasi manusia dalam undang –


undang.
Menurut Djokosoetono Rule Of Law berbeda dengan rechtsstaatgedache. Rule of Law

memiliki tiga unsur yaitu :

1. Supremacy of law

2. Equality before law

3. Konstitusi berdasarkan hak – hak dasar.

Maksud dari masing- masing unsur the rule of law, adalah :

1. Supremacy Of Law , maksudnya adalah tidak ada lagi kekuasaan sewenang – wenang,

semua harus taat dan tunduk pada undang – undang.

2. Equality Before Law, maksudnya adalah persamaan hukum, disini tidak terdapat

diskriminasi dalam hukum.

3. Konstitusi Yang Berdasarkan Gondrechten,maksudnya adalah the rule of law harus

menjamin apa yang oleh masyarakat/bangsa yang bersangkutan dipandang sebagai

keadilan.
Symposium Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tanggal 8 mei 1996 tentang Indonesia Negara

hukum, yang berkesimpulan sebagai berikut :

I. Negara Republik Indonesia adalah suatu Negara hukumyang berdasarkan Pancasila.

II. Ciri – cirri bagi suatu Negara hukum adalah :

– Pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia

– Peradilan yang bebas dan tidak memihak

– Legalitas

III. memuat beberapa penyimpangan – penyimpangan dimasa yang lampau didalam bidang

ketatanegaraan , hukum pidana dan pelanggaran hak – hak asasi manusia .

IV. Usul – usul untuk mengembalikan kewibawaan Negara republik Indonesia sebagai Negara

hukum, diantaranya jaminan pengakuan hak –hak asasi manusia dalam penciptaan dan penegakan

hukum.
Indonesia sebagai negara yang menganut sistem konstitusional
dasar-dasar itu tertanam secara mantap dalam UUD 1945. Kita lihat
dalam pembukaan UUD tersebut, yang diantara lain berbunyi:”…
maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam
suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia”.

Dalam batang tubuh Undang-Undang dasar 1945, kita dapat


melihat dalam pasal 4 ayat 1 yang berbunyi:”Presiden Republik
Indonesia memegang kekuasaan Pemerintahan menurut Undang-
Undang Dasar”.Dalam pasal 9: “…Memegang teguh Undang-
Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan
peraturannya dengan selurus-lurusnya”.
Ketentuan-ketentuan tersebut dipertegas lagi oleh pasal 27 yang
berbunyi: “segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam
hukumdan pemerintahan itu tidak ada kecualinya”. Sedangkan
penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 menegaskan secara jelas
bahwa: negara Indonesia berdasarkan atas hukum (rechtsstaat), tidak
berdasarkan kekuasaan belaka (machtstaat), dan selanjutnya
dinyatakan bahwa Pemerintahan atas dasar sistem konstitusional
(hukum dasar), tidak bersifat absolutisme(kekuasaan yang tidak
terbatas). Dengan pengakuan bahwa kita adalah negera hukum dan
berpemerintahan konstitusional, berarti bahwa secepatnya penguasa
harus membentuk pemerintahan yang berdasarkan perwakilan.
Bukti-bukti bahwa kita sebagai negara hukum telah
dikemukakan secara tegas menyatakan bahwa pemerintahan
Indonesia adalah suatu pemerintahan yang berdasarkan atas sistem
perwakilan dan sesuai sekali dengan apa yang ditentukan oleh
International Commission of Jurist, yang berarti bahwa
pemerintahan yang berdasar atas perwakilan adalah suatu
pemerintahan yang kekuasaannya berasal dari tangan rakyat, yang
mana kekuasaan dilakukan melalui perwakilan yang dipilih secara
bebas dan bertanggung jawab padanya.Juga persyratan-persyaratan
yang dikemukakan oleh International Commission of Jurist adalah
sesuai dan kita menghayati hal itu.
Syarat-Syarat Pemerintahan
yang Demokratis di Bawah
Rule of Law yang Dinamis

1. Proteksi (pelindungan) konstitusional, artinya selain menjamin hak-hak


individual, konstitusi harus pula menentukan teknik-prosedural untuk
memperoleh perlindungan atas hak-hak yang dijamin.

2. Pengadilan yang bebas dan tidak memihak.

3. Pemilihan umum yang bebas.

4. Kebebasan untuk menyatakan pendapat

5. Kebebasan berserikat/ berorganisasi dan beroposisi.

6. Pendidikan kewarganegaraan (civic).


Inti dari rule of law adalah jaminan adanya keadilan
bagi masyarakatnya, khususnya keadilan sosial.
Prinsip-prinsip rule of law di dalam Pembukaan UUD
1945 bersifat tetap dan instruktif bagi
penyelenggara negara, karena Pembukaan UUD
1945 merupakan pokok kaidah fundamental Negara
Kesatuan Republik Indonesia (Staat Fundamental
norm).
Prinsip-Prinsip rule of law , secara formal
termuat di dalam pasal-pasal UUD 1945
1. Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1 ayat 3)

2. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk


menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan (pasal 24 ayat
1)

3. Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan


dan wajib menjunjung hukumdan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya(pasal 27 ayat1)

4. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama didepan hukum(pasal 28D ayat1)

5. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil
dan layak dalamhubungan kerja(pasal 28D ayat 2)
Prinsip-prinsip rule of law Secara
Hakiki

Prinsip-prinsip rule of law secara hakiki (materi)


sangat erat hubungannya dengan the
eforancement of the rules of law, perlu
pengamatan secara empiris penyelengaraan
pemerintahan selama ini
1. Pengaturan Hak Asasi Manusia
• Hak Asasi Manusia sebagai gagasan, paradigma serta

kerangka konseptual tidak lahir tiba-tiba sebagaimana kita

lihat dalam “Universal Declaration of Human Rights” 10

Desember 1948, namun melalui suatu proses yang cukup

panjang dalam sejarah.

• Perkembangan Hak Asasi Manusia di mulai tatkala

ditandatanganinya Magna Charta (1215), oleh Raja Jhon

Lackland.

• Penandatanganan Petition of Rights (1628) oleh

Raja Charles I

• Lebih nyata pada penandatanganan Bill of Rights (1689)

yang berlansung selama 60 Tahun oleh Raja Willem II dan

hasil dahsyatnya adalah the Glorius Revolution.


• Puncak perkembangan Hak asasi Manusia semakin nyata ketika “Human Rights”

untuk I kali dirumuskan secara resmi dalam “Declaration of Indefendence” Amerika

Serikat (4 Juli 1776) dengan pernyataan tersebut dinyatakan “bahwa seluruh umat

dikaruniai oleh Tuhan Yang Maha Esa beberapa hak yang tetap dan melekat padanya”.

• Di Perancis telah mengawali Perjuangan Hak Asasi Manusia sejak Rousseau, dan

perjuangan itu memuncak sejak Revolusi Perancis, yang berhasil menetapkan Hak-

hak Asasi Manusia dalam “Declaration des Droits L’Homme et du Citoyen” yang

menetapkan adalah Assemble Nationale (26 Agustus 1789) dengan semboyan

Revolusi Perancis
1. Liberte (kemerdekaan)

2. Egalite (kesamarataan)

3. Fraternite (kerukunan atau persaudaraan)


Kerangka
Konseptualisasi & Reinterpretasi
• Franklin D. Roosevelt, Presiden AS (permulaan abad Ke 20) memformulasikan 4 macam Hak-hak asasi

yang dikenal dengan “The Four Freedom” yaitu

1. Freedom of Speech (kebebasan berbicara dan berpendapat)

2. Freedom of Religion (kebebasan beragama)

3. Freedom of Fear (kebebasan dari rasa ketakutan)

4. Freedom of Want (kebebasan dari kemelaratan)

• PBB berhasil melahirkan untuk upaya ini, yakni

1. Convenant on Economic, Social and Cultural

(perjanjian tentang ekonomi, sosial dan budaya), dan

2. Convenant on Civil and Political Rights

(perjanjian tentang Hak-hak sipil dan politik)


PENJABARAN HAM DALAM UUD 1945

“ Kemerdekaan adalah hak segala


bangsa”
Dalam pernyataan ini terkandung
pengakuan yuridis hak – hak asasi
DALAM UUD 1945
ALINEA I manusia tentang kemerdekaan.
Dasar filosofis hak asasi manusia
tersebut adalah bukan kemerdekaan
manusia individualis saja, melainkan
menempatkan manusia sebagai
individu maupun sebagai makhluk
sosial yaitu sebagai suatu bangsa.
“ Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa
dan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka
rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya”
DALAM PEMBUKAAN Pernyataan ini mengandung arti bahwa dalam
UUD 1945 deklarasi bangsa Indonesia terkandung
ALINEA III pengakuan bahwa manusia adalah sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa, dan bangsa
Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak –
hak asasi manusia untuk memeluk agama sesuai
dengan kepercayaan masing – masing.

Pernyataan dalam alinea IV mengandung arti


DALAM PEMBUKAAN bahwa negara Indonesia sebagai suatu
UUD 1945 persekutuan hidup bersama, bertujuan untuk
ALINEA IV melindungi warganya terutama dalam kaitannya
dengan perlindungan hak – hak asasinya.
UU Tentang HAM

Jaminan tentang HAM sebagaimana terkandung dalam UUD


1945, menjadi semakin efektif terutama dengan diwujudkannya
Undang – Undang Republik Indonesia No. 39 tahun 1999, tentang
Hak Asasi Manusia dalam ketentuan umum pasal I dijelaskan
bahwa hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat
pada hakikatnya dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan
Tang Maha Esa, dan merupakan anugerahNya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintahan dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.
LANJUTAN........
UU No. 39 tahun 1999 terdiri dari 105 pasal yang meliputi berbagai
macam hukum tentang hak asasi, perlindungan hak asasi,
pembatasan terhadap kewenangan pemerintah serta
KOMNASHAM yang merupakan lembaga pelaksanaan atas
perlindungan hak – hak asasi manusia.

Hak – hak asasi tersebut meliputi:

Hak untuk hidup, hak untuk berkeluarga dan melanjutkan


keturunan, hak mengembangkan diri, hak memperoleh keadilan, hak
atas kebebasan pribadi, hak atas rasa aman, hak atas
kesejahteraan, hak turut serta dalam pemerintahan, hak wanita
dan hak anak.
Hak dan Kewajiban Warga Negara
Menurut UUD 1945

a. Pasal 27 ayat 1 menetapkan hak warga negara yang sama


dalam hukum dan pemerintahan, serta kewajiban untuk
menjunjung hukum dan pemerintahan.
b. Pasal 27 ayat 2 menetapkan hak warga negara atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
c. Pasal 27 ayat 3 menetapkan hak dan kewajiban warga
negara untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
d. Pasal 28 menetapkan hak kemerdekaan warga negara untuk
berserikat, berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan
dan tulisan.
e. Pasal 29 ayat 2 menyebutkan adanya hak
kemerdekaan untuk memeluk agamanya
masing-masing dan beribadat menurut
agamanya.
f. Pasal 30 ayat 1 menyebutkan hak dan
kewajiban warga negara untukikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara
g. Pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa tiap-tiap
warga negara berhak mendapat pengajaran.
DI A
CEH

N
N.SUMATRA TA
AN
IM
AL ESI
E.K LAW
RIAU N.SU
RI
AU

AN
AN T AN
W

C.SULAWESI MALUKU
A LI M NT
.S

W.K A
UM

JAM
BI LIM
AT

JAMBI KA
C. N
R

TA
A

A N
M A TR IM
A
S.SU AL S.KALIMANTAN IRIAN
PAPUAJAYA
BE
N GK C.K
U LAMPUNG S.SULAWESI SE.SUL
LU AWESI
C.JAVA
E.JAVA
WW.JAVA
.JAVA
BALI

DI YOGYAKARTA
W.NUSA TENGGARA E.NUSA TENGGARA

Anda mungkin juga menyukai