KONSTITUSI NEGARA
Putri Ayu Nadira
Shifa Nabila
1
KLASIFIKASI KONSTITUSI
1. Prof. K.C. Wheare, dalam bukunya Modern
Constitution, sebagaimana dikutip oleh Drs. Astim
Riyanto, SH., MH., Teori Konstitusi, membagi
konstitusi ke dalam enam klasifikasi konstitusi,
yaitu:
- Konstitusi tertulis dan Konstitusi tidak tertulis
(written Constitution and unwritten
Constutition);
- Konstitusi fleksibel dan Konstitusi rijid
(flexible Constitution and rigid Constitution);
- Konstitusi derajat tinggi dan Konstitusi tidak
derajat tinggi (supreme Constitution and not
supreme Constitution);
- Konstitusi serikat dan Konstitusi kesatuan
(federal Constitution andunitary Constitution);
- Konstitusi sistem pemerintahan presidensial dan
Konstitusi sistem pemerintahan parlementer
(presidential executive Constitution and
parliamentary Constitution);
- Konstitusi republic dan Konstitusi kerajaan
(republican Constitution and monarchical
Constitution)
Prof. Hans Kelsen, memabagi konstitusi dalam tiga
klasifikasi, yaitu :
- Konstitusi rijid dan Konstitusi fleksibel (rigid
Constitution and monarchical Constitution)
- Konstitusi republic dan Konstitusi kerajaan
(monarchical Constitution and republican
Constitution)
2
- Konstitusi demokratik dan Konstitusi otoratik
(democratic Constitution and autoratic
Constitution).
3
Sumatera. Masa Sidang Kedua tanggal 10-17 Juli 1945.
Tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengesahkan UUD
1945 sebagai Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia.
4
menganut prinsip “Rule of Law, and not of Man”, yang
sejalan dengan pengertian nomocratie, yaitu kekuasaan
yang dijalankan oleh hukum atau nomos. Dalam negara
hukum yang demikian ini, harus diadakan jaminan
bahwa hukum itu sendiri dibangun dan ditegakkan
menurut prinsip-prinsip demokrasi. Karena prinsip
supremasi hukum dan kedaulatan hukum itu sendiri
pada hakikatnya berasal dari kedaulatan rakyat. Oleh
karena itu prinsip negara hukum hendaklah dibangun
dan dikembangkan menurut prinsip-prinsip demokrasi
atau kedaulatan rakyat atau democratische rechstssaat.
Hukum tidak boleh dibuat, ditetapkan, ditafsirkan dan
ditegakkan dengan tangan besi berdasarkan kekuasaan
belaka atau machtsstaat. Karena itu perlu ditegaskan
pula bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat yang
dilakukan menurut Undang-Undang Dasar atau
constitutional democracy yang diimbangi dengan
penegasan bahwa negara Indonesia adalah negara
hukum yang berkedaulatan rakyat atau demokratis
(democratische rechtsstaat) Asshid diqie, 2005: 69-
70).Prinsip-prinsip rule of law secara formal tertera
dalam pembukaan UUD 1945 yang menyatakan:
a. Bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa,
karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan
”peri keadilan”.
b.kemerdekaan Indonesia, yang merdeka, bersatu,
berdaulat, ”adil” dan makmur.
c. untuk memajukan ”kesejahteraan umum” dan
”keadilan social”.
d. disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indoensia itu
dalam suatu ”Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia”.
e. kemanusiaan yang adil dan beradab”.
5
f. serta dengan mewujudkan suatu ”keadilan sosial” bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Dengan demikian inti rule of law adalah jaminan
adanya keadilan bagi masyarakat terutama keadilan
sosial. Adapun unsur – unsur Rule Of Law menerurut
AV Dicey terdiri dari :
1. Supremasi hukum, dalam artian tidak boleh ada
kesewenang-wenangan, sehingga seseorang hanya
boleh dihukum jika melanggar hukum.
2. Kedudukan yang sama di depan hukum, baik bagi
rakyat biasa maupunbagipejabat.
3. Terjamin hak-hak manusia dalam undang-undang
atau keputusan pengandilan.
membangun kesadaran di masyarakat maka perlu
memasukkan materi instruksional Rule of Law sebagai
salah satu materi di dalam mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn).Fungsi Rule Of Law pada
hakikat nya adalah jaminan adanya keadilan social bagi
masyarakat, terutama keadilan social. Penjabaran
prinsip-prinsip Rule Of Law secara formal termuat
dalam pasal-pasal UUD 1945 yaitu:
Pasal 1 ayat 3
Pasal 24 ayat 1
Pasa 27 ayat 1
Pasal 28D ayat 1 dan 2
6
- Memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat.
- Menegakan Hukum.
- perlindungan, pengayoman dan pelayanan
kepada masyarakat.
7
- Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana
tertentu berdasarkan undang-undang.
- Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk
itu dapat melakukan pemeriksaan tambahan
sebelum dilimpahkan ke pengadilan dan dalam
pelaksanaannya dikoordinasikan dengan
penyidik.
8
- Menetapkan system pelaporan dalam
kegiatan pemberantasan korupsi.
- Meminta laporan instansi terkait mengenai
pencegahan tindak pidana korupsi.
- hanya menangani perkara korupsi yang
terjadi setelah 27 Desember 2002.
- peradilan tindak pidana korupsi tidak bisa
berjalan dengan landasan hukum UU KPK.
Badan peradilan
1. Mahkamah Agung (MA) merupakan puncak
kekuasaan kehakiman di Indonesia. MA mempunyai
kewenangan:
- Mengadili pada tingkat kasai terhadap putusan
yang diberikan pada tingkat terakhir oleh
peradilan.
- Menguji peraturan perundang- undangan di
bawah undang-undang terhadap Undang-
undang.
- Kewnangan lain yang ditentukan undang-
undang.
2. Mahkamah Konstitusi (MK) merupakan lembaga
peradilan pada tignkat pertama dan terakhir.
- Menguji undang-undang terhadap UUD 1945
- Memutuskan sengketa kewenangan lembaga
Negara yang kewenangannya diberikan oleh
UUD 1945
- Memutuskan pembubaran parpol
- Memutuskan perselisihan tentang hasil
pemilihan umum.
9
3. Peradilan Tinggi dan Negeri merupakan peradilan
umum di tingkat provinsi dan kabupaten. Fungsi kedua
peradilan tersebut adalah menyelenggarakan peradilan
baik pidana dan perdata di tingkat kabupaten, dan
tingkat banding di peradilan tinggi. Pasal 57 UU No. 8
tahun 2004 menetapkan agar peradilan memberikan
prioritas peradilan terhadap tindak korupsi, terorisme,
narkotika atau psikotropika pencucian uang, dan
selanjutnya, tindak pidana.
sesama warga Negara maupun pemerintah. Agar
pelaksanaan rule of law bisa berjalan sesuai dengan
yang diharapkan, maka :
a. Keberhasilan “the enforcement of the rules of
law” harus didasarkan pada corak masyarakan
hukum yang bersangkutan dan kepribadian
masing-masing setiap bangsa.
b. Rule of law yang merupakan institusi sosial
harus didasarkan pada budaya yang tumbuh dan
berkembang pada bangsa.
c. Rule of law sebagai suatu legalisme yang
memuat wawasan sosial, gagasan tentang
hubungan antar manusia, masyarakan dan
negara, harus ditegakkan secara adil juga
memihak pada keadilan.
Prinsip-prinsip rule of law secara formal tertera
dalam pembukaan UUD 1945.
E. Soal latihan
1. Apa maksud dari Rule of Law ?
2.Bagaimana pelaksanaan Rule of Law di Indonesia ?
10
3. Bagaimana dinamika pelaksanaan Rule of Law?
4.Apa yang dimaksud dengan Konstitusi?
5.Bagaimana pelaksanaan ketanegaraan berdasarkan
UUD ?
DAFTAR PUSTAKA
11
Winarno. 2007. Paradigma Baru “Pendidikan
Kewarganegaraan” Panduan Kuliah Di Perguruan
Tinggi. PT.Bumi Aksara;Jakarta.
12