1.RIA : 2210410014
2.MUHAMMAD RIZQI SETIYAWAN : 2210410033
3.SITI WAHIDA : 2210410017
4.TITIS NUR WELASIH RAHAYU : 2210410018
5.ILYAS FADHLURRAHMAN : 2210410036
Dosen Pengampu:
Konstitusi berfungsi untuk membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa, sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak
bersifat sewenang- wenang. Dengan demikian, diharapkan hak-hak warganegara akan lebih terlindungi.
Konstitusi berfungsi:
a) membatasi atau mengendalikan kekuasaan penguasa agar dalam menjalankan kekuasaannya tidak sewenang-wenang
terhadap rakyatnya;
b) memberi suatu rangka dasar hukum bagi perubahan masyarakat yang dicitacitakan tahap berikutnya;
c) dijadikan landasan penyelenggaraan negara menurut suatu sistem ketatanegaraan tertentu yang dijunjung tinggi oleh
semua warga negaranya
d) menjamin hak-hak asasi warga negara.
e) Organisasi negara, misalnya pembagian kekuasaan antara badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif: Pada negara federal,
pembagian kekuasaan antara pemerintah federal dan pemerintah negara-negara bagian, dan tentang prosedur
menyelesaikan masalah pelanggaran yurisdiksi oleh salah satu badan pemerintahan.
Hak-hak asasi manusia. Dalam UUD NRI Tahun 1945, misalnya diatur secara khusus dalam BAB XA, Pasal 28A sampai Pasal
28 J.
Prosedur mengubah UUD. Dalam UUD NRI Tahun 1945, misalnya diatur secara khusus dalam BAB XVI, Pasal 37 tentang
Perubahan Undang-Undang Dasar.
Ada kalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari UUD. Dalam UUD NRI 1945, misalnya diatur mengenai
ketetapan bangsa Indonesia untuk tidak akan mengubah bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (Pasal 37, Ayat 5).
Memuat cita-cita rakyat dan asas-asas ideologi negara. Ungkapan ini mencerminkan semangat (spirit) yang oleh penyusun
UUD ingin diabadikan dalam UUD sehingga mewarnai seluruh naskah UUD itu.
Undang-Undang Dasar 1945
Pembukaan
•
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh
sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena
tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.
Dan perjuangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada
saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat
Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka
rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka
disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu
susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasarkan kepada: KetuhananYang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan
beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatam yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2.LEMBAGADAN HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA NEGARA MENURUT UUD 1945, SISTEM
PEMERINTAHAN NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH.
A. Hubungan antar lembaga negara menurut Undang-Undang Dasar 1945. Masalah yang akan dibahas di dalam
penulisan ini adalah Bagaimanakah hubunganan anatar lembaga negara menurut Undang-Undang Dasar 1945?
Masalah Kelembagaan negara, tugas dana wewenang serta hubungan antar lembaga negara sudah diatur di
dalam Undang-Undang Dasar 1945. Undang_Undang Dasar yang berlaku sekarang ini sudah mengalami empat
kali amandemen. Metoda yang digunakan dalam penulisan ini adalah metoda Library research (Penelitian
Perpustakaan). Metoda Leebrary research dengan mengambil dari berbagai buku, Undang-Undang Dasar 1945,
dan dari peraturan perundangan yang berlaku yang berkaitan dengan masalah yang dibahas, kemudian menarik
kesimpulan. Dalam melaksanakan tugas dan wewenang masing-masing lembaga negara mempunyai hubungan
antara satu dengan lainnya, yaitu hubungan antara: MPR dan Presiden; MPR dan DPR; . DPR dan Presiden; BPK
dan DPR; DPR dan MK
B. Hubungan antar lembaga negara, pengaturannya sudah diatur di dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Kelembagaan negara sdisebut lembaga tinggi nagara.
C. Hubungan antar Lembaga Negara, Status dan Dasar Pembentukan , Jimly Asshiddiqie: Sistem ketatanegaraan
pasca reformasi konstitusi tidak lagi mengatur hubungan antar lembaga negara yang bersifat vertikal. Sehingga
kita hanya mengenal hubungan antar lembaga negara yang bersifat horizontal.
1. Dasar wewenang Lembaga Negara adalah adalah asas legalitas (legality), yakni tindakan berdasarkan undang-undang dan perintah
dari peraturan. ◦ Perancis: Le principe de la legalite de I’adminitration ◦ Jerman: Gezetzmassigkeit der verwaltung ◦ Inggris: The rule
of law
2. Dasar wewenang Lembaga Negara adalah asas pelaksanaan UU dalam arti luas (wet in ruime zein) atau terikat pada jiwa dan
tujuan dari pemerintah kekuasaan itu dilaksnakan menurut hukum tidak tertulis yaitu asas-asas pemerintahan yang baik.
2. LEMBAGA DAN HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA NEGARA MENURUT UUD 1945, SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA DAN SISTEM
PEMERINTAHAN DAERAH.
18 LEMBAGA NEGARA DISEBUT DI UUD 1945 LEMBAGA NEGARA DIBENTUK BERDASAR LEMBAGA NEGARA DIBENTUK BERDASAR UUD
PERINTAH LANGSUNG UUD 1945 1945 TAPI KEWENANGANNYA TIDAK DISEBUT
MPR
1. Kementerian Negara
DPR 2. Pemda
3. KPU
DPD
4. BI
5. TNI
6. Kepolisian
PRESIDEN
7. Dewan Pertimbanagn
LEMBAGA NEGARA DIBENTUK BERDASA UU
MA
1. Komnas HAM
2. KPK
KY
3. KON
4. KPI
MK 5. KPPU
6. Komnas Anak
7. Komisi Kepolisian
BPK
8. Komisi Kejaksaan
9. Komisi ASN
10. Dewan Pers
ASAS PENYELENGGARAAN SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH
1. ASAS DESENTRALISASI
Penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kapada daerah otonom untuk
mengurus dan mengatur urusan pemerintahan dalam sistem negara kesatuan republik indonesia,
sehingga pada akhirnya menjadi urusan pemerintah daerah
2. ASAS DEKONSENTRASI
Pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada gubernur sebagai wakil
pemerintahan dan kepada instansi vertikal wilayah tertentu dan pada hakekatnya hal itu tetap
menjadi urusan pemerintah pusat