Anda di halaman 1dari 15

NILAI DAN NORMA

KONSTITUSIONAL Dosen Pengampu:


UNDANG-UNDANG Muhammad
DASAR REPUBLIK Zainal Arifin,
INDONESIA 1945 DAN M.Pd.I
KONSTITUSIONALITAS
KETENTUAN
PERUNDANG-
UNDANGAN DIBAWAH
UNDANG-UNDANG
DASAR
NAMA KELOMPOK :

1. Muhammad Fahmi Fahrizi


(12201193033)
2. Nabila Faizatul Afifah
(12201193162)
3. Indira Maharani Pratiwi
(12201193175)
PEMBAHASAN
A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Konstitusi dalam
Kehidupan Bangsa-Bernegara Indonesia
B. Perlunya Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara
C. Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik tentang Konstitusi
dalam Kehudupan Berbangsa dan Bernegara
D. Dinamika dan Tantangan Konstitusi dalam Kehidupan
Berbangsa-Negara Indonesia
E. Esensi dan Urgensi Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa
-Negara
PENGERTIAN

– Konstitusi adalah seperangkat aturan


atau hukum yang berisi ketentuan
tentang bagaimana pemerintah diatur
dan dijalankan.
FUNGSI KONSTITUSI

1. Konstitusi berfungsi sebagai sebagai landasan


konstitusionalisme.
2. sebagai gagasan bahwa pemerintah merupakan suatu
kumpulan kegiatan yang diselenggarakan oleh rakyat.
3. Membatasi atau mengendalikan kekuasaan penguasa
agar dalam menjalankan kekuasaannya tidak
sewenangwenang terhadap rakyat.
4. Memberi suatu rangka dasar hukum bagi perubahan
masyarakat.
PENTINGNYA KONSTITUSI

• Setiap negara harus memiliki konstitusi karena


konstitusi merupakan tonggak awal terbentuknya
suatu negara. Konstitusi menjadi peyelenggaraan • Konstitusi dianggap sebagai jaminan yang efektif
bernegara. Oleh karena itu konstitusi menempati bahwa kekuasaan pemerintahan tidak akan
posisi penting dan straegis dalam kehidupan disalahgunakan dan hak-hak warga negara tidak
ketatanegaraan suatu negara. Negara dilanggar dan secara garis besar tujuan konstitusi
konstitusional tidak cukup hanya memiliki adalah membatasi tindakan sewenang-wenang
konstitusi, tetapi juga negara tersebut harus pemerintah, menjamin hak-hak rakyat yang diperintah
menganut gagasan tentang konstitusionalisme.
dan menetapkan pelaksanaan kekuasaan yang
Konstitusionalisme merupakan gagasan bahwa
konstitusi suatu negara harus mampu memberi
berdaulat. Dalam berbagai literatur hukum tata negara
pembatasan kekuasaan pemerintahan, serta maupun ilmu politik di tegaskan bahwa fungsi
memberi perlindungan dan jaminan pada hak-hak konstitusi adalah sebagai dokumen nasional dan alat
dasar warga negara. Suatu negara yang memiliki untuk membentuk sistem politik dan sistem hukum
konstitusi, tetapi isinya mengabaikan dua hal negara.
diatas maka ia bukan negara konstitusional
Ruang lingkup isi Undang-Undang Dasar sebagai konstitusi
tertulis sebagaimana dikemukakan oleh A. A.H Struycken
memuat tentang :

1. Hasil perjuangan politik bangsa di waktu lampau.


2. Tingkatan tertinggi perkembangan ketatanegaraan bangsa
3. Pandangan tokoh bangsa yang hendak mewujudkan baik waktu
sekarang maupun masa yang akan datang.
4. Suatu keinginan dengan dimana perkembangan kehidupan
ketatanegaraan bangsa hendak dipimpin.
Oleh karena itu, satu negara demokrasi harus memiliki dan berdasar
pada konstitusi, apakah itu tertulis maupun tidak tertulis, namun tak
semua negara yang memiliki konstitusi itu bersifat konstitusionalisme.
Dalam sejarah Perancis, Raja Louis XIV
bertindak absolut. Gagasan untuk membatasi
kekuasaan raja atau dikenal dengan istilah
konstitusionalisme yang mengandung arti
bahwa penguasa perlu dibatasi kekuasaannya
dan karena itu kekuasaannya harus diperinci
secara tegas, sebenarnya sudah muncul
SUMBER sebelum Louis XVI dihukum dengan
Guillotine. Dalam rentetan sejarah
HISTORI penegakkan HAM di temukan beberapa
peristiwa yang melahirkan berbagai dokumen
HAM. Seperti Magna Charta di Inggris, Bill
of Rights dan Declaration of Independence
dalam sejarah Amerika Serikat, dan
Declaration des Droits de L’homme et du
Citoyen di Perancis.
SUMBER SOSIOLOGIS

 Presiden Soekarno pernah mengatakan, ”Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah.” Pernyataan


tersebut dapat dimaknai bahwa sejarah mempunyai fungsi membangun kehidupan bangsa dengan
lebih bijaksana di masa depan.
 Dari pandangan ini, dapat dihami, mengapa manusia dalam bernegara membutuhkan konstitusi.
Menurut Hobbes, manusia pada “status naturalis” bagaikan serigala. Hingga timbul adagium homo
homini lupus (man is a wolf to [his fellow] man), artinya yang kuat mengalahkan yang lemah. Lalu
timbul pandangan bellum omnium contra omnes: perang semua lawan semua. Hidup dalam suasana
demikian pada akhirnya menyadarkan manusiauntuk membuat perjanjian antara sesama manusia,
yang dikenal dengan istilah factum unionis. Selanjutnya timbul perjanjian rakyat menyerahkan
kekuasaannya kepada penguasa untuk menjaga perjanjian rakyat yang dikenal dengan istilah factum
subjectionis.
Konstitusi merupakan peraturan, baik tertulis maupun tidak tertulis, yang menentukan
bagaimana lembaga negara dibentuk dan dijalankan. Jika kita mengartikan konstitusi secara
sempit, yakni sebagai suatu dokumen atau seperangkat dokumen, maka Kerajaan Inggris
tidak memiliki konstitusi.yang termuat dalam satu dokumen tunggal. Inggris tidak memiliki
dokumen single core konstitusional. Konstitusi Inggris adalah himpunan hukum dan prinsip-
prinsip Inggris yang diwujudkan dalam bentuk tertulis, dalam undang-undang, keputusan
pengadilan, dan perjanjian. Konstitusi Inggris juga memiliki sumber tidak tertulis lainnya,
termasuk parlemen, konvensi konstitusional, dan hak-hak istimewa kerajaan. Oleh karena itu,
kita harus mengambil pengertian konstitusi secara luas sebagai suatu peraturan, tertulis
maupun tidak tertulis, yang menentukan bagaimana negara dibentuk dan dijalankan. Jika
demikian Kerajaan Inggris memiliki konstitusi. Negara tersebut bukan satu-satunya yang
tidak memiliki konstitusi tertulis. Negara lainnya di antaranya adalah Israel dan Selandia
Baru.

SUMBER POLITIK
PROSEDUR PERUBAHAN KONSTITUSI
Menurut C.F. Strong prosedur perubahan konstitusi ada empat macam caranya, yaitu :
1. Perubahan konstitusi yang dilakukan oleh pemegang kekuasaan legislatif, akan tetapi
menurut pembatasan-pembatasan tertentu;
2. Perubahan konstitusi yang dilakukan oleh rakyat melalui suatu referendum;
3. Perubahan konstitusi dalam negara serikat, yang dilakukan oleh sejumlah negara-negara
bagian;
4. Perubahan konstitusi yang dilakukan dalam suatu konvensi atau dilakukan oleh suatu
lembaga negara khusus yang dibentuk hanya untuk keperluan perubahan.
Dalam kaitannya dengan sulit atau tidaknya perubahan konstitusi,
K.C. Wheare mengemukakan bahwa ada emapt sasaran yang hendak
dituju dalam usaha mempertahankan konstitusi dengan jalan
mempersulit perubahannya. Adapun keempat sasaran tersebut ialah :
1. Agar perubahan konstitusi dilakukan dengan pertimbangan
yang masak, tidak secara serampangan dan dengan sadar atau
dikehendaki;
2. Agar rakyat mendapat kesempatan untuk menyampaikan
pandangannya sebelum perubahan dilakukan;
Pada negara serikat, diharapkan agar kekuasaan negara serikat
dan kekuasaan negara bagian tidak diubah semata-mata oleh
perbuatan-perbuatan masing-masing pihak secara tersendiri;
3. Agar hak-hak perseorangan atau kelompok seperti kelompok
minoritas Bahasa atau kelompok agama atau kebudayaannya
ESENSI DAN URGENSI KONSTITUSI DALAM
KEHIDUPAN BERBANGSA-NEGARA
Eksistensi konstitusi dalam kehidupan ketatanegaraan suatu negara merupakan
sesuatu hal yang sangat krusial, karena tanpa konstitusi bisa jadi tidak akan terbentuk
sebuah negara. Dalam lintasan sejarah hingga awal abad ke-21 ini, hampir tidak ada
negara yang tidak ada negara yang tidak memiliki konstitusi. Hal ini menunjukkan
betapa urgesinya konstitusi sebagai suatu perangkat negara. Konstitusi dan negara
ibarat dua sisi mata uang yang satu sama lain tidak terpisahkan.
Konstitusi menjadi sesuatu yang urgen dalam tatanan kehidupan
ketatanegaraan,karena konstitusi merupakan sekumpulan aturan yang mengatur
organisasi negara,serta hubungan antara negara dan warga negara sehingga saling
menyesuaikan diri dan saling bekerjasama. Dr.A.Hamid S.Attamimi menegaskan –
seperti yang dikutip Thaib – bahwa konstitusi atau Undang–Undang Dasar
merupakan suatu hal yang sangat penting sebagai pemberi pegangan dan pemberi
batas, sekaligus dipakai sebagai pegangan dalam mengatur bagaimana kekuasaan
negara harus dijalankan.
TUGAS MAHKAMAH KONSTITUSI
Negara membentuk lembaga yang bernama “Mahkamah
Konstitusi”. Tugas Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia :
1. Menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar.
2. Memutuskan sengketa kewenangan antar lembaga negara.
3. Memutuskan pembubaran partai politik.
4. Memutuskan hasil perselisihan hasil pemilihan umum.
5. Memutuskan pendapat DPR dalam proses Impeachment
Presiden atau Wakil Presiden.
6. Memutuskan sengketa pemilihan Kepala Daerah.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai