Anda di halaman 1dari 4

KONSTITUSI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konstitusi adalah segala ketentuan dan aturan
tentang ketatanegaraan (undang-undang dasar dan sebagainya). Menurut Ensiklopedia Britania
konstitusi adalah badan doktrin dan praktis yang membentuk prinsip pengorganisasian
fundamental negara politik. Istilah konstitusi berasal dari bahasa Yunani politeia yang berada
dalam karya Aristoteles. Konstitusi atau Undang-undang Dasar (bahasa Latin: constitutio) dalam
negara yaitu suatu norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan negara -
kebanyakan dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Konstitusi mempunyai pokoknya
anggaran dan prinsip-prinsip entitas politik dan hokum, secara khusus konstitusi juga sebagai
penetapan konstitusi nasional sebagai prinsip-prinsip dasar politik, prinsip-prinsip dasar hukum
termasuk dalam bentukan struktur, perkara, wewenang dan kewajiban pemerintahan Negara.

PENGERTIAN MENURUT PARA AHLI

 Miriam Budiardjo
Konstitusi adalah keseluruhan peraturan-peraturan, baik yang tertulis maupun yang tidak
tertulis, yang mengatur secara mengikat tentang cara penyelenggaraan pemerintah dalam
suatu negara.
 K. C. Wheare
konstitusi yaitu semuanya sistem ketatanegaraaan suatu negara yang berupa himpunan
peraturan yang membentuk mengatur /memerintah dalam pemerintahan suatu negara.
 Herman Heller
konstitusi mempunyai guna luas daripada UUD. Konstitusi tidak hanya bersifat yuridis
tetapi juga sosiologis dan politis.

JENIS-JENIS KONSTITUSI

Menurut K.C.Wheare

 Konstitusi tertulis dan konstitusi tidak dalam bentuk tertulis. Konstitusi tertulis adalah
suatu konstitusi (UUD) yang dituangkan dalam dokumen formal. Sedangkan konstitusi
yang bukan dalam bentuk tertulis adalah suatu konstitusi yang tidak dituangkan dalam
dokumen formal, contohnya konstitusi yang berlaku di Inggris, Israel, New Zaeland.
 Konstitusi fleksibel dan konstitusi rigid. Konstitusi fleksibel bersifat elastis, diumumkan
dan diubah dengan cara yang sama seperti undang-undang. Sedangkan konstitusi rigid
mempunyai kedudukan dan derajat yang jauh lebih tinggi dari peraturan perundang-
undangan yang lain, hanya dapat diubah dengan cara yang khusus atau istimewa atau
dengan persyaratan yang berat.
 Konstitusi derajat tinggi dan konstitusi derajat tidak derajat tinggi. Konstitusi derajat
tinggi adalah suatu konstitusi yang mempunyai kedudukan tertinggi dalam negara.
Sedangkan konstitusi derajat tidak derajat tinggi adalah suatu konstitusi yang tidak
mempunyai kedudukan seperti derajat tinggi, sehingga persyaratan mengubah konstitusi
ini tidak sesulit mengubah konstitusi derajat tinggi, melainkan sama dengan pengubahan
undang-undang.
 Konstitusi Negara Serikat dan Negara Kesatuan. Negara serikat didapatkan sistem
pembagian kekuasaan antara pemerintah negara serikat dengan pemerintah negara
bagian. Pembagian tersebut diatur dalam konstitusinya atau undang-undang dasar. Dalam
negara kesatuan pembagian kekuasaan tersebut tidak dijumpai, karena seluruh
kekuasaannya tersentralkan di pemerintah pusat, walaupun dikenal juga dalam
desentralisasi.
 Konstitusi Pemerintahan Presidensial dan pemerintahan Parlementer.

FUNGSI KONSTITUSI

 Fungsi penentu dan pembatas kekuasaan organ negara.


 Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara.
 Fungsi pengatur hubungan antar organ negara dengan warga negara.
 Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan negara atau pun kegiatan
penyelenggaraan kekuasaan negara.
 Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli (rakyat)
kepada organ negara.
 Fungsi simbolik sebagai pemersatu.
 Fungsi simbolik sebagai rujukan identitas dan keagungan kebangsaan.
 Fungsi simbolik sebagai pusat upacara.
 Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat, baik dalam arti sempit hanya dibidang
politik maupun dalam arti luas yang mencakup sosial dan ekonomi.
 Fungsi sebagai sarana perekayasaan dan pembaruan masyarakat, baik dalam arti sempit
atau pun luas.

TUJUAN KONSTITUSI

 Membatasi kekuasaan penguasa supaya tidak bertindak sewenang – wenang maksudnya


tanpa membatasi kekuasaan penguasa, konstitusi tidak hendak berlanjut dengan patut dan
bisa saja kekuasaan penguasa hendak merajalela Dan bisa merugikan rakyat banyak.
 Melindungi HAM maksudnya setiap penguasa berhak menghormati HAM orang lain dan
hak mendapat perlindungan hukum dalam hal menerapkan haknya.
 Pedoman penyelenggaraan negara maksudnya tanpa mempunyainya pedoman konstitusi
negara kita tidak hendak berdiri dengan kokoh.

IMPLEMENTASI KONSTITUSI

Contoh implementasi konstitusi dalam kehidupan sehari-hari salah satunya ada pada pasal 28c
ayat 1 dan 2 tentang hak pengembangan diri :

1. Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasar, berhak
mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dan ilmu pengetahuan dan teknologi,
seni, dan budaya, demi kesejahteraan umat manusia.
2. Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.

PERKEMBANGAN KONSTITUSI DI INDONESIA

Para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia telah sepakat utntuk menyusun sebuah
Undang-Undang Dasar sebagai konstitusi tertulis dengan segala arti dan fungsinya. Sehari
setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945, konstitusi Indonesia
sebagai sesuatu ”revolusi grondwet” telah disahkan pada 18 Agustus 1945 oleh panitia persiapan
kemerdekaan Indonesia dalam sebuah naskah yang dinamakan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia. Dengan demikian, sekalipun Undang-Undang Dasar 1945 itu merupakan
konstitusi yang sangat singkat dan hanya memuat 37 pasal namun ketiga materi muatan
konstitusi yang harus ada menurut ketentuan umum teori konstitusi telah terpenuhi dalam
Undang-Undang Dasar 1945 tersebut.Pada dasarnya kemungkinan untuk mengadakan perubahan
atau penyesuaian itu memang sudah dilihat oleh para penyusun UUD 1945 itu sendiri, dengan
merumuskan dan melalui pasal 37 UUD 1945 tentang perubahan Undang-Undang Dasar. Dan
apabila MPR bermaksud akan mengubah UUD melalui pasal 37 UUD 1945 , sebelumnya hal itu
harus ditanyakan lebih dahulu kepada seluruh Rakyat Indonesia melalui suatu referendum.(Tap
no.1/ MPR/1983 pasal 105-109 jo. Tap no.IV/MPR/1983 tentang referendum) Perubahan UUD
1945 kemudian dilakukan secara bertahap dan menjadi salah satu agenda sidang Tahunan MPR
dari tahun 1999 hingga perubahan ke empat pada sidang tahunan MPR tahun 2002 bersamaan
dengan kesepakatan dibentuknya komisi konstitusi yangbertugas melakukan pengkajian secara
komperhensif tentang perubahan UUD 1945 berdasarkan ketetapan MPR No. I/MPR/2002
tentang pembentukan komisi Konstitusi.

HAMBATAN

a. Adanya pengaruh tekanan – tekanan dari luar


b. Adanya pengaruh kebiasaan lama
c. Adanya pengaruh sifat-sifat pribadi
d. Adanya pengaruh dari kelompok luar
e. Adanya pengaruh keadaan masa lalu

KENDALA

UUD 1945 sebagai konstitusi di Indonesia yang selama ini disakralkan dan tidak boleh diubah,
kini telah mengalami beberapa perubahan. Tuntutan terhadap UUD 1945 itu pada hakikatnya
merupakan tuntutan bagi adanya penataan ulang terhadap kehidupan berbngsa dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai