Anda di halaman 1dari 11

STRUKTUR POLITIK INDONESIA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Bahasa Indonesia Ilmiah
Yang Diampu oleh Fida Pangesti, S.Pd., M.A

Raira Chandara Wanda


202110050311067

Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kesempatan dan kelancaran dalam menyusun makalah mata kuliah Bahasa
Indonesia Ilmiah yang berjudul “Struktur Politik Indonesia” sesuai dengan batas
waktu yang telah ditetapkan. Makalah ini tersusun dari berbagai bantuan secara
materil dan moral. Terimakasih kepada Ibu Fida Pangesti selaku dosen pengampu
mata kuliah Bahasa Indonesia Ilmiah yang memberikan bimbingan agar makalah
ini dapat tersusun dengan baik. Terimakasih kami sampaikan juga kepada orang
tua yang selalu memberikan support dan fasilitas. Terimakasih tak lupa kami
sampaikan kepada Kopi Pean yang menyediakan tempat serta suasana yang
mendukung untuk menyusun makalah ini. Terimakasih juga kepada teman-teman
yang memberikan motivasi dan dorongan agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia Ilmiah
serta untuk menambhan pengetahuan penyusun. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi Ibu Fida Pangesti selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa
Indonesia Ilmiah. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna.

Batu, 25 Juli
2022

Penyusun
BAB 1

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Struktur politik terdiri dari dua kata, yaitu struktur dan politik. Struktur
merupakan organisasi atau badan, sedangkan politik adalah interaksi antara
pemerintah dengan masyarakat dalam rangka proses pembuatan dan pelaksanaan
keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal
dalam suatu wilayah tertentu. (Ramlan surbakti 1999:1). Secara estimologis,
struktur politik berarti badan atau organisasi yang berkenaan dengan urusan
negara.(Anggara, 2015). Struktur politik adalah pelembagaan hubungan organisasi
antara komponen-komponen yang membentuk bangunan politik. (Haka, 2019).

Struktur politik dipengaruhi oleh distribusi penggunaan kekuasaan yang


mencakup alokasi nilai-nilai yang bersifat otoritatif. Kekuasaan adalah kekuatan
untuk memanfaatkan wewenang, hak, dan kekuatan fisik. Struktur politik meliputi
struktur hubungan antarmanusia dan struktur hubungan antara manusia dan
pemerintah. Selain itu, struktur politik merupakan bangunan yang konkret dan
yang abstrak. Organ dasar sebuah struktur politik yaitu peran individu. Peran
merupakan pola-pola perilaku yang teratur, yang ditentukan oleh harapan dan
tindakan sendiri dan orang lain. Struktur senantiasa melibatkan fungsi-fungsi
politik maka pendekatan yang digunakan biasa disebut sebagai struktural
fungsional. (Anggara, 2015).

Almond dan Coleman membedakan struktur politik atas infrastruktur yang


terdiri atas struktur politik masyarakat, suasana kehidupan politik masyarakat, dan
sektor politik masyarakat; dan suprastruktur politik yang terdiri atas sektor
pemerintahan, suasana pemerintahan, dan sektor politik pemerintahan. Di
Indonesia struktur politik dibedakan menjadi dua, yaitu suprastruktur dan
infrastruktur. Supra Struktur Politik yaitu pihak-pihak yang langsung terlibat
dalam penyelenggaraan kehidupan negara. infrastruktur politik adalah segala
lembaga kemasyarakatan yang dalam aktivitasnya dapat mempengaruhi lembaga
negara dalam menjalankan fungsi serta kekuasaannya masing-masing. (Risnawan,
2017).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam makalah ini yaitu
sebagai berikut.

1. Apa yang dimaksud Struktur Politik Indonesia?

2. Apa yang dimaksud dengan Suprastruktur dan Infrastruktur politik di


Indonesia?

3. Apa hubungan suprastruktur dan infrastruktur politik di Indonesia?

C. Tujuan

Adapun tujuannya adalah sebagai berikut.

1. Menjelaskan pengertian struktur politik Indonesia.

2. Menjelaskan pengertian suprastruktur dan infrastruktur politik di Indonesia

3. Menjelaskan hubungan suprastruktur dan infrastruktur politik di Indonesia


BAB II

Pembahasan

A. Pengertian Struktur Politik

Struktur politik terdiri dari dua kata yaitu struktur dan politik. Struktur
yaitu badan atau organisasi, sedangkan politik yaitu urusan negara. Secara
estimologis, struktur politik berarti badan atau organisasi yang berkenaan dengan
urusan negara.(Anggara, 2015). Struktur politik dipengaruhi oleh distribusi
penggunaan kekuasaan yang mencakup alokasi nilai-nilai yang bersifat otoritatif.
Kekuasaan adalah kemampuan dalam menggunakan wewenang, hak, dan
kekuatan fisik. Struktur politik meliputi struktur hubungan antar manusia dan
struktur hubungan antara manusia dan pemerintah. Selain itu, struktur politik
merupakan bangunan yang konkret dan yang abstrak.

Organ dasar sebuah struktur politik yaitu peran individu. Peran merupakan
pola-pola perilaku yang teratur, yang ditentukan oleh harapan dan tindakan sendiri
dan orang lain. Struktur senantiasa melibatkan fungsi-fungsi politik maka
pendekatan yang digunakan biasa disebut sebagai struktural fungsional. (Anggara,
2015).

Almond dan Powell Jr., membedakan struktur politik dalam bentuk sistem,
proses, dan aspek-aspek kebijakan. Struktur sistem menyatakan bahwa organisasi
dan institusi yang memelihara atau mengubah struktur politik memiliki fungsi-
fungsi sebagai berikut.

1. Fungsi sosialisasi politik yaitu fungsi yang menggiring generasi penerus


bangsa untuk mendapatkan sosialisasi kehidupan politik dari keluarga,
lingkungan, sekolah, dan lainnya.
2. Rekruitmen politik merekrut pemimpin melalui partai politik. Seluruh
sistem dapat bekerja dengan baik karena adanya hubungan komunikasi politik.
Jika komunikasi politik tidak ada maka elemen-elemen sistem politik tidak dapat
mengalir. Dengan demikian dapat menyebabkan kemacetan sistem politik.

Struktur proses politik melibatkan fungsi artikulasi kepentingan, agregasi


kepentingan, pembuatan kebijakan, dan implementasi kebijakan dilaksanakan oleh
struktur politik. Struktur proses melibatkan berbagai kelompok ke pentingan,
partai politik, media massa, eksekutif, dan sebagai nya, dan setiap struktur ini
mempunyai peran politik masing-masing.(Anggara, 2015). Almond dan Coleman
membedakan struktur politik atas infrastruktur yang terdiri atas struktur politik
masyarakat, suasana kehidupan politik masyarakat, dan sektor politik masyarakat;
dan suprastruktur politik yang terdiri atas sektor pemerintahan, suasana
pemerintahan, dan sektor politik pemerintahan. Di Indonesia struktur politik
dibedakan menjadi dua, yaitu suprastruktur dan infrastruktur. Supra Struktur
Politik yaitu pihak-pihak yang langsung terlibat dalam penyelenggaraan
kehidupan negara. infrastruktur politik adalah segala lembaga kemasyarakatan
yang dalam aktivitasnya dapat mempengaruhi lembaga negara dalam
menjalankan fungsi serta kekuasaannya masing-masing. (Risnawan, 2017).

B. Pengertian Suprastruktur dan Infrastruktur Politik di Indonesia

1. Suprastruktur politik

Suprastruktur politik yaitu lembaga tinggi negara yang dibentuk untuk


menjalankan fungsi-fungsi ketatanegaraan berdasarkan amanat konstitusi.
Komponen suprastruktur politik yaitu lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Komponen eksekutif terdiri atas presiden dan wakil presiden yang berfungsi
menjalankan undang-undang (Rule Application). Komponen legislatif terdiri dari
MPR, DPR, dan DPD ysng bertugas sebagai penyusun undang-undang (Rule
Making). Komponen yudikatif terdiri dari BPK, MA, MK, dan KY yang bertugas
sebagai pengawas kinerja komponen eksekutif dan legislatif (Rule Adjudication).
Dalam sistem politik demokrasi 3 komponen ini disebut dengan Trias Politica.
Suprastruktur merupakan penggerak politik dalam suatu negara yang
bersifat formal. Struktur politik formal terdiri dari kekuasaan eksekutif, legislatif,
dan yudikatif sesuai dengan trias politica. Dalam UUD 1945 atau konstitusi
negara, pemikiran trias politica ini yang dijadikan panduan pemisahan kekuasaan
dalam negara.

2. Infrastruktur politik

Infrastruktur politik adalah lembaga yang ada di masyarakat dalam sebuah


negara terdiri atas lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau organisasi
masyarakat (Ormas), partai politik, tokoh politik, media massa, interest group dan
lain-lain. Infrastruktur politik juga dapat diartikan sebagai lembaga
kemasyarakatan yang aktivitasnya dapat mempengaruhi secara langsung atau
tidak langsung terhadap lembaga-lembaga negara yang menjalankan fungsinya
masing-masing. Infrastruktur politik dibangun atas dasar persamaan sosial,
ekonomi, tujuan, dan lainnya.

Komponen infrastruktur politik dan fungsinya.

A. Partai politik : Yaitu organisasi manusia di dalamnya terdapat


pembagian tugas, mempunyai tujuan, ideologi, program dan rencana kedepan.
(Risnawan, 2017). Partai politik berfungsi sebagai tempat komunikasi dan
sosialisasi politik, sarana rekruitmen anggota dewan.

B. Kelompok kepentingan : Merupakan kelompok yang memiliki


kepentingan terhadap kebijakan politik suatu negara. Kelompok kepentingan
menghimpun dan mengeluarkan dana dan tenaga dalam melaksanakan tindakan
politik diluar tugas politik. Kelompok kepentingan terbagi menjadi 4 yaitu
kelompok kepentingan anomik (muncul dan hilang tidak menentu), kelompok
kepentingan non-asosiasional (faktor keturunan), kelompok kepentingan
institusional (contoh PGRI), dan kelompok kepentingan asosiasional (contoh IDI).
Kelompok kepentingan berfungsi sebagai media komunikasi politik dan media
penampung kepentingan masyarakat.

C. Media massa : Yaitu sarana komunikasi politik yang terdiri dari surat
kabar, TV, radio, dan lainnya. Media massa berfungsi sebagai penyalur aspirasi,
sosialisasi politik, penyampaian informasi politik, dan penghubung antar
pemerintah dengan rakyat.

D. Kelompok penekan : Yaitu suatu golongan yang kegiatannya tampak


dari luar mempunyai kekuasaan untuk memaksakan kehendaknya pada pihak
penguasa. (Risnawan, 2017).

E. Tokoh politik : Orang yang mempunyai pengalaman, kecerdasan dan


keahlian dalam bidang politik.(Risnawan, 2017).

C. Hubungan Suprastruktur dan Infrastruktur Politik

1. Hubungan secara struktur dan kedaulatan berdasarkan ikatan

Dua lembaga ini secara struktural memiliki hubungan keterikatan.


Lembaga suprastruktur memiliki kedududkan yang lebih tinggi dari lembaga
infrastruktur. Dalam negara demokrasi lembaga suprastruktur merupakan bagian
dari lembaga infrastruktur. Lembaga suprastruktur tidak bisa sewenang-wenang
karena lembaga ini juga dipilih langsung oleh dan dari rakyat.

2. Hubungan timbal balik keduanya

Dua lembaga ini dapat daikatakan saling bergantung satu sama lain.
Anggota lembaga suprastruktur dipilih oleh rakyat melalui lembaga infrastruktur.
Sebagai contoh yaitu dalam pemilihan anggota DPR (suprastruktur) yang berasal
dari partai politik (infrastruktur). Contoh lain yaitu dibuatnya UU tentang pers
oleh anggota DPR untuk lembaga infrastruktur.

3. Hubungan dalam penyusunan kebijakan

Dalam penyusunan kebijakan lembaga infrastruktur akan mempengaruhi


lembaga suprastruktur. Lembaga infrastruktur merupakan lembaga dari
masyarakat yang tau akan suara dan aspirasi rakyat. Maka lembaga infrastruktur
mewadahi suara dan aspirasi rakyat untuk disampaikan kepada lembaga
suprastruktur. Contohnya yaitu seorang calon anggota DPR yang berbondong-
bondong blusukan mencari tau apa yang dubutuhkan rakyat yang nantinya akan ia
sampaikan saat ia menjadi anggota DPR tersebut.
BAB III

Penutup

A. Kesimpulan

Bedasarkan penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa dalam suatu


negara terdapat 2 struktur politik, yaitu lembaga suprastruktur dan lembaga
infrastruktur. Struktur politik merupakan lembaga negara yang bertugas untuk
menjalankan aktivitas politik dalam sebuah negara. Struktur politik sebuah negara
memiliki pembagian dan fungsinya sendiri. Lembaga suprastruktur politik yaitu
lembaga negara yang terbagi atas legislatif (pembuat uu), eksekutif (pelaksana
uu), dan yudikatif (pengawas dua lembaga tersebut). Lembaga infrastruktur yaitu
lembaga masyarakat yang berguna untuk media informasi dan sosialisasi politik
yang terbagi atas partai politik, kelompok kepentingan, kelompok penekan, tokoh
politik, dan lain-lain. Lembaga suprastruktur dan lembaga infrastruktur memiliki
hubungan keterikatan satu sama lain dalam hal politik. Kedua lembaga ini
memiliki kewenangan untuk saling memperngaruhi dalam proses penyusunan
kebijakan untuk kepentingan dan kebaikan rakyat dalam negara itu sendiri.

B. Saran

Adanya pembahasan makalah ini saya harap dapat menjadi pengingat


bahwa lembaga suprastruktur merupakan lembaga yang berasal dari lembaga
infrastruktur. Semua bersalah dari rakyat dan dipilih oleh rakyat. Saya harap di
negara kita saat ini agar tidak terjadi penyalahgunaan kewenangan oleh oknum
dalam lembaga-lembaga tersebut.
Lampiran
Daftar Pustaka

Anggara, S. (2015). 11. Buku Sistem Politik Indonesia.pdf. In B. Ahmad (Ed.),


sistem politik indonesia (vol. 1, no., pp. 22–24). cv.pustaka setia.

Haka, R. (2019). Struktur Politik Indonesia. Academia.Edu.


https://www.academia.edu/38667499/STRUKTUR_POLITIK_INDONESIA

Risnawan, W. (2017). Peran Dan Fungsi Infrastruktur Politik Dalam Pembentukan


Kebijakan Publik. Dinamika Administrasi Publik, 4(3), 511–518.
https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/dinamika/article/view/1952/1588

Anda mungkin juga menyukai