Anda di halaman 1dari 9

RESUME

SISTEM POLITIK INDONESIA

Mata Kuliah: 
Sistem Politik Indonesia
Dosen Matakuliah: 
Dr. Mohtar Kamisi, S.Pd.,M.Si.

Disusun Oleh :

Nama : M. Rifaldi A. Djohra


NPM : 03072011001
Kelas :A
Semester : IV (Empat)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan
berbagai kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan
umum termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan,
pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya.
Politik adalah semua lembaga-lembaga negara yang tersebut di dalam
konstitusi negara (termasuk fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif ). Dalam
Penyusunan keputusan-keputusan kebijaksanaan diperlukan adanya kekuatan
yang seimbang dan terjalinnya kerjasama yang baik antara suprastruktur dan
infrastruktur politik sehingga memudahkan terwujudnya cita-cita dan tujuan-
tujuan masyarakat/Negara.
Dalam hal ini yang dimaksud suprastruktur politik adalah Lembaga-Lembaga
Negara. Lembaga-lembaga tersebut di Indonesia diatur dalam UUD 1945 yakni
MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden, Mahkamah Agung, Mahkamah
Konstitusi, Komisi Yudisial. Lembaga-lembaga ini yang akan membuat
keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kepentingan umum.
Badan yang ada di masyarakat seperti Parpol, Ormas, media massa, Kelompok
kepentingan (Interest Group), Kelompok Penekan (Presure Group), Alat/Media
Komunikasi Politik, Tokoh Politik (Political Figure), dan pranata politik lainnya
adalah merupakan infrastruktur politik, melalui badan-badan inilah masyarakat
dapat menyalurkan aspirasinya. Tuntutan dan dukungan sebagai input dalam
proses pembuatan keputusan. Dengan adanya partisipasi masyarakt diharapkan
keputusan yang dibuat pemerintah sesuai dengan aspirasi dan kehendak rakyat.

A. Sistem politik di Indonesia

a. pengertian Sistem
Menurut Abdul Kadir (2014:61) bahwa “Sistem adalah sekumpulan elemen
yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut Sutabri (2012:3) bahwa “Sistem adalah suatu kumpulan atau


himpunan dari suatu unsur, komponen, atau variabel yang terorganisasi, saling
berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu”.

Menurut Sutarman (2012:13) bahwa “Sistem adalah kumpulan elemen yang


saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu
proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut Fatansyah (2015:11) bahwa “Sistem adalah sebuah tatanan


(keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan
fungsi dan tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama
bertujuan untuk memenuhi suatu proses tertentu”.

Dari beberapa pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem


merupakan sekumpulan elemen, himpunan dari suatu unsur, komponen fungsional

1
yang saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan
yang diharapkan.

b. Pengertian Politik

Pengertian politik perlu disimak dari sejarahnya. Secara etimologis, politik


berasal dari bahasa Yunani yaitu polis. Polis berarti kota yang berstatus negara
kota (city state). Pengertian politik yang berkembang di Yunani saat itu dapat
ditafsirkan sebagai suatu proses interaksi antara individu dengan individu lainnya
demi mencapai kebaikan bersama.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian politik adalah


pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan (seperti tentang sistem
pemerintahan, dasar pemerintahan). Pegertian politik juga dikenal sebagai segala
urusan dan tindakan (kebijakan, siasat, dan sebagainya) mengenai pemerintahan
negara atau terhadap negara lain.

Politik merupakan cara orang yang hidup berkelompok membuat keputusan.


Politik adalah tentang membuat kesepakatan antar manusia sehingga mereka dapat
hidup bersama dalam kelompok seperti suku, kota, atau negara.

Sementara itu, ilmu politik adalah salah satu subjek yang bisa dimanfaatkan


untuk memahami apa itu politik. Ilmu politik merupakan ilmu yang mengkaji
konsep penentuan tujuan politik, bagaimana mencapai tujuan tersebut dan segala
konsekuensinya. Ilmu politik mempelajari pemerintahan dalam segala bentuk dan
aspeknya, baik teoritis maupun praktis.

Dulunya merupakan cabang filsafat, ilmu politik saat ini biasanya dianggap
sebagai ilmu sosial. Ilmu politik memiliki beragam cabang. Beberapa sangat
teoritis, termasuk Filsafat Politik, Ekonomi Politik, atau Sejarah Pemerintahan;
yang lainnya memiliki karakter campuran, seperti Hak Asasi Manusia, Politik
Komparatif, Administrasi Publik, Komunikasi Politik, dan Proses Konflik.

c. Sistem Politik di Indonesia


Menurut Rusadi Kartaprawira adalah Mekanisme atau cara kerja
seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik yang berhubungan satu
sama lain dan menunjukkan suatu proses yang langgen

Menurut Almond, Sistem Politik adalah interaksi yang terjadi dalam


masyarakat yang merdeka yang menjalankan fungsi integrasi dan adaptasi.

Menurut David Easton Sistem politik merupakan sistem interaksi dalam


masyarakat yang diambil dari seluruh perilaku sosial dan dialokasikan secara
otoritatif kepada seluruh lapisan masyarakat.

d. Pembagian sistem politik di Indonesia

2
Sistem politik Indonesia terdiri dari tiga lembaga:

• Eksekutif
• Legislatif
• Yudikatif

Lembaga Eksekutif di Indonesia

Yang mencakup lembaga eksekutif adalah presiden, wakil presiden dan


kabinetnya. Baik presiden maupun wakil presiden, sama-sama dipilih oleh
elektorat Indonesia dalam pemilihan presiden. Presiden dan wakil presiden
menjabat selama lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan
yang sama untuk satu kali masa jabatan (maka totalnya 10 tahun). Selama masa
kampanye presiden dan wakil presiden adalah sebuah pasangan yang tak
terpisahkan. Dengan demikian komposisi calon presiden dan calon wakil presiden
butuh strategi. Hal-hal yang dapat mempengaruhi strateginya adalah latar
belakang etnis (dan agama) dan posisi sosial (sebelumnya) dalam masyarakat.

3
Lembaga Legislatif di Indonesia

Yang mencakup lembaga legislatif adalah Majelis Permusyawaratan


Rakyat (MPR). MPR berwenang menyusun atau mengubah Undang-Undang
Dasar dan melantik (atau memberhentikan) presiden. MPR adalah sebuah
lembaga legislatif bikameral yang terdiri dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

DPR, yang terdiri dari 560 anggota, bertugas membentuk dan menyetujui
undang-undang, menghitung anggaran tahunan bersama presiden dan mengawasi
pelaksanaan undang-undang dan isu-isu politik. Anggota DPR dipilih untuk masa
kerja lima tahun dengan proporsi perwakilan yang adil berdasarkan hasil pemilu.
Sayangnya, DPR mengantongi reputasi buruk karena isu-isu skandal korupsi yang
acap kali dilakukan oleh para anggotanya.

DPD menangani keputusan, undang-undang dan isu-isu yang memang


berhubungan dengan daerah yang dimaksud, dengan demikian keberadaanya
mampu meningkatkan perwakilan daerah di tingkat nasional. Tiap provinsi di
Indonesia memilih empat calon anggota DPD (yang akan bekerja di
pemerintahanan selama lima tahun) dari non-partai. Karena Indonesia memiliki 32
provinsi, maka jumlah anggota DPD adalah 132 orang.

Lembaga Yudikatif di Indonesia

Yang dimaksud lembaga yudikatif adalah Mahkamah Agung. Mahkamah


Agung (MA) adalah mahkamah tertinggi dalam sistem peradilan Indonesia. MA
adalah pengadilan paling tinggi dalam proses naik banding dan MA juga
menangani sengketa di pengadilan-pengadilan yang lebih rendah. Tahun 2003
sebuah Mahkamah baru dibentuk, yaitu Mahkamah Konstitusi. MK memonitor
keputusan-keputusan yang dibuat oleh kabinet dan parlemen (MPR) dan posisinya
sejajar dengan Konstitusi Indonesia. Sebagian besar kasus-kasus legal dapat
ditangani oleh pengadilan umum, pengadilan administrasi, pengadilan agama dan
pengadilan militer.

Sebuah Komisi Yudisial mengawasi pemeliharaan jabatan, martabat dan


perilaku hakim-hakim Indonesia. Ada banyak laporan Bahwa lembaga peradilan
di Indonesia tidak bebas dari korupsi dan tidak sepenuhnya independen dari
cabang-cabang politik lain.

A. Pemerintahan politik Indonesia Pemerintahan Joko Widodo

"Selama dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo menciptakan


keseimbangan antara penanganan pandemi, kebijakan keberlanjutan pembangunan
nasional, serta pengawalan keadilan, hukum dan HAM," kata Fadjroel melalui
keterangan tertulis, Jumat (22/10/2021). Fadjroel mengatakan, kebijakan

4
penanganan pandemi difokuskan pada kesehatan dan sosial ekonomi rakyat. Oleh
karena itu, Jokowi membentuk Satgas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan
Ekonomi Nasional (PEN).

Era pemerintahan Presiden Joko Widodo sedang menggencarkan


pengelolaan dana desa. Presiden Ir. H Joko Widodo memiliki visi dan misi yang
menjadi prioritas yaitu disebut dengan Nawa Cita. Nawa Cita merupakan
Sembilan kebijakan yang menjadi visi misi di era Pemerintahan Jokowi, dimana
dalam poin ketiga dari Nawa Cita menyebutkan bahwa membangun Indonesia
dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka
negara kesatuan. Poin dari Nawa Cita yaitu mengharuskan masyarakat desa
berperan aktif untuk turut membantu pembangunan negara. Pemerintah desa
diharapkan sanggup mengelola daerahnya sendiri secara mandiri tercantum dalam
pengelolaan peninggalan aset, keuangan serta pemasukan desa sehingga
mempunyai kualitas hidup di desa dan juga mensejahterakan warganya.

Undang-Undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa menyebutkan bahwa


pembangunan desa merupakan upaya peningkatan kualitas hidup untuk
kesejahteraan masyarakat desa. Pembangunan desa bertujuan untuk
merealisasikan efektivitas penyelenggaraan pemerintah desa serta memperbaiki
kualitas pelayanan publik. Undang-Undang ini sudah disahkan di era
pemerintahan Presiden Joko Widodo dengan prinsip Nawa Cita. Adanya program
ini maka pemerintah setiap tahunnya menganggarkan dana melalui APBDes.
Kebijakan yang dicantumkan dalam UU Nomor 6 tahun 2014 ialah tingkatkan
anggaran desa dalam upaya proses pembangunan desa serta pelayanan dan
pemberdayaan warga masyarakat.

a. Pemerintahan Jokowi dalam Ekonomi

Pemerintah bertekad untuk terus meningkatkan kinerja sektor industri


manufaktur sebagai salah satu penopang utama terhadap pertumbuhan ekonomi
nasional. Dalam hal ini, Kementerian Perindustrian telah menjalankan berbagai
program dan kebijakan strategis guna memacu aktivitas produksi dalam rangka
memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

“Meski dihadapkan pada sekian tantangan global, sektor industri


manufaktur Indonesia selama tujuh tahun pemerintahan Bapak
Presiden Joko Widodo tetap memainkan peranan
pentingnya sebagai tulangpunggung perekonomian nasional,” kata Menteri
Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis (28/10).

Menperinmenyebutkan, pada masa pemerintahan Presiden Jokowi


selama tujuh tahun ini diwarnai berbagai peristiwa penting global yang
mengiringi perjalananekonomi  nasional, khususnya di sektorindustri
manufaktur. Beberapa peristiwa dimaksud antara lain penurunan harga

5
beberapa komoditas yang berakibat pada adanya tekanan terhadap ekspor
Indonesia.

Berikutnya, pelambatan ekonomi Tiongkok sebagai entitas ekonomi terbesar


dunia yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi secara global, perang
dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok yang menciptakan kembali high
cost economy dan mengganggu sisi supply, serta dampak pandemi Covid-19 yang
memberikan tekanan hebatterhadap kinerja sektor industri baik dari
sisi supply maupun demand.

“Dengan latar belakang kondisi global yang penuh gejolak dan ketidakpastian


tersebut, perjuangan bangsa Indonesia dalam membangun sektor industri
manufaktur yang berdaulat, mandiri, berdaya saing, dan inklusif menghadapi
tantangan yang tidak mudah,” ungkap Agus.

Namun demikian, melalui kerja keras dan ketangguhan para pelaku


industri di tanah air dalam upaya menghadapi berbagai tantangan global tersebut,
sektor industri pengolahan nonmigas masih mampu mencatatkan kinerja yang
cukup gemilang. “Hal ini tidak terlepas dari semangat persatuan dan kesatuan kita
sebagai bangsa untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional, seperti
semangat yang tertuang pada isi Sumpah Pemuda dalam membangun Indonesia
yang maju,” tegas Agus.

Adapun capaian kinerja industri manufaktur yang membanggakan, di


antaranya terlihat darirealisasi nilai investasi sektor sekunder inipada periode
pertama Pemerintahan Jokowi (tahun 2015-2019) yangsecara total menembus
Rp1.280 triliun dengan nilai rata-rata investasi tahunan sebesar Rp250 triliun.

“Total nilai investasi selama periode lima tahun pertama ini bahkan lebih besar
dari nilai investasi yang terakumulasi selama 10 tahun pada kurun waktu 2005-
2014,” ungkap Agus. Sementara itu, pada periode keduaPemerintahan Jokowi,
realisasi investasi di sektor manufaktur sepanjang tahun 2020
tercatat sebesarRp270 Triliun, lebih tinggi dari nilai rata-rata periode sebelumnya
meski sektor industri mendapat hantaman keras (hard hit) dari dampak pandemi
Covid-19.

“Pada semester I tahun 2021, realisasi investasi di sektor manufaktur


telah mencapai Rp170 triliun dan diperkirakan terus meningkat seiring perbaikan
beberapa indikator ekonomi dan komitmen dari para investor,” imbuhnya.

Sedangkan dari sisi ekspor, kontribusi sektor industri manufaktur


terhadap capain nilai ekspor nasional masih mendominasi dan terus meningkat
dari USD108,6 miliar pada tahun 2015 menjadi USD127,4 miliartahun 2019.

6
Dalam kurun waktu tersebut, rata-rata nilai kontribusi ekspor sektor manufaktur
berkisar pada angka 75% dari total ekspor nasional per tahun.

“Nilai kontribusi itu jauh lebih besar dari kontribusi ekspor manufaktur pada


periode pemerintahan sebelumnya (tahun 2000-2014) yang hanya menyentuh
angka di bawah 70% dari total ekspor nasional,” sebut Agus.

Bahkan, kontribusi ekspor sektor industri manufaktur pada tahun


pertama (2020) di masa pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin
mengalamikenaikan menjadi USD131,1 miliar, meskipun di tengah himpitan
pandemi Covid-19. Nilai ekspor manufaktur ini merepresentasikan 80,3% ekspor
nasional tahun 2020 dan menghasilkan surplus neraca perdagangan sebesar
USD21,7 miliar.

Surplus neraca perdagangan punterus berlanjut hingga bulan September


2021 sebesar USD4,37 miliar, yang merupakan surplus selama 17 bulan secara
berturut-turut sejak bulan Mei 2020. Pada periode Januari-Agustus 2021, nilai
ekspor sektor manufaktur telah mencapai USD115,13 miliar.

“Capaian sektor industri manufaktur di bidang investasi dan ekspor mengiringi


kontribusi sektor industri manufaktur terhadap penerimaan negara dan kontribusi
terhadap pembentukan PDB nasional yang terus meningkat dan merupakan
tertinggi dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya,” ujar Menperin AGK. 

Anda mungkin juga menyukai