Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

MASYARAKAT INDONESIA

Administrasi Proyek
Pemerintah
Oleh: Kelompok 2

Abdus Samad NPM. 2021116


Zulkarnaini NPM. 20212112
Ismail Bako NPM. 202121124
Muyasir NPM. 202121113
Nuraianun L NPM. 202121130
Agus Sutono NPM. 202121136
A. Identitas Buku
Judul Buku : Building Democratic Institutions: Governance Reforming In Developing
Countries
Penulis : G. Shabbir Cheema
Penerbit : Kumarian Press, Inc.
Tahun Terbit : 2005
Cetakan : 10
ISBN : 1-56549-197-1

B. Ringkasan
Istilah demokrasi berasal dari bahasa Latin “demos” yang artinya orang dan " kratos " atau
“kratien” yang artinya kekuatan . karena _ itu oleh secara harfiah Arti demokrasi sama dengan
kedaulatan orang. Dalam politik praktek , demokrasi terpilih sebagai sistem politik oleh more dari
dua sepertiga dari negara-negara di dunia. Alasan kenapa demokrasi harus terpilih adalah karena
ini adalah sistem terbaik .
Membahas tentang pemilihan tentu saja Tidak Gratis dari alasan pemilihan , yaitu
aktualisasi prinsip dan nilai demokrasi . Itu berarti kedua Hal itu adalah identik , karena Pemilihan
adalah satu _ membentuk nyata dari adanya demokrasi sistem . Selain itu , demokrasi juga
merupakan prinsip tiga serangkai politik siapa yang membagi tiga kekuasaan politik negara (
Eksekutif , Legislatif dan Yudikatif ) untuk diwujudkan di tiga Tipe lembaga negara yaitu : mandiri
satu satu sama lain dan peringkat oleh paralel satu satu sama lain.
Demokrasi Menjadi sebuah kebutuhan yang sebenarnya _ dampak bagus ke kontinuitas
pemerintah sebuah negara. Soekarno presiden yang mengatakan itu jika kita mencari demokrasi ,
itu Tidak mungkin demokrasi barat , tapi kesepakatan yang memberi hidup , yaitu politik-
ekonomische demokrasi yang bisa membawa kesejahteraan sosial
Abraham Lincoln menyatakan itu demokrasi adalah pemerintah dari rakyat , oleh rakyat ,
dan untuk orang . Indonesia memiliki merangkul banyak praktek demokrasi atau sistem demokrasi
, tergantung pada masing- masing Titik pemerintah .
Berdasarkan sejumlah definisi dari para ahli di atas _ bisa menyimpulkan itu demokrasi
memiliki makna serta nilai dan prinsip yang sangat penting untuk dilaksanakan di suatu negara.
Karena, nilai dan prinsip demokrasi yang baik _ akan mencerminkan tata pemerintahan yang baik
juga disana nilai-nilai demokrasi di sebuah negara, seperti berikut :
1. Menyelesaikan perselisihan secara damai dan kelembagaan.
2. untuk memastikan perubahan damai dalam masyarakat.
3. menyelenggarakan pergantian pimpinan secara berkala.
4. untuk mengakui dan menerima keragaman yang wajar dan
5. menjamin tegaknya keadilan
Indonesia adalah negara yang konstitusinya atau sistem pemerintahannya berdasarkan
demokrasi atau negara yang menganut paham demokrasi. Hal ini dapat dilihat dari UUD 1945
dalam Pasal 1 ayat (2), yang menyatakan bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat dan dilaksanakan
menurut konstitusi ini sehingga diadakan pemilihan umum, atau adanya atau dibentuknya lembaga-
lembaga yang mewakili kedaulatan rakyat. kekuasaan yang kekuasaannya dibatasi oleh undang-
undang. Mahfud MD menyatakan bahwa dalam kaitannya dengan pembagian kekuasaan ke dalam
berbagai lembaga, dapat dikatakan bahwa adanya kekuasaan yang didistribusikan menurut fungsi,
wewenang, dan kedudukan dalam suatu negara menunjukkan bahwa negara tersebut menganut
paham demokrasi, bukan demokrasi. monarki atau pemerintahan diktator
Perkembangan demokrasi di Indonesia telah mengalami banyak perubahan dan
perkembangan dari awal negara merdeka sampai sekarang. Demokrasi berkembang sesuai dengan
kondisi politik dan pemimpinnya. “Perkembangan demokrasi di Indonesia mengalami pasang surut
sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi politik yang terjadi. Banyak peristiwa yang
menggambarkan bahwa demokrasi di Indonesia ditentukan dan dipengaruhi oleh situasi dan
kondisi politik. pada sejak zaman orde lama, orde baru, dan reformasi sampai sekarang.
Secara etimologis, kata “partai” berasal dari bahasa Latin, dari kata “ partire ” yang berarti
membagi. Kata “partai baru” dikenal dalam istilah politik pada abad ke-17.10 Menurut Miriam
Budiarjo , partai politik adalah suatu kelompok terorganisir yang anggotanya memiliki orientasi,
nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan dari kelompok ini adalah untuk mendapatkan kekuasaan
politik dan memenangkan posisi politik, biasanya secara konstitusional untuk melaksanakan
kebijakan mereka
Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik, pengertian partai
politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara
Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan keinginan dan cita-cita untuk memperjuangkan dan
membela negara. kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Ada beberapa pengertian partai politik yang dikemukakan
oleh para ahli, antara lain:
- Soltau : “Sekelompok warga negara yang terorganisir bertindak sebagai entitas politik
dan dengan menggunakan kekuasaannya untuk memilih, bertujuan untuk memerintah pemerintah
dan melaksanakan kebijakan yang mereka buat”.
- Carl Fredrich: "Sekelompok orang yang terorganisir secara stabil untuk merebut atau
mempertahankan kekuasaan dalam pemerintahan untuk kepemimpinan partai mereka dan
berdasarkan kekuasaan itu akan memberikan materi dan penggunaan yang ideal bagi para
anggotanya".
- Ichlasul Amal: “Partai politik adalah kelompok yang dicalonkan calon pejabat publik
untuk dipilih oleh rakyat sehingga dapat mengontrol atau mempengaruhi tindakan pemerintah”.
Partai politik sebagai bagian terpenting dari infrastruktur politik, perlu ditelaah lebih lanjut
mengenai esensi organisasi sosial politik utama, fungsi dan perannya, serta kemampuan organisasi
tersebut, agar kinerjanya sesuai dengan posisinya, fungsi dan peran.
Partai politik sebagai institusi memiliki hubungan yang sangat erat dengan masyarakat
dalam mengontrol kekuasaan. Hubungan ini banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat yang
sudah hadir padanya. Kebebasan selalu dikaitkan dalam pembahasan partai politik sebagai
pengendali kekuasaan. Partai politik selalu dianggap sebagai salah satu atribut demokrasi modern,
karena partai politik sangat diperlukan kehadirannya bagi negara berdaulat.
Partai politik adalah pengakuan atas kebebasan berserikat dan berekspresi. Namun,
keberadaan partai politik secara kuantitatif saja tidak dapat dijadikan sebagai tolak ukur
keberhasilan demokratisasi dalam suatu negara, melainkan sebuah partai politik harus mampu
menjalankan fungsinya dalam bersaing dalam pemilihan umum.
Dalam menjalankan perannya sebagai partai politik untuk melengkapi sistem demokrasi di
suatu negara, tentunya partai politik memiliki fungsi yang kuat dalam sebuah proses politik. Fungsi
utama partai politik adalah bersaing memenangkan pemilu, mengagregasi kepentingan rakyat, dan
menyiapkan calon pemimpin yang akan duduk di pemerintahan. Apalagi Partai Politik memiliki
fungsi utama bagi rakyat untuk memutuskan pilihan politik hingga kebijakan politik yang
menentukan nasib rakyat.
Menurut Gaffar dan Amal peran dan fungsi partai politik antara lain sebagai proses
verifikasi pendidikan politik, sebagai sumber rekrutmen pemimpin bangsa dalam rangka mengisi
berbagai jabatan dalam kehidupan bernegara, dan sebagai institusi. yang berusaha mewakili
kepentingan masyarakat.
Secara umum, para ilmuwan politik menggambarkan adanya empat fungsi partai politik.
Empat fungsi partai politik menurut Miriam Budiardjo adalah sebagai berikut:
1. Komunikasi Politik ;
2. Sosialisasi Politik ;
3. Rekrutmen Politik ;
4. 4. Manajemen Konflik.

Menurut Yves Mene dan Andrew Knapp, fungsi partai politik meliputi fungsi:
1. Mobilisasi dan integrasi;
2. Pola pemungutan suara;
3. Alat rekrutmen politik;
4. Sarana penjabaran opsi kebijakan.
Keempat fungsi di atas sama-sama terkait satu sama lain, yakni sebagai sarana komunikasi
politik. Berbagai kepentingan tersebut terangkum oleh parpol menjadi gagasan, visi dan kebijakan
parpol yang bersangkutan. Terkait dengan komunikasi politik, partai politik juga berperan penting
dalam melakukan sosialisasi politik. Ide, visi, dan kebijakan strategis yang menjadi pilihan parpol
disosialisasikan kepada konstituen untuk mendapatkan umpan balik berupa dukungan dari
masyarakat. Terkait sosialisasi politik ini, partai juga memegang peranan yang sangat penting
dalam rangka pendidikan politik. Juga berpartisipasi dalam struktur perantara yang harus berperan
dalam mewujudkan cita-cita negara dalam kesadaran kolektif warga negara.
Fungsi ketiga partai politik adalah sebagai penasihat rekrutmen politik. Partai dibentuk
untuk menjadi instrumen yang sah dalam menyeleksi kader pemimpin negara pada tahapan dan
jabatan tertentu. Kader dipilih langsung oleh rakyat, ada pula yang dipilih melalui cara tidak
langsung, seperti oleh DPR atau melalui cara tidak langsung lainnya. Dalam hal ini, fungsi partai
politik dalam rangka rekrutmen politik menjadi penting. Dalam kategori Yves Mene dan Andrew
Knapp, fungsi manajemen konflik dapat dikaitkan dengan integrasi partai politik. Partai
mengintegrasikan kepentingan-kepentingan yang beragam ini dengan menghubungkannya, untuk
mempengaruhi kebijakan politik negara.
Pemilihan Umum adalah suatu proses untuk mengeluarkan hak suara untuk memilih
pemimpin atau wakil masyarakat yang akan memimpin masyarakat atau memimpin suatu negara.
Siapa pun yang mendapat suara terbanyak akan dipilih atau pemenangnya. Pemilu merupakan
perwujudan demokrasi yang merupakan perwujudan kedaulatan rakyat untuk menghasilkan
pemerintahan negara yang demokratis. Terdapat definisi pemilu menurut Undang-Undang Nomor
15 Tahun 2011 tentang Pemilu bahwa dalam Pasal 1 ayat (1) dijelaskan bahwa pemilu merupakan
sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur dan adil dalam negara kesatuan republik indonesia berdasarkan pancasila dan UUD
1945.
Arbi Sanit berpendapat bahwa pemilihan umum merupakan proses politik yang
menggunakan hak politik sebagai bahan baku untuk ditransformasikan menjadi kedaulatan negara,
sehingga rakyat memiliki kesempatan untuk memperjuangkan nilai dan kepentingannya dengan
menggunakan hak politik. Menurut Nurman Diah, pemilihan umum merupakan sarana untuk
mengubah atau melanjutkan suatu pemerintahan. Di negara yang menganut sistem pemerintahan
presidensial, pemilu diartikan untuk memilih seorang presiden. Bagi negara-negara yang menganut
sistem pemerintahan parlementer, pemilu dimaksudkan untuk menghadirkan sebanyak mungkin
perwakilan partai ke parlemen sehingga dapat membentuk pemerintahan. Di negara yang
menerapkan demokrasi sebagai prinsip pemerintahan, pemilu merupakan sarana bagi rakyat untuk
menyatakan kedaulatannya. Idealnya, pemilihan umum bertujuan untuk melakukan perubahan
kekuasaan pemerintahan secara teratur dan damai sesuai dengan mekanisme yang dijamin oleh
konstitusi.
Pengertian lain dari pemilu adalah bahwa pemilu adalah peristiwa rakyat sebagai bentuk
pengakuan dan realisasi hak politik. Seperti yang sudah disebutkan di atas terkait dengan pemilihan
umum, artinya keberadaan pemilu di Indonesia sangat penting. Pemilu merupakan sumber utama
rekrutmen politisi dengan partai politik sebagai sarana pencalonan. Dalam sistem politik yang
demokratis, pemilihan umum yang bebas dan adil merupakan keniscayaan. Oleh karena itu, dapat
dimaklumi jika banyak ilmuwan politik yang menggunakan pemilu sebagai tolak ukur pelaksanaan
demokrasi di suatu negara.
C. Review
Berdasarkan penjelasan bab 2 tenang demokrasi dan pemilu, penulisa menjelaskan denga
terperinci sehingga pembaca dapat memahami sistem demokrasi dan pemilu dengan
komperhensif. Penulis berusah menjelaskan dengan sangat runtut dimulai dari pengenalan
demokrasi dan sejarahnya. Disamping itu penulis juga menambahkan dengan beberap contoh
kasus yang terjadi dibelahan dunia, sehingga pembaca dapat merasakana pengalaman nyata
melalui penyajian kasus dalam aspek demokrasi dan pemilu. Disamping demokrasi penulis juga
menyajikan tentang pemilihan, yang mana dalam penjelasannya penulis berupaya menjelaskan
secara gambling sistem pemilu yang ditemui dibeberap negara. Hal tersebut tentunya betujuan
agar pembaca dapat melihat secara komperhensif beberapa kejadian sitem pemilu yang terjadi
dibelahan dunia.
Selain itu, penulis juga berupaya menelaskan dengan Bahasa yang lugas, jelas dan padat
dalm kasus pemilu. Dengan menghadirkan variasi sitem pemilihan yang terjadi dibeverap negara
seperti afrika, meksiko dan negara lainnya, tentunya ini akan menjadi pengalaman yang baik bai
pembaca. Hal tersebut tentunya akan menambah pengetahuan bagi para pembaca terkait bebrap
sitem yang terjadi dalam sistem pemilihan. Selain itu, istilah yang dipakai dalam tulisan ini juga
sangat mudah dipahami oleh pembaca. Sehingga tidak menyulitkan pembaca dalam memahami
isi dari kajian pada bab ini.
Jika dilihat dari sitematika dan uraian serta layout pada bab ini, dapat dikatakan sesuai
dengan kondisi pembaca dengan penjelasan yang jelas padat dan ringkas serta didukung dengan
layout yang sesuai. Artinya dengan sajian yang telah disajikan oleh penulis mejadikan pembaca
nyaman dalam membaca dan materi yang disajikan mudah untuk dipahami.

Anda mungkin juga menyukai