PENDAHULUAN
Mata kuliah ini secara umum menyajikan bentuk sistem kepartaian dan
pemilihan umum dalam suatu sistem politik yang berlaku di suatu negara termasuk
di Indonesia. Deskripsi Mata Kuliah Fenomena ini diambil berdsarkan teori salah
satu mata kuliah kuliah Sistem Kepartaian dan Pemilu. Mata kuliah Sistem
Kepartaian dan Pemilu ini adalah salah satu mata kuliah wajib prodi yang
diwajibkan kepada para mahasiswa ilmu politik untuk menginputnya. Mata kuliah
ini dipelajari pada semester 4 dengan bobot 3 SKS. Mata kuliah ini menjelaskan
tentang konsep partai politik dan sistem kepartaian umum, pemilihan umum dalam
sistem politik yang terdapat dalam sebuah negara termasuk di Indonesia. Didalam
mata kuliah ini dijelaskan bahwa partai politik merupakan suatu kelompok yang
yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan poltik dan
1
berserikat. Keberadaan partai politik dan sistem pemilu tidak dapat dipisahkan dari
negara demokrasi salah satunya ialah Negara indonesia. . Karena Indonesia adalah
salah satu negara di dunia yang menerapkan sistem demokrasi dalam sistem
berkenaan dengan arti dan fungsi partai politik, klasifikasi atau tipologi partai
politik, dan hubungan partai politik dengan pemilihan umum. Selanjutnya dibahas
pula pengertian sistem pemilihan umum dan macam-macam sistem pemilihan serta
secara empirik sistem pemilihan umum yang berlaku di suatu negara dan
menjelaskan konsep yang terkait dengan kepartaian dan sistem pemilihan umum
dan penerapannya dalam sistem politik di IndonesiaMata kuliah ini secara umum
menyajikan bentuk sistem kepartaian dan pemilihan umum dalam suatu sistem
pula pengertian sistem pemilihan umum dan macam-macam sistem pemilihan serta
secara empirik sistem pemilihan umum yang berlaku di suatu negara dan
Indonesia. Sistem Kepartaian dan Pemilu tidak bisa dipisahkan darikajian praktek
demokrasi Barat yang dipakai oleh berbagai negara didunia termasuk di Indonesia.
Hubungan erat antara kajian demokrasi dan partai politik serta Pemilu ini,
disebabkan dalam teori demokrasi Barat disebutkan bahwa sebuah negara yang
sanakan Pemilu secara berkala. Hal ini membuat kita harus menjelaskan bahasan
2
tentang kehadiran partai politik dan sistem Pemilu di berbagai negara juga dalam
perspektif teori-teori demokrasi yang dikemukakan oleh para ilmuwan politik dari
negara Eropa dan Amerika.Mata kuliah ini secara khusus akan membahas tentang
partai politik dan sistem kepartaian.Pada bagian ini akan diutarakan definisi partai
politik dan sejarah perkembangannya yang didalamnya akan dibahas definisi partai
Kepartaian dan Pemilihan Umum politik baik di negara demokrasi maju, negara
otoriter, dan totaliter juga akan dibahas di mata kuliah ini. Selanjutnya juga akan
berbagai negara. Dalam buku ini secara khusus juga akan dibahas bagaimana
dinamika partai politik di Indonesia pra kemerdekaan dan era orde lama, era orde
nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela
atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela
3
1.3 Tujuan Partai Politik
kekuasaan untuk mewujudkan rencana program yang telah disusun oleh mereka
sesuai ideologi yang dianut.Alat perekrutan pemilih Kehadiran partai politik sudah
merupakan sebuah gejala yang umum diberbagai negara, terutama di negara yang
mendapat-kan jabatan politik yang dia inginkan. Selain itu, partai politik men-
negara. Oleh karena sangat strategisnya peran partai politik disebuah negara, maka
seorang sarjana ilmu pemerintahan dan ilmu politik tentunya harus mengetahui dan
memahami berbagai hal yangberhubun gan dengan partai politik. Sistem kepartaian
lain : dua partai, dua partai dengan beberapa partai kecil,multi partai dengan satu
4
BAB II TEORI DAN KONSEP MATA KULIAH
Partai politik adalah suatu hal yang menjadi bagian dari pemilihan umum
yang tidak dapat dipisahkan. Partai politik dengan pemilihan umum sering di
asumsikan sebagai satu paket. Dalam Negara demokrasi partai politik sebagai
wakil wakil dari partai poltik Miriam Budiardjo mendefinisikan partai politik
nilai-nilai dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh
Pemilihan umum sering disebut dengan ajang kontestasi politik dari para wakil
wakil partai politik. Kontestan yang menjadi pemenanglah yang akan mendapatkan
dibentuk oleh sekelompok warga negara secara sukarela karena adanya kesamaan
tujuan untuk membela dan memperjuangkan tujuan bersama. (UU RI No.2 tahun
2008 tentang partai politik) Carl J.Friedrich, menggatakan partai politik adalah
sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau
yang bersifat idiil serta materiil. Neuman, partai politik merupakan perantara yang
5
besar yang menghubungkan kekuatan-kekuatan dan ideologi sosial dengan
suatu kelompok politik yang mengikuti pemilihan umum dan melalui pemilihan
public. Sistem kepartaian di Indonesia mengalami perbedaan jika dilihat dari sudut
pandang sejarah politik. Perbedaan ini di antaranya akibat dari tipikal sistem politik
perubahan dari Demokrasi Liberal tahun 1950 hingga tahun 1955, Rezim Politik
Otoritarian dari tahun 1959 hingga tahun 1965, Rezim Kediktatoran Militer dari
tahun 1966 hingga tahun 1971, Rezim Otoritarian Kontemporer dari tahun 1971
hingga tahun 1998 dan kembali menjadi Demokrasi Liberal dari tahun 1998 hingga
pergantian tipe sistem politik. Tipikal sistem kepartaian apa yang berlaku di suatu
negara, secara sederhana dapat diukur melalui fenomena pemilihan umum. Dari
sisi jumlah misalnya, suatu negara dapat disebut bersistem satu partai, dua partai,
atau multipartai, dapat dilihat dari berapa banyak partai yang ikut serta dalam
pemilih partai yang satu untuk berpindah ke partai lainnya. Ideologi yang
sulitnya tercipta koalisi akibat perbedaan ideologi yang cukup tajam tersebut.
Sistem Partai Berkuasa adalah sistem kepartaian di mana di suatu negara terdapat
6
sejumlah partai, tetapi ada sebuah partai yang selalu memenangkan pemilihan
umum dari satu periode ke periode lain. Partai yang selalu menang tersebut
menjadi dominan di antara partai-partai lainnya, dilihat dari sisi basis massa,
umum. Sistem Partai Berkuasa ini ada pada masa era Orde Baru, Golkar selalu
memimpin suara di tiap pemilu mulai dari tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992 dan
1997.
partai politik dalam sebuah sistem politik yang spesifik. Disebut sebagai spesifik,
oleh sebab sistem politik berbeda-beda di setiap negara atau di satu negara pun
berbeda-beda dilihat dari aspek sejarahnya. Sistem politik yang dikenal hingga kini
sistem politik komunis, biasanya hanya ada 1(satu) partai yang legal berdiri dan
lain ditiadakan dan jika pun terlanjur berdiri, akan dibubarkan. Negara-negara yang
masih menganut sistem politik komunis ini adalah Kuba, Korea Utara, dan Cina.
dan menganut sistem partai tunggal. Demokrasi Liberal adalah sistem politik yang
7
melakukan pembebasan warganegara untuk berorganisasi, mendirikan partai
politik dapat berkembang secara alami, bergabung antara satu partai dengan partai
lain secara sukarela, dan bebas melakukan oposisi terhadap kebijakan pemerintah.
anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Bisa juga di
setujuan di bidang politik. Baik yang berdasarkan partai kader atau struktur
kepartaian yang dimonopoli oleh sekelompok anggota partai yang terkemuka. Atau
bisa juga berdasarkan partai massa, yaitu partai politik yang mengutamakan
Keberadaan partai politik merupakan sesuatu yang tidak bisa dielakkan dalam
sebuah tatanan masyarakat modern dan berstruktur kompleks. Sebab partai politik
8
masyarakat yang kompleks tersebut. Semakin kompleks sebuah masyarakat, maka
keberadaan partai politik akan semakin diperlukan sebagai penyalur aspirasi dan
dan partisipasi politik rakyat akan kurang tersalurkan. Miriam Budiarjo dalam
bukunya Dasar-Dasar Ilmu Politik (2009) mengartikan partai politik sebagai suatu
cita-cita yang sama. Tujuan utama partai politik adalah untuk mendapatkan
kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik dengan cara konstitusional guna
aspirasi yang berasal dari masyarakat. Bagi negara penganut demokrasi seperti
indonesia, keberadaan partai politik merupakan hal yang lumrah. Sebab partai
politik merupakan salah satu atribut dari sistem demokrasi itu sendiri. Meskipun
politik tidak bisa dipandang sebelah mata. Kegiatan-kegiatan partai politik, baik
Partai politik secara umum lahir dengan dua cara, yakni partai politik yang
lahir dari dalam parlemen (intra parlemen) dan partai politikyang lahir atau
sebagai berikut:1. Partai Politik Intra ParlemenPartai politik pada awalnya tumbuh
9
di Inggris dan Francis Abadke 18 yang disebabkan meluasnya gagasan masyarakat
menjadipenghubungan antara rakyat dan raja. Parlemen saat itu bersifat elitisdan
bangsawan yang punya banyakharta saja yang berhak menjadi anggota parlemen
diubah dengan syaratbaru yakni seseorang bisa terpilih menjadi anggota parlemen
jika iamendapat dukungan suara yang luas dari masyarakat. Disebabkan meluasnya
10
ke-19, dilangsungkan Pemilu I di Inggris yang diikuti oleh duaorganisasi, yakni
Torries dan Whig. Dengan ikut sertanya dua orga-nisasi yang didirikan oleh
kalangan parlemen tersebut dalam Pemilu,maka secara resmi lahirlah partai politik
muncul juga partaiyang lahir didirikan oleh masyarakat yang berada di luar
ideologi) yang jelas, anggotanya berdisiplin ketat danmemiliki ikatan yang kuat
dengan ideologi partai. Partai politik ini lahirdisebabkan adanya pembedaan dan
umum konflik partai dalam lingkungan dimana mereka berkiprah yang dapat
11
Riswanda Imawan (2004)- Sistem Kepartaian adalah pola interaksi partai politik
dalam satu sistem politik yang menentukan format dan mekanisme kerja satu
Kepartaian Indonesia menganut sistem multi partai. Aturan ini tersirat dalam pasal
6A(2) UUD 1945 yang menyebutkan bahwa presiden dan wakil presiden diusulkan
oleh partai politik atau gabungan partai politik. Frasa gabungan partai politik
mengisyaratkan paling tidak ada dua partai atatu lebih yang bergabung untuk
mengusung seorang calon pasangan presiden dan wakio presiden dan bersaing
dengan calon lain yang diusulkan partai-partai lain. Ini artinya sistem kepartaian di
tahun 1955 diikuti oleh 29 partai politik dan juga peserta independen.
Soeharto pada waktu itu memiliki agenda untuk menyederhanakan jumlah partai
politik peserta pemilu. Pemilu tahun 1971 diikuti oleh 10 partai politik dan pada
tahun 1974 peserta pemilu tinggal tiga partai politik saja. Presiden Soeharto
12
jumlah, Indonesia masih menganut sistem multi partai, namun banyak ahli politik
tunggal. Ini dikarenakan meskipun jumlah partai politik masa orde baru memenuhi
syarat sistem kepartaian multi partai namun dari segi kemampuan kompetisi ketiga
dengan memiliki hak mendirikan partai politik. Banyak sekali parpol yang berdiri
di era awal reformasi. Pada pemilu 1999 partai politik yang lolos verifikasi dan
berhak mengikuti pemilu ada 48 partai. Jumlah ini tentu sangat jauh berbeda
dengan era orba. Pada tahun 2004 peserta pemilu berkurang dari 48 menjadi 24
politik yang berhak mengikuti pemilu selanjtnya adalah parpol yang meraih
ambang batas boleh mengikuti pemilu selanjutnya dengan cara bergabung dengan
partai lainnya dan mendirikan parpol baru. untuk partai politik baru Persentase
threshold dapat dinaikkan jika dirasa perlu seperti persentasi Electroral Threshold
2009 menjadi 3% setelah sebelumnya pemilu 2004 hanya 2%. Begitu juga
selanjutnya pemilu 2014 ambang batas bisa juga dinaikan lagi atau diturunkan.
13
Sistem kepartaian dan partai politik merupakan 2 konsep berbeda. Sistem
sistem politik spesifik. Disebut sebagai spesifik, oleh sebab sistem politik berbeda-
beda di setiap negara atau di satu negara pun berbeda-beda dilihat dari aspek
sejarahnya. Sistem politik yang dikenal hingga kini adalah Demokrasi Liberal,
bergabung antara satu partai dengan partai lain secara sukarela, dan bebas
termasuk mendirikan partai politik tidak ada. Di dalam sistem politik komunis,
biasanya hanya ada 1 partai yang legal berdiri dan memerintah, yaitu Partai
Komunis. Partai identik dengan pemerintah. Partai-partai lain ditiadakan dan jika
pun terlanjur berdiri, akan dibubarkan. Negara-negara yang masih menganut sistem
politik komunis ini adalah Vietnam, Kuba, Korea Utara, dan Cina. Di negara-
negara tersebut, Partai Komunis adalah satu-satunya partai yang berkuasa dan
Otoritarian Kontemporer, biasanya ada satu partai dominan dan beberapa partai
14
“figuran.” Pemerintah mengontrol keberadaan partai-partai politik dan
masa Orde Baru mencirikan hal ini, di mana Golkar menjadi partai dominan,
sementara PPP dan PDI selaku partai “figurannya.” Negara lain yang
biasanya muncul ketika militer menilai politisi sipil tidak mampu menyelesaikan
politik yang ada. Pemerintahan yang muncul ini menyerupai “darurat perang”,
sehingga mustahil partai politik dapat beraktivitas secara leluasa. Myanmar dan
Pakistan di bawah Jenderal Musharraf adalah contoh dari kediktatoran militer ini.
Sistem kepartaian adalah “pola kompetisi terus-menerus dan bersifat stabil, yang
selalu tampak di setiap proses pemilu tiap negara.” Sistem kepartaian bergantung
pada jenis sistem politik yang ada di dalam suatu negara. Selain itu, ia juga
bergantung pada kemajemukan suku, agama, ekonomi, dan aliran politik yang ada.
Semakin besar derajat perbedaan kepentingan yang ada di negara tersebut, semakin
besar pula jumlah partai politik. Selain itu, sistem-sistem politik yang telah
belumlah menjadi seni politik yang mapan. Artinya, tata cara melakukan klasifikasi
15
BAB III APLIKASI TEORI
tertentu belajar mengenali sistem politiknya. Proses ini sedikit banyak menentukan
persepsi dan reaksi mereka terhadap fenomena politik. Partai politik juga menjadi
lain. Pelaksanaan fungsi sosialisasi ini dilakukan dengan berbagai cara seperti
sebagainya. Sisi lain dari fungsi sosialisasi partai politik adalah upaya menciptakan
kemenangan dalam pemilihan umum. Maka oleh itu partai politik berkepentingan
solidaritas yang kuat terhadap partainya. Namun ada yang lebih tinggi nilainya jika
partai politik tersebut dapat menjalankan fungsi sosialisasi yang lebih penting yaitu
kepentingan nasional. Bahasa lainnya adalah partai politik harus mampu memupuk
partai maupun kepemimpinan nasional yang lebih luas. Dalam pilkada sambas
16
yang diadakan pada 9 desember 2020. Bisa dilihat berdasarkan Adapun sistem
rekrutmen calon kepala daerah oleh partai politik yang diatur dalam Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 2015 Pasal 42. Calon kepala daerah didaftarkan oleh
partai politik ke KPU. Pada hari minggu tepatnya tanggal 6 september 2020
pasangan hero aldi rubaeti mendaftarkan diri ke kpu. Pasangan ini daftar dengan
Sambas mempunyai 6 kursi dan PKB mempunyai 4 kursi sehingga telah memenuhi
persyaratan yang mana harus ada 9 kursi untuk mendaftar sebagai calon di KPU.
Partai golkar dan pkb telah menjalankan fungsinya dalam pilkada sambas yaitu
fungsi rekrutmen politik. PKB dan golkar mengusung pasanan hero rubaeti.
kendaraannya dalam pilkada sambas 2020. Untuk maju dalam pilkada sambas
calon harus mendapatkan minimal syarat dukungan 20 persen suara parlemen atau
9 kursi di DPRD Kabupaten. Dan dengan diusung oleh kedua partai tersebut secara
satonono dan fahru rafi yang di usung oleh gerindra dan PAN maju di pemilihan
kepala daerah sambas. Jumlah kursi DPRD yang dimiliki total kedua pertain ini
ialah 11 dan telah memnuhi persyaratan. Dukungan yang didaptkannya dari partai
Gerindra dan PAN menjadi kendaraannya dalam pilkada sambas. Menurut analisis
penulis perolehan dukungan yang di dapat satono dan fahru raffi telah menunjukan
fungsi partai politik dinegara berkembang aitu rekrutmen politik. Gerindra dan pan
merekrut satono dan fahru raffi sebagai calon bupati dan wakil bupati menandakan
17
bahwa rekrutmen politik telah berjalan. Sesuai dengan teori peran partai politik di
wakilnya yaitu darso pada hari Jumat 4 september 2020. Mendaftarkan diri ke kpu
sambas sebagai calon bupati. Beliau mendaftarkakn diri bersama Ketua DPC Partai
Nasdem Kabupaten Sambas dan Sekretaris PDI-P Sambas Ferdinand Sholihin, saat
mendaftarkan diri di KPU Kabupaten Sambas. Hal ini merupakan salah satu peran
partai nasdem dann PDI-P dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai sarana
rekrutmen politik. Partai PDIP-P dan Nasdem tentunnya telah menyeleksi bakal
calon tersebut dan sesuai dengan syarat berdasarkan undang undang. Pasangan ini
mendapatkan dukungan dari tiga partai yaitu partai Nasdem PDI-P dan partai
perindo. PKS, PPP, Dmokrat, Hanura. Mengusung H. Atbah Romin Suhaili dan Hj
Hairiah, S.H. M. H. Atbah Romin Suhaili dan Bakal Calon Wakil Bupati Hj
mendaftar dengan di usung oleh 4 partai politik hal dan dinilai telah memnuhi
memiliki 4 kursi, PPP 2 kursi, dan Demokrat 3 Kursi dan hanura 3 kursi . Dalam
hal ini fungsi rekrutmen politik yang dijalankan oleh PKS, PPP, Dmokrat, Hanura
telah dijalankannya dengan mengusung atbh dan hairiah. Hal ini sesuai dengan
peran partai politik di ngara demokrasi. Setelah terpenuhinya syarat dan pendaftarn
ke kpu sambas dan kemudian ditentukannya nomor urut masing masing pasangan
18
calon oleh kpu. Pada tahap ini masing masing calon yang telah di usung partai
politik ditentukan nomor urutnya secara acak oleh kpu. Adapun pasangan calon
yang mendapat nomor urut 1 adalah pasangan calon Heroaldi Djuhardi Alwi dan
Hj Rubaety, yang diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan juga Partai
mendapat nomor urut 2. Paslon ini diusung oleh Partai Gerindra dan PAN. Dengan
total kursi di DPRD 11 kursi. Calon Bupati dan Wakil Bupati Sambas, Dr Helman
Fachri dan Darso, mendapatkan nomor urut 3. Pasangan ini di usung oleh Partai
pasangan yang mendapat nomor urut 4 adalah pasangan petahana, Atbah Romin
Suhaili dan Hj Hairiah, yang di usung oleh PKS, PPP, Demokrat dan Partai
Hanura, dengan jumlah kursi DPRD sebanyak 12 kursi. Adapun hasil dari
penghitungan suara yang telah berhasil dilaksanakan oleh KPU sesuai dengan
undang undang diperoleh data sebagai berikut. (1) pasangan calon Heroaldi
Djuhardi Alwi dan Hj Rubaety memperoleh 72.765 suara atau sebanyak 25,94%
85.830 atau 30,62% total suara. (3) Dr Helman Fachri dan Darso mendapatkan
perolehan suara sebanyak 55.346 atau 19,74% total suara (4) pasangan atbah romin
suahaili dengan Hj hairiah mendapatkan 66.491 suara atau 23,71% total suara. Jadi
bisa diketahui bahwa pasangan yang berhasil memenangkan kontestasi pilkada ini
ialah paslon no urut 2 yaitu satono dan ahru raffi yang diusung oeh pan dan partai
gerindra. Dengan terpilihnya satono dan fahru raffi yang diusung oleh partai
19
gerindra dan PAN diharapkan mampu membawa sambas kedepannya yang lebih
baik lagi Semakin baik kepala daerah yang terpilih dalam menjalankan tugas dan
wewenangnya sebagai kepala daerah. Maka semakin baik pula fungsi rekrutmen
yang telah dijalankan oleh partai ini. Begitu pun sebaliknya apabila kepala daerah
yang terpilih yang diusung oleh partai ini tidak mampu mempertangung jawabkan
amanah yang telah dititipkan oleh rakyat berarti ada fungsi rekrutmennya telah
gagal. Hal ini dikarenakan dalam tahap rekrutmen bakal calon kepala daerah sudah
berkualitas, karena hanya dengan kader yang demikian ia dapat menjadi partai
Dengan mempunyai kader-kader yang baik, partai tidak akan sulit menentukan
banyaknya orang untuk menjadi anggota. Baik dari kalangan buruh, mahasiswa,
dan kelestarian partai, sekaligus merupakan salah satu cara untuk menjaring dan
politik, yaitu melalui kontak pribadi, persuasi, ataupun cara-cara lainnya. Sebagai
heterogen. sangat mudah terjadi, baik dari segi etnis (suku bangsa), sosial-ekonomi
20
, ataupun agama. Apabila keanekaragaman itu terjadi di negara yang menganut
paham demokrasi, persaingan dan perbedaan pendapat dianggap hal yang wajar
dan mendapat tempat. Akan tetapi di dalam negara yang heterogen sifatnya,
potensi pertentangan lebih besar dan dengan mudah mengundang konflik. Disini
dapat diatur sedemikian rupa sehingga akibat negatifnya dapat ditekan seminimal
bawah dapat diatasi oleh kerja sama di antara elite-elite politik. Dari hal ini dapat
organisasional antara warga negara dengan pemerintahannya. Selain itu partai juga
fungsi ini dapat dijadikan instrumen untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan
21
3.2 Aplikasi Teori dalam Penelitian
Teori partai politik menurut carlj fredich partai politik adalah sekelompok
yang bersifat idiil serta materiil. Teori sistem pemilihan umum menurut dieter
dahlen Dieter nohlen mendefinisikan sistem pemilihan umum dalam arti luas.
Dalam arti luas sistem pemilihan umum adalah segala proses yang berhubungan
dengan hak pilih, administrasi pemilihan dan perilaku pemilih Teori pilkada
apa yang ingin pemerintah lakukan untuk mereka. Teori peran partai politik
politik.
22
DAFTAR PUSTAKA
politik, Gramedia, Jakarta, 2008. Makmur keliat dkk. Selamatkan Pemilu Agar
Rakyat Tak Ditipu Lagi, the ridep institute. Jakarta. Muhammad Asfar, Mendesain
Konstruksi Hukum Tata Negara Pasca Amandemen UUD 1945, Jakarta: Prenada
MediaGroup,2010.https://pontianak.tribunnews.com
http://eprints.polsri.ac.id/356/3/BAB
%20II.pdf24k6cvgQ&redir_esc=y#v=onepage&q=pengertian%20pemilu
%20menurut%20para%20ahli&f=true
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/16892/F.%20BAB
23
3.2 Aplikasi untuk penelitian
Beranjak pada kondisi obyektif yang terjadi pada partai politik, baik secara internal
keputusan di tingkat pusat. Hal ini menunjukkan karakter partai politik yang masih
tersentralisir di pusat. Kajian ini juga akan melihat dinamika partai politik di
(IDI) yang merupakan adalah daerah kedua setelah Jakarta yang memiliki skor IDI
24
konsistensinya dalam tiga aspek demokrasi yang masuk di dalam indikator IDI,
25