Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagaimana telah dijelaskan dalam Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 2 tahun 2008 tentang partai politik, yang menjelaskan bahwa partai politik
adalah sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan
demokrasi untuk menjungjung tinggi kebebasan dan bertanggung jawab. Karena
Indonesia adalah negara demokrasi yang dimana setiap orang boleh berpendapat
dengan asumsi nya masing-masing dan tidak boleh ada yang melarang karena itu
termasuk hak asasi manusia atau bisa disebut hak berpendapat. Berhubungan
dengan partai politik pasti ada pemilihan umum untuk memilih suatu pemimpin.
Dan di Indonesia melaksanakan pemilihan seorang pemimipin melalui
pemungutan suara yang setiap warga negara memiliki hak nya masing-masing
untuk menentukan pilihannya tanpa ada paksaan dari pihak lain. Dan pemilu di
Indonesia dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Sebelum adanya pemilihan
umum adanya kampanye yang dilakukan setiap calon pemimpin dan kampanye ini
ada keterkaitan dengan partisipasi partai politik, karena disini partai politik
membantu calon pemimpin untuk menyampaikan visi misi nya.
Dalam dunia politik hal wajar berdebat satu sama lain saling mengeluarkan
pendapat, dan sebagai warga negara Indonesia sesuai dengan sila ke dua yang
berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab” kita harus saling menghargai
setiap pendapat yang dikeluarkan oleh oranglain, agar tidak terjadi perpecahan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Partai Politik?

2. Apa yang dimaksud dengan Pemilu?

3. Apa yang dimaksud dengan Partisipasi politik?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui pengertian Partai Politik

2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Pemilu

3. Untuk mengetahui yang dimaksud Partisipasi Politik

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Partai Politik


Partai politik adalah sekelompok orang yang berada dalam suatu
kelompok yang terorganisir. Kelompok tersebut terdiri dari orang-orang yang
mempunyai ideologi tertentu, dan mempunyai tujuan yang sama. Tujuan
utamananya adalah mendapatkan kedudukan atau kekuasaan politik disuatu
negara. Demi mencapai tujuan nya, partai politik menggunakan cara-cara yang
bersifat Konstitusional. Yang dimaksud dengan konstitusional adalah akar kata
konstitusi atau Undang-Undang Dasar, dengan demikian merujuk pada semua
langkah politik yang sesuai dengan aturan hukum yang berlaku di suatu negara.
Pertama adanya partai politik di Indonesia adalah Boedi Oetomo yang
didirikan oleh Dr. Wahidin Soedirohoesodo dan beberapa rekannya pada tahun
1908. Tapi partai politik yang pertama lahir adalah Indische Partij yang didirikan
oleh tiga serangkai, diantaranya adalah Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Setiabudi,
dan Ki Hajar Dewantara pada 25 Desember 1912 di kota Bandung. Dan partai
politik ini berdiri pada zaman penjajahan Belanda dan tujuannya untuk
menggulingkan pemerintah Belanda secara Politik. Karena memiliki tujuan itu,
tiga serangkai diasingkan ke Bangka, Kupang, dan Banda, sampai akhirnya
diasingkan ke Belanda. Sehingga partai politik yang didirikan oleh tiga serangkai
ini hanya berdiri 8 bulan. Lalu berdirilah partai partai politik di Indonesia.
Contonyanya adalah PNI atau disebut Partai Nasional Indonesia yang di Pelopori
atau didirikan oleh Ir. Soekarno yaitu Presiden Pertama Indonesia. Namun tujuan
partai politik sekarang bukan untuk membebaskan diri dari penjajah tetapi untuk
membebaskan setiap rakyat Indonesia dari berbagai macam masalah masalah
pemerintah, termasuk dalam bidang ekonomi, sosial dan lainnya.
Partai politik memiliki beberapa fungsi dalam menjalankan tujuannya,
salah satunya adalah sebagai media komunikasi dari pemerintah kepada rakyat
atau juga dari rakyat kepada pemerintah, dan partai politik juga sebagai
penyerapan aspirasi masyarakat dan menyampaikan nya kepada pemerintah. Dan
dengan media komunikasi ini pemerintah dapat dengan mudah mengambil
kebijakan-kebijakan dalam menjalankan pemerintahannya.
Fungsi lainnya adalah sebagai media sosialisasi suatu program yang
berdasarkan dari hasil pemikiran berdasarkan ideologinya. sebagai bentuk
semacam promosi bagi partai politik terhadap masyarakat agar nantinya,
masyarakat mau memilih partainya.
Ada juga fungsi lainnya adalah sebagai perekrutan sebagai penyeleksi
sekelompok orang ataupun orang secara pribadi untuk dibentuk menjadi seorang

2
pemimpin. Pemimpin itu dapat berarti pemimpin bagi partai itu sendiri, ataupun
pemimpin sebuah pemerintahan termasuk presiden dan wakil presiden.
Terakhir adalah sebagai media pencegah konfliksetiap suatu negara pasti
saja ada perbedaan setiap orang baik beda pandangan maupun beda pendapat itu
adalah hal wajar nah fungsi partai politik disini harus mampu menjadi penampung
perbedaan pendapat atau pun persoalan lainnya dengan cara berdialog. Dan
persoalan itu dibawa ke DPR dan lembaga pemerintahan lain untuk mendapatkan
keputusan politik paling tepat.
Selain fungsi, partai politik juga memiliki tugasnya diantaranya adalah :

 Mengajak masyarakat untuk berpartisi dalam sebuah keputusan politik,


dan mewujudkan pendapat pendapat partai politik menjadi sebuah
kebijakan bagi seluruh rakyat.
 Melakukan proses peyeimbangan pendapat agar tidak terjadi suatu
perpecahan dalam sebuah negara, dan membentuknya menjadi kebijakan
bersama yang dapat diterima oleh seluruh masyarakat.
 Melakukan proses penyampaian aspirasi rakyat kepada pemerintah, demi
mewujudkan pemerintahan dengan sistem yang lebih baik.
 Melakukan kegiatan perekrutan, dan melatih para kandidat yang nantinya
akan ditunjuk sebagai orang yang menjabat di kursi pemerintahan.

Dalam menjalankan tugas tugas tersebut partai dijamin atau dilindungi oleh
beberapa undang undang seperti dibawah ini:

 Berhak berorganisasi secara bebas


 Diberi suatu hak untuk bebas mencalonkan diri sebagai wakil rakyat di
pemilihan umum
 Mempunyai kebebasan untuk berbicara, berpendapat, dan berkumpul.
 Adanya kebebasan dalam menentukan cara mainnya, dan dilindungi dari
tindak tindak diskriminasi
 Diberikan akses media dan tindakan pelaporan yang adil
 Disediakan sebuah lahan kompetisi yang adil dan juga damai antara satu
partai dengan partai lainnya, atau antara satu kandidat dengan kandidat
yang lainnya.

Partai yang boleh ikut adalah partai yang sudah lolos syarat administratif, dan
lolos verifikasi secara faktual yang bersifat nasional.Syarat administrasi dan
verifikatif yang harus dipenuhi untuk lolos sebagai partai peserta pemilu adalah
adanya anggota yang bertugas sebagai pengurus suatu partai politik di tingkat
pusat pemerintahan, dan adanya wakil perempuan minimal sebanyak 30 persen,
dan adanya kantor tetap yang berdomisili di tingkat DPP.

Syarat selanjutnya adalah adanya pengurus partai yang tersebar minimal di


lima puluh persen kecamatan pada tujuh puluh lima persen Kota ataupun
Kabupaten di tiga puluh empat provinsi. Syarat lainnya adalah memenuhi jumlah
keanggotaan di tujuh puluh lima persen Kota ataupun Kabupaten dari 34 provinsi.

3
2.2 Pemilu
Pemilu adalah pemilihan umum yang akrab hubungannya dengan politik
dan pergantian pemimpin, pemilu diselengarakan tidak lain adalah masalah politik
yang berkaitan dengan masalah pergantian pemimpin. Karena sistem
pemerintahan di Indonesia adalah demokratis otomatis pemilu merupakan pilat
utama untuk sebuah proses akumulasi kehendak masyarakat. Dan sebagai salah
satu prosedur demokrasi untuk memilih pemimpin. Menurut Ali Moertopo,
pemilihan umum adalah sarana yang tersedia bagi rakyat untuk menjalankan
kedaulatannya dan merupakan lembaga demokrasi. Manuel Kaisiepo menyatakan
tentang pemilu: Memang telah menjadi tradisi penting hampir-hampir disakralkan
dalam berbagai sistem politik di dunia. Lebih lanjut dikatakannya pemilihan
umum penting karena berfungsi memberi legitimasi atas kekuasaan yang ada dan
bagi rezim baru, dukungan dan legitimasi inilah yang dicari.Pemilihan umum
yang berfungsi mempertahankan status quo bagi rezim yang ingin terus bercokol
dan bila pemilihan umum dilaksanakan dalam konteks ini, maka legitimasi dan
status quo inilah yang dipertaruhkan, bukan soal demokrasi yang abstrak dan
kabur ukuran-ukurannya itu.
Pemilihan umum merupakan suatu keharusan bagi suatu negara yang
menamakan dirinya sebagai negara demokrasi. Sampai sekarang pemilihan umum
masih dianggap sebagai suatu peristiwa ketatanegaraan yang penting, karena
pemilu melibatkan rakyat secara keseluruhan yang memenuhi syarat-syarat
tertentu. Demikian juga melalui pemilihan umum, rakyat dapat menyatakan
kehendaknya terhadap garis-garis politik.

Pemilihan umum dianggap penting dalam proses kenegaraan, setidak-tidaknya


“ada dua manfaat yang sekaligus sebagai tujuan atau sasaran langsung yang
hendak dicapai dengan pelaksanaan pemilu, yaitu pembentukan atau pemupukan
kekuasaan yang absah (otoritas) dan mencapai tingkat keterwakilan
politik (political representativeness)”.

Arbi Sanit menyimpulkan bahwa “pemilu pada dasarnya memiliki empat fungsi
utama yakni: 1) pembentukan legitimasi penguasa dan pemerintah; 2)
pembentukan perwakilan politik rakyat; 3) sirkulasi elite penguasa; dan 4)
pendidikan politik”.Oleh karena itu pemilihan umum bertujuan untuk:

 Memungkinkan terjadinya peralihan pemerintahan secara aman dan tertib


 Melaksanakan kedaulatan rakyat;
 Melaksanakan hak-hak asasi warga negara.

Sistem pemilu merupakan permasalahan pertama dalam melaksanakan


pemilihan umum legislatif, karena sistem pemilu akan sangat berpengaruh dengan

4
tahapan dan pelaksanaan pemilu selanjutnya. Begitu juga sistem pemilu akan
menentukan demokratis dan tidaknya pemilu dilaksanakan.

Setiap sistem pemilu didasarkan pada nilai-nilai tertentu, dan masing-masing


memiliki beberapa keuntungan dan kerugian. Sebenarnya tidak ada sistem pemilu
ideal yang cocok di negara manapun, tetapi semua sistem itu memang mempunyai
satu hal yang sama yaitu suatu proses pengembangan atau reformasi sistem
pemilu agar pemilu mempunyai legitimasi dan demokratis.

Menurut Sri Soemantri, sistem pemilihan umum distrik akan berlaku hal-hal
seperti berikut:

1. Wilayah negara dibagi atas distrik-distrik pemilihan yang jumlahnya sama


dengan kursi yang hendak diperebutkan dalam Badan Perwakilan Rakyat.
2. Setiap distrik pemilihan hanya akan memilih seorang anggota Badan
Perwakilan Rakyat.
3. Seorang calon terpilih, apabila dia dapat memperoleh suara terbanyak.
4. Pemilihan umum dilakukan sekali jalan.
5. Sisa suara yang diperoleh dalam distrik pemilihan yang satu tidak dapat
digabungkan dengan suara yang diperoleh dalam distrik pemilihan yang
lain.

Sistem perwakilan proposional atau berimbang diadakan dalam rangka


menghilangkan atau sekurang-kurangnya mengurangi beberapa kelemahan dalam
sistem distrik. Dalam sistem berimbang jumlah kursi yang diperoleh oleh suatu
partai politik sesuai dengan jumlah yang didapatnya. Untuk mendapatkan jumlah
kursi yang diperolehnya ditentukan suatu perbandingan.

2.3 Partisipasi Politik


Partisispasi politik adalah suatu aktivitas warga negara baik menjadi
individual maupun organisasi dalam aspek politik. Aktivitas yang diibaratkan
menjadi bagian partisipasi politik, antaranya ialah, penyampaian suara dalam
pemilihan umum, menjadi peserta partai Politik dan lain-lainnya.
Menurut Huntington dan Nelson dalam bukunya No Easy Choice
Mendefinisikan bahwa pengertian partisipasi politik adalah kegiatan warga negara
yang bertindak sebagai pribadi-pribadi dengan maksud untuk mempengaruhi
pembuatan keputusan oleh pemerintah. Partisipasi dapat bersifat individual atau
kolektif, berkelanjutan atau sporadis, damai atau dengan kekerasan, legal atau
ilegal, efektif atau tidak efektif.
Partisipasi politik memiliki ciri-ciri diantaranya adalah :
 Positif
Partisipasi dikatakan bersifat positif apabila partisipasi itu mendukung kelancaran
usaha bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sebaliknya partisipasi
menjadi negatif apabila menjadi beban, menjadi penghalang atau memperlambat
lajunya acara atau usaha bersama.
 Kreatif
Partisipasi dikatakan bersifat kreatif memiliki arti adanya keterlibatanyang
berdaya cipta, tidak hanya mengikuti begitu saja suatu acara yang direncanakan

5
pihak lain, tidak hanya melakukan isyarat atasan,melainkan memikirkan sesuatu
yang baru. Kreasi itu dapat berupa gagasan-gagasanbaru, metode atau teknik baru,
atau cara kerja gres yang lebih efektifdan lebih efisien yang menjadi faktor
penting dalam suksesnya kegiatan bersama.
 Kritis, korektif, dan konstruktif
Partisipasi dikatakan bersifat kritis, korektif, dan konstruktif berarti keterlibatan
dilakukan dengan mengkaji suatu bentuk kegiatan, menunjukkankekurangan atau
kesalahan dan menawarkan alternatif yang lebih baik.Dengan demikian, bukan
saja proses usaha bersama akan lebih lancar, tetapijuga dapat mencegah dampak
negatif yang akan muncul. Sifat partisipasi seperti ini sangat bermanfaat untuk
menjaga semoga perencanaan dan pelaksanaan suatu usaha bersama benar-benar
berlangsung baik danmencapai sasaran.
 Realistis
Partisipasi dikatakan bersifat realistis berarti adanya keikut sertaan dengan
mempertimbangkan kenyataan, baik kenyataan dalam masyarakat maupun
kenyataan mengenai kemampuan pelaksanaan suatu kegiatan, waktu yang
tersedia, kesempatan, dan keterampilan para pelaksana.
Selain ciri-ciri, partisipasi politik memiliki unsur-unsur pendukungnya
diantaranya adalah :
 Peluang Resmi
Ialah harapan individu tertampak dalam partisipasi politik yang dibantu peraturan
yang dibuat oleh negara.
 Sumber Daya Sosial
Ialah partisipasi dijelaskan oleh kelas sosial dan berbandingan geografis. Dalam
sebenarnya tidak semua orang mempunyai kesempatan yang sama bersamaan
dengan suatu sumber daya sosial dan sumber daya ekonomi untuk berperan dalam
partisipasi politik. Berangkaian dengan perbandingan demografis tersebut, ada
juga perbandingan dalam partisipasi seperti usia, jenis kelamin, suku, lokasi
tinggal, agama dan lain-lainnya.
 Motivasi Personal
Ialah konsep yang melandasi aktivitas berpolitik yang sangat beranka ragam.
Konsep tersebut disengaja maupun tidak disengaja, praktis maupun tidak
sentimental, gagasan psikologis maupun sosial, yang ditujukan dari dalam diri
sendiri maupun dari luar dan dipertimbangkan atau maupun dipertimbangkan.
Berikut ini terdapat beberapa bentuk bentuk dalam partisipasi politik, yakni
sebagai berikut:
 Aktivitas Pemilihan
Ialah aktivitas pemilihan yang melingkupi suara, bantuan untuk kampanye,
memilih bantuan ataupun setiap aktivitas yang berperan dalam konsekuensi
keputusan dari suatu prosedur pemilihan.
 Aktivitas Lobi
Ialah aktivitas yang melingkupi ikhtiar baik individual maupun organisasi untuk
menjumpai atasan pemerintahan dan ketua politik dengan tujuan konsekuensi
keputusan mereka mengenai kejadian yang melibatkan kebutuhan umum.
 Aktivitas Organisasi
Ialah aktivitas yang melibatkan peran serta sebagai peserta dalam suatu kelompok
yang mempunyai peran utama konsekuensi pemungutan hasil dari pemerintah.
 Aktivitas Mencari Suatu Hubungan

6
Ialah aktivitas yang dilakukan individual untuk atasan pemerintah dengan maksud
mendapatkan manfaat bagi individual maupun organisasi.
 Aktivitas Kekerasan
Ialah suatu ikhtiar untuk konsekuensi hasil dari pemerintah dengan suatu jalan
mengakibatkan kerugian fisik mengenai orang maupun benda. Oleh sebab itu,
kekerasan direpresentasikan semangat yang lebih kokoh.
Adapun beberapa faktor mempengaruhi Partisipasi politik, diantaranya :
1. Peluang resmi, adalah kesempatan seseorang terlibat dalam partisipasi
politik yang didukung kebijakan yang dibuat oleh negara.
2. Sumber daya sosial yang berarti partisipasi ditentukan oleh kelas sosial
dan perbedaan geografis. Dalam kenyataannya tidak semua orang
mempunyai peluang yang sama berkenaan dengan suatu sumberdaya
sosial dan sumber daya ekonomi untuk terlibat dalam partisipasi politik.
Berkiatan dengan perbedaan demografis tersebut, terdapat juga perbedaan
dalam partisipasi misalnya dari usia, jenis kelamin, suku, tempat tinggal,
agama, dll.
3. Motivasi personal, adalah motif yang mendasari suatu kegiatan berpolitik
yang sangat bervariasi. Motif tersebut disengaja ataupun tidak disengaja,
rasional ataupun tidak emosional, diilhami psikologis atau sosial, yang
diarahkan dari dalam diri sendiri ataupun dari luar dan dipikirkan atau
tidak dipikirkan.

7
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Partai politik adalah suatu kumpulan orang yang memiliki tujuan dan visi misi
nya masing-masing untuk menjadikan negara menjadi lebih baik, dan partai
politik adalah suatu organisasi yang tersusun dengan baik dengan adanya
pemimpin didalamnya. Partai politik untuk mencapai suatu tujuannya mereka
menggunakan cara-cara yang bersifat Konstitusional atau sesuai dengan aturan
dan peraturan negara.
Untuk membangun suatu negara dibutuhkan pemimpin yang dapat
bertanggung jawab dan dapat dipercaya, karena kita negara yang demokrasi maka
pemilihan pemimpin negara dengan cara pemungutan suara dan sebelum adanya
pemilihan umum adanya kampanye yang dilakukan calon pemimpin untuk
menarik hati warga negara. Dan disitu warga negara dapat menilai siapa yang
cocok menjadi pemimpin negara, setelah adanya kampanye warga negara di
berikan hak untuk memberikan suaranya atau memilih pemimpin yang sesuai
dengan keinginan mereka dan tidak boleh ada paksaan dari pihak manapun.
Dalam dunia politik setiap orang yang mengikuti atau masuk dalam partai
politik mereka harus berpartisipasi dalam dunia politik dengan cara, mengikuti
kegiatan politik tetapi tidak hanya orang partai saja yang harus berpartisipasi
tetapi warga biasa juga harus ikut berpartisipasi seperti mengikuti pemilihan
umum, dengan kita mengikuti atau berperan dalam politik sama saja dengan kita
membangun persatuan Indonesia.

3.2 Saran
Menurut kami politik sangat penting, karena terciptanya suatu negara menjadi
lebih baik ada hubungannya dengan politik, dan adanya partai politik sangat
berperan penting dalam negara, dengan adanya partai dapat menampung aspirasi
masyarakat yang dapat disampaikan kepada DPR, selain itu kita harus
berpartisipasi dalam kegiatan politik untuk membangun dan mendapatkan
pemimpin yang baik bagi negara, partisipasi politik bukan hanya dalam pemilihan
pemimpin tetapi dalam membangun suatu negara dalam kepemerintahan nya kita
juga harus ikut turun tangan tetapi dalam batasan atau sesuai aturan yang ada.

8
Daftar Pustaka

https://salamadian.com/pengertian-partai-politik/

https://diy.kpu.go.id/web/2016/12/19/pengertian-fungsi-dan-sistem-pemilihan-umum/

https://pakdosen.co.id/ciri-ciri-partisipasi-politik/

Anda mungkin juga menyukai