PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
pemimpin. Pemimpin itu dapat berarti pemimpin bagi partai itu sendiri, ataupun
pemimpin sebuah pemerintahan termasuk presiden dan wakil presiden.
Terakhir adalah sebagai media pencegah konfliksetiap suatu negara pasti
saja ada perbedaan setiap orang baik beda pandangan maupun beda pendapat itu
adalah hal wajar nah fungsi partai politik disini harus mampu menjadi penampung
perbedaan pendapat atau pun persoalan lainnya dengan cara berdialog. Dan
persoalan itu dibawa ke DPR dan lembaga pemerintahan lain untuk mendapatkan
keputusan politik paling tepat.
Selain fungsi, partai politik juga memiliki tugasnya diantaranya adalah :
Dalam menjalankan tugas tugas tersebut partai dijamin atau dilindungi oleh
beberapa undang undang seperti dibawah ini:
Partai yang boleh ikut adalah partai yang sudah lolos syarat administratif, dan
lolos verifikasi secara faktual yang bersifat nasional.Syarat administrasi dan
verifikatif yang harus dipenuhi untuk lolos sebagai partai peserta pemilu adalah
adanya anggota yang bertugas sebagai pengurus suatu partai politik di tingkat
pusat pemerintahan, dan adanya wakil perempuan minimal sebanyak 30 persen,
dan adanya kantor tetap yang berdomisili di tingkat DPP.
3
2.2 Pemilu
Pemilu adalah pemilihan umum yang akrab hubungannya dengan politik
dan pergantian pemimpin, pemilu diselengarakan tidak lain adalah masalah politik
yang berkaitan dengan masalah pergantian pemimpin. Karena sistem
pemerintahan di Indonesia adalah demokratis otomatis pemilu merupakan pilat
utama untuk sebuah proses akumulasi kehendak masyarakat. Dan sebagai salah
satu prosedur demokrasi untuk memilih pemimpin. Menurut Ali Moertopo,
pemilihan umum adalah sarana yang tersedia bagi rakyat untuk menjalankan
kedaulatannya dan merupakan lembaga demokrasi. Manuel Kaisiepo menyatakan
tentang pemilu: Memang telah menjadi tradisi penting hampir-hampir disakralkan
dalam berbagai sistem politik di dunia. Lebih lanjut dikatakannya pemilihan
umum penting karena berfungsi memberi legitimasi atas kekuasaan yang ada dan
bagi rezim baru, dukungan dan legitimasi inilah yang dicari.Pemilihan umum
yang berfungsi mempertahankan status quo bagi rezim yang ingin terus bercokol
dan bila pemilihan umum dilaksanakan dalam konteks ini, maka legitimasi dan
status quo inilah yang dipertaruhkan, bukan soal demokrasi yang abstrak dan
kabur ukuran-ukurannya itu.
Pemilihan umum merupakan suatu keharusan bagi suatu negara yang
menamakan dirinya sebagai negara demokrasi. Sampai sekarang pemilihan umum
masih dianggap sebagai suatu peristiwa ketatanegaraan yang penting, karena
pemilu melibatkan rakyat secara keseluruhan yang memenuhi syarat-syarat
tertentu. Demikian juga melalui pemilihan umum, rakyat dapat menyatakan
kehendaknya terhadap garis-garis politik.
Arbi Sanit menyimpulkan bahwa “pemilu pada dasarnya memiliki empat fungsi
utama yakni: 1) pembentukan legitimasi penguasa dan pemerintah; 2)
pembentukan perwakilan politik rakyat; 3) sirkulasi elite penguasa; dan 4)
pendidikan politik”.Oleh karena itu pemilihan umum bertujuan untuk:
4
tahapan dan pelaksanaan pemilu selanjutnya. Begitu juga sistem pemilu akan
menentukan demokratis dan tidaknya pemilu dilaksanakan.
Menurut Sri Soemantri, sistem pemilihan umum distrik akan berlaku hal-hal
seperti berikut:
5
pihak lain, tidak hanya melakukan isyarat atasan,melainkan memikirkan sesuatu
yang baru. Kreasi itu dapat berupa gagasan-gagasanbaru, metode atau teknik baru,
atau cara kerja gres yang lebih efektifdan lebih efisien yang menjadi faktor
penting dalam suksesnya kegiatan bersama.
Kritis, korektif, dan konstruktif
Partisipasi dikatakan bersifat kritis, korektif, dan konstruktif berarti keterlibatan
dilakukan dengan mengkaji suatu bentuk kegiatan, menunjukkankekurangan atau
kesalahan dan menawarkan alternatif yang lebih baik.Dengan demikian, bukan
saja proses usaha bersama akan lebih lancar, tetapijuga dapat mencegah dampak
negatif yang akan muncul. Sifat partisipasi seperti ini sangat bermanfaat untuk
menjaga semoga perencanaan dan pelaksanaan suatu usaha bersama benar-benar
berlangsung baik danmencapai sasaran.
Realistis
Partisipasi dikatakan bersifat realistis berarti adanya keikut sertaan dengan
mempertimbangkan kenyataan, baik kenyataan dalam masyarakat maupun
kenyataan mengenai kemampuan pelaksanaan suatu kegiatan, waktu yang
tersedia, kesempatan, dan keterampilan para pelaksana.
Selain ciri-ciri, partisipasi politik memiliki unsur-unsur pendukungnya
diantaranya adalah :
Peluang Resmi
Ialah harapan individu tertampak dalam partisipasi politik yang dibantu peraturan
yang dibuat oleh negara.
Sumber Daya Sosial
Ialah partisipasi dijelaskan oleh kelas sosial dan berbandingan geografis. Dalam
sebenarnya tidak semua orang mempunyai kesempatan yang sama bersamaan
dengan suatu sumber daya sosial dan sumber daya ekonomi untuk berperan dalam
partisipasi politik. Berangkaian dengan perbandingan demografis tersebut, ada
juga perbandingan dalam partisipasi seperti usia, jenis kelamin, suku, lokasi
tinggal, agama dan lain-lainnya.
Motivasi Personal
Ialah konsep yang melandasi aktivitas berpolitik yang sangat beranka ragam.
Konsep tersebut disengaja maupun tidak disengaja, praktis maupun tidak
sentimental, gagasan psikologis maupun sosial, yang ditujukan dari dalam diri
sendiri maupun dari luar dan dipertimbangkan atau maupun dipertimbangkan.
Berikut ini terdapat beberapa bentuk bentuk dalam partisipasi politik, yakni
sebagai berikut:
Aktivitas Pemilihan
Ialah aktivitas pemilihan yang melingkupi suara, bantuan untuk kampanye,
memilih bantuan ataupun setiap aktivitas yang berperan dalam konsekuensi
keputusan dari suatu prosedur pemilihan.
Aktivitas Lobi
Ialah aktivitas yang melingkupi ikhtiar baik individual maupun organisasi untuk
menjumpai atasan pemerintahan dan ketua politik dengan tujuan konsekuensi
keputusan mereka mengenai kejadian yang melibatkan kebutuhan umum.
Aktivitas Organisasi
Ialah aktivitas yang melibatkan peran serta sebagai peserta dalam suatu kelompok
yang mempunyai peran utama konsekuensi pemungutan hasil dari pemerintah.
Aktivitas Mencari Suatu Hubungan
6
Ialah aktivitas yang dilakukan individual untuk atasan pemerintah dengan maksud
mendapatkan manfaat bagi individual maupun organisasi.
Aktivitas Kekerasan
Ialah suatu ikhtiar untuk konsekuensi hasil dari pemerintah dengan suatu jalan
mengakibatkan kerugian fisik mengenai orang maupun benda. Oleh sebab itu,
kekerasan direpresentasikan semangat yang lebih kokoh.
Adapun beberapa faktor mempengaruhi Partisipasi politik, diantaranya :
1. Peluang resmi, adalah kesempatan seseorang terlibat dalam partisipasi
politik yang didukung kebijakan yang dibuat oleh negara.
2. Sumber daya sosial yang berarti partisipasi ditentukan oleh kelas sosial
dan perbedaan geografis. Dalam kenyataannya tidak semua orang
mempunyai peluang yang sama berkenaan dengan suatu sumberdaya
sosial dan sumber daya ekonomi untuk terlibat dalam partisipasi politik.
Berkiatan dengan perbedaan demografis tersebut, terdapat juga perbedaan
dalam partisipasi misalnya dari usia, jenis kelamin, suku, tempat tinggal,
agama, dll.
3. Motivasi personal, adalah motif yang mendasari suatu kegiatan berpolitik
yang sangat bervariasi. Motif tersebut disengaja ataupun tidak disengaja,
rasional ataupun tidak emosional, diilhami psikologis atau sosial, yang
diarahkan dari dalam diri sendiri ataupun dari luar dan dipikirkan atau
tidak dipikirkan.
7
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Partai politik adalah suatu kumpulan orang yang memiliki tujuan dan visi misi
nya masing-masing untuk menjadikan negara menjadi lebih baik, dan partai
politik adalah suatu organisasi yang tersusun dengan baik dengan adanya
pemimpin didalamnya. Partai politik untuk mencapai suatu tujuannya mereka
menggunakan cara-cara yang bersifat Konstitusional atau sesuai dengan aturan
dan peraturan negara.
Untuk membangun suatu negara dibutuhkan pemimpin yang dapat
bertanggung jawab dan dapat dipercaya, karena kita negara yang demokrasi maka
pemilihan pemimpin negara dengan cara pemungutan suara dan sebelum adanya
pemilihan umum adanya kampanye yang dilakukan calon pemimpin untuk
menarik hati warga negara. Dan disitu warga negara dapat menilai siapa yang
cocok menjadi pemimpin negara, setelah adanya kampanye warga negara di
berikan hak untuk memberikan suaranya atau memilih pemimpin yang sesuai
dengan keinginan mereka dan tidak boleh ada paksaan dari pihak manapun.
Dalam dunia politik setiap orang yang mengikuti atau masuk dalam partai
politik mereka harus berpartisipasi dalam dunia politik dengan cara, mengikuti
kegiatan politik tetapi tidak hanya orang partai saja yang harus berpartisipasi
tetapi warga biasa juga harus ikut berpartisipasi seperti mengikuti pemilihan
umum, dengan kita mengikuti atau berperan dalam politik sama saja dengan kita
membangun persatuan Indonesia.
3.2 Saran
Menurut kami politik sangat penting, karena terciptanya suatu negara menjadi
lebih baik ada hubungannya dengan politik, dan adanya partai politik sangat
berperan penting dalam negara, dengan adanya partai dapat menampung aspirasi
masyarakat yang dapat disampaikan kepada DPR, selain itu kita harus
berpartisipasi dalam kegiatan politik untuk membangun dan mendapatkan
pemimpin yang baik bagi negara, partisipasi politik bukan hanya dalam pemilihan
pemimpin tetapi dalam membangun suatu negara dalam kepemerintahan nya kita
juga harus ikut turun tangan tetapi dalam batasan atau sesuai aturan yang ada.
8
Daftar Pustaka
https://salamadian.com/pengertian-partai-politik/
https://diy.kpu.go.id/web/2016/12/19/pengertian-fungsi-dan-sistem-pemilihan-umum/
https://pakdosen.co.id/ciri-ciri-partisipasi-politik/