Anda di halaman 1dari 4

1). Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

Ungkapan normatif tersebut


biasanya diterjemahkan dalam konstitusi pada masing-masing negara. Jadi, bukti normatif
bahwa Indonesia adalah negara demokrasi adalah pada dasar konstitusi yaitu Undang-
undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia,
semua konstitusi yang pernah berlaku menganut prinsip demokrasi. Hal tersebut dapat
terlihat dari: Baca juga: Klasifikasi Demokrasi UUD 1945 Pasal 1 ayat 2 (sebelum
amendemen) berbunyi "Kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilakukan oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat". UUD 1945 Pasal 1 ayat 2 (setelah amendemen) berbunyi
"Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-undang Dasar".
Dalam Konstitusi Republik Indonesia Serikat pasal 1: Ayat 1 berbunyi "Republik
Indonesia Serikat yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara hukum yang demokrasi
dan berbentuk federasi". Ayat 2 berbunyi "Kekuasaan kedaulatan Republik Indonesia
Serikat dilakukan oleh pemerintah bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat".
Dalam UUDS 1950 pasal 1 Ayat 1 berbunyi "Republik Indonesia yang merdeka dan
berdaulat ialah suatu engara hukum yang demokratis dan berbentuk kesatuan". Ayat 2
berbunyi "Kedaulatan Republik Indonesia adalah di tangan rakyat dan dilakukan oleh
pemerintah bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat". Untuk melihat apakah
suatu sistem pemerintahan adalah sistem yang demokratis atau tidak, dapat menggunakan
indikator-indikator yang dirumuskan Affan Gaffar, yaitu: Akuntabilitas Rotasi kekuasaan
Rekrutmen politik yang terbuka Pemilihan umum Pemenuhan hak-hak dasar

Karakter Utama Demokrasi Pancasila Berikut ini penjelasannya: Akuntabilitas Dalam


demokrasi, setiap pemegang jabatan yang dipilih rakyat harus dapat
mempertanggungjawabkan kebijaksanaan yang hendak dan telah ditempuhnya. Pemegang
jabatan harus dapat mempertanggungjawabkan ucapan, serta perilaku dalam kehidupan
yang pernah, sedang dan bahkan yang akan dijalaninya. Pertanggungjawaban tidak hanya
menyangkut dirinya, tapi juga menyangkut keluarganya dalam arti luas yaitu perilaku anak
dan istri, juga sanak keluarga. Rotasi kekuasaan Dalam demokrasi, harus ada peluang
rotasi kekuasaan, dilakukan secara teratur dan damai. Tidak hanya satu orang yang selalu
memegang jabatan tapi peluang orang lain tertutup. Rekrutmen politik yang terbuka
Untuk memungkinkan terjadinya rotasi kekuasaan perlu satu sistem rekrutmen politik
terbuka. Artinya setiap orang yang memenuhi syarat mengisi suatu jabatan politik yang
dipilih rakyat, punya peluang sama melakukan kompetisi untuk mengisi jabatan politik.
10 Pilar Demokrasi Indonesia Pemilihan umum Dalam suatu negara demokrasi,
pemilu dilaksanakan secara teratur. Pemilu adalah sarana untuk melaksanakan rotasi
kekuasaan dan rekrutmen politik. Setiap warga negara yang sudah dewasa mempunyai hak
untuk memilih dan dipilih dan bebas menggunakan haknya sesuai kehendak hati
nuraninya. Warga negara bebas menentukan partai atau calon mana yang akan didukung
tanpa rasa takut atau paksaan dari orang lain. Pemilih bebas mengikuti segala macam
aktivitas pemilihan seperti kampanye dan menyaksikan penghitungan suara. Pemenuhan
hak-hak dasar Dalam negara demokratis, setiap warga negara dapat menikmati hak-hak
dasar secara bebas. Termasuk hak untuk menyatakan pendapat, hak untuk berkumpul dan
berserikat serta hak untuk menikmati kebebasan pers yang bebas. Bukti empiris
Sedangkan bukti empiris Indonesia adalah negara demokrasi dapat dilihat dari alur sejarah
politik di Indonesia yaitu pada:

- Pemerintahan masa revolusi kemerdekaan Indonesia (1945-1949)

- Pemerintahan parlementer (1949-1959)

- Pemerintahan demokrasi terpimpin (1959-1965)

- Pemerintahan orde baru (1965-1998)

- Pemerintahan orde reformasi (1998-sekarang)

Pelaksanaan demokrasi di Indonesia pada masa-masa tersebut mengalami


perkembangan yang fluktuatif.

2). Politik sebagai sarana sosialisasi dan membangun komunitas

a. Sarana Komunitas Politik

Dalam sistem demokrasi yang dimiliki seperti Indonesia ini, fungsi partai politik
adalah untuk menyalurkan berbagai macam suara maupun aspirasi masyarakat agar
sampai ke pemerintah.
Selain itu, partai politik juga berfungsi untuk menyebarluaskan keputusan dan
kebijakan-kebijakan pemerintah. Maka dalam hal ini fungsi partai politik berperan
sebagai perantara antara pemerintah dan masyarakat.

Jika partai politik tidak berfungsi demikian, maka akan terjadi ketimpangan dan
penyalahgunaan partai politik untuk kepentingan kelompok maupun golongan.

b. Sarana Sosialisasi Politik

Partai politik juga berperan sebagai sarana sosialisasi politik. Di dalam ilmu
politik, sosialisasi politik diartikan sebagai proses dimana seseorang memperoleh
sikap dan orientasi terhadap fenomena politik, yang umumnya berlaku dalam
masyarakat di mana ia berada. Sosialisasi politik dapat membentuk budaya politik
suatu negara. 

c. Sarana Rekrutmen Politik

Fungsi partai politik lainnya adalah sebagai wadah untuk menampung dan
penyeleksian kader-kader politik yang nantinya akan meneruskan kepemimpinan
suatu pemerintahan dengan jabatan tertentu.

Partai politik memperluas perannya dalam membuka kesempatan bagi warga


negara untuk turut serta berpartisipasi politik dalam suatu negara. Partai politik
senantiasa melahirkan kader-kader yang potensial dalam setiap perkembangannya
dalam persaingan perpolitikan. Hal itu dilakukan dengan merekrut anggota-anggota
muda yang berbakat dan memberikan pembekalan kader-kader muda.

Politik sebagai sarana berpartisipasi dan pengatur konflik

d. Sarana Pengatur Konflik

Dalam suatu negara demokrasi seperti Indonesia, perbedaan pendapat tentunya


menjadi hal yang wajar. Ragam suku, etnis, budaya, status sosial, dan lain-lain
tentunya tidak jarang menimbulkan  berbagai permasalahan yang dapat mengancam
persatuan bangsa, maka dari itu partai politik dituntut untuk dapat mengatasi masalah-
masalah tersebut, minimal dapat meredakan dan menjadi penengah antara pihak yang
bertikai. 

Perbedaan dan persaingan ini selalu menjadi hal yang harus ditangani partai
politik sebagai wujud perdamaian politik suatu negara. Fungsi partai politik harus
mampu menciptakan suasana harmonis diantara kalangan masyarakat serta
mencontohkan persaingan-persaingan sehat dalam mencapai tujuan.

e. Sarana Kontrol Politik

Fungsi partai politik di Negara demokrasi seperti ini adalah untuk membantu
mengingatkan dan meluruskan kebijakan-kebijakan pemerintah. Karena dalam
menetapkan keputusan-keputusan maupun kebijakam terkadang terjadi kesalahan
maupun kekeliruan yang tidak sesuai dengan kepentingan masyarakat.

Disinilah fungsi partai politik sangat dibutuhkan. Kontrol kebijakan dilakukan


untuk membatasi kesewenang-wenangan pemerintah yang dapat merugikan rakyat.
Selain itu, partai politik juga melakukan pengawasan serta pertinjauan terhadap
pelaksanaan jalannya kepemerintahan agar dapat berjalan baik sebagaimana
mestinya.

f. Sarana Pertisipasi Politik

Partai politik berfungsi untuk mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah. Hal


tersebut dikarenakan partai politik menerima dan menampung aspirasi masyarakat
dalam melaksanakan pembangunan nasional. 

Negara dengan sistem demokrasi tentunya membutuhkan peran partai politik


sebagai penampung suara masyarakat untuk disalurkan kepada pemerintah. Tanpa
adanya partisipasi ataupun keterlibatan partai poltik, kebijakan-kebijakn yang
dibuat pemerintah tentunya tidak dapat di ubah jika tidak sesuai dengan kondisi
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai