Anda di halaman 1dari 6

PAPER

Demokrasi di Indonesia

Febrina Elmasyita
A011221062
Ilmu Ekonomi

PKN 07 MKU

2023
Demokrasi di Indonesia
A. Definisi Demokrasi

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) demokrasi didefinisikan sebagai
bentuk/sistem pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan
perantaraan wakilnya atau pemerintahan rakyat. Demokrasi berasal dari kata Yunani
demos dan kratos. Demos artinya rakyat, kratos berarti pemerintahan. Jadi,
demokrasi, artinya pemerintahan rakyat, yaitu pemerintahan yang rakyatnya
memegang peranan yang sangat menentukan. Demokrasi merujuk pada konsep
kehidupan Negara atau masyarakat tempat warga Negara dewasa turut
berpartisipasi dalam pemerintahan melalui wakilnya yang dipilih. Istilah demokrasi
pertama kali dipakai di Yunani Kuno, khususnya dikota Athena, untuk menunjukkan
system pemerintahan yang berlaku disana.Kota-kota di daerah Yunani pada waktu
itu kecil-kecil. Penduduknya tidak begitu banyak sehingga mudah dikumpulkan eh
pemerintah dalam suatu rapatuntuk bermusyawarah. Dalam rapat tersebut. Diambil
keputusan bersama mengenai garisgaris besar kebijaksanaan pemerintah yang
akan dilaksanakan dan segala permasalahan kemasyarakatan.

B. Nilai-nilai Dasar Demokrasi

Nilai demokrasi merupakan sikap toleransi, menghormati perbedaan


pendapat, memahami dan menyadari keanekaragaman dilingkungan sekolah,
mampu mengendalikan diri sehingga tidak mengangu orang lain, kebersamaan,
percaya diri tidak mengantungkan diri pada orang lain dan mematuhi perutaran yang
berlaku disekolah. Menurut Saiful Arif, nilai demokrasi merupakan sebuah
pandangan hidup yang tidak hanya berkaitan dengan kepentingan individu saja
tetapi juga berkaitan dengan kehidupan sehari-hari baik dalam keluarga, sekolah,
maupun dalam masyarakat. Nilai demokrasi adalah pandangan hidup yang
mengutamakan persamaan hak dan kewajiban, menghargai kebebasan
berpendapat, memahami dan menyadari keanekaragaman lingkungan sekolah,
serta perlakuan yang sama bagi semua siswa. Nilai demokrasi adalah nilai yang
harus dijunjung tinggi dalam kehidupan berdemokrasi sebgai makhluk sosial dalam
menyelesaikan setiap persoalan yang timbul dilingkungan tersebut. Dapat
disimpulkan bahwa nilai demokrasi adalah sebuah gagasan atau pandangan hidup
yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban, menghargai kebebasan
berpendapat, memahami dan menyadari keananekaragaman dalam lingkungan
sekolah, serta perlakuan yang sama bagi semua siswa.

Adapun nilai demokrasi terhadap Pancasila, yaitu :

 Pengakuan dan Tanggung Jawab Kepada Tuhan yang Maha Esa


Diharapkan lahir sikap dan perilaku yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran,
kebaikan dan keadilan. Dalam pengambilan keputusan bagi kepentingan umum,
memerhatikan hal-hal yang bisa dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa dengan landasan hati yang luhur.
 Menjunjung Tinggi Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Bersumber pada ajaran Tuhan Yang Maha Esa, budaya demokrasi dengan jiwa nilai
kemanusiaan yang adil dan beradab akan melahirkan sikap serta perilaku. Tentunya
yang menjunjung nilai-nilai kemanusiaan dalam proses pengambilan keputusan dan
pelaksanaan keputusan.
 Menjamin dan Menciptakan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Persatuan Indonesia menjadi persatuan bangsa yang menduduki wilayah tumpah
darah Indonesia, dengan cita-cita yang sama guna mewujudkan kemerdekaan dan
tercapainya tujuan nasional. Demokrasi dengan jiwa nilai persatuan Indonesia juga
akan menumbuhkan sikap dan perilaku.
 Mewujudkan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Terdiri dari keseimbangan hak dan kewajiban setiap warga, kesamaan hak pribadi
dalam keluarga dan pengakuan hak organisasi politik, ekonomi dan sosial. Serta
prinsip yang menolak paham etatisme atau negara mematikan potensi unit ekonomi
di luar sektor negara dan persaingan bebas eksploitasi manusia.

Untuk melaksanakan nilai-nilai demokrasi perlu diselenggarakan beberapa


lembaga berikut :
a. pemerintahan yang bertanggung jawab.
b. Satu dewan perwakilan rakyat yang mewakil golongan-golongan dan
kepentingan-kepentingan dalam masyarakat yang diplih melalui pemilahan
umum secara bebas dan rahasia. Dewan ini harus mempunyai fungsi
pengawasn terhadap penerintah. Tentu saja pengawasan yang konstruktif
(titik membangun) dan sesuai normatif (akuran yang berlaku).
c. Suatu organisasi politik yang mencakup satu atau lebih partai politik. Parpol
ni menjaling hubungan yang rutin dan berkesinambungan, juga
menghubungkan antara rakyat dan pemerintah
d. Pers dan media masa yang bebas untuk menyatakan pendapat.
e. Sistem peradilan yang bebas untuk mejamin hak-hak dan
mempaertahankan keadilan.

C. Parameter Negara Demokrasi

Demokrasi Parlementer (Liberal) Demokrasi Parlementer di negara kita telah


dipraktikkan pada masa berlakunya UUD 1945 periode pertama (1945-1949),
kemudian dilanjutkan pada masa berlakunya RIS 1949 dan UUDS 1950.
Pelaksanaan Demokrasi Parlementer tersebut secara yuridis formal berakhir pada
tanggal 5 juli 1959 bersamaan dengan pemberlakuan kembali UUD 1945.
Demokrasi parlementer adalah sistem demokrasi yang menempatkan parlemen sebagai
bagian fundamental di pemerintahan. Akan tetapi, konsep demokrasi ini dianggap kurang
cocok untuk Indonesia. Lemahnya budaya demokrasi untuk mempraktikkan demokrasi model
barat ini telah memberi peluang sangat besar kepada partai-partai politik mendominasi
kehidupan sosial politik. Pada masa ini pula digelar Pemilu pertama pada 1955. Pemilu 1955
mendapat pujian dari berbagai pihak, termasuk dari negara-negara asing. Pemilu ini diikuti
oleh lebih 30-an partai politik dan lebih dari seratus daftar kumpulan dan calon perorangan.
Beberapa hal yang menarik dari Pemilu 1955 adalah tingginya kesadaran berkompetisi secara
sehat. Misalnya, meski yang menjadi calon anggota DPR adalah perdana menteri dan menteri
yang sedang memerintah, mereka tidak menggunakan fasilitas negara dan otoritasnya kepada
pejabat bawahan untuk menggiring pemilih yang menguntungkan partainya.
D. Prinsip Demokrasi
Berikut adalah prinsip-prinsip demokrasi yang disadur dari Jurnal Kajian
Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (2018).

 Kehendak rakyat harus menjadi dasar kekuasaan pemerintah, melalui pelaksanaan


tugas yang tepat dan warga negara sipil memilih wakil-wakil mereka secara teratur
melalui pemilu.
 Hak setiap orang untuk mendapatkan akses yang sama ke layanan publik.
 Hak setiap orang atas perlindungan hukum yang sama tanpa diskriminasi ras, warna
kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, pendapat politik, atau status lainnya.
 Hak setiap orang atas kebebasan berpendapat dan berekspresi.
 Hak setiap orang atas kebebasan berpikir, hati nurani, dan agama.
 Hak setiap orang untuk mendapatkan akses yang sama atas pendidikan.
 Hak pers untuk mengumpulkan, melaporkan, dan menyebarluaskan informasi,
berita, dan opini.
 Hak setiap orang untuk menghormati kehidupan pribadi keluarga, rumah, dan cara-
cara berkomunikasi.
 Hak setiap orang atas kebebasan berkumpul secara damai dan berserikat, termasuk
untuk membentuk atau bergabung dengan partai politik mereka sendiri.
 Hak kelompok minoritas atau kelompok yang kurang beruntung untuk perlindungan
hukum yang sama dan kebebasan untuk menikmati budaya mereka sendiri,
menganut dan menjalankan agama mereka sendiri, serta menggunakan bahasa
sendiri.
 Hak setiap orang untuk bebas dari penangkapan sewenang-wenang atau
penahanan.
 Pemimpin terpilih menjunjung tinggi hukum dan fungsi secara ketat sesuai dengan
konstitusi negara yang bersangkutan dan prosedur yang ditetapkan oleh hukum.
 Hak orang-orang yang terpilih untuk membentuk pemerintahan, memangku jabatan,
dan memenuhi masa jabatan sebagaimana ditetapkan secara hukum.
 Kewajiban pemerintah yang dipilih untuk menahan diri dari tindakan ekstra
konstitusional.
 Institusi pemerintah harus transparan, partisipatif, dan sepenuhnya bertanggung
jawab kepada warga negara.
 Legislatif akan terpilih secara transparan dan bertanggung jawab kepada rakyat.
 Kontrol sipil demokratis atas militer harus dibentuk dan dilestarikan.
 Semua HAM, baik sipil, budaya, ekonomi, politik, maupun sosial, akan dipromosikan
dan dilindungi sebagaimana diatur dalam Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi
Manusia dan instrumen hak asasi manusia lainnya yang relevan.

E. Bentuk-bentuk Demokrasi

a. Demokrasi berdasarkan cara penyampaian pendapat


1. Demokrasi langsung, dalam demokrasi langsung rakyat diikutsertakan dalam
pengambilan keputusan untuk menjalankan kebijakan pemerintahan.
2. Demokrasi tidak langsung atau demokrasi perwakilan. Dalam demokrasi ini,
pengambilan keputusan dijalankan oleh rakyat melalui wakil rakyat yang dipilihnya
melalui Pemilu. Rakyat memilih wakilnya sendiri untuk membuat keputusan politik.
Dengan kata lain, dalam demokrasi tidak langsung, aspirasi rakyat disalurkan melalui
wakil-wakil rakyat duduk di lembaga perwakilan rakyat.
3. Demokrasi perwakilan dengan sistem pengawasan langsung dari rakyat. Demokrasi
ini merupakan campuran antara demokrasi langsung dengan demokrasi perwakilan.
Rakyat memilih wakilnya untuk duduk didalam lembaga perwakilan rakyat, tetapi
wakil rakyat dalam menjalankan tugasnya diawasi rakyat melalui raferendum dan
inisiatif rakyat.

b. Demokrasi berdasarkan titik perhatian atau perioritasnya


1. Demokrasi formal
Demokrasi ini secara hukum menempatkan semua orang dalam kedudukan yang sama
dalam bidang politik, tanpa mengurangi kesenjangan ekonomi.
2. Demokrasi material
Demokrasi material memandang manusia mempunya kesamaan dalam bidang sosial-
ekonomi sehingga persamaan bidang politik tidak menjadi prioritas.
3. Demokrasi campuran
Demokrasi ini merupakan campuran dari kedua jenis demokrasi sebelumnya.
Demokrasi ini berupa menciptakan kesejahteraan seluruh rakyat dengan menempatkan
persamaan derajat dan hak setiap orang.

c. Demokrasi dibagi berdasarkan prisip ideologi


1. Demokrasi liberal
Demokrasi ini memberikan kebebasan yang luas pada individu.
2. Demokrasi rakyat
Demokrasi ini bertujuan menyejahterakan rakyat. Negara yang dibentuk tidak
mengenal perbedaan kelas. Semua warga negara mempunyai persamaan dalam hukum dan
politik.

d. Bedasarkan wewenang dan hubungan antara alat kelengkapan negara


1. Demokrasi sistem parlementer 94
Ciri-ciri pemerintahan parlementer antara lain :
a. DPR lebih kuat dari pemerintah ;
b. Menteri bertanggung jawab pada DPR;
c. Program kebijaksanaan kabinet disesuaikan dengan tujuan politik anggota
parlemen;
d. Kedudukan kepala negara sebagai simbol idak dapat diganggu gugat.

2. Demokrasi sistem pemisahan/pebagian kekuasaan (Presidensil).


Ciri-ciri pemerintahan yang menggunakan sistem presidensial adalah sebagai berikut :
a. Negara dikepalai presiden ;
b. Kekuasaan eksekutif presiden dijalankan berdasarkan kedaulatan yang dipilih dari
dan oleh rakyat melalui badan perwakilan ;
c. Presiden mempunya kekuasaan mengangkat dan memberhentikan menteri ;
d. Menteri tidak bertanggung jawabnkepada DPR, tetapi kepada presiden; serta
e. Presiden dan DPR mempunya kedudukan yang sama sebagai lembaga negara, dan
tidak dapat saling membubarkan.

Referensi
Zamroni, Pendidikan Pancasila, Bandung: Alfabeta, 2014, hal. 34

Nurul Zuriah, Nilai-nilai Karakter Bangsa, Jakarta: Kencana, 2014, hal. 45

Syaiful Arif, Demokrasi, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2012, hal. 77

Harris soche. 1985. Supremasi Hukum dan Prinsip Demokrasi di Indonesia. PT


Hanindita: Yogyakarta.

Betham, David. 2000., Demokrasi, Kanisius: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai