Anda di halaman 1dari 5

Konsep Dasar Demokrasi

A. Pengertian

Demokrasi adalah sistem pemerintahan perwujudan dari kedaulatan rakyat atas


negara, dengan persamaan hak kewajiban dan perlakuan yang sama kepada setiap
warganya. Poin utama demokrasi adalah pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat.
Bentuk nyata dari demokrasi adalah pelaksanaan pemilu (pemilihan umum) untuk
pemerintah pusat dan daerah sebagai perwakilan rakyat. Diadakannya pemilihan umum
di Indonesia dalam upaya manifestasi kedaulatan rakyat serta pengaplikasian prinsip dan
nilai-nilai demokrasi sehingga rakyat dapat berpartisipasi aktif. Demokrasi sendiri terdiri
dari segenap rakyat yang ikut serta memerintah dengan perantaraan wakil-wakil atau
pemerintahan rakyat.
Secara etimologi demokrasi terdiri dari demos berarti rakyat dan cratein berarti
kekuasaan. Demos-cratos yaitu kekuasaan atau kedaulatan rakyat, pemegang tertinggi
kekuasaan pemerintah adalah rakyat. Pengertian lain demokrasi dari beberapa ahli :
a. Sidney Hook Dekrasi adalah bentuk pemerintahah dimana keputusan-keputusan
pemerintahan yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada
kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.
b. Philippe C. Schmitter dan Terry Lynn Karl demokrasi merupakan suatu system
pemerintahan dimana pemerintahan dimintai tanggung jawab atas tindakan-
tindakan mereka diwilayah public oleh warga Negara, yang bertindak secara
tidak langsung melalui kompetisi dan kerja sama dengan para wakil mereka yang
telah terpilih.

Jadi, pengertian demokrasi adalah kekuasaan dari, oleh, dan untuk rakyat dengan
mengutamakan persamaan hak kewajiban setiap warga negara.

B. Landasan Pemerintahan Demokrasi


1. Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-wakil
rakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas, dan
rahasiaserta jujur dan adil.
2. Pengkuan harkat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintah untuk
melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama.

C. Macam – Macam Demokrasi

1. Demokrasi berdasarkan penyaluran kehendak rakyat :

a. Demokrasi langsung adalah sebuah sistem yang mengikutsertakan seluruh


rakyat dalam pengambilan keputusan negara. Contoh dari penerapan demokrasi
langsung adalah di zaman Yunani Kuno, tepatnya di wilayah Spharta dan
Athena dengan membentuk polis atau negara kota. Hal ini dapat terjadi karena
wilayah negara kecil dan masalah belum sekompleks seperti saat ini serta
penduduk negara terbilang sedikit. Jadi, pelibatan rakyat dalam pengambilan
keputusan mungkin terjadi.
b. Demokrasi tidak langsung merupakan sistem demokrasi yang digunakan untuk
menyalurkan keinginan dari rakyat melalui perwakilan parlemen. Contoh dari
penerapan ini adalah pemilihan umum di Indonesia untuk memilih DPR, DPRD,
DPD tingkat provinsi maupun kabupaten berdasarkan undang-undang dasar
bahwa tidak semua rakyak akan duduk di badan legislatif, menyesuaikan
dengan kursi yang dibutuhkan.

2. Demokrasi berdasarkan hubungan antar kelengkapan negara :

a. Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum adalah sistem dimana


rakyat memiliki perwakilan untuk menjabat diparlemen namun tetap dikontrol
oleh referendum. Contohnya adalah pemungutan suara pemisahan Timor-Timur
dan persetujuan yang diberikan oleh rakyat terhadap pembukaan UUD.
b. Demokrasi perwakilan dengan sistem parlementer merupakan sistem
demokrasi yang didalamnya terdapat hubungan kuat antara badan eksekutif
dengan badan legislatif. Contohnya adalah terpilihnya Muhammad Natsir
sebagai perdana mentri diangkat pada 6 September 1950 dan berakhir pada 27
April 1951.
c. Demokrasi perwakilan dengan sistem pemisahan kekuasaan merupakan
sistem demokrasi dimana kedudukan antara eksekutif dengan legislatif
tepisah, sehingga keduanya tidak berkaitan secara langsung seperti sistem
parlemen. Contoh dari sistem ini adalah pembagian Tri Politica yaitu eksekutif,
yudikatif, dan legislatif.
d. Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum dan inisiiatif rakyat
merupakan sistem demokrasi gabungan dari demokrasi perwakilan/tidak
langsung dan demokrasi secara langsung.

3. Demokrasi berdasarkan titik berat perhatiannya

a. Demokrasi formal dengan menunjang tinggi persamaan dalam bidang politik


tanpa di sertai upaya untuk mengurangi atau menghilangkan kesenjangan dalam
bidang ekonomi bentuk demokrasi ini dianut oleh negara-negara liberal
b. Demokrasi material yang titik beratnya pada upaya penghilangan perbedaan
dalam bidang ekonomi sedangkan persamaan dalam bidang politik kurang
diperhatikan bahkan dihilangkan. Bentuk demokrasi ini dianut oleh negara-
negara komunis.
c. Demokrasi gabungan, mengambil kebaikan serta membuang keburukan dari
bentuk demokrasi formal dan demokrasi material bentuk demokrasi ini dianut
oleh negara-negara non-blok salah satu negara non-blok adalah Indonesia.

4. Demokrasi berdasarkan ideologi


a. Demokrasi liberal yaitu demokrasi yang melandaskan pada kebebasan atau
individualisme.
b. Demokrasi Rakyat atau demokrasi proletar yaitu demokrasi yang berdasarkan pada
paham marxisme-komunisme.
c. Demokrasi Pancasila artinya demokrasi harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Sistem demokrasi yang sempat dianut di Indonesia.

D. Prinsip Demokrasi

Menurut Kencana prinsip-prinsip demokrasi sebagai berikut :

1. Adanya pembagian kekuasaan (Sharing Power) Untuk timbulnya iklim dan


budaya demokratis, kekuasaan (power) dipisahkan atau dibagi-bagi antara
pembuatan undangundang dengan pelaksanaan undang-undang, agar terjadi
pengawasan atau control (checking power with power ).
2. Adanya pemilihan umum yang bebas ( general election ) Untuk terpilihnya
pemerintahan yang dikehendaki oleh rakyat atau anggota-anggota perwakilan
yang akan mewakili suara rakyat itu sendiri diperlukan pemilihan umum yang
jujur adil, bebas, dan demokratis dilakukan oleh lembaga independen.
3. Adanya kebebasan individu Untuk membuktikan bahwa rakyat tidak dihantui rasa
ketakutan, setiap lapisan masyarakat mesti memilki kebebasan berbicara, beribadah,
dan kebebasan mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan masing-masing.
Apabila mahasiswa, wartawan, aktivis partai resmi yang bersuara lantang lalu
diciduk , hal ini sama sekali tidak demokratis.
4. Adanya peradilan bebas untuk tidak ikut campurnya aparat pemerintah ( dalam arti
sempit) dalam peradilan umum dan penegakan hukum , maka aparat pengadilan
harus bebas dari pengaruh eksekutif , sehingga keluarga pejabat pemerintah itu
sendiri dapat diproses di pengadilan dan dapat diputuskan hukumannya dengan adil.
5. Adanya pengakuan hak minoritas Untuk adanya perlindungan terhadap kelompok
minoritas , mesti ada pengakuan baik terhadap agama yang minoritas
penganutnya atau terhadap golongan ekonomi lemah seperti pedagang kaki lima.

6. Adanya pemerintah yang berdasarkan hukum 4 Untuk tidak timbulnya Negara yang
berdasarkan kekuasaan belaka (machtsstaat), maka hukum di tempatkan pada
rujukan tertinggi. Dengan demikian warga Negara sama kedudukannya di depan
hukum dan Lembaga peradilan.
7. Adanya pers yang bebas Secara konseptual kebebasan pers akan mememunculkan
pemerintahan yang cerdas, bersih, dan bijaksana. Untuk menjamin tegaknya
demokrasi, per situ sendiri harus bebas menyuarakan hati Nurani rakyat, baik
penyampaian kritik terhadap kebijakan dan pelaksanaan pemerintah maupun
terhadap diri seorang pejabat public juga dalam penyampaian informasi
pembangunan lainnya. Informasi yang disampaikan pers hendaknya didukung oleh
akurasi data.
8. Adanya multi partai politik Untuk tidak timbulnya dictator partai atau system
monolitik partai politik, system demokrasi memberikan ruang tumbuhnya multi
partai politik bebas dan mengemukakan dan mengartikulasikan kepentingan
masyarakat untuk disampaikan kepada Negara atau pemerintahan. Dalam alam
demokrasi, partai politik berkompetisi dalam pemilu untuk mendapat dukungan
mayoritas rakyat. Karena itu ada partai yang mendapat suara dan dukungan
mayoritas dan ada yang mendapat dukungan minoritas.
9. Partai politik yang mendapat dukungan mayoritas berkesempatan memimpin
pemerintahan , sedangkan partai politik yang mendapat dukungan minoritas
berada dalam parlemen atau diluar parlemen sebagai kelompok oposisi
( penyeimbang ) pemerintah, sehingga akan timbul check and balance.
10. Adanya musyawarah Untuk menyelesaikan konflik secara damai seperti timbulnya
protes dan demonstrasi yang dilakukan oleh rakyat hendaklah diselesaikan
dengan musyawarah atau negoisasi (syur), bukan dengan penekanan dan intimidasi
apalagi dengan kekerasan senjata. Dengan demikian dalam system demokrasi
konflik baik vertical mupun konflik horizontal bukan sesuatu yang menakutkan ,
melainkan sesuatu yang harus diselesaikan dengan damai.
11. Adanya pengawasan terhadap administrasi public Untuk terciptanya manajemen dan
organisasi pemerintahan yang dapat dipertanggungjawabkan ( accountable ) dalam
mencapai tujuan nasional yaitu kesejahteraan masyarakat seutuhnya dan
kemerdekaan secara damai, mutlak dibutuhkan adanya pengawasan terhadap
jalannya danpengaturan administrasi public itu sendiri.

Sumber :
Humaira, Annisa. 2021. Konsep Negara Demokrasi. Universitas Eka sakti.

Laurensius Arliman S, Peranan Pers Untuk Mewujudkan Perlindungan Anak Berkelanjutan Di


Indonesia, Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai, Volume 2, Nomor 2, 2017.

Laurensius Arliman S, Mewujudkan Penegakan Hukum Yang Baik Untuk Mewujudkan Indonesia
Sebagai Negara Hukum, Jurnal Hukum Doctrinal, Volume 2, Nomor 2, 2017.

Otong, Rosadi dan Laurensius Arliman S, Urgensi Pengaturan Badan Pembinaan Idelogi Pancasila
Berdasarkan Undang-Undang Sebagai State Auxiliary Bodies yang Merawat Pancasila
dalam Perspektif Hak Asasi Manusia, Prosiding Konferensi Nasional Hak Asasi Manusia,
Kebudayaan dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Indonesia pada Masa Pandemi
Covid19: Tantangan untuk Keilmuan Hukum dan Sosial Volume 1, Universitas Pancasila,
Jakarta, 2020.

Anda mungkin juga menyukai