Anda di halaman 1dari 23

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAAN WISATA SECARA DIGITAL

SEBAGAI PENGGERAK DAYA TARIK UTAMA DESTINASI WISATA


KABUPATEN WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh :

Ahmad Asfiq Asfani

2022050016

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIAARAN ISLAM

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN SOSIAL POLITIK (FKSP)

UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN

2024
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAAN WISATA SECARA DIGITAL
SEBAGAI PENGGERAK DAYA TARIK UTAMA DESTINASI WISATA
KABUPATEN WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH

A. Latar Belakang
Negara Indonesia seperti yang kita ketahui merupakan salah satu negara
berkembang yang memiliki berbagai macam potensi pariwisata, baik wisata alam
maupun wisata budaya, karena Indonesia memiliki bermacam-macam suku, adat-istiadat,
dan kebudayaan serta letak geografis negara Indonesia sebagai negara tropis yang
menghasilkan keindahan alam dan satwa. Faktor keindahan alam dan sumber daya
manusia hingga keragaman budaya dan agama Indonesia membuat Indonesia memiliki
potensi yang baik di bidang pariwisata . Memajukan potensi pariwisata di indonesia
merupakan suatu Hal yang perlu dilakukan mengingat Indonesia merupakan negara
kepulauan dengan banyak sekali destinasi wisata, sehingga dengan adanya pihak-pihak
yang bergerak memajukan pariwisata di setiap daerah, maka kegiatan memajukan
pariwisata ini akan terlebih dahulu fokus ke daerahnya masing-masing dan lama
kelamaan akan membantu memajukan pariwisata Indonesia secara keseluruhan.
Pariwisata dapat didefinisikan sebagai suatu perjalanan dari satu tempat menuju
tempat lain yang bersifat sementara, yang biasanya dilakukan orang-orang yang ingin
menyegarkan pikiran setelah bekerja terus dan memanfaatkan waktu libur dengan
menghabiskan waktu bersama keluarga untuk berekreasi. Industri pariwisata apabila
ditinjau dari segi budaya, secara tidak langsung memberikan peran penting bagi
perkembangan budaya Indonesia karena dengan adanya suatu objek wisata maka dapat
memperkenalkan keragaman budaya yang dimiliki suatu negara seperti kesenian
tradisional, upacara-upacara agama atau adat yang menarik perhatian wisatawan asing
dan wisatawan Indonesia.
Industri pariwisata yang berkembang dengan pesat memberikan pemahaman dan
pengertian antar budaya melalui interaksi pengunjung wisata (turis) dengan masyarakat
lokal tempat daerah wisata tersebut berada. Hal tersebut menjadikan para wisatawan
dapat mengenal dan menghargai budaya masyarakat setempat dan juga memahami latar
belakang kebudayaan lokal yang dianut oleh masyarakat tersebut.
Setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan dan potensi pariwisata yang dapat
digali. Provinsi Jawa Tengah pun memiliki potensi pariwisata yang bagus dan tidak kalah
menarik dengan daerah-daerah lainnya salah satunya adalah Kabupaten Wonosobo.

Wonosobo adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah


Wonosobo. Kabupaten Wonosobo berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan
Kabupaten Magelang di timur, Kabupaten Purworejo di selatan, Kabupaten Kebumen dan
Kabupaten Banjarnegara di barat, serta Kabupaten Batang dan Kabupaten Kendal di utara.
Sebagian besar wilayah Kabupaten Wonosobo adalah daerah pegunungan. Bagian timur
(perbatasan dengan Kabupaten Temanggung) terdapat dua gunung berapi: Gunung Sindoro
(3.136 meter) dan Gunung Sumbing (3.371 meter). Daerah utara merupakan bagian dari
Dataran Tinggi Dieng, dengan puncaknya Gunung Prahu (2.565 meter). Di sebelah selatan,
terdapat Waduk Wadaslintang.
Letak geografis Kabupaten Wonosobo yang merupakan pegunungan menyimpan
begitu banyak potensi wisata alam yang perlu tergali secara maksimal, ada beberapa tempat
destinasi wisata di Kab Wonosobo yang cukup dikenal banyak masyarakat Indonesia yaitu;
Kawasan Wisata Dieng, Waduk Wadaslintang, Air Terjun Sikarim, Telaga Menjer, Curuk
Winong, Kali Anget, Sikunir, Gunung Prahu, Puncak Gunung Sindoro dan Sumbing ,Air
terjun Muncar, Bukit Seroja, Batu Ratapan Angin dan masih banyak lagi lainnya. Kekayaan
panorama alam di Kab Wonosobo sangatlah banyak dan unik, selain berbagai destinasi alam
yang telah disebutkan kini Wonosobo memfokuskan pengembangan destinasi wisata baru
yaitu desa wisata, seperti contohnya Desa Sembungan.
Objek wisata diatas yang dikembangkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah
memiliki potensi wisata yang cukup banyak dengan prospek ke depan yang sangat menjanjikan
Kabupaten Wonosobo Berdasarkan data yang diperoleh melalui Badan Pusat Statitik (BPS)
Jawa Tengah animo masyarakat untuk datang ke sejumlah tempat wisatadi Jawa Tengah
semakin meningkat tidak hanya wisatawan lokal tetapi juga wisatawan mancanegara yang
ikut meramaikan pariwisata di Indonesia pada umumnya dan di Jawa Tengah pada
khususnya. Oleh karena itu berdasarkan data yang diperoleh terdapat perkembangan yang
signifikan untuk kunjungan wisatawan ke Wonosobo dalam beberapa tahun terakhir ini. Dalam
Mengembangkan potensi wisata di Kabupaten Wonosobo dapat realisasikan melalui wadah
pemasaran digital yang dibagikan di sosial media, selain efisien dan praktis strategi ini juga
dapat meningkatkan wisatawan di Kabupaten Wonosobo secara lebih pesat lagi mengingat di di
zaman sekarang sudah banyak masyarakat yang mengakses internet.

Internet berkembang dengan cepat dan memiliki peran utama dalam komunikasi
pemasaran di era digital, dimana masyarakat dapat mengakses berbagai informasi dari
belahan dunia secara terus menerus. Era baru menjadikan komunikasi pemasaran mengalami
perubahan pesat. Pemanfaatan Internet sebagai alat pemasaran digital saat ini adalah hal
yang wajib dilakukan untuk mendapatkan target yang sesuai dengan segmen pasarnya, dalam hal
ini respon positif wisatawan dalam menyikapi informasi tentang destinasi liburan yang ingin
dituju merupakan sebuah keharusan yang harus diupayakan oleh masyarakat dan
pemerintah daerah wisata.

Menurut Joseph (2003) Digital marketing merupakan suatu keadaan dimana pemasar
harus menguasai tiga hal dari konsumen yaitu pikiran, hati dan semangat mengacu kepada
pemasaran yang bersifat elektronik berbasis internet. Memacu pemasaran untuk
menciptakan produk yang selain memberikan kualitas dan pelayanan juga memberikan
pengalaman yang lebih kepada konsumen. Pada penelitian ini fokus utama penulis adalah
bagaimana komunikasi digital marketing dapat menambah pengunjung pada kawasan
destinasi wisata Kabupaten Wonosobo. Pada penelitian ini, digital marketing didefinisikan
sebagai interaksi dan komunikasi antara dinas pariwisata dan kebudayaan kab Wonosobo
dengan konsumen atau calon wisatawan, melalui media internet, email, dan mobile phone.
Komunikasi Pemasaraan adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam membujuk,
menginformasikan, dan mengingatkan konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung
mengenai suatu produ/ merek yang mereka tawarkan. Dalam melakukan komunikasi pemasaraan
terdapat beberapa pendekatan secara umum agar komunikasi pemasaraan dapat berjalan dengan
baik, sebagai berikut :
 Iklan (Semua bentuk terbayar dari presentasi non personal dan promosi ide,
barang atau jasa melalui sponsor yang jelas)
 Promosi Penjualaan (berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong percobaan
atau pembelian produk atau jasa)
 Acara dan pengalaman (kegiatan dan program yang diseponsori perusahaan
yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau interaksi yang
berhubungan dengan merek tertentu.)
 Hubungan masyarakat dan publisitas ( beragam program yang di
rancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk
individunya)
 Pemasaran langsung,(penggunaan surat, telepon, facsimile, email, atau internet
untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau memintan respons atau
dialog dari pelanggan dan prospek tertentu.)
 Pemasaran interaktif, (kegiatan dan program online yang dirancang untuk
melibatkan pelanggan atau prospek secara langsung atau tidak langsung
meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, atau menciptakan penjualan produk
dan jasa.)
 Pemasaran dari mulut ke mulut, (komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik
antar masyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman
membeli atau menggunakan produk atau jasa)

Selain marketingmix digunakan pula komunikasi pemasaran digital guna mengikuti


perkembangan komunikasi pemasaran dalam era digital. Komunikasi pemasaran digital
memiliki tahapan respon AISAS sebagai suatu proses AISAS bekerja lebih detail dimana
konsumen melihat produk, service, iklan sebagai perhatian (atention), dan mendapatkan
(interest) ketertarikan untuk mencari informasi tentang produk, service, iklan. (search).
Pencarian informasi bisa dilakukan dengan cara melakukan akses internet dan mengakses blog
atau media sosial yang dikelola masyarakat atau pengelola desa wisata atau dengan melihat
situs-situs rujukan wisata seperti Tripadvisor, Traveloka di internet maka diharapkan agar
dapat memperoleh perbandingan produk dalam hal ini destinasi wisata yang diinginkan,
apakah memiliki layanan kemudahan dalam bidang akomodasi, transportasi, informasi
wisata dan lain sebagainya. Apabila Attention, Interest, Searchsukses maka konsumen akan
melakukan pembelian (action) atau dalam bidang pariwisata, wisatawan akan berkunjung,
setelah melakukan kunjungan, wisatawan tersebut akan menjadi pengantar word of mouth
Online dengan cara menceritakan kepada orang lain atau menulis comentdi internet (share).
Komunikasi pemasaran digital jika dikembangkan secara maksimal oleh pengelola
destinasi wisata akan memberi dampak penambahan jumlah pengunjung ke destinasi wisata
di Kabupaten Wonosobo. Selain dataran tinggi Dieng yang sudah terlebih dahulu dikenal
masyarakat luas, adanya destinasi wisata lain memberi sumbangan besar terhadap
pertumbuhan pariwisata di wilayah Kabupten Wonosobo.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan diatas, maka dapat dirumuskan bahwa
rumusan masalah dalm penelitian ini, yaitu :
1. Bagaimana Strategi Komunikasi Pemasaaran secara Digitalyang digunakan sebagai
penggerak daya tarik destinasi wisata di wonosobo?
2. Apa efek dari strategi komunikasi pemasaran secara digital yang dijalankan tersebut?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran destinasi wisata yang digunakan untuk
menarik perhatian wisatawan di kabupaten Wonosobo yang dilihat dari segi pemilihan bahasa
yang digunakan, pemilihan kata, pengolahan vokal dan visualnya, dan daya tarik dari
pemasaraan tersebut itu seperti apa.
D. Manfaat Penelitian
Dengan adanya manfaat penelitian ini diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat
bagi diri sendiri (Penulis) maupun orang lain serta diharapkan dapat menarik minat pembaca.
Adapun manfaat penelitian ini diantarannya :
a. Manfaat Teoritis
1) Dapat memberikan kontribusi bagi keilmuwan yang terkait dengan strategi
komunikasi pemasaraan secara digital
2) Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman di bidang komunikasi pemasaran
skridigital prodi Komunikasi dan Penyiaraan Islam, Fakultas Komunikasi Sosial
Politik
b. Manfaat Praktis
1) Untuk meningkatkan potensi wisatawan wonosobo supaya makin berkembang secara
signifikan dalam kurun waktu dekat ini
2) Dapat memberikan ilmu yang positif yang dapat diambil dan dipahami oleh khalayak
umum sehingga dapat menjadikan pijakan/ acuan dalam melakukan komunikasi
pemasaran secara digital kedepannya.

E. Tinjauan Pustaka
1. Skripsi Rizki Dewi Amelia yang berjudul “Strategi Komunikasi Pemasaran Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo Dalam Meningkatkan Jumlah Kunjungan
Wisatawan” yang ditulis pada tahun 2017 dari Universitas Vetteran Yogyakarta .
Skripsi ini membahas tentang bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang
dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan budaya dalam mempromosikan destinasi wisata
di Wonosobo. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif
kualitatif karena berusaha menjelaskan, mengumpulkan data atau informasi yang ada
guna memecahkan rumusan masalah yang akan dibahas. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui strategi komunikasi apa saja yang sudah dilakukan oleh
dinas pariwista dan budaya kabupaten Wonosobo dalam mempromosikan destinasi
wisatanya kepada khalayak umum. Adapun persamaan dari penelitian sebelumnya
dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu :
 Secara garis besar objek penelitian sama sama berkaitan dengan strategi
komunikasi pemasaran
 Jenis penelitian yang digunakan sama-sama menggunakan penelitian
deskriptif kualitatif
 Teori yang digunakan sama yaitu teori penelitian AISAS

Adapun Perbedaan dari penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan
yaitu :
 Objek penelitian sebelumnya memfokuskan startegi komunikasi pemasaran
secara lebih khusus yakni komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh
DISPARBUD sedangkan objek penelitian ini menekankan strategi komunikasi
pemasaran yang dilakukan secara umum tanpa dibatasi apapun.
 Fokus penelitian sebelumnya yaitu menyingkap mengenai strategi komunikasi
pemasaran secara langsung (tatap muka, sosialisasi) dan tidak langsung
sedangkan fokus penelitian ini adalah menyingkap bagaimana strategi
komunikasi pemasaran secara digital atau yang biasa dilakukan di sosial media.
2. Skripsi Mardhiyyah Azzahrani yang berjudul “ Strategi Komunikasi Pemasaran
Kementrian Pariwisata Indonesia dalam Pesona Indonesia melalui Youtube” yang
ditulis pada tahun 2018 dari Universitas TELKOM. Skripsi ini membahas tentang
Pariwisata indonesia yang memiliki branding Wonderful Indonesia dengan strategi
komunikasi pemasarannya lewat akun youtube Pesona Indonesia. Jenis penelitian
yang dilakukan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dimana peneliti
akan menyajikan data data yang diperoleh secara offline kemudian ditafsirkan/
dijelaskan secara mendetail dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah
ingin mengetahui bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan oleh akun Youtube
Pesona Indonesia dalam memikat wisatawan sehingga perkembangan wisatawan di
Indonesia cukup pesat. Adapun Persamaan dari penelitian sebelumnya dengan
penelitian yang aklan dilakukan, yakni sebagai berikut :
 Objek Penelitian sama sama mengenai startegi komunikasi pemasaran secara
digital
 Jenis penelitian yang digunakan yakni penelitian dengan menggunakan
metode deskriptif kualitatif
Adapun Perbedaan dari penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
 Teori yang digunakan dalam penelitian sebelumnya menggunakan teori Public
Relations sedangkan penelitian ini menggunakan teori AISAS
 Fokus dari penelitian sebelumnya yaitu Platfrom digital Youtube Pesona
Indonesia sedangkan fokus dari penelitian ini adalah Platfrom sosial media
destinasi wisata Wonosobo
F. Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan penjelasan ide-ide yang relevan, hal ini berfungsi sebagai
panduan untuk memahami, membenarkan, dan memproses data atau informasi dari temuan
penelitian, definisi dari masing-masing variabel dapat dinyatakan sebagai berikut :
A. Komunikasi
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia
dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehiduapan sehari-hari di rumah
tangga, ditempat pekerjaan, dipasar, dalam masyarakat atau dimana saja manusia
berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi. Komunikasi
sangat penting bagi kehidupan manusia. Berkembangnya pengetahuan manusia dari
hari ke hari karena komunikasi. Komunikasi juga membentuk sistem sosial yang
saling membutuhkan satu sama lain, maka dari itu komunikasi dan masyarakat tidak
dapat dipisahkan. Pengertian komunikasi dapat diihat dari etimologi (bahasa) dan
terminologi (istilah) Dari sudut etimologi, menurut Roudhonah dalam buku ilmu
komunikasi, dibagi menjadi beberapa kata diantaranya “communicare yang berarti
berpartisipasi atau member tahukan, Communis opinion yang berarti pendapat umum.
Berdasarkan definisi diatas peneliti menyimpulkan bahwa komunikasi adalah
penyampaian informasi, gagasan ataupun pesan dari satu tempat ke tempat lain
dengan tujuan untuk menjalin komunikasi dengan baik. Komunikasi itu suatu
transaksi, proses simbolik yang menghendaki orangorang mengatur
lingkungannya,membangun hubungan antar sesama manusia, melalui pertukaran
informasi untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain serta berusaha
mengubah sikap orang lain.
A. Fungsi Komunikasi
Deddy Mulyana dalam bukunya ilmu komunikasi suatu pengantar mengutip
kerangka berfikir William I. Gorden mengenai fungsi – fungsi komunikasi yang
dibagi menjadi empat bagian yaitu :
 Fungsi Komunikasi sosial
 Fungsi komunikasi Ekspresif
 Fungsi Komunikasi Ritual
 Fungsi Komunikasi Instrumental.
B. Unsur-unsur komunikasi
 Komunikator
Dalam proses komunikasi komunikator berperan penting karena
mengerti atau tidaknya lawan bicara tergantung cara penyampaian
komunikator. “Komunikator berfungsi sebagai encoder, yakni sebagai
orang yang memformulasikan pesan yang kemudian menyampaikan
kepada orang lain, orang yang menerima pesan ini adalah komunikan yang
berfungsi sebagai decoder, yakni menerjemahkan lambanglambang pesan
konteks pengertian sendiri.

 Pesan
Adapun yang dimaksud pesan dalam proses komunikasi adalah
suatu informasi yang akan dikirmkan kepada si penerima. “pesan ini dapat
berupa verbal maupun noverbal. Pesan verbal dapat secara tertulis seperti:
surat, buku, majalah, memo, sedangkan pesan secara lisan dapat berupa
percakapan tatap muka, percakapan melalui telepon, radio, dan
sebagainya. Pesan non verbal dapat berupa isyarat, gerakan badan dan
ekspresi muka dan nada suara.
 Media
Media yaitu sarana atau alat yang digunakan oleh kominkator
untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada komunikan atau sarana
yang digunakan untuk memberikan feedback dari komunikan kepada
komunikator. “media sendiri merupakan bentuk jamak dari kata medium,
yang artinya perantara, penyampai, atau penyalur.
 Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim
oleh sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam
bentuk kelompok, partai atau Negara. Penerima biasa disebut dengan
berbagai macam istilah seperti khalayak, sasaran, komunikan atau dalam
bahasa inggris disebut audience atau receiver.
 Feedback/ Efek
Pengaruh atau efek adalah perbedaan apan yang dipikirkan,
dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah penerima
pesan “pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku
seseorang. Oleh karena itu pengaruh juga bisa diartikan perubahan atau
penguatan keyakinan pada pengetahuan sikap dan tindakan seseorang
sebagai akibat penerima pesan”.
C. Jenis-Jenis Komunikasi
 Komunikasi tertulis adalah komunikasi yang disampaikan secara tertulis.
Keuntungan komunkasi ini antara lain adalah bahwa komunikasi itu telah
dipersiapkan terlebih dahulu secara baik.
 Komunikasi lisan adalah komunikasi yang dilakukan secara lisan.
Komunikasi ini dapat dilakukan secara langsung berhadapan atau tatap
muka dan dapat pula menggunakan telepon.
 Komunikasi nonverbal adalah komunikasi menggunakan mimik,
pantonim, dan bahasa isyarat.
 Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang bersifat koersif dapat
berbentuk perintah, intruksi, dan bersifat memaksa dengan menggunakan
sanksi-sanksi.
 Komunikasi dua arah lebih bersifat informative, persuasive dan
memerluka hasil (feed back).
B. Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh
perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan
kelangsungan hidup usahanya.Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan
salah satu kegiatan perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dengan
konsumen.Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang
berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. Dan pengertian-pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu aktivitas dalam myampaikan barang atau
jasa kepada para konsumen, dimana kegiatan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan
kepuasan konsumen.Adapun Jenis-jenis pemasaran sebagai berikut :

 Iklan (Iklan adalah jenis pemasaran paling umum dan mudah ditemui. Iklan
adalah strategi pemasaran berbayar yang menggunakan beragam media yang
meliputi televisi, surat kabar, radio, media daring, hingga billboard.
 Internet (Pemasaran via internet mulai populer sejak era digital. Biasanya
pemasaran ini dilakukan dengan beriklan melalui website, mesin pencari,
media online, hingga media sosial)

 MLM (MLM atau multi level marketing adalah pemasaran dengan menjaring
konsumen dari penjualan langsung dan biasanya menerapkan sistem
berjenjang. Seringkali metode MLM tak hanya menjual namun juga
seringkali merekrut orang menjadi tenaga pemasarnya)
 Branding (Branding pemasaran adalah metode untuk mengenalkan produk
lebih dikenal masyarakat sebagai calon konsumen. Branding bisa dilakukan
dengan beragam cara, seperti menjaga kualitas, pelayanan pasca penjualan,
hingga logo)
C. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan
dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk
atau lini produknya di pasar sasaran tertentu. Perusahaan bisa menggunakan dua atau
lebih program pemasaran secara bersamaan, sebab setiap jenis program seperti
periklanan, promosi penjualan, personal selling, layanan pelanggan, atau
pengembangan produk memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap permintaan.
Oleh sebab itu, dibutuhkan mekanisme yang dapat mengkoordinasikan
programprogram pemasaran agar program-program itu sejalan dan terintegrasi
dengan sinergistik. Mekanisme ini disebut sebagai strategi pemasaran.
Strategi pemasaran menurut (Kotler and Amstrong, 2012:72) adalah logika
pemasaran dimana perusahaan berharap dapat menciptakan nilai bagi customer dan
dapat mencapai hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan.
Menurut Kurtz (2008:42) strategi pemasaran adalah keseluruhan program
perusahaan dalam menentukan target pasar dan memuaskan koonsumen dengan
membangun kombinasi elemen dari marketing mix, produk, distribusi, dan harga.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian strategi
pemasaran adalah upaya memasarkan suatu produk, baik itu barang atau jasa, dengan
menggunakan pola rencana dan taktik tertentu sehingga jumlah penjualan menjadi
lebih tinggi.Pengertian strategi pemasaran juga dapat diartikan sebagai rangkaian
upaya yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, karena
potensi untuk menjual proposisi terbatas pada jumlah orang yang mengetahui hal
tersebut.
Strategi Pemasaran punya peranan penting dalam sebuah perusahaan atau bisnis
karena berfungsi untuk menentukan nilai ekonomi perusahaan, baik itu harga barang
maupun jasa. Ada tiga faktor penentu nilai harga barang dan jasa, yaitu:

 Produksi
 Pemasaran
 Konsumsi
Dalam hal ini, pemasaran menjadi bagian yang menghubungkan antara kegiatan
produksi dan konsumsi.
D. Pemasaran Digital

Pemasaran digital adalah kegiatan pemasaran sebuah produk atau jasa, melalui

bantuan teknologi digital. Saat ini, pemasaran digital sudah mulai berkembang,

dengan menyatukan platform dan teknologi digital dengan jaringan internet. Sehingga

pemasaran yang sebelumnya hanya terbatas pada jendela televisi, saat ini sudah

menanjak menuju industri 4.0. industri yang memanfaatkan peran internet dalam

setiap pelaksanaannya.

Pemasaran digital adalah adalah strategi yang memiliki konsep pemaksimalan

jaringan digital sebagai komoditas utamanya. Karena itu tidak mengherankan jika

saat ini pengiklanan digital dilakukan melalui semua kanal sosial media, ditambah

dengan platform situs resmi, juga dengan bantuan mesin pencari.

Seluruh kegiatan ini memiliki tujuan yang sama, yaitu mendapatkan hasil yang

maksimal, namun dengan kemungkinan menekan pembiayaan operasional menjadi

seefektif mungkin.
Terdapat beberapa fungsi dasar dari sebuah pemasaran digital, yaitu:

 Personalisasi Konsumen

Perbedaan pemasaran digital dengan konvensional adalah kemampuan untuk

melakukan personalisasi pada konsumen. Integrasi digital memungkinkan

perusahaan untuk mengumpulkan dan mencatat berbagai data penting terkait

konsumen.

Berdasarkan ini, perusahaan kemudian mampu membentuk layanan yang

sifatnya lebih personal atau lebih intim. Imbalannya adalah penciptaan

hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan, sehingga memunculkan

kesetiaan pada produk dan jasa.

 Pelayanan Konsumen

Fungsi ini merupakan salah satu yang paling dirasakan oleh konsumen.

Kemampuan perusahaan untuk menyediakan layanan selama 24 jam tanpa

henti adalah hal yang membantu meningkatkan kepercayaan dan kepemilikan

konsumen terhadap sebuah produk ataupun jasa. Tanpa adanya pemasaran

digital, pelayanan konsumen yang prima akan sulit untuk didapatkan.

 Privasi Konsumen

Penjagaan data-data penting yang diserahkan konsumen kepada pihak

perusahaan adalah sebuah keharusan. Perusahaan memiliki tanggung jawab

penuh, untuk menjaga semua rahasia konsumen, dan pantang untuk digunakan

tanpa persetujuan tertulis. Inilah yang kemudian diwujudkan dalam pemasaran

digital. Semua layanan yang diakses oleh konsumen disertai dengan himbauan

privasi data, dalam rangka meminta atensi konsumen.


 Promosi

Fungsi ini merupakan salah satu yang paling terkenal dari pemasaran digital.

Rasanya promosi dengan menggunakan bantuan gadget dan sarana internet ini

tidak memiliki cela. Sebab dapat membantu perusahaan dalam

memaksimalkan jangkauan promosi, dengan menyasar konsumen dengan

klasifikasi yang tepat

E. Pariwisata
Pengertian pariwisata menurut A.J Burkat dalam Damanik (2006),parwisata
adalah perpindahan orang untuk sementara dan dalam jangka waktu pendek ke
tujuan-tujuan diluar tempat dimana mereka biasa hidup dan bekerja dan juga
kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di suatu tempat tujuan.
Menurut mathieson & Wall dalam Pitana dan Gyatri (2005), bahwa pariwisata
adalah kegiatan perpindahan orang untuk sementara waktu ke destinasi diluar tempat
tinggal dan tempat bekerjanya dan melaksanakan kegiatan selama di destinasi dan
juga penyiapan-penyiapan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Youti, (1991:103). Pariwisata berasal
dari dua kata yaitu Pari dan Wisata. Pari dapat diartikan sebagai banyak, berkali-
kali,berputar-putar atau lengkap. Sedangkan Wisata dapat diartikan sebagi perjalanan
atau bepergian yang dalam hal ini sinonim dengan kata “reavel” dalam bahasa
Inggris. Atas dasar itu maka kata “pariwisata” dapat juga diartikan sebagai perjalanan
yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatun tempat ketempat yang lain
yang dalam bahsa Inggris didebut juga dengan istilah “Tour”.
Sedangkan berdasarkan undang-undang no 10 Tahun 2009 tentang
kepariwisataan, bahwa keadaan alam, flora, dan fauna sebagai karunia tuhan yang
maha esa, serta peninggalan sejarah, seni, dan juga budaya yang dimiliki bangsa
Indonesia merupakan sumber daya dan modal pembangunan kepariwisataan untuk
peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat sebagiman terkandung dalam
Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
Definisi pariwisata memang tidak pernah persis diantara para ahli. Pada dasarnya
pariwisata merupakan perjalanan dengan tujuan untuk menghibur yang dilakukan
diluar kegiatan sehari-hari yang dilakukan guna untuk memberikan keuntungan yang
bersifat permanen ataupun sementara. Tetapi apabila dilihat dari segi ko0nteks
pariwisata bertujuan untuk menghibur dan juga mendidik. Berdasarkan definisa
pariwisata diatasa maka disimpulkan bahwa kegiatan pariwisata mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut :
 Terdapat dua lokasi yang saling terkait yaitu daerah asal dan juga daerah
tujuan (destinasi).
 Sebagai daerah tujuan pasti memiliki objek dan juga daya tarik wisata.
 Sebagai daerah tujuan pasti memiliki sarana dan prasarana pariwisata.
 Pelaksana perjalananan ke daerah tujuan dilakukan dalam waktu sementara.

 Terdapat dampak yang ditimbulkan,khususnya daerah tujuan segi sosiala


budaya,ekonomi dan lingkungan.

G. Metodologi Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
a. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam hal ini adalah Field research yaitu penelitian dengan cara
mencari data secara langsung ke lapangan. dari sumbernya dalam penelitian Field
research ini peneliti akan memberikan gambaran secara umum mengenai strategi
pemasaran yang dilakukan secara digital oleh masyarakat wonosobo guna
menarik wisatawan luar. Peneliti harus mengikuti perkembangan sosial media
atau platfrof media digital lain yang berkaitan dengan pemasaran pariwisata dan
tdatang langsung ke tempat wisata guna mengetahui adakah perkembangan
mengenai pengunjung yang datang di tempat wisata yang dipromosikan tersebut.
b. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
dengan sifat penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan, menggambarkan dari data yang diperoleh dari lapang.

2. Sumber dan Jenis Data


Sumber data yang didapatkan dalam penelitian ini adalah :
a. Sumber Data Primer
Sumber data primer merupakan data utama yang dikumpulkan berdasrkan
intersksi utama anatara peneliti dengan sumber data seperti surveiu, observasi
maupun wawancara yang dilakukan secara langsung. Dalam penelitian ini peneliti
akan langsung observasi di tempat-tempat destinasi wisata yang telah di
promosikan secara digital.
b. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder merupakan sumber data yang dihasilkan dari data
penelitian kepustakaan (tidak terjun secara langsung)/ tidak diperoleh dari
lapangan secara langsung tetapi dari perpustakaan atau tempat lain yang
menyimpan referensi, Dokumen-dokumen yang berisi data yang telah tervalidasi
keakuratannya. Sumber data sekunder dari penelitian ini didapatkan dari akun
sosial media/ platfrom digital lain yang masih relevan dengan promosi destinasi
wisata di wonosobo dan masih bersangkutan dengan apa yang akan diteliti oleh
peneliti.

3. Teknik Pengumpulan Data


Dalam hal ini, untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, peneliti menggunakan 2
metode yaitu :
a. Observasi
Menurut S. Margono observasi dapat diartikan sebagai pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.
Pengamatan dan pencatatan ini dilakukan terhafdap objek di tempat terjadi atau
berlangsungnya peristiwa.
Observasi dalam penelitian ini adalah observasi non partisipatif yaitu
mengadakan pengamatan terhadap kelompok yang akan diamati tanpa ikut serta
menjadi anggota dalam kelompok tersebut. Observasi berupa program yang sudah
dijalankan.
Peneliti akan melakukan pengamatan mengenai strategi komunikasi
pemasaran digital yang digunakan sebagai penggerak daya tarik destinasi wisata
di Kabupaten Wonosobo Provisni Jawa Tengah.
b. Metode Wawancara
Wawancara merupakan proses interaksi dan komunikasi verbal dengan
tujuan untuk mendapatkan informasi-informasi penting yang diinginkan.
Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan data yang akurat peneliti
menggunakan teknik wawancara yang lebih bebas dan lebih mendalam kepada
subjek penelitian. Peneliti akan mewawancari Sejumlah orang yang bertugas
menjaga tempat-tempat sestinasi wisata di Kabupaten Wonosobo yang pernah di
promosikan secara berkala di sosial media/ platfrom digital lainnya.

4. Analisis Data
Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena
dengan analisislah data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam
memecahkan masalah yang akan diteliti dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian
ini peneliti mengumpulkan data. Data yang terkumpul dapat berupa catatan lapangan
dan wawancara yang kemudian akan langsung melakukan kegiatan analisis data.
Adapun proses-proses analisis data antara lain yaitu :
a. Reduksi data, yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyerdehanaan, abstraksi dan transformasi data yang kasar yang diperoleh
dari lapangan secara langsung
b. Penyajian data, yaitu deskripsi kumpulan informasi trersusun yang
memungkinkan untuk melakukan penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Penyajian data kualitatif yang lazim digunakan adalah dalam bentuk
teks naratif
c. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi, dari permulaan pengumpulan data yang
akan diperoleh dilapangan sehingga akan terjamin keaktualitasannya.
H. Sistematika Penulisan Skripsi
Dalam skripsi yang akan peneliti tulis terbagi menjadi lima bab yang mana
masing-masing bab terbagi atas beberapa sub bab adapun sistematika kepenulisannya
sebagai berikut :
Bab satu berisi pendahuluan yang meliputoi latar belakang, rumusan masalah,
tujuan, manfaat, tinjauan pustaka, kerangka teori, metode penelitian serta sistematika
kepenulisannya.
Bab dua membahas tentang hal-hal yang menjadi landasan teori yang ada dalam
penelitian ini. Dalam bab ini peneliti akan menjabarkan tentang strategi komunikasi,
pemasaran wisata secara digital.
Bab tiga memaparkan data dan hasil penelitian yang mencakup Pariwisata
kabupaten wonosobo yang mencakup: letak geografis Wonosobo, potensi wisata
Wonosobo, Data Kunjungan Wisatawan dari tahun ke tahun dan Profil Kunjungan
wisatawan Wonosobo yang meliputi : strategi komunikasi pemesaraan wisata secara
digital, sampel/ data dari Dinas Pariwisata dan budaya, efek strategi komunikasi
Bab empat membahas mengenai analisis data. Berisikan mengenai analisis
startegi komunikasi pemasaraan wisata secara digital sebagai penggerak daya tarik
destinasi wisata di kabupaten Wonososbo dan efek apa yang ditimbulkan dari adanya
stratrgi komunikasi tersebut.
Bab lima berisi penutup yang meliputi kesimpulan, saran, dan penutup.

.
Rancangan Skripsi

Rancangan skripsi ini merupakan gambaran secara umum dari penyusunan skripsi penulis
untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi dari skripsi ini, adapun rancangan skripsi
sebagai berikut :

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
E. Tinjauan Pustaka
F. Kerangka Teori
G. Metode Penelitian
H. Seistematika Kepenulisan

BAB II : STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAAN WISATA SECARA DIGITAL


SEBAGAI PENGGERAK DAYA TARIK UTAMA DESTINASI WISATA KABUPATEN
WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH

A. Strategi Komunikasi
1. Pengertian Strategi Komunikasi
2. Macam-macam Strategi Komunikasi
B. Pemasaran Pariwisata Digital
1. Pengertian Pemasaran digital
2. Faktor yang mendukung pemesaran pariwisata secara digital

BAB III : GAMBARAN UMUM STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN WISATA


SECARA DIGITAL SEBGAI PENGGERAK DAYA TARIK UTAMA DESTINASI
WISATA KABUPATEN WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH

A. Pariwisata Kabupaten Wonosobo


1. Letak geografis kabupaten Wonosobo
2. Potensi wisata kabupaten Wonosobo
3. Data kunjungan wisatawan
B. Profil Kunjungan wisatawan Wonosobo
1. Strategi komunikasi pemesaran wisata secara digital
2. Efek/ pengaruh strategi komunikasi pemasaranan wisata digital
BAB IV : ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAAN WISATA
SECARA DIGITAL SEBAGAI PENGGERAK DAYA TARIK UTAMA
DESTINASI WISATA KABUPATEN WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH

A. Analisis Terhadap Strategi Komunikasi Pemasaraan Secara Digital Sebagai


Penggerak Utama Daya Tarik Destinasi Wisata Kabupaten Wonosobo
Provinsi Jawa tengah
B. Analisis terhadap pengarung atau efek yang ditimbulkan dari adanya Strategi
Komunikasi Pemasaraan Secara Digital Sebagai Penggerak Utama Daya Tarik
Destinasi Wisata Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa tengah
C. Analisis terhadap alasan mengapa perlu Strategi Komunikasi Pemasaraan
Secara Digital Sebagai Penggerak Utama Daya Tarik Destinasi Wisata
Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa tengah

BAB V : PENUTUP

A. Penutup
B. Saran
C. Kata Penutup

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA

Mardhiyah Azzaharani (2018), Strategi Komunikasi Pemasaran Kementrian


Pariwisata dalam Pesona Indonesia melalui Youtube, Jakarta : Jurnal
Manajemen Komunikasi

Rizki Dewi Amalia (2017), “Strategi Komunikasi Pemasaraan Dinas


Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo dalam Meningkatkan Jumlah
Kunjungan Wisatawan”, Yogyakarta : Jurnal Universitas Vetteran
Yogyakarta

Dr. M.Anang Firmansyah (2018), “Komunikasi Pemasaran”, Jawa Timur :


CV. Penerbit Qiara Media

Dr. I. Gusti Bagus Rai Utama(2016), “Pemasaraan Pariwisata”,


Yogyakarta : CV Andi Offset

Lukitaningsih(2013), “Iklan yang Efektif Sebagai Strategi Komunikasi


Pemasaraan”, Surakarta : Jeku Press

A. Liliweri (2010), “Strategi Komunikasi Masyarakat”, Jakarta : Iain


Kudus.com

ALLHAMDULILAAH 

Anda mungkin juga menyukai