Anda di halaman 1dari 36

PENGARUH TERPAAN MEDIA SOSIAL (AKUN INSTAGRAM @BPOLBF)

SEBAGAI MEDIA PROMOSI PARIWISATA LABUAN BAJO DAN

KUALITAS PELAYANAN INFORMASI TERHADAP KEPUASAN

WISATAWAN PARIWISATA LABUAN BAJO KABUPATEN MANGGARAI

BARAT

TUGAS PROPOSAL

OLEH

REINARDIS PRIMADESTI

202221910014

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS DR. SOETOMO

SURABAYA

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA).

Keberagaman berbagai sumber daya alam yang dimiliki oleh indonesia membuat pariwisata

alam yang memiliki potensi yang tinggi jika dikelola dengan baik. Selain itu, kekayaan

Sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia tentunya memiliki ketertarikan sendiri bagi

para wisatawan, baik wisatawan mancanegara atau pun wisatawan Lokal. Indonesia sebagai

negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia, di karuniai berbagai macam ekosistem pesisir

dan karang laut yang indah seperti pantai berpasir, goa, laguna, estuaria, hutan mangrove,

padang lamun, rumput laut, dan terumbu karang. Dan tidak heran jika dari sepuluh ekosistem

terumbu karang terindah dan terbaik di dunia, lima diantaranya terdapat di indonesia yakni

Raja Ampat, Wakatobi, Taka Bone Rate, Bunaken, Karimun Jawa. Pembangunan

kepariwisataan memiliki manfaat dalam meningkatkan penyerapan tenaga kerja, mendorong

pemerataan kesempatan berusaha, mendorong pemerataan pembangunan nasional, dan

memberikan kontribusi dalam penerimaan devisa negara yang dihasilkan dari jumlah

kunjungan wisatawan mancanegara Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik ( BPS)

jumlah kunjungan wisatawan Mancanegara ke Indonesia mencapai 111,06 ribu kunjungan

per April 2022. Jumlah kunjungan wisatawan ini naik pesat hampir 500% dibandingkan

dengan jumlah kunjungan pada April 2021. Meningkatnya daya kunjungan wisatawan manca

negara ke Indonesia membuktikan bahwa perkembangan pariwisata di Indonesia mengalami

peningkatan yang cukup baik , Untuk mendukung meningkatkan pariwisata membuat

pemerintah berinisiatif untuk melakukan pariwisata alternatif yaitu Village Tourism/ ruler

tourism atau biasa juga disebut dengan Desa Wisata. Adapun konsep dari Desa wisata ini
yaitu memperkenalkan potensi desa wisata menjadi fondasi utama dalam setiap kegiatan

wisatanya. Seperti: Alam yang bersih dan indah, kuliner yang menjadi ciri khas, tradisi dan

budaya yang masih sering dilakukan secara turun temurun, Kerajinan tangan yang dibuat oleh

penduduk yang menempati desa tersebut. Pernyataan ini didukung oleh penelitian yang

didukung oleh Zakaria (2014) bahwa faktor pendukung seperti kuliner yang khas , kerajinan

yang sering dilakukan serta tradis yang dilakukan secara turun temurun. Selain itu konsep

pemerintah mengembangkan konsep desa wisata dengan tujuan agar dapat meningkatkan

pertumbuhan Ekonomi, Kesejahteraan rakyat, melatih kreartivitas rakyat, mengurangi

pengangguran serta memajukan kebudayaa. Hal tersebut juga didukung oleh peraturan

pemerintah NO.50 Tahun 2011 yang memuat tentang rencana induk kepariwisataan dan

menjelaskan bahwa desa wisata merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan untuk

dapat meningkatkan potensi dan kapasitas sumber daya local yang tersedia pada masyarakat..

Media sosial sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat atau pun dikalangan

milenial , di zaman modern dimana teknologi semakin canggih hampir semua khalayak sudah

menggunakan media sosial. Media sosial dapat membantu kita dalam berkomunikasi atau pun

dalam bertukar pesan dan pesan yang sampaikan melalui media sosial tidak disampaikan

kepada satu orang saja akan tetapi dapat dikirimkan kepada banyak orang atau publik. Media

sosial sangat berperan dalama kehidupan masyarakat khususnya bagi para pelaku sektor

pariwisata yang ingin mempromosikan setiap objek wisata sehingga tersampaiakan kepada

publik dan mendapat respon balik dari pengguna media sosial .

Media sosial merupakan media instan yang banyak dipakai oleh khalayak , selain sebagai

sarana untuk melakukan promosi media sosial juga dapat berfungsi sebagai penggali

informasi. Seperti yang dikatakan oleh Hendri, bahwa pengertian Media sosial merupakan

sebuah situs jaringan yang berbasis web dan dapat memungkinkan setiap individu untuk

membangun profil public dan seni public dalam sistem terbatasi. Khalayak yang
menggunakan media sosial juga tidak dibatasi oleh wilayah, media sosial dapat digunakan

oleh khalayak selama ada akses internet.

Labuan Bajo merupakan Ibu Kota Kabupaten Manggarai Barat yang memiliki letak

geogreafis yang sangat strategis dan dikenal sebagai daerah tujuan wisata yang bertaraf

internasional. Terkenalnya Pariwisata Labuan Bajo diawali dengan wisata Pulau Komodo

dengan objek wisata berupa hewan langka yang disebut Komodo ( Varanus Komodensis )

selain wisata pulau Komodo di Labuan Bajo juga terdapat juga wisata lainnya yang bisa

dikatakan hampir setiap meter wilayahnya memiliki keindahan dan keunikan .

Media sosial Instagram dapat digunakan sebagai sarana promosi yang efektif apalagi di era

zaman modern sekarang pengguna Instagram menempati nomor empat pada ptallform media

sosial di Indonesia. Hampir 80% popolasi pengguna media sosial menggunakan Instagram

yang pada dasarnya mereka adalah golongan muda. Dari data tersebeut dapat diketahui

bahwa pengguna Instagram di Indonesia semakin hari semakin bertambah terutama media

sosial Instagram. Hal tersebut dimanfaatkan oleh Bpolbf untuk bisa memperkenalkan

pariwisata Labuan Bajo lebih luas .

Melakukan promosi untuk pariwisata Labuan Bajo sangat perlu dilakukan dengan tujuan agar

khalayak tetap mendapatkan informasi terbaru mengenai pembaharuan tentang informasi

pariwisata Labuan Bajo. Promosi harus dilakukan melalui media komunikasi yang efektif,

sebab orang-orang yang menjadi sasaran mempunyai selera dan keinginan yang berbeda-

beda. Untuk saat ini promosi pariwiata Labuan Bajo kerap kali dilakukan menggunakan

media Sosial Instagram @BPOLBF yang memiliki 9.591 pengikut , Bpolbf aktif melakukan

promosi Pariwisata Labuan dengan mengunggah berbagai jenis konten yang berisfat Edukatif

, informatif, Infografis.teaser video serta jenis konten lainnya. Sehingga dengan demikian

Akun @BPOLBF menampilkan hampir seluruh tempat wisata Labuan Bajo, selain itu juga
mempromosikan berbagai kuliner khas, iklan jasa dan produk tujuan dibuatnya akun

@BPOLBF ini sebagai media pengumpul foto yang memiliki kekuatan visual yang

diperlukan untuk promosi pariwisata Labuan Bajo. sehingga dengan adanya akun instgaram

@ BPOLBF dapat membantu para wisatawan lokal maupun wisatawan Asing. sebagai acuan

dalam memilih tempat pariwisata yang hendak dikunjungi . Promosi pariwisata dalam negeri

dengan menggunakan media sosial Instagram merupakan hal yang menarik bagi peneliti,

karena yang biasanya pemerintah melakukan promosi pariwisata dengan mendatangi negara-

negara dan kota-kota jarak jauh dengan biaya yang tinggi kini dapat dilakukan dengan

mengunggah foto atau video yang dapat menarik wisatawan untuk datang berwisata ke

Indonesia tanpa harus mengeluarkan biaya yang banyak dan menguras banyak waktu, karena

dengan koneksi Internet semua dapat terjadi dalam waktu kurang dari satu menit. Sifat media

sosial Instagram yang real time, menekankan pada visual, fitur yang variatif, mudah

digunakan dan efisien

Kebutuhan informasi juga sangat penting dalam aspek kehidupan , khususnya bagi

para wisatawan yang hendak bepergian untuk melakukan perjalanan wisata ke tempat wisata

yang sudah ditentukan. Informasi tersebut merupakan suatu hal yang berguna bagi orang

lain dalam mengambil keputusan. Informasi yang cepat dan tepat dibutuhkan bagi masyarakat

untuk pengambilan keputusan. Kebutuhan informasi muncul karena adanya gap (kesenjangan

informasi) antara informasi yang dimiliki oleh seseorang dengan informasi yang seharusnya

dimiliki oleh orang tersebut untuk mendukung kegiatan sehari-hari (Kuhlthau, 1991: 361-

370). Seorang wisatawan memerlukan informasi mengenai pariwisata untuk memenuhi

kebutuhan informasinya.

Berdasarkan jenis dan bentuknya informasi mengenai pariwisata sangat berguna bagi

seorang wisatawan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan tersebut serta sebagai,usaha

promosi kepariwisataan dan Menurut Yoeti (2008: 128), informasi bagi wisatawan dilihat
dari bentuknya terbagi menjadi dua yaitu: 1. Pemberian informasi secara tertulis umumnya

ditulis dalam bentuk guide book, brochure dan folders. Berisi petunjuk perjalanan, objek-

objek wisata, peta, makanan dan minuman, penduduk, keistimewaan-keistimewaan daerah

tertentu dan special event. 2. Pemberian informasi secara lisan. Informasi yang disampaikan

secara lisan kepada wisatawan.

Pelayanan informasi yang lengkap tentunya juga dapat mempengaruhi kepuasan

wisatawan terhadap layanan informasi , kepuasan wisatawan menjadi sebuah tumpuan

keberhasilan bagi suatu keberhasilan perusahaan dalam memberikan pelayanan informasi

Bpolbf menggunakan Instagram sebagai media pelayanan informasi dengan tujuan dapat

membantu wisatawan menemukan tempat wisata yang hendak dikunjungi saat melakukan

perjanan wisata ke Labuan Bajo , akan tetapi dengan standar pelayanan informasi yang

disediakan Bpolbf membuat banyak wisatawan yang memiliki keluhan akan kurangnya

informasi yang diupdate, sehingga membuat wisatawan harus mencari informasi pariwisata

Labuan Bajo pada akun lain dengan tujuan agar saat melakukan perjalanan wisata tidak

mengalami kendala. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk meneliti “ Pengaruh Terpaan Media

Sosial ( Instagram Bpolbf) Sebagai Sarana Promosi Pariwisata Labuan Bajo Dan Mengukur

Kepuasan Wisatawan Terhadap Standar Pelayanan Informasi BpolBf Kabupaten Manggarai

Barat .

Perumusan Masalah

1. Bagaimanakah pengaruh terpaan media Instagram(@BPOLBF) sebagai media

promosi terhadap kepuasan wisatawan yang berkunjung ke pariwisata ;Labuan Bajo ?

2. Bagaimanakah kualitas pelayanan informasi terhadap kepuasan wisatawan yang

berkunjung ke pariwisata Labuan Bajo ?


3. Bagaimanakah pengaruh terpaan media Instagram (@BPOLBF) sebagai media

promosi dan kualitas pelayanan informasi secara simultan terhadap kepuasan

wisatawan yang berkunjung ke pariwisata ;Labuan Bajo ?

Tujuan Umum Penelitian

1. Untuk mengetahui terpaan media instagram ( @BPOLBF) sebagai media promosi

terhadap kepuasan wisatawan yang berkunjung ke pariwisata Labuan Bajo

2. Untuk mengetahui kualitas pelayanan informasi terhadap kepuasan wisatawan yang

berkunjung ke pariwisata Labuan Bajo

3. Untuk mengetahui pengaruh terpaan media Instagram ( @BPOLBF) sebagai media

promosi dan kualitas pelayanan informasi secara simultan terhadap kepuasan

wisatawan yang berkunjung ke pariwisata Labuan Bajo


ALUR BERPIKIR

Fenomena

Pengaruh terpaan Instagram @Bpolbf sebagai sarana


promosi pariwisata Labuan Bajo dan kualitas pelayanan
informasi terhadap kepuasan isatawan

Indikator
Teori
1. Frekuensi
Use and gratification 2. Durasi
3. Atensi

Judul

Pengaruh Terpaan Media Instagram @Bpolbf sebagai


sarana promosi pariwisata Labuan Bajo dan kualitas
Pelayanan informasi Terhadap Kepuasan wisatawan

Variabel X1
Variabel X2
Terpaan Media Instagram
Kualitas pelayanan
Sebagai Promosi
Informasi

Variabel Y

Kepuasan Wisatawan

Model Kuantitatif

Rencana Analiis Data

Kesimpulan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritis

 Pengertian pariwisata

Pariwisata merupakan suatu proses bepergian seseorang atau lebih menuju

tempat lain diluar tempat tinggalnya, dorongan kepergiannya adalah karena berbagai

kepentingannya, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik,

agama atau pun kepentingan lain karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman,

atau pun untuk belajar (Gamal Suwantoro,1997:3). Dalam UU No. 9 tahun 1990

tentang kepariwisataan dinyatakan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan atau

sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela bersifat sementara

untuk menikmati objek dan daya tarik pariwisata (Sammeng,2001:6).

Perjalanan wisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan oleh seseorang

atau lebih dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kenikmatan dan memenuhi

hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga karena kepentingan yang berhubungan

dengan kegiatan olahraga utuk kesehatan, konvensi, keagamaan dan keperluan usaha

lainnya. Menurut Robinson dalam Pitana (2005:40), pariwisata berkembang karena

adanya gerakan manusia dalam mencari sesuatu yang belum diketahuinya,

menjelajahi wilayah yang baru, mencari perubahan suasana, atau untuk mendapat

perjalanan baru.

 Tujuan Pariwisata
Dalam pasal 3 UU No. 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan disebutkan

bahwa

Penyelenggara pariwisata bertujuan :

1. Memperkenalkan, memperdayagunakan .melestarikan dan meningkatkan

mutu objek wisata dan daya Tarik wisata

2. Memupuk rasa cinta tanah air dan meningkatkan persahabatan antar negara

3. Memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja

4. Meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan dan kemakmuran rakyat

5. Mendorong pendayagunaan produk nasional

Berdarakan pendapat diatas Tujuan pariwisata pada umumnya adalah untuk meningkatkan

perekonomian nasional dalam rangka mendorong kesejahteraan rakyat.

 Jenis Objek Wisata

Menurut Sammeng (2001:3) Objek Wisata dikelompokkan kedalam 3 (Tiga) jenis, yaitu

objek wisata alam, budaya dan buatan.

a. Objek wisata alam Objek wista yang hampir semuanya dapat dikunjungi atau dapat

dinikmati setiap hari.

b. Objek wisata buatan Adalah objek wisata yang hampir seluruhnya dapat dikunjungi

atau dimanfaatkan setiap hari, kecuali objek wisata yang bersifat hiburan.

c. Objek wisata budaya Merupakan objek wisata yang umumnya tidak dapat disaksikan

dan dikunjungi setiap hari tanpa adanya persiapan terlebih dahulu. Berdasarkan

klasifikasi/jenis pariwisata, maka Objek Wisata Museum Sangiran termasuk kedalam

objek wisata buatan.


 Pengertian Wisatawan

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia kata Wisata memiliki arti yaitu

bepergian Bersama-sama (untuk memperluas pengetahuan , untuk bersenang-senang ,

untuk berkumpul Bersama teman atau keluarga , dsb.) Menurut Sammeng wisatawan

dapat diartikan orang-orang yang melakukan perjalanan atau kunjungan sementara

atau sukarela ke suatu tempat diluar tempat tinggalnya sehari-hari untuk suatu waktu

tertentu dan tidak memperoleh penghasilan tetap ditempat yang dikunjunginya

( Sammeng,2001: 6)

Departemen wisata memberikan Definisi wisatwan adalah orang yang

melakukan perjalanan dan menetap sementara ditempat lain tempat tinggalnya untuk

salah satu atau beberapa alasan selain mencari pekerjaan , wisatawan didefinisikan

sebagai seseorang yang berada jauh ditempat tinggalnya (Sugiarto. 2000:5)

Berdasarkan pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa wisatawan adalah

orang yang melakukan kegiatan wisata ketempat lain atau negara lain. 14 Atas dasar

interaksi tersebut Cohen membedakan wisatawan menjadi empat, yaitu:

a). Driffer merupakan wisatawan yang ingin mengunjungi daerah yang sama sekali

belum diketahuinya, dan bepergian dalam jumlah kecil.

b). Explorer merupakan wisatawan yang melakukan perjalanan dengan mengatur

perjalanannya sendiri, dan tidak mau mengikuti jalan-jalan wisata yang sudah umum

melainkan mencari hal yang tidak umum (off the beaten track). Wisatawan seperti ini
bersedia memanfaatkan fasilitas dengan standar lokal dan tingkat interaksinya dengan

msyarakat lokal yang tinggi.

c). Individual mass tourist merupakan wisatawan yang menyerahkan pengaturan

perjalanannya kepada agen perjalanan dan mengunjungi daerah wisata yang terkenal.

d). Organized mass tourist Organized mass tourist merupakan wisatawan yang mau

mengunjungi daerah tujuan wisata yang sudah dikenal, dengan fasilitas seperti yang

ditemuinya di tempat tinggalnya, dan perjalanannya selalu dipandu oleh pemandu

wisata.

 Pengertian promosi

Menurut Suwantoro ( 1997 : 56 ) , ada beberapa hal yang harus di perhatikan

dalam mengembangkan pariwisata yaitu promosi, akasesibilitas, Kawasan pariwisata ,

wisata bahari, produk wisata, sumber daya manusia dan kampanye nasional wisata.

Sedangkan menurut Stanton (1996: 430) Promosi merupakan unsur yang

terdapat di bauran pemasaran adalah organisasi yang didayagunakan untuk

menginformasikan dan meyakinkan tentang pelayanan produk yang dimilikinya dan

mempengaruhi konsumen untuk membeli, Kartajaya (2007:140) mengungkapkan

bahwa aktivitas promosi langsung ditempat belanja mempunyai keuntungan

Pertama, membuat produk atau merk yang bersangkutan menjadi get out of

the crowd, artinya produk atau merk tersebut menjadi menonjol di antara produk lain

dari kategori yang sama,tapi manfaat ini jadi berkurang kalua semakin banyak

kategori atau dari produk yang sama melakukan hal serupa.

Kedua, merupakan penghubung ke media lain dengan melakukan kreativitas

yang sama.konsumen akan mengingat Kembali iklan yang pernah dilihatnya di

Televisi,media cetak atau media online.


Ketiga,mendorong terjadinya trial purchase, dalam mecoba suatu yang

baru,konsumen selalu empunyai resiko, karena itu perlu dilakukan rujukan yang lebih

dashyat dibandingkan hanya beriklan melalui media massa atau media online

Keempat,mempunyai dampak reminding terutama untuk merek-merek yang

sudah mapan dan punya tujuan untuk mepertahan diri dari serangan merek-merek

baru

Kelima, penguatan pesan lomunikasi promosi bisa memperkuat komunikasi

pemasaran yang dilakukan lewat media Instagram atau pun media lain

Kegiatan promosi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan menurut Assauri (2006:260) dapat

dilakukan melalui :

a). Periklanan

b). Personal selling

c). Publisitas

d). Promosi penjualan

Menurut Kolter (2000, 645), promosi dilakukan melalui periklanan dan dari mulut ke

mulut untuk melakukan fungsi-fungsi sebagai berikut:

a) Membangun kesadaran

b) Membangun pemahaman

c) Menciptakan langkah awal

d) Legitimasi

e) Meyakinkan kembali

Ada tiga jenis daya tarik dalam promosi (Kotler,2000:212), yaitu:


a. Daya tarik rasional

Daya tarik rasional membangkitkan kepentingan diri komunikan. Daya tarik rasional

yang dimaksud disini adalah iklan harus mampu menyadarkan mengkomunikasikan

bahwa produk yang mereka tawarkan merupakan produk yang tepat untuk memenuhi

kebutuhannya dengan menunjukan kualitas, nilai ekonomis, sertra manfaat suatu

produk. Dengan kemampuan untuk menyajikan produk dalam iklan melalui

pendekatan rasional, pada dasarnya iklan sedang mengarahkan arus berpikir

komunikan agar menyepakati segala sesuatu yang disampaikan oleh iklan tersebut.

b. Daya tarik emosional

Daya tarik emosional maksudnya, suatu iklan harus mampu membawa alur perasaan

komunikan dan meyakinkannya bahwa produk yang mereka tawarkan memiliki keunikan

tersendiri sehingga hal ini akan menjadi daya tarik yang membedakan dengan produk lain.

Iklan akan di kemas dengan pendekatan humor, cinta, kebanggaan, serta sisi emosional yang

lain yang mampu meyakinkan dan menggerakan komunikan untuk melakukan aktifitas

pembelian. Pendekatan secara emosional ini akan menjadikan komunikan memiliki

keterikatan dengan produk yang ditawarkan, karena ketika emosi seseorang telah dikuasai,

maka segala perilakunya akan relatif mudah dikendalikan (Walgito,1999:102)

d. Daya tarik moral

Daya tarik moral berarti bahwa iklan juga menyampaikan apa yang benar dan salah

yang harus dilakukan oleh komunikan. Dengan membeli dan melakukan sesuatu yang

disampaikan oleh iklan, maka akan tumbuh suatu perasaan puas bagi komunikan

karena merasa telah melakukan sesuatu yang benar


 Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran merupakan sebuah usaha untuk menyampaikan pesan kepada

publik terutama konsumen mengenai keberadaan suatu produk/ jasa di pasar.

Machfoedz (2010 : 16) menyatakan bahwa komunikasi pemasaran adalah istilah yang

digunakan untuk menerangkan arus informasi tentang produk dari pemasar sampai

kepada konsumen. Pemasar menggunakan iklan, pemasaran langsung, publisitas,

promosi penjualan, dan penjualan langsung untuk memberikan informasi yang mereka

harapkan dapat memengaruhi keputusan pembelian oleh konsumen. Menurut Graham

(1998) dalam Hermawan (2012:46), strategi pemasaran dihasilkan oleh proses

pengambilan keputusan berikut.

1. Mendefinisikan masalah pemasaran (atau peluang).

2. mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan masalah tersebut (termasuk

mendefinisikan sumbersumber yang tepat dari fakta-fakta yang berguna atau

informasi)

3. menganalisis fakta-fakta (mungkin dengan bantuan model keputusan dan

perangkat lunak komputer)

4. menentukan alternatif atau pilihan untuk memecahkan masalah

5. memilih alternatif terbaik dan membuat keputusan.

Menurut Rangkuti (2009:23), bauran promosi (promotion mix) merupakan

bagian dari bauran pemasaran (marketing mix) itu sendiri yang secara umum terdiri

atas product, place, price, promotion, people, process serta physical evidence.
Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, bentuk-

bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas

khusus itu atau sering disebut bauran promosi (promotion mix) adalah

1) advertising periklanan yaitu komunikasi nonindividu dengan sejumlah

biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga nirlaba, serta

individu.

2) sales promotion, merupakan salah satu kegiatan promosi untuk melakukan

rangsangan kepada konsumen untuk melakukan pembelian.

3) personal selling yaitu interaksi antara individu, saling bertemu muka yang

ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan

hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain;.

4) direct marketing merupakan kegiatan penjualan secara langsung kepada

konsumen untuk melakukan pembelian.

5) public relationship usaha untuk merangsang permintaan terhadap suatu

produk secara nonpersonal dengan membuat berita yang bersifat komersial tentang

produk tersebut dalam media tercetak atau bukan, maupun hasil wawancara yang

disiarkan dalam media tersebut.

Komunikasi pemasaran juga dibentuk agar dapat merespon tantangan dari luar

(eksternal)seperti aspek politik,hukum,sosial=ekonomi. Komunikasi pemasaran pariwsata

menurut Shimp(2014) merupakan sebuah proses pengembangan dan pelaksanaan beraeneka

macam program komunikasi yang dapat mempengaruhi kepada pelanggan dan calon

pelanggan, secara berkelanjutan agar dapat mempengaruhi dan memberikan dampak

langsung kepada prilaku khalayak sasaran. Lebih lanjut Shimp (2014) menegaskan Adapun

arti utama dari komunikasi pemasaran yaitu, 1. Dapat mempengaruhi prilaku karena tujuan
dari komunikasi pemasaran adalah agar dapat mempengaruhi khalayak yang sudah

ditergetkan,

2. Dimulai dari pelanggan dan calon pelanggan , 3. Dapat melakukan segala cara agar dapat

melakukan kontak komunikasi pemasaran dengan menggunakan bentuk-bentuk komunikasi

agar dapat menunjukkan perusahaan kepada pelanggan yang dijadikan sebagai cara

penyampaian pesan yang potensial.

 Pengertian Media Sosial

Media sosial merupakan sarana dimana para penggunanya bisa saling

berimteraksi atau berkomunikasi, bekerja sama,berbagi informasi dengan pengguna

yang lain. Jdi pengertian media sosial merupakan sarana untuk pergaulan yang

dilakukan secara online malalui jaringan internet. Selain dari pengertian media sosial

yang sudah dijelaskan, media sosial itu sendiri memiliki beberapa ciri khusus , ciri

tersebut merupakan dimana pesan dalam media sosial tidak hanya disampaikan

kepada satu orang saja tetapi dapat dikirimkan kepada banyak orang atau publik.

Media sosial sangat berperan dalam kehidupan masyarakat secara umum sebagai

sarana untuk melakukan promosi , penyampaian pesan secara cepat yang dilakukan

melalui media sosial dapat membantu seseorang agar suatu yang sudah di promosikan

dapat tersampaikan kepada publik dan mendapat respon balik dari pengguna media

sosial

 Media Sosial Instagram

Instagram merupakan sebuah aplikasi yang biasa digunakan memposting foto

atau video yang dapat dilihat oleh followers dan mendapatkan komentar dari foto

yang sudah dibagikan. Nama Instagram awal mula berasal dari insta dan gram . “

Insta yang berarti instant” dan “gram yang berarti telegram”. Aplikasi Instagram juga

berbeda dengan aplikasi pengedit foto lainnya karena banyak orang memggunakan
Instagram dikarenakan terdapat banyak pilihan filter yang terdapat dalam Instagram,

sehingga dengan adanya filter tersebut kita dapat mengubah foto kia menjadi lebih

bagus .

Berdasarkan yang ada pada aplikasi Instagram , terdapat beberapa fitur-fitur

yang ada pada media Instagram, sebagai berikut :

a) Unggah foto, Instagram merupakan sarana untuk mengunggah foto

yang dapat dilihat oleh pengguna lainnya.

b) Crop dan Efek, Sebelum diunggah foto tersebut dapat diedit dengan

melakukan crop atau menambahkan efek sesuai dengan keinginan

pengguna.

c) Caption, Lokasi dan Tagging, foto yang akan diundah bisa

ditambahkan caption . yang merupakan sebuah deskripsi mengenai

foto tersebut. Selain caption pengguna juga dapat menambahkan

keterangan pada saat menambahkan foto atau siapa saja yang ada pada

foto tersebut dengan fitur tag.

d) Pengikut atau followers . Pengguna Instagram dapat menambahkan

fpllowers dengan mengikuti pengguna lainnya, dan juga dapat

memiliki pengikut . pengikut Instagram dapat melihat unggahan yang

diposting oleh pengguna

e) Hastag (#)

Instagram memiliki fiitur hastag(#) yang biasa digunakan

mengelompokkan sebuah foto, pengguna juga dapat menggunakan

hastag pada caption fotonya agar mudah ditemukan saat mencari foto

tersebut dengan hastag yang sudah digunakan

 Terpaan Media
Terpaan media adalah suatu perilaku seseorang (audiens) dalam menggunakan

media. Terpaan media diartikan sebagai suatu kondisi dimana audiens diterpa oleh

suatu isi pesan didalam media atau bagaimana media menerpa audiens. Penggunaan

media terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media, jenis isi

media yang di konsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen dengan isi

media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rakhmat 66:2004).

Terpaan melalui media baru merupakan kondisi audiens diterpa informasi melalui

media baru yang disebut juga komunikasi massa karena secara potensial menjangkau

khalayak global melalui jaringan dan koneksi internet. Media baru telah muncul

sebagai hasil dari inovasi teknologi. Media baru memiliki sifat multi-arah, media baru

mendorong bahkan mewadahi respons serta memiliki beragam bentuk dan konten.

Media baru, media komunikasi yang mengacu pada konten yang dapat diakses kapan

saja, dimana saja, pada setia perangkat digital, serta memiliki kemampuan melakukan

interaksi antara pemberi informasi dan penerima informasi dan memungkinkan

partisipasi kratif dari berbagai pihak (McQuail: 2011).

Terpaan merupakan intensitas keadaan khalayak dimana terkena pesan – pesan

yang di sebarkan oleh suatu media. Menurut Ardianto (2014:168), terpaan 16 dapat

diartikan sebagai kegiatan mendengar, melihat dan membaca pesan – pesan media

ataupun mempunyai pengalaman dan perhatian terhadap pesan tersebut yang dapat

terjadi pada individu atau kolompok. Terpaan media berusaha mencari data khalayak

tentang penggunaan media baik jenis media, frekuensi penggunaan maupun durasi

penggunaan. Penggunaan jenis media meliputi media audio, audio visual, media cetak

dan online.Terpaan media akan mempengaruhi perubahan sikap seseorang. Jadi,

apabila seseorang terus menerus diterpa oleh informasi media yang dipercayainya, hal
pertama yang terjadi adalah bertambahnya pengetahuan dan selanjutnya ada

kemungkinan terj adi perubahan sikap (Effendy, 1990:10).

 Teori Terpaan Media

Model Uses and Gratification Model Uses and Gratification memandang

individu sebagai makhluk suprarasional dan sangat selektif. Ini memang mengundang

kritik. Akan tetapi yang jelas dalam model ini perhatian bergeser dari proses

pengiriman pesan ke proses penerimaan pesan. Pendekatan Uses and Gratification di

atas mempersoalkan apa yang dilakukan orang pada media, yakni menggunakan

media untuk pemuas kebutuhannnya. Umumnya kita lebih tertarik bukan kepada apa

yang kita lakukan pada media, tetapi kepada apa yang dilakukan media pada kita. Kita

ingin tahu bukan untuk apa kita membaca surat kabar atau menonton televise, tetapi

bagaimana surat kabar dan televise memberikan pengetahuan,mengubah sikap, atau

menggerakkan perilaku kita. Inilah yang disebut efek komunikasi massa.

 Indikator-indikator Terpaan Media

Selain itu Menurut Rosengren dalam Rakhmat (2009;66), Terpaan media juga dapat

diukur melalui dimensi-dimensi berikut :

a) Frekuensi, yaitu dapat meliputi rutinitas atau beberapa kali seseorang

menggunakan media dan mengkonsumsi isi pesan dari media

b) Durasi, yaitu meliputi beberapa lama seseorang menggunakan media dan

mengkonsumsi isi pesan dari media

c) Atensi, yaitu tingkat perhatian yang diberikan seseorang dalam menggunakan

media dan mengkonsumsi is pesan dari media

 Kualiatas Infirmasi

Menurut Jogiyanto (2007:15) dapat diartikan pengukuran kualitas informasi adalah

suatu fungsi yang menyangkut nilai dari keluaran informasi beberapa pendapat para
ahli, dapat disimpulkan bahwa kualitas informasi adalah suatu pengukuran yang

berfokus pada keluaran yang diproduksi oleh sistem, serta nilai dari keluaran bagi

pengguna. Jogiyanto (2005:10) menjelaskan bahwa kualitas informasi terdiri tiga hal,

yaitu:

1. Akurat, informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau

menyesatkan. Informasi harus memiliki keakuratan tertentu agar tidak

diragukan kebenarannya

2. Tepat pada waktunya, informasi yang datang pada penerima tidak boleh

datang terlambat, karena informasi yang datang tidak tepat waktu, tidak

bernilai lagi, sebab informasi digunakan dalam proses pembuatan keputusan.

3. Relevan, informasi yang ada memiliki nilai kemanfaatan sesuai dengan yang

dibutuhkan oleh pemakainya. Informasi emmiliki tingkat relativitas yang

berbeda, tergantung pada tingkat pemakai.

Pengukuran kualitas informasi yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan teori dari Jogiyanto (2005:10). Indikator yang digunakan antara

lain :

a) Akurat, Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias

atau menyesatkan , informasi harus memiliki keakuratan tertentu agar

tidak diragukan kebenarannya.

b) Tepat pada waktunya, informasi yang dating pada penerima tidak

boleh datang terlambat , karena informasi yang tidak datang pada tepat

waktu, tidak bernilai lagi, sebab informasi digunakan dalam proses

pembuatan keputusan.
c) Relevan, informasi yang ada memiliki nilai kemanfaatan sesuai

dengan yang dibutuhkan oleh pemakainya , informasi memiliki tingkat

relativitas yang berbeda, tergantung pada tingkat pemakai.

 Kepuasan wisatawan

Kepuasan Wisatawan Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah

membandingkan kinerja/hasil yang dirasakan dengan harapan (Oliver dalam Supranto,

2006).Kepuasan pelanggan merupakan suatu hal yang menjadi harapan perusahaan

khususnya dibidang hospitaliti. Kepuasan diperoleh apabila kebutuhan dan keinginan

pelanggan terpenuhi, seda ngkan keinginan dan kebutuhan manusia selalu berubah dan tidak

ada batasnya. Kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap

evaluasi ketidaksesuaian/diskofirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya (atau norma

kinerja lainnya) dan aktual kinerja produk yang dirasakan. Sedangkan menurut Engel (dalam

Tijptono, 2004) mengungkapkan bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purna beli

di mana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil sama atau melampui

harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil yang diperoleh tidak

memenuhi harapan pelanggan. Dari pengertian para ahli tersebut dapat diartikan bahwa

kepuasan wisatawan adalah perbandingan antara kinerja produk yang dihasilkan dengan

kinerja yang dirasakan oleh wisatawan. Jika berada di bawah harapan, wisatawan tidak puas.

Jika kinerja memenuhi harapan, wisatawan puas. Jika kinerja melebihi harapan, wisatawan

amat puas atau senang. Ada beberapa metode yang dapat dipergunakan setiap perusahaan

dalam mengukur atau memantau kepuasan pelangganya (Tjiptono, 2004), Kepuasan

wisatawan terhadap destinasi wisata adalah pengalaman perjalanan terdiri


akomodasi,suaca,lingkungan alam,lingkungan sosial dan lain-lain. Kepuasan wisatawan

sangat erat kaitannya dengan kualitas produk yang diterimanya Berkaitan dengan pemasaran

produk pariiwsata , aspek kualitas produk dapat diamati dan dikategorikan sebagai berikut :

1. Keragaman produk. Hal ini menyangkut bukti fisik yang dapat dilihat oleh

konsumen menyangkut produk yang dipasarkan.

2. Reliabilitas/kehandalan. Hal ini menyangkut konsistensi dari keragaman produk

yang disediakan untuk konsumen. Itu berarti perusahaan harus menghormati janjinya.

Reliabilitas juga menyangkut kepercayaan konsumen, bahwa penyedia produk mampu dan

percaya untuk menyediakan produk dan layanan yang dijanjikan secara konsisten, akurat dan

memenuhi standar kualitas.

3. Responsivitas. Hal ini menyangkut keinginan dan kesiapan karyawan dalam

memberikan pelayanan. Reaksi dan keinginan untuk membantu dan memberikan pelayanan

pada konsumen dengan segera.

4. Kompetensi. Hal ini terfokus pada pengetahuan, kemampuan, dan

keramahtamahan karyawan; berhubungan dengan keyakinan konsumen bahwa karyawan

yang akan memberkan dan menyediakan pelayanan memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan

keramahtamahan serta memiliki rasa percaya diri dalam menjalankan tugasnya. Kompetensi

juga menyangkut reputasi organisasi penyedia layanan, karakteristik personel yang

melakukan kontak langsung dengan konsumen, kemampuan manjaga kerahasiaan dan

keamanan konsumen.

5. Empati. Hal ini berhubungan dengan perhatian ke konsumen secara pribadi,

menyangkut kebutuhan konsumen, emosi konsumen, keluhan konsumen, dan sebagainya.

Penyedia layanan juga harus mampu mengenali pelanggannya, mempelajari kebiasaan dan

kebutuhan konsumen secara perorangan, dan menyediakan bantuan secara pribadi untuk
menjamin kepuasannya. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variable kepuasan

wisatawan dapat diukur dengan indikator yaitu :

1. Atraksi wisata, yaitu adalah segala sesuatu yang ada di daerah

tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang

berkunjung ke tempat tersebut

2. Pelayanan Informasi yaitu adalah segala sesuatu informasi yang lengkap agar

memudahkan wisatawan mencari tahu tempat yang hendak dikunjungi

3. Aksesibilitas, yaitu kelancaran atau kemudahan akses untuk mencapai lokasi

objek wisata

4. Penginapan, yaitu tempat menginap bagi para wisatawan yeng berkunjung

yang berada di sekitar lokasi objek wisata.

B. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas suatu permasalahan yang masih perlu
dibuktikan kebenarannya. Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran
sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini antara lain :

H1 : Variabel Tetpaan Media berpengaruh positif dan Signifikan terhadap


kepuasan wisatawan
H2 : Kualitas Informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan
wisatawan
H3 : Variabel Terpaan media sebagai saran promosi pariwisata Labuan Bajo dan
Kualitas pelayanan Informasi secara Bersama-sama atau simultan berpeharuh
positif dan signifikan terhadap kepuasan wisatawan
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konseptual

Pengaruh Terpaan Media


Instagram sebagai Media
promosi H1 Kepuasan Wisatawan
( X1 )

(Y)
Kualitas Pelayanan Informasi
H2
( X2 )

H3
C. Kerangka Operasional

Pengaruh Terpaan Media Instagram @


Bpolbf Sebagai Media Promosi
Pariwisata Labuan Bajo dan Kualitas
Pelayanan Informasi Terhadap Kepuasan
Pengunjung

Variabel Bebas Variabel Terikat

1. Terpaan Instagram
sebagai media promosi
Kepuasan Wisatawan
2. Kualitas pelayanan
Informasi

D. Tipe Penelitian
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Kuantitatif.

Penelitian Kuantitatif merupakan “ Penelitian dengan meneliti seberapa besar

pengaruh Variabel bebas ( Independent ) terhadap Variabel terikat ( dependent ) “

Metode penelitian kuantitaif yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau

sampel tertentu , pengumpulan data menggunakan Instrumen penelitian , analisis data

bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan..

 Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan asosatif yaitu

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.

Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi

untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala”. Pendekatan penelitian

asosiatif ini minimal terdapat dua variabel yang dihubungkan. Dalam penelitian yang

dilakukan oleh penulis bentuk hubungan ini bersifat sebab akibat (Kausal), yaitu

hubungan yang bersifat mempengaruhi dua varibel atau lebih

E. Populasi dan sampel

1. Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri atas subyek/objek yang

mempunyai kualitas dan karakterisitik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya ( Listiawati. 2017;93)

Populasi dalam penelitian ini adalah para wisatawan yang berkunjung ke

Pariwisata Labuan Bajo sebanyak 100 orang .

F. Teknik Pengambilan sampel

Sampel jenuh merupakan teknik penentuan sampel bila semua

anggotapopulasi digunakan sebagai sampel, hal ini sering dilakukan bila

jumlah populasi relatif kecil (Listiawati et al., 2017)


Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sampel jenuh yang melibatkan

para wisatawan yang berkunjung ke Lbauan Bajo dimana jumlah sampel sama

dengan jumlah populasi yaitu 100 orang .

Jenis Dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang

diperoleh langsung dari para wisatawan yang berkunjung ke pariwisata

Labuan Bajo yang meliputi data mengenai kepuasan wisatawan yang

berkunjung ke Labuan Bajo yang menjadi Responden dalam penelitian ini.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data d alam penelitian ini yaitu melalui

1) kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengupulan data yang dilakukan dengan

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (Sugiyono, 2008). Kuesioner dibuat dengan menggunakan pertanyaan

terbuka, yaitu terdiri dari pertanyaan-pertanyaan untuk menjelaskan identitas re

sponden, dan pertannyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang meminta responden untuk

memilih salah satu jawaban yang tersedia dari setiap pertanyaan. Dengan melakukan

penyebaran kuesioner untuk mengukur persepsi responden digunakan skala likert.

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang

tentang fenomena sosial. Pertanyaan dalam kuesioner dibuat dengan menggunakan

skala 1-5 untuk mewakili pendapat responden. Nilai untuk skala tersebut adalah :

a. Sangat Setuju ( SS) Skor ( 5 )

b. Setuju ( S) Skor ( 4)
c. Netral ( N) Skor ( 3)

d. Tidak Setuju ( TS) Skor ( 2)

e. Sangat Tidak Setuju (STS) Skor ( 1)

2) Metode Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen berrati barang-barang tertulis. Metode dokumentasi

adalah "mencari data mengenahi hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,

surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya

H. Teknik Pengolahan Data

Menurut Hassan ( 2006 : 24 ) , pengolahan data adalah suatu proses memperoleh

data ringkasan atau rangka ringkasan dengan menggunakan cara-cara rumus-rumus

tertentu. Pengeolahan data bertujuan mengubah data mentah dari hasil pengukuran

menjadi data yang lebih halus sehingga memberikan arah untuk pengkajian lebih

lanjut . ( Sudjana 2001 : 128 ).

Teknik pengelola dalam penelitian ini menggunakan perhitungan komputasi

program SPSS ( Statistical product and service solution ) karena program ini

memiliki kemampuan analisis statistic cukup tinggi serta sistem manajeman data pada

lingkangan grafis menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak- kotal dialog

sederhana sehingga mudah dipahami cara pengoperasiannya. ( Sugianto, 2007:1)

Pengolahan data menurut Hassan ( 2006: 24 ) meliputi

1. Editing

Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah terkumpul,

tujuannya untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada

pencatatan dilapangan dan bersifat koreksi.


2. Coding ( Pengkodean )

Coding adalah pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk dalam

katagori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka atau

huruf yang memberikan petunjuk atau identitas pada suatu informasi atau data

yang akan dianalisis.

I. Metode Analisis Data

Untuk mengkaji kebenaran atau hipotesis yang telah dirumuskan, maka

data yang dapat dikumpulkan atau diperoleh itu harus dianalisis. Analisa data

dalam penelitian ini adalah "proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan

tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data .

Teknik analisis data ialah upaya untuk mengumpul data senhingga

menjadi sebuah informasi , sehingga karakteristik dan sifat-sifat data tersebut

dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-

masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian . Tujuan dilakukannya

analisis data yaitu untuk mendeskripsikan data dan membuat induksi atau

menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi berdasarkan data yang di

peroleh dari sampel penelitian .

Untuk menganalisis data yang terkumpul maka peneliti menggunakan

macam analisis yaitu ,

1. Statistika Deskriptif , yaitu statistik yang digunakan iuntuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.

Termasuk dalam analisis data statistik deskriptif antara lain penyajian data

melalui tabel grafik, diagram dan sebagainya .


2. Teknik analisis data Kuantitattif yaitu h analisis yang dilakukan terhadap data

yang berupa jawaban kuesioner di mana pengolahan data ini menggunakan

alat bantu statistik, sehingga data tersebut harus diklarifikasikan ke dalam

kategori tertentu dengan menggunakan tabel-tabel. Analisis kuantitatif

biasanya digunakan untuk menganalisis suatu masalah agar dapat memberikan

gambaran secara konkrit sehingga keputusan dapat diambil secara lebih pas.

2. Analisis Regresi Linear Berganda yaitu Analisis regresi linier berganda adalah

alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap

satu variabel terikat. Analisis regresi berganda penting dalam penelitian karena

untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal

antara dua atau lebih variabel bebas

Dalam penelitian ini Analisis Regresi Linear berganda untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh Terpaan Instagram sebagai media promosi dan Kualitas

pelayanan informasi terhadap kepuasan wisatawan. Model nilai-nilai variabel

tersebut dapat disusun dalam fungsi atau persamaan sebagai berikut :

Y = a +b1X1 +b2X2+e

Keterangan :

Y = Kepuasan Wisatawan

A = Konstanta

X1,X2 = Koefisien. regresi

X1= Terpaan median Instagram sebagai promosi

X2 = Kualitas pelayanan Informasi


e= Erorr

3. Koefisien Determinasi ( R2)

Koefisien Determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, (2016:95). Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat

terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen.

4. Uji Hipotesis

A. Uji Simultan ( Uji F )

Uji F menunjukkan apakah semua variabel independen yang

dimasukkan dalam model mempunyai mempunyai pengaruh secara bersama-

sama (simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013). Uji ini dilakukan

dengan membandingkan antara nilai F hitung dengan nilai F tabel dengan

mengunakan tingkat signifikan sebesar 5%. Jika nilai F hitung lebih besar dari

F tabel maka secara bersama-sama seluruh variabel independen

mempengaruhi variebel dependen. Selain itu, dapat juga melihat nilai

probabilitas. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari pada 0,05 (untuk tingkat

signifikasi = 5%), maka variabel independen secara bersama-sama

berpengaruh terhadap variabel dependen, sedangkan jika nilai probalilitas

lebih besar dari pada 0,05 maka variabel independen secara serentak tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

B. Uji Parsial ( Uji t )


Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara

individual (parsial) dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,

2013). Hipotesis yang digunakan adalah : a. Ho : b1= 0, artinya variabel

independen x1 secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen Y.

b. Ho : b2 = 0, artinya variabel independen x2 secara parsial tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen Y. c. Ho : b3 = 0, artinya variabel independen x3

secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen Y. Kriteria uji t

dilakukan dengan membandingkan antara nilai t hitung dengan nilai t tabel

dengan menggunakan tingkat signifikan sebesar 5%. Jika nilai t hitung lebih

besar dari tabel maka secara individual variabel independen mempengaruhi

variabel dependen (Ho ditolak dan Ha diterima). Selain itu, dapat juga denga

melihat nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari pada 0,05

(untuk tingkat signifikan 5%), maka variabel independen secara individual

berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas

lebih besar darii pada 0,05 maka variabel independen secara individual tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

5. Uji Instrumen

 Uji Validitas

Dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (untuk setiap butir

pertanyaan dapat dilihat pada kolom corrected item-),dengan r tabel

dengan mencari degree of freedom (df)=N-kJikar hitung >r tabel, dan

bernilai positif, maka pertanyaan (indikator) tersebut dikatakan valid

(Pegawai, Dan, & Kota, 2017)

 Uji Reabilitas
(Irmaya & Sirait, 2017) menyatakan reliabilitas adalah istilah yang

dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif

konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Reliabilitas

juga dapat berarti indeks yang menunjukkan sejauh mana alat

pengukur dapat menunjukkan dapat dipercaya atau tidak.


DAFTAR PUSTAKA

Putri Rundataul , Munnawarah . ( 2018 ). ‘ Pengaruh Terpaan Media Akun

Instagram @txplorsiak Terhadap Minat Kunjungan Wisata ke Siak Sri Indrapura ‘

Jom Fisip Vol. 5 No 1 .

Ryan Patalo,Ike k. Rachmawati & Stella Alviano . ( 2021 ). ‘ Analisis Kualitas Sistem

Dan Kualitas Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna Sosial Media Instagram Pada

Akun @bbtn Bromo Tengger Semeru ‘ Vol 2. No 1 .

Adryan D , Anandtya & Drs, Wahyu Hidayat, M.SI ‘ Pengaruh Kualitas Produk

Wisata , Kualitas Pelayanan Dan Ptomosi Terhadap Kepuasan Pengunjung Objek

Wisata Goa Kreo Semarang ‘ Jurnal Administrasi Bisinis .

Widaningsih , Nugraheni Yuli & Nugraheni Prananingrum . ( 2020 ). ‘ Pengaruh

Terpaan Media Dan Daya Tarik Wisata Terhadap Minat Berwisata ‘ Jurnal

Komunikatif Vol. 9 N0 2 .

Aulia Afensia Rahma . ( 2020 ). ‘ Potensi Sumber Daya Alam Dalam

Mengembangkan Sektor Pariwisata Di Indonesia ‘ Jurnal Nasional Pariwisata Vol. 12

No. 1 .

Amaliah Maharani, RIzky & Edriana Pangestuti. ( 2017 ). ‘ Pengaruh Terpaan Media

Sosial Instagram Terhadap Citra Destinasi Dan Dampaknya Pada Keputisan

Berkunjung ‘ ( Studi pada Pengunjung kampung warna-warni Jodipan Kota Malang )

Jurnal Administrasi Bisnis Vol 9 No 2.


Priyanto Rahmat , Hery Hermawan & Nurhalimah . ( Pengaruh Kualitas Pelayanan

Terhadap Kepuasan Wisatawan Serta Dampaknya Terhadap Loyalitas ‘ ( Studi di

Ciater Spa Resort )

Noviawan Rashyid Ohorella, Annita & Edy Pihantoro . ( 2022 ) ‘ Pengaruh Akun

Instagram @Sumber Rancak Terhadap Minat Berkunjung Followers Ke Suatu

Destinasi ‘ Jurnal Komunika Vol. 18 No. 2 .

Anis Setiyorini , Umi Farida & Naning Kristiyana . ( 2018 ) ‘ Pengaruh Promosi

Melalui Media Sosial “ Word Of Mouth “ Dan Daya Tarik WIsata Terhadap

Keputusan Wisatawan Obyek Wisma Gunung Beruk Karangpatihan Balong ‘ Jurnal

Ekonomi, Manajemen Vol. 2 No. 1 Hal. 12 – 17 .

Faundy , Ramadhan Tegar. Andriana & Ghiyats Hisyam . ( 2020 ) . ‘ Hubungan

Terpaan Promosi Wisata Terhadap Minat Berkunjung Ke Objek Wisata Citumang ‘

Jurnal Pariwisata Vo. 7 No. 1 .

Anda mungkin juga menyukai