2 September 2022
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui potensi kepariwisataan; (2) kesadaran
masyarakat akan pentingnya pariwisata dan (3) mengetahui intensi kewirausahaan sosial
masyarakat yang dalam rangka pengembangan pariwisata yang berkelanjutan
(sustainable tourism) di Dusun Tegalbalong, Kalurahan Bimomartani, Kapanewon
Ngemplak, Kabupaten Sleman. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.
Metode observasi, wawancara dan studi pustaka digunakan mendapatkan informasi
mengenai potensi kepariwisataan. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk
memformulasikan Strategi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Tegal Balong
berdasarkan Analisis SWO. Hasil penilitian ini menunjukkan adanya potensi Pancuran
Tuk Bulus yang dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan karena
potensi alam, budaya dan intensi kewirausahaan sosial masyarakt yang kuat. Hal lain
yang ditemukan berkaitan dengan cukup tingginya kesadaran pariwisata dan intensi
kewirausahaan social masyarakat di Dusun Tegalbalong, Kalurahan Bimomartani,
Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman.
ABSTRACT
This study aims to (1) determine the tourism potential; (2) public awareness of the
importance of tourism and (3) know the intentions of community social entrepreneurship
in the context of developing sustainable tourism (sustainable tourism) in Tegalbalong
Hamlet, Bimomartani Village, Kapanewon Ngemplak, Sleman Regency. This research is
qualitative descriptive research. Methods of observation, interviews, and literature study
are used to obtain information about tourism potential. Qualitative descriptive analysis
was used to formulate the Tegal Balong Sustainable Tourism Development Strategy
based on the SWO Analysis. The results of this study indicate that there is a potential for
Pancuran Tuk Bulus which can be developed into a sustainable tourist destination
because of the potential for nature, culture, and the community's strong social
entrepreneurial intention. Another thing that was found was related to the high level of
tourism awareness and social entrepreneurship intentions of the community in
Tegalbalong, Bimomartani Village, Kapanewon Ngemplak, Sleman.
lapangan kerja. Sedangkan berkelanjutan Tahapan dari penelitian ini adalah studi
secara sosial budaya dilakukan melalui pustaka, observasi, pengambilan data baik
menjaga keaslian sosial budaya masyarakat melalui kuesioner, wawancara, maupun
setempat dengan aturan dan ketentuan Focus Group Discussion.
yang disepakati bersama, pelestarian nilai Pengumpulan data dilakukan
warisan budaya dan adat setempat, serta dengan observasi lapangan di Dusun
meningkatkan toleransi dan pemahaman Tegalbalong, Kalurahan Bimomartani,
antarbudaya. Pulau-pulau kecil misalnya, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten
memiliki keterbatasan sumber daya air dan Sleman. Observasi dilakukan untuk
lahan, sangat rentan terhadap pengaruh mengamati potensi-potensi wisata yang
eksternal, sehingga dalam pengembangan secara fisik dapat diamati baik itu berupa
pariwisata di pulau-pulau kecil perlu bentang alam, interaksi sosial masyarakat
mempertimbangkan keberlanjutan ketiga dan kondisi lingkungan. Selanjutnya,
aspek tersebut (sosial, ekonomi, dan wawancara dilakukan kepada pengelola
ekologi) agar pariwisata yang berkompeten dalam menjelaskan potensi
dikembangkan dapat berkelanjutan. Cronin daya tarik wisata di Dusun Tegalbalong,
(1 990:1 5) dalam Sharpley (2000:1 7), Kalurahan Bimomartani, Kapanewon
menkonsepkan pembangunan pariwisata Ngemplak, Kabupaten Sleman tersebut.
berkelanjutan sebagai pembanguan yang Yang terakhir, focus group discussion
terfokus pada dua hal, (1 ) keberlanjutan melibatkan aparat pemerintah lokal, tokoh-
pariwisata sebagai aktivitas ekonomi di tokoh masyarakat setempat, warga Dusun
satu sisi dan (2) mempertimbangkan Tegalbalong, Kalurahan Bimomartani,
pariwisata sebagai elemen kebijakan Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman
pembangunan berkelanjutan yang lebih untuk konfirmasi temuan terkait dengan
luas. Stabler dan Goodall (1 996:1 80) potensi-potensi wilayah Dusun
dalam Sharpley (dalam Kristiana dan Tegalbalong, Kalurahan Bimomartani,
Stephanie, 2018), menyatakan Kapanewon Ngemplak, Kabupaten
pembangunan pariwisata berkelanjutan Sleman.
harus konsisten atau sejalan dengan
prinsip-prinsip pembangunan PEMBAHASAN
berkelanjutan. Lane dalam Sharpley Salah satu cara untuk mencapai
(Kristiana dan Stephanie, 2018) kemandirian ekonomi desa adalah melalui
menyatakan bahwa pariwisata pengembangan pariwisata tingkat desa.
berkelanjutan adalah hubungan triangulasi Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan
yang seimbang antara daerah tujuan wisata potensi wilayah untuk dipersiapkan
(host areas) dengan habitat dan menjadi salah satu potensi daya tarik
manusianya, pembuatan paket liburan wisata sehingga mendatangkan wisatawan
(wisata), dan industri pariwisata, dimana yang berbelanja di desa mereka.
tidak ada satupun stakeholder dapat Penelitian kali ini dilakukan pada di Tegal
merusak keseimbangan. Balong, Bimomartani, Ngemplak, Sleman
yang memiliki beberapa potensi untuk
METODE PENELITIAN dikembangkan menjadi potensi wisata.
Penelitian ini adalah penelitian Proses pengumpulan data sudah berhasil
deskriptif kualitatif yang menggunakan dilakukan dengan metode wawancara
pendekatan studi kasus. Pendekatan studi mendalam untuk melakukan identifikasi
kasus ini merupakan jenis pendekatan yang awal, observasi secara langsung, dan
digunakan untuk menyelidiki dan dilanjutkan dengan FGD bersama warga
memahami sebuah kejadian atau masalah serta pengelola untuk memperoleh
yang telah terjadi dengan mengumpulkan feedback atas temuan potensi wisata.
berbagai macam informasi yang kemudian Analisis Geospasial sebagai Pemetaan
diolah untuk mendapatkan sebuah solusi. Potensi Daya Tarik Wisata di Tegal
Data deskriptif tersebut bersifat tertulis Balong, Bimomartani, Ngemplak,
maupun lisan yang terdokumentasi. Sleman
memerah susu kambing etawa, memberi sumber mata air yang muncul dari
susu bagi anak kambing, mengolah susu permukaan tanah di dalam kolam tersebut.
hasil perahan menjadi berbagai macam Gelembung-gelembung kecil yang muncul
olahan, serta mengolah kotoran kambing dari permukaan tanah akan terlihat secara
menjadi pupuk organik dan biogas. Agro langsung dalam kolam tersebut. Hal itu
Wisata Bhumi Merapi ini juga menunjukkan bahwa terdapat air yang
menyediakan fasilitas yang lengkap seperti terus menerus muncul dari permukaan
tempat parkir yang luas, toilet, mushola, tanah tersebut. Pemandian Blue Lagoon ini
restaurant, camping ground bagi terletak di Desa Dalem, Widodomartani,
pengunjung yang ingin menikmati malam Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Jarak
di sana, outbond area, jeep wisata dan ada tempuh dari blue Lagoon ke Pancuran Tuk
pusat oleh-oleh cinderamata. Bulus hanya 3,5 km.
Ledok Sambi Data geospasial ini merupakan data
Ledok Sambi merupakan salah satu yang sangat penting dalam proses
desa wisata yang ada di Kabupaten pembangunan, pengembangan wisata yang
Sleman. Daya tariknya adalah suasana berkelanjutan. Pancuran Tuk Bulus didesa
khas pedesaan dari alam dan lingkungan Tegalbalong ini telah mengetahui
sosialnya. Desa ini tepatnya terletak di posisinya dibandingkan kompetitor daya
Desa Sambi, Kecamatan Pakembinangun. tarik wisata yang lainnya melalui informasi
Lokasinya tidak terlalu jauh dari Gunung anaslisis geospasial ini. Informasi
Merapi. Berada di sekitar gunung berapi pemetaan potensi wisata Pancuran Tuk
aktif membuat lahan Ledok Sambi sangat Bulus dibanding kompetitor daya tarik
subur, udara sejuk dengan pemandangan wisata lainnya adalah terletak pada elemen
hijau yang menyegarkan mata. untuk menunjukkan lokasi suatu objek,
Ledok Sambi menyajikan beragam bentuk, serta atribut objek tersebut.
jenis rekreasi bernuansa pedesaan, rekreasi Penentuan Strategi Pengembangan
alam hingga wisata budaya bisa dicoba di Pariwisata Berkelanjutan Tegal Balong
sini. Jarak tempuh dari Pancuran Tuk berdasarkan Analisis SWOT
Bulus ke Ledok Sambi ini berjarak sekitar Hasil analisis SWOT
8.5 km. Sebagai desa wisata, Ledok Sambi menunjukkan bahwa semangat warga
ditunjang oleh sejumlah fasilitas, antara masyarakat untuk memajukan desa
lain area parkir yang luas, masjid, serta menjadi salah satu desa wisata dengan
sejumlah pilihan homestay. Tersedia area daya tarik wisata ini merupakan modal
berkemah serta arena permainan dengan utama yang menjadi kekuatan Tegal
beragam instalasi untuk kegiatan outbond. Balong. Kesadaran wisata warga dan
Kopi Klotok adanya jiwa kewirausahaan sosial warga
Kopi Klothok bukan lah tempat yang kuat inilah yang kemudian disebut
makan seperti biasa yang sering kita dengan tingginya modal sosial dalam
temukan, tempat ini lebih tepatnya adalah rangka pengembangan pariwisata
tempat makan yang memiliki konsep berkelanjutan di Tegal Balong. Modal
menarik dimana kita dapat merasakan inilah yang kemudian akan menjadi
suasana pedesaan dan makanan khas ala strategi yang baik bagi pengembangan
pedesaan. Konsep pedesaan juga terasa wisata yang berbasis masyarakat.
kental karena tempat ini berada di tengah- Tabel 1. Analisis SWOT - Strengths
tengah sawah sebagai penambah cita rasa Strengths (Kekuatan)
pedesaan. Selain konsep pedesaan, 1. Potensi alam yang kaya (Pancuran Tuk
unggulan yang ditawarkan adalah kuliner Bulus dan potensi alam lainnya seperti
khas pedesaan yaitu “jangan lodeh” gua, pancuran, “belik”; Pepohonan
dengan telur krispi, pisang goreng dan seperti mahoni, wadang, pepeng, pisang,
tentu kopi klotoknya. nangka, coklat; Batu-batu pembatas
Blue Lagon yang menjadi semacam pagar disetiap
Blue Lagoon merupakan salah satu rumah menjadi ciri khas).
obyek wisata tempat pemandian dari
wisata dan desa mandiri budaya dalam mengembangkan desa melalui pariwisata.
pengembangan pariwisata berkelanjutan. Beberapa buku juga telah ditulis
bertemakan pengelolaan manajemen jasa,
Fransisca Desiana Pranatasari, S.E., pengelolaan UMKM dari persepsi
M.M., CDMP, dosen Universitas Sanata keuangan dan manajerial. Publikasi dan
Dharma memiliki fokus peminatan riset HKI yang dimiliki diharapkan juga mampu
pada pariwisata, digital marketing juga mendukung pengembangan manajerial
entrepreneurship. Pengalaman menjadi dalam lingkup kewirausahaaan yang dapat
pendamping pengembangan desa wisata dipakai diberbagai macam sudut padang.
menjadi salah satu fokus peneliti untuk