Anda di halaman 1dari 12

UPAYA PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGEMBANGAN

POTENSI PARIWISATA
Angga Dikrillah (20211410077), Pipi Sundari (20201420072), Riffa Ramadyan Halim
(20211410091)

ABSTRAK
Sejak terjadinya krisis moneter di tahun 1997, pemerintah
berupaya untuk terus meningkatkan pemasukan devisa negara. Salah satu upaya
yang terus dilakukan hingga sekarang adalah dengan mengembangkan industri
pariwisata Indonesia. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan ratusan suku
dan budaya memiliki banyak potensi sebagai modal awal mengembangkan industri
ini. Melalui Kementerian Pariwisata, pemerintah mendorong para pelaku bisnis di bidang
pariwisata untuk mengembangkan pariwisata domestik di daerah-daerah yang selama ini
masih belum terkekspos oleh publik. Upaya pengembangan sektor pariwisata didukung oleh
adanya pelayanan pemerintah dalam pengelolaan yang seriusdan professional yang
berdampak terhadap peningkatan pendapatan asli daerah, memperluas lapangan kerja,
menarik para investor serta sebagai ajang promosi memperkenalkan sejarah budaya di setiap
daerah di Inndonesia.
Kata Kunci : Pariwisata, Upaya pengembangan, Pendapatan

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan terdiri dari ratusan pulau, dan suku yang memiliki

sumber daya alam dan kebudayaan berbeda. Inilah yang menjadikan setiap daerah di

Indonesia berpotensi untuk mengembangkan industri pariwisata di wilayahnya.

Pengembangan potensi daerah wisata atau PDW di gencarkan terus oleh Pemerintah. Segala

sesuatu yang dimiliki oleh suatu daerah serta dapat dimanfaatkan untuk menarik perhatian

wisatawan untuk berkunjung, itulah yang disebut dengan potensi daerah wisata.

Sederhananya, potensi wisata merujuk pada daya tarik wisatawan yang menjadi pendorong

berkembangnya objek wisata di suatu daerah, baik itu di pedesaan maupun perkotaan.

Industri pariwisata di Indonesia sudah menjadi sektor primadona karena potensi wisatanya

memiliki banyak keunggulan. Maka tak heran jika sektor ini menjadi salah satu penyumbang

devisa negara terbesar. Banyak destinasi wisata di berbagai daerah di Indonesia yang

dimanfaatkan dan dikelola sedemikian rupa hingga berhasil di sulap menjadi objek wisata
yang menarik dan populer. Sebut saja daerah Lombok, Raja Ampat, Pulau Komodo, Teluk

Cendrawasih, Sumba, dan masih banyak daerah lain yang dulunya terbengkalai, kini menjadi

destinasi favorit bagi wisatawan. Dalam rangka mengoptimalkan peranan pariwisata maka

sangat perlu untuk menata mekanisme dalam pengembangan pelayanan pariwisata yang dapat

dijadikan pedoman secara konsepsional dalam menentukan arah, tujuan, sasaran, dan strategi

kebijaksanaan untuk pembinaan pelayanan kepariwisataan di Indonesia (Masruroh &

Nurhayati, 2016, Mustafa, 2014). Agar tujuan dapat terlaksana maka sektor pariwisata perlu

dikembangkan dengan lebih serius dan profesional selain untuk meningkatkan pendapatan

asli daerah, memperluas lapangan kerja, menarik para investor untuk menanamkan modalnya,

juga sebagai ajang promosi memperkenalkan sejarah budaya daerah. Oleh karena itu, dalam

pengembangan kepariwisataan perlu mendapat pelayanan dan dengan perhatian yang serius

dari semua pihak yang terkait dengan pengembangan dan pengelolaannya, disamping juga

bagaimana pengelolaan perijinan yang menjadikan perhatian utama dalam pengembangan

sektor pariwisata.

Sejak sebelum reformasi, kita sudah mencanangkan untuk menjadi negara tujuan wisata.

Faktanya berbagai program yang dibuat tidak berkesinambungan. Pemerintah pusat dan

pemerintah daerah tidak serius untuk mengembangkan potensi-potensi wisata yang ada. Hal

inilah yang kemudian membuat wisatawan mancanegara lebih mengenal Bali, namun tak begitu

banyak yang tahu bahwa kita memiliki lokasi-lokasi wisata di daerah lain yang tak kalah

menarik. Pengembangan-pengembangan lokasi-lokasi wisata unggulan kurang maksimal

sehingga Indonesia kurang dilirik oleh wisatawan asing dan lebih melirik Malaysia, misalnya.

Padahal, dunia juga sudah mengakui bahwa pariwisata Indonesia jauh lebih unggul dibanding

Malaysia. Hal itu terbukti dengan penghargaan yang diterima oleh Indonesia.
Tentu saja dengan beragamnya kebudayaan, Pemerintah tidak mampu mengelola daerah

pariwisata tersebut seorang diri. Pemerintah daerah memang memiliki peranan penting untuk

memajukan dan melestarikan pariwisata yang ada di daerahnya. Akan tetapi, pemerintah juga

membutuhkan uluran tangan-tangan dari masyarakat untuk membantu mengembangkan wilayah

pariwisata di daerah tersebut. Karena nantinya dengan terjadinya pertumbuhan pariwisata akan

meningkatkan pendapatan daerah dan mampu mendorong perekonomian masyarakat sekitar.

Jika masyarakat setempat mampu berkoordinasi dengan pihak pemerintah secara aktif untuk

berpartisipasi dalam pariwisata ini, hal tersebut bisa menguntungkan setiap destinasi wisata yang

ada di Indonesia. Sehingga mampu terciptanya masyarakat yang memiliki pendapatan ekonomi

yang kian meningkat dari wisata di daerah mereka.

RUMUSAN MASALAH

a. Apa faktor yang menghambat dalam pengembangan potensi wisata di suatu daerah?

b. Bagaimana strategi untuk memajukan kepariwisataan di daerah kurang berkembang?

c. Bagaimana peran pemerintah daerah dan masyarakat dalam meningkatkan potensi

wisata di suatu daerah?

PEMBAHASAN

Pariwisata yang berpotensi adalah pariwisata yang mempunyai daya tarik yang dapat menarik

minat masyarakat untuk mengunjungi tempat wisata tersebut. Daya tarik tersebut dapat

berupa keadaan alam sekitar tempat wisata maupun sarana prasarana yang ada yang dapat

memberikan kenyamanan pada para pengunjung sehingga merasa betah berlama-lama di

tempat wisata tersebut. Berdasarkan Undang-Undang No.10 tahun 2009 pengertian daya tarik

wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa

keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran

atau tujuan kunjungan wisatawan.


Pemeliharaan, pengembangan, dan pelestarian asset nasional yang menjadi daya tarik wisata

dan asset potensial yang belum tergali merupakan tanggung jawab pemerintah. Setiap

wisatawan juga wajib menjaga dan melestarikan daya tarik yang dimiliki tempat wisata serta

membantu menciptakan suasana aman, tertib, bersih, berperilaku santun, dan menjaga

kelestarian lingkungan destinasi periwisata supaya kelestarian tempat wisata dapat terjaga

dan tetap dikenal sampai generasi selanjutnya.

Tantangan yang dihadapi oleh industri pariwisata Indonesia yaitu terbatasnya skill, akses

pasar, dan modal bagi masyarakat untuk meningkatkan potensi pariwisata di sekitarnya.

pengembangan pariwisata di Indonesia mendekati dimensi ekonomi dan menjauhi dimensi

lingkungan dan sosial sehingga diperlukan adanya intervensi terhadap sosial, budaya, dan

ekonomi untuk menyeimbangkan lagi perkembangan pariwisata .

Berikut merupakan beberapa paparan masalah yang sering terjadi sehingga Pariwisata

Indonesia masih belum mampu dioptimalkan, yaitu; (1) Kurangnya Promosi serta Pemasaran

yang Efektif dan Efisien. Promosi dan pemasaran terhadap tempat pariwisata merupakan

tugas pertama yang harus segera diperbaiki untuk mengoptimalkan sarana pariwisata yang

ada di Indonesia. Karena dengan adanya promosi dan pemasaran yang baik mampu

mengangkat nilai jual dari suatu wilayah agar dapat menarik para wisatawan untuk datang.

(2) Minimnya Kesadaran akan Pentingnya Sektor Pariwisata. Banyak lapisan masyarakat

yang belum mampu memberikan kesan yang bagus bagi pariwisata Indonesia di mata dunia,

padahal dengan meningkatnya kunjungan wisatawan akan meningkatkan pendapatan bagi

negara dan UKM-UKM yang berada disekitar tempat wisata. (3) Buruknya Infrastruktur

Sebagai Sarana Penunjang. Infrastruktur merupakan fasilitas utama yang dibutuhkan untuk

menjangkau suatu wilayah, dengan adanya akses yang mumpuni mampu mempermudah

wisatawan untuk mengunjungi banyak tempat pariwisata di Indonesia, nyatanya banyak dari

lokasi wisata yang belum menyediakan fasilitas tersebut. Sehingga hal ini menyebabkan
wisatawan menjadi malas atau tidak niat untuk mendatangi lokasi wilayah tersebut. (4)

Terbatasnya Jaringan Informasi. Banyak dari warga sekitar lokasi wisata yang sebenarnya

ingin menyampaikan kepada dunia bahwa daerah yang mereka tinggali memiliki sebuah

lokasi wisata yang harus dikunjungi. Akan tetapi, dengan terbatasnya jaringan informasi

membuat hal tersebut tidak dapat dilakukan. Sehingga lokasi tersebut hanya dapat dikunjungi

oleh penduduk lokal yang memang mengetahui keberadaan lokasi wisata tersebut. (5) Tidak

Adanya Ikon atau Ciri Khas. Ikon atau ciri khas merupakan hal yang penting dalam bidang

pariwisata. Dengan menciptakan ikon yang unik, berbeda, dan menggambarkan keistimewaan

Indonesia itu akan menjadikan orang-orang tertarik untuk berkunjung ke Indonesia. Disini

perlu ditonjolkan pariwisata yang seperti apa yang ingin ditonjolkan dan dipromosikan

keseluruh dunia. Ini yang dibutuhkan agar turis atau wisatawan mancanegara dapat

mengetahui pariwisata seperti apa yang ingin mereka kunjungi sehingga tertarik untuk

berkunjung ke Indonesia. (6) Kurang Maksimalnya peran Pemerintah Daerah dalam

Mengembangkan Pariwisata Lokal. Indonesia memiliki beragam pesona pariwisata yang bisa

dikunjungi. Mulai dari pantai, gunung, bangunan, candi, peninggalan sejarah, hingga museum

semua sudah dimiliki Indonesia. Tentu saja dengan beragamnya kebudayaan, Pemerintah

tidak mampu mengelola daerah pariwisata tersebut seorang diri. Pemerintah daerah memang

memiliki peranan penting untuk memajukan dan melestarikan pariwisata yang ada di

daerahnya. Terdapat beberapa faktor yang dapat menghambat pemerintah daerah untuk

meningkatkan potensi pariwisata di suatu daerah, di antaranya: Keterbatasan anggaran dan

sumber daya, Kurangnya koordinasi antar sektor, Masalah keamanan dan stabilitas,

Kurangnya pengembangan produk wisata, Masalah lingkungan dan Masalah aksesibilitas.

Dalam pembangunan pariwisata perlu memperhatikan 4 upaya berikut, yaitu upaya

memenuhi kebutuhan manusia, peningkatan mutu kehidupan, peningkatan sumber daya


manusia dan alam, serta upaya untuk mempertemukan kebutuhan manusia antar generasi dan

wilayah.

Untuk bisa menggali potensi daerah wisata, maka diperlukan analisis situasional yang

mencakup tiga kategori, antara lain sebagai berikut: (a) Kondisi Fisik Suatu Daerah

(Physical). Yang perlu dianalisis dalam kategori ini antara lain kondisi tanah, kualitas air,

suhu, iklim, flora, dan fauna. Suatu daerah dikatakan memiliki potensi daerah wisata bila

potensi alamnya dapat dimanfaatkan serta dikembangkan menjadi objek wisata yang

memiliki daya tarik. (b) Sosial Budaya. Adapun kategori sosial budaya meliputi, nilai-nilai

yang dianut oleh masyarakat setempat, mata pencaharian, situs bersejarah, nilai kesenian,

event tradisi dan budaya, rumah adat, pakaian adat, serta tradisi atau adat lainnya. Tujuan

dilakukannya analisis ini adalah untuk mengembangkan jenis kegiatan pariwisata. (c) Sumber

Daya Manusia. Kamu juga perlu tahu bagaimana potensi sumber daya manusia di suatu

daerah bila ingin mengembangkan potensi wisatanya. Dengan begitu, kamu dapat menggali

partisipasi penduduk setempat untuk bersama-sama membangun dan mengembangkan

potensi wisata di daerah tersebut.

Berbagai upaya startegis yang dapat dilakukan untuk memajukan kepariwisataan di daerah

kurang berkembang antara lain:

Pertama, mengidentifikasi dan menggali potensi Objek Daya Tarik Wisata (ODTW).

Langkah ini harus dilakukan dengan cermat agar dapat mengetahui secara keseluruhan

mengenai kekuatan, potensi dan daya tarik wisata yang dimiliki. Dikuti dengan pendataan

berbagai fasilitas penunjang pariwisata seperti akomodasi, transportasi, restoran, pasar seni,

kerajinan rakyat dan yang lainnya. Berikutnya adalah memoles dengan sentuhan seni, menata

ulang objek wisata secara fisik agar keindahan dan kebersihannya terjamin sehingga menarik

dan nyaman untuk dikunjungi. Pengembangan sarana dan prasarana pariwisata terus
ditingkatkan tanpa mengorbankan kepentingan masyarakat setempat. Optimalisasi dan

pengembangan potensi pariwisata di daerah kurang berkembang dapat dijadikan tantangan

dan motor penggerak pembangunan guna mengejar ketertinggalan yang dialami masyarakat

dan daerah itu sendiri.

Kedua, menjalin kemitraan dengan berbagai pihak. Pengembangan kawasan wisata

merupakan salah satu konsep pengembangan jaringan. Pola pengembangan jaringan

pariwisata memerlukan kerjasama antar pemerintah daerah maupun sektor swasta secara

sinergis. Pengelolaan pariwisata secara parsial oleh suatu daerah karena alasan kewenangan

dan kepentingan daerah merupakan penyekatan terhadap pengembangan ODTW dan akan

menghambat pengembangan sektor pariwisata. Landasan pola pikir yang diperlukan dalam

pengembangan dunia pariwisata adalah berorientasi pada kebersamaan (mutuality). Melalui

pola pikir ini diupayakan dapat meningkatkan kerjasama antara jenis-jenis usaha pariwisata

sebagai suatu kekuatan bersama yang bersinergi dalam membangun pariwisata daerah kurang

berkembang.

Ketiga, perbaikan image dan revitalisasi produk pariwisata. Strategi ini dapat dilakukan

melalui promosi di berbagai media, baik cetak maupun elektronik serta brosur/leaflet yang

menyajikan informasi potensi wisata dan kondisi keamanan suatu daerah. Promosi

merupakan salah satu bagian dari bauran pemasaran pariwisata yang tidak bisa berjalan

sendiri dan terpisah dari indikator-indikator bauran pemasaran pariwisata yang lainnya.

Keempat, menentukan target dan segmen pasar. Pemasaran yang efektif mencakup estimasi

jumlah angka kunjungan dan calon wisatawan. Strategi komunikasi pemasaran yang tepat dan

andal akan membantu mempertemukan komponen penawaran pariwisata dengan komponen


permintaanya, yaitu jumlah wisatawan yang berkunjung, lama tinggal, dan anggaran

pengeluaran. Rencana terpadu tersebut juga akan memberikan sinyal dan arahan kepada

segenap pelaku industri pariwisata dalam menjalankan usahanya. Di samping itu, produk

pariwisata yang ditawarkan harus bervariatif agar dapat memenuhi selera wisatawan, karena

masing-masing segmen pasar menghendaki produk dan tema yang berbeda-beda.

Pemerintah daerah memainkan peran penting dalam meningkatkan potensi wisata di suatu

daerah. Beberapa peran pemerintah daerah dalam meningkatkan potensi wisata diantaranya:

1. Menyusun rencana pengembangan pariwisata: Pemerintah daerah perlu menyusun

rencana pengembangan pariwisata yang komprehensif dan berkelanjutan dengan

melibatkan stakeholder terkait. Rencana ini dapat menjadi panduan bagi pemerintah

daerah dalam mengembangkan pariwisata di daerah mereka.

2. Meningkatkan infrastruktur pariwisata: Pemerintah daerah perlu membangun dan

meningkatkan infrastruktur pariwisata seperti jalan, jembatan, bandara, pelabuhan,

sarana transportasi, tempat penginapan, dan fasilitas wisata lainnya untuk

memudahkan akses wisatawan ke daerah tersebut.

3. Memberikan fasilitas dan layanan yang berkualitas: Pemerintah daerah perlu

memberikan fasilitas dan layanan yang berkualitas kepada wisatawan, seperti toilet

umum, tempat istirahat, informasi wisata, dan sarana keamanan yang memadai.

4. Meningkatkan promosi dan pemasaran pariwisata: Pemerintah daerah perlu

melakukan promosi dan pemasaran pariwisata secara aktif untuk menarik minat

wisatawan untuk berkunjung ke daerah tersebut. Promosi dan pemasaran ini dapat

dilakukan melalui berbagai media seperti media sosial, televisi, radio, atau brosur.

5. Mengembangkan produk wisata yang unik dan menarik: Pemerintah daerah perlu

mengembangkan produk wisata yang unik dan menarik yang dapat membedakan
daerah mereka dengan daerah lain, seperti wisata kuliner, wisata sejarah, atau wisata

budaya.

6. Menjalin kerjasama dengan pihak swasta dan komunitas lokal: Pemerintah daerah

perlu menjalin kerjasama dengan pihak swasta dan komunitas lokal dalam

mengembangkan pariwisata di daerah mereka. Kerjasama ini dapat meliputi

penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan produk wisata, promosi dan

pemasaran pariwisata, dan pelatihan sumber daya manusia.

7. Memberikan pelatihan sumber daya manusia: Pemerintah daerah perlu memberikan

pelatihan sumber daya manusia untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme

para pelaku pariwisata, seperti pemandu wisata, pengusaha pariwisata, atau petugas

keamanan. Hal ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan wisatawan

selama berkunjung ke daerah tersebut.

Adapun peran masyarakat dalam mengembangkan pariwisata di setiap daerah. Beberapa

peran masyarakat dalam mengembangkan potensi pariwisata di suatu daerah antara lain:

Menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, Menyediakan produk atau jasa wisata seperti

membuka usaha wisata seperti homestay, warung makan, atau usaha kerajinan tangan yang

berhubungan dengan potensi pariwisata di daerah mereka. Hal ini dapat memberikan peluang

ekonomi bagi masyarakat setempat dan meningkatkan pendapatan mereka, Memberikan

pelayanan dan keramahan terhadap wisatawan, Membantu menjaga keamanan dan ketertiban

di sekitar objek wisata, dan Berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terkait

pengembangan pariwisata.

Pengembangan pariwisata bukan hanya tugas pemerintah saja, tetapi juga pelaku bisnis

pariwisata diharapkan dapat berperan aktif dalam mengembangkan destinasi sekaligus

melaksanakan strategi pemasaran yang tepat, efisien, dan efektif terutama bagi ODTW yang
potensial untuk dipasarkan. Dengan strategi tersebut daerah kurang berkembang akan

menjadi daerah destinasi pariwisata yang mempesona dan menggairahkan.

KESIMPULAN

Pemeliharaan, pengembangan, dan pelestarian asset nasional yang menjadi daya tarik wisata

dan asset potensial yang belum tergali merupakan tanggung jawab pemerintah. Tantangan

yang dihadapi oleh industri pariwisata Indonesia yaitu terbatasnya skill, akses pasar, dan

modal bagi masyarakat untuk meningkatkan potensi pariwisata di sekitarnya. pengembangan

pariwisata di Indonesia mendekati dimensi ekonomi dan menjauhi dimensi lingkungan dan

sosial sehingga diperlukan adanya intervensi terhadap sosial, budaya, dan ekonomi untuk

menyeimbangkan lagi perkembangan pariwisata . Dalam pembangunan pariwisata perlu

memperhatikan 4 upaya berikut, yaitu upaya memenuhi kebutuhan manusia, peningkatan

mutu kehidupan, peningkatan sumber daya manusia dan alam, serta upaya untuk

mempertemukan kebutuhan manusia antar generasi dan wilayah.


DAFTAR PUSTAKA

Raditya Alief. Peran Pemerintah dalam Pengembangan Pariwisata Daerah Halaman all -
Kompasiana.com. KOMPASIANA. Published October 29, 2019. Accessed March 27, 2023.

Tantangan Pengembangan Pariwisata. Republika Online. Published February 3, 2016.


Accessed March 27, 2023.

Admin. Pengertian Potensi Wisata dan Daya Tarik Pariwisata Secara Lengkap. MateriSMK |
Materi Pelajaran Anak SMK !! Published September 16, 2020. Accessed March 27, 2023.

Admin. Strategi Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata di Daerah Kurang Berkembang -


Jasa Pembuatan Skripsi dan Tesis 0852-2588-7747 (WA). Jasa Pembuatan Skripsi dan Tesis
0852-2588-7747 (WA). Published April 6, 2019. Accessed March 27, 2023.

Arista L. Potensi Daerah Wisata: Pengertian & Tips Mengembangkannya. Onthespotrest.


Published March 22, 2022. Accessed March 27, 2023.

Didik Fatmoko. 5 Langkah Jitu Promosikan Potensi Pariwisata Daerah. Blog Gamatechno.
Published May 19, 2016. Accessed March 27, 2023.

Upaya Pengembangan Pariwisata Indonesia Melalui Voluntourism | Universitas Gadjah


Mada. Ugm.ac.id. Published 2021. Accessed March 27, 2023.

Anda mungkin juga menyukai