Anda di halaman 1dari 11

, ANALISIS KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DAN DAYA TARIK

WISATA ATAS KEBERADAAN HUTAN PINUS DI SATUI TIMUR KECAMATAN


SATUI KABUPATEN TANAH BUMBU

Karmila1,Akhmad Hulaify2, Zakiah3


Ekonomi Syariah,60202,Fakultas Studi Islam,Universitas Islam Kalimantan MAB.NPM.19510053
1)

Ekonomi Syariah,60202,Fakultas Studi Islam,Universitas Islam Kalimantan MAB. NIK.061004338


2)
)
Ekonomi Syariah,60202,Fakultas Studi Islam,Universitas Islam Kalimantan MAB.NIK.061310672
Email:millakarmila3185@gmail.com

ABSTRAK
Pemberdayaan ekonomi masyarakat merupakan aspek penting dalam pengembangan pariwisata. Hal
ini dikarenakan pengembangan pariwisata banyak memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki oleh
masyarakat. Dengan pengembangan potensi pariwisata terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat
yang melibatkan masyarakat langsung dalam pengembangan objek wisata dapat membuat masyarakat
mempunyai kesempatan kerja yang berfariasi, lebih produktif dan mandiri dalam meningkatkan
standar perekonomiannya dan juga dapat meningkatkan perekonomian daerah Hutan Pinus Satui.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan
menganalisis kondisi sosial ekonomi dan daya tarik wisata atas keberadaan hutan pinus Kabupaten
Satui menurut pandangan perspektif Syariah. Pendekatan yang dilakukan dalam panelitian ini yaitu
kualitatif, dimana prosedur penelitian ini menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan orang-orang yang diamati. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi,
wawancara (indepth interview) dan dokumentasi. Dengan sumber data pemerintahan Kecamatan Satui
dan masyarakat sekitar dengan jumlah masyarakat 4.458 jiwa. Potensi pengembangan pariwisata
terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat pada pariwisata Hutan Pinus Satui, jika dilihat dari
perspektif ekonomi syariah, maka pariwisata di Hutan Pinus Satui dapat memenuhi kualifikasi usaha
pariwisata yakni masyarakat telah dapat memenuhi kebutuhan dengan alat pemenuhan kebutuhan
yang terbatas dalam kerangka syariah.
Kata Kunci: Pariwisata, Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, Ekonomi Syariah

ABSTRACT

Community economic empowerment is an important aspect in tourism development. This is because


the development of tourism uses a lot of resources owned by the community. With the development of
tourism potential for community economic empowerment that involves the community directly in the
development of tourism objects, it can make the community have various job opportunities, be more
productive and independent in improving their economic standards and can also improve the
economy of the Pinus Satui Forest area. This research is a descriptive study that aims to describe and
analyze the forms of community economic empowerment activities through tourism development that
have an impact on socio-cultural values and increase the economic welfare of the surrounding
community. The approach taken in this research is qualitative, where this research procedure
produces descriptive data in the form of written or spoken words of the people being observed. Data
collection techniques used are observation, interview (in-depth interview) and documentation. With
data sources Satui District government and the surrounding community with a total population of
4,458 people. The potential for tourism development to empower the community's economy in the
Pine Satui Forest tourism, when viewed from an Islamic economic perspective, tourism in the Pinus
Satui Forest can meet the qualifications of the tourism business, namely that the community has been
able to meet their needs with limited means of fulfilling needs within the sharia framework.

Keywords: Tourism, Community Economic Empowerment, Sharia Economy


PENDAHULUAN pemerintah dan masyarakat harus bekerja
Indonesia merupakan negara sama. Sektor pariwisata diharapkan
kepulauan terbesar di dunia dengan sumber menyumbang US$20 miliar dari 20 juta
daya alam yang melimpah. Kekayaan ini kunjungan wisman pada 2019, sehingga tentu
merupakan aset penting bagi pembangunan bisa menyumbang neraca transaksi berjalan.. 1
bangsa Indonesia. Selain itu, Indonesia juga Kepentingan dan kepedulian,
dikenal sebagai negara majemuk, kaya akan keterlibatan dan peran pemerintah dalam
keragaman suku, budaya, agama, dan sejarah. upaya penguatan ekonomi masyarakat di
Dua kemungkinan ini merupakan modal utama bidang kepariwisataan diatur dan ditentukan
bagi bangsa Indonesia untuk keluar dari dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun
kemiskinan dan menjadi negara maju. 2009 menggantikan Undang-Undang Nomor 9
Ironisnya, kekayaan alam yang dimiliki Tahun 1990 tentang Kepariwisataan. Outcome
ternyata gagal membebaskan negeri ini dari pembangunan pariwisata berupa peningkatan
belenggu kemiskinan. kesejahteraan masyarakat, pengurangan
Menurut survei Badan Pusat Statistik kemiskinan dan pengangguran, serta
(BPS), tingkat pengangguran Indonesia yang perlindungan lingkungan..2
luar biasa mencapai 5,01%, atau 6,82 juta Dalam praktiknya, pemerintah
orang, pada Februari 2019. Di sisi lain, tingkat Indonesia secara aktif mencanangkan Visit
kemiskinan (rasio penduduk miskin terhadap Indonesia pada tahun 2007 untuk
total penduduk) Kalsel pada Maret 2019 memfasilitasi wisatawan mancanegara dan
sebesar 15,32% atau 819,44 ribu orang. Dari lokal ke destinasi Indonesia. Tahun kunjungan
data tersebut dapat disimpulkan bahwa dapat menarik wisatawan bepergian di
Kalimantan Selatan menempati urutan ke-7 Indonesia. Sejak dimulainya kebijakan
dari 34 provinsi di Indonesia dalam hal angka pariwisata, perkembangan sektor pariwisata
kemiskinan nasional. Indonesia mulai bermunculan.
Kekayaan dan keragaman alam di Ada dua kategori objek wisata. Yang
Indonesia menyimpan potensi besar dan pertama yaitu objek wisata yang merupakan
peluang langka untuk mengembangkan perwujudan dari kreasi manusia, cara hidup,
pariwisata di Indonesia dan membuatnya lebih seni, budaya, sejarah nasional, dan tempat-
terlihat di mata dunia, dengan keistimewaan tempat yang menarik untuk dikunjungi.
berbasis kearifan lokal. Oleh karena itu, Pesona tersebut berasal dari keindahan alam
pemerintah akan memainkan peran kunci dan pengelolaan lingkungan. Undang-Undang
dalam mengeksplorasi kemungkinan Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan
pengembangan pariwisata dan merumuskan menetapkan bahwa pariwisata yaitu kegiatan
pedoman untuk memotivasi masyarakat untuk perjalanan atau bagiannya, yang dilakukan
mengeksplorasi kemungkinan dan membangun secara sukarela dan bersifat sementara untuk
desa dan kota masing-masing. menikmati suatu obyek atau daya tarik wisata.3
Indonesia memiliki anugerah sebagai
negara dengan potensi alam yang mempesona.
Karakteristik budaya masyarakat dari Sabang
hingga Merauke juga menjadi daya tarik yang Kegiatan pariwisata merupakan
mengesankan bagi para pelancong dari negara kegiatan multisektoral yang erat kaitannya
lain. Faktor inilah yang kerap menjadi nilai 1
Gerai Info, Mendulang Devisa Melalui
jual pariwisata Indonesia di mata dunia. Pariwisata, (Jakarta: Departemen Komunikasi
Pemerintah sangat berhati-hati untuk Bank Indonesia, 2018), hlm. 3-4.
mengenali potensi ini. Presiden Joko Widodo
2
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009,
menjadikan pariwisata sebagai industri besar Bab II, Pasal 4.
3
Undang-undang No 9 Tahun 1990 tentang
di tanah air. Artinya, seluruh elemen Kepariwisataan
dengan perkembangan ekonomi global. Menurut Ekonomi Islam,
Selanjutnya pariwisata yaitu kegiatan yang pemberdayaan ekonomi kerakyatan dilakukan
didasarkan pada pemanfaatan potensi oleh Rasulullah SAW. Ia mencontohkan
sumberdaya alam binaan yang ada pada setiap prinsip keadilan, kesetaraan dan partisipasi
objek atau daya tarik wisata, tetapi ditujukan dalam masyarakat. Sikap dasar toleransi ini
untuk keseimbangan dan konservasi (merusak telah dipraktikkan sejak masa pemerintahan
potensi alam yang ada). Selain itu, perlu Rasallah SAW sehingga seluruh warga negara
dilakukan peningkatan periklanan dan memiliki prinsip untuk selalu menjunjung
pemasaran, pendidikan dan pelatihan tinggi etos kerja dan gotong royong (ta`awun)
pariwisata, serta penyediaan infrastruktur yang dalam menjalankan ajaran agamanya. Jika ada
berkualitas dan pelayanan penyelenggaraan kesetaraan dan kesempatan dalam berbisnis,
pariwisata yang lancar..4 tidak akan ada perbedaan ekonomi dan sosial
Salah satunya yaitu Kecamatan Satui di antara mereka.5 Oleh karena itu, potensi
di KabupatenTanah Bumbu yang merupakan pemberdayaan ekonomi dan wisata
destinasi wisata yang memiliki potensi wisata. masyarakat, khususnya potensi dampak
Kabupaten Tanah Bumbumerupakan salah terhadap hutan pinus yang ditanam di Tanah
satu kabupaten yang berada di wilayah Bumbu pada tahun 2020 perlu ditelaah.
Kabupaten Tanah Bumbu di Kalimantan Pada saat itu, masyarakat diharapkan
Selatan. Semua prefektur dan kota ini dapat berpartisipasi aktif dan berkontribusi
berlomba-lomba menggali potensi lokal untuk dalam pembangunan sektor pariwisata. ide.
mengembangkan pariwisata berbasis budaya, Pengembangan potensi wisata dapat diukur
alam, dan ekonomi. berdasarkan sumber daya manusia, ekologi,
Hal ini juga didukung oleh kekayaan sosial budaya dan ekonomi. Warga,
alam dan kearifan lokal yang membuat pemerintah daerah terkemuka, biro pariwisata
Kabupaten Tanah Bumbu bangga akan dan industri kreatif serta sumber daya manusia
kehadirannya dan prestasi nasional dalam lainnya bekerja sama untuk membangun
pengembangan pariwisata. Salah satu partisipasi masyarakat, membekali mereka
kecamatan di Kabupaten Tanah Bumbu yang dengan pengetahuan dan keterampilan melalui
sedang mengembangkan potensi wisata yaitu pendidikan dan pelatihan, serta menciptakan
kecamatan Satui. Selain pengembangan alat dan mekanisme yang berfungsi. Mereka
pengembangan, kabupaten ini memiliki memiliki komunitas di pihak mereka.
potensi besar untuk pengembangan kegiatan Dari segi ekonomi, penciptaan
pariwisata dan kuliner. lapangan kerja dan pengembangan sumber
Potensi hutan dan wisata sangat besar daya pariwisata secara langsung maupun tidak
dan memiliki ruang untuk dikembangkan. langsung oleh perusahaan jasa pariwisata yang
Atraksinya merupakan perpaduan harmonis ada pada akhirnya dapat meningkatkan
antara alam, tradisi dan kehidupan masyarakat. pendapatan masyarakat. Aspek sosial budaya
Industri pariwisata yang berkembang dengan yaitu tradisi dan adat istiadat seperti sikap dan
baik membawa bisnis, kewirausahaan, dan perilaku masyarakat dalam menerima
banyak kesempatan kerja bagi masyarakat kunjungan wisatawan. Aspek lingkungan
lokal dan bahkan bagi orang-orang di luar merupakan faktor yang sangat penting dalam
daerah. Karena potensi yang besar tersebut, pengembangan pariwisata. Butuh waktu yang
objek wisata Hutan Pinus yang berdiri sejak
tahun 2020 ini mulai ramai dikunjungi
wisatawan saat ini.
5
Adib Susilo, “Model Pemberdayaan
4
Waluyo, Hany, Setrategi Adaptasi Masyarakat Perspektif Islam”, Jurnal Ekonomi
masyarakat terhadap Program Pengembangan Syariah, Vol. 1, No. 2, (Gontor: Agustus, 2016),
Pariwisata, Jakarta, Depdikbud, 1994/1995, hlm. 9 hlm. 201
sangat lama agar kerusakan lingkungan akibat
pariwisata bisa kembali normal.6 METODE PENELITIAN
Pengembangan potensi-potensi wisata Jenis penelitian yang digunakan dalam
tersebut tidak lepas dari campur tangan pihak penelitian ini yaitu penelitian lapangan,
pengelola sebagai inisiator dalam rangka dimana penelitian dilakukan untuk
mewujudkan Hutan Pinus yang banyak mengungkapkan kesesuaian antara teori dan
diminati wisatawan. Potensi alam dan budaya praktek. Studi lapangan yaitu studi yang
yang dimiliki Kecamatan Satui memberikan dilakukan pada suatu lokasi atau lokasi
dampak positif bagi pembukaan lapangan penelitian yang dipilih untuk menyelidiki
kerja baru dan peningkatan kesejahteraan gejala-gejala objektif yang terjadi di wilayah
ekonomi warga setempat. Dimana sebelum tersebut. Penelitian lapangan berarti
adanya pembukaan kawasan wisata di mengamati, mencatat, dan mengumpulkan
Kecamatan Satui masyarakat hanya berbagai data dan informasi dari lapangan
mengandalkan mata pencaharian sebagai tani untuk digunakan dalam penelitian yang
dan karet saja, namun sekarang banyak warga diperoleh dengan penelitian lapangan.
yang mendirikan warung berjualan makanan Observasi berbicara, menulis, atau perilaku.7
khas sebanyak 10 gerai, menawarkan Sumber data merupakan acuan peneliti dalam
kerajinan tangan ada 8 gerai serta memperoleh data untuk menunjang penelitian
menyediakan jasa-jasa disekitar objek wisata yang dilakukan, dimana dapat dikategorikan
Hutan Pinus terdapat 5. sebagai berikut:Data Primer dan Data
Daerah wisata Hutan Pinus Kecamatan Sekunder
Satui Kabupaten Tanah Bumbu merupakan Metode pengumpulan data merupakan langkah
salah satu daerah wisata yang banyak yang penting dalam suatu penelitian, karena
dikunjungi oleh wisatawan. Hutan pinus tujuan utama dari penelitian yaitu
berlokasi di Kecamatan Satui, Kabupaten mendapatkan data. Adapun metode
Tanah Bumbu yang didirikan pada tahun 2020. pengumpulan data yang digunakan dalam
Memiliki jarak tempuh 3-4 jam dari Kota penelitian ini yaitu sebagai
Banjarmasin, Ibukota Provinsi Kalimantan berikut:Observasi,Wawancara dan
Selatan. Hutan Pinus yang dikelilingi banyak Dokumentasi
pohon pinus dan memiliki panorama yang
indah. PEMBAHASAN
Hutan Pinus Kecamatan Satui A. Pengembangan Kondisi Sosial
memiliki daya tarik yang khas tersendiri untuk Ekonomi Masyarakat Adanya
menarik para wisatawan yang datang. Keberadaan Hutan Pinus Dalam
Wisatawan yang berkunjung dapat menikmati Perspektif Ekonomi Syariah
suguhan sejuknya hutan pinus yang asri dan Pemberdayaan ekonomi kerakyatan
rindang. Wisatawan juga dapat melakukan merupakan upaya untuk meningkatkan
berbagai aktivitas seperti mengadakan harkat dan martabat kelompok
camping snorkeling, dan memancing. Dengan masyarakat miskin dan keluar dari
banyaknya keunikan di Hutan Pinus perangkap kemiskinan dan
Kecamatan Satui dapat dijadikan daya tarik keterbelakangan. Pemberdayaan yaitu
yang memikat wisatawan untuk datang upaya untuk membangun kapasitas
berkunjung. masyarakat dengan cara memupuk
potensinya, memotivasinya,
6
Ardi Wiranata, “Peran PT. Harapan Sawit membangkitkan kesadaran, dan berusaha
Sejahtera dalam rangka pemberdayaan
masyarakat Desa Modang Kecamatan Kuaro 7
Basrowi dan Suwandi, Memahami
Kabupaten Paser”, Jurnal Ilmu Pemerintahan,Vol. Penelitian Kualiatif (Jakarta: Penerbit Rineka
3, No.4, (Samarinda: 2015), h. 1540. Cipta, 2008), hal.23.
menerjemahkan potensi tersebut ke dalam pariwisata, pada akhirnya dapat
tindakan nyata8. Dalam hal ini potensi meningkatkan pendapatan
pengembangan pariwisata terhadap masyarakat. Manfaat yang
pemberdayaan ekonomi masyarakat. diperoleh masyarakat lokal dari
Program pemberdayaan masyarakat pengembangan pariwisata
melalui proses pengembangan pariwisata merangsang keterlibatan mereka
terhadap pemberdayaan ekonomi dengan masyarakat lokal dan
masyarakat di Kecamatan Hutan Pinus membuat mereka ingin
Satui Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi memainkan peran aktif dan
Kalimantan Selatan dapat disimpulkan pasif. Pengembangan sumber
antara lain meliputi sumber daya daya pariwisata diharapkan
manusia, ekonomi, sosial, budaya dan dapat memberikan dampak
lingkungan. positif bagi peningkatan
a. Sumber daya manusia perekonomian masyarakat
Berdasarkan sumber daya setempat. Pemerintah dan badan
manusia dengan jumlah pariwisata daerah harus mampu
penduduk 4.458 sebagai pemain memberikan berbagai peluang
utama, pemerintah daerah dan pengembangan usaha kepada
biro pariwisata dan ekonomi daerah guna meningkatkan
kreatif akan memainkan peran perekonomian daerah dan
utama, mendorong partisipasi mendukung pengembangan
masyarakat, menyiapkan sumber daya pariwisata daerah.
pengetahuan dan keterampilan Inilah yang dapat lakukan:
melalui pendidikan dan 1) Pemerintah membantu
pendidikan, serta masyarakat yang ingin
mengembangkan alat dan memulai usaha untuk
mekanisme yang dekat dengan mendapatkan pinjaman
masyarakat. membuat modal usaha dengan
Pemangku kepentingan utama mudah. Hal ini secara tidak
berusaha untuk mendukung langsung dapat merangsang
masyarakat dalam minat masyarakat untuk
pengembangan pariwisata. Para berwirausaha, terutama
pemain utama berusaha untuk bagi mereka yang tidak
mengelola potensi wisata yang memiliki pekerjaan tetap.
ada di daerah tersebut. 2) Pemerintah bekerja sama
b. Ekonomi untuk memberikan
Partisipasi masyarakat yang pemahaman dan sosialisasi
dapat dicapai melalui kepada masyarakat tentang
terbukanya kesempatan kerja bagaimana mereka dapat
dan usaha jasa pariwisata yang berusaha untuk
ada, baik secara langsung memanfaatkan peluang
maupun tidak langsung melalui yang ada. Secara khusus,
pengembangan sumber daya restoran yang lebih
profesional akan dibuka di
8
Emita Devi Hari Putri, “Pengembangan lokasi, perahu dapat disewa
Desa Wisata Sidoakur dalam Upaya di seluruh pulau, dan
Pemberdayaan Masyarakat Sidokarto Godean, keluarga angkat yang
Sleman”, Jurnal Media Wisata, Vol. 14, No. 2,
(Yogyakarta: 2016), h. 506
nyaman akan disediakan. desa adat. Aturan ini sudah
pada. lainnya. semestinya disesuaikan
3) Memberikan pembinaan dengan perkembangan
dan pelatihan kepada jaman, namun tidak
masyarakat setempat untuk mengubah nilai dasar dari
menjadi pemandu dan adat istiadat tersebut.
pemandu wisata bagi Dalam artian kehidupan
wisatawan yang sosial yang diatur dalam
berkunjung dan lain-lain adat istiadat tersebut tidak
yang perlu terus diteliti lagi mengatur secara
namun tetap ekstern atau otoriter namun
memperhatikan kelestarian semakin fleksibel demi
sumber daya; Memberikan perkembangan kehidupan
berbagai kesempatan. sosial masyarakat
c. Sosial budaya Kecamatan Hutan Pinus
Kehidupan sosial dan Satui pada umumya.
budaya masyarakat di Hutan d. Lingkungan
Pinus Satui harus dapat semakin Lingkungan merupakan
ditinggikan. Dalam hal ini faktor yang sangat vital dalam
strategi atau program yang pengembangan pariwisata.
dapat dilaksanakan untuk Kerusakan lingkungan yang
mencapai hal tersebut yaitu diakibatkan karena pariwisata
sebagai berikut: akan memerlukan waktu yang
sangat lama untuk dikembalikan
seperti sediakala. Terdapat
1) Peningkatan budaya lokal beberapa program pelaksanaan
menjadi salah satu daya yang dapat dilakukan dalam
tarik mencegah timbulnya kerusakan
Keberlanjutan dan atau memelihara kelestarian
keberlangsungan budaya lingkungan dengan adanya
menjadi sebuah keharusan pariwisata yaitu:
untuk tetap pula menjaga 1) Melakukan pengawasan
keberlanjutan pariwisata. pembuangan sampah di
Budaya yang dimaksudkan kawasan objek wisata
yaitu selain tradisi dan adat Hutan Pinus Satui
yaitu sikap dan tingkah Wisatawan yang
laku masyarakat Hutan berkunjung ke Hutan Pinus
Pinus Satui yang sangat Satui tidak hanya
ramah dalam menerima memberikan keuntungan
kunjungan wisatawan bagi daerah ini tetapi dapat
manapun. pula memberikan dampak
2) Penyesuaian aturan negatif yaitu dengan
kehidupan adat istiadat membuang sampah dengan
masyarakat dengan tidak pada tempatnya. Oleh
perkembangan waktu sebab itu, upaya yang
Kehidupan sosial penting dilakukan yaitu
masyarakat Hutan Pinus pengawasan yang ketat
Satui diatur dalam aturan akan sampah yang ada
disekitar objek wisata dilakukan secara terus
Hutan Pinus Satui. menerus, langsung
Berbagai upaya telah maupun tidak
dilakukan dalam penangan langsung melalui
sampah khususnya di objek media massa, baik
wisata Hutan Pinus Satui media massa cetak
ini baik itu dilakukan oleh maupun elektronik.
pihak masyarakat maupun d) Menetapkan sistem
pemerintah, namun hal daur ulang sampah
yang tidak kalah penting organik dan non-
yaitu membangun budaya organik untuk
masyarakat yang ramah mengurangi
lingkungan yang dapat pencemaran
dilakukan melalui tindakan lingkungan.
pengawasan, pembinaan
dan pengelolaan 2) Pemeliharaan dan
lingkungan hidup baik dari Reboisasi
unsur pemerintah maupun Secara umum,
masyarakat, hal-hal yang pemeliharaan dapat
dapat dilakukan antara lain: dilakukan secara
a) Perlunya tindakan berkelanjutan dan efektif.
pemerintah untuk Ini berarti menyediakan
mensosialisasikan fasilitas pendukung untuk
Undang-Undang menjaga kebersihan
Pengelolaan lingkungan, antara lain:
Lingkungan Hidup Botol organik dan non-
(UUPLH) kepada organik. Layanan
masyarakat dan masyarakat atau
industri, termasuk stakeholder diberikan oleh
larangan dan sanksi masyarakat atau pemangku
terhadap mereka yang kepentingan lainnya
terbukti merusak sebagai bentuk tanggung
lingkungan. jawab bersama terhadap
b) Pemerintah akan alam. Hal ini dapat
menindak industri dijadikan sebagai ajang
yang membuang edukasi pada objek wisata
limbah ke laut tanpa yang ada. Reboisasi
proses pengelolaan digunakan untuk
yang baik. meregenerasi dan
c) Melakukan berbagai menanam kembali lahan
kegiatan sosialisasi di dan pohon yang rusak.
masyarakat untuk Pemberdayaan ekonomi
membangun dan masyarakat yaitu pembangunan
meningkatkan masyarakat, dan pembangunan
kesadaran masyarakat masyarakat yaitu suatu proses
akan pentingnya yang bertujuan untuk
budaya hijau. memajukan kondisi ekonomi
Penyuluhan harus dan sosial seluruh anggota
masyarakat desa melalui wisata hutan pinus Satui.
partisipasi aktif dan seluas- Mereka tidak lagi
luasnya pencapaian tujuan bergantung pada pertanian
bersama. .. Beberapa pengaruh
9
dan perkapalan, yang hanya
kepada masyarakat dalam mengandalkan musiman
bidang ekonomi, dengan adanya para nelayan.
pengembangan objek wisata di b. Dibangunnya fasilitas dan
Kecamatan Hutan Pinus Satui infrastruktur
Kabupaten Tanah Bumbu Membangun sarana dan
Provinsi Kalimantan Selatan prasarana yang lebih baik
meliputi: untuk wisatawan yang
a. Membuka lapangan kerja dapat digunakan langsung
Dari sisi ekonomi, oleh penduduk setempat.
perkembangan kegiatan Masjid yang dulu sepi itu
pariwisata di daerah telah kini ramai dikunjungi
menyebabkan perubahan wisatawan. Fasilitas MCK
yang signifikan pada (mandi, cuci, dan kakus)
tingkat pendapatan semakin lama semakin
masyarakat dalam hal memadai dan memadai
lapangan kerja dan mengingat banyaknya
kesempatan berusaha yang pengunjung. Alhasil,
juga meningkat. Hal ini manfaat ekonomi dari
merupakan dampak dari kegiatan pariwisata justru
kegiatan pariwisata yang dapat meningkatkan peran
dapat membuka lapangan dan minat masyarakat
kerja baru. dalam perlindungan tempat
Mengembangkan wisata.
kesempatan kerja bagi c. Mendorong seseorang
penduduk lokal di sektor untuk berwirausaha
pariwisata, seperti : Hal ini tercermin dari
tourguide, rumah makan, banyaknya pedagang
homestay dan lain-lain. kerajinan, pedagang grosir,
Seiring dengan pedagang jasa lainnya,
menurunnya tingkat pemasok bahan makanan,
pengangguran di dan lainnya. Selain itu,
kecamatan Hutan Pinus pelancong yang bepergian
Satui, jenis pekerjaan dengan keluarga
masyarakat semakin membutuhkan kamar yang
beragam, hal ini lebih besar dan lebih
menunjukkan rata-rata banyak makanan. Tentu
mereka bekerja sebagai saja, ini juga
pemandu wisata dan mempengaruhi kotamadya
pedagang di kawasan yang menyediakan layanan
dan layanan akomodasi. Ini
9
Ardi Wiranata, “Peran PT. Harapan Sawit digunakan ketika
Sejahtera dalam rangka pemberdayaan masyarakat lokal
masyarakat Desa Modang Kecamatan Kuaro menyediakan akomodasi
Kabupaten Paser”, Jurnal Ilmu Pemerintahan,Vol.
3, No.4, (Samarinda: 2015), h. 1540.
melalui penyediaan layanan pencapaian kebaikan, kemakmuran dan
akomodasi homestay. kebajikan dan menghilangkan kejahatan,
kesengsaraan dan kerugian dalam semua
Obyek wisata yaitu tempat ciptaannya. Secara ekonomi, ini tentang
atau keadaan alam yang memiliki membantu orang menang dalam
sumber dayawisata yang dibangun kehidupan ini dan selanjutnya. Syarat
dan dikembangkan sehingga utamanya yaitu memasukkan nilai-nilai
mempunyai daya tarik syariah ke dalam ilmu ekonomi. Ekonomi
dandiusahakan sebagai tempat yang syariah yaitu ilmu yang mempelajari
dikunjungi wisatawan. Dalam Al- aktivitas atau perilaku manusia secara
Qur’an kepariwisataan juga nyata dan empiris baik dalam produksi,
dijelaskan bahwa perjalanan distribusi dan konsumsi, berdasarkan
merupakan suatu perintah dan hukum Islam yang bersumber dari Al-
merupakan suatu keharusan untuk Qur'an dan Az-Sunnah, ulama Izima
memahami dan mengambil I’tibar Bertujuan untuk mencapai kebahagiaan.
atau pelajaran dari hasil pengamatan dunia dan akhirat. Pemberdayaan
dalam mengenal Tuhan Pencipta masyarakat menciptakan banyak faktor,
alam semesta ini. Sesungguhnya antara lain peluang usaha dan kesempatan
Allah telah menciptakan segala kerja. Hal ini disebabkan adanya
sesuatu yang ada dimuka bumi ini permintaan pariwisata, dan permintaan
yaitu semata mata untuk memenuhi pariwisata inilah yang membuka peluang
kebutuhan semua makhluk-Nya dan usaha dan lapangan kerja bagi
juga agar mensejahterakan seluruh masyarakat. Kedatangan wisatawan di
umatNya dan tidak ada yang sia-sia, kawasan objek wisata memerlukan
segalanya telah memiliki fungsinya pelayanan yang memenuhi kebutuhan,
masing-masing. keinginan dan harapan berbagai jenis
wisatawan.
B. Daya Tarik Wisata Atas Keberadaan Dengan demikian, pariwisata telah
Hutan Pinus Di Satui Timur menciptakan dan menambah sektor dan
Kecamatan Satui Kabupaten Tanah kesempatan kerja bagi masyarakat di
Bumbu Dalam Perspektif Ekonomi sekitar tempat wisata. Pemberdayaan
Syariah masyarakat yang dihasilkan dari wisata
Ekonomi Islam yaitu sebuah badan ini sudah selayaknya dimanfaatkan oleh
pengetahuan yang menekankan masalah masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
ekonomi. Ekonomi Islam yaitu sehari-hari melalui pekerjaan.
pengetahuan dan penerapan ajaran dan Berdasarkan asas dan aturan wisata
aturan syariah, yang mencegah penipuan syariah serta aspek-aspek yang
dalam memperoleh sumber daya material mendukung wisata syariah, dapat
untuk memenuhi kebutuhan manusia dan dikatakan objek wisata hutan pinus satui
memungkinkan seseorang untuk secara umum belum memenuhi asas dan
memenuhi kewajibannya kepada Allah aturan wisata syariah dan belum
dan masyarakat.10. memenuhi. wisata syariah.
Tujuan ekonomi Islam sama Dari perspektif ekonomi Islam,
dengan Islam itu sendiri, aturan dari aspek yang mendukung pengembangan
semua yang diturunkan Allah SWT. pariwisata yaitu lokasi, konsumsi,
Dalam sistem Islam itu mengarah pada transportasi, dan hotel. Obyek wisata di
hutan pinus satui tidak memenuhi aspek-
10
Rozalinda, Ekonomi Islam, (Depok: PT.
Raja Grafindo Persada, 2017), h. 3. aspek sebagai berikut. Kecuali I. Muhlim,
tidak ada tempat duduk terpisah untuk karena itu, jika dunia pariwisata
laki-laki dan perempuan, namun pihak menguntungkan maka pandangan religi
pengelola tetap memperhatikan keamanan dapat dikatakan positif. Namun
dan kenyamanan wisatawan sebagai sebaliknya, tidak diragukan lagi bahwa
sarana transportasi. Kedua, khusus di keyakinan agama berdampak negatif pada
kawasan wisata Hutan Pinus Satui masih kegiatan pariwisata.
belum ada hotel syariah, namun hotel dan Oleh karena itu, daya tarik wisata
penginapan yang ada di kawasan Hutan hutan pinus Satui juga positif dari segi
Pinus Satui tidak masuk dalam kategori religi. Hal ini karena dilakukan dengan
hotel dan penginapan syariah, namun cara yang baik untuk mencapai tujuan
tetap memperhatikan religi . Kebutuhan yang baik, dapat dikatakan pembangunan
pengunjung, seperti menyediakan tempat yang terencana dan menyeluruh.
wudhu, ibadah, serta makanan dan Melihat uraian diatas mengenai
minuman yang enak. Halal dan menjaga kegiatan usaha kepariwisataan yang
kebersihan lingkungan. terjadi di wisata Hutan Pinus Satui, maka
Berdasarkan karakteristik yang dapat dikatakan kegiatan tersebut
telah ditetapkan Kementrian Pariwisata tergolong akad al-Ijarah menurut
dan Ekonomi Kreatif dan Badan Pengurus perspektif ekonomi Islam dan
Harian Dewan Syariah Nasional-Majelis penggunaan akad al-ijarah tersebut telah
Ulama Indonesia (DSN-MUI), usaha sesuai dengan teori yang telah diuraikan
pariwisata yang ada di daerah objek sebelumnya mengenai akad al-ijarah. Al-
wisata Hutan Pinus Satui telah memenuhi Ijarah berasal dari kata al-ajru yang
kualifikasi kriteria pariwisata syariah berarti menurut bahasanya ialah al-iwadl
dalam pandangan ekonomi islam. Terkait yang arti dalam bahasa indonesianya
hal tersebut objek wisata Hutan Pinus yaitu ganti dan upah, sedangkan menurut
Satui sudah memenuhi kualifikasi usaha istilah, para ulama berbeda-beda
pariwisata dalam pandangan ekonomi mendefiniskannya Ijarah juga
islam, yaitu masyarakat telah dalam usaha diinterprestasikan sebagai suatu akad
untuk memenuhi kebutuhan dengan alat pemindahan hak guna atas barang atau
pemenuhan kebutuhan yang terbatas jasa melalui pembayaran upah sewa,
dalam kerangka syariah, secara tanpa diikuti dengan pemindahan
konseptual objek wisata Hutan Pinus kepemilikan atas barang itu sendiri.
Satui telah melaksanakan pemberdayaan
ekonomi masyarakat menurut pandangan PENUTUP
ekonomi islam dimana dalam ekonomi Berdasarkan penelitian yang
islam dijelaskan bahwa masyarakat peneliti lakukan dapat disimpulkan
dituntut peran dan partisipasi aktifnya sebagai berikut:
serta masyarakat diikut sertakan dalam 1. Pengembangan kondisi sosial ekonomi
semua program yang dirancang untuk masyarakat adanya keberadaan hutan
menjawab kebutuhan mereka. pinus dalam perspektif ekonomi
Obyek Wisata Hutan Pinus Satui Syariah yaitu kemandirian masyarakat
menawarkan beberapa program dan dalam pengembangan potensi diri dan
sosialisasi agar masyarakat sekitar daerah untuk pembangunan
khususnya Kecamatan Hutan Pinus Satui masyarakat dan juga daerah. Dengan
dapat berpartisipasi dalam pengembangan pengembangan pariwisata di
wisata seperti : Menyediakan tempat bagi Kecamatan Hutan Pinus Satui daerah
yang ingin membuka usaha di kawasan ini telah memiliki sarana akses
wisata Satsuma Matsubayashi. Oleh penyebrangan yang mudah didapat
dari daerah kepusat kota, daerah Hutan kebaikan dan kesejahteraan. Oleh
Pinus Satui juga telah memiliki sarana karena itu, objek wisata Hutan Pinus
dan prasarana umum yang memadai Satui dalam pandangan agama yaitu
standar untuk wilayah kawasan wisata. positif, karena dijalankan dengan cara
Dengan adanya pengembangan yang baik untuk mencapai tujuan yang
pariwisata di Kecamatan Hutan Pinus baik juga.
Satui masyarakat juga mempunyai
kesempatan kerja yang berfariasi dan DAFTAR PUSTAKA
dapat berusaha dibidang pariwisata Basrowi dan Suwandi,(2008) Memahami
sehingga masyarakat dapat Penelitian Kualiatif Jakarta: Penerbit
meningkatkan standar Rineka Cipta,
BPS, Tingkat Kemiskinan di Provinsi Kal-Sel,
perekonomiannya dengan mandiri.
https://www.bps.go.id/
Dalam Al-Qur’an kepariwisataan juga pre/2019/07/29/511/profil-
dijelaskan bahwa perjalanan kemiskinan-dan-ketimpangan-
merupakan suatu perintah dan pengeluaran-penduduk-diprovinsi-
merupakan suatu keharusan untuk kalsel-maret-2019.html.
memahami dan mengambil I’tibar Emita Devi Hari Putri,(2016) “Pengembangan
atau pelajaran dari hasil pengamatan Desa Wisata Sidoakur dalam Upaya
Pemberdayaan Masyarakat Sidokarto
dalam mengenal Tuhan Pencipta alam Godean, Sleman”, Jurnal Media
semesta ini. Sesungguhnya Allah telah Wisata, Vol. 14, No. 2, (Yogyakarta:
menciptakan segala sesuatu yang ada 2016), h. 506
dimuka bumi ini yaitu semata mata Fathoni Abdurrahmat,(2006) Metodologi
untuk memenuhi kebutuhan semua Penelitian dan Tekhnik Penyusun
makhluk-Nya dan juga agar Skripsi, Jakarta: Rineka Cipta
Gerai Info,(2018) Mendulang Devisa Melalui
mensejahterakan seluruh umatNya dan
Pariwisata, Jakarta: Departemen
tidak ada yang sia-sia, segalanya telah Komunikasi Bank Indonesia,
memiliki fungsinya masing-masing. Rozalinda, (2017) Ekonomi Islam, Depok: PT.
2. Daya tarik wisata atas keberadaan Raja Grafindo Persada,
hutan pinus di Satui Timur Kecamatan Susilo Adib,(2016) “Model Pemberdayaan
Satui Kabupaten Tanah Bumbu dalam Masyarakat Perspektif Islam”, Jurnal
perspektif ekonomi Syariah yaitu Ekonomi Syariah, Vol. 1, No. 2,
(Gontor: Agustus, 2016), hlm. 201
sama dengan produk, jasa, objek dan
Undang-undang No 9 Tahun 1990 tentang
tujuan pariwisata pada umumnya Kepariwisataan
selama tidak bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009, Bab
nilai-nilai dan etika syariah. Jadi II, Pasal 4.
pariwisata syariah tidak terbatas hanya Waluyo, Hany,(1995) Setrategi Adaptasi
pada wisata syariah religi saja. masyarakat terhadap Program
Pemberdayaan ekonomi masyarakat Pengembangan Pariwisata, Jakarta,
Depdikbud
menurut ekonomi islam yakni
Wiranata Ardi, (2015) “Peran PT. Harapan
sebagaimana tujuan ekonomi islam itu Sawit Sejahtera dalam rangka
sendiri, yaitu segala aturan yang pemberdayaan masyarakat Desa
diturunkan Allah SWT dalam sistem Modang Kecamatan Kuaro Kabupaten
Islam mengarah pada tercapainya Paser”, Jurnal Ilmu Pemerintahan,Vol.
3, No.4, (Samarinda: 2015), h. 1540.

Anda mungkin juga menyukai