Lutfi Hendriyati
Akademi Pariwisata Yogyakarta
lutfihendriyati.slamet@gmail.com
ABSTRACT
The village is a legal community unit that has territorial boundaries that are authorized to
regulate and manage the interests of the local community based on local origins and customs
that are recognized and respected in the system of Government of the Unitary State of the
Republic of Indonesia (Undang undang Nomor 32 Tahun 2004). The purpose of this study is
to explain and describe the Community Efforts in Penglipuran Tourism Village in
implementing Sapta Pesona. The synergy between the community, government and other
parties makes this Penglipuran village make this village the title of the cleanest village in the
world. This predicate was given by TripAdvisor in 2016. This proves that the people in
Penglipuran Tourism Village run Sapta Pesona well.
ABSTRAK
Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memilliki batas batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal
usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (Undang undang Nomor 32 Tahun 2004). Tujuan penelitian ini
untuk menjelaskan dan mendeskripsikan Upaya Masyarakat di Desa Wisata Penglipuran
Dalam menjalankan Sapta Pesona. Kerjasama yang bersinergi antara Masyarakat, Pemerintah
dan Pihak Lain membuat desa penglipuran ini menjadikan Desa ini mendapat predikat sebagai
desa terbersih dunia. Predikat ini diberikan oleh TripAdvisor pada tahun 2016 yang lalu. Hal
ini membuktikan Bahwa Masyarakat Di desa Wisata Penglipuran Menjalankan Sapta Pesona
dengan Baik.
kesadaran masyarakat untuk berperan aktif mencerminkan sikap disiplin yang tinggi
dalam 2 (dua) hal berikut, Yaitu : serta kualitas fisik dan layanan yang
1. Masyarakat menyadari peran dan konsisten dan teratur serta efisien.
tanggung jawabnya sebagai tuan rumah 3. Bersih, Suatu Kondisi Lingkungan serta
(host) yang baik bagi tamu atau kualitas produk dan pelayanan di
wisatawan yang berkunjung untuk destinasi Pariwisata yang mencerminkan
mewujudkan lingkungan dan suasana keadaan yang sehat/Higienes.
yang kondusif sebagaimana tertuang 4. Sejuk, suatu kondisi lingkungan di
dalam slogan Sapta Pesona. destinasi pariwisata yang mencerminkan
2. Masyarakat menyadari hak dan keadaan yang sejuk dan teduh,
kebutuhannya untuk menjadi pelaku memberikan rasa nyaman dan betah bagi
wisata atau wisatawan untuk melakukan wisatawan.
perjalanan kesuatu daerah tujuan wisata, 5. Indah, kondisi lingkungan di destinasi
sebagai wujud kebutuhan dasar untuk pariwisata yang mencerminkan keadaan
berekreasi maupun khususnya dalam yang indah dan menarik yang akan
mengenal dan mencintai tanah air. memberikan rasa kagum dan kesan yang
mendalam bagi wisatawan.
Sapta Pesona 6. Ramah, suatu kondisi lingkungan yang
Sapta pesona merupakan jabaran konsep bersumber dari sikap masyarakat di
sadar wisata yang terkait dengan dukungan destinasi pariwisata yang mencerminkan
dan peran Masyarakat sebagai tuan rumah suasana yang akrab, terbuka, penerimaan
dalam upaya menciptakan lingkungan dan yang tinggi kepada wisatawan.
suasana kondusif yang mampu mendorong 7. Kenangan, Suatu bentuk pengalaman
tumbuh dan berkembangnya industri yang berkesan di destinasi pariwisata
pariwisata melalui perwujudan 7 unsur dalam yang akan memberikan rasa senang, dan
Sapta Pesona. Tujuan diselenggarakan kenangan indah yang membekas bagi
program Sapta Pesona adalah untuk wisatawan.
meningkatkan kesadaran, rasa tanggung
jawab segenap lapisan masyarakat, baik Desa Wisata
pemerintah, swasta maupun masyarakat luas Desa wisata adalah suatu desa yang
untuk mampu bertindak dan mewujudkannya menawarkan suasana yang memperlihatkan
dalam kehidupan sehari-hari. 7 Unsur Dalam kehidupan asli di pedesaan, seperti kehidupan
Sapta Pesona Yaitu : Aman, Tertib, Bersih, sosial ekonomi, sosial budaya, adat istiadat,
sejuk, Indah, Ramah dan Kenangan. keseharian, bangunan-bangunan rumah yang
Sehubungan dengan meningkatnya kinerja masih tradisional, unik dan menarik serta
Pembangunan Pariwisata, maka program mempunyai potensi untuk dikembangkan
Sapta Pesona kemudian dikembangkan dan berbagai komponen pariwisata seperti atraksi,
menjadi jabaran konsep sadar Wisata akomodasi, makanan, minuman dan segala
sebagaimana tertulis dalam Pedoman kebutuhan wisatawan ( Hadiwijoyo, 2012)
Kelompok Sadar Wisata. Berdasarkan buku Menurut Undang undang No. 10 tahun
pedoman kelompok sadar wisata, Setiap 2009 tentang kepariwisataan. Wisata adalah
unsur Sapta pesona didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan seseorang atau
berikut : sekelompok orang dengan mengunjungi
1. Aman, Suatu kondisi lingkungan di tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,
destinasi pariwisata yang memberikan pengembangan pribadi atau mempelajari
rasa tenang, bebas dari rasa takut dan keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi
kecemasan bagi para wisatawan. dalam jangka waktu sementara. Saktiawan
2. Tertib, Suatu kondisi Lingkungan dan dalam Anonim (2010), mengungkapkan
Pelayanan di destinasi pariwisata yanag unsur penting dalam pengembangan desa
6. Ramah Tamah
Memasuki salah satu rumah warga didesa
penglipuran kita akan disambut oleh senyum
warga desa penglipuran. Sikap dan perilaku
Masyarakat yang ramah dan sopan dalam
berkomunikasi, memberikan pelayanan serta
ringan tangan untuk membantu tanpa pamrih
merupakan karakter asli warga Masyarakat
penglipuran Bali. Ramah tamah merupakan
watak dan budaya bangsa Indonesia pada
umumnya, selalu menghormati tamunya dan
dapat menjadi tuan rumah yang baik. Sikap Gambar 8 : Bangunan dan Tradisi Khas Bali
Ramah tamah ini merupakan salah satu daya Sumber : Dokumentasi Penulis, 2020
tarik bagi wisatawan. Menurut Kamus besar
Bahasa Indonesia Pengertian Ramah adalah KESIMPULAN
baik hati dan menarik budi bahasanya; manis
tutur kata dan sikapnya; suka bergaul dan Upaya Masyarakat dalam menjalankan
menyenangkan dalam pergaulan. Sapta pesona di desa Penglipuran sangat baik,
Dapat menjadi contoh bagi desa wisata
lainnya. Unsur Sapta Pesona adalah Aman,
tertib, bersih, Sejuk, Indah, Ramah dan
Kenangan. Hal ini dapat di ciptakan oleh
Masyarakat sendiri dengan senantiasa
menjaga desanya aman dari tindak kejahatan,
kekerasan, kecelakaan serta tindakan yang
kurang bersahabat. Dan tentu saja di
dukungan dari pihak kepolisian. Memasuki
Desa wisata Penglipuran sudah terlihat bahwa
Gambar 7. Salah satu rumah Warga di desa desa ini sangat tertib, Dari Parkir sampai
wisata Penglipuran Bangunan rumah penduduk disini tersusun
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2020 rapi dan tertata apik berdasarkan Konsep tata
ruang Ala Bali.
7. Kenangan Papan Petunjuk dan informasi diberikan
Kenangan merupakan suatu pengalaman baik melalui petunjuk arah maupun informasi
berkesan yang dapat dibawa pulang berupa dari warga masyarakat didesa penglipuran.
cerita/ pengalaman yang didapat didaerah Selain tidak boleh membuang sampah
wisata yang dikunjungi. Penerapan unsur sembarangan juga tidak boleh merokok
Kenangan di desa penglipuran bali dapat sembarangan karena dapat merusak
dilihat dari bangunan rumah dan masyarakat lingkungan. Motor dan Mobil juga dilarang
yang menjunjung tinggi budaya dan adat masuk ke desa ini. Sehingga desa Ini sangat
istiadat setempat. Cat tembok di rumah ini bersih dan jauh dari polusi kendaraan
menggunakan cat dari bahan dasar tanah liat bermotor. Dengan udara yang sejuk,
dan pagar tembok berhiasan ukiran Bali wisatawan dapat dengan nyaman berkunjung
menjadi tembok rumah di desa ini yang di desa ini.
berkesan Bali tempo dulu. Makanan khas bali Dengan adanya hutan Bambu dan rumah
juga dapat ditemukan disini seperti salak bali, adat Khas Bali menambah keindahan desa
minuman khas desa penglipuran, penglipuran. Dengan warganya yang ramah
cinderamata berupa kerajinan dan lukisan menerima siapapun yang berkunjung di desa
yang dijual oleh warga penglipuran. ini, Cinderamata khas Bali seperti Kerajinan,
Lukisan dan minuman khas bali cem ceman a moderator (2016) doi ;
dengan harga yang terjangkau menambah 101177/1467358417715677.
Pesona di desa wisata penglipuran ini. Saktiawan (2020). Pentingnya membangun
Partisipasi Masyarakat Dalam
SARAN Pengembangan Desa Wisata (Artikel on
line)
Kerjasama yang bersinergi antara http;//buletinbetungkerihun.wordpress.c
Masyarakat, Pemerintah dan Pihak Lain om
membuat desa penglipuran ini menjadikan Sugiyono. (2017). Metodelogi Penelitian
Desa ini mendapat predikat sebagai desa Kuantitatif Kualitatif dan R&D Bandung:
terbersih dunia bersama dengan desa terapung Alfabeta
Giethoorn di Overijssel Belanda dan desa Standford, Davina.2016. Responsible
Mawlynnong di India. Predikat ini diberikan Tourism, Responsible Tourism: What
oleh TripAdvisor pada tahun 2016 yang lalu. makes a Responsible Tourism in New
Hal ini membuktikan Bahwa Masyarakat Di Zealand. Victoria University of
desa Wisata Penglipuran Menjalankan Sapta Wellington
Pesona dengan Baik. Masyarakat Desa Undang Undang Republik Indonesia Nomor
Wisata Penglipuran selalu menjaga keamanan 12 tentang Kepariwisataan (2009).
desanya, menjaga kelestarian alam dan Adat Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
istiadat sehingga menjadikan Desa ini sebagai Undang Undang No. 32 Tahun 2004 tentang
salah satu tujuan wisata di Bali. Pemerintahan Daerah
UNWTO. 2011, Tourism Safety and Security
DAFTAR PUSTAKA Practical Measures for Destinations.
Madrid : World Tourism Organization
Hadiwijoyo Suryo Sakti (2012). Perencanaan Pedoman Kelompok Sadar wisata Direktorat
Pariwisata Pedesaan berbasis Masyarakat Jenderal Pengembangan Destinasi
(Sebuah Pendekatan Konsep). Pariwisata Kementerian Pariwisata dan
Yogyakarta :Graha Ilmu. Ekonomi Kreatif. 2012. Jakarta : Persada
Hakim, Luchman ( 2014). Enobotani dan
Manajemen Kebun – pekarangan Rumah Website:
: ketahanan Pangan, Kesehatan dan https://polresbangli.id/terwujudnya-rasa-
Agrowisata. Malang : Selaras aman-para-pengunjung-objek-wisata-
Hulu, Meitolo (2018). Pengelolaan Pariwisata penglipuran diakses 20 Februari 2020
Berkelanjutan. Studi Kasus : Desa Wisata Mongobay.co.id diakses 20 Februari 2020
“Blue Lagoon” di Kabupaten Sleman blog.kura2guide.com diakses 20 Februari
DIY. Jurnal of Tourism and Economic 2020
Vol 1 No. 2, 2018 page 73-81
Peraturan Menteri Kebudayaan dan
Pariwisata No.
PM.04/UM.001/MKP/2008
Khalik, Wahyu. 2014 Kajian Kenyamanan
dan Keamanan Wisatawan di Kawasan
pariwisata kuta lombok. JUMPA. Vol.1
No. 1 Halaman 23 -42
Lo, M.,Chin,C. And Law,F (2017) ‘Tourists’
Perpectives on hard and soft services
toward rural tourism destination
competitiveness: Community support as