Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Administrasi Bisnis Terapan

Volume 2 Nomor 2, Januari-Juni 2020


P-ISSN: 2622-1772
E-ISSN: 2621-5993

IMPLEMENTASI SAPTA PESONA SEBAGAI UPAYA DALAM


MEMBERIKAN PELAYANAN PRIMA PADA WISATAWAN DI DESA
WISATA PENTINGSARI

Rahmi Setiawati1*) , Pandu Siwi Tri Aji


Program Pendidikan Vokasi Pariwisata, Universitas Indonesia
Email : 1rahmi29@ui.ac.id

Korespondensi: rahmi29@ui.ac.id

ABSTRAK
Penerapan Sapta Pesona merupakan salah satu upaya dalam memberikan pelayanan prima kepada wisatawan,
khususnya untuk desa wisata, sehingga diperlukan peran serta dari masyarakat yang terdiri kelompok sadar wisata,
pemilik homestay dan pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan Sapta Pesona di Desa
Wisata Pentingsari dalam memberikan pelayanan prima. Konsep yang digunakan pelayanan prima, desa wisata dan
community based tourism. Metode Penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data
wawancra, observasi dan Studi Kepustakaan. Hasil dari penelitian bahwa pelayanan prima diperlukan di Desa Wisata,
karena desa wisata memiliki karakteristik khusus yang dapat dijadikan suatu wisata yaitu kebudayaan dan keindahan
alam yang dimiliki desa tersebut. Bentuk pelayanan prima berupa sikap, perhatian dan tindakan yang dilakukan dalam
aktivitas berwisata di desa wisata Pentingsari harus tmengandung unsur Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah
dan Kenangan bagi wisatawan yang dilakukan pelaku usaha wisata, diantara pemilik homestay, rumah makan dan
pusat souvenir. Sehingga disarankan dibuatkan pedoman yang digunakan sebagai Standar Operasional Procedure bagi
pelaku usaha wisata yang mengacu pada Sapta pesona, sehingga pengembangan model desa wisata yang berkelanjutan
akan terwujud karena aspek kepuasan pelayanan prima kepada wisatawan dapat terwujud.

Kata kunci : Sapta Pesona, Pelayanan Prima, Wisatawan, Desa Wisata

ABSTRACT
The application of Sapta Pesona is one of the efforts in providing excellent services to tourists, especially for tourism
villages, so that the participation of the community consisting of tourism consicious groups, hoemestay owners and
the government is needed. This Study aims to describe the application of Sapta Pesona in Pentingsari Village in
Providing excellent service. The Concept used is excellent service, village tourism and community based tourism. The
research method used was qualitative with interview, observation and literature study date collection Techniques. The
result of the Tourism Village, Because the tourism village has special characteristics that can be used as a tour that is
the culture and natural beauty of the village. The form of service in the form of attitudes, Attention and actions taken
in tourist activities in the tourism village of Pentingsari must contain elements of Safe, Oderly , Clean, Cool, Beautiful,
Friendly and Memorable for tourist by tourism businesses, among homestay owners, restaurant and centerssouvenir.
So it is recommended to make guidelines used as Standard Operating Procedursr for tourism businesses that refer to
Sapta Pesona so that the development of a suistainable tourism village model will be realized because the satisfaction
aspects of excellent service to tourist can be realized.

Keywords : Sapta Pesona, Excellent Service, Tourism Village

128
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 2, Januari-Juni 2020
P-ISSN: 2622-1772
E-ISSN: 2621-5993

PENDAHULUAN berdampak pada pemasukan kas daerah dari adanya


wisatawan lokal, wisatawan lokal maupun
Pariwisata memiliki kegiatan potensi mancanergara yang berada di Daerah Istimewa
perkembangan yang baik dalam pemenuhan Yogyakarta dapat mengunjungi beberapa atraksi
kebutuhan hidup masyarakat Indonesia saat ini wisata yang dapat dijadikan sebagai pembelajaran
khususnya sebgai salaha satu penghasil devisa maupun hiburan semata bersama keluarga, rekan
Negara. Pariwisat dewsasa ini sudah menjadi salah kerja bahkan teman.
satu primadona dalam mata pencaharian masyarakat
Indonesia, berbagai kegiatan wisata dapat Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari
menjadikan kehidupan bagi masyarakat, dalam empat Kabupaten dan satu Kota yaitu Kabupatan
masyarakat pedesaan saat ini sudah mulai sadar akan Bantul dengan Pusat Pemertintahan Bantul,
adanya potensi wisata yang dapat mencukupi Kabupaten Gunung Kidul dengan Pusat
kehidupan, oleh sebab itu pemerintah menjadikan Pemerintahan Wonosari, Kabupaten Kulonprogo
pariwisata sebagai salah satu sektor pembangunan dengna Pusat Pemerintahan Wates, Kabupaten
saat ini. Dalam kegiatan kepariwisataan dapat Sleman dengan Pusat Pemerinrtahan Sleman dan
dijadikan sebagai salah satu tujuan untuk Kota Yogyakarta. Kabupaten Sleman memiliki
melestariakan dan memperkenalkan keindahan alam potensi Desa Wisata yang dapat terus berkembang
serta kebudayaan masyarakat lokal. Ini dapat dari masa ke masa dan menjadikan penduduk lokal
memiliki arti sebagai, pengembangan pariwisata di memiliki tambahan penghasilan dari keaadan yang
Indonesia tidak terleapas dari potensi yang dimiliki menguntungkan tersebut, Kabupaten Sleman juga
Indonesia, Indonesia terdiri dari ratusan suku daerah menyajikan Desa Wisata yang beberapa sudah di
yang menjadikan Indonesia sebagai Negara yang sahkan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman.
memiliki banyak kebudayaan, kebudayaan tersebut
lahir dari kebiasaan yang berulang oleh masyarakat Desa Wisata memiliki pedoman dalam
sekitar maupun diperngaruhi oleh agama, Indonesia pelayanan yang telah disepakati bersama antara
juga memiliki keadaan alam yang sangat baik, muali pengelola Desa Wisata dengan Dinas Pariwisata
dari sisi bangunan tua maupun keindahan alam dari Kabupaten Sleman, kerjasama tersebut berupa
pegunungan dan laut. penerapan Sapta Pesona yang ada ditiap – tiap Desa
Secara Etimologi, kata pariwisata berasal Wisata yang ada didaerah Kabupaten Sleman, Desa
dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua suku kata Wisata diklasifikasikan menajdi tiga bagian Tumbuh,
yaitu “Pari” yang berarti banyak, berklai - kali, Berkembang dan Mandiri, Kabupaten Sleaman
berpurtar – putar, dan keliling. Sedangkan kata memiliki Desa Wisata Pentingsari yang sudah
“Wisata” berarti perjalanan atau berpergian. Demgan menjadi gambaran dari Desa Wisata Mandiri.
demikian pengertian pariwisata yaitu suatu Desa Wisata manjadi bagian dari pelestarian
perjalanan yang dilakukan secaar berkali – kali atau budaya suatu desa dan dapat menghasilkan tambahan
berputar – putar dari suatu tempat ketempat lainnya. masukan ekonomi bagi pelaku yang ada di Desa
Menurut Chawik dalam Suwena dan Widyatama Wisata, dalam menjalankan kegiatannya Desa Wisata
ditahun 2010 merumuskan : “Pariwisata adalah memiliki beberapa komponen yang harus dilakukan,
perjalana yang dilakukan secar berkali – kali atau hal ini diterapkan agar adanya suatu standarisasi yang
berkeliling” Chalik dalam Suwena dan Wityamaja, berguna untuk memajukan kualitas pelayanan yang
2010 : 14 – 15 ada disuatu Desa Wisata, standarisasi yang dimaksud
Indonesia memiliki 34 Provinsi, Daerah dalam penyelenggaran kegiatan tersebut dinamakan
Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu provinsi Sapta Pesona.
yang menjadi daya tarik wisata yang cukup Sapta Pesona adalah kegiatan yang
memesona, Daerah Istimewsa Yogyakarta memiliki bertujuan untuk memberikan pelayanan yang
keaneka ragaman budaya yang sangat menarik, alam memuaskan dan teroganisir dalam menjalakan
yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta juga masih kegiatan wisata, Sapta Pesona memberikan gambaran
terjaga, Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki pelayana yang akan diterapkan disuatu tempat wisata
potensi pariwisata yang dapat terus dikembangkan yang menjadikan terbentukanya suatu kebiasaan
dari masa ke masa, terletak diantara dua provinsi yang baik untuk diterapkan dalam melakukan usaha
yaitu provinsi jawa tengah dan jawa timur yang pariwisat, Sapta Pesona di Desa Wisata Pentingsari
menjadikan bercampurnya warga asli maupun memberikan suatu gambaran terapan sapta pesona
pendatang, letaknya yang strategis membantu dalam yang mempuni dan dapat ditiru oleh desa wisata
mempermudah untuk mendapatkan segala akses dari bertumbuh dan desa wisata berkembang.
timur maupun barat. Daerah Istimewa Yogyakarta Berdasarkan kondisi tersebut, maka pertanyaan
hamper didatangi wisatawan disetiap harinya yang penelitian ini adalah Bagaimana Implementasi Sapta

128
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 2, Januari-Juni 2020
P-ISSN: 2622-1772
E-ISSN: 2621-5993

Pesona di Desa Wisata Pentingsari dalam dilakukan agar dapat mencapai tujuan yang
memberikan pelayanan prima ? diinginkan.
Berbeda dengan Nugroho, menurut Wahab
TINJAUAN PUSTAKA ( 2008 : 63) penerapan merupakan tindakan-tindakan
yang dilakukan baik oleh individu-individu atau
Pariwisata kelompok-kelompok yang diarahkan pada
Salah satu kebutuhan hidup manusia untuk tercapainya tujuan yang telah digariskan dalam
menghikangkan rasa lelah, jenuh bahkan stress yang keputusan. Dalam hal inu, penerapan adalah
diakibatkan oleh kesibukan dan padatnya waktu kerja pelaksanaan sebuah hasil kerja yang diperoleh
adalah refreshing. Tujuan dari refreshing adalah melauli sebuah cara agar dapat dipraktekkan kedalam
untuk mengalihkan perhatian dari suasana rutin ke masyarakat.
suasana lain sehingga terjadi penyegaran suasana Berdasarkan para ahli di atas dapat
yang akan berpengaruh terhadap kelangusngan kerja disimpulkan bahwa penerapan adalah cara yang
secara optimal. Adapun salah satu usaha manusia dilakukan dalam kegiatan agar dapat mencapai tujuan
dalam mengatasi hal tersebut yaitu dengan berwisata. yang diinginkan.
Dalam UU No.10 tahun 1990 dinyatakan bahwa
“pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan Pelayana Prima
dengan wisata, termasuk pengusuhaan objek dan Pelayanan Prima adalah suatu pelayana
daya tarik wisata, serta usaha-usaha yang terkait yang terbaik dalam memenuhi harapan dan
dibidang tersebut”. kebutuhan pelanggan. Dengan kata lain, pelayanan
Maryani (1997: 2) mendefinisikan bahwa secara prima merupakan suatu pelayanan yang memenuhi
epistimologi pariwisata berasal dari bahasa standar kualitas. Pelayanan yang memenuhi standar
sansekerta yaitu dari kata pari yang artinya banyak, kualitas adalah suatu pelayanan yang sesuai dengan
penuh atau berputar-putar, dan wista artinya harapan dan kepuasan.
perjalanan,yang dalam bahasa Inggris disebut trave. Menurut Maddy Kairul (2009: 13) pelayana
Jadi secara sederhana, pariwisata adalah perjalana prima adalah suatu pelayanan yang terbaik dalam
dari suatu tempat ke tempat lain. memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.
Dan dipertegas lagi oleh marpaung (2002: Dengan kata lain pelayana prima merupakan suatu
13 ) bahwa pariwisata adalah perpindahan sementara pelayanan yang memenuhi standar kualitasm karena
yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari dituntut sesuai dengan harapan dan kepuasan
pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari tempat pelanggan atau masyarakat.
kediamannya. Aktivitas yang dilakuka selama Dari penjealasan diatas semakin jelas bahwa
mereka tinggal di tempat yang dituju dan fasilitas pelayanan prima sangat berpengaruh pada palaku
yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan mereka. usaha wisata terutama yang berhubungan dengan
Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan sikap dan perilakunya. Perngendalian sikap dan
bahwa pariwisata yaitu suati perjalanan yang perilaku pelaku usaha wisata sangat menentukan baik
dilakukan untuk sementara waktu dari suatu tempat tidaknya pelayanan yang diberikan kepada
ke tempat lain dan bertujuan untuk bersenang-senang pelanggan.
dengan menikmati objek-objek wisata selama di
perjalanan. Bentuk dari perjalanan tersebut harus Sapta Pesona
dikaitkan dengan pertamasyaan atau rekreasi. Sapta Pesona merupakan kondisi yang harus
Adapun orang yang melakukan perjalanan tersebut diwujudkan untuk menarik minat wisatwan
tidak bermaksud untuk mencari nafkah di tempat berkunjung ke suatu daerah sehingga mulai dari
yang dikunjunginy dan semata-mata sebagai kepala Negara hingga masyarakat di tingkat RT atau
konsumen di tempat tersebut. desa bisa menjadi tuan rumah yang baik dengan
menjaga keamanan, kebersihan, ketertiban,
Penerapan (Implementasi) kesejukan, keindahan, ramah tamah serta
Menurut Badudu dan Sutan Mohamnad memberikan kenangan yang berkesan kepada
Zain (2010: 1487) Penerapan merupakan sebuah wisatawanl sosialisasi Sapta Pesona melalui Sadar
tindakan yang dilakukan, baik secara individu mapun Wisata menjadi tantangan insan wisata dengan
kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan seluruh masyarakat ikut terlibat maupun secara tidak
yang telah dirumuskan. Secara bahasa penerapan langsung.
adalah hal, cara atau hasil. Sapta Pesona merupakan program
Adapun menurut Lukman Ali (2007 : 104) penyadaran masyarakat tentang arti pentingnya sadar
penerapan adalah mempraktekan, memangsakan, wisata yang memberikan ajakan, arahan, panduan
atau pelaksanaan. Sedangkan menurut Riant agar supaya masyarakat memahami dampak yang
Nugroho (2003: 18) penerapan adalah cara yang ditimbulkan dari program Sapta Pesona sebagai salah

129
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 2, Januari-Juni 2020
P-ISSN: 2622-1772
E-ISSN: 2621-5993

satu inovasi yang didefinisikan sebagai sebuah selama dua dekade yang lalu, seiring dengan upaya
konsep yang menggambarkan partisipasi dan pemantapan posisi sektor pariwisata sebagai sektor
dukungan masyarakat dalam mendorong iklim andalan dalam perolehan devisa Negara, maupun
berwisata ynag kondusif pengembangan sebagai instrumen pembangunan yang strategis di
kepariwisataan di suatu wilayah atau tempat daerah, baik dalam konteks pengembangan wilayah
(Depbudpar: 2008) dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Sapta pesona tersebut adalah sebagai berikut :


1.
2. 1. AMAN
Suatu kondisi lingkungan di destinasi
pariwisata/daerah tujuan wisata yang memberikan
rasa tenang, bebas rasa takut dan kecemasan bagi
wisatawan di dalam melakukan perjalanan atau
kunjungan di daerah tersebut.

Bentuk Atraksi yang perlu diwujudkan antara


lain :
a) Sikap tidak mengganggu kenyaman
wisatawan dalam kunjungannya
b) Menolong dan melindungi wisatawan
c) Rasa bershabat terhadap wisatawan
Gambar 1. logo sapta Pesona
d) Memelihara keamanan lingkungan
Sumber : https://www.google.com/image/
e) Membantu memberi informasi kepada
wisatawan
Logo sapta pesona berbentuk matahari
f) Menjaga lingkungan yang bebas dari bahaya
tersenyum yang mengewajahtakan semangat hidup
penyakit menular
dan kegembiraan yang senantiasa merona dari
g) Meminimalkan resiko kecelakaan dalam
matahari, merupakan sumber energi dan lentera serta
penggunaan fasilitas public
sekalian alam. Indonesia merupakan persada
nusantara yang dilintasi garis khatulistiwa dengan
iklim tropisnya memberikan kesegaran sepanjang
2.TERTIB
tahun. Ini merupakan anugerah tuhan Yang Maha esa
Suatu kondisi lingkungan dan pelayanan di
dan merupakan magnit/ daya tarik bagi wisatawan
destinasi pariwisata/daerah tujuan wisata yang
untuk berada di Indonesia. Tujuh sudut pancaran
mencerminkan sikap disiplin yang tinggi dan
sinar yang rapih mempesona disekeliling wajah
professional serta kualitas fisik dan layanan yang
matahari yang disebut surya tersenyum
teratur maupun efisien sehingga memberikan rasa
menggambarkan SAPTA PESONA, yang terdiri dari
nyaman bagi wisatawan dalam melakukan perjalanan
unsur-unsur : Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah,
kunjungan ke daerah tersebut.
Ramah dan Kenangan bagi wisatawan dengan adanya
Bentuk atraksi yang perlu diwujudkan antara lain :
akomodasi yang nyaman, alam dan budaya yang
a. Mewujudkan budaya antri.
menarik, makanan Khas yang lezat, cendramata yang
b. Memelihara lingkungan dengan menaati
mungil dan menarik. Wajah matahari diilhami oleh
peraturan yang berlaku.
wujud topeng tradisional Indonesia, disamping
c. Disiplin waktu/tepat waktu.
menggambarkan keunikan tradisi juga ungkapan
d. Serba teratur, rapi dan lancer.
bahwa dia dalam menyambut wisatawan diperlukan
e. Semua sisi kehidupan berbangsa dan
penampilan yang ramah, berseri dan bersahabat.
bermasyarakat yang menunjukan
Sapta pesona merupakan jabaran konsep
keteraturan yang tinggi
sadar wisata khususnya terkait dengan dukungan dan
3.BERSIH
peran masyarakat sebagai tuan rumah dalam upaya
Suatu kondisi lingkungan serta kualitas produk dan
menciptakan lingkungan dan suasana kondusif yang
pelayanan di destinasi pariwisata/daerah tujuan
mampu mendorong tumbuh dan berkembangnya
wisata yang mencerminkan keadaan yang bersih dan
industri pariwisata, melalui unsur keamanan,
sehat sehingga memberikan rasa nyaman dan senang
ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan,
bagi wisatawan dalam melakukan perjalanan atau
keramahan, dan kenangan.
kunjungan ke daerah tersebut :
Unsur unsur tersebut telah menjadi bagaian
a. Tidak membuang sampah/limbah
yang tidak terpisahkan dalam program program
sembarangan.
pembangunan kepariwisataan yang dilaksanakan

130
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 2, Januari-Juni 2020
P-ISSN: 2622-1772
E-ISSN: 2621-5993

b. Turut menjaga kebersihan lingkungan rumah sendiri) bagi wisatawan yang melakukan
obyek dan daya tarik wisata serta sarana dan perjalanan atau kunjungan ke daerah teresebut
prasarana pendukungnya. Bentuk kegiatan yang perlu di wujudkan antara lain :
c. Menjaga lingkungan yang bebas dari polusi a) Bersikap sebagai tuan rumah yang baik dan
udara akibat asap kendaraan atau rokok bau rela membantu wisatawan
lainnya. b) Memberi informasi tentang adat istiadat
d. Menyiapkan sajian makanan dan minuman secara sopan
yang higienis. c) Menunjukan sikap mengargai dan toleransi
e. Menyiapkan perlengkapan penyajian terhadap wisatawan
makanan dan minuman yang lebih bersih. d) Menampilkan senyum dan keramah
f. Pekaian dan penampilan petugas bersih dan tamahan yang tulus
rapih.
7. KENANGAN
4. SEJUK
Suatu kondisi lingkungan di destinasi Suatu betuk pengalaman yang berkesan yang di
pariwisata/daerah tujuan wisata yang mencerminkan peroleh wisatawan di destinasi pariwisara/daerah
keadaan yang sejuk dan melakukan perjalanan atau tujuan wisata yang akan memberikan rasa senang dan
kunjugan ke daerah tersebut. Salah satu bentuk kenangan indah yang membekas bagi wisatawan
kegiatan yang dapat diterapkan adalah sebagai dalam melakukan perjalanan atau kunjungan ke
berikut : daerah tersebut sehingga mendorong promosi ke
a) Melaksanakan penghijauan dengan pasar wisatawan yang lebih luas dan potensi
menanam pohon kunjungan ulang
b) Memelihara penghijauan di lingkungan Betuk kegaiatan yang perlu di wujudkan antara lain
obyek dan daya tarik wisata serta jalur wisata a. Menggali dan mengankat keunikan budaya lokal
c) Menjaga kondisi sejuk dalam area b. Menyajikan makanan dan minuman khas
publik/fasilitas umum, hotel penginapan, restoran lokal yang bersih, sehat dan menarik
dan sarana prasaran dan komponen kepariwisataan c. Menyediakan cenderamata yang menarik,
lainnya. unik/khas serta mudah di bawa
Dari penjelasan diatas dapat diartikan Sapta Pesona
5. INDAH adalah suatu bentuk pelayanan yang diberikan oleh
Suatu kondisi di lingkungan di destinasi tamu atau penyedia jasa wisata kepada wisatawan
pariwisata/daerah tujuan wisata yang mencerminkan yang berkunjung ke tempat wisata tersebut, sapta
keadaan yang indah dan menarik yang akan pesona memberikan unsur unsur playanan yang akan
memberikan rasa kagum dan kesan yang mendalam diberikan kepada penyedia jasa wisata dengan
bagi wisatawan dalam melakukan perjalanan atau memiliki nilai standarisasi oleh Dinas Pariwisata
kunjungan ke daerah tersebut, sehingga mendorong sekitar.
promosi ke pasar wisatawan yang lebih luas dan
potensi kunjungan ulang. Bentuk atraksi yang perlu Objek Wisata
diwujudkan antara lain : Objek dan Daya tarik wisata merupakan
a) Menjaga keindahan obyek dan daya tarik salah satu komponen penting yang berperdan dalam
wisata dalam tatanan lingkungan yang alami dan dunia kepariwisatan, Objek dan Daya tarik wisata
harmoni adalah sumber bentuk dasar aktivitas yang saling
b) Menata lingkungan dan tempat secara berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan
teratur, tertib dan serasi serta menjaga karakter atau pengunjung untuk datang ke suatu daerah
kelokalan. tertentu
c) Menjaga keindahan vegetasi, tanaman hias Direktorat Jendral Pemerintah membagi
dan peneduh sebagai elemen estetika lingkungan objek dan daya tarik wisata menjadi tiga macam,
yang bersifat alami yaitu : Objek Wisata Alam, Objek Wisata Budaya
dan Objek Wisata Minat Khusus. Adapun dalam
6. RAMAH TAMAH Undang – Undang No.9 tahun 1990 tentang
Kepariwisataan menyatakan bahwa objek dan daya
Suatu kondisi lingkungan di destinasi tarik wisata adalah suatu yang menjadi sasaran wisata
pariwisata/daerah tujuan wisata yang mencerminkan terdiri atas :
keadaan yang mencerminkan suasana yang akrab, a. Objek dan daya tarik wisata cipataan Tuhan
terbukan dan penerimaan yang tinggi yang akan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan alam, flora,
memberikan persaan nyaman, diterima (seperti dan fauna

131
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 2, Januari-Juni 2020
P-ISSN: 2622-1772
E-ISSN: 2621-5993

b. Objek dan daya tarik wisata hasil karya Dengan adanya Kelompok Sadar Wisata
manusia yang berwujud museum, peninggalan disetiapn daerah diharapkan akan dapat
purbakala, peninggalan sejarah, seni dan budaya, meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai
wista agro, wisata buru, wisata petualangan alam, kepariwisataan dan mengembangkan potensi wisata
taman rekreasi dan komplek hiburan. di daerah itu. Selain itu, masyarakat juga dapat
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan Objek dan berperan serta dalam pengembangan daerah
Daya tarik wisata merupakan unsur kegiatan wisata wisatanya. Sehingga bukan hanya Kelompok Sadar
yang berkaitan antara objek sebagai minat wisatawan Wisata yang akan mendapat manfaat namun juga
baik berupa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan Hasil masyarakat di sekitar daerah itu sendiri.
Karya Manusia.
Tinjauan pustaka berisi studi literatur atau studi
Desa Wisata kepustakaan yang mendukung penelitian ini ditulis
Desa Wisata merupakan objek dan daya dengan font Times New Roman, Size 10, dan single
tarik hasil karya manusia yang berwujud kebudayaan space. Kutipan harus menggunakan APA Style.
Desa Setempat yang memberikan kesan yang
menarik bagi wisatawan yang berkunjung, Desa
Wisata ada juga yang memanfaatkan kekayaan alam METODOLOGI PENELITIAN
untuk dieksopos dan dapat memberikan pelajaran
dalam mengelola alam menurut masyarakat desa. Penelitian ini menggunakan metode penelitain
Menurut Oka Yoetti (1996) dalam buku kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitan
Pengantar Ilmu Pariwisata Desa Wisata adalah yang digunakan untuk meyelidiki, menemukan,
sebuah kawasan pedesaan yang memiliki beberapa menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau
karakteristik khusus untuk menjadi daerah tujuan keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat
wisata. Di kawasan ini, penduduknya masih memiliki dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui
tradisi dan budaya yang relatif masih asli. Selain itu, pendekatan kuantitatif. (Saryono, 2010)
beberapa faktor pendukung seperti makanan khas,
sistem pertanian dan sistem sosial turut mewarnai Teknik Pengumpulan Data
sebuah kawasan desa wisata. Diluar faktor –faktor
tersebut, alam dan lingkungan yang masih asli dan Teknik pengumpulan data dalam penulisan ini
terjaga merupakan salah satu faktor terpernting dari adalah;
sebuah kawasan tujuan wisata. 1.Observasi
Desa Wisata adalah suatu wilayah pedasaan
yang menawarkan keaslian baik dari segi sosoial Penulis mendatangi langsung Desa Wisata
budaya, adat istiadat, keseharian, arsitektur Pentingsari untuk melihat lokasi secara langung dan
tradisional, struktur tata ruang desa yang disajikan mengamatai situasi yang ada di lapangan dengan
dalam suatu bentuk integrasi komponen pariwisata mencatat apa saja yang dianggap penting guna
antara lain seperti atraksi, akomodasi dan fasilita menujang pembuatan pertanyaan yang akan penulis
pendukung. Darwono (2005: 10) tanyakan kepada narasumber saat melakukan
Dari penjelasana diatas dapat diartikan wawancara. Penulis melakukan observasi sebanyak
bahwa Desa Wisata adalah suatu wilayah pedesaan tiga kali pada hari Minggu 16 Februari, Kamis 27
yang memiliki keunikan khusus pada wilayah Ferbruari dan Minggu 22 Maret di Desa Wisata
tersebut dan menjadikan daerah tersebut menjadi Pentingsari. Observasi sebagai taknik pengumpulan
tujuan wisata yang menawarkan keaslian sosial data yang mempunyai ciri spesifik yang berkenaan
budaya, adat istiadat, arsitekrur tradisional dalam dengan perilaku manusia, proses kerja, gajala gejala
wilayah tersebut. alam, dan responden yang diamati tidak terlalu besar.
(Sugiyono, 2012)
Kelompok Sadar Wisata
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), 2.Wawancara
adalah kelembagaan di tingkat masyarakat yang
anggotanya terdiri dari para pelaku kepariwisataan Wawancara di pilih sebagai salah satu teknik
yang memiliki kepedulian dan tanggungjawab serta pengumpulan data yang penulis gunakan untuk
berperan sebagai penggerak dalam mendukung mendapatkan informasi dan data secara lengkap dan
terciptanya iklim kondusif bagi tumbuh dan langsung dengan Kepala Desa Wisata Pentingsari
berkembangnya kepariwisataan dan memanfaatkan yaitu Bapak Ir. Doto dan Kepala Seksi
bagi kesejahteraan masyarakat sekitar. (Pedoman Pengembangan Sumber Daya Manusia di Objek
Kelompok Sadar Wisata 2012: 16) Wisata Dinas Pariwisata yaitu Bapak Muhari S.H.
Wawancara adalah proses komunikasi interaksi

132
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 2, Januari-Juni 2020
P-ISSN: 2622-1772
E-ISSN: 2621-5993

antara dua pihak yang setidaknya satu diantara Posisinya di lereng merapi tak hanya menjanjikan
mereka memiliki tujuan serius yang telah di tetapkan keindahan alam, tetapi juga udara pegunungan yang
dan melibatkan proses tanya jawab tentang sesuatu. bersih segar. Meskipun demikian, Desa Wisata
(Stewart dan Cash, 2012) Pentingsari tidak melulu dibangun diatsas keinginan
menambang keuntungan dengan menjual eksotime
3.Studi Pustaka desa semata.
Desa Wisata Pentingsari bukan hanya
Penulis membaca dan mempelajari memiliki sistem, melainkan juga ekosistem, di
beberapa artikel mengenai Desa Wisata Pentingsari dalamya kita bisa belajar dan menikmati apa saja,
agar lebih memahami tentang desa wisata tersebut. seperti berbagai aktivitas masyarakat meliputi
Studi Pustaka adalah kajian teoritis, referensim, serta mebajak sawah, menanam, memupuk hingga
literature secaar ilmiah lainnya yang berkaitan memanen, disamping itu kita bisa belajar tentang
dengan budaya, niali dan norma yang berkembang hidroponik dan tanaman herbal, budidaya serta
pada situasi sosial yang berkembang pada situasi pengelolahan kopi berbasis agro hingga melakukan
sosial yang diteliti. (Sugiyono, 2012) kegiatan yang lebih bersifat kontemplatif seperti
meditasi.
4.Dokumentasi Desa Wisara Pentingsari pengunjung juga
Teknik pengambilan gambar atau data yang bisa mempelajari aneka kesenian tradisional seperti
berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti menabuh gamelan, menari klasik, membatik, serta
diambil dari Desa Wisata Pentingsari. Untuk menjadi merasakan terlibat dalam berbagai ritual budaya serta
bukti yang valid, peneliti mendokumentasi adalah aktivitas seperti kenduri, wiwitan (Ritual sebelum
catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa panen), juga ronda malam hingga bakti sosial.
berbentuk tulisan, gambar atau karya karya Semua kegiatan tersebut dapat diikuti dalam
monumental dari seesorang. Dokumen yang berbagai program yang di kehendak, seperti paket
berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejasrah wisata Live-in, Gathering, pelatihan wirausaha
kehidupan (Life histories), cerita, biografi, peraturan, berbasis agro hingga English Camp. Semua bisa
kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar dilakukan di dalam habitat sesungguhnya yang
misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. sangat kondusif, baik ketika datang dengan keluarga
Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, maupun bersama teman teman, maupun ketika
yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain – datang bersama rombongan perusahaan. Selain
lain. Studi Dokumen merupakan pelengkap dari menikmati mangut lele, sate jamur, trancam, jadah
penggunaan metode obeservasi dan wawamcara dan tempe untuk oleh oleh kita bisa membawa kopi,
dalam penelitian kualitatif. (Sugiyono, 2013) kripik jamur, Kripik salak, Kripik Pegangan, Kripik
ubi ungu, dan jahe instan. Desa Wisata Pentingsari
memiliki Community Based Tourism yang akan
HASIL DAN PEMBAHASAN mengawasi dan membimbing Desa Wisata
Pentingsari adalah sebuah Desa seutuhnya lengkap Pentingsari dalam melakukan kegiatan wisatanya,
dengan tata nilai yang dipelihara oleh penduduknya. mulai dari menyusun organisasi hingga pada proses
penerapan sapta pesona di Desa Wisata Pentingsari

Tabel 1. Implementasi Sapta Pesona di Desa Wisata Pentingsari

No. Unsur Sapta Pesona Deskripsi Kegiatan Keterangan Gambar

1. Aman • Pos Ronda, tempat


berkumpul kegiatan yang
sering di gunakan dalam
kegiatan sehari-hari untuk
berjaga, wisatawan juga
dapat mencoba kegiatan
ini dan di temani oleh
penduduk sekitar.

• Asuransi, Merupakan
upaya dalan memberikan
kenyamanan dalam
Saung yang terdapat di desa wisata pentingsari
kegiatan bila ada suatu

133
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 2, Januari-Juni 2020
P-ISSN: 2622-1772
E-ISSN: 2621-5993

No. Unsur Sapta Pesona Deskripsi Kegiatan Keterangan Gambar

kejadian yang tidak ingin Sumber :Dokumentasi Penulis


di terjadi di Desa Wisata
Pentigsari.

• Jaga Malam, berberda


dengan Pos Ronda, Jaga
Malam di lakukan dengan
cara mengelilingi Desa
Wisata Pentingsari dalam
1 jam sekali dan akan di
berikan pemberitahuan
memalaui kentungan yang
ada di Pos Ronda

• Paranormal, Dalam
kegiatan sehari hari Desa
Wisata Pentingsari
mengandalkan paranormal
ketika terjadinya suatu
kejadian diluar nalar
manusia.

• Menerapkan Beberapa
Aturan, Aturan di terapkan
agar tidak terjadi
kesalahpahaman antara
penduduk desa dengan
wisatawan, maupun antara
wisatawan dengan
wisatawan.

• Disediakan antar jemput


pada titik tertentu sebagai
upaya menerapkan
keamana yang terstruktur
yang di mulai dari
penjemputan hingga
pengembalian wisatawan.

2. Tertib • Ada waktu tertentu yang di


wajibkan untuk berada di
dalam rumah yaitu waktu
saat terbenamnya matahari
pada pukul 18.00 WIB s.d
19.00 WIB

• Tidak boleh menggunakan


sound system yang
berlebihan pada siang
maupun malam hari.

• Penempatan Home Stay Tenpat Ibadah yang terdapat di Desa Wisata


yang sudah diatur, diatur Pentingsari
berupa luas bangunan yang Sumber ; Dokumemtasi Penulis

134
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 2, Januari-Juni 2020
P-ISSN: 2622-1772
E-ISSN: 2621-5993

No. Unsur Sapta Pesona Deskripsi Kegiatan Keterangan Gambar

telah diizinkan untuk


membangun rumah,
maupun jarak antar rumah
yang sudah disediakan
untuk masing masing
kapala rumah tangga .

• Menerapkan jam malam,


jam malam yang dimaksud
adalah waktu yang sudah
menunjukan pukul 23.00
WIB, ada larangan yang
sudah ditetapkan oleh
Kepala Dusun di Desa
Wisata Pentingsari .

3. Bersih • Jumat Bersih, kegiatan
yang dilakukan oleh
penduduk sekitar yang
dilaksakan pada hari jumat
berdasrkan kegiatan turun
temurun dari leluhur Desa
WIsata Pentingsari.

• Gotong Royong, kegiatan


yang di lakukan secara
bersama sama pada hari
minggu dan kegiatan ini
selalu berproses, kegiatan Kebersihan Desa Wisata Pentingsari
ini dilakukan setiap hari Sumber : Dokumentasi Pemilik
minggu.

• Pengankutan sampah yang


berkerja sama dengan
DInas Kebersihan dalam
rangka mengurangi
volume sampah yang ada
di Desa Pentingsari.

• Pemilahan Sampah, akan


ada pemilhan sampah yang
berupa sampah yang dapat
dijual dan sampah yang
dapat dijadikan pupuk.

4. Sejuk • Terdapat bermacam
macam tanaman dan Desa
Wisata Pentinrgsari
memiliki banyak tanaman.

• Terletak dibawah Kaki


Gunung Merapi.

135
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 2, Januari-Juni 2020
P-ISSN: 2622-1772
E-ISSN: 2621-5993

No. Unsur Sapta Pesona Deskripsi Kegiatan Keterangan Gambar

Terletak di Kaki gunung dan terdapat banyak

tumbuhan
Sumber : Dokumentasi Penulis

5. Indah • Adanya 4 (empat) Kolam


buatan terdapat banyak Tata kelola lingkungan yang baik
ikan dikolah tersebut. Sumber : Dokumentasi Penulis
• Jalan yang tidak Berlubang
• Terdapat beraneka ragam
Bunga

6. Ramah Tamah • Menerapkan 5S dalam


setiap kegiatan (senyum,
Salam, Sopan, Santun,
Sapa)

• Melayani sepenuh hati dan


memiliki keikhlasan serta
sabar dalam menghadapi
Wisatawan
7. Kenangan • Pengalaman yang
diberikan oleh Desa
Wisata Pentingsari berupa
kebudayan warga sekitar.

• Permainan Musik
Tradisional di Desa Wisata
Pentingsari.

Dalam kegiatan terebut Desa Wisata pariwisata yang berkelanjutan bagi para wisatawan,
Pentingsari di dasari oleh pelayan prima yang melalui penerapan sapta pesona Desa Wisata
diberikan melalui sapta pesona sebagai cerminan Pentingsari telah menerapkan Standart Operational
dalam melakukan kegitan sehari hari yang System yang telah di berikan oleh Dinas Pariwisata.
diharapkan dapat memberikan dampak kegiatan

136
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 2, Januari-Juni 2020
P-ISSN: 2622-1772
E-ISSN: 2621-5993

Dalam bagian ini penulis akan membahas yang diberikan oleh pemilik sewa rumah, pihak
tentang kegiatan saptapesona yang ada di Desa penyelenggara maupu kerajinan tangan yang ada di
Wisata Pentingsari, Sapta Pesona yang ada di Desa Desa Wisata Pentingsari, Sapta Pesona Desa Wisata
Wisata Pentingsari memiliki peran yang cukup Pentingsari memiliki beberapa cakupan yang
penting dalam menjalankan kegiatan wisata, sapta memadai dalam melakukan kegiatan wisata tersebut,
pesona yang telah di berikan bimbingan oleh cakupan tersebut akan penulis jabarkan dalam
POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) dapat di beberapa keterangan berupa point-point yang telah di
Implementasikan dengan baik oleh warga sekitar dan sebutkan di atas :
selalu terdapat perubahan dari tahun dalam pelayanan

137
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 2, Januari-Juni 2020
P-ISSN: 2622-1772
E-ISSN: 2621-5993

Kabupaten Sleman baik dari sisi Sikap yang


harus memadai dalam melayani,
Penerapan Sapta Pesona Di Desa Wisata Memberikan Perhatian secara tulus kepada
Pentingsari dalam Memberikan Pelayanan Prima wisatawan dan memberikan Tindakan yang
yang diberikan oleh Kelompok Sadar Wisata dan membantu mempermudah wisatawan dalam
Dinas Pariwisata kabupaten Sleman. berbagai hal yang sulit untuk dilakukan
seorang diri.
Pelayanan Prima memiliki 3 (tiga) Konsep dasar
dalam menjalankan kegiatan tersebut yaitu Sikap c. Mengadakan Pelatihan untuk Penyedia
(Attitude), Perhatian (Attention) dan Tindakan Usaha Pariwisata
(Action) dalam dalam kegiatan Sapta Pesona yang Mengadakan Kegaiatan motivasi bagi
berkaitan dengan sikap yaitu memberikan perhatian penyedia Jasa Usaha Pariwisata dalam
lebih kepada wisatawan dan memberikan keramah – melakukan kegiatan yang berkenaan dengan
tamahan yang memebrikan kesan yang mendalam Sapta Pesona di Desa Wisata Pentingsari
seperti orang jawa halus pada umumnya yang agar diharapkan mempu mengikuti zaman
menjadikan pengelola wisata pentingsari memiliki yang berlaku pada masanya dan
sikap yang prima dalam melayani. memberukan bimbngan yang berteman
pelayanan kepada Penyedia Usaha
Perhatian yang dapat disampaikan dalam kegiatan Pariwisata yang ada di Desa Wisata
wisata tersebut adalah dengan cara memerikan Pentingsari.
himbauan untuk selalu menaati peraturan yang ada di
Desa Wisata Pentingsari, Mengingatkan untuk Dinas Pariwisata kabupaten
menjaga sikap yang baik saat berada di Desa Wisata Sleman menjadi unsur penting dalam
Pentingsar dan memberikan perhatian khusus kepada pambentukan suatu kesuksesan Desa
wisatawan Lanjut Usia, Ibu Hamil dan Anak Kecil Wisata, Desa Wisata memiliki suatu
yang membutuhkan bantuan lebih. Kelompok Sadar Wisata (Community
Based Tourism) yang mengelola dan
Penyedia jasa Desa Wisata Pentingsari atau memberikan arahan kepada Desa Wisata,
pengelola Usaha Desa Wisata Pentingsari dalam kegiatan wisata tersebut Dinas
memberikan Tindakan dalam melayani yang sangat Pariwsata Kabupaten Sleman memberikan
memuaskan seperti Ramah kepada Wisatawan dan sumbangsih mengenai pengelolaan
Selalu Siap Sedia ketika Wisatawan membutuhkan terhadap Kelompok Sadar Wisata tersebut,
pertolongan dan bersikap sopan dalam berkatan dan peran yang dapat diberikan oleh Dinas
bertindak kepada Wisatawan yang ada di Desa Pariwisata Kabupaten Sleman berupa :
Wisata Pentingsari
i. Pendampingan FORKOM (Forum
Kelompok Sadar Wisata (Community Based Komunikasi)
Toursim) berperan aktif terhadap memajukan Untuk pembinaan Kelompok Sadar
Desa Wisata Pentingsari, Dalam Wisata di Desa Wisata Pentingsari,
pengembahan Penerapan Sapta Pesona di memberikan materi materi khusus dalam
Desa Wisata Pentingsari, Kelompok Sadar menangani kegiatan wisata yang ada di
Wisata melalukan beberapa hal, diantaranya : Desa Wisata Pentingsari sebebagai upaya
a. Memberikan Informasi Terbaru pengembangan Desa Wisata tersebut dan
Mengenai Penerapan Sapta Pesona di memberikan arahan kepada Kelompok
Desa Wisata Pentingsari Sadar Wisata dalam menyampaikan pesan
Dalam Memberikan Informasi Penerapan yang telah disampaikan oleh Dinas
Sapta Pesona yang diberikan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman.
Pariwisata Kabupaten Sleman, Kelompok
Sadar Wisata menjembatani informasi ii. Mendampingi Terkait Sumber Daya
tersebut lalu diberikan kepada penyedia jasa Manusia
yang ada di Desa Wisata Pentingsari. Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman
memberikan arahan terkait dengan Sumber
b. Menanamkan Nilai-Nilai Pelayanan Daya Manusia yang memiliki daya saing
Prima. dan berpedoman pada Sapta Pesona yang
Kelompok Sadar Wisata memiliki peran akan diterapkan di Desa Wisata Pentingsari
sebagai Menanamakan suatu kebijakan melalui Kelompok Sadar Wisata, lalu
yang sudah diberikan oleh Dinas Pariwisata Kelompok Sadar Wisata memberikan

128
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 2, Januari-Juni 2020
P-ISSN: 2622-1772
E-ISSN: 2621-5993

arahan kepada warga Desa Wisata di Desa Wisata tersebut melalui Bimbingan
Pentingsari dalam menjalankan kegiatan yang sebelumnya telah dipahami oleh
wisatanya. Kelompok Sadar Wisata.

iii. Studi Orientasi Keluar, Pelaksanaan menerapkan Sapta Pesona di Desa


dalam kegiatannya Dinas Pariwisata Wisata Pentingsari terdapat beberapa kendala yang
Kabupaten Sleman memebrikan dihadapi oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman
pengalaman yang dapat diceritakan dari dan Kelompok Sadar Wisata diantaranya adalah :
Kelompok Sadar Wisata yang sudah
berkompeten dalam menerepakan prinsip a. Masyarakat Desa Wisata Belum Bisa
kepariwisataan yang berkelanjutan kepada Menerima Bimbingan dengan Baik
Kelompok Sadar Wisata yang baru akan Dalam memberikan Bimbingan kepada
memulai atau merintis usaha Desa Wisara. Penyedia Jasa Usaha di Desa Wisata
Pentingsari, masih ada beberapa warga
iv. Management Kelompok Sadar Wisata sekitar yang belum mengikuti kegiatan
Pembinaan yang dilakukan oleh Dinas pembinaan tersebut, Kelompok Sadar
Pariwsata melalui Perencanaan dasar Wisata dan Dinas Pariwisata Kabupaten
hingga perencanaan yang akan diterapkan Sleman
berkerja sama dalam memberikan edukasi kehidupan sosial ekonomi, sosial budaya, adat
Seputar Pelayanan Prima dan Peneraparn istiadat, keseharian, memiliki arsitektur bangunan
Sapta Pesona bagi Penyedia Jasa Usaha dan struktur tata ruang desa yang khas, atau kegiatan
Wisata di Desa Wisata Pentingsari. perekonomian yang unik dan menarik serta
mempunyai potensi untuk dikembangkannya
b. Masih Terdapat Kekurangan dalam berbagai komponen kepariwisataan, misalnya
Unsur Kenangan atraksi, akomodasi, makanan – minumman, cindera –
Kenangan merupaka hal yang penting dalam mata, dan kebutuhan wisata lainnya. (Priyasukma &
mewujudkan Pariwisata yang berkelanjutan, masih Mulyadin: 2001)
terdapat kekurangan yang terdapat di Unsur Desa Wisata Pentingsari suda menyediakan
Kenangan yang masih harus diperbaiki, seperti pelayanan yang cukup baik, komponen
memberikan Souvenir yang terbuat dari Kerajinan kepariwisataan yang ada di Desa WIsata Pentingsari
Tangan oleh wisatawan bisa ditambahkan dan sudah sesuai dengan kententuan yang diberikan oleh
membuka toko Souvenir di Desa Wisata Pentingsari. Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman hanya saja
Sapta Pesona merupakan program penyadaran masih terdapat kekurangan yang harus dilengkapi
masyarakat tentang arti pentingnya sadar wisata yang oleh pengelola Desa Wisata Pentingsari yaitu berupa
memberikan ajakan, arahan, panduan agar supaya Cinderamata yang ditawarkan oleh Desa Wisata
masyarakat memahami dampak yang ditimbulkan Pentingsari harus dioptimalkan dengan baik agar
dari program Sapta Pesona sebagai salah satu inovasi wisatawan tertarik untuk membeli atau mempelajari
yang didefinisikan sebagai sebuah konsep yang cendramata Desa Wisata Pentingsari, oleh karena itu
menggambarkan partisipasi dan dukungan diharapkan mampu untuk memberikan yang terbaik
masyarakat dalam mendorong iklim berwisata ynag dalam menetapkan suatu cendramata.
kondusif pengembangan kepariwisataan di suatu
wilayah atau tempat. (Depbudpar: 2008)
Sapta pesona yang diterapkan oleh Desa Wisata SIMPULAN
Pentingsari sudah dapat dikategorikan sebagai Sapta Penerapan Sapta Pesona di Desa Wisata
Pesona yang berkelanjutan hanya saja terdapat Pentingsari memberikan dampak yang baik kepada
sedikit kekurangan partisipaso dan dukungan wisatan dan memberikan gambaran yang dapat
masyrakagtan dalam mendorong penerapan Sapta diikuti oleh Desa Wisata Berkembang dan Desa
Pesona yang berhubungan dengan unsur Kenangan, Wisata Tumbuh, dalam menerapkan Sapta Pesona,
dalam unsur Kenangan harus lebih dimanfaatkan Ketua Desa Wisata Pentingsari selalu menghimbau
dengan baik, baik secara memberikan pelatihan untuk melayani dengan yang sudah diberikan arahan
khusus kepada para wisatawan maupun penjualan dari Kelompok Sadar Wisata desa, Pengembangan
cinderamata. Oleh karena itu diharapkan dapat dan Penerapan Sapta Pesona menjadikan salah satu
meningkatkan kembali unsur kenangan yang ada di unsur keberhasilan dalam memajukannya Desa
Desa Wisata Pentingsari. Wisata Pentingsari, Desa Wisata Pentingsari
Desa Wisata merupakan suatu kawasan menerapkan Sapta Pesona atas dasar keiingan
pedesaan yang menawarkan keseluruhan suasana bersama untuk terciptanya Desa Wisata yang maju
yang mencerminkan keaslian pedesaan baik dari dan berkelanjutan.

129
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 2, Januari-Juni 2020
P-ISSN: 2622-1772
E-ISSN: 2621-5993

Dengan adanya Penerapan Satpa Pesona, Ali, Lukman (2007). Kamus Lengkap Bahasa
seluruh komponen pelaku kegiatan usaha wisata yang Indonseia. Surabaya: Appolo.
ada di Desa Wisata Pentingsari mempunyai Yoeti, Oka. (1996). Pengantar Ilmu Pawisata.
Standarisasi, mulai dari pemilik Guest House,
Bandung: Angkasa.
Penyedia Makan hingga Pemilik Warung mengikuti
aturan yang sudah ditetapkan oleh Kepala Suwena, I Ketut (2010). Pengetahuan Dasar Ilmu
DesaWisata Pentingsari. Pariwisata.Denpasar: Udayana Press.
Dalam memberikan masukan dan Direktur Jendral Pengembangan Destinasi Pariwisata
bimbingan kepada Penyedia Jasa Usaha Pariwisata Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
yang ada di Desa Wisata Pentingsari, Kelompok (2012). Pedoman Kelompok Sadar Wisata.
Sadar Wisata dan Dinas Pariwisata Kabupaten Jakarta.
Sleman Berparan sebagai Pengembagan Sumber
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata/Indonesia
Daya Manusia dalam mengelola setiap kegiatan
Usaha Jasa Pariwisata yang berdampak kepada Pola (2008). Sadar Wisata dan Sapta Pesona.
Pelayanan di Desa Wista Pentingsari, Memberikan Jakarta
Bimbingan kepada Pemiliki Usaha Pariwisata Desa Barata, Adya, Atep (2010). Dasar Dasar Palayanan
Wisata Pentingsari dalam Menanganin suatu Prima. Jakarta: Elex Media Komputindo
kejadian diluar kendali atau masalah yang akan Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Desa
dihadapi ketika bersama wisatawan. Wisata Pentingsari, Pelopor Desa Wisata
Penerapan Sapta Pesona di Desa Wisata
Pentingsari masih terdapat kendala didalam unsur Yogyakarta, Diakses 27 Maret 2020
kenangan dan tidak terpenuhinya peserta Bimbingan <https://visitingjogja.com/12605/desa-
dalam mengikuti pelatihan yang menjadikan wisata-pentingsari/>
beberapa rumah warga Desa Wisata Pentingsari Gianyar Government Tourism, Pengembangan Desa
belum menerapkan Sapta Pesona dalam kegiatan Wisata, Diakses 29 Maret 2020
sehari – hari. <http://diparda.gianyarkab.go.id/index.php/
en/news/item/304-pengembangan-desa-
SARAN
1. Menerapkasn Sapta Pesona Desa Wisata wisata>
Pentingsari sudah memenuhi Kriteria dan
Standarisasi yang telah ditetapkan oleh Dinas
Pariwisata Kabupaten Sleman namun Harus ada
Pembaruan yang dapat mengikuti Perkembangan
zaman tanpa harus menghilangkan Kebudayaan lokal
dan diharapkan untuk bisa menjadi contoh Sapta
Pesona di Desa Wisata sekitar.
2. Peran Kelompok Sadar Wisata dalam
memeberikan pelayanan dan pembinaan sudah dapat
dicermati dengan baik oleh masyarakat Desa Wisata
Pentingsari, namun diharapkan agar lebih hangat dan
bisa berbaur dengan seluruh elemen Desa Wisata
Pentingsari.
3. Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman sudah cukup
baik dalam memberikan bimbingan Pengembangans
Sumber Daya Manusia saat memberikan motivasi
atau pendalaman materi seputar Sapta Pesona yang
telah diberikan masukan sebelumnya kedepannya
diharapkan untuk terus menjaga silaturahmi dengan
Kelompok Sadar Wisata maupun Penduduk Desa
Wisata Pentingsari dalam berbagai kegiatan, lebih
bisa mengenalkan Desa Wisata keluar pulau jawa.

DAFTAR PUSTAKA

Badudu, dan Zein, Mohammad, Sotan (2010).


Efektifitas Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.

130

Anda mungkin juga menyukai