Korespondensi: rahmi29@ui.ac.id
ABSTRAK
Penerapan Sapta Pesona merupakan salah satu upaya dalam memberikan pelayanan prima kepada wisatawan,
khususnya untuk desa wisata, sehingga diperlukan peran serta dari masyarakat yang terdiri kelompok sadar wisata,
pemilik homestay dan pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan Sapta Pesona di Desa
Wisata Pentingsari dalam memberikan pelayanan prima. Konsep yang digunakan pelayanan prima, desa wisata dan
community based tourism. Metode Penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data
wawancra, observasi dan Studi Kepustakaan. Hasil dari penelitian bahwa pelayanan prima diperlukan di Desa Wisata,
karena desa wisata memiliki karakteristik khusus yang dapat dijadikan suatu wisata yaitu kebudayaan dan keindahan
alam yang dimiliki desa tersebut. Bentuk pelayanan prima berupa sikap, perhatian dan tindakan yang dilakukan dalam
aktivitas berwisata di desa wisata Pentingsari harus tmengandung unsur Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah
dan Kenangan bagi wisatawan yang dilakukan pelaku usaha wisata, diantara pemilik homestay, rumah makan dan
pusat souvenir. Sehingga disarankan dibuatkan pedoman yang digunakan sebagai Standar Operasional Procedure bagi
pelaku usaha wisata yang mengacu pada Sapta pesona, sehingga pengembangan model desa wisata yang berkelanjutan
akan terwujud karena aspek kepuasan pelayanan prima kepada wisatawan dapat terwujud.
ABSTRACT
The application of Sapta Pesona is one of the efforts in providing excellent services to tourists, especially for tourism
villages, so that the participation of the community consisting of tourism consicious groups, hoemestay owners and
the government is needed. This Study aims to describe the application of Sapta Pesona in Pentingsari Village in
Providing excellent service. The Concept used is excellent service, village tourism and community based tourism. The
research method used was qualitative with interview, observation and literature study date collection Techniques. The
result of the Tourism Village, Because the tourism village has special characteristics that can be used as a tour that is
the culture and natural beauty of the village. The form of service in the form of attitudes, Attention and actions taken
in tourist activities in the tourism village of Pentingsari must contain elements of Safe, Oderly , Clean, Cool, Beautiful,
Friendly and Memorable for tourist by tourism businesses, among homestay owners, restaurant and centerssouvenir.
So it is recommended to make guidelines used as Standard Operating Procedursr for tourism businesses that refer to
Sapta Pesona so that the development of a suistainable tourism village model will be realized because the satisfaction
aspects of excellent service to tourist can be realized.
128
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 2, Januari-Juni 2020
P-ISSN: 2622-1772
E-ISSN: 2621-5993
128
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 2, Januari-Juni 2020
P-ISSN: 2622-1772
E-ISSN: 2621-5993
Pesona di Desa Wisata Pentingsari dalam dilakukan agar dapat mencapai tujuan yang
memberikan pelayanan prima ? diinginkan.
Berbeda dengan Nugroho, menurut Wahab
TINJAUAN PUSTAKA ( 2008 : 63) penerapan merupakan tindakan-tindakan
yang dilakukan baik oleh individu-individu atau
Pariwisata kelompok-kelompok yang diarahkan pada
Salah satu kebutuhan hidup manusia untuk tercapainya tujuan yang telah digariskan dalam
menghikangkan rasa lelah, jenuh bahkan stress yang keputusan. Dalam hal inu, penerapan adalah
diakibatkan oleh kesibukan dan padatnya waktu kerja pelaksanaan sebuah hasil kerja yang diperoleh
adalah refreshing. Tujuan dari refreshing adalah melauli sebuah cara agar dapat dipraktekkan kedalam
untuk mengalihkan perhatian dari suasana rutin ke masyarakat.
suasana lain sehingga terjadi penyegaran suasana Berdasarkan para ahli di atas dapat
yang akan berpengaruh terhadap kelangusngan kerja disimpulkan bahwa penerapan adalah cara yang
secara optimal. Adapun salah satu usaha manusia dilakukan dalam kegiatan agar dapat mencapai tujuan
dalam mengatasi hal tersebut yaitu dengan berwisata. yang diinginkan.
Dalam UU No.10 tahun 1990 dinyatakan bahwa
“pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan Pelayana Prima
dengan wisata, termasuk pengusuhaan objek dan Pelayanan Prima adalah suatu pelayana
daya tarik wisata, serta usaha-usaha yang terkait yang terbaik dalam memenuhi harapan dan
dibidang tersebut”. kebutuhan pelanggan. Dengan kata lain, pelayanan
Maryani (1997: 2) mendefinisikan bahwa secara prima merupakan suatu pelayanan yang memenuhi
epistimologi pariwisata berasal dari bahasa standar kualitas. Pelayanan yang memenuhi standar
sansekerta yaitu dari kata pari yang artinya banyak, kualitas adalah suatu pelayanan yang sesuai dengan
penuh atau berputar-putar, dan wista artinya harapan dan kepuasan.
perjalanan,yang dalam bahasa Inggris disebut trave. Menurut Maddy Kairul (2009: 13) pelayana
Jadi secara sederhana, pariwisata adalah perjalana prima adalah suatu pelayanan yang terbaik dalam
dari suatu tempat ke tempat lain. memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.
Dan dipertegas lagi oleh marpaung (2002: Dengan kata lain pelayana prima merupakan suatu
13 ) bahwa pariwisata adalah perpindahan sementara pelayanan yang memenuhi standar kualitasm karena
yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari dituntut sesuai dengan harapan dan kepuasan
pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari tempat pelanggan atau masyarakat.
kediamannya. Aktivitas yang dilakuka selama Dari penjealasan diatas semakin jelas bahwa
mereka tinggal di tempat yang dituju dan fasilitas pelayanan prima sangat berpengaruh pada palaku
yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan mereka. usaha wisata terutama yang berhubungan dengan
Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan sikap dan perilakunya. Perngendalian sikap dan
bahwa pariwisata yaitu suati perjalanan yang perilaku pelaku usaha wisata sangat menentukan baik
dilakukan untuk sementara waktu dari suatu tempat tidaknya pelayanan yang diberikan kepada
ke tempat lain dan bertujuan untuk bersenang-senang pelanggan.
dengan menikmati objek-objek wisata selama di
perjalanan. Bentuk dari perjalanan tersebut harus Sapta Pesona
dikaitkan dengan pertamasyaan atau rekreasi. Sapta Pesona merupakan kondisi yang harus
Adapun orang yang melakukan perjalanan tersebut diwujudkan untuk menarik minat wisatwan
tidak bermaksud untuk mencari nafkah di tempat berkunjung ke suatu daerah sehingga mulai dari
yang dikunjunginy dan semata-mata sebagai kepala Negara hingga masyarakat di tingkat RT atau
konsumen di tempat tersebut. desa bisa menjadi tuan rumah yang baik dengan
menjaga keamanan, kebersihan, ketertiban,
Penerapan (Implementasi) kesejukan, keindahan, ramah tamah serta
Menurut Badudu dan Sutan Mohamnad memberikan kenangan yang berkesan kepada
Zain (2010: 1487) Penerapan merupakan sebuah wisatawanl sosialisasi Sapta Pesona melalui Sadar
tindakan yang dilakukan, baik secara individu mapun Wisata menjadi tantangan insan wisata dengan
kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan seluruh masyarakat ikut terlibat maupun secara tidak
yang telah dirumuskan. Secara bahasa penerapan langsung.
adalah hal, cara atau hasil. Sapta Pesona merupakan program
Adapun menurut Lukman Ali (2007 : 104) penyadaran masyarakat tentang arti pentingnya sadar
penerapan adalah mempraktekan, memangsakan, wisata yang memberikan ajakan, arahan, panduan
atau pelaksanaan. Sedangkan menurut Riant agar supaya masyarakat memahami dampak yang
Nugroho (2003: 18) penerapan adalah cara yang ditimbulkan dari program Sapta Pesona sebagai salah
129
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 2, Januari-Juni 2020
P-ISSN: 2622-1772
E-ISSN: 2621-5993
satu inovasi yang didefinisikan sebagai sebuah selama dua dekade yang lalu, seiring dengan upaya
konsep yang menggambarkan partisipasi dan pemantapan posisi sektor pariwisata sebagai sektor
dukungan masyarakat dalam mendorong iklim andalan dalam perolehan devisa Negara, maupun
berwisata ynag kondusif pengembangan sebagai instrumen pembangunan yang strategis di
kepariwisataan di suatu wilayah atau tempat daerah, baik dalam konteks pengembangan wilayah
(Depbudpar: 2008) dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
130
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 2, Januari-Juni 2020
P-ISSN: 2622-1772
E-ISSN: 2621-5993
b. Turut menjaga kebersihan lingkungan rumah sendiri) bagi wisatawan yang melakukan
obyek dan daya tarik wisata serta sarana dan perjalanan atau kunjungan ke daerah teresebut
prasarana pendukungnya. Bentuk kegiatan yang perlu di wujudkan antara lain :
c. Menjaga lingkungan yang bebas dari polusi a) Bersikap sebagai tuan rumah yang baik dan
udara akibat asap kendaraan atau rokok bau rela membantu wisatawan
lainnya. b) Memberi informasi tentang adat istiadat
d. Menyiapkan sajian makanan dan minuman secara sopan
yang higienis. c) Menunjukan sikap mengargai dan toleransi
e. Menyiapkan perlengkapan penyajian terhadap wisatawan
makanan dan minuman yang lebih bersih. d) Menampilkan senyum dan keramah
f. Pekaian dan penampilan petugas bersih dan tamahan yang tulus
rapih.
7. KENANGAN
4. SEJUK
Suatu kondisi lingkungan di destinasi Suatu betuk pengalaman yang berkesan yang di
pariwisata/daerah tujuan wisata yang mencerminkan peroleh wisatawan di destinasi pariwisara/daerah
keadaan yang sejuk dan melakukan perjalanan atau tujuan wisata yang akan memberikan rasa senang dan
kunjugan ke daerah tersebut. Salah satu bentuk kenangan indah yang membekas bagi wisatawan
kegiatan yang dapat diterapkan adalah sebagai dalam melakukan perjalanan atau kunjungan ke
berikut : daerah tersebut sehingga mendorong promosi ke
a) Melaksanakan penghijauan dengan pasar wisatawan yang lebih luas dan potensi
menanam pohon kunjungan ulang
b) Memelihara penghijauan di lingkungan Betuk kegaiatan yang perlu di wujudkan antara lain
obyek dan daya tarik wisata serta jalur wisata a. Menggali dan mengankat keunikan budaya lokal
c) Menjaga kondisi sejuk dalam area b. Menyajikan makanan dan minuman khas
publik/fasilitas umum, hotel penginapan, restoran lokal yang bersih, sehat dan menarik
dan sarana prasaran dan komponen kepariwisataan c. Menyediakan cenderamata yang menarik,
lainnya. unik/khas serta mudah di bawa
Dari penjelasan diatas dapat diartikan Sapta Pesona
5. INDAH adalah suatu bentuk pelayanan yang diberikan oleh
Suatu kondisi di lingkungan di destinasi tamu atau penyedia jasa wisata kepada wisatawan
pariwisata/daerah tujuan wisata yang mencerminkan yang berkunjung ke tempat wisata tersebut, sapta
keadaan yang indah dan menarik yang akan pesona memberikan unsur unsur playanan yang akan
memberikan rasa kagum dan kesan yang mendalam diberikan kepada penyedia jasa wisata dengan
bagi wisatawan dalam melakukan perjalanan atau memiliki nilai standarisasi oleh Dinas Pariwisata
kunjungan ke daerah tersebut, sehingga mendorong sekitar.
promosi ke pasar wisatawan yang lebih luas dan
potensi kunjungan ulang. Bentuk atraksi yang perlu Objek Wisata
diwujudkan antara lain : Objek dan Daya tarik wisata merupakan
a) Menjaga keindahan obyek dan daya tarik salah satu komponen penting yang berperdan dalam
wisata dalam tatanan lingkungan yang alami dan dunia kepariwisatan, Objek dan Daya tarik wisata
harmoni adalah sumber bentuk dasar aktivitas yang saling
b) Menata lingkungan dan tempat secara berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan
teratur, tertib dan serasi serta menjaga karakter atau pengunjung untuk datang ke suatu daerah
kelokalan. tertentu
c) Menjaga keindahan vegetasi, tanaman hias Direktorat Jendral Pemerintah membagi
dan peneduh sebagai elemen estetika lingkungan objek dan daya tarik wisata menjadi tiga macam,
yang bersifat alami yaitu : Objek Wisata Alam, Objek Wisata Budaya
dan Objek Wisata Minat Khusus. Adapun dalam
6. RAMAH TAMAH Undang – Undang No.9 tahun 1990 tentang
Kepariwisataan menyatakan bahwa objek dan daya
Suatu kondisi lingkungan di destinasi tarik wisata adalah suatu yang menjadi sasaran wisata
pariwisata/daerah tujuan wisata yang mencerminkan terdiri atas :
keadaan yang mencerminkan suasana yang akrab, a. Objek dan daya tarik wisata cipataan Tuhan
terbukan dan penerimaan yang tinggi yang akan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan alam, flora,
memberikan persaan nyaman, diterima (seperti dan fauna
131
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 2, Januari-Juni 2020
P-ISSN: 2622-1772
E-ISSN: 2621-5993
b. Objek dan daya tarik wisata hasil karya Dengan adanya Kelompok Sadar Wisata
manusia yang berwujud museum, peninggalan disetiapn daerah diharapkan akan dapat
purbakala, peninggalan sejarah, seni dan budaya, meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai
wista agro, wisata buru, wisata petualangan alam, kepariwisataan dan mengembangkan potensi wisata
taman rekreasi dan komplek hiburan. di daerah itu. Selain itu, masyarakat juga dapat
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan Objek dan berperan serta dalam pengembangan daerah
Daya tarik wisata merupakan unsur kegiatan wisata wisatanya. Sehingga bukan hanya Kelompok Sadar
yang berkaitan antara objek sebagai minat wisatawan Wisata yang akan mendapat manfaat namun juga
baik berupa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan Hasil masyarakat di sekitar daerah itu sendiri.
Karya Manusia.
Tinjauan pustaka berisi studi literatur atau studi
Desa Wisata kepustakaan yang mendukung penelitian ini ditulis
Desa Wisata merupakan objek dan daya dengan font Times New Roman, Size 10, dan single
tarik hasil karya manusia yang berwujud kebudayaan space. Kutipan harus menggunakan APA Style.
Desa Setempat yang memberikan kesan yang
menarik bagi wisatawan yang berkunjung, Desa
Wisata ada juga yang memanfaatkan kekayaan alam METODOLOGI PENELITIAN
untuk dieksopos dan dapat memberikan pelajaran
dalam mengelola alam menurut masyarakat desa. Penelitian ini menggunakan metode penelitain
Menurut Oka Yoetti (1996) dalam buku kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitan
Pengantar Ilmu Pariwisata Desa Wisata adalah yang digunakan untuk meyelidiki, menemukan,
sebuah kawasan pedesaan yang memiliki beberapa menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau
karakteristik khusus untuk menjadi daerah tujuan keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat
wisata. Di kawasan ini, penduduknya masih memiliki dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui
tradisi dan budaya yang relatif masih asli. Selain itu, pendekatan kuantitatif. (Saryono, 2010)
beberapa faktor pendukung seperti makanan khas,
sistem pertanian dan sistem sosial turut mewarnai Teknik Pengumpulan Data
sebuah kawasan desa wisata. Diluar faktor –faktor
tersebut, alam dan lingkungan yang masih asli dan Teknik pengumpulan data dalam penulisan ini
terjaga merupakan salah satu faktor terpernting dari adalah;
sebuah kawasan tujuan wisata. 1.Observasi
Desa Wisata adalah suatu wilayah pedasaan
yang menawarkan keaslian baik dari segi sosoial Penulis mendatangi langsung Desa Wisata
budaya, adat istiadat, keseharian, arsitektur Pentingsari untuk melihat lokasi secara langung dan
tradisional, struktur tata ruang desa yang disajikan mengamatai situasi yang ada di lapangan dengan
dalam suatu bentuk integrasi komponen pariwisata mencatat apa saja yang dianggap penting guna
antara lain seperti atraksi, akomodasi dan fasilita menujang pembuatan pertanyaan yang akan penulis
pendukung. Darwono (2005: 10) tanyakan kepada narasumber saat melakukan
Dari penjelasana diatas dapat diartikan wawancara. Penulis melakukan observasi sebanyak
bahwa Desa Wisata adalah suatu wilayah pedesaan tiga kali pada hari Minggu 16 Februari, Kamis 27
yang memiliki keunikan khusus pada wilayah Ferbruari dan Minggu 22 Maret di Desa Wisata
tersebut dan menjadikan daerah tersebut menjadi Pentingsari. Observasi sebagai taknik pengumpulan
tujuan wisata yang menawarkan keaslian sosial data yang mempunyai ciri spesifik yang berkenaan
budaya, adat istiadat, arsitekrur tradisional dalam dengan perilaku manusia, proses kerja, gajala gejala
wilayah tersebut. alam, dan responden yang diamati tidak terlalu besar.
(Sugiyono, 2012)
Kelompok Sadar Wisata
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), 2.Wawancara
adalah kelembagaan di tingkat masyarakat yang
anggotanya terdiri dari para pelaku kepariwisataan Wawancara di pilih sebagai salah satu teknik
yang memiliki kepedulian dan tanggungjawab serta pengumpulan data yang penulis gunakan untuk
berperan sebagai penggerak dalam mendukung mendapatkan informasi dan data secara lengkap dan
terciptanya iklim kondusif bagi tumbuh dan langsung dengan Kepala Desa Wisata Pentingsari
berkembangnya kepariwisataan dan memanfaatkan yaitu Bapak Ir. Doto dan Kepala Seksi
bagi kesejahteraan masyarakat sekitar. (Pedoman Pengembangan Sumber Daya Manusia di Objek
Kelompok Sadar Wisata 2012: 16) Wisata Dinas Pariwisata yaitu Bapak Muhari S.H.
Wawancara adalah proses komunikasi interaksi
132
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 2, Januari-Juni 2020
P-ISSN: 2622-1772
E-ISSN: 2621-5993
antara dua pihak yang setidaknya satu diantara Posisinya di lereng merapi tak hanya menjanjikan
mereka memiliki tujuan serius yang telah di tetapkan keindahan alam, tetapi juga udara pegunungan yang
dan melibatkan proses tanya jawab tentang sesuatu. bersih segar. Meskipun demikian, Desa Wisata
(Stewart dan Cash, 2012) Pentingsari tidak melulu dibangun diatsas keinginan
menambang keuntungan dengan menjual eksotime
3.Studi Pustaka desa semata.
Desa Wisata Pentingsari bukan hanya
Penulis membaca dan mempelajari memiliki sistem, melainkan juga ekosistem, di
beberapa artikel mengenai Desa Wisata Pentingsari dalamya kita bisa belajar dan menikmati apa saja,
agar lebih memahami tentang desa wisata tersebut. seperti berbagai aktivitas masyarakat meliputi
Studi Pustaka adalah kajian teoritis, referensim, serta mebajak sawah, menanam, memupuk hingga
literature secaar ilmiah lainnya yang berkaitan memanen, disamping itu kita bisa belajar tentang
dengan budaya, niali dan norma yang berkembang hidroponik dan tanaman herbal, budidaya serta
pada situasi sosial yang berkembang pada situasi pengelolahan kopi berbasis agro hingga melakukan
sosial yang diteliti. (Sugiyono, 2012) kegiatan yang lebih bersifat kontemplatif seperti
meditasi.
4.Dokumentasi Desa Wisara Pentingsari pengunjung juga
Teknik pengambilan gambar atau data yang bisa mempelajari aneka kesenian tradisional seperti
berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti menabuh gamelan, menari klasik, membatik, serta
diambil dari Desa Wisata Pentingsari. Untuk menjadi merasakan terlibat dalam berbagai ritual budaya serta
bukti yang valid, peneliti mendokumentasi adalah aktivitas seperti kenduri, wiwitan (Ritual sebelum
catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa panen), juga ronda malam hingga bakti sosial.
berbentuk tulisan, gambar atau karya karya Semua kegiatan tersebut dapat diikuti dalam
monumental dari seesorang. Dokumen yang berbagai program yang di kehendak, seperti paket
berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejasrah wisata Live-in, Gathering, pelatihan wirausaha
kehidupan (Life histories), cerita, biografi, peraturan, berbasis agro hingga English Camp. Semua bisa
kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar dilakukan di dalam habitat sesungguhnya yang
misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. sangat kondusif, baik ketika datang dengan keluarga
Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, maupun bersama teman teman, maupun ketika
yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain – datang bersama rombongan perusahaan. Selain
lain. Studi Dokumen merupakan pelengkap dari menikmati mangut lele, sate jamur, trancam, jadah
penggunaan metode obeservasi dan wawamcara dan tempe untuk oleh oleh kita bisa membawa kopi,
dalam penelitian kualitatif. (Sugiyono, 2013) kripik jamur, Kripik salak, Kripik Pegangan, Kripik
ubi ungu, dan jahe instan. Desa Wisata Pentingsari
memiliki Community Based Tourism yang akan
HASIL DAN PEMBAHASAN mengawasi dan membimbing Desa Wisata
Pentingsari adalah sebuah Desa seutuhnya lengkap Pentingsari dalam melakukan kegiatan wisatanya,
dengan tata nilai yang dipelihara oleh penduduknya. mulai dari menyusun organisasi hingga pada proses
penerapan sapta pesona di Desa Wisata Pentingsari
• Asuransi, Merupakan
upaya dalan memberikan
kenyamanan dalam
Saung yang terdapat di desa wisata pentingsari
kegiatan bila ada suatu
133
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 2, Januari-Juni 2020
P-ISSN: 2622-1772
E-ISSN: 2621-5993
• Paranormal, Dalam
kegiatan sehari hari Desa
Wisata Pentingsari
mengandalkan paranormal
ketika terjadinya suatu
kejadian diluar nalar
manusia.
• Menerapkan Beberapa
Aturan, Aturan di terapkan
agar tidak terjadi
kesalahpahaman antara
penduduk desa dengan
wisatawan, maupun antara
wisatawan dengan
wisatawan.
134
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 2, Januari-Juni 2020
P-ISSN: 2622-1772
E-ISSN: 2621-5993
135
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 2, Januari-Juni 2020
P-ISSN: 2622-1772
E-ISSN: 2621-5993
tumbuhan
Sumber : Dokumentasi Penulis
• Permainan Musik
Tradisional di Desa Wisata
Pentingsari.
Dalam kegiatan terebut Desa Wisata pariwisata yang berkelanjutan bagi para wisatawan,
Pentingsari di dasari oleh pelayan prima yang melalui penerapan sapta pesona Desa Wisata
diberikan melalui sapta pesona sebagai cerminan Pentingsari telah menerapkan Standart Operational
dalam melakukan kegitan sehari hari yang System yang telah di berikan oleh Dinas Pariwisata.
diharapkan dapat memberikan dampak kegiatan
136
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 2, Januari-Juni 2020
P-ISSN: 2622-1772
E-ISSN: 2621-5993
Dalam bagian ini penulis akan membahas yang diberikan oleh pemilik sewa rumah, pihak
tentang kegiatan saptapesona yang ada di Desa penyelenggara maupu kerajinan tangan yang ada di
Wisata Pentingsari, Sapta Pesona yang ada di Desa Desa Wisata Pentingsari, Sapta Pesona Desa Wisata
Wisata Pentingsari memiliki peran yang cukup Pentingsari memiliki beberapa cakupan yang
penting dalam menjalankan kegiatan wisata, sapta memadai dalam melakukan kegiatan wisata tersebut,
pesona yang telah di berikan bimbingan oleh cakupan tersebut akan penulis jabarkan dalam
POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) dapat di beberapa keterangan berupa point-point yang telah di
Implementasikan dengan baik oleh warga sekitar dan sebutkan di atas :
selalu terdapat perubahan dari tahun dalam pelayanan
137
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 2, Januari-Juni 2020
P-ISSN: 2622-1772
E-ISSN: 2621-5993
128
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 2, Januari-Juni 2020
P-ISSN: 2622-1772
E-ISSN: 2621-5993
arahan kepada warga Desa Wisata di Desa Wisata tersebut melalui Bimbingan
Pentingsari dalam menjalankan kegiatan yang sebelumnya telah dipahami oleh
wisatanya. Kelompok Sadar Wisata.
129
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 2, Januari-Juni 2020
P-ISSN: 2622-1772
E-ISSN: 2621-5993
Dengan adanya Penerapan Satpa Pesona, Ali, Lukman (2007). Kamus Lengkap Bahasa
seluruh komponen pelaku kegiatan usaha wisata yang Indonseia. Surabaya: Appolo.
ada di Desa Wisata Pentingsari mempunyai Yoeti, Oka. (1996). Pengantar Ilmu Pawisata.
Standarisasi, mulai dari pemilik Guest House,
Bandung: Angkasa.
Penyedia Makan hingga Pemilik Warung mengikuti
aturan yang sudah ditetapkan oleh Kepala Suwena, I Ketut (2010). Pengetahuan Dasar Ilmu
DesaWisata Pentingsari. Pariwisata.Denpasar: Udayana Press.
Dalam memberikan masukan dan Direktur Jendral Pengembangan Destinasi Pariwisata
bimbingan kepada Penyedia Jasa Usaha Pariwisata Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
yang ada di Desa Wisata Pentingsari, Kelompok (2012). Pedoman Kelompok Sadar Wisata.
Sadar Wisata dan Dinas Pariwisata Kabupaten Jakarta.
Sleman Berparan sebagai Pengembagan Sumber
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata/Indonesia
Daya Manusia dalam mengelola setiap kegiatan
Usaha Jasa Pariwisata yang berdampak kepada Pola (2008). Sadar Wisata dan Sapta Pesona.
Pelayanan di Desa Wista Pentingsari, Memberikan Jakarta
Bimbingan kepada Pemiliki Usaha Pariwisata Desa Barata, Adya, Atep (2010). Dasar Dasar Palayanan
Wisata Pentingsari dalam Menanganin suatu Prima. Jakarta: Elex Media Komputindo
kejadian diluar kendali atau masalah yang akan Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Desa
dihadapi ketika bersama wisatawan. Wisata Pentingsari, Pelopor Desa Wisata
Penerapan Sapta Pesona di Desa Wisata
Pentingsari masih terdapat kendala didalam unsur Yogyakarta, Diakses 27 Maret 2020
kenangan dan tidak terpenuhinya peserta Bimbingan <https://visitingjogja.com/12605/desa-
dalam mengikuti pelatihan yang menjadikan wisata-pentingsari/>
beberapa rumah warga Desa Wisata Pentingsari Gianyar Government Tourism, Pengembangan Desa
belum menerapkan Sapta Pesona dalam kegiatan Wisata, Diakses 29 Maret 2020
sehari – hari. <http://diparda.gianyarkab.go.id/index.php/
en/news/item/304-pengembangan-desa-
SARAN
1. Menerapkasn Sapta Pesona Desa Wisata wisata>
Pentingsari sudah memenuhi Kriteria dan
Standarisasi yang telah ditetapkan oleh Dinas
Pariwisata Kabupaten Sleman namun Harus ada
Pembaruan yang dapat mengikuti Perkembangan
zaman tanpa harus menghilangkan Kebudayaan lokal
dan diharapkan untuk bisa menjadi contoh Sapta
Pesona di Desa Wisata sekitar.
2. Peran Kelompok Sadar Wisata dalam
memeberikan pelayanan dan pembinaan sudah dapat
dicermati dengan baik oleh masyarakat Desa Wisata
Pentingsari, namun diharapkan agar lebih hangat dan
bisa berbaur dengan seluruh elemen Desa Wisata
Pentingsari.
3. Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman sudah cukup
baik dalam memberikan bimbingan Pengembangans
Sumber Daya Manusia saat memberikan motivasi
atau pendalaman materi seputar Sapta Pesona yang
telah diberikan masukan sebelumnya kedepannya
diharapkan untuk terus menjaga silaturahmi dengan
Kelompok Sadar Wisata maupun Penduduk Desa
Wisata Pentingsari dalam berbagai kegiatan, lebih
bisa mengenalkan Desa Wisata keluar pulau jawa.
DAFTAR PUSTAKA
130