Anda di halaman 1dari 12

STRATEGI VIDEO KREATIF MELALUI MEDIA SOSIAL

SEBAGAI PENGUAT PROMOSI DESA WISATA


ROTAN TRANGSAN

Oleh:

Daniel A. Morgana, Sigit Rizal H., Firdana Bilankawa, Alpin Ramadhian


Mahasiswa Program Studi S1 Televisi dan Film ISI Indonesia E-mail
: danielmorgana28@gmail.com

Nur Rahmat Ardi Candra D.A., S.Sn., M.Sn.


Dosen Prodi. Televisi dan Film ISI Surakarta
E-mail : nracandra@gmail.com

Abstract
Village of Trangsan have been opened as The Tourism Village of Rattan. The set of
problem tourism village of Trangsan in this time that is the limited resource to publicize,
to overspreading, and promoting The Tourism Village of Rattan Trangsan so that less
recognize by wide society. Role of young man side even also still very to share active in
developing The Tourism Village of Rattan Trangsan. Hence from that, program of
“PENDAPA WETAN (Pemberdayaan Pemuda Penguat Promosi Desa Wisata Rotan
Trangsan)“ will give training to adolescent young man in Karang Taruna " Susilo Bhakti"
Trangsan village, Sukoharjo regency way of making creative video contain as media to
promote Tourism Village of Rattan Trangsan broader.

Keywords: creative video, tourism village, social media

Abstrak
Desa Trangsan telah diresmikan sebagai Desa Wisata Rotan. Permaasalahan yang
dihadapi Desa Wisata rotan Trangsan saat ini yaitu terbatasnya sumber daya untuk
mempublikasikan, menyebarluaskan, dan mempromosikan Desa Wisata Rotan Trangsan
sehingga kurang dikenal oleh masyarakat luas. Peranan dari pihak pemuda pun masih
sangat minim untuk berperan aktif dalam mengembangkan Desa Wisata Rotan Trangsan.
Maka dari itu, program “PENDAPA WETAN (Pemberdayaan Pemuda Penguat Promosi
Desa Wisata Rotan Trangsan)“ berencana memberikan pelatihan kepada pemuda remaja
di karang taruna “Susilo Bhakti” Desa Trangsan, Kabupaten Sukoharjo, cara membuat
konten video kreatif sebagai media untuk mempromosikan Desa Wisata Rotan Trangsan
lebih luas.

Keywords: video kreatif, desa wisata, media sosial

JURNAL CAPTURE, Vol. 10 , No. 2, Juli 2019 1


1. PENDAHULUAN Salah satu aspek yang
Dalam meningkatkan kesejahteraan mempengaruhi cepat atau lambatnya
masyarakat, salah satu upaya yang harus perkembangan desa wisata adalah aspek
ditingkatkan yakni dari sektor promosi desa tersebut. Promosi adalah
pariwisata. Sektor pariwisata di kegiatan untuk mengarahkan seseorang
Indonesia dapat dijadikan andalan atau organisasi kepada tindakan yang
sebagai sumber penerimaan negara. menciptakan pertukaran dan pemasaran
Pariwisata tidak harus menciptakan
(Ri’eani, 2015:27). Promosi desa wisata
tempat wisata yang besar sehingga
sangat penting terutama bagi desa
mampu mendatangkan pengunjung
wisata yang sedang merintis. Promosi
dalam jumlah besar dari berbagai
desa dapat berasal dari internal desa
penjuru seluruh dunia. Justru pariwisata
yang gencar melakukan promosi dan
bisa dimulai dari desa sebagia satuan
informasi dari mulut ke mulut. Maka
unit terkecil. Perkembangan zaman
dari itu, dibutuhkan informasi dalam
yang pesat membuat banyak daerah
mempromosikan desa wisata. Jika desa
memiliki strategi dan cara bagaimana
wisata sudah terpromosikan dengan
menonjolkan potensi daerahnya baik maka tinggal memperbaiki aspek
masingmasing. Desa harus jeli dalam lain seperti fasilitas umum, peningkatan
melihat potensi dan menerapkan akses, dan lain-lain. Dalam kegiatan
manajemen strategi dalam pengelolaan promosi, perlu juga melibatkan pemuda
potensi desa yang dikemas kedalam bentuk remaja, salah satunya adalah pemuda
desa wisata. Desa wisata didefinisikan remaja yang tergabung dalam
secara beragam. Salah satu pemahaman organisasi Karang Taruna.
tentang wisata desa yang dikemukakan
Karang taruna “Susilo Bhakti”
oleh (Suyanti,2013:10) adalah suatu
merupakan salah satu dari sekian
bentuk lingkungan yang memiliki ciri khas
banyak karang taruna di Indonesia yang
khusus, baik alam maupun budaya yang
berada di Desa Trangsan, Gatak,
sesuai dengan tuntutan wisatawan, dimana
Sukoharjo. Desa tersebut, sebagian
mereka dapat mengenal, mengakhayati,
besar masyarakatnya berprofesi sebagai
dan mempelajari kekhasan desa beserta
pengrajin rotan dan penjalin, oleh
segala daya tariknya.
karena itu, mulai tahun 2016 lalu, Desa
Trangsan telah diresmikan sebagai Desa

JURNAL CAPTURE, Vol. 10 , No. 2, Juli 2019 2


Wisata Rotan. Yang menjadi masalah yang dimilikinya dapat dikelompokkan
saat ini yaitu terbatasnya sumber daya dalam 4 (empat) kategori (Depparnas,
untuk mempublikasikan, 2009:55), yaitu:
menyebarluaskan, dan mempromosikan
Desa wisata berbasis keunikan sumber
Desa Wisata Rotan Trangsan, sehingga
daya budaya lokal (adat tradisi kehidupan
Desa Wisata Rotan Trangsan, kurang
masyarakat, artefak budaya, dan
dikenal oleh masyarakat luas.
sebagainya) sebagai daya tarik wisata
Sementara itu, peranan dari pihak
utama, yaitu wilayah pedesaan dengan
pemuda pun masih sangat minim untuk
keunikan berbagai unsur adat tradisi dan
berperan aktif dalam mengembangkan
kekhasan kehidupan kesehantan
Desa Wisata Rotan Trangsan. Maka dari
masyarakat yang melekat sebagai bentuk
itu, program ini berencana memberikan
budaya masyarakat pedesaan, baik terkait
pelatihan kepada pemuda remaja di
dengan aktifitas mata pencaharian, religi
karang taruna
maupun bentuk aktifitas lainnya.
“Susilo Bhakti” bagaimana cara membuat
Desa wisata berbasis keunikan
konten kreatif (foto-video) sebagai media
sumber daya alam sebagai daya tarik
untuk mempromosikan Desa Wisata Rotan
utama (pegunungan, agro atau
Trangsan, sehingga Desa Wisata Rotan
perkebunan dan pertanian,
Trangsan boleh dikenal oleh masyarakat
pesisirpantai, dan sebagainya), yaitu
luas, tidak hanya di daerah saja namun juga
wilayah pedesaan dengan keunikan lokasi
seluruh Indonesia atau bahakan sampai ke
yang berada di daerah pegunungan,
manca negara. Alasan lain yang melatar
lembah, pantai, sungai, danau dan
belakangi pembuatan program ini yaitu
berbagai bentuk bentang alam yang unik
untuk membuka peluang bisnis bagi lainnya, sehingga desa tersebut memiliki
pemuda remaja yang ingin menekuninya. potensi keindahan view dan lansekap
Misalnya membuka jasa pembuatan video untuk menarik kunjungan wisatawan.
kreatif, wedding, photobooth, sinematic,
Desa wisata berbasis perpaduan keunikan
short movie, video shoting, dan lain-lain.
sumber daya budaya dan alam sebagai
daya tarik utama, yaitu wilayah pedesaan
2. TINJAUAN PUSTAKA yang memiliki keunikan daya tarik yang
Tipologi desa wisata didasarkan atas merupakan perpaduan yang kuat antara
karakteristik sumber daya dan keunikan keunikan sumber daya wisata budaya (adat

JURNAL CAPTURE, Vol. 10 , No. 2, Juli 2019 3


tradisi dan pola kehidupan masyarakat) dan sesuai dengan konsep dasar lingkungan.
sumber daya wisata alam. (Oka, 1997, 77).

Desa wisata berbasis keunikan Pemberdayaan masyarakat sekitar desa


aktifitas ekonomi kreatif (industri wisata merupakan kegiatan yang penting
kerajinan, dan sebagainya) sebagai daya dalam pengembangan sebuah desa wisata.
tarik wisata utama, yaitu wilayah pedesaan Pengembangan wisata sebagai
yang memiliki keunikan dan daya tarik pengejawantahan dari konsep pariwisata
sebagai tujuan wisata melalui inti rakyat mengandung arti bahwa
masyarakat desa memperoleh manfaat
keunikan aktifitas ekonomi kreatif yang
sebesar-besarnya dalam pengembangan
tumbuh dan berkembang dari kegiatan
pariwisata. Masyarakat terlibat langsung
industri rumah tangga masyarakat lokal,
dalam kegiatan pariwisata dalam bentuk
baik berupa kerajinan, maupun aktifitas
pemberian jasa dan pelayanan yang
kesenian yang khas
hasilnya dapat meningkatkan pendapatan
Perhatian unsur kelokalan dan keaslian masyarakat di luar aktivitas mereka sehari-
seperti arsitektur bangunan, pola lanskap hari. Beberapa bentuk keterlibatan
dan material yang digunakan dalam masyarakat tersebut adalah penyediaan
pembangunan haruslah menjadi faktor fasilitas akomodasi berupa rumah-rumah
utama untuk mengangkat ciri khas desa penduduk yang dijadikan konsep
sehingga dapat mencerminkan kelokalan homestay, penyediaan kebutuhan
dan keaslian wilayah setempat. Bahan- konsumsi wisatawan, pemandu wisata,
bahan atau material yang digunakan untuk penyediaan transponasi lokal seperti
bangunan rumah, interior, peralatan andong atau dokar, kuda, pertunjukan
makan, minum dan fasilitas lainnya kesenian, dan lain sebagainya.
hendaknya memberikan nuansa yang alami
dan menggambarkan unsur kelokalan dan
3. METODE
keasliannya. Bahan-bahan seperti kayu,
Strategi berasal dari bahasa Yunani
gerabah, bambu dan sirap serta material
kuno yang berarti “seni berperang”. Suatu
alami lainnya hendaknya mendominasi
strategi mempunyai dasar-dasar atau
suasana, sehingga menyatu dengan
skema untuk mencapai sasaran yang dituju.
lingkungan alami sekitamya. Penggunaan
Jadi pada dasarnya strategi merupakan
bahan-bahan tersebut selain meningkatkan
alat untuk mencapai tujuan, Sedangkan
daya tarik desa yang bersangkutan juga

JURNAL CAPTURE, Vol. 10 , No. 2, Juli 2019 4


menurut Kamus Bahasa Indonesia, paska produksi (post production)
strategi adalah rencana cermat tentang (Darwanto, 2007: 178).
suatu kegiatan guna meraih target atau
Tahapan pra produksi merupakan
sasaran. (Peter Salim dan Yenny Salim,
proses awal dari seluruh kegiatan
1993: 964).
produksi program atau kegiatan yang
Strategi merupakan tahap awal direncakan dalam sebuah tim kerja.
bagi sebuah organisasi atau tim kerja Tahapan ini bermula dengan penggalian
dan di dalamnya terdapat ide dan gagasan untuk merancang sebuat
langkahlangkah atau tindakan dalam program secara keseluruhan. Tahapan
rangka pencapaian tujuan yang telah produksi merupakan proses berikuitnya
ditentukan. Garansi keberhasilan sebuah setelah pada tahapan pra produksi sudah
strategi, maka diperlukan adanya menentukan secara pasti hasilnya maka di
kebijakan yang berkaitan dengan pedoman tahapan ini dilakukan eksekusi untuk
pelaksanaan, metode kerja, prosedur dan pelaksanaanya. Tahapan paska produksi
peraturanperaturan. Selain itu, dalam merupakan proses akhir dalam
pelaksanaan strategi dibutuhkan keseluruhan tahapan dari mulai pra
stimulans untuk memberikan dorongan dan produksi dan produksi.
memotivasi bagi organisasi atau tim kerja
Secara umum penjabaran teoriteori
tersebut dalam menyukseskan pencapaian
di atas telah digunakan oleh tim
sasaran yang dikehendaki bersama.
PENDAPA WETAN dalam pelaksanaan
Proses pelaksanaan sebuah kegiatan ini yang menitikberatkann
produksi program atau kegiatan bersama aplikasi dan daya kreatifitas
dalam satu tim kerja pengorganisasiannya pengetahuan masyarakat khususnya
melakukan beberapa tahapan penting yang karang taruna di desa wisata rotan
baisannya disebut dengan istilah Trangsan khususnya dalam menggunakan
S.O.P. (standart operating procedur). smartphone sebagai basis untuk membuat
S.O.P video kreatif.
Tahapan-tahapan dalam Waktu pelaksanaan program
pelaksanaan S.O.P. khususnya dalam PENDAPA WETAN ini memerlukan
produksi program-program audio visual waktu sekitar 4 (empat) sampai 5 (lima)
meliputi pra produksi (pre production), bulan dengan peserta dari mitra Karang
produksi (production) dan

JURNAL CAPTURE, Vol. 10 , No. 2, Juli 2019 5


Taruna “Susilo Bhakti” sejumlah kurang 3. Pelaksanaan
lebih 10 orang. Aplikasi tahapan metode Kegiatan pelaksanaan program
pelaksanaannya di lapangan sebagai PENDAPA WETAN dilakukan
berikut : bertahap dalam enam kali pertemuaan
yang dilakukan pada hari sabtu dan
minggu mulai tanggal 27 April 2019 –
1. Persiapan
16 Juni 2019. Kegiatan dilakukan pada
Persiapan untuk program
hari sabtu pukul 15.30-selesai dan pada
PENDAPA WETAN dimulai
hari minggu pukul
tanggal 20 Maret 2019. Persiapan
yang dilakukan meliputi rapat 15.30-selesai di salah satu rumah
koordinasi, konsultasi dengan warga Desa Trangsan. Kegiatan ini
dosen pembimbing, perancangan diikuti oleh kurang lebih 10 peserta
detail kegiatan yang akan dari Karang Taruna
dilaksanakan, dan persiapan alat Susilo Bhakti.
dan bahan-bahan.

4. Evaluasi
2. Observasi Setelah kegiatan selesai,
Kegiatan observasi pertama tim program PENDAPA
dilakukan pada tanggal 12 Oktober
WETAN melakukan evaluasi
2018. Kegiatan ini bertujuan
untuk melihat keberhasilan
untuk menggali informasi
kegiatan yang telah dilakukan.
tentang peserta pelatihan
Evaluasi kegiatan ini dilakukan
dari pihak mitra. Observasi
pada 14 Juni 2019.
tahap kedua dilakukan di lokasi
pelatihan pada tanggal 1
5. Laporan Kegiatan dan Artikel
April 2019. Observasi ini dilakukan
Ilmiah
untuk mengetahui kondisi lokasi
sebagai gambaran mengenai Setelah kegiatan

bagaimana kegiatan akan berlangsung. dan evaluasi dilakukan, tim


program

PENDAPA WETAN menyusun


laporan kegiatan dan artikel ilmiah.

JURNAL CAPTURE, Vol. 10 , No. 2, Juli 2019 6


Sebelumnya, tim juga telah dibidang usaha kesejahteraan sosial.
mengisi logbook untuk melaporkan Sebagai organisasi sosial kepemudaan,
kegiatan harian yang telah Karang Taruna merupakan wadah
dilakukan. Artikel ilmiah disusun pembinaan dan pengembangan serta
untuk memaparkan hasil penelitian pemberdayaan dalam upaya
mengenai pemberdayaan pemuda mengembangkan kegiatan ekonomi
sebagai penguat promosi desa produktif dengan pendayagunaan semua
wisata rotan Trangsan melalui potensi yang tersedia di lingkungan, baik
video kreatif. Sebagai rencana sumber daya manusia maupun sumber
berikutnya adalah pengunggahan daya alam yang telah ada.
artikel ilmiah ke jurna ilmiah yang
Sebagai organisasi kepemudaan,
terakreditasi nasioanal dan jurnal
Karang Taruna berpedoman
yang berskala internasioanl
pada Pedoman Dasar dan
tentunya. Artikel ilmiah yang
Pedoman Rumah
diunggah tersebut diharapkan dapat
Tangga di mana telah pula diatur tentang
menambah pengetahuan
struktur pengurus dan masa jabatan di
masyarakat mengenai
masing-masing wilayah mulai dari Desa /
pemberdayaan pemuda sebagai
Kelurahan sampai pada tingkat Nasional.
penguat promosi desa wisata rotan,
Semua ini wujud dari pada regenerasi
Trangsan melalui video kreatif.
organisasi demi kelanjutan organisasi serta
pembinaan anggota Karang Taruna baik
4. PEMBAHASAN pada masa sekarang maupun masa yang
Berlandaskan Peraturan Menteri akan datang. Karang Taruna
Sosial Republik Indonesia BAB I Pasal 1 beranggotakan pemuda dan pemudi (dalam
menjelaskan bahwa Karang Taruna adalah AD/ART nya diatur keanggotaannya mulai
organisasi sosial kemasyarakatan sebagai dari pemuda/i berusia mulai dari 11 - 45
wadah dan sarana pengembangan setiap tahun) dan batasan sebagai Pengurus
anggota masyarakatnya tumbuh dan adalah berusia mulai 17 - 35 tahun.Karang
berkembang atas dasar kesadaran dan Taruna didirikan dengan tujuan
tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk memberikan pembinaan dan
masyarakat, terutama generasi muda di pemberdayaan kepada para pemuda,
wilayah Desa / Kelurahan yang bergerak misalnya dalam bidang keorganisasian,

JURNAL CAPTURE, Vol. 10 , No. 2, Juli 2019 7


ekonomi, olahraga, keterampilan, 2006 itu baru diresmikan jadi Desa Wisata
advokasi, keagamaan dan kesenian. Potret Rotan Trangsan, melalui agenda tahunan
kecil dari salah satu banyak pemuda di Grebeg Penjalin nah gitu” (Triyanto,
Indonesia yaitu karang taruna “Susilo 2018)
Bhakti” yang berada di Desa Trangsan,
Gatak, Sukoharjo.
Namun problematika masyarakat saat ini
Desa Trangsan dikenal sebagian yaitu kurangnya peran serta pemuda untuk
desa kreatif karena sebagian besar mempromosikan Desa Wisata Rotan di
berprofesi menjadi pengrajin rotan. desa Tranngsan. Salah satu pemicu adalah
Berawal dari industri rumahan dimasa lemahya pemahaman pemuda dalam
sebelum kemerdekaan Indonesia, Trangsan pemanfaatan smartphone, sebagian dari
semakin berkembang dan mulai merambah mereka kurang produktif, seperti bermain
pasar luar negeri pada tahun 1988. game, kurang bijak menggunakan social
Puncaknya, pada tahun 2004 produk mulai media demi kepuasan pribadi, dan
dikenal dipasar tradisional bahkan pasar sebagainya.
internasional. Oleh karena itu, mulai tahun Maka dari itu sangat berpotensi apabila
2016 lalu, Desa Trangsan telah diresmikan Karang Taruna “Susilo Bhakti”
sebagai Desa Wisata Rotan. Diagendakan berkolaborasi dengan tim PENDAPA
setiap tahunnya pada bulan April diadakan WETAN sebagai mitra kerja dalam
suatu perayaan yang dinamakan program pengabdian masyarakat dengan
tujuan menjadikan promotor generasi
“Grebeg Penjalin Desa Wisata Rotan
muda Desa Trangsan untuk lebih melek
Trangsan”. Sejalan dengan Agung
terhadap potensi desa wisata melalui video
Triyanto sebagai Sekretaris Desa Trangsan
kreatif dengan harapan menambah rasa
menuturkan :
memiliki, melestarikan dan
mengembangkan dalam diri setiap
“...sebenarnya sudah lama generasi muda. Pelatihan tersebut
masyarakatDesa Trangsanmemproduksi dilakukan melalui beberapa tahapan
berbagai kerajinan dari rotan, seperti sebagai berikut :
penjalin, anyaman, kursi, meja, lemari,
keranjang, parsel, holahop, bola rotan,
1) Pengenalan
dan masih banyak lagi Mas. Barulah tahun
Program PENDAPA

JURNAL CAPTURE, Vol. 10 , No. 2, Juli 2019 8


WETAN diawali dengan tahap mengenai pembuatan video kreatif,
pengenalan. Di tahap ini para tahapan-tahapan dalam membuat
peserta (10 Orang) terlebih dahulu sebuah video kreatif dan melihat
dikenalkan tentang apa itu contoh-contoh video kreatif tentang
promosi desa wisata sebagai referensi.
PENDAPA WETAN.
Setelah menonton beberapa video,
PENDAPA WETAN atau
terciptalah sebuah diskusi bersama
singkatan dari Pemberdayaan
untuk membedah informasi-informasi
Pemuda Penguat Promosi Desa
yang tersaji maupun secara teknis..
Wisata Rotan Trangsan, Melalui
Video Kreatif ialah sebuah
program yang berfokus mengajak
para pemuda untuk berkreasi di era
digital ini dengan membuat konten-
konten kreatif yang mengangkat
Gambar 1. Pengenalan dan sosialisasi
tentang Desa Wisata Rotan kegiatan PENDAPA WETAN
Trangsan yang berada di (Sumber: Daniel, 2019)

Desa Trangsan, Gatak, Sukoharjo. 3) Proses Pra-produksi


Selanjutnya dijelaskan melalui Sebelum memulai pembuatan
workshop tentang pengenalan video video kreatif, peserta yang
sebagai media promosi secara berjumlah 10 (sepuluh) dibagi
menjadi 2 (dua) kelompok,
bertahap, entah itu dengan teori-teori
masing-masing 5 (lima) orang.
mengenai konten-konten kreatif, Dalam proses ini, para peserta
tahapan-tahapan dalam membuat karya dibimbing tentang bagaimana
melakukan persiapan sebelum
dan melihat konten-konten kreatif
eksekusi dilapangan. Persiapan-
sebagai referensi. persiapan tersebut
diantaranya persiapan
mematangkan konsep dan
2) Pelaksanaan persiapan alat.
Awal proses pelaksanaan program
yaitu melakukan workshop tentang 4) Produksi
pengenalan video kreatif secara melalui proses
bertahap, entah itu dengan teori-teori Setelah

JURNAL CAPTURE, Vol. 10 , No. 2, Juli 2019 9


pra-produksi atau tahap
persiapan, selanjutnya adalah 5) Paska-produksi
proses produksi. Pada tahap ini, Setelah
para peserta diberi pelatihan proses perekaman berakhir,
bagaimana merekam untuk selanjutnya dilakukan proses
mengambil shot dan angle yang pemindahan video ke laptop atau
baik hanya dengan computer (proses capturing).
menggunakan smartphone dan Peserta diberi penjelasan terlebih
tripod. Kebetulan kegiatan yang dahulu mengenai dasar-dasar
dilaksanakan ini bertepatan penyuntingan digital, seperti
dengan adanya agenda tahunan bagaimana memotong dan
dari Desa Wisata Rotan menggabungkan video,
Trangsan, yang bernama menambahkan efek suara,

“Grebeg Penjalin Desa Wisata mengatur gelap terang, dan

Rotan Trangsan IV”. Pembukaan sebagainya, dilanjutkan dengan

acara tersebut dilaksanakan pada praktik. Pada tahap ini, peserta

tanggal 30 April 2019, sedangkan dibekali dengan peralatan laptop

lamanya acara tersebut berakhir dan ditambah dengan properti

sampai hari Minggu, 4 Mei 2019. headset dan mouse supaya

Hal ini menjadi peluang bagi para membantu peserta dalam

peserta untuk langsung melakukan penyuntingan digital.

menerapkan materi yang sudah Setelah proses editing video

disampaikan dengan banyak objek selesai, selanjutnya yakni proses

yang bisa diambil. rendering video yang sudah diedit


menjadi produk jadi berformat
.mp4.

Gambar 2. Kegiatan proses produksi


video kreatif. (Sumber: Daniel, 2019)

JURNAL CAPTURE, Vol. 10 , No. 2, Juli 2019 10


Trangsan.. Hasil dari kegiatan ini berupa
video kreatif sebagai upaya
mempromosikan desa wisata. Video
kreatif ini memberikan sebuah gambaran
bagaimana pemanfaatan teknologi secara
baik dan benar. Manfaat yang didapat oleh

Gambar 3. Kegiatan proses paska


Karang Taruna Susilo Bhakti yaitu
produksi (editing) (Sumber: Daniel, 2019) meningkatkan pengetahuan peserta tentang
proses pembuatan video kreatif,
mengembangkan daya kreativitas peserta
6) Distribusi
dalam proses pembuatan video kreatif, dan
Ada beberapa jenis
meningkatkan produktifitas dari peserta
distribusi, namun di program ini
terutama dalam penggunaan smartphone
peserta dilatih untuk melakukan
yang lebih bermanfaat.
distribusi lewat pengunggahan
(upload) ke media sosial Maka agar potensi atau fungsi tersebut
Instagram dan Youtube. Peserta dapat terlaksana perlu diadakan sosialisasi
diarahkan bagaimana proses pada masyarakat. Sosialisasi tersebut dapat
distribusi mulai dari pembuatan dilakukan pemuda Karang
akun, sampai pada proses upload. Taruna Susilo Bhakti dengan
memanfaatkan peralatan-peralatan dan
modul yang telah diberi oleh pemateri dari
5. SIMPULAN program PENDAPA WETAN.
Kegiatan program penelitian ini ini, Peralatan dan modul tersebut diharapkan
pada dasarnya diaplikasikan dalam bentuk dapat digunakan oleh pihak kelurahan
seperti workshop/pelatihan pembuatan untuk melanjutkan kegiatan pelatihan
video kreatif seputar desa rotan Trangsan pembuatan video kreatif sebagai upaya
kepada Karang Taruna Susilo Bhakti mempromosikan desa wisata rotan
sebagai upaya mengajak pemuda untuk Trangsan ke depannya.
ikut berperan aktif dalam mempromosikan
Potensi keberlanjutan dari hasil
Desa Wisata Rotan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat
ini kiranya dapat dikembangkan melalui

JURNAL CAPTURE, Vol. 10 , No. 2, Juli 2019 11


beberapa hal, antara lain; video kreatif DAFTAR PUSTAKA
yang telah diproduksi dapat dikembangkan
sebagai media promosi dan publikasi Departemen Pariwisata, (2005), Renstra
dengan tema mengangkat tentang keunikan Pembangunan Desa Wisata dan
Desa Wisata Rotan Trangsan untuk
Pariwisata Nasional tahun 2005-
selanjutnya didistribusikan atau upload ke
2009
media sosial : Instagram, Youtube,
Darwanto SS, (2007), Televisi Sebagai
sehingga dapat menjadi alat untuk
Media Pendidikan. Yogyakarta:
mempromosikan dan mempublikasikan
Pustaka Pelajar.
Desa Wisata Rotan Trangsan supaya lebih
Yuty, Oka A, (1997), Perencanaan dan
dikenal luas. Manfaat dari artikel ilmiah
Pengembangan Pariwisata,
menjabarkan hasil penelitian mengenai
pelatihan pembuatan video kreatif sebagai Jakarta: Pradnya Paramita
Peraturan Menteri Sosial
upaya mempromosikan desa wisata,
Republik Indonesia. Nomor:
menambah pengetahuan masyarakat
77/HUK/2010. Pedoman Dasar
tentang pelatihan pembuatan video kreatif
Karang Taruni.
sebagai upaya mempromosikan desa
wisata sehingga dapat menjadi alternatif Pasal 1 Nomer 1.

media dalam pembuatan video kreatif Peter Salim dan Yenny Salim., (1993),
dalam mempromosikan desa wisata serta Kamus Bahasa Indonesia
sebagai sarana informasi dan edukasi Kontemporer.
melalui sebuah karya tulis. Ri’aeni, Ida, (2015). Penggunaan New
Media dalam Promosi Pariwisata

Daerah Situs Cagar Budaya di Indonesia.


Jurnal komunikasi, vol. 9, no 2.
Suyanti, D. Winarni, (2013). Potensi Desa
Melalui Pariwisata Pedesaan. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis, Vol. 12, No. 1.

Triyanto, Agung, (2018), Oktober Jumat).


Desa Wisata Rotan Trangsan. (D.A.
Morgana,

Interviewer)

JURNAL CAPTURE, Vol. 10 , No. 2, Juli 2019 12

Anda mungkin juga menyukai