Oleh :
Johannes Maclan Lumbantobing
( Mahasiswa Manajemen Perencanaan dan Pemasaran Pariwisata, Johannestobing0@gmail.com )
ABSTRAK :
Desa Wisata Tipang merupakan sebuah Desa Adat yang terletak di Kabupaten
Humbang Hasundutan, Kecamatan Bakti Raja. Desa Wisata Tipang saat ini sudah mendapat
Anugrah Desa Wisata terbaik dalam Kategori Alam yang baik. Namun seiiring
berkembangnya zaman Globalisasi menyebabkan Desa Wisata Tipang mengalami
penghambatan dibagian Pemasaran Bisnis, keterbatasan Teknologi didalam Desa Wisata
Wisata, serta Landscape menjadi terhenti dan Stuck sampai diposisi itu saja. Oleh karena itu,
melalui Artikel yang berjudul PERENCANAAN PERANCANGAN DESIGN DESA
WISATA TIPANG ini, Penulis berharap dapat membantu Pemerintah dan POKDARWIS
Desa Wisata Tipang dalam mengembangkan destinasi serta lingkungan mereka, yang
tujuannya agar dapat bersaing kembali dengan Desa – desa wisata lainnya yang telah
berstandart International baik didalam Pemasaran serta Perencanaan Design Desa Wisata
mereka. Didalam Artikel ini, Penulis merencanakan serta merancang Desa Wisata Tipang
yang didasarkan dengan studi banding Desa Wisata Kitashiobara, Perfectur Fukushima,
Jepang. Dikarenakan Desa Wisata Kitashiobara memiliki kesamaan dalam unsur – unsur serta
komponen – komponen Desa Wisata Tipang, baik didalam letak lokasi, tata letak Desa
Wisata, Profesi dari setiap masyarakat, keunggulan alam, mempertahankan adat istiadat serta
memiliki Danau yang hampir sama luasnya. Dengan hal tersebut, Penulis ingin berusaha
dalam merencanakan perancangan Desa Wisata Tipang sama dengan Desa Wisata
Kitashiobara meski dengan keterbatasan Teknologi. Didalam Artikel ini, penulis
menginginkan Desa Wisata Tipang tidak hanya dirangkul dengan tenaga serta bantuan dari
Mahasiswa Perencanaan dan Pemasaran Pariwisata namun juga dapat dirangkul oleh
teknologi dan membentuk sebuah inovasi baru yang Bernama Smart Village Tourism.
-2-
METODE PENELITIAN berkembang yang masih butuh perhatian
Metode yang digunakan dalam dalam merencanakan pengembangan Desa
penelitian ini adalah metode deskriptif Wisata ini agar dapat menjadi sebuah Desa
kualitatif dengan cara mendeskripsikan, Wisata yang mandiri.
menggambarkan, atau menceritakan
KAJIAN TEORI
kembali secara tertulis dari hasil survey
Pengertian dan Komponen Desa Wisata
lapangan tentang kondisi daerah yang
memiliki potensi wisata. Metode teknik Desa wisata adalah sebuah desa
pengumpulan informasi dibagi ke dalam yang memiliki beragam keunggulan
dua bagian, yaitu: (1) Penelitian didalamnya, mulai dari pemandangan
kepustakaan meliputi teori-teori dan teknik alam, kebudayaan, serta hasil pangan
pengumpulan informasi yang berkaitan hayati yang beragam. Tetapi beberapa dari
dengan arsitektur Tradisional Batak Toba Desa Wisata yang berkembang di Seluruh
dan Desa Wisata Tipang (2) Penelitian pulau Indonesia, masih ada beberapa
lapangan meliputi observasi lapangan, sejumlah Desa wisata yang memiliki
wawancara informan secara tidak sumber daya Manusia yang tidak perduli
terstruktur, pengukuran denah rumah, akan lingkungan sekitarnya. Dan
fasilitas kampung, dan kearifan lokal cenderung merusak keadaan sekitar Desa.
lainnya. Dan dalam beberapa kasus yang beredar
melalui survey dari setiap penjuru Desa
Lokasi penelitian ini berada di
Wisata memiliki sumber daya manusia
Desa Wisata Tipang Kabupaten Humbang
yang cenderung mengikuti pengaruh
Hasundutan, Kecamatan Bakti Raja.
Globalisasi yang dibawa oleh Wisatawan.
Pemilihan lokasi tersebut didasarkan pada
1) Perencanaan bisnis Pariwisata yang Menurut Nuryanti (Dalam Yuliati
mengharuskan untuk mendata segala aspek & Suwandono, 2016) desa wisata
produk wisata didalam Desa Tipang, 2) merupakan wujud kombinasi antara
Perencanaan Destinasi Pariwisata yang atraksi, akomodasi, dan fasilitas
mempelajari komponen kepariwisataan pendukung yang dikemas dalam suatu pola
melalui komponen 5A serta Unsur kehidupan masyarakat yang menyatu
Geoproduct, 3) Perencanaan Design yang dengan tata cara dan tradisi yang berlaku
mempelajari bagaimana membuat sebuah sehingga menjadikan desa tersebut sebagai
konsep perencanaan rumah ataupun tujuan wisata.
blueprint dari Desa Wisata Tipang. 4)
Potensi alam serta keberagaman dari
Budaya yang terdapat didalam Desa
Wisata Tipang. 5) Desa Wisata Tipang
merupakan sebuah Desa Wisata
-2-
Menurut Nuryanti (1993), terdapat Melalui kedua proses pendekatan
tiga konsep utama dalam komponen desa pasar dari Desa Wisata Tipang, juga
wisata yaitu sebagai berikut : akomodasi, memiliki beberapa masyarakat dalam
atraksi dan keindahan alam. pengambilan sampel penelitian yaitu
Pengembangan Desa Wisata harus mengambil 2 Narasumber yaitu
memperhatikan kemampuan dan tingkat POKDARWIS & BUMDES. Melalui
penerimaan masyarakat setempat yang perwakilan dari Masyarakat Desa Wisata
akan di kembangkan menjadi desa wisata. Tipang ini, Penulis dapat menyusun
perencanaan pengembangan seperti apa
Dalam manajemen pengembangan
yang perlu dibenahi dalam Desa Wisata
geopark suatu kawasan tersebut harus
Tipang.
memenuhi tiga pilar yang berfokus pada
keragaman alam, yaitu keragaman geologi Berdasarkan dari kedua Metode
(geodiversity), keragaman biologi tersebut, penulis dapat memberikan
(biodiversity) dan keragaman budaya beberapa alternatif pengembangan dari
(biodiversity), yang bertujuan untuk Desa Wisata Tipang, yaitu membenahi
pembangunan ekonomi dan Amenities Desa Wisata yaitu tempat
pengembangan masyarakat berkelanjutan ibadah serta perencanaan pengembangan
Desa Wisata Tipang yang berada di
Pendekatan Pasar untuk
belakang Pagar Batu yang merupakan
Pengembangan Desa Wisata Tipang
salah satu dari Simbol Geo Diversity dan
Dalam proses pendekatan segmen juga Culture Diversity yang berada
Pasar yang tujuannya untuk didalam Desa Wisata ini sejak dahulu,
pengembangan Desa Wisata Tipang adapun metode yang digunakan dalam
memiliki 2 metode yaitu secara langsung penempatan perencanaan pengembangan
dan tidak langsung: 1) Melalui pendekatan dari daerah tersebut, penulis menggunakan
secara langsung, Penulis melakukan Field konsep Blueprint dalam penempatan
Trip secara langsung kedalam Desa Wisata perencanaannya.
Tipang selama 3 hari dalam
Pendekatan Fisik Pengembangan Desa
mengobservasi keberagaman yang terdapat
Wisata
didalam Desa Tipang, dalam metode
pertama, Penulis memiliki beberapa Pendekatan ini merupakan sebuah
instrument Penelitian yaitu Check list dan solusi dalam bagaimana penggambaran
juga Kamera. 2) Melalui Pendekatan tidak dari sebuah medan yang terdapat didalam
secara langsung yaitu menggunakan Desa Wisata Tipang, melalui pendekatan
artikel, jurnal dan juga buku yang ini, dapat dikelompokan pengembangan
membahas Keunggulan Desa Wisata seperti apa yang akan dibentuk melalui
Tipang. Rumah adat, Rumah Ibadah, Komponen
pendukung pariwisata serta Akomodasi
yang terdapat didalam Desa Wisata
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DESA WISATA TIPANG
-2-
Tipang, Adapun cara Penulis dalam Penelitian nantinya. 2) Mencatat
melakukan Pendekatan ini adalah 1) kekurangan apa saja yang terdapat didalam
Mengelompokan Nilai – nilai dari setiap komponen pendukung yang dilihat
Checklist yang menjadi Instrumen melalui observasi,
-2-
keburukan dan kesalahan dari dalam menyimpan padi, sebagai bentuk harapan
rumah. 8) Panggung kecil untuk untuk kelancaran dalam hidup.
-2-
-2-
terdapat satu kapal pesiar yang digunakan saat ini, meski sudah dikombinasikan
disekitaran Danau Hibara. dengan Teknologi Modern tetapi tidak
meninggalkan nilai tradisionalnya baik
Kitashiobara memiliki Arsitektur dari Rumah maupun Makanan dan
rumah – rumah yang masih menjunjun Minuman yang berada di Jepang.
tinggi nilai ketradisionalan Jepang sampai
-2-
SIMPULAN DAN REKOMENDASI 4. Aksesibilitas Desa Wisata Kitashiobara
memiliki akses yang tidak terlalu besar dan
HASIL STUDI BANDING menggunakan bahan dasar batu alam untuk
ARSITEKTUR JEPANG pembangunan Akses ataupun tracking
Simpulan yang berada didalam Desa.
-2-
Masyarakat Tipang sering menyebut “Bius arkeologis. Beberapa batu tinggalan
Tipang“ yang memiliki arti tentang sejarah kolonial, perkampungan lama batak juga
7 Raja bius yang dimaksudkan adalah 7 masih dijumpai disana. Di desa Tipang
marga yang ada di Tipang. terdapat 7 Raja Bius dari 2 Toga, raja bius
tersebut merupakan tetua dari setiap marga
Desa Tipang merupakan Desa yang terdapat di Desa Tipang.
adat. Dimana Desa ini merupakan salah
satu Desa yang masih kental dengan
budaya dan adat Batak toba ini masih
menyimpan banyak peninggalan
melimpah, Oleh karena itu Masyarakat
Tipang menjadikan Buah Coklat sebagai
bahan dasar dari Produk UMKM mereka
Marga tersebut diantaranya dari Toga yaitu Nyokelat. UMKM merupakan
Debata Raja yaitu : Marga Purba, Marga komponen pelengkap dalam pemasaran
Manalu, Marga Simamora, Dan dari Toga sebuah Desa Wisata, UMKM biasanya
Sihombing yaitu : Marga Silaban, Marga digunakan sebagai komponen pelengkap
Lumban Toruan, Marga Nababan dan sapta pesona yang ketujuh yaitu kenangan,
Marga Hutasoit. seperti yang diketahui bahwa kenangan
memiliki 2 jenis yaitu tangible dan
Potensi Wisata Desa Wisata Tipang intangible, kenangan intangible adalah
memiliki konsep Ecowisata yaitu terletak kenangan yang didapatkan melalui
diketinggian 1298 mdpl, Desa ini juga pandangan mata secara real dan pelayanan
memiliki keberagamaan Flora dan Fauna yang dilakukan oleh pengelola Homestay
serta memiliki dataran tinggi yaitu Batu Desa Tipang. Berdasarkan informasi yang
Maranak. Potensi Desa Tipang juga dapat didapat melalui POKDARWIS Tipang
dirasakan melalui Budaya Batak Toba mengatakan bahwa tingkat kunjungan
yang masih melekat didaerah Desa yaitu wisatawan yang mengunjungi Desa Tipang
masih adanya Ritual – ritual leluhur yang sebanyak 1000 orang perminggunya tetapi
dijalankan sampai saat ini. Banyaknya tidak membawa kenang – kenangan dari
budaya Megalitikum seperti makam – Desa Tipang. Sedangkan keberagaman Bio
makan Ompu Raja. Atraksi Wisata Desa Diversity yang berasal dari Desa Tipang
Wisata Tipang masih memiliki Flora dan ini sangat berlimpah, tetapi pengelolaan
Fauna serta keindahan Alam, Atraksi UMKMnya hanya stuck sampai disitu saja.
Wisata Desa ini juga dapat dilihat dari Adapun UMKM yang berada diDesa
Edukasi Historical melalui Kisah Raja Wisata Tipang adalah Cokelat dan
Sisingamangaraja I - XII. Sasagun. Didalam Desa wisata Tipang
Desa Wisata Tipang memiliki hasil memiliki 150 pohon coklat.
alam berupa buah – buahan serta padi yang
-2-
Gambar 1.9 Desa Tipang Gambar 1.10 Pohon Coklat Tipang
Gambar
1.11
Letak
Desa
Tipang
Gambar 1.12 Tata Letak Perumahan
-2-
PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN DESA WISATA
TIPANG
Gambar 1.13 Gereja Front
PERANCANGAN RUMAH IBADAH
Setelah melakukan Perencanaan
Tata letak Desa Wisata Tipang berbasi
Studi banding dengan Desa Wisata
Kitashiobara, perancangan berikutnya
yang akan dilakukan oleh Penulis adalah
membentuk sebuah perancangan Rumah
Ibadah yang terdapat didalam Desa WIsata
Tipang, Seperti yang diketahui bahwa
Desa Wisata Tipang memiliki 2 Gereja
yaitu HKBP Tipang dan GKPI Tipang.
Pada artikel ini, Penulis ingin membentuk
sebuah perencanaan perancangan HKBP
Tipang, adapun alasannya mengapa HKBP
Tipang diambil sebagai sampel contoh
adalah karena Gereja ini berdekatan
dengan Pagar Batu yang merupakan
Project Perancangan Tata Letak
berikutnya. Adapun perancangan dari
Penulis dapat dilihat pada gambar 1. 15.
-2-
Gambar 1.14 Gereja All Size
-2-
Homestay
serta alam
sekitar.
Didalam
topik
perancangan
berikutnya,
penulis ingin
memberikan
beberapa
PERANCANGAN PELABUHAN perancangan bagi Pelabuhan Desa Wisata
Seperti yang diketahui bahwa Desa Tipang nantinya yang didasari oleh studi
Wisata Kitashiobara memiliki pelabuhan banding Desa Wisata Kitashiobara.
yang cukup mempesona dan pastinya Adapun Pelabuhan yang berada didesa
menghasilkan pemandangan yang Marbuntoruan saat ini akan digunakan
Ecowisata dengan mengkombinasikan untuk kapal – kapal penyebrangan, dalam
Teknologi kedalam Pariwisata namun perancangan Pelabuhan ini nantinya Desa
tidak menggeser budaya tradisionalannya
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DESA WISATA TIPANG
-2-
digunakan untuk sepeda air serta kapal
penyebrangan menuju Pulau Simamora.
Berikut adalah Master Plan Pelabuhan
Gambar 1.18 Denah Perancangan Desa Wisata Tipang.
Pelabuhan
Wisata Tipang akan memiliki sebuah
pelabuhan beserta taman air yang dapat
-2-
4. Masyarakat Desa Wisata Tipang dapat
bekerja sama dengan sangat baik dalam
mengembangkan Desa Wisata mereka, hal
ini tidak menutup kemungkinan untuk Desa
Wisata Mereka menjadi sebuah sebuah Desa
Wisata yang mandiri.
Rancangan Design Desa Wisata Tipang
berbasis dengan Studi banding yang berasal
dari Desa Wisata Kitashiobara yang
merupakan Sebuah Desa Wisata di Perfektur
Fukushima. Adapun Rancangan tersebut
dapat disimpulkan sebagai berikut
1) Menggunakan Tata Letak yang sama
dengan dengan Desa Kitashiobara dan bahan
dasar dari pembuatan jalan menggunakan
batuan Alam.
2) Menggunakan Teknologi modern sebagai
komponen pendukung dari Desa Wisata
Tipang.
-2-