Anda di halaman 1dari 16

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DESA WISATA TIPANG

DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATRA UTARA


BERBASISKAN ARSITEKTUR TRADISIONAL BATAK TOBA

Oleh :
Johannes Maclan Lumbantobing
( Mahasiswa Manajemen Perencanaan dan Pemasaran Pariwisata, Johannestobing0@gmail.com )

ABSTRAK :

Desa Wisata Tipang merupakan sebuah Desa Adat yang terletak di Kabupaten
Humbang Hasundutan, Kecamatan Bakti Raja. Desa Wisata Tipang saat ini sudah mendapat
Anugrah Desa Wisata terbaik dalam Kategori Alam yang baik. Namun seiiring
berkembangnya zaman Globalisasi menyebabkan Desa Wisata Tipang mengalami
penghambatan dibagian Pemasaran Bisnis, keterbatasan Teknologi didalam Desa Wisata
Wisata, serta Landscape menjadi terhenti dan Stuck sampai diposisi itu saja. Oleh karena itu,
melalui Artikel yang berjudul PERENCANAAN PERANCANGAN DESIGN DESA
WISATA TIPANG ini, Penulis berharap dapat membantu Pemerintah dan POKDARWIS
Desa Wisata Tipang dalam mengembangkan destinasi serta lingkungan mereka, yang
tujuannya agar dapat bersaing kembali dengan Desa – desa wisata lainnya yang telah
berstandart International baik didalam Pemasaran serta Perencanaan Design Desa Wisata
mereka. Didalam Artikel ini, Penulis merencanakan serta merancang Desa Wisata Tipang
yang didasarkan dengan studi banding Desa Wisata Kitashiobara, Perfectur Fukushima,
Jepang. Dikarenakan Desa Wisata Kitashiobara memiliki kesamaan dalam unsur – unsur serta
komponen – komponen Desa Wisata Tipang, baik didalam letak lokasi, tata letak Desa
Wisata, Profesi dari setiap masyarakat, keunggulan alam, mempertahankan adat istiadat serta
memiliki Danau yang hampir sama luasnya. Dengan hal tersebut, Penulis ingin berusaha
dalam merencanakan perancangan Desa Wisata Tipang sama dengan Desa Wisata
Kitashiobara meski dengan keterbatasan Teknologi. Didalam Artikel ini, penulis
menginginkan Desa Wisata Tipang tidak hanya dirangkul dengan tenaga serta bantuan dari
Mahasiswa Perencanaan dan Pemasaran Pariwisata namun juga dapat dirangkul oleh
teknologi dan membentuk sebuah inovasi baru yang Bernama Smart Village Tourism.

Kata Kunci : Perencanaan, Perancangan, Design, Pemasaran, Tata letak, Arsitektur.

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DESA WISATA TIPANG

DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATRA UTARA

BERBASISKAN ARSITEKTUR TRADISIONAL BATAK TOBA


Pendahuluan
Pariwisata merupakan bagian yang tidak Penulis ingin memberikan sebuah
terpisahkan dari kehidupan manusia perencanaan dari Produk Intangibel
terutama menyangkut kegiatan sosial dan berbasis Culture Diversity yang berada
ekonomi. Diawali dari kegiatan yang diDesa Wisata Tipang dan lebih berfocus
semula hanya dinikmati oleh segelintir kepada Rumah Adat dan juga Amenities
orang-orang yang relatif kaya pada awal Desa Wisata Tipang. Sebagaimana
abad ke-20, kini telah menjadi bagian dari diketahui bahwa sektor pariwisata di
hak azasi manusia. Hal ini terjadi tidak Indonesia masih menduduki peranan yang
hanya di negara maju tetapi mulai sangat penting dalam menunjang
dirasakan pula di negara berkembang. pembangunan nasional sekaligus
Indonesia sebagai negara yang sedang merupakan salah satu faktor yang sangat
berkembang dalam tahap strategis untuk meningkatkan pendapatan
pembangunannya, berusaha membangun masyarakat dan devisa negara Pariwisata
industri pariwisata sebagai salah satu cara lebih populer dan banyak dipergunakan
untuk mencapai neraca perdagangan luar dibanding dengan terjemahan yang
negeri yang berimbang. seharusnya dari istilah tourism, yaitu
turisme.
Pariwisata tidak luput dengan
Seperti yang diketahui bahwa Desa
adanya unsur Culture atau budaya, karena
Wisata Tipang merupakan sebuah Desa
budaya merupakan sebuah karakteristik
Adat sebelum menjadi Desa Wisata, oleh
utama dari sebuah Pariwisata disuatu
karena itu didalam Desa Wisata ini
daerah yang menjadikan daerah tersebut
memiliki keberagaman peninggalan –
berbeda dari daerah lainnya, Culture
peninggalan dari leluhur, yaitu seperti
tersebut menjadi sebuah unsur juga
Makam – makan Ompu Raja, Sarkofagus,
didalam unsur Geopark yaitu Culture
dan kebudayaan Megalitikum lainnya,
Diversity, dalam hal budaya tersebut dapat
Desa Tipang juga memiliki keberagaman
dibedakan menjadi 2 yaitu Tangibel dan
Ritual – ritual yang telah ada sejak dahulu
Intangibel, artinya dapat dilihat dan tidak
dan masih dijalankan sampai saat ini oleh
dapat dilihat, contoh dari budaya yang
masyarakat Desa Tipang. Desa Tipang
dapat dilihat yaitu Rumah adat, tari –
juga memiliki keberagaman hasil alam
tarian daerah, makanan atau minuman
mulai dari memiliki beragam musim panen
khas, Baju Adat serta senjata adat dan dari
dari setiap jenis buah yaitu Durian,
budaya yang tidak dapat dilihat namun
Mangga, Cokelat, serta hasil padi yang
dapat dirasakan adalah kebiasaan atau
melimpah, Desa Tipang juga memiliki
kegiatan rutinitas dari masyarakat desa,
Satu Pulau yang Bernama Pulau
keramah tamahan masyarakat, bahasa
Simamora. Desa Wisata Tipang juga
daerah serta musik daerah.
memiliki puncak ketinggian setinggi 1700
mdpl yaitu Penatapan Gonting dan Batu
Maranak.

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DESA WISATA TIPANG

DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATRA UTARA

BERBASISKAN ARSITEKTUR TRADISIONAL BATAK TOBA

-2-
METODE PENELITIAN berkembang yang masih butuh perhatian
Metode yang digunakan dalam dalam merencanakan pengembangan Desa
penelitian ini adalah metode deskriptif Wisata ini agar dapat menjadi sebuah Desa
kualitatif dengan cara mendeskripsikan, Wisata yang mandiri.
menggambarkan, atau menceritakan
KAJIAN TEORI
kembali secara tertulis dari hasil survey
Pengertian dan Komponen Desa Wisata
lapangan tentang kondisi daerah yang
memiliki potensi wisata. Metode teknik Desa wisata adalah sebuah desa
pengumpulan informasi dibagi ke dalam yang memiliki beragam keunggulan
dua bagian, yaitu: (1) Penelitian didalamnya, mulai dari pemandangan
kepustakaan meliputi teori-teori dan teknik alam, kebudayaan, serta hasil pangan
pengumpulan informasi yang berkaitan hayati yang beragam. Tetapi beberapa dari
dengan arsitektur Tradisional Batak Toba Desa Wisata yang berkembang di Seluruh
dan Desa Wisata Tipang (2) Penelitian pulau Indonesia, masih ada beberapa
lapangan meliputi observasi lapangan, sejumlah Desa wisata yang memiliki
wawancara informan secara tidak sumber daya Manusia yang tidak perduli
terstruktur, pengukuran denah rumah, akan lingkungan sekitarnya. Dan
fasilitas kampung, dan kearifan lokal cenderung merusak keadaan sekitar Desa.
lainnya. Dan dalam beberapa kasus yang beredar
melalui survey dari setiap penjuru Desa
Lokasi penelitian ini berada di
Wisata memiliki sumber daya manusia
Desa Wisata Tipang Kabupaten Humbang
yang cenderung mengikuti pengaruh
Hasundutan, Kecamatan Bakti Raja.
Globalisasi yang dibawa oleh Wisatawan.
Pemilihan lokasi tersebut didasarkan pada
1) Perencanaan bisnis Pariwisata yang Menurut Nuryanti (Dalam Yuliati
mengharuskan untuk mendata segala aspek & Suwandono, 2016) desa wisata
produk wisata didalam Desa Tipang, 2) merupakan wujud kombinasi antara
Perencanaan Destinasi Pariwisata yang atraksi, akomodasi, dan fasilitas
mempelajari komponen kepariwisataan pendukung yang dikemas dalam suatu pola
melalui komponen 5A serta Unsur kehidupan masyarakat yang menyatu
Geoproduct, 3) Perencanaan Design yang dengan tata cara dan tradisi yang berlaku
mempelajari bagaimana membuat sebuah sehingga menjadikan desa tersebut sebagai
konsep perencanaan rumah ataupun tujuan wisata.
blueprint dari Desa Wisata Tipang. 4)
Potensi alam serta keberagaman dari
Budaya yang terdapat didalam Desa
Wisata Tipang. 5) Desa Wisata Tipang
merupakan sebuah Desa Wisata

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DESA WISATA TIPANG

DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATRA UTARA

BERBASISKAN ARSITEKTUR TRADISIONAL BATAK TOBA

-2-
Menurut Nuryanti (1993), terdapat Melalui kedua proses pendekatan
tiga konsep utama dalam komponen desa pasar dari Desa Wisata Tipang, juga
wisata yaitu sebagai berikut : akomodasi, memiliki beberapa masyarakat dalam
atraksi dan keindahan alam. pengambilan sampel penelitian yaitu
Pengembangan Desa Wisata harus mengambil 2 Narasumber yaitu
memperhatikan kemampuan dan tingkat POKDARWIS & BUMDES. Melalui
penerimaan masyarakat setempat yang perwakilan dari Masyarakat Desa Wisata
akan di kembangkan menjadi desa wisata. Tipang ini, Penulis dapat menyusun
perencanaan pengembangan seperti apa
Dalam manajemen pengembangan
yang perlu dibenahi dalam Desa Wisata
geopark suatu kawasan tersebut harus
Tipang.
memenuhi tiga pilar yang berfokus pada
keragaman alam, yaitu keragaman geologi Berdasarkan dari kedua Metode
(geodiversity), keragaman biologi tersebut, penulis dapat memberikan
(biodiversity) dan keragaman budaya beberapa alternatif pengembangan dari
(biodiversity), yang bertujuan untuk Desa Wisata Tipang, yaitu membenahi
pembangunan ekonomi dan Amenities Desa Wisata yaitu tempat
pengembangan masyarakat berkelanjutan ibadah serta perencanaan pengembangan
Desa Wisata Tipang yang berada di
Pendekatan Pasar untuk
belakang Pagar Batu yang merupakan
Pengembangan Desa Wisata Tipang
salah satu dari Simbol Geo Diversity dan
Dalam proses pendekatan segmen juga Culture Diversity yang berada
Pasar yang tujuannya untuk didalam Desa Wisata ini sejak dahulu,
pengembangan Desa Wisata Tipang adapun metode yang digunakan dalam
memiliki 2 metode yaitu secara langsung penempatan perencanaan pengembangan
dan tidak langsung: 1) Melalui pendekatan dari daerah tersebut, penulis menggunakan
secara langsung, Penulis melakukan Field konsep Blueprint dalam penempatan
Trip secara langsung kedalam Desa Wisata perencanaannya.
Tipang selama 3 hari dalam
Pendekatan Fisik Pengembangan Desa
mengobservasi keberagaman yang terdapat
Wisata
didalam Desa Tipang, dalam metode
pertama, Penulis memiliki beberapa Pendekatan ini merupakan sebuah
instrument Penelitian yaitu Check list dan solusi dalam bagaimana penggambaran
juga Kamera. 2) Melalui Pendekatan tidak dari sebuah medan yang terdapat didalam
secara langsung yaitu menggunakan Desa Wisata Tipang, melalui pendekatan
artikel, jurnal dan juga buku yang ini, dapat dikelompokan pengembangan
membahas Keunggulan Desa Wisata seperti apa yang akan dibentuk melalui
Tipang. Rumah adat, Rumah Ibadah, Komponen
pendukung pariwisata serta Akomodasi
yang terdapat didalam Desa Wisata
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DESA WISATA TIPANG

DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATRA UTARA

BERBASISKAN ARSITEKTUR TRADISIONAL BATAK TOBA

-2-
Tipang, Adapun cara Penulis dalam Penelitian nantinya. 2) Mencatat
melakukan Pendekatan ini adalah 1) kekurangan apa saja yang terdapat didalam
Mengelompokan Nilai – nilai dari setiap komponen pendukung yang dilihat
Checklist yang menjadi Instrumen melalui observasi,

Jenis Wisatawan Pengunjung Desa turun temurun, seperti contohnya melalui


Wisata Tipang Tanah Batak Toba memiliki Rumah adat
Batak yang disebut Rumah Bolon, Rumah
Dalam merumuskan perencanaan
Bolon ini bukan hanya didirikan sebagai
dan pengembangan suatu Desa Wisata
tempat tinggal saja namun memiliki
selain memerlukan perhatian dalam
banyak nilai-nilai luhur yang tersimpan di
pengelompokan Segmen pasar juga harus
dalamnya. Nilai-nilai inilah yang
dapat memperhatikan jenis wisatawan
kemudian dijadikan pedoman hidup
yang datang mengunjungi Desa Wisata
masyarakat Batak. Adapun Filosofi yang
Tipang, serta motivasi mereka dalam
terdapat didalam Rumah Adat Batak yaitu
berwisata kedalam Desa Wisata Tipang.
Rumah Bolon adalah seperti berikut: 1)
Menurut Informasi yang didapat Filosofi dasar keberadaan rumah Bolon
oleh Penulis melalui POKDARWIS adalah sebagai pedoman hidup dalam
Desa Wisata Tipang yang mengatakan pergaulan antar individu. 2) Sebagai
bahwa banyaknya Wisatawan yang bentuk cagar budaya yang menjadi sarana
mengunjungi Desa Wisata Tipang dalam pelestarian budaya Batak. 3) Selain filosofi
seminggu berkisar sebanyak 1000 orang bangunan, setiap lukisan, hiasan, dan
dan motivasi mereka adalah untuk melihat bagian bangunannya memiliki makna
keindahan alam Desa Tipang dan tersendiri, yakni: Ornamen Gorga
menginap didalam Homestay Desa Tipang, berbentuk cicak artinya orang batak dapat
melalui Pengelompokan yang Penulis hidup di mana saja dan bisa beradaptasi.
bentuk, rata – rata yang mengunjungi Desa Bentuk ular, ada kaitannya dengan
Wisata Tipang yaitu Wisatawan Milenial kepercayaan suku Batak bahwa jika rumah
dan Wisatawan Keluarga. Motivasi di masuki ular maka penghuninya akan
Wisatawan Milenial untuk mengunjungi mendapatkan berkah. Ornamen Gorga
Desa Wisata Tipang adalah untuk berbentuk kerbau, sebagai ucapan terima
Traveling ke Puncak Batu Maranak serta kasih kepada kerbau yang telah membantu
mempelajari Adat Istiadat yang terdapat manusia dalam kehidupan. 4) Tiang tinggi
didalam Desa Wisata Tipang. Melalui Ninggor, berbentuk lurus dan tinggi,
Motivasi Wisatawan Keluarga yang datang bermakna kejujuran. 5) Arop-aropan di
mengunjungi Desa Wisata Tipang adalah bagian depan hunian, sebagai harapan
hanya sekedar berlibur bersama anak – dapat hidup layak. 6) Penahan atap,
anak dan mengabadikan moment saja. songsong boltak, merupakan pengingat
bahwa jika ada tuan rumah yang dirasa
Arsitektur Tradisional Batak Toba. tidak baik maka hendaknya dipendam di
Didalam setiap Daerah pastinya hati saja. 7) Lubang telaga di dekat dapur
memiliki keberagaman budaya dan nilai – masak sebagai tempat membuang kotoran,
nilai tradisional yang telah melekat dari harapan untuk membuang jauh-jauh segala
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DESA WISATA TIPANG

DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATRA UTARA

BERBASISKAN ARSITEKTUR TRADISIONAL BATAK TOBA

-2-
keburukan dan kesalahan dari dalam menyimpan padi, sebagai bentuk harapan
rumah. 8) Panggung kecil untuk untuk kelancaran dalam hidup.

Hasil Penelitian Mahasiswa Arsitektur manusia, sedang benua bawah sebagai


USU Pembahasan Arsitektur Rumah tempat kematian.
Batak Toba.
Rumah tradisional Batak Toba
adalah jenis rumah panggung
atauberkolong. Di mana lantainya bukan di Arsitektur Tradisional merupakan
atas tanah tetapi di atas tiang. Sehingga bagian kehidupan dari masyarakat yang
kalau masuk ke arah pintu rumah harus memiliki tinggi nilai-nilai keluhuran, tak
melalui tangga, yangbiasanya beranak lepas dari cara ataupun kebiasaan yang
tangga dengan bilangan ganjil yaitu 5, 7, sudah ada terdahulu. Tradisi adalah sebuah
dan 9. Rumah melambangkan makro kebiasaan, atau cerita yang dilakukan dan
kosmos dan mikrocosmos yang terdiri dari diwariskan dari generasi ke generasi,
awalnya tidak memerlukan sebuah sistem
adanya tri tunggal benua yaitu : Benua
tulisan. Tradisi sering dianggap menjadi
atas, dilambangkan dengan atap rumah,
kuno, dianggap sangat penting untuk
Benua tengah, dilambangkandengan lantai dijaga.(Gambiro, 2018).
dan dinding, dan benua bawah,
dilambangkan dengan kolong. Benua Atas Berdasarkan dari keempat Gambar
tempat Dewa, benua tengah tempat tersebut dapat disimpulkan Rumah Bolon
Memiliki bentuk dan fungsingnya masing
– masing. Diantaranya adalah sebagai
berikut : 1) Bentuk: bentuk atapnya
Gambar 1.1 Atap Gambar 1.2 Depan
melengkung danpada ujung atap sebelah
depan, ide dasar dari pembentukan atap
seperti kerbau. Punggung kerbau adalah
atap yang melengkung kaki-kaki
kerbauadalah tiang-tiang pada kolong
rumah.
2) Fungsi: Fungsi pada atap rumah
tradisional Batak toba adalah sebagai
Gambar 1.3 Sayap Kanan Gambar 1.4 Sayap Kiri atappelindung dari hujan ataupun terik
matahari dan juga sebagai tempat
untukmenyimpan benda benda keramat,
dan di gunakan juga sebagai tempat untuk
alat musik yang di mainkan pada acara
adat.
3) Material: Material penyusunan pada
bagian atap menggunakan kayu dan juga
ijuk dan material pada ornamen yang ada
pada atap menggunakan material kayu

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DESA WISATA TIPANG

DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATRA UTARA

BERBASISKAN ARSITEKTUR TRADISIONAL BATAK TOBA

-2-

Sumber Google Images, 2022


yang di cat dengan warna hitam, merah, dibuka dan penuh sesak dengan turis
dan putih. sepanjang tahun. Danau Hinohara terbesar
di bendungan dan danau, kapal pesiar juga
dioperasikan selama periode tanpa salju.
Jalan-jalan wisata seperti National
Highway No. 459, Bandai San Gold Line,
dan Bandai Azuma Lake Line
menghubungkan tempat-tempat wisata ini.

STUDI BANDING ARSITEKTUR JEPANG

Desa Kitashiobara – Mura Perfektur


Fukushima, Jepang
Desa Kitashiobara adalah sebuah
desa yang terletak di Prefektur Fukushima,
Jepang. Pada 1 April 2020, desa ini
memiliki perkiraan populasi 2.697 di 1091
rumah tangga, dan kepadatan penduduk 12
orang per km². Total wilayah desa adalah
234,08 kilometer persegi. Desa 234,08 km2 . 3185 orang (2010)
Kitashiobara merupak sebuah Desa yang
Gambar 1.5 Kitashiobara Village
terbentuk dari letusan Gunung api Bandai
tahun 1888. Desa Wisata Kitashiobara Desa Kitashiobara merupakan
merupakan sebuah desa di Yama-gun sebuah Desa yang memiliki konsep
menyebar dari ujung timur laut Aizu Basin Ecowisata, didalam Desa terdapat 2
ke kaki utara Bandai dan Azumayama Danau, yaitu Danau Hibara dan Danau
barat daya di prefektur Fukushima. Seiring Goshikinuma, serta memiliki 3 sungai
dengan letusan gunung berapi Bandai pada yang digunakan sebagai Tracking, yaitu
tahun 1888 banyak sungai, termasuk Sungai Yanagi Numa, Rurinuma Swamp
Sungai Nagase, dihentikan dan banyak dan Sungai Bantennuma.
kelompok danau terbentuk. Daerah-daerah
ini disebut "Uchibandai" setelah perang Gambar 1.6 Wilayah Kitashiobara
dan perkembangan pariwisata telah Wilayah Kitashiobara memiliki
berkembang pesat, dan perkemahan, hotel bentuk yang hampir sama dengan Wilayah
resor, fasilitas mata air panas, jalur pejalan Danau Toba dengan Danau yang di
kaki berada di tempat. Juga, resor ski Tengah Wilayahnya. Kitashiobara
memiliki beragam keunggulan didalam
Desa Wisatanya baik dari Alam dan juga
Ecowisata yang memiliki kemiripan
dengan Desa Tipang, namun Teknologi
yang terdapat didalam Desa Kitashiobara
sangat maju dibandingkan dengan Desa
Tipang. Didalam Desa Kitashiobara

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DESA WISATA TIPANG

DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATRA UTARA

BERBASISKAN ARSITEKTUR TRADISIONAL BATAK TOBA

-2-
terdapat satu kapal pesiar yang digunakan saat ini, meski sudah dikombinasikan
disekitaran Danau Hibara. dengan Teknologi Modern tetapi tidak
meninggalkan nilai tradisionalnya baik
Kitashiobara memiliki Arsitektur dari Rumah maupun Makanan dan
rumah – rumah yang masih menjunjun Minuman yang berada di Jepang.
tinggi nilai ketradisionalan Jepang sampai

Tracking Gambar 1.7. Aksesibilitas Desa


Kitashiobar
Tracking atau Aksesibilitas merupakan
komponen 6A yang perlu diperhatikan
dalam Desa Wisata jika ingin diAnugrahi
sebagai Desa Wisata terbaik. Melalui Studi
Banding Arsitektur Jalanan Desa Wisata
Kitashiobara dapat dilihat bahwa meskipun
Aksesibilitas Desa mereka tidak begitu
besar, namun kelihatan lebih Peachfull
dari pada jalanan besar yang ramai akan
kendaraan. Seperti yang diketahui bahwa
Jepang/Nihhon merupakan sebuah Negara
Tata Letak Desa
yang memiliki masyrakat yang lebih suka
berjalan kaki dan menaiki Sepeda. Oleh Tata Letak Desa atau tata letak
sebab itu melalui konsep Desa Wisata perumahan yang terdapat didalam Desa
Kitashiobara mengkonsep tracking mereka Kitashiobara memiliki tata letak yang
tidak begitu luas namun kelihatan damai. menyebar dan menanjak keatas bukit
seperti gambar 1.8, dapat dilihat bahwa
Didalam Desa Kitashiobara
Desa Kitashiobara tidak merusak
memiliki 3 tempat pejalan kaki yang
lingkungan dan Desa tersebut seperti
terbaik yaitu Yanagi Numa, Rengenuma
Bersatu dengan Alam.
Swamp dan Rerinuma Swamp, yang
memiliki pemandangan 3 sungai yang Gambar 1.8 Tata Letak Kitashiobara
Desa Kitashiobara memiliki
beragam lahan pertanian dan rata – rata
masyrakatnya juga beternak, namun
mereka hanya membawa ternak mereka ke
atas bukit tidak disekitaran area Desa yang
tujuannya tidak mengganggu Wisatawan.
Rumah – rumah dari Desa
Kitashiobara juga masih memakai Rumah
Tradisional pada zaman Edo baik dari luar
membelah daerah ini. Serta Tracking maupun dalamnya. Oleh sebab itu untuk
disekitaran Desa dapat dilihat pada gambar Akomodasi Desa Kitashiobara memiliki
1.7, tracking area Desa yang sangat banyak Ryokan atau dapat disebut sebagai
tradisional dan pastinya seakan – akan Hotel bernuasa Jepang.
membawa setiap pengunjung dapat melihat
peradaban Jepang secara nyata.

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DESA WISATA TIPANG

DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATRA UTARA

BERBASISKAN ARSITEKTUR TRADISIONAL BATAK TOBA

-2-
SIMPULAN DAN REKOMENDASI 4. Aksesibilitas Desa Wisata Kitashiobara
memiliki akses yang tidak terlalu besar dan
HASIL STUDI BANDING menggunakan bahan dasar batu alam untuk
ARSITEKTUR JEPANG pembangunan Akses ataupun tracking
Simpulan yang berada didalam Desa.

1. Desa Wisata Jepang merupakan 5. Akomodasi Desa Wisata Kitashiobara


sebuah Desa Wisata yang memiliki konsep memiliki jumlah yang cukup banyak dan
Ecowisata yang dikombinasikan dengan mereka menerapkan Konsep Ryokan dari
Teknologi Akomodasi mereka.

2. Dengan Teknologi tersebut mereka 6. Tata Letak Desa Wisata Kitashiobara


dapat menciptakan sebuah inovasi memiliki tata letak yang menyebar dan
penggabungan mereka dengan Smart menanjak keatas bukit, dan
Village Tourism Ecowisata yang mengkonsepnya tanpa menggeser Alam
dikombinasikan dengan Teknologi yang berada disekitarnya

3. Dengan Teknologi tersebut mereka HASIL DAN PEMBAHASAN


dapat menciptakan sebuah inovasi Desa Wisata Tipang merupakan
penggabungan mereka dengan Smart Desa Keenam dari Kabupaten Humbang
Village Tourism Hasundutan. Desa Tipang memiliki luas
4. Desa Wisata Kitashiobara memiliki 2 wilayah 2.335 KM2 , Desa ini merupakan
Danau dan 3 sungai yang membelah desa adat yang artinya setiap penduduk
daerah ini. didalam desa ini masih memercayai dan
menjunjung tinggi adat istiadat yang telah
Rekomendasi ada didalam desa sejak lama. Didalam
1. Perlu menambahkankan Atraksi Wisata Desa wisata Tipang juga memiliki banyak
yang dapat mencerminkan nilai budaya keunggulan didalamnya dan Desa Wisata
yang terdapat di Jepang. ini sudah cukup sejauh lebih kedepan
perkembangannya dibandingkan dari 6
2. Menambahkan fasilitas pendukung desa lainnya, dikarenakan Desa wisata
seperti Rumah Ibadah Tipang memiliki beragam keunggulan,
mulai dari alam, kebudayaan serta kearifan
3. wilayah Desa, serta di Danau Hibara
local. Tipang merupakan salah satu Desa
memiliki beberapa kapal pesiar yang
Wisata yang terdapat dikawasan Danau
digunakan untuk mengitari Desa.
Toba yang berada di Kecamatan Baktiraja,
Kabupaten Humbang Hasundutan.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DESA WISATA TIPANG

DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATRA UTARA

BERBASISKAN ARSITEKTUR TRADISIONAL BATAK TOBA

-2-
Masyarakat Tipang sering menyebut “Bius arkeologis. Beberapa batu tinggalan
Tipang“ yang memiliki arti tentang sejarah kolonial, perkampungan lama batak juga
7 Raja bius yang dimaksudkan adalah 7 masih dijumpai disana. Di desa Tipang
marga yang ada di Tipang. terdapat 7 Raja Bius dari 2 Toga, raja bius
tersebut merupakan tetua dari setiap marga
Desa Tipang merupakan Desa yang terdapat di Desa Tipang.
adat. Dimana Desa ini merupakan salah
satu Desa yang masih kental dengan
budaya dan adat Batak toba ini masih
menyimpan banyak peninggalan
melimpah, Oleh karena itu Masyarakat
Tipang menjadikan Buah Coklat sebagai
bahan dasar dari Produk UMKM mereka
Marga tersebut diantaranya dari Toga yaitu Nyokelat. UMKM merupakan
Debata Raja yaitu : Marga Purba, Marga komponen pelengkap dalam pemasaran
Manalu, Marga Simamora, Dan dari Toga sebuah Desa Wisata, UMKM biasanya
Sihombing yaitu : Marga Silaban, Marga digunakan sebagai komponen pelengkap
Lumban Toruan, Marga Nababan dan sapta pesona yang ketujuh yaitu kenangan,
Marga Hutasoit. seperti yang diketahui bahwa kenangan
memiliki 2 jenis yaitu tangible dan
Potensi Wisata Desa Wisata Tipang intangible, kenangan intangible adalah
memiliki konsep Ecowisata yaitu terletak kenangan yang didapatkan melalui
diketinggian 1298 mdpl, Desa ini juga pandangan mata secara real dan pelayanan
memiliki keberagamaan Flora dan Fauna yang dilakukan oleh pengelola Homestay
serta memiliki dataran tinggi yaitu Batu Desa Tipang. Berdasarkan informasi yang
Maranak. Potensi Desa Tipang juga dapat didapat melalui POKDARWIS Tipang
dirasakan melalui Budaya Batak Toba mengatakan bahwa tingkat kunjungan
yang masih melekat didaerah Desa yaitu wisatawan yang mengunjungi Desa Tipang
masih adanya Ritual – ritual leluhur yang sebanyak 1000 orang perminggunya tetapi
dijalankan sampai saat ini. Banyaknya tidak membawa kenang – kenangan dari
budaya Megalitikum seperti makam – Desa Tipang. Sedangkan keberagaman Bio
makan Ompu Raja. Atraksi Wisata Desa Diversity yang berasal dari Desa Tipang
Wisata Tipang masih memiliki Flora dan ini sangat berlimpah, tetapi pengelolaan
Fauna serta keindahan Alam, Atraksi UMKMnya hanya stuck sampai disitu saja.
Wisata Desa ini juga dapat dilihat dari Adapun UMKM yang berada diDesa
Edukasi Historical melalui Kisah Raja Wisata Tipang adalah Cokelat dan
Sisingamangaraja I - XII. Sasagun. Didalam Desa wisata Tipang
Desa Wisata Tipang memiliki hasil memiliki 150 pohon coklat.
alam berupa buah – buahan serta padi yang

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DESA WISATA TIPANG

DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATRA UTARA

BERBASISKAN ARSITEKTUR TRADISIONAL BATAK TOBA

-2-
Gambar 1.9 Desa Tipang Gambar 1.10 Pohon Coklat Tipang

Gambar
1.11
Letak
Desa
Tipang
Gambar 1.12 Tata Letak Perumahan

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DESA WISATA TIPANG

DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATRA UTARA

BERBASISKAN ARSITEKTUR TRADISIONAL BATAK TOBA

-2-
PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN DESA WISATA
TIPANG
Gambar 1.13 Gereja Front
PERANCANGAN RUMAH IBADAH
Setelah melakukan Perencanaan
Tata letak Desa Wisata Tipang berbasi
Studi banding dengan Desa Wisata
Kitashiobara, perancangan berikutnya
yang akan dilakukan oleh Penulis adalah
membentuk sebuah perancangan Rumah
Ibadah yang terdapat didalam Desa WIsata
Tipang, Seperti yang diketahui bahwa
Desa Wisata Tipang memiliki 2 Gereja
yaitu HKBP Tipang dan GKPI Tipang.
Pada artikel ini, Penulis ingin membentuk
sebuah perencanaan perancangan HKBP
Tipang, adapun alasannya mengapa HKBP
Tipang diambil sebagai sampel contoh
adalah karena Gereja ini berdekatan
dengan Pagar Batu yang merupakan
Project Perancangan Tata Letak
berikutnya. Adapun perancangan dari
Penulis dapat dilihat pada gambar 1. 15.

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DESA WISATA TIPANG

DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATRA UTARA

BERBASISKAN ARSITEKTUR TRADISIONAL BATAK TOBA

-2-
Gambar 1.14 Gereja All Size

PERENCANAAN TATA LETAK


Perencanaan Tata letak Desa Wisata
Desa Tipang memiliki bentuk yang hampir
mirip dengan Desa Kitashiobara, yaitu Stage
dibagian Tracking atau aksesibilitas.
Dikarenakan Desa Tipang pada saat ini
sudah dilengkapi dengan Akses Aspal Stand
yang cukup baik, oleh karena itu, penulis Penjualan
ingin merancang Master Plan dibagian
daerah Pagar Batu Desa Tipang, dapat
Dilihat pada gambar 1.15 Master Plan
Desa Tipang yang akan memudahkan Desa
Tipang dalam mengadakan Festival
ataupun Pertunjukan kebudayaan yang
belum ada didalam Desa Kitashiobara.

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DESA WISATA TIPANG

DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATRA UTARA

BERBASISKAN ARSITEKTUR TRADISIONAL BATAK TOBA

-2-
Homestay

Gambar 1.15 Akses

Gambar 1.16 Master Plan Akses

serta alam
sekitar.
Didalam
topik
perancangan
berikutnya,
penulis ingin
memberikan
beberapa
PERANCANGAN PELABUHAN perancangan bagi Pelabuhan Desa Wisata
Seperti yang diketahui bahwa Desa Tipang nantinya yang didasari oleh studi
Wisata Kitashiobara memiliki pelabuhan banding Desa Wisata Kitashiobara.
yang cukup mempesona dan pastinya Adapun Pelabuhan yang berada didesa
menghasilkan pemandangan yang Marbuntoruan saat ini akan digunakan
Ecowisata dengan mengkombinasikan untuk kapal – kapal penyebrangan, dalam
Teknologi kedalam Pariwisata namun perancangan Pelabuhan ini nantinya Desa
tidak menggeser budaya tradisionalannya
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DESA WISATA TIPANG

DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATRA UTARA

BERBASISKAN ARSITEKTUR TRADISIONAL BATAK TOBA

-2-
digunakan untuk sepeda air serta kapal
penyebrangan menuju Pulau Simamora.
Berikut adalah Master Plan Pelabuhan
Gambar 1.18 Denah Perancangan Desa Wisata Tipang.
Pelabuhan
Wisata Tipang akan memiliki sebuah
pelabuhan beserta taman air yang dapat

SIMPULAN DAN PEMBAHASAN


Simpulan
1. Desa Wisata Tipang merupakan Sebuah
Desa Wisata Adat yang dapat bertahan
Gambar 1.17 Fondasi Pelabuhan
mempertahankan nilai – nilai adat istiadatnya
sampai saat ini yang merupakan Zaman
dimana semuanya serba Modern .namun
Desa Wisata Tipang dapat bertahan kedalam
Globalisasi tersebut.
2. Desa
Wisata
Tipang
dapat

bersaing kedalam Target Pasar Digital jika


saja dapat dikombinasikan dengan Teknologi
sebagai sarana pendukung seperti pada Desa
Gambar 1.19 View Perancangan Kitashiobara.
Pelabuhan
3. Dengan keanekaragaman keungggulan
tersebut Desa Wisata Tipang dapat
menyamai Desa Kitashiobara jika memiliki
Teknologi yang mendukung.

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DESA WISATA TIPANG

DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATRA UTARA

BERBASISKAN ARSITEKTUR TRADISIONAL BATAK TOBA

-2-
4. Masyarakat Desa Wisata Tipang dapat
bekerja sama dengan sangat baik dalam
mengembangkan Desa Wisata mereka, hal
ini tidak menutup kemungkinan untuk Desa
Wisata Mereka menjadi sebuah sebuah Desa
Wisata yang mandiri.
Rancangan Design Desa Wisata Tipang
berbasis dengan Studi banding yang berasal
dari Desa Wisata Kitashiobara yang
merupakan Sebuah Desa Wisata di Perfektur
Fukushima. Adapun Rancangan tersebut
dapat disimpulkan sebagai berikut
1) Menggunakan Tata Letak yang sama
dengan dengan Desa Kitashiobara dan bahan
dasar dari pembuatan jalan menggunakan
batuan Alam.
2) Menggunakan Teknologi modern sebagai
komponen pendukung dari Desa Wisata
Tipang.

3) Merancang Master Plan dari Desa Wisata


Tipang yang terdapat didaerah Pagar Batu
agar dapat memudahkan dalam pembuatan
Event
4) Membentuk fasilitas pendukung tambahan
seperti adanya Kapal Ihan Batak sampai ke
Desa Wisata Tipang
5) Menjadikan komponen pendukung Desa
Wisata Tipang seperti Rumah Ibadah
menggunakan Konsep Rumah Bolon yang
menjadikan sebagai Ciri dari Batak Toba.

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DESA WISATA TIPANG

DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATRA UTARA

BERBASISKAN ARSITEKTUR TRADISIONAL BATAK TOBA

-2-

Anda mungkin juga menyukai