Anda di halaman 1dari 5

POTENSI WISATA BUDAYA KAMPUNG BENA

PROVINSI
NUSA TENGGARA TIMUR
Disusun oleh
GRASSELA ENJELINA LAMA EWAK

I. Pedahuluan
Indonesia merupakan Negara yang memiliki 1.641 pulau
dengan luas wilayah lautnya sebesar 3.257.357 km.
Keragaman hayati dan budaya yang dimiliki oleh Indonesia
menarik orang dari belahan dunia untuk berkunjung ke
Indonesia sehingga menjadi potensi pariwisata Indonesia dan
sumber dana Negara yang menguatkan perekonomian
Indonesia.
1
2

Berbagai wilayah di Indonesia memiliki keunggulan alamnya


masing-masing , hal ini dikarenakan kondisi geografis yang
berbeda-beda. Sama hal nya dengan keragaman budaya dan
bahasa yang berbeda di setiap daerahnya. Tidak terkecuali
wilayah Nusa Tenggara Timur yang unggul akan wisata
maritim dan baharinnya yang mempesona dan menarik
banayak wisatawan. Sehingga dapat dilihat bahwa sektor
pariwisata memiliki peranan penting dalam pertumbuhan
ekonomi di Nusa Tenggara Timur. Salah satu wilayah di
Indonesia yang memiliki keanekaragaman bentang alam
yang dapat dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata yang
berbasis masyarakat adalah Labuanbajo, Nusa Tenggara
Timur. Sebagaimana motto untuk kawasan Labuanbajo, yaitu
“Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional”
memiliki berfungsi sebagai tiang penyangga pendapatan asli
daerahnya (Mary dan Kristanto, 2013). Pariwisata berbasis
masyarakat merupakan salah satu jenis pariwisata yang
melibatkan partisipasi aktif masyarakat sebagai unsur utama
dalam pengelolaan pariwisata guna mencapai tujuan
pembangunan pariwisata berkelanjutan (Telfer dan Sharpley,
2008 dalam Adikampana, 2017).

II. PEMBAHASAN
Menurut Pendit (1999) potensi wisata adalah segala
sesuatu yang ada disuatu daerah yang dapat dikembangkan
menjadi daya tarik wisata. Salah satu wisata yang memiliki
potensi wisata yang bagus adalah Wisata budaya kampong
Bena. Kampung Adat Bena terletak di Desa Tiworiwu,
Kecamatan Jerebu’u, Kabupaten Ngada serta berjarak ±
19 km ke arah selatan Kota Bajawa. Dilihat dari batasan
administrasinya, Kampung Adat Bena memiliki batas-
batas sebagai berikut: sebelah Utara: Dusun Bata, sebelah
Timur: Dusun Tude, sebelah Selatan: Desa Dariwali sebelah
Barat: Desa Watumanu
Potensi wisata Kampung Tradisional Bena dilihat dari
keaslian budaya baik itu dari segi fisik maupun non fisik.
3

Dari segi fisik berupa rumah adat, batuan megalith, kerajinan


tenun ikat. Dari segi non fisik berupa upacara tradisional dan
kehidupan sosial budaya masih dipertahankan secara turun
temurun oleh masyarakat di Kampung Bena. Untuk
kebudayaan tradisional, upacara adat di kampung Bena
terdiri dari upacara kelahiran, upacara pernikahan, upacara
kematian, upacara pembangunan rumah adat dan upacara
Reba.
Aplikasi ragam motif yang digunakan untuk seni tenun ikat,
sarung dan selendang pada umumnya memiliki arti dan
diatribusikan pada jenis kelamin pemakainya.

Kampung Tradisional Bena memiliki potensi internal


berupa wisata seni dan budaya yaitu rumah adat, Ngadhu dan
Bhaga, upacara tradisional, seni ukir kayu, kerajinan tenun
ikat tradisional. Wisata sejarah berupa kompleks megalith,
kubur batu atau ture. Potensi alam yang dimiliki yaitu
Kampung Tradisional Bena berada dibawah kaki gunung
Inerie. Menurut (Yoeti 2006) pengembangan pariwisata
harus di sesuaikan dengan kemampuan kondisi potensi yang
ada. Pengembangan pariwisata harus mencerminkan tentang
tujuan pengembangan yang diharapkan dan bisa dicapai
dengan didasarkan pada potensi yang dimiliki dan trend
pasar yaitu memahami keinginan dan kebutuhan wisatawan.
Potensi eksternal yang dimiliki Kampung Tradisional Bena
yaitu adanya peran serta pihak luar seperti media masa yang
mulai berpartisipasi dalam Vol. 14. No. 1. 28 Februari 2019
ISSN 1978-606963 pengembangan daya tarik wisata dan
dukungan pemerintah daerah Kabupaten Ngada untuk
mengembangkan Kampung Tradisional Bena sebagai salah
satu objek wisata di Kabupaten Ngada.

Menurut Warpani (2007) mengatakan kekayaan daerah,


upacara adat, busana daerah (yang juga menjadi bagian
busana nasional), dan kesenian daerah adalah potensi-potensi
yang dapat menjadi daya tarik wisata bila dikemas dan

3
4

disajikan secara professional tanpa “merusak” nila-nilai dan


norma-norma budaya aslinya. Dibalik keindahan budaya,
Kampung Tradisional Bena mempunyai permasalahan yang
dihadapi diantaranya terbatasnya kualitas sumber daya
manusia dalam pengelolaan kepariwisataan, kurangnya
promosi, kurangnya pengembangan atraksi wisata, minimnya
pembangunan sektor swasta ekonomi dan jaringan informasi.
Peran masyarakat lokal sangat diperlukan dalam
pengembangan pariwisata. Konsep pengembangan pariwisata
berbasis masyarakat tentu tidak dapat berjalan tanpa adanya
dukungan dan pembinaan baik oleh pihak Pemerintah Daerah
maupun pihak swasta (Siti, 2010). Partisipasi yang hakiki
akan melibatkan masyarakat dalam keseluruhan tahapan
pengembangan, mulai dari proses perencanaan, pengambilan
keputusan dan pengawasan program pengembangan desa
wisata (Made, 2013). Kampung Tradisional Bena disisi lain
tetap ingin bertahan seiring dengan perkembangan wisata
budaya serta tetap memberikan manfaat maksimal untuk
warga beserta masyarakat sekitar. Untuk itulah dianggap
penting dilakukan penelitian untuk mendapatkan strategi
pengembangan Kampung Tradisional Bena sebagai daya
tarik wisata unggulan di Kabupaten Ngada.

III. KESIMPULAN
Kampung Adat Bena terletak di Desa Tiworiwu,
Kecamatan Jerebu’u, Kabupaten Ngada serta berjarak ±
19 km ke arah selatan Kota Bajawa. Kampung Tradisional
Bena memiliki kekayaan budaya dan memiliki potensi yang
besar dalam bidang pariwisata. Potensi yang dimiliki oleh
Kampung Tradisonal Bena berupa wisata seni dan budaya
yaitu rumah adat, Ngadhu dan Bhaga, upacara tradisional,
seni ukir kayu, kerajinan tenun ikat tradisional. Bentang alam
yang memukau menambah daya tarik tersendiri bagi
wisatawan domestik maupun luar negeri.
5

DAFTAR PUSTAKA

dpr.go.id (2019, 26 Maret ). Potensi Pariwisata Bahari NTT Sangat


Menjanjikan. Diakses pada 9 juni 2023, dari
https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/24395/t/Potensi+Pariwisata+Bahari+NTT
+Sangat+Menjanjikan
jurnal.undhirabali.ac.id (2019, 29 April). STRATEGI PENGEMBANGAN
OBJEK WISATA KAMPUNG TRADISIONAL BENA KABUPATEN
NGADA-FLORES NUSA TENGGARA TIMUR (NTT). Diakses pada 9 juni
2023 dari https://jurnal.undhirabali.ac.id/index.php/pariwisata/article/view/692

Anda mungkin juga menyukai