PROPOSAL
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada
DOSEN PEMBIMBING
OLEH
NURMISHBAH, S.Pd.
NIM:2120742001
PENDAHULUAN
Di era yang semakin canggih ini, pariwisata adalah salah satu industri
tempat ke tempat lain membuat rencana dalam jangka waktu tertentu, untuk
2
tujuan rekreasi dan mendapatkan hiburan sehingga keinginannya terpenuhi.
memenuhi keinginannya.
pada wisata alam, wisata budaya dan wisata kulinernya. Salah satu kabupaten
menjadi daya tarik wisatawan yang datang. Salah satu objek wisata yang ada
wisata budaya yang terletak di Jorong Tanah Bato dan Jorong Koto Padang.
adat tidak hanya menyuguhkan berbagai macam adat, tradisi dan budaya yang
3
adat kaya dengan adat dan budaya yang masih dipertahankan dalam
kawasan perkampungan adat ini sebagai salah satu warisan budaya UNESCO
daerah dan pihak swasta yang tertarik dengan perkampungan adat ini.
4
Untuk mengembangkan pariwisata perkampungan adat Nagari
dan budaya mereka dengan terus merawat dan menghuni rumah gadang yang
Minangkabau.
5
seperti belum adanya kios souvenir untuk menjual hasil tenun, makanan, dan
Hal lain yang menjadi masalah adalah mengenai pihak swasta yang
gadang. Hal ini membuat keresahan di hati para pemangku adat, karena
batu adalah pemanfaatan bantuan dana dari pihak BCA dan rugi jika
adat. Sisi lain yang menambah daya tarik penelitian ini yaitu pada saat
6
menjadikan suatu kawasan yang awalnya adalah sebuah desa biasa, yang
terdiri dari deretan rumah gadang dan masih terjaga keasliannya, serta
keindahan dari rumah gadang tersebut menjadi suatu kawasan cagar budaya.
adat ini dikarenakan tidak banyak lagi rumah gadang yang masih dilestarikan
kawasan wisata budaya. Pengembangan pariwisata pada saat ini lebih banyak
berfoto (selfie), dan bermain. Oleh sebab itu, penulis ingin mengkaji lebih
Sijunjung.
Sijunjung.?
7
3. Apa makna pengembangan pariwisata perkampungan adat Kabupaten
Sijunjung?
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Manfaat Akademis
8
2. Praktis
muncul dalam penelitian ini juga bisa menjadi bahan evaluasi serta diskusi
terkait pengembangan di masa yang akan datang. Penelitian ini juga bisa
9
BAB II
MODEL PENELITIAN
10
Tahap evaluasi. Pada tahap ini partisipasi masyarakat dapat terlihat
11
c. Artikel dari Anggit Ganang Pratikto yang berjudul “Evaluasi
daya alam yang ada di Kab Sijunjung sangat luar biasa mulai dari
dari keunikan flora dan faunanya sangat luar biasa itulah salah satu
12
pengembangan pariwisata secara nonfisik berupa promosi
kepada masyarakat.
obyek. Cooper dan Emory (1996) yang dikutip Ratna (2010) mengungkapkan
menulis, seperti : pensil, pulpen, bolpoin, dan sebagainya. Lebih lanjut Ratna
demikian, apabila jenis kata tersebut memiliki muatan tertentu, maka kata-
13
penulis di sini untuk membantu dalam menggambarkan persoalan yang
umumnya dilakukan, yaitu pada saat mereka cuti atau libur. Dalam
1. Traveler, yaitu orang yang melakukan perjalanan antar dua atau lebih
lokasi.
tidak
14
Menurut seorang ilmuwan pariwisata yang terkenal, Prof Hunziker dan
tinggalnya orang-orang asing diluar tempat tinggal dalam waktu tidak lama
kelompok
ahli diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa pariwisata adalah suatu
15
yang datang ke suatu tempat (objek wisata) dalam waktu yang tidak
lama (sementara).
2.2.2 Pengembangan
atraksi tersebut dapat mencapai pasar yang lebih luas dengan meraih
16
5. Penciptaan kegiatan-kegiatan baru atau tahapan kegiatan yang
wilayah pedesaan memiliki potensi alam dan budaya yang relatif lebih otentik
dan ritual-ritual budaya dan topografi yang cukup serasi. Kedua, wilayah
pedesaan memiliki lingkungan fisik yang relatif masih asli atau belum banyak
dan budaya masyarakat lokal secara optimal merupakan alasan rasional dalam
tata cara hidup masyarakat lokal. Pendirian desa wisata merupakan salah satu
17
76). Beberapa keunggulan desa wisata atau kampung wisata adalah sebagai
berikut:
a. Adanya sumber daya lokal yang dimiliki dan dikelola oleh masyarakat
lokal. Sumber daya lokal tersebut tidak hanya sebatas dari masyarakat
kebudayaan setempat.
jawab.
daerah.
18
lingkungan pedesaan. Dampak tersebut antara lain adalah meningkatnya
pengadaan fasilitas untuk menunjang kegiatan desa wisata (Page and Gertz)
dalam I Nyoman (2017: 4-5), kriteria dasar pengembangan desa wisata antara
lain: a. Keberadaan obyek dan daya tarik: desa memiliki obyek daerah tujuan
wisata, paling sedikit berdekatan dengan suatu obyek daerah tujuan wisata
yang sudah terkenal, sehingga dapat dikaitkan dengan paket perjalanan yang
sudah ada b. Memiliki akses fisik dan akses pasar 17 c. Memiliki potensi
berkedudukan sama penting dengan pemerintah dan swasta sebagai salah satu
19
Gambar 1.1 Pemangku Kepentingan Dalam Pengembangan Pariwisata
sebagai objek wisata (Dian Hendriayana, 2019: 70-71), dimana desa meliputi
sumber daya alam, masyarakat, budaya dan segalah potensi yang ada
desa desa wisata secara partisipatif merupakan hal yang mutlak untuk
dilakukan, mengingat elemen yang ada di desa banyak dan semua itu saling
terkait satu sama lainnya. Adapun alasan lain mengapa desa wisata perlu
20
c. Masyarakat memiliki kepemilikan sejarah desa, sehingga masyarakat
individu bisa diukur melalui beberapa indikator (Yumanraya Noho, 2014: 10-
11) yaitu :
pengambilan keputusan.
21
dan menegakkan kebijakan baik terhadap dirinya sendiri maupun masyarakat
pelayanan umum secara efektif/ efisien, serta dengan tingkat kualitas yang
a. Desa wisata adat atau budaya yang mana dasar potensi dan
pengembangan pariwisata
berupa budaya atau adat istiadat. Bentuk adat atau budaya yang
dalam dua jenis, yaitu Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian
c. Desa wisata ekonomi kreatif yang mana dasar potensi dan pengembangan
22
wisatawan seperti kerajinan tangan dengan ciri atau khas lokal desa yang
bersangkutan.
terdiri dari 76 unit rumah gadang yang berdiri sejajar di sepanjang jalan di
Perkampungan Adat baik sebelah kiri maupun kanan jalan. Yang menjadi ciri
khas dari perkampungan adat itu adalah rumah gadang yang masih terjaga
merupakan tugu hasil kebudayaan suatu suku bangsa yang hidup di daerah
bukit barisan yang berjejer di sepanjang pantai barat pulau Sumatera bagian
diatas tiang. Rumah gadang mempunyai kolong yang tinggi, atapnya yang
ukuran yang besar dan punya banyak fungsi. Menurut Navis (1984:176-177)
berikut:
23
1. Sebagai tempat tinggal Rumah gadang dijadikan sebagai tempat
bersama
mengatakan bahwa:
24
keruang tengah/bilik dan sumando duduk membelakangi bilik dan
Sijunjung berada di bagian Timur Provinsi Sumatera Barat, pada jalur utama
25
Secara administratif wilayah Kabupaten Sijunjung dengan luas 313.080 Ha
(km2) (ribu)
Gadang
26
8. Sumpur 575.40 18.38 25.05 11 55
Kudus
desa dusun
3.130,80 Km2 atau sekitar 7.41 persen dari luas Sumatera Barat.
pada lahan curam dan sangat curam (daerah berbukit), yaitu di Kecamatan
besar dan 40%. Hanya sebagian kecil wilayah Kabupaten Sijunjung yang
barisan yang memanjang dan arah barat laut – tenggara. Morpologi daerah
dibagi menjadi 3 (tiga) bagian,yaitu terjal pada bagian barat dan timur,
berada pada ketinggian terendah antara 120 – 130 m diatas permukaan laut
27
berada pada ketinggian terendah dan tertinggi sekitar 100 meter sampai 1500
dengan musim hujan dan kemarau yang silih berganti sepanjang tahun.
Keadaan iklimnya adalah temperatur dengan suhu minimum 21°C dan suhu
pada lahan curam dan sangat curam (daerah berbukit), yaitu di Kecamatan
besar dan 40%. Hanya sebagian kecil wilayah Kabupaten Sijunjung yang
barisan yang memanjang dan arah barat laut – tenggara. Morpologi daerah
dibagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu terjal pada bagian barat dan timur,
ketinggian terendah antara 120 – 130 m diatas permukaan laut dan tertinggi
28
ketinggian terendah dan tertinggi sekitar 100 meter sampai 1500 meter dari
permukaan laut.
yang sudah ada dan merefleksikan menjadi sesuatu yang baru. Artinya
kita tidak hanya menerima apa yang sudah ada dihadapan kita sendiri
tersusun dalam tatanan dan level, objek yang jauh lebih bermakna. dan
pola pikir manusia yang berorientasi pada sesuatu yang ada menjadi hal
29
sebuah keuntungan, hal ini tidak terlepas dari pemerintah selaku pemilik
benda yang dijadikan objek yang memiliki nilai untuk dijual kepada
sosial bergeser ke arah yang nilai jual sebuah produk sebagai tujuan
utama, hal ini tidak terlepas dari kapitalis dan proses matrealisasi seperti
30
adat telah mengalami penambahan fungsi sebagai tujuan wisata.
semata, disisi lain jika seni budaya yang di komodifikasi kan itu tidak
merubah makna maupun nilai luhur dari budaya itu sendiri serta di
agar, objek wisata tersebut lebih baik dan lebih menarik ditinjau dari segi
lokal maupun regional atau ruang lingkup nasional pada suatu negara
31
daya pariwisata dalam mengintregasikan segala bentuk aspek di luar
wisata sehingga mampu menjadi mapan dan ramai untuk dikunjungi oleh
di sekitar objek dan daya tarik dan lebih lanjut akan menjadi sumber
pemasukan.
meliputi:
wisata.
32
5. Pendekatan optimalisasi potensi, dalam optimalisasi potensi
keberhasilanPengembangan.
ada.
33
wisata, Fasilitas pelayanan, Informasi dan promosi, Merumuskan
Perkampungan
Pemerintah Masyarakat
Adat Sijunjung
BAB III
Pengembangan Wisata
adat ini mulai dikembangkan pada tahun 2017 untuk dijadikan sebagai
34
dari berbagai daerah yang memiliki garis keturunan matrilineal yang
diateh padidan merasakan sensasi panen padi atau dalam istilah setempat
insan-insan pariwisata yang ada pada berbagai aktor. Secara umum, insan
umum yang ada pada destinasi, sebagai pemilik sah dari berbagai sumber
35
Nasional pada tahun 2014 pemerintah terus berupaya membangun dan
hasil tenun, makanan, dan kerajinan khas Sijunjung lainya. Belum adanya
Sisi lain yang menambah daya Tarik penelitian ini yaitu pada saat
36
Nagari Sijunjung berhasil menjadikan suatu kawasan yang awalnya adalah
sebuah desa biasa, yang terdiri dari deretan rumah gadang dan masih
Kabupaten Sijunjung. Selain dikarenakan saat ini tidak banyak lagi rumah
Selain itu fenomena ini menarik untuk diteliti karena saat ini tidak
Pengembangan pariwisata pada saat ini lebih banyak ke arah yang lebih
dan bermain.
37
BAB III
METODOLOGI
bagaimana pendekatan suatu masalah dari aspek atau sudut mana persoalan
data berupa kata-kata lisan maupun tulisan dan perbuatan manusia serta
yang diperoleh. Data yang dianalisis dalam penelitian kualitatif adalah kata-
tindakan secara holistik dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata
dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
38
Perkampungan Adat Sijunjung. (2) menghasilkan informasi yang lebih kaya
penelitian ini yang menekankan proses berpikir secara induktif dan deduktif
diteliti. Data diperoleh melalui studi lapangan dan kajian pustaka untuk
Sijunjung.
Sijunjung sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang ada.
39
3.2 Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
data adalah sesuatu yang diolah yang dapat menghasilkan informasi atau
kata serta tindakan. Dalam penelitian kualitatif terdapat dua sumber data
atau kelompok yang diteliti dalam penelitian ini. Sumber data ini di
tujuan penelitian.
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain, atau dokumen dan
bisa juga melalui internet, thesis, skripsi, dan jurnal ilmiah. Data
40
Data sekunder dijadikan untuk membangun deskripsi mengenai lokasi
penelitian.
2. Sumber Data
memberikan informasi baik tentang dirinya ataupun orang lain atau suatu
41
1. Informan Pengamat, yaitu informan yang memberikan informasi
tentang orang lain atau suatu kejadian atau suatu hal kepada
peneliti. Informan pada kategori ini dapat orang yang tidak diteliti,
artinya adalah orang yang mengetahui orang yang akan kita teliti
(Afrizal, 2014, 140). Menurut Bungin purposive adalah salah satu strategi
42
Jumlah informan sangat ditentukan oleh analisis data, karena setelah
Teknik dan alat pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini
1. Wawancara Mendalam
43
interaksi sosial informal yang terjadi antara peneliti dengan informannya
dan tujuan penelitian yang dilakukan dengan sistem terkontrol, terarah dan
dalam wawancara mendalam adalah pena, kertas, dan alat bantu handphone
2. Observasi
mengetahui sesuatu yang sedang diri, atau berlangsung dan dirasa perlu
44
Dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data
hendak diteliti. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan untuk melihat dan
yang lebih realistik atas perilaku dan kejadian yang terjadi di lokasi
penelitian.
yang sangat penting dalam penelitian. Analisis data adalah upaya yang
yang dapat dikelola agar peneliti dapat menemukan apa yang penting dan
apa yang dipelajari serta menetapkan apa yang dapat diceritakan kepada
Data yang diperoleh baik melalui wawancara yang dicatat pada field
45
yang telah terkumpul kemudian dianalisis menurut kemampuan dan
kajian dalam penelitian yang dilakukan atau dengan pengertian lain obyek
46
DAFTAR PUSTAKA
47
Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Riung Kabupaten Ngada
Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal Respon Publik, 15(5).
48