Anda di halaman 1dari 6

TUGAS AKHIR

MATA KULIAH DESTINASI WISATA


Destinasi Wisata Berkelanjutan Berbasis Masyarakat di “Desa Wisata Saung Eling”
Dosen Pengampu : Wulandari Dwi Utari S. Hut., M. Si

Disusun Oleh :
Hanum Khaleda Prastyani 212110010

PROGRAM STUDI S1 PARIWISATA

FAKULTAS INFORMATIKA DAN PARIWISATA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA KESATUAN BOGOR

TAHUN AJARAN 2022/2023


PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Desa wisata merupakan sebuah konsep pengembangan daerah yang menjadikan desa sebagai
destinasi wisata. Pengelolaan seluruh daya tarik wisata yang tepat diharapkan dapat
memberdayakan masyarakat desa itu sendiri. Sesuai dengan prinsip utama dalam desa wisata,
yaitu desa membangun. Prinsip ini berfokus terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat
melalui pengembangan usaha produktif sesuai dengan potensi dan sumber daya lokal.

Saung Eling merupakan salah satu desa wisata berbasij masyarakay yang terletak di Kabupaten
Bogor. Saung Eling menyediakan dua atraksi utama, yaitu wisata kuliner dan wisata alam.
Kuliner di Saung Eling juga menonjolkan menu khas setempat, seperti pala squash dan nasi
liwetan. Sedangkan wisata alam dikemas dalam bentuk paket tour keliling kampung dengan
memanfaatkan suasana pedesaan yang asri serta kearifan lokal yang masih menonjolkan budaya
kesundaan. Selain paket tour. Saung Eling juga menyediakan fasilitas penunjang seperti tempat
parkir, CHSE, musholah (tempat ibadah), toilet, serta homestay (baik itu di rumah yang telah
disiapkan maupun di homestay Saung Eling).

B. Tujuan Tugas

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk dapat mengetahui lebih dalam mengenai destinasi
wisata yang berkelanjutan serta berbasis masyarakat, meliputi pengertian destinasi wisata
berkelanjutan serta berbasis masyarakat, Desa Wisata Saung Eling, Faktor yang menjadikan desa
wisata tersebut berkelanjutan. Serta memenuhi tugas mata kuliah Destinasi Wisata.
PEMBAHASAN

A. Pariwisata Berkelanjutan Berbasis Masyarakat


Pariwisata berbasis masyarakat merupakan salah satu jenis pariwisata yang memasukkan
partisipasi masyarakat sebagai unsur utama dalam pariwisata guna mencapai tujuan
pembangunan pariwisata berkelanjutan (Telfer dan Sharpley, 2008). Pemahaman ini sejalan
dengan pemikiran Timothy dan Boyd (2003) yang menyebutkan pariwisata berbasis masyarakat
sebagai partisipasi masyarakat dalam pembangunan pariwisata. Dalam hal ini, partisipasi
masyarakat dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : ikut terlibat dalam proses pengambilan
keputusan dan pembagian manfaat pariwisata.

Partisipasi dalam pengambilan keputusan berarti masyarakat mempunyai kesempatan untuk


menyuarakan harapan, keinginan dan kekhawatirannya dari pembangunan pariwisata, yang
selanjutnya dapat dijadikan masukan dalam proses perencanaan pariwisata. Sedangkan
mengambil peran dalam pembagian manfaat pariwisata mengandung pengertian bahwa
masyarakat semestinya mempunyai kesempatan untuk memperoleh keuntungan finansial dari
pariwisata dan keterkaitan dengan sektor lainnya. Untuk itu pengembangan destinasi pariwisata
seharusnya mampu menciptakan peluang pekerjaan, kesempatan berusaha dan mendapatkan
pelatihan serta pendidikan bagi masyarakat agar mengetahui manfaat pariwisata (Timothy, 1999).

B. Destinasi Wisata
Secara administratif, Saung Eling berada di Kampung Lembur Sawah, Kelurahan Mulyaharja,
Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Pembangunan Saung Eling dilakukan secara gotong
royong oleh masyarakat kampung Lembur Sawah pada tahun 2020. Secara etimologi, Saung Eling
diambil dari bahasa Sunda. Saung yang artinya tempat untuk berkumpul dan belajar bersama.
Sedangkan Eling memiliki arti sadar, berpikiran sehat, bijaksana, atau pantas. Berdasarkan
penuturan pendiri Saung Eling menyebutkan bahwa Saung Eling dimaknai sebagai tempat
berkumpul orang – orang yang ingin belajar bersama untuk mengabdi memajukan lingkungan
masyarakat dan eling (sadar) dengan potensi yang ada di lingkungannya. Lebih lanjut diterangkan
oleh pendiri Saung Eling bahwa makna filosifis inilah yang kemudian diterapkan dalam
pengelolaan Saung Eling.

C. Faktor yang menjadikan Destinasi tersebut masuk kedalam berkelanjutan dan berbasis
masyarakat
1. Secara pembangunan Saung Eling memiliki keunikan tersendiri. Pembangunan ini
dilatarbelakangi atas keresahan masyarakat dalam menghadapi dampak pandemi covid-19 yang
dirasakan. Sehingga memunculkan ide atau gagasan untuk mendirikan saung sebagai tempat
persinggahan. Proses pembangunan Saung Eling dilakukan dengan apa adanya dan berdasarkan
swadaya masyarakat setempat. Penggunaan bahan dasar saung pun diperoleh dari sumber daya
alam. Salah satunya adalah bahan dasar bambu yang diambil langsung di kebun bambu yang ada
di Kampung Lembur Sawah.
2. Berawal dari lahan pembibitan Jambu Kristal yang memiliki satu saung kecil tempat
beristirahat, kini Saung Eling disulap menjadi kawasan wisata yang asri dengan suasana
pedesaan. Awal mulanya lahan yang dipakai adalah lahan jambu kristal dan dahulu dikelola oleh
Bapak Ahmad (selaku Bapak dari Pendiri Saung Eling) karena pada masa pandemic melanda
masyarakat sekitar yang biasa menjadi pengrajin sendal tidak lama kemudian terpaksa harus
vakum, dari segi produksi maupun pemasaran ditutup.

Dari situlah, masyarakat terbayang dan mencetuskan bahwa lahan tersebut dapat dimanfaatkan
untuk dijadikan sesuatu yang menghasilkan. Pada awalnya, tidak terpikirkan untuk membuka
terkait di bidang Pariwista. Jadi, hanya dibuatkan untuk berkumpul Bersama keluarga dan
masyarakat sekitar untuk saling sharing. Dari situlah, mulai datang tamu-tamu yang awalnya
mulanya hanya untuk bersinggah dan ternyata mereka tertarik dengan Saung Eling. Kemudian,
masyarakat berdiskusi dan berencana ada sesuatu yang dapat mereka kembangkan, banyak para
tamu yang datang untuk berkunjung dan berwista. Awal mulanya, berasal dari warga kota
Jakarta yang datang hanya untuk sekedar “refreshing” yang memang sudah rindu dengan suasana
pedesaan dan bosan dengan hiruk pikuk keadaan di kota.

Dari situ masyarakat termotivasi, untuk membuat paket-paket tracking dimana para wisatawan
dapat melihat keindahan yang terdapat di kampung tersebut. Dan dari situlah, masyarakat
tercetus untuk mengembangkan budaya yanga da, karena memang di tempat ini masih sangat
mempertahankan adat dan istiadat budaya Sunda. Selain itu, Saung Eling itu sendiri sedang
mengembangkan untuk wisata kuliner juga dengan hidangan khas Sunda beserta pemandangan
alam yang indah.

D. Faktor yang menjadikan desa wisata Saung Eling sebagai destinasi berbasis
masyarakat.

Faktor yang menjadikan Desa wisata Saung Eling menjadi Destinasi berbasis masyarakat adalah
karena pengelolaannya yang dimana dikelola langsung oleh masyarakat sekitar sebagai salah
satu cara untuk meningkatkan ekonomi sekitar. Masyarakat setempat memanfaatkan
lingkungannya dengan membuat atraksi wisata yang dibuat dan dikelola oleh warga tersebut
seperti :
* Mapag Balebat di Awas Palinggal (Menjemput matahari terbit di Awas Paninggal) : yakni,
pengunjung dapat melihat matahari terbit ataupun matahari tenggelam di tempat ini. Pengunjung
dapat melihat pemandangan tersebut dari sawah ataupun sungai yang dilengkapi dengan
pemandangan gunung salak.
* Ulin ka Wahangan Cigading (Bermain di sungai Ci Gading) : para wisatawan dapat menikmati
keindahan dan kesegaran sungai, serta dapat bermain di sungai tersebut.
* Mapay Galengan Sawah (Menelusuri Pematang Sawah) : para wisatawan dapat menikmati
keindahan sawah, serta dapat menyelusuri keindahan dan hamparan sawah. Kalau sudah waktu
panen, para wisatawan dapat mencoba memanen padi tersebut.
KESIMPULAN

Saung eling merupakan salah satu destinasi wisata berbasis masyarat yang dibangun di saat
pandemi tahun 2020. Saung eling menjadi lokasi wisata di kaki gunung salak yang menawarkan
sensasi suasanan perdesaan khas masyarakat Sunda. Hamparan sawah nan hijau membentang
sejauh mata memandang. Rimbunnya pepohonan yang tumbuh di sekitar area wisata
menghadirkan udara sejuk menyegarkan. Membuat pikiran menjadi jernih dan menentramkan
hati.
Selain itu, pengunjung akan menikmati sajian aneka macam makanan serta minuman di saung,
yang sebagian besar materialnya dari bambu serta kayu yang membuat nuansa pedesaan terasa
merelaksasi. Di tempat ini juga pengunjung dapat bermain di sawah atau sungai dengan
mengikuti program trip kampung di kaki gunung salak yang ada di saung eling.
Dengan adanya pariwisata berbasis masyarakat seperti Desa wisata Saung
Eling dapat memberikan keuntungan dan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat
sekitar,selain melestarikan dan menjaga lingkungan alam sekitar Desa wisata Saung Eling
juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat
sekitar sehingga destinasi tersebut dapat berkelanjutan

Anda mungkin juga menyukai