KERJASAMA PEMBANGUNAN
“GAMBLOK PINE”
ECO-AGRO TOURISM
panggung even, sanggar seni budaya, camping ground atau area outbond atau dapat
diringkas sebagai eco-wisata.
Pemilihan wisata berbasis eco-wisata sebagai inti usaha (core of business) mengacu
pada perilaku calon konsumen potensial dimana kegiatan berwisata merupakan kegiatan
wisata yang lekat dengan masyarakat umum, sehingga kapanpun dan dimanapun, konsumen
atas produk jasa tersebut akan selalu ada dalam volume yang layak untuk diperhitungkan.
Berikut adalah beberapa faktor yang menjadi dasar pemikiran atas relevansi Kawasan
Hutan Pinus Dusun Gamblok sebagai wisata agro-edukasi berbasis alam (Agro-Edu
Tourism).
2.1 Lokasi
Kawasan Hutan Pinus Gamblok (Wisata Gamblok Pine) berada di ketinggian sekitar
550 mdpl dengan vegetasi utama tanaman pinus. Secara ekologis Kawasan Hutan Pinus
Dusun Gamblok menyuguhkan pemandangan atau view tanaman pinus yang ditata apik
dengan jarak yang teratur. Suasana sejuk dan jauh dari kebisingan menjadikan tempat ini
menjadi tempat yang tenang untuk beristirahat dan penyegaran (refreshing).
Kawasan Hutan Pinus Gamblok menawarkan apa yang dicari para wisatawan yang
mencari ketenangan untuk melepas kepenatan.
Hutan produksi dengan vegetasi tanaman pinus rawan terhadap kebakaran hutan.
Kegiatan berwisata yang berbasis edukasi dapat mendukung program perlindungan hutan
dengan berdirinya eko-wisata Wisata Gamblok Pine maka nantinya dapat dilakukan
kampanye terhadap masyarakat sekitar dan pembekalan yang cukup terhadap para
wisatawan agar dapat mengurangi atau bahkan meniadakan kegiatan-kegiatan yang dapat
merugikan hutan seperti larangan untuk menebang pohon, berburu satwa, serta menyalakan
api sembarangan.
Dengan berdirinya eco-wisata Gamblok Pine, wilayah Gamblok akan menjadi ramai
dan dapat membuka perniagaan dalam segala bentuk dan level. Demikian juga dengan
keterlibatan langsung masyarakat dalam pengelolaan obyek wisata dimana secara otomatis
akan menambah pos pendapatan sehingga meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.
Pengelolaan objek wisata yang professional selalu menuntut SDM yang handal.
Dengan berdirinya Wisata Gamblok Pine diharapkan dapat memacu tourism awareness baik
dari pihak managemen maupun masyarakat sekitar. Persingunggan budaya dan kebiasaan
atara pengunjung dan masyarakat juga menuntut adanya manajemen etika dan etiket.
Demikian halnya dari sisi estetika dan sanitasi lingkungan, masyarakat akan dituntut untuk
memegang teguh sapta pesona agar dapat selalu menghadirkan penampilan yang prima
dalam segala bidang. Khusus bagi pihak manajemen, persaingan dalam industry pariwisata
juga menuntut adanya pengayaan terjadwal demi kontinuitas usaha yang nantinya dapat
diperoleh dari studi banding dan kegiatan terjadwal sejenis dengan latar belakang tersebut
diatas kami mengambil kesimpulan;
2. Perlunya mencari sumber daya modal yang cukup, guna mendukung terdianya
sarana dan prasarana objek wisata yang diperlukan.
3.1. Visi.
Menjadikan Wisata Gamblok Pine sebagai Kawasan wisata alam yang ramah anak
dan ramah lingkungan dengan pengelolaan modern dan terpadu berbasis pendidikan.
3.2. Misi.
3. Menggali lebih jauh potensi baik itu, alam, budaya dan sosial ekonomi di sekitar
Kawasan Wisata yang dapat dikembangkan untuk masyarakat.
4.3. Target
1. Penataan lahan parkir, area kuliner, toilet dan mushola (jangka pendek)
Nama pengelola adalah “Koperasi Curug Artha”. Adapun usaha yang akan dilakukan
yaitu mendirikan obyek wisata Gamblok Pine.
Akta Terlampir.
6.1. Lokasi anak petak 10E dan 10D, RPH Kenjuran, BKPH Candiroto, KPH Kedu
Utara, Divisi Regional Jawa tengah di Dusun Gamblok, Desa Peron, Kecamatan
Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Pembangunan
Pembangunan mulai dilaksanakan pada bulan November 2020 sampai dengan Launching
tahap Pertama direncanakan pada bulan Maret 2021. Pembangunan Tahap Kedua dimulai
bulan April 2021 sampai dengan Desember 2021.
Setelah PKS terbit dengan disetujui berbagai pihak, maka kami membuat akan
memulai projek tahap pertama, menengah dan jangka panjang.
7.2 Skema Bagi Hasil
Koperasi Curug Artha akan memberikan uang jaminan kepada Pihak Perhutani
sebesar Rp 15.000.000,- sebagai tanda kesepakatan kerjasama antara Koperasi Curug
Artha dan Perhutani.
Untuk skema bagi hasil setelah launching wisata Wisata Gamblok Pine tersebut.
Maka sharing bagi hasil tiket masuk adalah sebagai berikut :
Sebelum Break Even Point (BEP):
1. Perhutani 10 %
2. Koperasi Curug Artha %
IX. PENUTUP
I. GAMBARAN UMUM
Nama Lokasi : Kawasan Hutan Pinus Gamblok
Nama petak & luasan : Anak petak , RPH Kedu, BKPH Magelang, KPH Kedu
utara, Divisi I Jawa Tengah, ± 20 Ha.
Slope & Ketinggian : Variatif,23˚-30˚,±260 mdpl
Vegetasi & status Hutan : Jati dan Mahoni, HTI Perhutani
Gambar 2. Peta lokasi Kawasan Hutan Pinus Gamblok
II. ASPEK PERENCANAAN
II.1 Studi Kelayakan
II.1.1 Letak Geografis
Letak geografis Kawasan Hutan Pinus Gamblok sangat
strategis, yitu antara perbatasan kabupaten Temanggung dan
Kendal. Begitu juga dengan ketinggian tempatnya (±260 mdpl)
yang dapat memberikan View yang luas. Sehingga dengan mudah
dapat melihat laut utara Semarang dan gunung Ungaran meskipun
tanpa alat bantu binokuler. Infrastruktur yang relative lengkap dan
aksebilitas yang mudah, menjadikan Kawasan Hutan Pinus
Gamblok sebagi deerah perbatasan yang relative ramai, baik oleh
aktifitas warga sekitar maupun pelancong yang ingin sekedar
menikmati View dan suasana Kawasan Hutan Pinus Gamblok. Atas
dasar hal tersebut sangat relevan apabila nantinya berdiri suatu
objek eco-wisata Wisata Gamblok Pine.
2.1.2. Aksebilitas
Berikut adalah beberapa opsi akses ke lokasi Kawasan Hutan Pinus Gamblok.
Sarana MCK dan sanitasi manjadi prioritas kami sebagai pengelola objek
wisata Wisata Gamblok Pine. Kami telah menetapkan area yang sesuai untuk kegiatan
MCK, dimana area tersebut memiliki posisi datar dan mudah diakses dari seluruh
penjuru wahana.
2.2.Pemetaan (mapping)
Dari kegiatan pemetaan dengan menggunakan citra satelit, secara garis
besar wilayah kerja ekowisata kampong mataraman menjadi empat
zona, yaitu zona A konsumen regular atau tidak berkemah, zona B
zona camping area, area C kampong mataraman, area D wisata umum
adapun alas an dilakukan zonasi tersebut yaitu:
1.agar kedatangan pengunjung regular tidak terlalu mengganggu
konsumen yang berkemah atau memiliki acara yang terjadwal dan juga
sebaliknya.
2.Agar pengunjung camping atau berkemah dapat menikmati
kegiatannya.
3.Agar konsumen kampong mataraman bisa menikmati kegiatan atau
menginap dengan tenang dan nyaman.
4.Agar wisata umum bisa menikmati suguhan kuliner atau pasar tani
dan mnikmati view di area wisata.