Anda di halaman 1dari 8

JUPE: Jurnal Pendidikan Mandala Vol. 4. No.

5 Desember 2019
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JUPE/index p-ISSN: 2548-5555 e-ISSN: 2656-6745

STRATEGI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DESA SELONG BELANAK,


KABUPATEN LOMBOK TENGAH NUSA TENGGARA BARAT

Awal Kasian
Mahasiswa Pascasarjana UIN Mataram
awaljabon@gmail.com

abstrak. Penelitian ini menganalisis strategi pengembangan Desa Selong Belanak, Kabupaten
Lombk Tengah, Nusa Tenggara Barat, sebagai tujuan wisata. Desa ini memiliki potensi sumber daya
alam dan budaya yang besar tetapi belum sepenuhnya berkembang sebagai tempat wisata. Studi ini
dimulai dengan mengidentifikasi potensi wisata desa dan diikuti dengan menyusun strategi untuk
mengembangkan desa sebagai tujuan wisata yang menarik. Penelitian ini menggunakan analisis data
deskriptif kualitatif dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi wisata desa
Selong Belanak meliputi sumber daya wisata alam, potensi ekonomi sosial dan budaya, aksesibilitas
dan fasilitas pendukung, yang belum digunakan dan dikelola dengan baik. Selain itu, beberapa fasilitas
dan infrastruktur publik tidak memadai. Studi ini menunjukkan bahwa ada perlunya keterlibatan
pemerintah dalam membangun lembaga pengelolaan pariwisata, meningkatkan kualitas sumber daya
manusia, membangun infrastruktur fasilitas wisata yang masih kurang, serta membentuk kerja sama
yang erat antara pemangku kepentingan pariwisata termasuk masyarakat .

Kata kunci: Potensi Wisata, Strategi Pengembangan, Komunitas, Desa Selong Belanak

PENDAHULUAN mendatangkan wisatawan, penyediaan jasa, dan


Indonesia merupakan daerah yang menciptakan lingkungan yang mampu
sangat luas, terdiri dari lebih dari 17 ribu pulau, mendukung terwujudnya kegiatan dalam bentuk
dan tiap-tiap daerahnya memiliki potensi alam kebijakan, peraturan, dan insentif (Hermantoro,
yang indah dan budaya yang unik. Keindahan 2011:22).
alam dan budaya lokal itu merupakan potensi Desa Selong Belanak , terletak 74 km
besar untuk dikembangkan sebagai daya tarik dari Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat .
wisata dan dikelola sebagai salah satu sumber Provinsi ini merupakan satu daerah yang
daya ekonomi masyarakat setempat. Dalam memiliki potensi sumber daya alam (SDA)
beberapa hal, pariwisata juga memberikan yang menakjubkan. Sumber daya alam itu
kontribusi dalam pengentasan kemiskinan antara lain pegunungan, yang sering dijadikan
(Putra dan Pitana 2010). Sejauh ini, belum objek perkemahan atau pun kegiatan-kegiatan
semua potensi wisata daerah-daerah di wisata seperti Viu Pantai. Di desa ini juga
Nusantara dikembangkan dengan baik. terdapat lahan perkebunan yang luas, karena
Persoalannya adalah belum semua daerah sebagian dari masyarakat Desa Selong Belanak
memiliki akses yang memadai, sementara itu merupakan petani. Wisatawan dapat
semangat rintisan kurang kuat. Salah satu cara menyaksikan sekaligus ikut berkebun dengan
untuk mengatasi hal ini adalah mendesaknya masyarakat di lahan perkebunan yang terletak
disusun langkah strategis untuk pemanfaatan di bukit-bukit desa.
sumber daya alam untuk pariwisata. Keindahan pantai Selong Belanak
Pemerintah perlu turut serta mendorong sebagai tempat para wisatawan lokal berekreasi
terbentuknya badan pengelola destinasi wisata menikmati keindahan laut. Sementara untuk
di daerah-daerah. Badan ini akan bertugas potensi sumber daya buatan (SDB) seperti
untuk mengoptimalkan sumber daya untuk potensi pembangunan Villa dan hotel-hotel
mendorong terwujudnya harapan
Jurnal Pendidikan Mandala 78
JUPE: Jurnal Pendidikan Mandala Vol. 4. No. 5 Desember 2019
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JUPE/index p-ISSN: 2548-5555 e-ISSN: 2656-6745

yang berada di atas bukit Desa Selong bagi masyarakat lokal dan pemerintah Desa
Belanak; Selong Belanak.
Desa Selong Belanak letaknya sangat Berdasarkan latar belakang masalah
strategis karena berdekatan dengan tempat- tersebut, maka masalah penelitian ini
tempat wisata lainnya. Letak seperti ini akan dirumuskan sebagai berikut: apa potensi
menarik jika dikemas menjadi produk pariwisata Desa Selong Belanak Kecamatan
perjalanan wisata. Objek wisata yang Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah.
berdekatan dengan Desa Selong Belanak di bagaimana strategi pengembangan potensi
antaranya adalah Pantai Kute yang terkenal tersebut sehingga Desa Selong Belanak dapat
dengan wilayah KEK (Kawasan Ekonomi menjadi destinasi wisata yang mampu menarik
Khusus) dan tempat terselanggaranya motogp. banyak wisatawan.
Objek ini selalu ramai dikunjungi wisatawan TEORI DAN METODE
karena pantainya yang indah. Pengembangan Teori yang digunakan untuk
pariwisata yang ideal akan selalu menunjukkan menjawab persoalan di atas adalah
kepedulian terhadap pelestarian lingkungan, pengembangan pariwisata dan teori siklus
melibatkan pemerintah dan masyarakat lokal. hidup destinasi wisata. Teori pengembangan
Pengembangan pariwisata yang melibatkan pariwisata yang relevan adalah pengembangan
masyarakat sangat penting untuk membuka objek dan daya tarik wisata perdesaan yaitu
lapangan kerja, memberikan pemahaman dengan menggunakan community approach
tentang pariwisata, dan meningkatkan kondisi atau community based development. Hal ini
perkonomian masyarakatnya. Pariwisata disebabkan karena masyarakat lokal yang akan
memiliki prospek yang sangat besar jika membangun, memiliki dan mengelola langsung
dikembangkan dengan baik, melalui fasilitas wisata serta pelayanannya, sehingga
pembenahan sarana dan prasarana serta dengan demikian masyarakat dapat menerima
partisipasi masyarakat. Untuk dapat secara langsung keuntungan ekonomi serta
mengembangkan dan memajukan kegiatan mencegah langsung terjadinnya urbanisasi.
pariwisata tersebut, diperlukan sebuah Dalam pengembangan, baik
pengelolaan yang baik dengan didukung oleh pengembangan destinasi, kawasan pariwisata,
sumber daya manusia yang ahli, dan objek serta daya tarik wisata pada
berpengalaman, dan berkomitmen dalam umumnya mengikuiti alur hidup pariwisata
bidang pariwisata. (Marpaung, 2002:49). Dalam proses
Terbatasnya fasilitas pendukung pengembangan pariwisata, perencanaan matang
menjadi hambatan pelaksanaan kegiatan dan strategis sangat diperlukan. Menurut Mill
pariwisata di Desa Selong Belanak . Wisatawan (2000: 193), bila tidak adanya perencanaan
masih enggan untuk mengunjungi atau pun pada sebuah tempat tujuan wisata dapat
berlama-lama berada di desa ini karena segala berakibat negatif pada daerah tersebut.
sesuatu yang mungkin mereka butuhkan belum Teori siklus hidup destinasi wisata
tersedia. Hal ini juga yang dapat memicu (tourism destination lifecycle) yang
rendahnya angka wisatawan yang berkunjung diperkenalkan oleh Richard Butler tahun 1980
ulang sebagai repeater tourist. adalah konsep hipotetik untuk memahami
Pada dasarnya pengembangan evolusi atau perkembangan dari sebuah
pariwisata di Desa Selong Belanak sangat destinasi pariwisata. Pembabakan evolusi
penting untuk dilakukan. Pengembangan ditakar dengan dua hal yaitu jumlah wisatawan
pariwisata di Desa Selong Belanak akan yang berkunjung ke suatu objek dan rentang
memberikan perubahan dan keberlangsungan waktu perjalanan evolusi destinasi.
baik jangka pendek maupun jangka panjang Untuk mengetahui perumusan
pengembangan pariwisata terhadap objek dan
Jurnal Pendidikan Mandala 79
JUPE: Jurnal Pendidikan Mandala Vol. 4. No. 5 Desember 2019
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JUPE/index p-ISSN: 2548-5555 e-ISSN: 2656-6745

daya tarik wisata maka sangat diperlukan suatu menambah pengalaman mereka dengan
tahapan dimana pengembangan pariwisata melakukan hiking dan rekreasi alam
tersebut mampu berdiri sekarang ini. Tahapan lainnya di pegunungan.
pengembangan pariwisata membawa implikasi b) Aktivitas Pertanian. Pertanian di Desa
serta dampak yang berbeda. Menurut Selong Belanak bukan merupakan mata
Richardson dan Fluker, (2004: 51) yang pencaharian utama bagi masyarakat Desa
dimaksud dengan model siklus hidup destinasi Selong Belanak . Aktivitas pertanian yang
(destination lifecycle model) adalah sebagai dilakukan adalah jenis pertanian lahan
berikut: kering. Kegiatan pertanian merupakan
A model that characterises each stage in daya tarik wisata selain potensi ekologis.
the lifecycle of a destination (and destination Kegiatan pertanian di Desa Selong
areas and resort area) including introduction, Belanak masih menggunakan cara-cara
growth, maturity, and decline and/or tradisional, dengan menggunakan cangkul
rejuvenation. untuk mengerjakan kebun, selain itu
Seperti ditegaskan dalam kutipan di karena lahannya yang berbukit-bukit.
atas, siklus hidup daerah wisata ditandai dalam Kegiatan yang masih tradisional inilah
beberapa tahap yaitu tahap pengenalan menjadi daya tarik bagi wisatawan,
(introduction), pengembangan (growth), karena dianggap unik sehingga
pematangan (maturity), dan dari sini ada dua memunculkan keingintahuan mereka
kemungkinan yaitu penurunan (decline) karena terhadap aktivitas masyarkat tersebut.
kejenuhan atau peremajaan (rejuvenation). Lahan dan bibit telah disiapkan oleh
Kelengahan dalam mengelola suatu destinasi masyarakat Desa Selong Belanak .
akan menyebabkan penurunan, ditandai dengan c) Aktivitas Nelayan. Aktivitas nelayan
ditinggalkannya destinasi tersebut oleh merupakan mata pencaharian utama bagi
wisatawan, namun sebaliknya kesungguhan dan masyarakat Desa Selong Belanak .
inovasi-inovasi pengelolaan akan Potensi laut dan pantai Selong Belanak
memungkinkan destinasi tersebut untuk tetap merupakan sumber daya andalan. Pantai
memikat wisatawan. Selong Belanak ini mempunyai pasir
Selain dengan pengamatan, metode putih dan ombak ombak biru yang indah.
yang diterapkan dalam penelitian ini adalah Wisatawan bisa melakukan kegiatan
melakukan wawancara dengan informan, focus surfing di pantai ini karena ombaknya
group discussion (FGD), dan studi yang tinggi dan lautnya yang tenang,
dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dapat menikmati keindahan laut, serta
dengan teknik analisis deskriptif kualitatif dan bisa ikut dengan para nelayan yang
analisis SWOT. sedang menangkap ikan. Wisatawan juga
Potensi Pariwisata di Desa Selong Belanak dapat menikmati suasana sunset di pesisir
Seperti sudah disebutkan sepintas di awal Pantai Selong Belanak. Mayoritas
tulisan ini, potensi wisata Desa Selong Belanak pengunjung pantai ini adalah wisatawan
demikian banyak dan bisa dikategorikan lokal. Daya tarik pantai ini adalah pantai
menjadi tiga yaitu potensi wisata alam, budaya, yang berpasir putih dan tempat
dan potensi buatan. Masing-masing dari potensi menyaksikan sunset bersama nelayan
itu didata per kelompok berikut ini Desa Selong Belanak . Adapun suasana
Potensi Wisata Alam aktivitas di Pantai Selong Belanak.
a) Aktivitas Alam. Keindahan alam Potensi Sumber Daya Buatan
pegunungan menjadi modal bagi Selong Selo Residence. Villa ini terletak
pengembangan pariwisata Desa Selong di atas bukit, dengan pemandangan laut yang
Belanak . Para wisatawan berkesempatan indah. Laut biru dan nyiur melambai membuat
Jurnal Pendidikan Mandala 80
JUPE: Jurnal Pendidikan Mandala Vol. 4. No. 5 Desember 2019
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JUPE/index p-ISSN: 2548-5555 e-ISSN: 2656-6745

bentang alam tropis yang mewujudkan saujana Fasilitas Pendukung Pariwisata


alam dan arsitektur yang mengagumkan . Perkembangan destinasi pariwisata
Bentuk bangunan ini merupakan campuran sangat dipengaruhi oleh beberapa fasilitas di
arsitektur modern dengan budaya lokal antaranya fasilitas pendukung seperti
masyarakatnya.. Biasanya villa ini ramai di transportasi, pendidikan, dan kesehatan.
kunjungi oleh wisatawan setiap hari sabtu dan Adapun fasilitas pendukung adalah adanya
minggu Jarak dari Kota Kabupaten 32 km, bisa sebuah Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata
ditempuh sekitar 35 menit dengan kenderaan (SMK), yang ada di Desa selong belanak.
roda dua dan roda empat. Selama perjalanan Sarana wisata merupakan kelengkapan
menuju tempat ini anda bisa menikmati daerah tujuan wisata yang diperlukan untuk
pemandangan alam yang sangat indah. menikmati perjalanan wisata ke Desa Selong
Potensi Budaya Belanak . Berdasarkan potensi alam dan budaya
Kesenian tradisional. Potensi seni yang dimiliki Desa Selong Belanak , kunjungan
budaya yang dapat dijadikan atraksi atau daya wisatawan dengan tujuan menikmati potensi
tarik wisata Desa Selong Belanak adalah yang masih alami semakin meningkat. Usaha
budaya Gendang Beleq. Atraksi ini dapat pariwisata sudah mulai berkembang. Begitu
disaksikan oleh wisatawan pada acara banyak penginapan-penginapan yang dibangun.
nyongkolan adat sasak Seperti, villa kotak, villa indah, tiki lodge, villa
Gendang Beleq ini biasa dipentaskan kelapa dan masih banyak lagi.
pada upacara adat pernikahan, dipersembahkan Masyarakat dipercayakan untuk mengelola
khususnya untuk mengiringi pengantin pria dan homestay dan membentuk suatu badan
wanita pada saat kunjungan ke rumah pengantin pengelola yang bekerjasama dengan pemerintah
wanita. Desa Selong Belanak untuk mengatur usaha
Dalam rangka melesatarikan homestay.
kebudayaan yang ada di Desa Selong Belanak Aksesibilitas
pemerintah Kabupaten Lombok Tengah Infrastruktur, merupakan salah satu
melakukan berbagai upaya. Salah satunya yaitu aspek yang sangat penting seperti jalan yang
menyelenggarakan Festival Gendang Beleq menuju ke Desa Selong Belanak yang dapat
setiap tahunnya. Festival ini merupakan acara ditempuh hanya melalui dua arah, yakni jalur
kebudayaan turun temurun yang dilaksanakan timur dan utara. Jalan yang menuju pusat
setiap tahun. Kegiatan ini bertujuan untuk pemerintahan desa dengan dusun-dusun yang
melestarikan dan memperkenalkan budaya dan ada di wilayah Desa Selong Belanak sebagian
adat istiadat setempat kepada para wisatawan besar jalan beraspal.
yang berkunjung ke Desa Selong Belanak Bau Srategi Pengembangan Bongo sebagai
Nyale. Bau Nyale merupakan acara Destinasi Wisata
penangkapan cacing laut yang disebut nyale . Agar dapat merumuskan strategi
konon ceritanya cacing laut ini berasal dari pengembangan destinasi wisata dan
penjelmaan seorang putri yang menghanyutkan peningkatan kunjungan wisatawan yang tepat
diri ke laut karena tidak biasa memilih salah terhadap destinasi pariwisata di Desa Selong
satu dari sekian banyak pangeran yang Belanak , perlu diketahui fase-fase
melamarnya. Bau nyale biasa dilakukan pada perkembangan pariwisata sesuai dengan teori
bulan februari di pagi hari sebelum subuh. Para yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori
wisatawan biasa ikut langsung menangkap siklus hidup destinasi yang diperkenalkan
nyale bersama dengan penduduk desa Selong Butler (1980). Terdapat tujuh fase
Belanak. Penangkapan nyale ini biasa perkembangan pariwisata yaitu penemuan
dilakukan dengan tangan secara langsung atau (exploration), keterlibatan (involvement),
dengan alat yang disebut sorok atau jaring.
Jurnal Pendidikan Mandala 81
JUPE: Jurnal Pendidikan Mandala Vol. 4. No. 5 Desember 2019
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JUPE/index p-ISSN: 2548-5555 e-ISSN: 2656-6745

pembangunan (development), konsolidasi Belanak melalui beberapa atraksi yang berbasis


(consolidation), masyarakat. Kelemahan ini perlu diatasi
stagnasi (stagnation), penemuan (decline), dan sehingga layak dikembangkan dan tidak
peremajaan (rejuvenation). Setelah dilakukan memberikan dampak negatif terhadap fak-tor
pengamatan maka destinasi pariwisata Desa dari luar yang mempengaruhi faktor eksternal
Selong Belanak tergolong ke dalam fase tersebut yaitu kurangnya produk kerajinan
involvement (keterlibatan) yaitu fase kedua lokal, kurangnya minat/ perhatian masyarakat
yang ditandai dengan meningkatnya jumlah terhadap pengembangan pariwisata pantai dan
kunjungan wisatawan. Dari fase keterlibatan pertanian, kurangnya infrastruktur yang
hingga sekarang mulai berkembang ketahap menunjang pariwisata, rendanya Sumber Daya
selanjutnya yaitu fase pembangunan, yang Masyarakat lokal, tidak adanya pengelola resmi
sesuai dengan siklus hidup destinasi dan oleh masyarakat lokal, dan tidak adanya
strategi pengembangan pariwisata. bantuan dari Pemerintah.
SWOT merupakan pendekatan yang 4.2 Analisis Eksternal
digunakan untuk merumuskan srategi a) Peluang
pengembangan dan peningkatan kunjungan Peluang merupakan segala sesuatu yang
wisatawan ke Desa Selong Belanak . Sesuai memberikan kesempatan untuk meningkatkan
dengan kondisi dan keadaan Desa Selong pengembangan Desa Selong Belanak . Adapun
Belanak , hal ini berdasarkan pada peluang yang dimaksud yaitu kemajuan
memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan teknologi dan transportasi, pariwisata dunia,
peluang (Opportunities), namun secara segmen pasar yang kuat dan adanya sekolah
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan SMK Pariwisata.
(Weaknesses) dan ancaman (Threats) b) Ancaman
(Rangkuti, 2005:19). Berikut ini diuraikan Ancaman merupakan dampak negatif
pendekatan SWOT untuk mengkaji kondisi yang akan ditimbulkan dari faktor-faktor
internal dan eksternal Desa Selong Belanak eksternal yang harus diantisipasi agar tidak
dalam pengembangan pariwisata. menimbulkan kerugian terhadap pengembangan
4.1 Analisis Internal pariwisata di Desa Selong Belanak . Yang
a) Kekuatan termasuk ancaman tersebut di antaranya
Kekuatan adalah segala sesuatu yang persaingan produk wisata/destinasi lain,
dapat dikembangkan sebagai andalan rusaknya lingkungan; pengaruh budaya luar,
pengembangan dan peningkatan kunjungan ketergantungan yang berlebihan pada
wisatawan ke Desa Selong Belanak meliputi pariwisata, naiknya harga tanah/lahan, isu
potensi ekologis, sumber daya buatan, potensi keamanan nasional.
budaya dan sosial ekonomi, sehingga nantinya 5. Strategi Pengembangan Pariwisata Desa
bisa bersaing dengan tujuan wisata lain. Selong Belanak
Variabel-variabel yang menjadi pedoman dalam Berdasarkan analisis pada faktor
melihat kekuatan yang dimiliki terdiri atas internal dan eksternal dengan menggunakan
kondisi alam Desa Selong Belanak , kondisi matrik SWOT dapat dirumuskan beberapa
suhu yang cukup baik, adat nyongkolan, tingkat strategi seperti Strategi SO (Strengths
aksesibilitas, keramah-tamahan penduduk, dan Opportunities), Strategi WO (Weaknesess
dukungan masyarakat lokal dan partisipasi Opportunities), Strategi ST (Strenghts Threats),
pemerintah. Strategi WT (Weaknesses Threats) yang
b) Kelemahan merupakan kombinasi fakta - fakta dari internal
Kelemahan merupakan suatu keadaan dan eksternal. Selanjutnya diuraikan setiap
pada objek yang kurang mengun-tungkan strategi yang akan digunakan dalam
dalam pengembangan pariwisata Desa Selong
Jurnal Pendidikan Mandala 82
JUPE: Jurnal Pendidikan Mandala Vol. 4. No. 5 Desember 2019
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JUPE/index p-ISSN: 2548-5555 e-ISSN: 2656-6745

pengembangan pariwisata di Desa Selong kontribusi pariwisata bagi perekonomian lokal


Belanak adalah seperti berikut. (desa).
Strategi SO. Merupakan strategi yang PENUTUP
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan Berdasarkan hasil pembahasan dan
peluang antara lain merancang paket atraksi analisis data dari penelitian yang dilakukan
wisata seperti paket atraksi Budaya Walima dan maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai
paket wisata pantai dan pertanian, berikut. Dalam penelitian ini beragam potensi
meningkatkan promosi daya tarik wisata pariwisata yang terdapat di Desa Selong
diantaranya memperluas pangsa pasar lewat Belanak yang telah diindentifikasi menjadi
media cetak dan elektronik dan melakukan daya tarik wisata di antaranya adalah potensi
promosi melalui Biro Perjalanan Wisata. wisata alam yang terdiri dari aktivitas alam
Srategi ST merupakan strategi yang pegunungan, aktivitas pertanian, aktivitas
menggunakan kekuatan untuk mengatasi nelayan; potensi sumber daya buatan berupa
ancaman antara lain perencanaan potensi saujana Masjid Walima Emas dan
pengembangan, menyusun regulasi yang Meseum Goa/Batu; potensi budaya yaitu
mengatur dan membatasi pembangunan yang kesenian tradsional berupa tarian seni bela diri
daapat merusak potensi ekologis, di antaranya (Longgo Tulaibala), tarian pengantin (Saronde
membentuk lembaga pengawas konservasi dan Tidi), dan budaya dzikir (Dikili); atraksi
lingkungan desa dan membentuk lembaga adat, budaya tradisional masyarakat desa dalam
meningkatkan keamanan dan kenyamanan merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW
kawasan destinasi wisata seperti menjaga (Walima); pasar tradisional merupakan pasar
keamanan di lingkungan pariwisata Desa subuh yang masih menggunakan sistem barter;
Selong Belanak dan menciptakan kewaspadaan fasilitas pendukung dengan adanya sarana
terhadap teroris. wisata yang memadai seperti adanya sebuah
Strategi WO merupakan strategi yang sekolah menengah kejuruan pariwisata (SMK)
meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan dengan lahan parkir yang luas dan fasilitas
peluang, antara lain meningkatkan kualitas toilet yang ada di dalamnya, empat penginapan
sumber daya manusia melalui pengadaan berbentuk walima (wombohe), satu restoran dan
pelatihan pariwisata kepada masyarakat lokal satu art shop; aksessibilitas yang sangat mudah
dan pengadaan sekolah menengah kejuruan diakses oleh wisatawan yaitu dapat ditempuh
pariwisata (SMK Pariwisata), revitalisasi melalui dua jalur darat dan satu jalur laut, jalur
budaya dan kerajinan lokal seperti darat bisa di tempuh melalui jalur utara dan
menghidupkan/menggali budaya yang ada di timur, untuk jalur laut bisa melalui Teluk
Desa Selong Belanak , meningkatkan produksi Tomini.
para pengrajin lokal, kerjasama antar pelaku Berdasarkan analisis internal dan
usaha dengan tokoh lokal, dan keterlibatan eksternal dengan menggunakan matrik SWOT,
masyarakat lokal. dapat dirumuskan strategi inti untuk
Strategi WT merupakan strategi yang pengembangan destinasi wisata dan
meminimalkan kelemahan untuk menghindari peningkatan kunjungan wisatawan ke Desa
ancaman. Dari WT dapat diformulasikan Selong Belanak sebagai berikut. Strategi SO.
beberapa strategi antara lain membentuk Strategi SO merupakan strategi yang
lembaga pengelolaan pariwisata Desa Selong menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
Belanak dan badan promosi pariwisata desa, peluang menghasilkan strategi merancang paket
menjaga kelestarian lingkungan dan konservasi atraksi wisata, meningkatkan promosi daya
alam Desa Selong Belanak diantaranya tarik wisata. Strategi ST. Strategi ST
menjaga kebersihan lingkungan, menjaga merupakan strategi yang menggunakan
potensi ekologis dan keindahan alamnya, kekuatan untuk mengatasi ancaman
Jurnal Pendidikan Mandala 83
JUPE: Jurnal Pendidikan Mandala Vol. 4. No. 5 Desember 2019
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JUPE/index p-ISSN: 2548-5555 e-ISSN: 2656-6745

menghasilkan strategi perencanaan dan Juhanda. 2004. “Formulasi Strategi


pengembangan, membentuk/ membuat Pengembangan Pariwisata di
peraturan lokal yang mengatur dan membatasi Kabupaten Situbondo” (Tesis).
pembangunan yang dapat merusak potensi Denpasar: Pascasarjana Universitas
ekologis, meningkatkan keamanan dan Udayana.
kenyamanan kawasan destinasi wisata. Strategi Marpaung, Happy. 2002. Pengantar
WO. Strategi WO merupakan strategi yang Pariwisata. Bandung: Alfabeta
meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan Mill, Robert Christie. 2000. Tourism The
peluang menghasilkan strategi meningkatkan International Business (Alih Bahasa
kualitas sumber daya manusia (SDM), Sastro Tribudi). Jakarta: PT Raja
revitalisasi budaya dan kerajinan lokal, Grafindo Persada.
kerjasama antar pelaku usaha dan tokoh lokal.
Strategi WT. Strategi WT merupakan strategi Pitana, I Gede dan Putu G. Gayatri. 2005.
yang meminimalkan kelemahan untuk Sosiologi Pariwisata: Kajian
menghindari ancaman, menghasilkan strategi Sosiologis Terhadap Struktur, Sistem,
membentuk lembaga pengelolaan pariwisata, dan Dampak – dampak
menjaga kelestarian lingkungan dan konservasi Pariwisata.Yogyakarta: ANDI.
alam Desa Selong Belanak , kontribusi Pitana, I Gede dan Surya Diarta, I Ketut. 2009.
pariwisata bagi perekonomian lokal. Pengantar Ilmu
SARAN Pariwisata.Yogyakarta: ANDI.
Saran yang dapat direkomendasikan Pogalad, Meikel, Silvana Sondak, Edwin Nani,
kepada pihak-pihak terkait dari hasil Yenni Utiarahman, Triyanti Hunowu
pembahasan adalah sebagai berikut. Pemerintah Moh Syarief Hida. 2009. Analisis
perlu membentuk suatu lembaga pengelola, Pengembangan Obyek Wisata (The
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Tourism Of Development) Terhadap
membangun infrastruktur pariwisata yang Tingkat Kunjungan Wisatawan di
masih kurang. Untuk membangun infrastrukturt Pentadio Resort Kabupaten Gorontal.
tersebut pemerintah dapat bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kebudayaan
investor. Bagi pengelola perlu adanya kerja Komunikasi dan Informatika
sama yang baik antara pemerintah sebagai Kabupaten Gorontalo.
fasilitator, swasta dan masyarakat lokal untuk Putra, I Nyoman Darma dan I Gede Pitana.
bekerja sama sehingga kedatangan wisatawan 2010. Pariwisata Pro-Rakyat Meretas
dan segala aktivitas wisata yang berkembang di Jalan Mengentaskan Kemiskinan di
Desa Selong Belanak dapat terkontrol dengan Indonesia. Jakarta: Kementerian
baik di bawah pengawasan masyarakat. Bagi Kebudayaan dan Pariwisata.
masyarakat, perlu menjaga kebersihan dan Rangkuti, Freddy. 2005. Analisis SWOT Teknik
keamanan lingkungan dengan mempertahankan Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT.
keindahan potensi alam dan budaya yang ada di Gramedia Pustaka.
Desa Selong Belanak. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
DAFTAR PUSTAKA (RPJM Desa Selong Belanak ) 2011
Butler, R.W.1980. The Concept of Tourism Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten
Area Cycle Of Evolution: Implications Gorontalo.
for the Management of Resources. The Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10
Canadian Geographer Vol. 24:5-12. Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.
Hermanoro, Henky. 2011. Creative-Based http://yotama-gorontalo.blogspot.com.
Tourism: Dari Wisata Rekreatif Laporan Pokok Pikiran Yotama (Yosep
Menuju Wisata Kreatif. Depok: Aditri.
Jurnal Pendidikan Mandala 84
JUPE: Jurnal Pendidikan Mandala Vol. 4. No. 5 Desember 2019
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JUPE/index p-ISSN: 2548-5555 e-ISSN: 2656-6745

Tahir Ma’ruf). Diakses pada tanggal


14 April 201

Jurnal Pendidikan Mandala 85

Anda mungkin juga menyukai