114
Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi
P-ISSN: 2716-2737; E-ISSN: 2716-2001
Vol.05 No.02 (2022)
Available at https://ejurnalunsam.id/index.php/jsg/article/view/5545
dalam pariwisata terjadi interaksi yang begitu satu desa yang dinilai memiliki banyak potensi
besar dalam masyarakat, masukan-masukan untuk dikembangkan. Menurut keterangan
yang mendorong kesempatan dan tantangan pers dari Kementerian Pariwisata dan
kepada negara yang bersangkutan. Oleh sebab Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kamis
itu, perlu adanya strategi pariwisata yang tidak (10/6/2021), desa ini dinilai oleh Menparekraf
hanya untuk menghadapi masalah yang terjadi Sandiaga Uno dapat menyejahterakan
pada saat ini namun juga di masa yang akan masyarakat di era pariwisata baru.
datang. Dengan demikian, negara-negara yang Di tengah-tengah pandemi dan
sedang berkembang seperti Indonesia perlu melambatnya ekonomi, Desa Wisata Denai
menetapkan strategi khusus untuk Lama hadir untuk menjadi salah satu opsi desa
menghindari terjadinya pengembangan yang wisata yang berkeadilan, yang memberikan
tidak terarah agar kegiatan pariwisata dapat gerak ekonomi untuk masyarakat dan
menjadi salah satu sektor yang mendatangkan membuka lapangan kerja seluas-luasnya, dan
keuntungan yang berarti. sebesar-besarnya, Dalam kunjungannya,
Pariwisata dapat didefinisikan sebagai Sandiaga menuturkan, desa wisata tersebut
suatu perjalanan dari satu tempat menuju memiliki kearifan lokal yang dikemas
tempat lain yang bersifat sementara, yang menarik. Dia optimis bahwa sisi edukasi yang
biasanya dilakukan orang-orang yang ingin ditawarkan masyarakat nantinya dapat
menyegarkan pikiran setelah bekerja terus dan menarik banyak wisatawan.
memanfaatkan waktu libur dengan Menurut Sandiaga, Desa Wisata Denai
menghabiskan waktu bersama keluarga untuk Lama memiliki beberapa hal menarik yang
berekreasi. Alasan seseorang berwisata patut dilihat, di antaranya Kafe Baca dan
diantaranya dikarenakan adanya dorongan beragam kearifan lokal yang kini tengah
keagamaan seperti berekreasi ke tempat- dikembangkan masyarakat. Selain itu,
tempat suci agama untuk mendalami ilmu keindahan alam dan kekayaan tradisinya juga
tentang agama dan ada juga yang bertujuan merupakan hal yang menarik. Yang paling
untuk berolahraga atau sekedar menonton menarik dari Desa Wisata Denai Lama ini
pertandingan olahraga (Spillane, 1987). adalah fokus di wisata edukasi. Tadi kita
Menurut Freddy Rangkuti (2005), melihat ada Kafe Baca dan kearifan-kearifan
Analisis SWOT merupakan suatu identifikasi lokal lainnya,” jelas Sandiaga. Lebih lanjut,
berbagai faktor secara sistematis untuk dirinya menyebutkan, desa ini terkenal dengan
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini literasi adat budayanya seperti budaya Jawa,
didasarkan pada logika yang dapat Melayu, dan Batak. Ketiga suku itu juga
memaksimalkan kekuatan (strengths) dan menghasilkan kerajinan yang beragam seperti
peluang (opportunities), dan secara bersamaan kain tenun khas Desa Denai Lama, batik
dapat meminimalisir kelemahan (weaknesses) jumputan, kopi, dan kerajinan dari batok
dan ancaman (threats). kelapa.
Unsur 3A dalam pariwisata ini menjadi Di sana juga terdapat lokasi agrowisata
penting dimiliki oleh setiap destinasi wisata, Palo Naga. Wisatawan yang berkunjung dapat
karena akan berpengaruh pada tingkat menikmati indahnya lahan persawahan dan
kunjungan wisatawan, lama tinggal wisatawan pertanian. “Desa wisata seperti Denai Lama ini
(Length Of Stay) dan minat wisatawan untuk harus meningkatkan keterampilan masyarakat
berkunjung kembali. Sebagai sebuah kegiatan untuk menghadapi pariwisata era baru,
perpindahan sementara individu atau pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
kelompok ke daerah tujuan di luar tempat Dari penjelasan tersebut, kami tertarik untuk
tinggal normal, pariwisata harus mampu mengangkat bahasan ini sebagai mini riset
memberikan kesan pada setiap aktivitas yang kami dengan judul “Analisis Konsep 3A
dilakukan, kenyamanan dan kelengkapan dari dalam Pengembangan Pariwisata (Studi
fasilitas pendukung, serta kemudahan akses Kasus: Dusun IV, Desa Denai Lama, Kab.
untuk berkunjung. Deli Serdang)”.
Desa Wisata Denai Lama berada di
Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli
Serdang, Sumatera Utara merupakan salah
115
Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi
P-ISSN: 2716-2737; E-ISSN: 2716-2001
Vol.05 No.02 (2022)
Available at https://ejurnalunsam.id/index.php/jsg/article/view/5545
116
Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi
P-ISSN: 2716-2737; E-ISSN: 2716-2001
Vol.05 No.02 (2022)
Available at https://ejurnalunsam.id/index.php/jsg/article/view/5545
117
Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi
P-ISSN: 2716-2737; E-ISSN: 2716-2001
Vol.05 No.02 (2022)
Available at https://ejurnalunsam.id/index.php/jsg/article/view/5545
118
Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi
P-ISSN: 2716-2737; E-ISSN: 2716-2001
Vol.05 No.02 (2022)
Available at https://ejurnalunsam.id/index.php/jsg/article/view/5545
Di lokasi ini terdapat banyak spot foto hiasan kolam kecil yang dilewati jembatan
yang dapat digunakan oleh pengunjung untuk mini ditengahnya. Spot foto utama ini
mengabadikan momen berwisata di Desa berdampingan dengan sebuah panggung mini
Agrowisata Paloh Naga. Untuk spot foto tempat penyambutan pengunjung yang
utama terdapat di bagian pertengahan sawah disuguhkan tarian-tarian dan ucapan sambutan
dengan tulisan besar “Paloh Naga” dengan oleh pengelola lokasi wisata. Kebutuhan akan
119
Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi
P-ISSN: 2716-2737; E-ISSN: 2716-2001
Vol.05 No.02 (2022)
Available at https://ejurnalunsam.id/index.php/jsg/article/view/5545
spot foto tentunya perlu, sebagaimana yang seperti gapura dengan beragam bentuk
disampaikan (Retnasary, Setiawati, Fitriawati, menarik dan dilengkapi beberapa pondok mini
& Anggara, 2019) bahwa spot-spot foto yang di bahu jembatan untuk tempat meneduh dan
cocok untuk ditampilkan dalam akun duduk. Terlihat banyak pengunjung yang
instagram akan banyak diikuti oleh para mengambil foto di area tersebut. Pemandangan
pengikutnya. sekitarnya juga sangat indah karena terhampar
Kemudian, terdapat spot foto yang berhektar-hektar sawah yang dijadikan sebagai
berada di sebuah jembatan yang cukup agrowisata. Saat musim panen, padi-padi
panjang dengan nuansa pelangi atau warna- terhampar luas menambah kesan foto semakin
warni. Di setiap beberapa meter terdapat bagus.
Gambar 2. (a) Spot Foto Utama, dan (b) Spot Foto Jembatan.
Ada pula tradisi yang selalu dirayakan hal ini, seperti pemaparan ((Aripah, 2022),
oleh penduduk setempat yaitu pesta panen atau (Ramadani & Qommaneeci, 2018), (Arifianto,
kenduri panen. Tidak sedikit pengunjung yang S, & Dewi, 2018)) jika kenduri sko dipahami
datang kemari karena ingin melihat acara sebagai salah satu perhelatan adat masyarakat
tersebut karena jarang ditemui di perkotaan. Kerinci yang diadakan setiap tahun atau
Banyak sekali daerah yang masih melakukan beberapa tahun sekali sebagai wujud dari rasa
120
Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi
P-ISSN: 2716-2737; E-ISSN: 2716-2001
Vol.05 No.02 (2022)
Available at https://ejurnalunsam.id/index.php/jsg/article/view/5545
terima kasih masyarakat Kerinci kepada Allah jalan menuju panggung mini dan spot foto
SWT atas melimpahnya hasil panen yang utama Paloh Naga. Pasar ini menjual berbagai
didapat masyarakat, kemudian Kenduri Sko ini macam makanan atau jajanan tradisional yang
juga bentuk terima kasih masyarakat Kerinci umumnya sudah sangat jarang ditemui pada
atas jasa para leluhur mereka. masa kini. Hal yang menjadi keunikan pasar
(Manik, 2021) juga menambahkan jika ini adalah adanya penggunaan kupon yang
tradisi ini merupakan tradisi yang dilakukan khusus disediakan sebagai alat pembayaran
bila ada orang yang akan diberikan gelar saat berbelanja di pasar tersebut. Untuk
terlebih dahulu dan mesti diadakan selepas mendapatkan kupon, pengunjung dapat
panen tiba. Lalu, ada juga tradisi kenduri menukarkan uangnya pada pengelola di kios
blang, kenduri peusijuek bijeh, dan kenduri jak belakang panggung mini. Pasar ini buka dari
cok ubat di Gampong Ulee Gle, Pidie Jaya, pukul 08.00 – 12.00 WIB. Dengan hal ini,
Aceh yang dimaknai tiga pokok, yaitu sebagai kesan berbelanja di pasar menjadi lebih
ciri khas adat, sebagai jembatan penyambung mendalam dan unik seakan-akan pengunjung
silaturrahmi, dan upacara wajib yang dibawa ke masa dulu dimana masyarakat
memperkokoh kesatuan masyarakat dan melakukan barter dalam berniaga. Terdapat
menjadi ajang perkumpulan para petani juga pondok-pondok yang dapat digunakan
(Rukaiyah, Anismar, & Nasution, 2021). untuk berkumpul sembari menikmati jajanan
Lokasi wisata ini juga didukung dengan tradisional yang dibeli.
keberadaan pasar tradisional yang berada di
Tentunya keberadaan pasar ini tidak dengan kuliner lainnya. Perbedaan tersebut
lepas dari edukasi. Sesuai dengan pemaparan bisa menambah daya tarik dari kuliner lokal
(Intani, 2014) bahwa tujuan utama menjual dan berpotensi menjadi nilai lebih pada wisata
adalah mengembangkan usaha penjualan kuliner (Lumanauw, 2018).
makanan. Sedangkan tujuan keduanya adalah Beberapa masalah yang dihadapi seperti
mengenalkan makanan tradisional kepada memerlukan bantuan dalam pemenuhan
semua kalangan. Baik itu dari kalangan usia fasilitas penunjang, jumlah pengunjung yang
kanak-kanak hingga orang tua, laki-laki tidak tetap dan kurangnya promosi desa
maupun perempuan. Targetnya ke depan agrowisata itu sendiri. Hal-hal ini berkaitan
adalah mendirikan cafe dengan menu makanan dengan strategi pengembangan pariwisata
tradisional. (Nurhayati, Mulyana, Ekowati, & berkelanjutan (Sustainable Tourism
Meilawati, 2014) menambahkan, makanan Development) yang tentunya membawa
tradisional tidak hanya berfungsi sebagai dampak bagi kehidupan masyarakat. Salah
bahan makanan pokok yang dikonsumsi satu hal yang diperhatikan adalah memastikan
semata, tetapi juga mempunyai fungsi sosial, seluruh pembangunan fasilitas penunjang
fungsi ritual, dan menjadi simbol identitas pariwisata sesuai dengan peruntukannya
suatu masyarakat tertentu. Selain itu, cita rasa sehingga mengurangi dampak negatif terhadap
makanan tradisional khas, unik dan berbeda lingkungan (Widiati & Permatasari, 2022).
121
Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi
P-ISSN: 2716-2737; E-ISSN: 2716-2001
Vol.05 No.02 (2022)
Available at https://ejurnalunsam.id/index.php/jsg/article/view/5545
Seperti penambahan kursi taman untuk tempat tertata dengan rapi. Dan juga dilengkapi
istirahat pengunjung yang termasuk sebagai fasilitas bermain lainnya serta tak lupa tetap
fasilitas penunjang agar kebutuhan wisatawan mengelola fasilitas yang sudah ada dengan
terpenuhi selama berada di sana. Penambahan baik dan mengembangkan fasilitas penunjang
kios cendramata yang berada di parkiran sebagai daya tarik tambahan (Afrilian, 2021).
sehingga yang berjualan tidak berserakan dan
122
Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi
P-ISSN: 2716-2737; E-ISSN: 2716-2001
Vol.05 No.02 (2022)
Available at https://ejurnalunsam.id/index.php/jsg/article/view/5545
123
Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi
P-ISSN: 2716-2737; E-ISSN: 2716-2001
Vol.05 No.02 (2022)
Available at https://ejurnalunsam.id/index.php/jsg/article/view/5545
124
Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi
P-ISSN: 2716-2737; E-ISSN: 2716-2001
Vol.05 No.02 (2022)
Available at https://ejurnalunsam.id/index.php/jsg/article/view/5545
125
Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi
P-ISSN: 2716-2737; E-ISSN: 2716-2001
Vol.05 No.02 (2022)
Available at https://ejurnalunsam.id/index.php/jsg/article/view/5545
Perencanaan Wilayah dan Kota, 4(3), 210- Shita, G. (2020, Desember 17). Mengenal Konsep
221. 3A dalam Pengembangan Pariwisata.
Puspitasari, D. (2019). Strategi Pengembangan Retrieved Mei 30, 2022, from Handal
Produk Wisata (Studi Kasus Pantai Selaras:
Parangtritis di Kabupaten Bantul. Fakultas https://www.handalselaras.com/mengenal-
Ekonomi. Yogyakarta: Universitas Sanata konsep-3a-dalam-pengembangan-
Dharma. pariwisata/
Putri, R. N., Yuniarti, E., & Fitriani, M. I. (2021). Sunardi, N., Sarwani, & Tatariyanto, F. (2022).
Identifikasi Objek Wisata Bahari Desa “Peran Manajemen Bisnis dan Keuangan
Sungai Kakap Kecamatan Sungai Kakap. dalam Pengembangan Ekowisata Bahari
Jelast : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang, dalam Upaya Peningkatan Pendapatan
8(3). Masyarakat Pesisir di Desa Wisata
Ramadani, Y., & Qommaneeci, A. (2018). Sukarame, Propinsi Banten. Jurnal Abdi
Pengaruh Pelaksanaan Kenduri Sko (Pesta Masyarakat Humanis, 3(2), 124 – 135.
Panen) Terhadap Perekonomian Dan Utama, I. G. (2015). Agrowisata Sebagai
Kepercayaan Masyarakat Masyarakat Pariwisata Alternatif Indonesia, Solusi
Kerinci, Provinsi Jambi. Jurnal Masif Pengentasan Kemiskinan.
Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 20(1), Walandouw, J. A., Worang, F. G., & Wenas, R.
71-83. (2022). Pemanfaatan Media Sosial Sebagai
Retnasary, M., Setiawati, S. D., Fitriawati, D., & Media Promosi Pariwisata Pada Rumah
Anggara, R. (2019). Pengelolaan Media Alam Manado Adventure Park. Jurnal
Sosial Sebagai Strategi Digital Marketing EMBA, 10(1), 340 - 349.
Pariwisata. Jurnal Kajian Pariwisata, 1(1), Widiati, I. A., & Permatasari, I. (2022). Strategi
76-83. Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Rosni, M., Budiwati, N., & Rosyadi, T. (2022). (Sustainable Tourism Develop-ment)
Strategi Pemberdayaan Perempuan Sekitar Berbasis Lingkungan Pada Fasilitas
Daerah Aliran Sungai (Das) Martapura Penunjang Pariwisata di Kabupaten Badung.
Dalam Pemanfaatan Pekarangan Untuk KERTHA WICAKSANA: Sarana
Usahatani Tanaman Obat Keluarga. Komunikasi Dosen dan Mahasiswa, 16(1),
Prosiding Seminar Nasional Lingkungan 35-44.
Lahan Basah, 7(3), 89-97. Xendit. (2019, Maret 26). Inilah Contoh
Rukaiyah, Anismar, & Nasution, A. A. (2021). Pertanyaan yang Sering Muncul di Analisis
Pemaknaan Simbolik pada Prosesi Kenduri SWOT. Retrieved Juni 1, 2022, from Xendit:
Blang: Studi Kasus di Gampong Ulee Gle https://www.xendit.co/id/blog/ini-yang-
Pidie Jaya. Jurnal Sosiologi Agama harus-anda-pahami-tentang-analisis-swot-
Indonesia, 2(1), 23-34. perusahaan/
126