Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi

P-ISSN: 2716-2737; E-ISSN: 2716-2001


Vol.05 No.02 (2022)
Available at https://ejurnalunsam.id/index.php/jsg/article/view/5545

ANALISIS KONSEP 3A DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA


(STUDI KASUS: DUSUN IV, DESA DENAI LAMA, KAB. DELI
SERDANG)
Dafa Rizky Prayoga1*, Afiaty Zata Dini2, Lara Anjelita Tarigan 3, Putri Andiana Sari4,
Darwin P. Lubis5, Sendi Permana6
1,2,3,4,5,6
Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan
1
*dafarizky111018@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRAK


Riwayat Artikel: This study aims to analyze the 3A concept and conclude the SWOT
Dikirim : 02-05-2022 concept in tourism development in Hamlet IV, Denai Lama Village, Kab.
Disetujui : 16-06-2022 Deli Serdang This research uses a qualitative-descriptive approach. The
Diterbitkan : 30-06-2022 informant in this study was the Head of Hamlet IV, namely Mr. Sucipto.
This study uses field observations, interviews, and literature studies. The
Kata kunci: analytical technique used is the Miles and Herberman interactive
Agrowisata; Paloh Naga; analysis model and SWOT analysis. The results found are the existence of
Konsep 3A; Analisis SWOT; Paloh Naga Agrotourism in Hamlet IV, Denai Lama Village, which has
Desa Denai Lama. become a tourism icon in this area. There are a number of other
supporting tourism objects with great potential. However, there are still
some obstacles that become obstacles in the development of this tourist
area. With the existence of alternative tourism development strategies, it
can help the development of this area to be more advanced and fulfill all
the things needed.

Penelitian ini bertujuan menganalisis konsep 3A dan menyimpulkan


konsep SWOT dalam pengembangan pariwisata di Dusun IV, Desa Denai
Lama, Kab. Deli Serdang Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
metode pendekatan kualitatif-deskriptif. Informan dalam penelitian ini
adalah Kepala Dusun IV yaitu Bapak Sucipto. Penelitian ini
menggunakan metode observasi lapangan, wawancara, dan studi pustaka.
Teknik analisis yang digunakan adalah model analisis interaktif Miles dan
Herberman dan analisis SWOT. Hasil yang ditemukan adalah keberadaan
Agrowisata Paloh Naga di Dusun IV, Desa Denai Lama menjadi ikon
wisata kawasan ini. Terdapat sejumlah objek wisata pendukung lain yang
sangat potensial. Namun, masih terdapat beberapa hambatan yang
menjadi kendala dalam pengembangan kawasan wisata ini. Dengan
adanya alternatif strategi pengembangan pariwisata dapat membantu
perkembangan kawasan ini semakin maju dan terpenuhinya semua hal
yang dibutuhkan.

PENDAHULUAN yang semuanya itu merupakan sumberdaya


Saat ini dunia pariwisata mengalami modal yang besar artinya bagi usaha
perkembangan yang sangat pesat. Salah satu pengembangan dan peningkatan
pendorongnya ialah dengan terjadinya proses kepariwisataan. Sektor pariwisata diharapkan
globalisasi, perubahan ekonomi dunia yang dapat menjadi sumber pendapatan ekonomi
berjalan semakin cepat, persaingan yang nasional. Industri pariwisata di Indonesia tidak
semakin meningkat dan perkembangan sedikit memberi peran penting bagi
teknologi yang berjalan begitu cepat. perekonomian Indonesia (Yoeti, 2008).
Indonesia merupakan negara kepulauan yang Menurut Spillane (1987) industri
memiliki potensi alam, keanekaragaman flora pariwisata secara tidak langsung memberikan
dan fauna, peninggalan purbakala, peran penting bagi perkembangan budaya.
peninggalan sejarah, serta seni dan budaya Tetapi bagaimanapun juga perlu diingat bahwa

114
Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi
P-ISSN: 2716-2737; E-ISSN: 2716-2001
Vol.05 No.02 (2022)
Available at https://ejurnalunsam.id/index.php/jsg/article/view/5545

dalam pariwisata terjadi interaksi yang begitu satu desa yang dinilai memiliki banyak potensi
besar dalam masyarakat, masukan-masukan untuk dikembangkan. Menurut keterangan
yang mendorong kesempatan dan tantangan pers dari Kementerian Pariwisata dan
kepada negara yang bersangkutan. Oleh sebab Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kamis
itu, perlu adanya strategi pariwisata yang tidak (10/6/2021), desa ini dinilai oleh Menparekraf
hanya untuk menghadapi masalah yang terjadi Sandiaga Uno dapat menyejahterakan
pada saat ini namun juga di masa yang akan masyarakat di era pariwisata baru.
datang. Dengan demikian, negara-negara yang Di tengah-tengah pandemi dan
sedang berkembang seperti Indonesia perlu melambatnya ekonomi, Desa Wisata Denai
menetapkan strategi khusus untuk Lama hadir untuk menjadi salah satu opsi desa
menghindari terjadinya pengembangan yang wisata yang berkeadilan, yang memberikan
tidak terarah agar kegiatan pariwisata dapat gerak ekonomi untuk masyarakat dan
menjadi salah satu sektor yang mendatangkan membuka lapangan kerja seluas-luasnya, dan
keuntungan yang berarti. sebesar-besarnya, Dalam kunjungannya,
Pariwisata dapat didefinisikan sebagai Sandiaga menuturkan, desa wisata tersebut
suatu perjalanan dari satu tempat menuju memiliki kearifan lokal yang dikemas
tempat lain yang bersifat sementara, yang menarik. Dia optimis bahwa sisi edukasi yang
biasanya dilakukan orang-orang yang ingin ditawarkan masyarakat nantinya dapat
menyegarkan pikiran setelah bekerja terus dan menarik banyak wisatawan.
memanfaatkan waktu libur dengan Menurut Sandiaga, Desa Wisata Denai
menghabiskan waktu bersama keluarga untuk Lama memiliki beberapa hal menarik yang
berekreasi. Alasan seseorang berwisata patut dilihat, di antaranya Kafe Baca dan
diantaranya dikarenakan adanya dorongan beragam kearifan lokal yang kini tengah
keagamaan seperti berekreasi ke tempat- dikembangkan masyarakat. Selain itu,
tempat suci agama untuk mendalami ilmu keindahan alam dan kekayaan tradisinya juga
tentang agama dan ada juga yang bertujuan merupakan hal yang menarik. Yang paling
untuk berolahraga atau sekedar menonton menarik dari Desa Wisata Denai Lama ini
pertandingan olahraga (Spillane, 1987). adalah fokus di wisata edukasi. Tadi kita
Menurut Freddy Rangkuti (2005), melihat ada Kafe Baca dan kearifan-kearifan
Analisis SWOT merupakan suatu identifikasi lokal lainnya,” jelas Sandiaga. Lebih lanjut,
berbagai faktor secara sistematis untuk dirinya menyebutkan, desa ini terkenal dengan
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini literasi adat budayanya seperti budaya Jawa,
didasarkan pada logika yang dapat Melayu, dan Batak. Ketiga suku itu juga
memaksimalkan kekuatan (strengths) dan menghasilkan kerajinan yang beragam seperti
peluang (opportunities), dan secara bersamaan kain tenun khas Desa Denai Lama, batik
dapat meminimalisir kelemahan (weaknesses) jumputan, kopi, dan kerajinan dari batok
dan ancaman (threats). kelapa.
Unsur 3A dalam pariwisata ini menjadi Di sana juga terdapat lokasi agrowisata
penting dimiliki oleh setiap destinasi wisata, Palo Naga. Wisatawan yang berkunjung dapat
karena akan berpengaruh pada tingkat menikmati indahnya lahan persawahan dan
kunjungan wisatawan, lama tinggal wisatawan pertanian. “Desa wisata seperti Denai Lama ini
(Length Of Stay) dan minat wisatawan untuk harus meningkatkan keterampilan masyarakat
berkunjung kembali. Sebagai sebuah kegiatan untuk menghadapi pariwisata era baru,
perpindahan sementara individu atau pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
kelompok ke daerah tujuan di luar tempat Dari penjelasan tersebut, kami tertarik untuk
tinggal normal, pariwisata harus mampu mengangkat bahasan ini sebagai mini riset
memberikan kesan pada setiap aktivitas yang kami dengan judul “Analisis Konsep 3A
dilakukan, kenyamanan dan kelengkapan dari dalam Pengembangan Pariwisata (Studi
fasilitas pendukung, serta kemudahan akses Kasus: Dusun IV, Desa Denai Lama, Kab.
untuk berkunjung. Deli Serdang)”.
Desa Wisata Denai Lama berada di
Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli
Serdang, Sumatera Utara merupakan salah

115
Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi
P-ISSN: 2716-2737; E-ISSN: 2716-2001
Vol.05 No.02 (2022)
Available at https://ejurnalunsam.id/index.php/jsg/article/view/5545

METODE PENELITIAN Sumber Data Penelitian


Jenis Metode Penelitian Sumber data dalam penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif deskriptif yaitu melalui studi
penelitian metode pendekatan kualitatif. pustaka, observasi, foto, dan lainnya. Sumber
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang data yang digunakan dalam penelitian ini
mempunyai sifat deskriptif, penelitian ini yaitu:
cenderung menggunakan analisis. Dalam 1. Data Primer (Studi Lapangan)
penelitian ini proses dan makna lebih banyak Studi lapangan adalah pengumpulan
ditonjolkan dengan menggunakan landasan data atau informasi melalui kegiatan
teori sebagai panduan untuk fokus pada penelitian langsung turun ke lokasi
penelitian berdasarkan fakta yang ada di penelitian untuk mencari fakta-fakta yang
lapangan. berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Informan Penelitian 2. Data Sekunder (Studi Kepustakaan)
Dalam penelitian kualitatif tidak Studi kepustakaan adalah teknik
menggunakan istilah populasi, karena pengumpulan data atau informasi yang
penelitian kualitatif berangkat dari kasus berkaitan dengan masalah yang akan diteliti
tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu melalui sumber kepustakaan seperti buku,
dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke jurnal, website, dan sebagainya.
populasi, tetapi di transfer ke tempat lain pada Teknik Analisis Data
situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan Menurut Patton, analisa data
situasi sosial pada kasus yang dipelajari. merupakan proses mengatur urutan data,
Sugiyono (2014) dalam (Walandouw, Worang, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola,
& Wenas, 2022) Sampel dalam penelitian kategori dan suatu uraian dasar sehingga dapat
kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi ditemukan tema dan dapat dirumuskan
sebagai nara sumber, atau partisipan, informan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh
dalam penelitian. Informan dalam penelitian data. Beberapa tahapan model analisis
ini adalah Kepala Dusun IV yaitu Bapak interaktif Miles dan Herberman melalui empat
Sucipto. tahap, yakni pengumpulan data, reduksi data,
Metode Penelitian penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Penelitian ini menggunakan metode Selain itu, penelitian ini juga menggunakan
observasi lapangan dan wawancara. teknik analisis SWOT.
Dilanjutkan dengan proses penelitian studi 1. Reduksi Data (Data Reduction)
pustaka yang merupakan metode pengumpulan Reduksi data merupakan proses
data yang diarahkan kepada pencarian data seleksi, penyederhanaan, dan abstraksi.
dan informasi melalui dokumen-dokumen, Cara mereduksi data adalah dengan
baik dokumen tertulis, foto-foto, gambar, melakukan seleksi, membuat ringkasan
maupun dokumen elektronik yang dapat atau uraian singkat, menggolong-
mendukung dalam proses penulisan. Hasil golongkan ke pola-pola dengan membuat
penelitian juga akan semakin kredibel apabila transkip, penelitian untuk mempertegas,
didukung foto-foto atau karya tulis akademik memperpendek, membuat fokus, membuat
dan seni yang telah ada. (Sugiyono,2005:83). bagian yang tidak penting dan mengatur
Studi pustaka dapat memengaruhi kredibilitas agar dapat ditarik kesimpulan.
hasil penelitian yang dilakukan. 2. Penyajian Data (Data Display)
Lokasi dan Waktu Penelitian Penyajian data yaitu sekumpulan
1. Lokasi Penelitian informasi tersusun sehingga memberikan
Kawasan Agrowisata Paloh Naga kemungkinan penarikan kesimpulan dan
yang terletak di Jl. Paloh Naga, Desa Denai pengambilan tindakan. Agar sajian data
Lama, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten tidak menyimpang dari pokok
Deli Serdang, Sumatera Utara. permasalahan maka sajian data dapat
2. Waktu Penelitian diwujudkan dalam bentuk matrik, grafis,
Penelitian dilakukan pada hari jaringan atau bagan sebagai wadah panduan
Minggu, 22 Mei 2022. Penelitian informasi tentang apa yang terjadi. Data
berlangsung mulai pukul 10.00-14.00 WIB. disajikan sesuai dengan apa yang diteliti.

116
Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi
P-ISSN: 2716-2737; E-ISSN: 2716-2001
Vol.05 No.02 (2022)
Available at https://ejurnalunsam.id/index.php/jsg/article/view/5545

3. Penarikan Kesimpulan (Conclusion) Di pertengahan jalan menuju Paloh


Penarikan kesimpulan adalah usaha Naga kita akan melihat pasar tradisional yang
untuk mencari atau memahami makna, menjual aneka makanan tradisional. Untuk
keteraturan pola-pola penjelasan, alur sebab membeli makanan di pasar tradisonal terdapat
akibat atau proporsi. Kesimpulan yang aturan berupa menukarkan terlebih dahulu
ditarik segera diverifikasi dengan cara uang asli dengan koin. Hal ini tentu saja sangat
melihat dan mempertanyakan kembali menarik pengunjung karna terdapat sistem
sambil melihat catatan lapangan agar barter pada pembelia makanan.
memperoleh pemahaman yang lebih tepat.
2. Amenitas
Amenitas adalah pelengkap dari
HASIL DAN PEMBAHASAN atraksi utama wisata. Ketiadaan atau kurang
Hasil Penelitian baiknya kondisi amenitas pada lokasi wisata
Dalam pengembangan objek wisata akan menurunkan minat dari wisatawan
menjadi hal utama yang harus di perhatikan sehingga penyediaan amenitas pada lokasi
oleh pemerintah ataupun kepada Desa. wisata sangat penting untuk diperhatikan
Adapun komponen-komponen yang perlu di keberadaanya. Di Dusun 4 Desa Agrowisata
perhatikan dalam pengembangan pariwisata Paloh Naga memiliki ketersediaan amenitas
yaitu Atraksi, Amenitas dan Aksebilitas atau berupa:
disebut juga dengan konsep 3A. Komponen a. Rumah makan yang ada di
tersebut harus berkesinambungan sehinggga penghujung wisata Paloh Naga
objek wisata dapat memiliki daya saing yang b. Toilet yang berada hampir dekat
tinggi. dengan rumah makan
1. Atraksi c. Mushola
Wisata Paloh Naga Dusun 4 memiliki d. Pembuangan Sampah
beberapa atraksi wisata yang dapat dikatakan e. Panggung untuk menyambut
sebagai suatu objek wisata. Terdapat beberapa tamu/pengunjung yang datang
atraksi yang di tawarkan diantaranya yaitu: f. Rest Area
a. Tari sambutan
b. Spot Foto yang berada di sepanjang 3. Aksebilitas
jalan Aksebilitas adalah kemudahan untuk
c. Pasar tradisional yang berada di jalan mencapai tujuan, yang menyangkut
menuju Paloh Naga kenyamanan, keamanan, dan juga waktu
Atraksi tersebut dari pengamatan di tempuh. Hal ini menjadi sesuatu yang sangat
lapangan sangat menarik, sehingga penting karena semakin tingginya aksebilitas
pengunjung yang datang ke wisata Paloh Naga maka akan semakin mudah pula untuk di
juga tertarik. Tari sambutan yang dilakukan jangkau serta semakin tinggi tingkat
yaitu tari Tepak Sirih yang berasal dari kenyamanan wisatawan maka semakin banyak
provinsi Riau. Tarian tersebut di bawakan oleh pula orang yang berkunjung.
8 orang yang mana 5 wanita dan 2 pria, satu Jika dilihat dilapangan untuk akses
diantaranya membawakan tepak berisikan sirih jalan menuju Desa Wisata Paloh Naga cukup
untuk di persembahkan kepada tamu. mudah karena jarak Desa dengan Jalan besar
Spot foto yang ada pada wisata Paloh itu lumayan dekat apalagi dari Jl.Wiliam
Naga Dusun 4 terletak pada sepanjang jalan Iskandar Medan hanya berjarak sekitar 36
menuju wisata Paloh Naga. Ketika berjalan menit. Kondisi jalan menuju wisata Paloh
kita akan di suguhkan pemandangan yang Naga juga cukup bagus dibuktikan denga jalan
sangat elok di lihat dengan kanan kiri yang beraspal. Namun jika ingin menuju
pertanian (sawah) yang di batasi oleh bambu wisata tersebut harus menggunakan kendaraan
sebagai jembatan jalan menuju Paloh Naga pribadi sebab tidak ada sarana transportasi
serta di warnai sehingga sangat menarik untuk yang melewati objek wisata ini. Lahan parkir
dilihat. Disis-sisi jalan terdapat beberapa masih sangat terbatas dan masih menggunakan
pohon dan tempat bersantai untuk menikmati lahan sawit milik warga.
pemandangan yang sangat asri.

117
Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi
P-ISSN: 2716-2737; E-ISSN: 2716-2001
Vol.05 No.02 (2022)
Available at https://ejurnalunsam.id/index.php/jsg/article/view/5545

4 Analisis SWOT Analisis SWOT mampu memberikan


Analisis S.W.O.T digunakan dalam gambaran secara umum mengenai kelebihan
penelitian ini untuk analisis pengembangan dan kekurangan baik dari sisi nternal maupun
konsep 3A yang diterapkan pada Desa Denai eksternal yang dimiliki wisata Paloh Naga.
Lama, tepatnya Dusun IV. Wisata Paloh Naga Dibawah ini merupakan hasil wawancara
merupakan objek wisata yang sangat perlu dengan Kepala Desa Dusun IV, dimana
untuk dijaga eksistensinya agar dapat pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
berkembangan lebih baik lagi dan mampu mengarahkan pada analisis SWOT.
bersaing dengan objek wisata lainnya.

Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weakness)


• Adanya penyambutan • Masih kurangnya ide atau
dengan tarian tradisional; inovasi yang diterapkan;
• Terdapat banyak spot foto • Jumlah pengunjung hanya
yang menarik; ramai ketika musim panen;
• Adanya event yang • Belum lengkapnya fasilitas
memberikan banyak yang disediakan;
edukasi; • Terdapat keterbatasan
Internal
• Terdapat pasar tradisional terkait aksesibiltas menuju
dengan jajanan khas lokasi wisata;
Eksternal
tradisional; • Kurangnya promosi
• Tersedianya SDM dan SDA mengenai lokasi wisata;
yang berkualitas; • Terdapat beberapa isu-isu
• Pengelolaan wisata miring dari orang luar;
menggunakan sistem satu • Pengelolaan wisata terpusat
pintu; pada satu pintu.
• Pengelola wisata merupakan
masyarakat lokal.
Peluang (Opportunities) Strategi SO Strategi WO
• Adanya rencana • Membuat daftar makanan • Mengadakan promosi
pembuatan rumah makan dan minuman baru untuk secara berkala;
apung; wisata kuliner; • Menjalin kerjasama dengan
• Rencana penyediaan • Penyuluhan dan beberapa instansi untuk
perahu-perahu wisata dan peningkatan kerjasama penyediaan fasilitas wisata;
flying fox; antara pemerintah desa • Mengajak masyarakat dan
• Penambahan kuliner di dengan masyarakat; pengunjung untuk ikut
pasar tradisional; • Pembentukan membantu promosi lewat
• Perkembangan media pengembangan pariwisata akun sosial media.
sosial sebagai promosi. berbasis masyarakat.
Ancaman (Threats) Strategi ST Strategi WT
• Menurunnya minat • Memberikan edukasi • Meningkatkan ide dan
wisatawan kepada masyarakat untuk inovasi untuk
• Perubahan perilaku meningkatkan potensi SDM pengembangan objek
pengunjung dan SDA wisata
• Penurunan pendapatan • Penyediaan objek wisata • Meningkatkan pelayanan
wisata pasca panen lain yang dapat dan pembentukan event
mendatangkan pendapatan baru untuk menjadi
sebelum dan sesudah panen alternatif lainnya
Tabel 1. Matriks Analisis SWOT
(Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2022)

118
Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi
P-ISSN: 2716-2737; E-ISSN: 2716-2001
Vol.05 No.02 (2022)
Available at https://ejurnalunsam.id/index.php/jsg/article/view/5545

Pembahasan Penelitian tradisional sebagai edukasi pertanian banyak


Lokasi penelitian merupakan diminati generasi muda.
Desa Denai Lama yang terdiri dari 4 (empat) Dan juga, (Utama, 2015) yang
dusun dengan masing-masing potensi menyatakan dalam mengunjungi sebuah desa
pariwisatanya. Dalam penelitian ini, batasan wisata berbasis usahatani padi sawah
wilayah adalah Dusun IV. Dusun IV dikenal tradisional, orang tua ingin anak-anak mereka
dengan potensi agrowisatanya yang dijuluki dapat mengetahui dari mana sebenarnya
“Desa Agrowisata Paloh Naga”. Agrowisata makanan itu berasal. Berdasarkan hal tersebut,
ini cukup potensial untuk dikembangkan agrowisata Paloh Naga dapat dikatakan sesuai
karena menggunakan lahan pertanian sebagai dengan penjelasan Budiarti dalam (Kader &
medianya. Tentunya hal ini mampu menarik Soleman, 2020) yang menyatakan agrowisata
perhatian wisatawan karena wisata edukasi atau wisata pertanian dapat dimaknai sebagai
cukup jarang ditemui dan banyaknya keluarga, rangkaian aktivitas perjalanan wisata yang
khususnya orangtua, yang mencari lokasi memanfaatkan lokasi atau sektor pertanian
wisata yang mengandung nilai-nilai edukasi mulai dari awal produksi hingga diperoleh
untuk anak-anaknya. Hal ini sejalan dengan produk pertanian dalam berbagai sistem dan
(Handayani, 2016) yang menyatakan skala dengan tujuan memperluas pengetahuan,
agrowisata berbasis usahatani padi sawah pemahaman, pengalaman, dan rekreasi di
bidang pertanian.

Gambar 1. Peta Dusun IV, Desa Denai Lama


(Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2022)

Di lokasi ini terdapat banyak spot foto hiasan kolam kecil yang dilewati jembatan
yang dapat digunakan oleh pengunjung untuk mini ditengahnya. Spot foto utama ini
mengabadikan momen berwisata di Desa berdampingan dengan sebuah panggung mini
Agrowisata Paloh Naga. Untuk spot foto tempat penyambutan pengunjung yang
utama terdapat di bagian pertengahan sawah disuguhkan tarian-tarian dan ucapan sambutan
dengan tulisan besar “Paloh Naga” dengan oleh pengelola lokasi wisata. Kebutuhan akan

119
Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi
P-ISSN: 2716-2737; E-ISSN: 2716-2001
Vol.05 No.02 (2022)
Available at https://ejurnalunsam.id/index.php/jsg/article/view/5545

spot foto tentunya perlu, sebagaimana yang seperti gapura dengan beragam bentuk
disampaikan (Retnasary, Setiawati, Fitriawati, menarik dan dilengkapi beberapa pondok mini
& Anggara, 2019) bahwa spot-spot foto yang di bahu jembatan untuk tempat meneduh dan
cocok untuk ditampilkan dalam akun duduk. Terlihat banyak pengunjung yang
instagram akan banyak diikuti oleh para mengambil foto di area tersebut. Pemandangan
pengikutnya. sekitarnya juga sangat indah karena terhampar
Kemudian, terdapat spot foto yang berhektar-hektar sawah yang dijadikan sebagai
berada di sebuah jembatan yang cukup agrowisata. Saat musim panen, padi-padi
panjang dengan nuansa pelangi atau warna- terhampar luas menambah kesan foto semakin
warni. Di setiap beberapa meter terdapat bagus.

Gambar 2. (a) Spot Foto Utama, dan (b) Spot Foto Jembatan.

Gambar 3. Sawah Agrowisata

Ada pula tradisi yang selalu dirayakan hal ini, seperti pemaparan ((Aripah, 2022),
oleh penduduk setempat yaitu pesta panen atau (Ramadani & Qommaneeci, 2018), (Arifianto,
kenduri panen. Tidak sedikit pengunjung yang S, & Dewi, 2018)) jika kenduri sko dipahami
datang kemari karena ingin melihat acara sebagai salah satu perhelatan adat masyarakat
tersebut karena jarang ditemui di perkotaan. Kerinci yang diadakan setiap tahun atau
Banyak sekali daerah yang masih melakukan beberapa tahun sekali sebagai wujud dari rasa

120
Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi
P-ISSN: 2716-2737; E-ISSN: 2716-2001
Vol.05 No.02 (2022)
Available at https://ejurnalunsam.id/index.php/jsg/article/view/5545

terima kasih masyarakat Kerinci kepada Allah jalan menuju panggung mini dan spot foto
SWT atas melimpahnya hasil panen yang utama Paloh Naga. Pasar ini menjual berbagai
didapat masyarakat, kemudian Kenduri Sko ini macam makanan atau jajanan tradisional yang
juga bentuk terima kasih masyarakat Kerinci umumnya sudah sangat jarang ditemui pada
atas jasa para leluhur mereka. masa kini. Hal yang menjadi keunikan pasar
(Manik, 2021) juga menambahkan jika ini adalah adanya penggunaan kupon yang
tradisi ini merupakan tradisi yang dilakukan khusus disediakan sebagai alat pembayaran
bila ada orang yang akan diberikan gelar saat berbelanja di pasar tersebut. Untuk
terlebih dahulu dan mesti diadakan selepas mendapatkan kupon, pengunjung dapat
panen tiba. Lalu, ada juga tradisi kenduri menukarkan uangnya pada pengelola di kios
blang, kenduri peusijuek bijeh, dan kenduri jak belakang panggung mini. Pasar ini buka dari
cok ubat di Gampong Ulee Gle, Pidie Jaya, pukul 08.00 – 12.00 WIB. Dengan hal ini,
Aceh yang dimaknai tiga pokok, yaitu sebagai kesan berbelanja di pasar menjadi lebih
ciri khas adat, sebagai jembatan penyambung mendalam dan unik seakan-akan pengunjung
silaturrahmi, dan upacara wajib yang dibawa ke masa dulu dimana masyarakat
memperkokoh kesatuan masyarakat dan melakukan barter dalam berniaga. Terdapat
menjadi ajang perkumpulan para petani juga pondok-pondok yang dapat digunakan
(Rukaiyah, Anismar, & Nasution, 2021). untuk berkumpul sembari menikmati jajanan
Lokasi wisata ini juga didukung dengan tradisional yang dibeli.
keberadaan pasar tradisional yang berada di

Gambar 4. (a) Pasar Tradisional, dan (b) Pendopo.

Tentunya keberadaan pasar ini tidak dengan kuliner lainnya. Perbedaan tersebut
lepas dari edukasi. Sesuai dengan pemaparan bisa menambah daya tarik dari kuliner lokal
(Intani, 2014) bahwa tujuan utama menjual dan berpotensi menjadi nilai lebih pada wisata
adalah mengembangkan usaha penjualan kuliner (Lumanauw, 2018).
makanan. Sedangkan tujuan keduanya adalah Beberapa masalah yang dihadapi seperti
mengenalkan makanan tradisional kepada memerlukan bantuan dalam pemenuhan
semua kalangan. Baik itu dari kalangan usia fasilitas penunjang, jumlah pengunjung yang
kanak-kanak hingga orang tua, laki-laki tidak tetap dan kurangnya promosi desa
maupun perempuan. Targetnya ke depan agrowisata itu sendiri. Hal-hal ini berkaitan
adalah mendirikan cafe dengan menu makanan dengan strategi pengembangan pariwisata
tradisional. (Nurhayati, Mulyana, Ekowati, & berkelanjutan (Sustainable Tourism
Meilawati, 2014) menambahkan, makanan Development) yang tentunya membawa
tradisional tidak hanya berfungsi sebagai dampak bagi kehidupan masyarakat. Salah
bahan makanan pokok yang dikonsumsi satu hal yang diperhatikan adalah memastikan
semata, tetapi juga mempunyai fungsi sosial, seluruh pembangunan fasilitas penunjang
fungsi ritual, dan menjadi simbol identitas pariwisata sesuai dengan peruntukannya
suatu masyarakat tertentu. Selain itu, cita rasa sehingga mengurangi dampak negatif terhadap
makanan tradisional khas, unik dan berbeda lingkungan (Widiati & Permatasari, 2022).

121
Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi
P-ISSN: 2716-2737; E-ISSN: 2716-2001
Vol.05 No.02 (2022)
Available at https://ejurnalunsam.id/index.php/jsg/article/view/5545

Seperti penambahan kursi taman untuk tempat tertata dengan rapi. Dan juga dilengkapi
istirahat pengunjung yang termasuk sebagai fasilitas bermain lainnya serta tak lupa tetap
fasilitas penunjang agar kebutuhan wisatawan mengelola fasilitas yang sudah ada dengan
terpenuhi selama berada di sana. Penambahan baik dan mengembangkan fasilitas penunjang
kios cendramata yang berada di parkiran sebagai daya tarik tambahan (Afrilian, 2021).
sehingga yang berjualan tidak berserakan dan

Gambar 5. Fasilitas Pendukung

Untuk kaitannya dengan promosi Selain itu, melalui foto dapat


tentunya di era digital semua orang sudah menciptakan strategi word of mouth (WOM)
menggunakan media sosial, hal ini didukung yang mampu mempengaruhi audience.
data dari (Walandouw, Worang, & Wenas, Strategi WOM melalui foto dalam media
2022) yang menyatakan media sosial yang sosial instagram saat ini banyak dilakukan,
paling sering digunakan untuk pemasaran dengan menampilkan foto-foto kualitas
tempat wisata adalah Facebook dan terbaik, kemudian akan diikuti oleh audince
Instagram. Hal ini dikarenakan Facebook yang lainnya, sehingga menjadi viral
merupakan media yang paling cocok untuk (Retnasary, Setiawati, Fitriawati, & Anggara,
memasarkan produk karena berbasis 2019). Oleh karena itu, semua pihak yang ada,
gambar/foto. Sedangkan Instagram baik itu pengelola, pemerintah desa maupun
memungkinkan pengguna mengambil foto, pengunjung, hendaknya gencar
menerapkan filter digital dan membagikannya, mempromosikan lokasi wisata tersebut di
sehingga orang lain dapat melihat gambar/foto semua media sosial yang dimiliki. Peran dinas
yang kita bagikan. pariwisata juga dituntut untuk turut serta
membantu memperkenalkan desa agrowisata

122
Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi
P-ISSN: 2716-2737; E-ISSN: 2716-2001
Vol.05 No.02 (2022)
Available at https://ejurnalunsam.id/index.php/jsg/article/view/5545

ini seperti yang dilakukan oleh dinas 1. Strategi SO


pariwisata Kota Samarinda sebagai media a. Membuat daftar makanan dan minuman
promosi pariwisata selama pandemi Covid 19 baru untuk wisata kuliner
(Nusantara, 2022). b. Pasar tradisional menjajakan makanan dan
Solusi ini tentunya berdampak besar minuman tradisional namun masih sekedar
bagi pengelola dan masyarakat karena hal ini jajanan atau makanan ringan. Untuk itu,
sehubungan dengan rencana pembuatan rumah wisata kulinernya dapat diperluas dengan
makan terapung yang masih dalam penambahan jenis makanan dan minuman
pengembangan akan berada di seberang tradisional yang disediakan untuk
panggung penyambutan dan spot foto utama. memperkaya daftar menu. Dan dapat juga
Berdasarkan hasil wawancara, nantinya kios- dengan membuat inovasi dari makanan
kios di sekitar panggung akan dipindahkan ke dan minuman yang ada untuk
lokasi tersebut untuk menciptakan objek meningkatkan daya tarik pengunjung.
wisata yang baru. Nantinya di areal ini juga c. Penyuluhan dan peningkatan kerjasama
dilengkapi dengan perahu-perahu dan flying antara pemerintah desa dengan
fox yang kemungkinan akan melintas di masyarakat.
atasnya. Rumah makan terapung ini Sosialisasi untuk mengajak partisipasi
terinspirasi oleh objek wisata terapung lain masyarakat lokal tentunya dapat
yang ada saat ini, seperti pasar terapung atau membawa keuntungan bagi kedua pihak.
warung diatas rakit di Lokbaitan dan Siring, Kerjasama yang dijalin dapat menciptakan
Banjarmasin (Rosni, Budiwati, & Rosyadi, hubungan erat yang dapat menemukan
2022) serta di Sungai Musi, Palembang solusi dalam menentukan ide dan inovasi
(Khaliq & Rusdiana, 2021); keleteng terapung dalam pengembangan kawasan pariwisata
di Kawasan Wisata Bahari Sungai Kakap, ini.
Kabupaten Kubu Raya (Putri, Yuniarti, & d. Pembentukan pengembangan pariwisata
Fitriani, 2021); dan penginapan terapung di berbasis masyarakat
Desa Wisata Sukarame, Provinsi Banten Pengembangan ini berkaitan dengan poin
(Sunardi, Sarwani, & Tatariyanto, 2022). sebelumnya dimana pengembangan yang
Dalam mengembangkan pariwisata ini dilakukan tidak hanya dilakukan oleh
sangat diperlukan adanya kerjasama yang baik pihak pemerintah melainkan juga turut
dari pengunjung, pengelola, dan masyarakat mengajak masyarakat yang ada untuk ikut
sekitar. Salah satu langkah yang dapat ditiru membantu dalam pengembangan. Seperti
adalah sosialisasi Destination Management penyediaan fasilitas yang belum ada dapat
Organization (DMO) adalah struktur tata diciptakan melalui kerjasama kedua pihak.
kelola destinasi pariwisata yang mencakup 2. Strategi ST
perencanaan, koordinasi, implementasi, dan a. Memberikan edukasi kepada masyarakat
pengendalian organisasi destinasi secara untuk meningkatkan SDM dan SDA
inovatif dan sistemik melalui pemanfaatan Pelatihan-pelatihan yang diberikan terkait
jejaring, informasi dan teknologi, yang pariwisata dapat membantu memperkaya
terpimpin secara terpadu dengan peran serta wawasan masyarakat untuk meningkatkan
masyarakat, asosiasi, industri, akademisi dan potensi diri dan keterampilan dalam
pemerintah dalam rangka meningkatkan mengelola dan mengolah segala
kualitas pengelolaan, volume kunjungan sumberdaya yang ada di sekitarnya.
wisata, lama tinggal dan besaran pengeluaran Tentunya ini mendorong untuk munculnya
wisatawan serta manfaat bagi masyarakat di inovasi-inovasi baru dari pemikiran
destinasi pariwisata (Darmawan, Kanom, & masyarakat sekitar.
Nurhalimah, 2020). b. Penyediaan objek wisata lain yang dapat
Hasil dari matriks SWOT dapat mendatangkan pendapatan sebelum dan
dirumuskan beberapa alternatif strategi yang sesudah panen
merupakan hasil dari analisis internal dan Antisipasi untuk mencegah penurunan
eksternal (Nabila & Widiyastuti, 2018). pendapatan pra dan pasca panen dapat
Alternatif strategi yang dapat diberikan yaitu: dilakukan melalui pengadaan objek wisata
baru yang hampir atau bahkan tidak

123
Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi
P-ISSN: 2716-2737; E-ISSN: 2716-2001
Vol.05 No.02 (2022)
Available at https://ejurnalunsam.id/index.php/jsg/article/view/5545

berpengaruh dengan keberadaan pertanian. Kegiatan/acara/event sangat dibutuhkan


Salah satu contoh dengan adanya sarana untuk meramaikan kawasan ini. Dengan
permainan yang disediakan untuk semua adanya beragam kegiatan yang berganti-
kalangan, baik untuk anak-anak maupun ganti dapat menaikkan jumlah
orang dewasa. pengunjung. Hal ini dapat dilakukan
3. Strategi WO dengan penentuan kegiatan atau acara
a. Mengadakan promosi secara berkala. yang dirayakan lalu menyusunkan ke
Promosi sangat perlu dilakukan karena dalam jadwal dan dipromosikan setiap
hal ini menjadi salah satu masalahnya. harinya.
Promosi dapat dilakukan dengan
menawarkan beberapa hal menarik SIMPULAN
yang dapat dinikmati pengunjung Dusun IV, Desa Denai Lama, Kec.
melalui pelayanan yang ditingkatkan Pantai Labu, Kab. Deli Serdang, Sumatera
seperti penyediaan paket wisata. Utara merupakan salah satu lokasi wisata yang
b. Menjalin kerjasama dengan beberapa memiliki sejumlah obyek wisata potensial.
instansi untuk penyediaan fasilitas Salah satunya yang menjadi icon atau lambang
wisata. dusun adalah Agrowisata Paloh Naga. Obyek
Peran pemerintah desa sangat ini menjadi inti dari obyek lain yang ada di
diperlukan untuk mendapatkan Dusun IV karena banyaknya pengunjung yang
bantuan dari instansi-instansi yang ingin mengetahui tentang agrowisata. Berbagai
mampu membantu dalam obyek pendukung seperti adanya tarian
pengembangan wisata ini, khususnya penyambutan dan pasar tradisional yang
penyediaan fasilitas wisata. Kepala berada di tengah jalur menuju Paloh Naga
dusun dan kepala desa dapat menambah kesan unik dari lokasi wisata ini.
bekerjasama dengan dinas pariwisata Fasilitas yang cukup memadai mendukung
untuk memperkenalkan agrowisata berkembangnya wilayah ini seperti
tersebut sekaligus membantu ketersediaan beberapa spot foto dan pondok-
memberikan akomodasi yang pondok untuk pengunjung duduk bersantai
dibutuhkan. sembari menikmati jajanan tradisional
c. Mengajak masyarakat dan pengunjung dan pemandangan agrowisata yang
untuk ikut membantu promosi lewat memanjakan mata.
akun sosial media. Wilayah ini juga terus melakukan
Perkembangan sosial media di era pengembangan seperti penambahan fasilitas
digital semakin marak yang tentunya yang ada serta rancangan-rancangan lain yang
dapat dimanfaatkan untuk berguna untuk menarik minat pengunjung
mempromosikan kawasan agrowisata. lebih banyak. Namun, masih banyak hambatan
Ini didukung dengan keberadaan spot yang muncul di area ini seperti kurang
foto yang indah dan cocok untuk di dipromosikannya obyek wisata sehingga
upload ke sosial media. masih sedikitnya masyarakat yang
4. Strategi WT mengetahui lokasi Paloh Naga. Selain itu,
a. Meningkatkan ide dan inovasi untuk kurangnya ide dan inovasi dalam menciptakan
pengembangan objek wisata fasilitas serta aset baru karena pengunjung
Karena kawasan wisata di Dusun IV hanya ramai disaat musim panen saja. Walau
hampir sama dengan dusun lainnya, perlu begitu, masyarakatnya berkualitas baik dan
adanya pembentukan atraksi baru yang mau menerima perkembangan membuat
unik dan tidak dijumpai oleh dusun lain. sumber daya manusianya mampu mengolah
Dan objek wisata ini harus dapat sumber daya alam yang ada dengan sangat
digunakan untuk sepanjang musim demi baik. Dengan adanya alternatif strategi
kestabilan jumlah pengunjung yang pengembangan pariwisata dapat membantu
datang. perkembangan kawasan ini semakin maju dan
b. Meningkatkan pelayanan dan terpenuhinya semua hal yang dibutuhkan.
pembentukan event baru untuk menjadi
alternatif lainnya.

124
Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi
P-ISSN: 2716-2737; E-ISSN: 2716-2001
Vol.05 No.02 (2022)
Available at https://ejurnalunsam.id/index.php/jsg/article/view/5545

REKOMENDASI (Studi Kasus Kecamatan Leitimu Selatan


Dibutuhkan adanya peningkatan edukasi Kota Ambon). Jurnal Rekayasa Mesin, 4(2).
kembali kepada seluruh masyarakat desa, Firdaus. (2021, Agustus 23). 30+ Pertanyaan
khususnya Dusun IV, agar mampu tentang Analisis SWOT Paling Lengkap.
Retrieved Mei 18, 2022, from
mengembangkan ide dan inovasinya kembali.
wongcerdas.com:
Selain itu, dibutuhkan kerjasama yang cukup https://wongcerdas.com/pertanyaan-tentang-
baik antara pengelola dengan pengunjung analisis-swot/
untuk saling mendukung dan membantu dalam Handayani, S. M. (2016). Agrowisata Berbasis
mempromosikan wilayah tersebut. Usahatani Padi Sawah Tradisional Sebagai
Edukasi Pertanian (Studi Kasus Desa Wisata
UCAPAN TERIMA KASIH Pentingsari). Jurnal Habitat, 27(3), 133-
Peneliti berterima kasih dan bersyukur 138.
kepada Allah SWT., Tuhan Yang Maha Esa Intani, R. T. (2014). Kiat Penjual Makanan
karena berkah dan karunia-Nya, penelitian Tradisional Dalam Menembus Pasar.
Patanjala, 6(2), 315-328.
dapat terlaksana dengan lan car. Peneliti
Kader, A., & Soleman, S. (2020). Pemanfaatan
juga berterima kasih kepada Bapak Sucipto Kekayaan Alam Dan Hasil Pertanian
selaku narasumber sekaligus Kepala Dusun di Sebagai Modal Pengembangan Agrowisata
Dusun IV yang telah membantu peneliti dalam Daerah. Journal of Ethnic Diversity and
proses pengumpulan informasi terkait objek Local Wisdom, 2(1), 17-27.
wisata di Dusun IV, Desa Denai Lama. Khaliq, A., & Rusdiana, Y. T. (2021). Peranan
Sungai Batanghari Sembilan Sebagai Jalur
DAFTAR PUSTAKA Perekonomian Di Masa Kesultanan
Palembang Darussalam Tahun 1659-1714.
Afrilian, P. (2021). Analisis Peran Dinas Pariwisata Danadyaksa Historica, 1(2), 105-116.
Kota Bukittinggi Dalam Meningkatkan Lumanauw, N. (2018). Pengembangan Makanan
Fasilitas Pada Objek Wisata Taman Tradisional Bali Pada Pasar Malam Di Pasar
Margasatwa Kinantan. Pusaka: Journal of Sindu, Sanur, Bali. Jurnal Ilmiah
Tourism, Hospitality, Travel and Busines Hospitality Management, 9(1), 83-92.
Event, 3(1), 44-48. Manik, R. A. (2021). Filosofi Masyarakat Kerinci
Arifianto, D., S, N., & Dewi, S. F. (2018). Nilai- Dalam Kenduri Sko. Jurnal Kandai, 17(1),
Nilai Moral dan Sosial dalam 135-152.
Penyelenggaraan Kenduri Sudah Tuai di Maryam, S. (2011). Pendekatan Swot Dalam
Desa Kumun Mudik Kota Sungai Penuh. Pengembangan Objek Wisata Kampoeng
Journal of Civic Education, 1(3), 272-279. Djowo Sekatul Kabupaten Kendal.
Aripah, M. (2022). Tradisi Kenduri Sko Sebagai Universitas Diponegoro, Fakultas Ekonomi.
Wujud Rasa Syukur Masyarakat Atas Hasil Semarang: Universitas Diponegoro.
Panen Di Desa Sungai Tutung Kabupaten Nurhayati, E., Mulyana, Ekowati, V. I., &
Kerinci (Studi Living Qur’an). Jambi: Meilawati, A. (2014). Inventarisasi
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Makanan Tradisional Jawa Unsur Sesaji Di
Saifuddin. Pasar-Pasar Tradisional Kabupaten Bantul.
Bangun, E. H. (2019). Analisistrategi Jurnal Penelitian Humaniora, 19(2), 124-
Pengembangan Obyek Wisata Pemandian 140.
Air Panas Di Desa Semangat Gunung. Nusantara, M. T. (2022). Peran Media Sosial
Universitas Sumatera Utara, Fakultas Instagram Dinas Pariwisata Kota Samarinda
Ekonomi dan Bisnis. Medan: Universitas Sebagai Media Promosi Pariwisata Selama
Sumatera Utara. Pandemi Covid-19. eJournal Administrasi
Darmawan, R. N., Kanom, & Nurhalimah. (2020). Bisnis, 10(1), 38-49.
Bimbingan Teknis Manajemen Tata Kelola Palupiningtyas, D., Supriyadi, A., Yulianto, H., &
Destinasi Pariwisata di Wisata Pinus Maria, A. D. (2022, Mei). Pengembangan
Songgon Banyuwangi. Jurnal Abdidas, 1(6), Destinasi Wisata Masjid Kapal Safinatun
539 - 546. Najah Dengan Komponen Pariwisata 3a Di
de FRETES, R. A., Santoso, P. B., Soenoko, R., & Kota Semarang. Media Wisata, 20(1), 41-
Astuti, M. (2013). Strategi Perencanaan Dan 51.
Pengembangan Industri Pariwisata Dengan Pesik, F. R., Fela Warouw, F., & Karongkong, H.
Menggunakan Metode SWOT Dan Qspm (2017). Pengembangan Potensi Kawasan
Wisata Air Panas Di Langowan. Spasial:

125
Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi
P-ISSN: 2716-2737; E-ISSN: 2716-2001
Vol.05 No.02 (2022)
Available at https://ejurnalunsam.id/index.php/jsg/article/view/5545

Perencanaan Wilayah dan Kota, 4(3), 210- Shita, G. (2020, Desember 17). Mengenal Konsep
221. 3A dalam Pengembangan Pariwisata.
Puspitasari, D. (2019). Strategi Pengembangan Retrieved Mei 30, 2022, from Handal
Produk Wisata (Studi Kasus Pantai Selaras:
Parangtritis di Kabupaten Bantul. Fakultas https://www.handalselaras.com/mengenal-
Ekonomi. Yogyakarta: Universitas Sanata konsep-3a-dalam-pengembangan-
Dharma. pariwisata/
Putri, R. N., Yuniarti, E., & Fitriani, M. I. (2021). Sunardi, N., Sarwani, & Tatariyanto, F. (2022).
Identifikasi Objek Wisata Bahari Desa “Peran Manajemen Bisnis dan Keuangan
Sungai Kakap Kecamatan Sungai Kakap. dalam Pengembangan Ekowisata Bahari
Jelast : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang, dalam Upaya Peningkatan Pendapatan
8(3). Masyarakat Pesisir di Desa Wisata
Ramadani, Y., & Qommaneeci, A. (2018). Sukarame, Propinsi Banten. Jurnal Abdi
Pengaruh Pelaksanaan Kenduri Sko (Pesta Masyarakat Humanis, 3(2), 124 – 135.
Panen) Terhadap Perekonomian Dan Utama, I. G. (2015). Agrowisata Sebagai
Kepercayaan Masyarakat Masyarakat Pariwisata Alternatif Indonesia, Solusi
Kerinci, Provinsi Jambi. Jurnal Masif Pengentasan Kemiskinan.
Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 20(1), Walandouw, J. A., Worang, F. G., & Wenas, R.
71-83. (2022). Pemanfaatan Media Sosial Sebagai
Retnasary, M., Setiawati, S. D., Fitriawati, D., & Media Promosi Pariwisata Pada Rumah
Anggara, R. (2019). Pengelolaan Media Alam Manado Adventure Park. Jurnal
Sosial Sebagai Strategi Digital Marketing EMBA, 10(1), 340 - 349.
Pariwisata. Jurnal Kajian Pariwisata, 1(1), Widiati, I. A., & Permatasari, I. (2022). Strategi
76-83. Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Rosni, M., Budiwati, N., & Rosyadi, T. (2022). (Sustainable Tourism Develop-ment)
Strategi Pemberdayaan Perempuan Sekitar Berbasis Lingkungan Pada Fasilitas
Daerah Aliran Sungai (Das) Martapura Penunjang Pariwisata di Kabupaten Badung.
Dalam Pemanfaatan Pekarangan Untuk KERTHA WICAKSANA: Sarana
Usahatani Tanaman Obat Keluarga. Komunikasi Dosen dan Mahasiswa, 16(1),
Prosiding Seminar Nasional Lingkungan 35-44.
Lahan Basah, 7(3), 89-97. Xendit. (2019, Maret 26). Inilah Contoh
Rukaiyah, Anismar, & Nasution, A. A. (2021). Pertanyaan yang Sering Muncul di Analisis
Pemaknaan Simbolik pada Prosesi Kenduri SWOT. Retrieved Juni 1, 2022, from Xendit:
Blang: Studi Kasus di Gampong Ulee Gle https://www.xendit.co/id/blog/ini-yang-
Pidie Jaya. Jurnal Sosiologi Agama harus-anda-pahami-tentang-analisis-swot-
Indonesia, 2(1), 23-34. perusahaan/

126

Anda mungkin juga menyukai